Disampaikan pada I AKMI- LAMPUNG 2018
SDM KESEHATAN ERA UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
ANALISIS SITUASI
PELAYANAN KESEHATAN
‘MATERNAL & NEONATAL’
2
MASALAH GIZI IBU HAMIL
KEK
IBU HAMIL
24,2 %
AKP
(KURANG DARI 80%)
IBU HAMIL
52,65 %
ANEMIA
IBU HAMIL
37,1%
KURANG
IBU HAMIL
52%
ASUPAN GIZI
P
Perbandingan Anemia Bumil
(Riskesdas 2013 vs Sirkesnas 2016)
0,0% RISKESDAS 2013
0,2% 4,8% SIRKESNAS 2016
1,4%
11,5%
42,1% 45,0% Perkotaan Perdesaan Nasional
N = 946
N= 503
Normal (tidak anemia) ≥ 11 gr%; Anemia ringan : 9
-10 gr%; Anemia sedang : 7-8 gr%;
Anemia berat < 7 gr% (Manuaba,2010)
• < 11 gr/dl = 37,1% (CI 95% = 31,2% - 43,5%) < 11 gr/dl = 54,9% (CI 95% = 50.4% - 59,4 %)
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIFERENSIAL KEMATIAN PERINATAL
SDKI 2017
32
Umur ibu saat bersalin Kehamilan pertama .
Angka Kematian Perinatal menurut Umur Ibu Saat Bersalin dan Urutan Kehamilan
21 22
Pendidikan ibu Kuintil kekayaan .
Angka Kematian Perinatal menurut Karakteristik
Ket: * ) Angka Kematian Perinatal dihitung sebagai jumlah kematian perinatal per 1.000 kehamilan selama 7 bulan atau lebih.
Kematian perinatal terdiri dari bayi lahir mati (keguguran /berakhirnya kehamilan setelah 7 bulan kehamilan) dan kematian neonatal dini (kematian pada kelahiran hidup dalam 7 hari pertama kehidupannya)
Dahulu
Saat ini
SDKI , Profil Kesehatan Indonesia
AKSES MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN BAYI
(SDKI, 1991)
50
%Peserta
KB
aktif
64
% (SDKI, 2017)(SDKI, 2005)
89
%Pelayanan
antenatal
97,5
% (SDKI, 2017)(SDKI, 2005)
72
%Persalinan
ditolong nakes
90,9
% (SDKI, 2017)(Profil, 2016)
72
%Persalinan
di Fasilitas Kesehatan
79
% (SDKI, 2017)(Profil, 2010)
84
%Kunjungan Neonatal Pertama
91,14
% (Profil,2016) (SDKI, 2002)52
%Imunisasi Dasar Lengkap
70
(SDKI, 2017)TREN AKN, AKB & AKBA
20 19
19
15
SDKI 2002-03 SDKI 2007 SDKI2012 SDKI2017
Lower Tren Angka Kematian Anak (AKN, AKB dan AKBA)
Kematian per 1000 kelahiran hidup periode 5 tahun sebelum survei, CI 95%
35 34
SDKI, 2017. OKTOBER 2018
Angka Kematian Ibu
(100.000 Kelahiran Hidup)
390
(SDKI, 1990)
305
(SUPAS, 2015)
TEMPAT DAN WAKTU IBU DAN BAYI BARU LAHIR MENINGGAL
Lancet, 2006
SDKI, 2012
MENTERI KESEHATAN
REMAJA
IBU HAMIL
IBU HAMIL
IBU MENYUSUI
BAYI-ANAK
DUA TAHUN
PELIBATAN
PIMPINAN DAERAH
SPM
PP No. 2, Th 2018
LINTAS SEKTOR
GERMAS
INPRES
No.1 Th 201
7PENCEGAHAN
INTERVENSI
3 PILAR
INDONESIA SEHAT• PENGARUSUTAMAAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN,
• PENGUATAN UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF,
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
PROGRAM
• PERLUASAN SASARAN DAN MANFAAT (BENEFIT)
• SISTEM PEMBIAYAAN: ASURANSI
–AZAS GOTONG ROYONG
• KENDALI MUTU & KENDALI BIAYA
• SASARAN: PBI & NON PBI
TANDA KEPESERTAAN KIS
PROGRAM
• PENINGKATAN AKSES YANKES TERUTAMA PADA FKTP
• OPTIMALISASI SISTEM RUJUKAN
• PENINGKATAN MUTU DENGAN PENDEKATAN
CONTINUUM OF CARE DAN INTERVENSI BERBASIS RESIKO KESEHATAN (HEALTH RISK)
KELUARGA
SEHAT
PILAR 1
PARADIGMA SEHAT
PILAR 2
PENGUATAN YANKES
PILAR 3
JAMINAN KESEHATAN
PILAR 1
PARADIGMA SEHAT
PROMOTIF
PREVENTIF
GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP
SEHAT
yang
dilakukan
secara
bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa
dengan
kesadaran, kemauan
dan
kemampuan berperilaku sehat
untuk
meningkatkan kualitas hidup
Suatu
tindakan yang
MEWUJUDKAN
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Peningkatan Edukasi Hidup Sehat
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit
Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan
Perbaikan Gizi
Peningkatan Perilaku Hidup Sehat
TUJUAN
GERMAS
Kesehatan
Terjaga
‘Produktif’
Lingkungan
Bersih
Biaya Berobat
Berkurang
YANG BERDAMPAK PADA:
MASYARAKAT
Puskesmas
UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren, Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll
PILAR 2
Pelayanan
Kesehatan
Mekanisme Puskesmas
–
Keluarga - UKBM
Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM)
Pelayanan Kesehatan Primer
berbasis Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Sekunder bertumpu pada Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Rumah Sakit Daerah
kelas D dan C
Pelayanan Kesehatan Tertier pada Dinas Kesehatan Provinsi
dan Rumah Sakit Kelas B dan A
PUSKESMAS
Tenaga kesehatan
aktif mendatangi
masyarakat
Mengembalikan masyarakat pada
pola hidup sehat, gerakan dan
arahkan pencegahan secara dini
Pendekatan Keluarga
PROAKTIF, TERBUKA
AKTIF BERKOMUNIKASI
MELIHAT DAN
MENDISKUSIKAN
KERANGKA KONSEP
“
P
ENDEKATAN KELUARGA”
1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
2. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
a. UKM Esensial
b. UKM Pengembangan
FUNGSI
PUSKESMAS
OUTPUT
INDIKATOR KELUARGA
SEHAT
1. Keluarga mengikuti KB
2. Ibu melakukan persalinan di Faskes 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 5. Memantau pertumbuhan dan perkembangan
balita tiap bulan
6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar 7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok 10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih 11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN PROGRAM GIZI, KESEHATAN IBU DAN ANAK
PENGENDALIAN PENYAKIT
MENULAR DAN TIDAK MENULAR
PERILAKU DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma Baru Indeks Modal
Manusia (Human Capital
Index/HCI)
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
LATAR BELAKANG INDIKATOR
MUTU MANUSIA
Pertumbuhan suatu Negara dipengaruhi oleh oleh
kondisi modal manusia yang
dimilikinya sebagai kunci pertumbuhan ekonomi Negara tersebut.
Kondisi modal manusia suatu negara dipengaruhi oleh
status kesehatan, tingkat
pengetahuan dan ketrampilan penduduknya.
Intervensi sedini mungkin terhadap akses dan mutu pelayanan kesehatan
merupakan kondisi penting pertumbuhan modal manusia disamping perbaikan
status gizi, pendidikan yang berkualitas, dan pengembangan keterampilan.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
INDEKS MODAL MANUSIA
“
Seberapa
tingkatan modal
manusia
yang akan dimiliki seorang anak yang lahir hari ini
pada saat dia menyelesaikan tingkat pendidikan menengah atas (usia 18), mengingat
tingkat resiko masalah kesehatan dan pendidikan setelah dia dilahirkan
?”
Tiga pilar utama pembentuk modal manusia generasi mendatang:
1. Keberlangsungan hidup
–
apakah anak2 yang lahir saat ini dapat terus
hidup sampai usia sekolah?
Hal penting terkait
1000 hari kehidupan
2. Sekolah
–
berapa tahun bersekolah yang diselesaikan dan seberapa
banyak mereka belajar?
3. Kesehatan
–
apakah anak2 menyelesaikan sekolah dengan kesehatan
yang baik dan siap untuk tingkat pendidikan selanjutnya dan/atau bekerja?
Nilai indeks antara 0 dan 1, nilai tertinggi indeks
“
1
”
apabila seorang anak yang lahir hari ini dapat
diperkirakan mampu mendapatkan status
kesehatan
yang maksimal (
didefinisikan sebagai
‘
tidak
stunting’
dan mencapai umur 60 tahun
) dan memenuhi potensi
pendidikan
nya (
didefinisikan sebagai
Ou
Survival Quality-Adjusted Years of
School Health
1. Filling learning data gaps
2. Data harmonization
1. Scaling up measurement (MELQO, SDI) 2. Unpacking
contributing factors 3. Adaptive and
experimental learning
1. Scaling up systems benchmarking 2. Contextualization 3. Generating
country-specific evidence
• Low birth weight
• Malnutrition
• Non-breastfed children
• Overcrowded conditions
• Unsafe drinking water and food
• Poor hygiene practices
• Liquidity constraints
• Poor health
• Malnutrition
• Lack of information
• Lack of school readiness
• Unskilled and unmotivated teachers
• Ineffective school management
• Poor birth outcomes
• Overcrowded conditions
• Unsafe or adulterated drinking water and food
• Poor hygiene practices
• Pollution
• Liquidity constraints
• Lack of access to quality healthcare
• Universal Health Coverage (UHC)
• Health service quality (SDI)
• Coverage of social safety nets (ASPIRE)
• School quality (SDI)
• Enabling policy environment in education (SABER)
• Universal Health Coverage (UHC)
• Health service quality (SDI)
• Coverage of social safety nets (ASPIRE)
HCP Deliverables
HUMAN CAPITAL INDEX (HCI)
24
UKURAN-UKURAN
INDEKS MODAL MANUSIA ADALAH JARAK KE
TITIK TERDEPAN (FRONTIER)
Anak2 yang mampu
bertahan,
bertumbuh dan berkembang
untuk menjadi pekerja di masa mendatang
Kontribusi masa bersekolah yang berkualitas
(quality adjusted years of school) disebabkan
pertumbuhan dan perkembangan yang baik
Kontribusi dari kesehatan (kemampuan
keberlangsungan hidup pada usia dewasa – adult survival rate dan
tidak stunting)
Tingkat
Produktivitas di masa y.a.d
(apabila pendidikan lengkap dan
tingkat kesehatan yang maksimal)
Catatan: Indonesia menempati peringkat ke 87 dari 157 Negara (World Bank, 2018)
KAITAN INDEKS MODAL MANUSIA & SDG
Angka Kematian Bawah 5 Tahun terkait target SDG
3.2
Masa sekolah yang berkualitas - Quality adjusted school years terkait target SDG
4.1
Memperbaiki angka
kelangsungan hidup orang dewasa –dengan
menurunkan penyebab
kematian dini terkait dengan target SDG
3.4
Stunting terkait target SDG
2.2
Komponen2
Indeks Modal
Manusia (HCI)
berkaitan erat
dengan SDG
KELANGSUNGAN HIDUP
Konsep UKM
secara
berjenjang
Standar
Kompetensi
Tenaga
Kesehatan
Masyarakat
?
27
Tahun 2014
> 187 Juta Penduduk & 92.4 Juta adalah PBI
Tahun 2016
22.776 Faskes memberikan pelayanan JKN baik Primer,
Sekunder dan Tersier
SKENARIO
TOTAL
COVERAGE 2019
YANKES
No.72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
SITUASI
TENAGA
KESEHATAN
PERAN TENAGA
KESEHATAN MASYARAKAT
Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
Menggerakan
pembangunan
berwawasan
kesehatan
UU NO. 36 TAHUN 2014
TENTANG TENAGA KESEHATAN
Epidemiolog Kesehatan
Tenaga Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku
Pembimbing
Kependudukan
Tenaga Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
KOMPETENSI TENAGA
KESEHATAN MASYARAKAT
Identifikasi
faktor risiko
Mencegah
Melindungi
Edukasi
Evidence-Based policy
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Menunjang keberhasilan
Global Health Security Agenda (GHSA)
Kemampuan Negara dalam
Mencegah, Mendeteksi, &
Merespons
Cepat
Peningkatan lalu lintas hewan dan
manusia lintas negara
Ancaman wabah penyakit menular dan
bioterorisme Dampak Sosial, Ekonomi, Keamanan
International Health Regulation (IHR) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Performance of Veterinary Services (PVS) Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
(OIE)
Organisasi Pangan Dunia (FAO) Bank Dunia
GHSA
- Multisektor dan multiaktor - Komitmen pimpinan tinggi
• Diluncurkan pada Februari 2014
• Inisiatif 5 tahun dengan tujuan :
1. Menciptakan dunia yang lebih aman dan terlindung dari ancaman
penyakit menular;
2. Menjadikan isu global health security
sebagai prioritas pemimpin negara; 3. Fasilitasi kerja sama dan
11 ACTION PACKAGES GHSA
•
1: Antimicrobial Resistance
•
2: Zoonotic Disease
•
3:Biosafety and Biosecurity
•
4: Immunization
PREVENT
•
1: National Laboratory System
•
2 & 3: Real-Time Surveillance
•
4: Reporting
•
5: Workforce Development
DETECT
•
1: Emergency Operations Centers
•
2: Linking Public Health with Law and
Multi-Sectoral Rapid Response
•
3: Med Counter and Personnel Deployment
JJ
JOINT EXTERNAL EXAMINATION GHSA
•
Hasil
assessment
JEE di Indonesia : Dari hasil penilaian menunjukkan
bahwa kapasitas nasional Indonesia dalam implementasi IHR (2005)
secara rata-rata memiliki indeks 3,15 atau
secara umum telah
terbangun sesuai IHR (2005) namun demikian masih belum dapat
dijamin kesinambungannya
.
•
Hal tersebut antara lain disebabkan implementasi IHR (2005) secara
umum
masih bersifat sektoral dan belum terkoordinasi
secara
maksimal baik di tingkat nasional maupun di daerah.
•
WHO.
Report Joint External Evaluation of the Republic of Indonesia:
HARAPAN KEPADA IAKMI
Monitoring dan
Evaluasi Kebijakan
Membangun Pemahaman Publik tentang
Hidup Sehat
Meningkatkan Kompetensi
Lulusan Kesehatan Masyarakat
Advokasi Program Kesehatan
Kepada Sektor Lain
Pengembangan Kebijakan
NO PROFESI 2015 2016 2017 2018
(SD SEPT) TOTAL 1 DOKTER 16 28 26 12 82
2 DOKTER GIGI 1 45 28 12 86
3 PERAWAT 97 116 179 90 482
4 BIDAN 118 134 181 104 537
5 TENAGA KESEHATAN
MASYARAKAT 115 77 128 76 396 6 TENAGA KESEHATAN
LINGKUNGAN 113 78 136 72 399 7 AHLI TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIK 83 56 131 77 347 8 TENAGA GIZI 103 102 128 88 421
9 TENAGA KEFARMASIAN 48 92 127 99 366
JUMLAH 694 728 1064 630 3116
PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN INDIVIDU
MENURUT PROFESI TAHUN 2017
–
10 OKT 2018
JENIS TENAGA
2017 2018 (S.D. 10 OKT)
JUMLAH
PERIODE 1 PERIODE 2 PERIODE 3 PERIODE 4 PERIODE 5 PERIODE 6 PERIODE 7 PERIODE 8 PERIODE 9
ATLM 34 64 36 51 2 2 17 71 50 327
BIDAN 138 0 77 7 2 11 0 99 7 314
DOKTER GIGI 22 39 15 6 0 1 3 32 29 147 DOKTER UMUM 28 13 20 5 1 0 3 32 32 134
PERAWAT 154 16 58 46 3 4 5 149 9 444
TENAGA
FARMASI 90 40 7 50 7 4 1 104 53 356 TENAGA GIZI 44 103 67 77 11 3 4 114 95 518
TENAGA
KESLING 26 51 30 59 4 5 8 73 30 286 TENAGA KESMAS 85 13 45 47 0 8 3 104 9 314
GRAND TOTAL 621 339 355 348 30 38 44 778 314 2.867