KEBIJAKAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional-RPJMN 2015 – 2019/Perpres No 2/2015)
DEPUTI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BAPPENAS
BIDANG SDM DAN KEBUDAYAAN
Disampaikan oleh: DR. Hadiat, MA
Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga
Dasar Hukum
• Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
• Undang-Undang No.17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
2005-2025
• Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2015-2019
SISTEMATIKA PAPARAN
1. Strategi Pembangunan Nasional
2. RPJMN 2015-2019: Kesehatan dan Gizi
3. Kerangka Pelaksanaan
4. Perkuatan Monev
5. Membangun Sinergi
6. Penganggaran
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
1.
KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
2015-2019
Nawacita
Visi Misi
Presiden
RPJMN
Renstra K/L
RPJMD
Renstra
SKPD
RKP
Renja
PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
APBN
RPJMN 2015 - 2019
Terdiri dari:
Buku I
memuat kebijakan umum pembangunan,
kerangka ekonomi makro, dan agenda
pembangunan nasional dan
kegiatan
prioritas
nasional selama lima tahun ke
depan.
Buku II
memuat
arah sasaran, arah kebijakan dan
strategi pembangunan
yang dijabarkan
menjadi kegiatan prioritas untuk
masing-masing bidang pembangunan
VISI MISI PEMBANGUNAN
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
1.
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2.
Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3.
Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4.
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5.
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
SEMBILAN AGENDA PEMBANGUNAN
1.
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman kepada seluruh warga negara.
2.
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3.
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4.
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5.
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6.
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7.
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
Buku I:
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHANKONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan danKetertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB Pendidikan Kesehatan Perumahan Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan Kemaritiman dan
Kelautan Pariwisata dan Industri 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem
NORMA PEMBANGUNAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHANKONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan danKetertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB Pendidikan Kesehatan Perumahan Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan Kemaritiman dan
Kelautan Pariwisata dan Industri 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem
Mental / Karakter
STRATEGI PEMBANGUNAN
Agar ketimpangan tidak
melebar
Tidak merusak lingkungan agar
berkelanjutan
Derajat kesehatan & status
gizi, responsiveness dan
perlindungan finansial
Menurunkan kesenjangan
antarkelompok &
antarwilayah (Pemerataan)
Meningkatkan
akuntabilitas
Membangun untuk manusia
dan masyarakat
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Membangun manusia secara utuh, sebagai insan dan sebagai sumber daya baik
dari kualitas individu maupun masyarakat.
• Individu: pendidikan,
kesehatan
, kependudukan dan KB, karakter
Mendukung Program Indonesia Sehat
• meningkatkan derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat
melalui
upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
• meningkatkan pemeratan
pelayanan kesehatan, dengan
fokus DTPK
• meningkatkan perlindungan
finansial,
melalui PBI
Dimensi pembangunan
manusia
Dimensi pemerataan
antar wilayah
Dimensi pemerataan
antarkelompok sosial
ekonomi
TUJUAN PEMBANGUNAN
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019 Halaman
Arah Kebijakan Strategi
SJSN Kesehatan (Supply Side dan Demand Side)
Pembangunan 50.000 rumah sehat
10 Meningkatkan Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
d Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan kesehatan masyarakat, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) termasuk
pengembangan rumah sehat.
Buku I Hal. 80 Buku II Hal. 101 Pengembangan 6000 puskesmas dengan fasilitas rawat inap Puskesmas di perbatasan dan terluar yang memenuhi standar
5 Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang
Berkualitas
a Pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dasar sesuai standar mencakup puskesmas (rawat inap/perawatan) dan jaringannya termasuk meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan;
Buku I Hal. 77 Buku II Hal. 98
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019 Halaman
Arah Kebijakan Strategi
Mendukung pengesahan UU Tentang Kesehatan, UU Tentang Keperawatan, UU Tentang Kebidanan Kerangka regulasi (iii) penyusunan regulasi terkait pengembangan sumber daya manusia kesehatan, termasuk jenis, sertifikasi, kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan, serta pemenuhan tenaga kesehatan di DTPK; Buku II Hal. 133 Mengintensifkan kerjasama internasional dalam mengatasi
masalah global yang mengancam umat manusia seperti penyakit menular, perubahan iklim
Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/ AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda
3 Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
a Peningkatan surveilans epidemiologi faktor resiko dan penyakit;
Buku I Hal. 76-77 Buku II Hal. 97-98 b Peningkatan upaya preventif dan
promotif termasuk pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV dan malaria dan tidak menular;
d Pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/ wabah;
f Penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan
g Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam
RPJMN 2015-2019: KESEHATAN
KONDISI UMUM
1. Kesehatan ibu dan anak
membaik namun belum signifikan
dan
kesenjangan
masih cukup lebar
•
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi.
•
Disparitas Masih Lebar : Persalinan di fasilitas kesehatan tertinggi berada di DIY
(99%) dan terendah berada di Maluku (25,2%); Cakupan Imunisasi dasar lengkap
tertinggi berada di DIY (83,1%) dan terendah berada di Papua (29,2%).
2. Status Gizi di Indonesia
•
Permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek (stunting)
•
Wasting / kurus dialami oleh 12,1% balita
•
Ibu Hamil di Indonesia mengalami Anemia (37,1%)
3. Pengendalian Penyakit
•
Beban ganda penyakit: penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak
menular semakin meningkat
•
Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia cukup tinggi tahun 2013 adalah 0,43 persen
•
Faktor Risiko PTM (Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur : 93,5%)
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
: Pada pelayanan kesehatan rujukan, banyak
rumah sakit yang belum memenuhi standar ketenagaan.
KESEHATAN IBU DAN ANAK
Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi
(AKB) masih cukup tinggi
walaupun dalam beberapa
dekade terakhir AKI dan AKB
telah mengalami penurunan.
DISPARITAS
MASIH LEBAR
AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019
390 334 307 228 359 306 0 100 200 300 400 500 1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019 K e m at ian Ibu P e r 100.000 K e lahi ran H idup SDKI Target RPJMN 2019 Persalinan di Fasilitas Kesehatan (%) Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (%) Tertinggi Nasional Terendah MALUKU DIY PAPUA DIY
Pada pelayanan kesehatan
rujukan, banyak rumah sakit yang
belum memenuhi standar ketenagaan.
89 88 81 91 56 51 48 56 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kelas C Kelas D
Persentase RSU Pemerintah Menurut Ketersediaan Dokter Spesialis pada RSU Tipe C dan Tipe D, 2011
Sumber: Riskesdas, 2013 Sumber:
Risfaskes, 2011
Status kesehatan ibu dan anak membaik namun
belum signifikan, kesenjangan masih cukup lebar
STUNTING
(PENDEK) :
Terjadi pada
hampir seluruh
wilayah
STATUS GIZI DI INDONESIA
ANEMIA PADA
IBU HAMIL
WASTING
(KURUS)
Sebanyak
Ibu hamil di Indonesia
mengalami
anemia
37,1%
Balita tergolong Kurus
12,1%
Sebanyak
BAYI DENGAN BERAT BADAN
LAHIR RENDAH (BBLR)
Disparitas
Prevalensi
Tertinggi
Sulteng : 16,9%
Terendah
Sumut : 7,2%
Nasional
10,2%
40+ 30-39 20-29 <20Permasalahan kekurangan gizi, terutama
pendek (stunting),
2000
2010
Indonesia menghadapi
BEBAN GANDA PENYAKIT
, yaitu
kondisi penyakit menular masih muncul sedangkan
penyakit tidak menular semakin meningkat
Jumlah Kasus HIV-AIDS (kumulatif)
2013
Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia hingga tahun
2013 adalah 0,43 persen dengan sebaran seperti grafis
diatas
TB
• Prevalensi 297 per 100.000 penduduk • Jumlah penderita 893.000 kasus (2013)
DBD
• Angka kesakitan 45,85 per 100.000 penduduk
• Jumlah penderita sebanyak 112.511 penduduk (2013)
Malaria
• Angka kesakitan 1,14 per 1.000 penduduk • Jumlah kasus sebanyak 412.000 kasus (2013)
Filariasis • Jumlah kasus sebanyak 12.714 kasus (2013)
Merokok pada penduduk - usia < 18 tahun (7,2 %) - usia > 15 tahun (36,3%) Penduduk Kurang Aktivitas Fisik (26,1 % penduduk) Penduduk >10 th Kurang Konsumsi Buah dan Sayur
Fak
tor
R
es
ik
o
P
e
rilak
u
PTM
1990
No
Indikator
Status Awal
Target 2019
1
Meningkatnya
Status Kesehatan Ibu dan Anak
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran
346
(SP 2010)306
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
32
(2012/2013)24
2
Meningkatnya
Status Gizi Masyarakat
1. Prevalensi
anemia
pada ibu hamil (persen)
37,1 (2013)
28
2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (
BBLR)
(persen)
10,2 (2013)
8
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat
ASI eksklusif
38,0 (2013)
50
4. Prevalensi
kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita (persen)
19,6 (2013)
17
5. Prevalensi wasting (
kurus
) anak balita (persen)
12 (2012)9,5
6. Prevalensi
stunting
(pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen)
32,9 (2013)
28
Sasaran RPJMN 2015-2019 (2)
No
Indikator
Status Awal
Target 2019
3
Meningkatnya Pengendalian
Penyakit Menular dan Tidak Menular
serta
Meningkatnya
Penyehatan Lingkungan
1.
Prevalensi
Tuberkulosis
(TB) per 100.000 penduduk
297 (2013)
245
2.
Prevalensi
HIV
pada populasi dewasa (persen)
0,43 (2013)
<0,5
3.
Jumlah Kab/Kota mencapai
eliminasi malaria
212 (2013)
300
4.
Jumlah provinsi mencapai e
liminasi kusta
20 (2013)
34
5.
Jumlah Kab/Kota mencapai
eliminasi Filariasis
0
35
6.
Persentase
Kabupaten/Kota
yang
memenuhi
syarat
kualitas
kesehatan lingkungan
15,3
40
7.
Prevalensi
tekanan darah tinggi (
persen)
25,8 (2013)
23,4
8.
Prevalensi
berat badan lebih dan obesitas
pada penduduk usia 18+
tahun (persen)
15,4
(2013)15,4
9.
Prevalensi
merokok
pada usia ≤ 18 tahun
7,2
(2013)
5,4
10. Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (
PD3I
) tertentu dari tahun 2013
Sasaran RPJMN 2015-2019 (3)
No
Indikator
Status Awal
Target 2019
4
Meningkatnya
PEMERATAAN Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
berkualitas
1. Jumlah
kecamatan
yang memiliki minimal
1 puskesmas yang
terakreditasi
0
5.600
2. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal
1 RSUD yang terakreditasi
10
(2013)481
3. Persentase kabupaten/kota yang mencapai
80 persen imunisasi dasar
lengkap
pada bayi
71,2
95
5
Meningkatnya
Perlindungan Finansial
1.
Jumlah penduduk yang menjadi peserta
penerima bantuan iuran (PBI)
melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat
(KIS) (dalam juta)
86,4
107,2
2. Unmet need pelayanan kesehatan
7
1
6
Meningkatnya Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu
Sumber Daya Manusia
Kesehatan
1. Jumlah
puskemas
yang minimal memiliki
5 jenis tenaga kesehatan
1.015
5.600
2. Persentase
RSU Kab/Kota
kelas C yang memiliki
7 dokter spesialis
29
60
3. Meningkatnya
jumlah
tenaga
keseha
tan
yang
ditingkatkan
kompetensinya
(kumulatif)
Sasaran RPJMN 2015-2019 (4)
8.
Meningkatnya
upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta
meningkatnya pembiayaan kegiatan promotif dan preventif
;
9.
Meningkatnya upaya peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat
10. Meningkatnya perlindungan finansial termasuk menurunnya
pengeluaran
katastropik
akibat pelayanan kesehatan; dan
11. Meningkatnya responsifitas sistem kesehatan (
health system responsiveness
).
12. Meningkatnya
daya saing Obat dan Makanan nasional
No
Indikator
Status Awal
Target 2019
7
Memastikan
Ketersediaan Obat dan Mutu Obat dan
Makanan
1. Persentase
ketersediaan
obat dan vaksin di Puskesmas
75,5 (2014)
90
2. Persentase obat yang
memenuhi syarat
92 (2014)
94
Target yang terkait dengan
ketimpangan sosial-ekonomi
Indikator
Target cakupan
pada 40%
berpendapatan
terbawah
Rasio akses kelompok
penduduk berpendapatan
terbawah dan tertinggi
(Rasio kuintil 1: kuintil 5)
Kepemilikan akte kelahiran (%)
77,4
0,77
Cakupan persalinan di fasilitas
kesehatan (%)
70
0,62
Cakupan imunisasi dasar lengkap
pada anak usia 12-23 bulan (%)
63
0,74
CPR all methos pada perempuan usia
15-49 tahun (%)
65
0,92
Selain bertujuan meningkatkan cakupan secara nasional (national
leverage), target pembangunan kesehatan juga di arahkan untuk
Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
• Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat
pada
seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat
individu, keluarga maupun masyarakat untuk mendukung
PROGRAM INDONESIA SEHAT
.
•
FOKUS KEBIJAKAN: Penguatan upaya kesehatan dasar
(primary health care)
yang berkualitas terutama melalui
• penguatan upaya
promotif dan preventif,
•
pengembangan sistem
jaminan kesehatan
nasional,
• penguatan sistem
pengawasan obat dan makanan
, serta
Rincian Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
1.
Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut
Usia yang Berkualitas
2.
Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3.
Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4.
Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5.
Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6.
Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi
dan Alat Kesehatan
7.
Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8.
Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
9.
Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
STRATEGI (1)
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Peningkatan
akses dan mutu continuum of care
,
b. Peningkatan
kunjungan ibu hamil
c. Pertolongan
persalinan di Fasyankes
,
d. Penurunan kasus kematian ibu dirumah sakit
e. UKS,
Posyandu, dll
2. Perbaikan Gizi
a. Spesifik
: PMT, fortifikasi, suplmentasi, fokus 1.000 HPK, remaja, calon
pengantin dan ibu hamil terutama untuk keluarga miskin dan DTPK:
b. Sensitif:
Pangan, air minum, sanitasi, PKH, PNPM generasi, dll.
3. Pengendalian Penyakit, Penyehatan Lingkungan
a. Pencegahan kasus baru
penyakit menular (TB, HIV, dan malaria )
b. PTM: darah tinggi, diabetes, obesitas) termasuk
perubahan perilaku
(khususnya konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, merokok)
STRATEGI (2)
4. Yankes Dasar
a. Pengembangan
puskesmas rawat inap/perawatan
dan jaringannya,
meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di DTPK;
b. Kerjasama puskesmas dengan
unit transfusi darah
khususnya dalam
rangka penurunan kematian ibu;
c. Pelayanan kesehatan bergerak
, pelayanan primer, dan pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat
5. Yankes Rujukan
a. Pengembangan rumah sakit
rujukan nasional
, rumah sakit
rujukan
regional
, rumah, sakit di setiap kabupaten/kota,
rujukan gugus
kepulauan
termasuk
rumah sakit pratama
di daerah tertinggal,
terpencil, dan perbatasan;
b. Pengembangan sistem informasi dan rujukan di fasilitas kesehatan
dasar dan rujukan online;
STRATEGI (3)
6. Farmasi dan Alkes
a. Ketersediaan dan keterjangkauan
obat, terutama obat esensial
generik
b. Management
supply chain obat, vaksin
, dan alat kesehatan
c. Kemandirian di bidang
Bahan Baku Obat
(BBO) termasuk Bahan
Baku Obat Tradisional (BBOT) dan alkes dengan pengembangan
riset;
7. Pengawasan Obat dan Makanan
a. Penguatan
sistem pengawasan
obat dan makanan berbasis risiko;
b. Peningkatan
sumber daya manusia pengawas
obat dan makanan;
STRATEGI (4)
8. SDM Kesehatan
a. Penempatan tenaga
kesehatan termasuk tenaga pegawai tidak
tetap kesehatan/PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja),
b. Penugasan khusus Nakes (
affirmative policy) berbasis Tim
c. Peningkatan
kompetensi,
pendidikan dan pelatihan, dan
sertifikasi seluruh jenis tenaga kesehatan;
d. Insentif
fiskal dan non fiskal
9. Promkes dan pemberdayaan masyarakat
a. Penguatan
gerakan masyarakat
dalam promosi kesehatan dan
pemberdayaan;
b. Pendidikan kesehatan, KIE
c. Upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) termasuk
STRATEGI (5)
10. Manajemen, Litbang, dan Sistim Informasi Kesehatan
a. Transparansi tata kelola pemerintahan;
b. Litbang untuk mendukung
evidence based policy
: data
kematian, kesakitan serta pengembangan
pengukuran
responsiveness
sistem kesehatan;
c. Sistem pengumpulan data untuk
pemantauan indikator
;
11. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan
a. Peningkatan
cakupan kepesertaan
JKN secara bertahap;
b. Peningkatan
jumlah fasyankes
yang menjadi penyedia layanan
sesuai standar (kerjasama pemerintah dengan swasta);
c. Peningkatan
pengelolaan jaminan kesehatan
, serta
3. KERANGKA PELAKSANAAN
• Harmonisasi
• Implementasi
Program
• Dukungan
terhadap
Kebijakan
Afirmatif
• Efisiensi Alokasi
: Proporsi
pembiayaan program
• Efisiensi Teknis
:
• Optimalisasi Anggaran
Program dan Kegiatan
• Sinkronisasi
APBN+APBD
• Mobilisasi pembiayaan
pusat, daerah dan
masyarakat + dunia
usaha
• Aksesibilitas
dan kualitas
program
• Tenaga dan
Kualitas
• System/SOP
• Management
• R&D
(Litbang)
KERANGKA
REGULASI
KERANGKA
PENDANAAN
KERANGKA
KELEMBAGAAN
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PERKUATAN PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
Arahan Presiden
Rakor Terbatas, 24 Februari 2015
• Perlu dibangun
SISTEM PENGAWALAN DAN
PENGENDALIAN
pelaksanaan program-program prioritas
pembangunan,
Bappenas, Kantor Kepresidenan, Sekretariat
Negara, Sekretariat Kabinet dan BPKP
• Perlu
dipetakan kegiatan-kegiatan prioritas
berdasarkan wilayah (Spasial)
Arahan Menteri PPN/Ka Bappenas
Arahan Menteri PPN (Tindak Lanjut Rakor
Terbatas, 24 Feb 2015)
• Perkuatan Sistem Monev
berbasis Sistem Informasi Spasial
• Menyusun tampilan visual
RPJMN 2015-2019 dalam peta
(spasial)
• Penyusunan Buku Peta
berisi kegiatan prioritas
berdasarkan wilayah (Integrasi Prioritas Bidang dan
WIlayah))
• Pengembangan sistem database untuk setiap isu
pembangunan.
MEKANISME KERJA
INSTRUMEN MONEV
-Tim Kerja Terpadu
-Pedoman Monev
-
Focus Group Discussion
-E-monev
-Kunjungan lapangan
-
Logical Framework Approach (LFA
)
-Matrik Kinerja
-
Kuesioner
-Metode Pengumpulan Data
SUMBERDAYA
PENDUKUNG
PERKUATAN
SISTEM
MONEV
PERKUATAN MONEV
Dalam Rangka Pengawalan dan Pengendalian Prioritas Pembangunan
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
-
Alocatif Efisiensi dan
Technical Efisiensi
- Efektifitas
- Keterkaitan Indikator
(input-output-outcome)
-Job Description
-Knowledge Sharing
-
Data Base dan
Sinergi Lintas Bidang
INTERAKSI GIZI-KIA DALAM MENGUKUR STATUS KESEHATAN
FAKTOR DETERMINAN
DAMPAK
UKURAN
KEMKES/
DINKES
SPESIFIK
30%
GIZI
KEMATIAN
IBU
AKI
ANAK
AKB
K/L & SKPD
Terkait
SENSITIF
70%
KESAKITAN
PM
Prevalensi/
Kasus
PTM
Prevalensi/
Kasus
PREVENTIF-PROMOTIF
KURATIF-REHABILITATIF
KEGIATAN
INDIKATOR
TARGET
KERANGKA PELAKSANAAN
(Dana, Regulasi, Lembaga)
KEGIATAN
INDIKATOR
TARGET
KERANGKA PELAKSANAAN
(Dana, Regulasi, Lembaga)
RENCANA STRATEGIS- RENCANA AKSI
TERSTRUKTUR & TERUKUR
Kerjasama Lintas Sektor
dalam Percepatan Perbaikan Gizi
Catatan:
Setiap K/L melakukan program/kegiatan sesuai bidang/tanggung jawab untuk mendukung Percepatan
Perbaikan Gizi
Program Lintas Bidang RPJMN 2015 – 2019 : 12 Program / 11 Kementerian/Lembaga
Menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil
menjadi 28%
Menurunkan Persentase Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) menjadi 8%
Meningkatkan Persentase bayi usia kurang dari 6
bulan yang mendapat ASI eksklusif menjadi 50%
Menurunkan prevalensi kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita menjadi 17%
Menurunkan prevalensi wasting (kurus) anak balita
menjadi 9,5%
Menurunkan prevalensi stunting (pendek dan
sangat pendek) pada anak baduta menjadi 28%
1 2 3 4 5 6 Percepatan Perbaikan Gizi Pendanaan/Pem biayaan SDA LH (Pangan, Pertanian, Perikanan, Kelautan) Regional dan Otonomi Daerah Sarana Prasarana
40
PROGRAM LINTAS: GIZI
11 Kementerian/Lembaga – 12 Program
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga
Program Perlindungan Anak
Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan
Informal
Program Bimbingan Masyarakat Islam
Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan
Pangan Masyarakat
Program Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk
Kelautan dan Perikanan dan Program Pengelolaan
Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman
Program Pengembangan Informasi Dan Komunikasi
Publik
Program Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan
Kementerian Kesehatan
BPOM
BKKBN
Kemen PP dan PA
Kemendikbud
Kementerian Agama
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan
dan Perikanan
Kementerian PU
Kementerian Komunikasi
dan Informasi
PEMERINTAH/ PEMDA inisiator, fasilita tor dan motivator MITRA PEMBANGUNAN memperkuat kolaborasi DUNIA USAHA pengembanga n produk MEDIA MASSA menyebarluaskan informasi terkait
pangan dan gizi secara terus menerus ORGANISASI KEMASYARAKATAN analisa kebijakan serta pelaksana pada tingkat masyarakat UN NETWORK memperluas dan mengembangkan kegiatan ORGANISASI PROFESI & AKADEMISI Think Tank PARLEMEN
PERAN STAKEHOLDERS
PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI
Program
Kegiatan
Kementerian Kesehatan
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Pembinaan Gizi Masyarakat Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya 2. Penilaian Pangan Olahan
3. Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
1. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
2. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan, Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan
2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi dan Penyelenggaraan Serta Pengembangan Serta
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Perikanan dan Kelautan
PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING USAHA DAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
1. Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
Program
Kegiatan
Kementerian Komunikasi dan Informasi
PROGRAM PENGEMBANGAN INFORMASI DANKOMUNIKASI PUBLIK
1. Pengelolaan dan Penyediaan Informasi
2. Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi BBKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA
1. Pembinaan Keluarga Balita dan Anak
2. Pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK 1. Pemenuhan Hak Kesehatan anak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL
1. Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini 2. Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat Kementerian Agama
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM 1. Pengeloalaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
1. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
Program
Kegiatan
Kementerian Kesehatan
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 3. Pembinaan Upaya Kesehatan kerja dan Olahraga
4. Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Program Pelayanan Kesehatan Tradisional, Komplementer dan Alternatif
5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
2. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 3. Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan 4. Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK)
1. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur
2. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan BKKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA
1. Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi
2. Peningkatan pembinaan kesertaan ber-KB jalur pemerintah 3. Pembinaan Ketahanan Remaja
Program
Kegiatan
Kementerian Kesehatan
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung 4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular 5. Penyehatan Lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga
PROGRAM KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN 1. Pengembangan olahraga layanan khusus 2. Pengembangan Olahraga Pendidikan
3. Pengembangan olahraga rekreasi dan Pelayanan Informasi Keolahragaan Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemem Kesehatan
2. Inspeksi dan Sertifikasi Pangan 3. Pengembangan Obat Asli Indonesia
4. Pengawasan Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif 5. Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
6. Penyusunan Standar Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan 7. Penyusunan Standar Pangan
8. Investigasi Awal dan Penyidikan Terhadap Pelanggaran Bidang Obat dan Makanan
9. Riset Keamanan, Khasiat, dan Mutu Obat dan Makanan
SINERGI WILAYAH
RPJMN
RAN
RAD
PUSAT-DAERAH
Provinsi –
Kab/Kota
Raker
Musrenbang
Menurunnya
Disparitas
Implementasi Program
Kawasan Berbasis Wilayah
1
LINTAS WILAYAH (Prov-Kab/Kota)
2
Contoh : (1)
Eliminasi Malaria,
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN
DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA
Kebijakan afirmatif (pemihakan ekonomi) untuk kegiatan pada area yang kurang
selama ini diprioritaskan
(perdesaan, perbatasan, daerah otonom baru, daerah
PETA PERSEBARAN DAN
PERKEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL
(SEBAGAI BASIS ANALISIS SPASIAL SINERGI WILAYAH)
122 kab 2014 2009
199 kab
*70 kab Keluar DOB 34 183 kab target keluar 2004 199-50+ 34 2019 75 kab DOB 9 keluar 50 kab 183-70+ 9 DOB 47kab 122-75ISU PENGANGGARAN
ANGGARAN
BESARAN
(APBN 5%,
APBD 10%)
Allocative
Efficiency
Technical
Efficiency
Unit
Cost
Perlindungan
Finansial
Mobilisasi
Pendanaan
- PHLN
- (PPP dan
CSR
Sinkroni
sasi
PUSAT-DAERAH
Fund
Chaneling
(Dekon,
TP, DAK)
ALOKASI
INDIKATIF
ANGGARAN KEMKES
RPJMN 2015-2019
No.
PROGRAM/KEGIATAN
ALOKASI (Rp Miliar)
TOTAL
ALOKASI
2015-2019
(Rp Miliar)
2015
2016
2017
20182019
1
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN1,051.3
2,080.0
2,415.0
2,735.03,080.0
11,361.3
2
PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAANJAMINAN KESEHATAN NASIONAL
20,476.9
27,132.0
31,944.4
32,777.535,775.5 148,106.2
3
PENINGKATAN PENGAWASAN DANAKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN KESEHATAN
69.2
220.0
280.0
335.0390.0
1,294.2
4
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN552.4
1,450.0
1,850.0
2,200.02,650.0
8,702.4
5
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DANANAK
2,621.4
5,400.0
6,300.0
7,200.0
8,100.0
29,621.4
6
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN9,994.2 18,750.0 21,650.0
24,350.026,350.0 101,094.2
7
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DANPENYEHATAN LINGKUNGAN
1,714.6
3,300.0
3,650.0
3,950.0
4,250.0
16,864.6
8
PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALATKESEHATAN
1,739.6
3,100.0
3,790.0
4,180.0
4,550.0
17,359.6
9
PROGRAM PENGEMBANGAN DANPEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK)
1,612.2 6,808.0
7,713.0
8,546.09,651.0
34,330.2
JUMLAH39,831.6
68,240.0
79,592.4
86,273.594,796.5 368,734.0
Mari Kita Mantapkan Langkah
Perbaiki Status Kesehatan Indonesia
Maksimalkan Kemampuan dan Potensi
Jadikan Indonesia Lebih Sehat
Demi Perbaikan Kualitas SDM dan
Daya Saing Bangsa
Menuju Masyarakat Indonesia Lebih Sejahtera
Terima Kasih
DATA PROVINSI
Proyeksi Umur Harapan Hidup
No
Provinsi
Data Dasar
2010-2015
(2012)
Proyeksi
2015-2020
(2017)
1
Sulawesi Utara
70,6
71,2
2
Sulawesi Tengah
66,6
67,9
3
Sulawesi Selatan
69,2
70,0
4
Sulawesi Tenggara
70,0
70,8
5
Gorontalo
66,5
67,4
6
Sulawesi Barat
62,8
64,1
7
Maluku
64,5
65,3
8
Maluku Utara
66,9
67,7
9
Papua
64,3
65,0
10 Papua Barat
64,7
65,4
DATA PROVINSI
Persentase Persalinan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
per Provinsi di Wilayah Barat
Proyeksi Angka Kematian Bayi per provinsi
(per 1.000 kelahiran hidup)
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (BPS, 2013)
NO
PROVINSI
Data Dasar
(2013)
1 Sulawesi Utara
63,3
2 Sulawesi Tengah
40,9
3 Sulawesi Selatan
57,6
4 Sulawesi Tenggara
32,8
5 Gorontalo
68,7
6 Sulawesi Barat
31,4
7 Maluku
25,2
8 Maluku Utara
32,8
9 Papua
44,6
10 Papua Barat
44,1
INDONESIA
70,4
No
Provinsi
Data Dasar
2010-2015
(2012)
2015-2020
(2017)
1
Sulawesi Utara
24
22
2
Sulawesi Tengah
39
34
3
Sulawesi Selatan
29
26
4
Sulawesi Tenggara
27
24
5
Gorontalo
39
36
6
Sulawesi Barat
55
49
7
Maluku
47
44
8
Maluku Utara
38
35
9
Papua
49
45
10 Papua Barat
48
44
DATA PROVINSI
Persentase Imunisasi Dasar
Lengkap bayi umur 12-23 bulan
Indikator
Baseline
Target
2019
Persentase penurunan kasus
penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)
tertentu dari tahun 2013
-
40
Persentase kabupaten/kota
yang
mencapai 80 persen
imunisasi dasar lengkap pada
bayi
71,2
95
RPJMN 2015-2019
Imunisasi
No
Provinsi
Data Dasar
(2013)
1
Sulawesi Utara
60,9
2
Sulawesi Tengah
47,1
3
Sulawesi Selatan
49,5
4
Sulawesi Tenggara
47,3
5
Gorontalo
80,6
6
Sulawesi Barat
52,4
7
Maluku
29,7
8
Maluku Utara
42,6
9
Papua
29,2
10
Papua Barat
35,6
INDONESIA
59,2
Ketimpangan antar wilayah masih cukup besar
misalnya cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi
• Target 2019: Meningkatkan Persentasi kab/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar
lengkap pada bayi dari 71,2 % menjadi 95%
• Target tsb untuk menjawab ketimpangan imunisasi dasar antar daerah yang sangat tinggi
yaitu terendah adalah Papua (29,2) dan tertinggi di DI Yogya (83,2%)
Variasi cakupan imunisasi dasar lengkap (%) pada bayi antar propinsi tahun 2013
Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat
Pendek) Pada Balita Menurut Provinsi
Stunting
Indikator
Baseline
Target
2019
Prevalensi stunting
(pendek dan sangat
pendek) pada anak baduta
(di bawah 2 tahun)
(persen)
32,9
28
RPJMN 2015-2019
DATA PROVINSI
No
Provinsi
Data Dasar
(2013)
1
Sulawesi Utara
34,8
2
Sulawesi Tengah
41,0
3
Sulawesi Selatan
40,9
4
Sulawesi Tenggara
42,6
5
Gorontalo
38,9
6
Sulawesi Barat
48,0
7
Maluku
40,6
8
Maluku Utara
41,1
9
Papua
40,1
10
Papua Barat
44,7
INDONESIA
37,2
DATA PROVINSI
Prevalensi Kekurangan Gizi Pada
Balita Menurut Provinsi
Kekurangan Gizi
(Underweight)
Indikator
Baseline
Target
2019
Prevalensi Kekurangan
Gizi pada Balita
19,6
(Riskesdas, 2013)
17
RPJMN 2015-2019
No
Provinsi
Data Dasar
(2013)
1
Sulawesi Utara
16,5
2
Sulawesi Tengah
24,1
3
Sulawesi Selatan
25,6
4
Sulawesi Tenggara
23,9
5
Gorontalo
26,1
6
Sulawesi Barat
29,1
7
Maluku
28,3
8
Maluku Utara
24,9
9
Papua
21,8
10
Papua Barat
30,9
INDONESIA
19,6
PENINGKATAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Kebutuhan Puskesmas Baru per Provinsi Tahun 2015 - 2019
Indikator Target
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
350 700 1.400 2.800 5.600 Jumlah puskesmas non rawat inap dan puskesmas rawat
inap yang memberikan pelayanan sesuai standar
700 1.400 2.800 5.600 6.000
Target RPJMN 2015 - 2019
NO. PROVINSI DATA DASAR (2013)* 2015 KEBUTUHAN PUSKESMAS BARU2016 2017 2018 2019
1 Sulawesi Utara 183 57 7 7 7 7 2 Sulawesi Tengah 183 63 7 7 7 7 3 Sulawesi Selatan 440 - 12 12 13 13 4 Sulawesi Tenggara 264 31 8 8 8 9 5 Gorontalo 91 20 3 3 3 3 6 Sulawesi Barat 92 7 3 3 3 3 7 Maluku 190 - - - - -8 Maluku Utara 125 36 4 5 5 5 9 Papua 391 107 7 7 7 7 10 Papua Barat 143 281 18 19 19 20 INDONESIA 9.957 998 190 213 245 257
PENJABARAN NAWA CITA
Buku I:
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHANKONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan danKetertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB Pendidikan Kesehatan Perumahan Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan Kemaritiman dan
Kelautan Pariwisata dan Industri 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem
BUKU I:
AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL (NAWA CITA)
1.
Menghadirkan Kembali Negara untuk Melindungi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga Negara
2.
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis dan
Terpercaya
3.
Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah
dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan
4.
Memperkuat Kehadiran Negara dalam Melakukan Reformasi Sistem dan
Penegakan Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya
5.
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
6.
Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
7.
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakan Sektor-Sektor
Strategis Ekonomi Domestik
8.
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
Agenda 5 Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Sub Agenda
5.1 Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana
5.2 Pembangunan Pendidikan: Pelaksanaan Program Indonesia Pintar
5.3 Pembangunan Kesehatan: Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
5.4 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Marjinal: Pelaksanaan Program
Indonesia Kerja
5.5 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penghidupan Yang
Berkelanjutan
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
No
Indikator
(Baseline)
2014
2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 (SDKI 2012)
306 2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24 3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17 4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen) 32,9 (2013) 28 2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245
2. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2013) <0,5
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4 4. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4(2013) 15,4 5. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun 7,2 (2013) 5,4 3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi 0 5.600 2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar
lengkap pada bayi
- 95
3. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 1.015 5.600 4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan
1. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,8 (Oktober 2014)
Min. 95 2. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 1.015 (2013) 5.600 3. Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter
spesialis
25 (2013)
60
Arah Kebijakan
1.
Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan
Lanjut Usia yang Berkualitas
2.
Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3.
Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4.
Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan
5.
Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
6.
Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
7.
Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan
8.
Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas
Farmasi dan Alat Kesehatan
9.
Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
QUICK WINS
SASARAN
1. Pembuatan RPP/Perpres yang diperlukan untuk
menindaklanjuti isi UU 44/2009 tentang
Pengelolaan Dana Kesehatan oleh RSUD dan
Pemda
Disahkannya PP tentang Subsidi
Pemerintah/Pemerintah Daerah pada RS
2. Peluncuran KIS di 7 lokasi (Mentawai, Lebak, Kab
Tangerang, Kab. Toli-Toli, Kab Berau, Kab
Pasuruan, Kab Mamuju)
Tersalurkannya 4.426.010 kartu KIS di 7 lokasi
3. Sistem/Inpres kerja sama Puskesmas dengan
Unit Transfusi Darah untuk Pencegahan
Kematian Ibu Melahirkan
Disahkannya Inpres tentang kerja sama fasilitas
pelayanan kesehatan dengan unit transfusi
darah untuk Pencegahan Kematian Ibu
4. Pendataan Kebutuhan Kapal Rumah Sakit di
Kabupaten-kabupaten Kepulauan
Terdatanya Kebutuhan Kapal Rumah Sakit di
Kabupaten-kabupaten Kepulauan
5. Pengikatan kerjasama Puskesmas dengan unit
transfusi darah untuk kebutuhan ibu melahirkan
Meningkatnya jumlah Puskesmas yang
bekerjasama dengan UTD untuk penyediaan
darah bagi ibu melahirkan
PROGRAM LANJUTAN
PROGRAM LANJUTAN
SASARAN
1. Peningkatan Peserta PBI Meningkatnya Kepesertaan PBI JKN dari 120 juta menjadi 140 juta. (Adjustment dalam RPJMN menjadi: Kepesertaan PBI JKN dari 86,4 juta (2014) menjadi 110,9 juta (2019))
2. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan gizi buruk dari 19% menjadi 15%
(Adjustment dalam RPJMN menjadi: 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019 dan Menurunkan Gizi Buruk pada balita dari 19% menjadi 17% pada tahun 2019)
2.1 Penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk 10.315 Puskesmas
2.2 Peningkatan fasyankes dasar yang berkualitas Tersedianya fasyankes dasar berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat:
Peningkatan jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 400 Puskesmas, Pembangunan Puskesmas baru sebanyak 148 Puskesmas, Rehabilitasi 4.410 Puskesmas rusak sedang dan rusak berat, Pemenuhan peralatan kesehatan di 8.067 Puskesmas, Peningkatan jumlah 500 Puskesmas keliling perairan, Peningkatan jumlah 1.127 Puskesmas keliling roda 4, Peningkatan pelayanan kesehatan bergerak di 150 Kab/Kota
2.3 Peningkatan fasyankes rujukan yang berkualitas Tersedianya fasyankes rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat:
Tersedianya 14 RS pusat rujukan nasional, 184 RS rujukan regional, 655 RS daerah yang memenuhi standar, 68 RS Pratama di DTPK, dan 60 RS Rujukan Nasional dengan RS Rujukan Regional yang menerapkan integrasi data rekam medis
2.4. Peningkatan ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
Tercapainya 90% tingkat ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas 2.5. Pemenuhan pengangkatan dan penempatan
tenaga kesehatan yang berkualitas
Pemenuhan dan pendayagunaan tenaga kesehatan termasuk PTT terutama di DTPK
Agenda 5. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Sub Agenda 5.3 Pembangunan Kesehatan: Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
Program
Kegiatan
Sasaran
Indikator
A. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas PROGRAM BINA GIZI
DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bayi, anak dan remaja
1. Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1)
2. Persentase Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi
1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)
2. Persentase ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal ke empat (K4)
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Untuk Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang mendapatkan BOK PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan
Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar Peningkatan Ketersediaan
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tersedianya obat, vaksin dan
perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan dasar pemerintah
(puskesmas)
Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas PROGRAM PENGEM-BANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
Meningkatnya perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan di fasilitas pelayanan kesehatan
PENJABARAN NAWA CITA KE DALAM PROGRAM K/L
Program
Kegiatan
Sasaran
Indikator
B. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
PROGRAM BINA GIZI DAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK
Pembinaan Gizi Masyarakat Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
1. Persentase ibu hamil KEK yang mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
2. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 3. Persentase ibu hamil yang
mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan
4. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan PROGRAM
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
Penyehatan Lingkungan Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
1. Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM
2. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan
3. Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
C. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatnya pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
1. Persentase Kab/kota yang memiliki kebijakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Program
Kegiatan
Sasaran
Indikator
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGANPembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan, dan kesehatan matra
1. Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 2. Persentase Kab/Kota yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
1. Persentase kab/kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu
2. Jumlah kabupaten/kota dengan API 3. Jumlah kab/kota endemis yang
melakukan pemberian obat massal pencegahan (POMP) Filariasis Pengendalian Penyakit Menular
Langsung
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
1. Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat
2. Persentase kabupaten/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (Success Rate) minimal 85 persen
3. Persentase kasus HIV yang diobati Pengendalian Penyakit Tidak Menular Menurunnya angka kesakitan
dan angka kematian serta meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
1. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu
2. Persentase kab/kota yang
melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50 persen sekolah
D. Pemantapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan JKN/KIS
Dihasilkannya bahan kebijakan teknis pengembangan
pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS
1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)