• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Ainul Munawaroh NIM 1113094000028 P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nama Ainul Munawaroh NIM 1113094000028 P"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ainul Munawaroh NIM : 1113094000028 Prodi Matematika

Aliran-Aliran Teologi Islam

1. Mu’tazilah

Sejarah Kemuunculan Mu’tazilah

Aliran mu’tazilah merupakan salah satu aliran teologi dalam islam yang dapat dikelompokkan sebagai kaum rasionalis islam. Aliran mu’tazilah merupakan aliran teologi Islam yang terbesar dan tertua, aliran ini telah memainkan peranan penting dalam sejarah pemikiran dunia Islam. Aliran ini muncul di kota Bashrah (Iraq) pada abad ke 2 Hijriyah, tahun 105 – 110 H, tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan khalifah Hisyam Bin Abdul Malik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin Atha’ Al-Makhzumi Al-Ghozzal. Ketika Washil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Hasan Al Bashri di masjid Bashrah., datanglah seseorang yang bertanya kepada Hasan Al Bashri tentang kedudukan orang yang berbuat dosa besar. Mengenai pelaku dosa besar khawarij menyatakan kafir, sedangkan murjiah

menyatakan mukmin. Ketika Hasan Al Bashri masih berpikir, Washil mengemukakan pendapatnya dengan mengatakan “Saya berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa besar bukanlah mukmin dan bukan pula kafir, tetapi berada pada posisi diantara keduanya, tidak mukmin dan tidak kafir”. Setelah itu dia berdiri dan meninggalkan al-Hasan karena tidak setuju dengan sang guru dan membentuk pengajian baru. Atas peristiwa ini al-Hasan berkata “ i’tazala’ana” (Washil menjauhkan dari kita). Dan dari sinilah nama mu’tazilah dikenalkan kepada mereka. Di sana Washil mengulangi pendapatnya di hadapan para pengikutnya. Menurut Asy-Syahrastani, kelompok yang memisahkan diri dari peristiwa inilah yang disebut kaum Mu’tazilah.

(2)

netral politik. Golongan pertama inilah yang memisahkan diri dari pertikaian politik sehingga golongan pertama bukan aliran mu’tazilah. Golongan kedua berkembang di kalangan khawarij dan Mur’jiah akibat adanya peristiwa tahkim. Golongan ini muncul karena mereka berbeda pendapat dengan golongan Khawarij dan Mur’jiah tentang pemberian status kafir kepada yang berbuat dosa besar. Maka golongan kedua inilah yang disebut mu’tazilah pada masa pimpinan washil bin atha’.

Ajaran ajaran mu’tazilah

Aliran mu’tazilah mempunyai lima ajaran pokok yang disebut dengan Ushulul khomsah. Pertama,Tauhid adalah ajaran dasar terpenting bagi kaum Mu’tazilah. Tauhid memiliki arti yang spesifik. Tuhan harus disucikan dari segala sesuatu yang menyamai-Nya. Untuk memurnikan keesaan Tuhan, mu’tazilah menolak konsep Tuhan memiliki sifat-sifat, penggambaran fisik Tuhan, dan Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala. Mu’tazilah berpendapat bahwa Tuhan itu Esa, tak ada satu pun yang menyerupai-Nya. Kedua yaitu adil. Paham keadilan yang dikehendaki

mu’tazilah menyatakan bahwa Tuhan tidak menghendaki keburukan bagi

manusia,tetapi manusia sendiri yang menghendaki perbuatan buruk. Bahwa Tuhan hanya menghendaki yang baik bagi manusia.Inilah makna keadilan yang pada dasarnya berarti kebebasan dan kehendak manusia, serta kemampuannya untuk bertindak dan berbuat, termasuk mempertanggungjawabkan atas perbuatannya itu. Ketiga yaitu ancaman dan janji. Mu’tazilah yakin bahwa Tuhan pasti akan

memberikan pahala dan siksa kepada manusia di akhirat. Orang yang melakukan kebaikan berhak mendapat pahala, sedangkan orang yang melakukan keburukan mendapatkan siksaan.Tuhan tidak dapat berbuat lain kecuali melaksanakan janji-Nya. Keempat yaitu tempat diantara dua tempat. Menurut ajaran mu’tazilah,orang seperti ini berada pada posisi tengah bagi berbuat dosa tidaklah mukmin dan tidak pula kafir karena masih percaya kepada Allah dan Nabi Muhammad. Mu’tazilah menyebut kaum ini adalah fasiq. Keenam adalah amar ma’ruf nahi munkar. Ajaran ini

menekankan keberpihakan pada kebenaran dan kebaikan. Ini merupakan konsekuensi logis dari keimanan seseorang. Pengakuan keimanan harus dibuktikan dengan

(3)

2. Khawarij

Aliran ini adalah golongan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib,karena mereka memandang Ali telah berbuat salah dengan menerima arbitrase(tahkim) pada perang siffin,karena itulah khawarij disebut orang-orang yang keluar.

Doktrin-Doktrin khawarij adalah terdiri dari orang Arab badui yang

memahami prinsip keimanan relatif sempit. Mereka keluar dari golongan Ali karena tidak setuju dengan arbitrase yang digunakan Ali untuk menyelesaikan masalah dengan Muawiyah. Menurut mereka yang menyetujui arbitrase telah menjadi kafir. Mengenai kekhalifahan itu setiap muslim bisa menjadi khalifah baik non Arab maupun Arab. Mereka menyinggung soal iman dan kafir,iman adalah keyakinan dalam hati dinyatakan dengan lisan dan perbuatan. Kafir adalah pengingkaran

terhadap Allah yang melakukan dosa besar ditambah oran g yang menyetujui arbitrase juga termasuk dosa besar.

3. Murji’ah

Berasal dari kata Irja’ artinya penundaan,pengharapan. Sedangkan kata murji’ah artinya orang yang menunda atau yang memberi harapan. Kaum murji’ah adalah kelompok yang menunda keputusan mengenai orang-orang yang berselisih dan yang berdosa besar. Orang yang berpendapat bahwa orang Islam yang melakukan dosa besar bukanlah kafir tetapi mukmin dan tidak akan kekal dalam neraka, mereka memberi pengharapan kepada yang berbuat dosa besar untuk mendapat rahmat Allah/masuk surga.

Doktrin-doktrin adalah kelompok ini disebut kelompok diam karena mereka selalu diam tehadap persoalan-persoalan politik. Kelompok ini berpendapat bahwa orang yang masih memiliki iman melakukan dosa besar ia tetap mukmin bukan kafir selama ia tetap mengakui adanya Allah sebagai Tuhannya dan Nabi Muhammad sebagai rasulnya.

4. Jabariyah

(4)

kehendak sendiri dan tidak memiliki pilihan karena semuanya sudah ditentukan oleh Tuhan.

Doktrin-doktrin adalah manusia tidak bisa melakukan apa-apa,segala

perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya. Surga dan neraka tidak ada yang kekal ,yang kekal hanya Allah. Menyangkut soal iman adalah membenarkan dengan hati.

5. Qadariyah

Kata Qadariyyah berasal dari bahasa arab qadaraa artinya kemampuan dan kekuatan. Jadi qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah. Maksudnya adalah manusia dalam menentukan kehidupannya berdasarkan keinginan sendiri tidak ada paksaan dari ketentuan Tuhan.

Doktrin-doktrin adalah manusia menentukan kehidupannya sesuai

keinginannya sendiri tanpa campur tangan Tuhan. Baik berupa perbuatan baik ataupun buruk. Maka dari itu, manusia berhak mendapatkan imbalan dari apa yang ia lakukan. Jika ia berbuat baik maka ia berhak mendapatkan pahala, dan jika ia berbuat buruk maka ia pun berhak mendapatkan dosa atas tingkah lakunya tersebut. Semua itu bukan semata – mata karena takdir Tuhan, tapi berdasarkan pilihan yang telah diambilnya. Bagi mereka, sungguh tidak pantas manusia mendapatkan dosa dan siksaan jika bukan atas keinginannya sendiri dan tidak ada alasan yang tepat jika menyandarkan

perbuatan manusia kepada Tuhan.

6. Al-Asy’ariyah

Al-asy’ariyah adalah pengikut dari ajaran Abu Hasan Al-Asy’ari. Al-asy'ari mulanya berpaham mu’tazilah namun akhirnya keluar dan berpindah menjadi ahli sunnah karena beberapa sebab dan alasan. Ada sumber yang mengatakan bahwa al-asy'ary telah bermimpi melihat dan bertemu nabi dan beliau berkata kepadanya

"Wahai Ali tolonglah mazhab-mazhab yang mengambil riwayat dariku, karna itulah yang benar" kejadian ini terjadi beberapa kali pertama pada 10 hari pertama

(5)

keputusan keluar dari mu’tazilah al-asy'ary menyendiri selama 15 hari. Setelah itu ia memberitahukan taubatnya , hal ini terjadi pada tahun 300H.

Pendapat Al-Asy’ariyah mengenai sifat Allah ,bahwa sifat Allah itu semuanya ada dan dietahui melalui teks-teks syar’i tetapi sifat ini berbeda dengan sifat pada makhluk . Maksudnya,pendengaran ataupun penglihatan Allah berbeda dengan makhluknya. Aliran al-asy'ari berpendapat bahwa "Jika Allah menghendaki

kebaikan/keburukan, maka hal itu akan terjadi, tetapi Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk mewujudkan keinginannya walaupun sia-sia karena aliran ini berpendapat bahwa kekuasaan Allah lah yang berguna"

7. Al-Maturidiyah

Aliran maturidiyah lahir di samarkhand pertengahan kedua dari abad IX masehi. Pendirinya adalah Abu Mansur Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Al-Maturidi. Al-Maturidi dalam pemikiran teologinya banyak menggunakan rasio. Hal ini mungkin banyak dipengaruhi oleh Abu Hanifah karena Al-Maturidi sebagai pengikut Abu Hanifah. Dan timbulnya aliran ini sebagai reaksi terhadap aliran mu’tazilah.

8. Gerakan Salafiyyah

Kata salafiyah diambil dari kata "Salaf”. Adalah kependekan dari "Salaf al-āli

Ṣ ḥ" (Arab: حلاصلا فلسلا), yang berarti "terdahulu". Dalam terminologi Islam, secara umum digunakan untuk menunjuk kepada tiga generasi terbaik umat muslim yaitu sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in. Ketiga generasi ini dianggap sebagai contoh terbaik bagaimana Islam dipraktikkan.

Maksudnya ialah orang-orang Muslim terdahulu, yang semasa dengan Rasulullah, para sahabat, para Tabi’in dan Tabi’it tabi’at. Mereka itu adalah orang yang yang khusyu’ dan mendalam rasa keagamaannya, karena terutama, mereka itu amat dekat pada masa Nabi, atau boleh dikatakan hidup pada awal dari jaman awal islam.

(6)

Gerakan ini dikenal dengan gerakan wahabi dengan pendirinya adalah Abdul Wahab Al-Masyrafi Al-Tamimi Al-Najdi

Dalam bidang ketauhidan mereka berpendirian berikut :

1. Penyembahan kepada selain Tuhan adalah salah, dan siapa yang berbuat demikian ia dibunuh.

2. Orang yang mencari ampunan Tuhan dengan mengunjungi kuburan orang-orang saleh, termasuk golongan musyrikin.

3. Termasuk dalam perbuatan musyrik memberikan kata pengantar dalam sholat terhadap nama Nabi-Nabi atau wali atau Malaikat (seperti Sayyidina Muhammad).

4. Termasuk kufur memberikan suatu ilmu yang tidak didasarkan atas Qur’an dan Sunah, atau ilmu yang bersumber akal pikiran semata-mata. 5. Termasuk kufur dan Ilhad juga mengingkari qadar dalam semua perbuatan

dan penafsiran qur’an dengan jalan ta’wil.

6. Dilarang memakai buah tasbih dan dalam mengucapkan nama Tuhan dan doa-doa (wirid) cukup dengan menghitung jari.

7. Sumber syariat islam dalam soal halal dan haram hanya Qur’an semata-mata dan sumber lain sesudahnya ialah sunnah Rasul.

8. Pintu ijtihad tetap terbuka dan sipapun boleh melakukan ijtihad, asal sudah memenuhi syarat-syaratnya

9. Mengajak kembali kepada kemurnian tauhid serta memberantas aqidah umat islam dari syirik,bid’ah.

10. Sifat, nama, atau sebutan bagi Allah SWT haruslah ditetapkan

(7)

Referensi

Dokumen terkait

(b) menerima dan melayani resep $&'& (raat inap dan raat jalan), pembelian langsung tanpa resep, dan permintaan obat dan alat kesehatan dari Ruang kerja

2) Kelulusan hidup ikan bawal air tawar terkecil didapatkan pada ekstrak batang tua sebesar 15 %. Pada konsentrasi yang tinggi juga kandungan bahan kimia pada

Perbedaan selanjutnya terletak pada subjek penelitian, dimana penelitian tersebut menggunakan subjek wanita yang bekerja dan sudah menikah dengan menentukan batasan

Sebelum akhiri proses pendaftaran akun, pelamar akan ditanyakan kembali, apakah data yang diinput sudah sesuai atau belum, seperti pada gambar di bawah ini... Buku

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa gambaran dukungan keluarga pada klien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan Tahun 2014

Menghilangkan semua sumber penyulut. Pisahkan dari bahan-bahan yang mengoksidasi. Jaga agar wadah tertutup rapat dan tersegel sampai siap untuk digunakan. Wadah yang sudah

Perlakuan media tanam dan interaksinya dengan tingkat naungan belum memperlihatkan pengaruh yang nyata terhadap persentase pecah mata tunas sampai umur 8 MST dan terhadap

Peserta Didik : ➢ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang