• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Pemikiran Ekonomi aliran Merkantilsme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Pemikiran Ekonomi aliran Merkantilsme "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan adanya Negara-negara merdeka di Eropa seperti Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia. Negara-negara tersebut ingin mempertahankan kesejahteraan, kedaulatan, dan kebebasan rakyatnya. Dibutuhkan suatu kondisi perekonomian yang kuat agar ditetapkan logam mulia sebagai standar ukuran kekayaan suatu Negara. Di buka jaringan perdangan keluar negeri dan eksploitasi serta diadakan pelayaran ke wilayah-wilayah yang baru.

1.2 Tujuan

Merkantilisme merupakan kebijakan sebuah ekonomi nasional dengan tujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui sebuah keseimbangan perdagangan yang positif, yang terutamanya pada sebuah barang jadi. Secara historis, penyebab perang dan termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial adalah kebijakan tersebut.

Kebijakan lainnya termasuk:

 menciptakan koloni di luar negeri;

 melarang daerah koloni untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara lain;  memonopoli pasar dengan port pokok;

 melarang ekspor emas dan perak, bahkan untuk alat pembayaran;  melarang perdagangan untuk dibawa dalam kapal asing;

 subsidi ekspor;

 mempromosikan manufaktur melalui penelitian atau subsidi langsung;  membatasi upah;

 memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri; dan

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pemikiran Ekonomi Merkantilisme

1. Merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik kolonial, ditujukan dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan.

2. Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis disebabkan adanya pembagian kerja yang timbul di dalam masyarakat, pembagian kerja secara teknis dan pembagian kerja teritorial, yang selanjutnya akan mendorong perdagangan internasional.

3. Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu kebijakan yang sangat melindungi industri, dalam negeri, tetapi menganjurkan persaingan, sementara itu terjadi pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam kegiatan perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan yang mendorong keluarga dengan banyak anak, kegiatan industri di dalam negeri dengan tingkat upah yang rendah. Proteksi industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan tingkat upah yang rendah mendorong ekspor.

4. Teori kuantitas uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar mempengaruhi tingkat bunga dan tingkat harga barang. Keluar masuknya logam-logam mulia mempengaruhi tingkat harga di dalam negeri serta jumlah uang yang beredar, dan kecepatan uang beredar.

5. Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini berhubungan dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga rencana perdagangan yang menguntungkan, hal ini dilakukan dalam usaha meningkatkan peranannya dalam perdagangan internasional dan perluasan-perluasan kolonialisme.

2.2 Pemikiran Ekonomi Merkantilsme

(3)

dengan upaya ekspor ke negara lain, dan sedapat mungkin mengurangi impor. Paham yang di anut kaum merkantilisme adalah sebagai berikut:

1. surplus perdagangan suatu negara merupakan tanda kekayaan negara tersebut 2. pemilikan logam mulia berarti pemilikan kekayaan

3. dalam suatu transaksi perdagangan, akan ada pihak yang mendapat keuntungan dan ada pihak yang menderita kerugian.

2.3 Tokoh-tokoh Merkantilisme

1. Thomas Mun (1571-1641)

Dalam bukunya yang berjudul “England Treasure by Foreign Trade” Thomas Mun menulis tentang manfaat perdagangan luar negeri. Ia menjelaskan bahwa perdagangan luar negeri akan memperkaya negara jika menghasilkan surplus dalam bentuk emas dan perak. Keseimbangan perdagangan hanyalah perbedaan antara apa yang di ekspor dan apa yang di impor. Ketika negara mengalami surplus perdagangan, ini berarti ekspor lebih besar daripada impor. Lebih lanjut Thomas Mun menjelaskan bahwa perdagangan domestik tidak dapat membuat negara lebih makmur, karena perolehan logam mulia dari seorang warga negara adalah sama dengan hilangnya logam mulia dari warga negara yang lain. Dengan meningkatkan persedian uang domestik sebagai hasil dari surplus perdagangan ternyata dapat juga memunculkan bahaya karena orang akan terpancing untuk membeli lebih banyak barang-barang mewah. Hal ini menyebabkan harga barang dalam negeri akan naik dan pada akhirnya akan mengurangi ekspor karena barang-barang yang diproduksi di dalam negeri akan terlalu mahal bila dijual di luar negeri. Konsekuensi ini bisa dihindari yaitu dengan melakukan investasi kembali. Reinvestasi ini akan menciptakan lebih banyak barang untuk diekspor. Mun mengakui bahwa betapa pentingnya investasi modal dan Ia memandang keseimbangan perdagangan merupakan sebuah cara untuk mengumpulkan modal produktif. Untuk mendorong surplus ada tiga langkah yang harus dijalankan :

(4)

2. Meningkatkan Kualitas Produk Pemerintah dapat membantu meningkatkan kualitas produk dengan cara mengatur para pengusaha pabrik dan membentuk dewan perdagangan yang akan memberikan nasehat kepada pemerintah dalam persoalan-persoalan yang berkaitan dengan peraturan perdagangan dan kegiatan industri. Peraturan-peraturan ini harus tegas agar negara dapat memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi.

3. Kebijakan Pajak Nasional Dalam hal kebijakan pajak, pemerintah harus dapat menyeimbangkan kepentingan nasional dan swasta. Bea ekspor harus lebih kecil karena bea ini akan dimasukkan dalam biaya penjualan di luar negeri. Bea impor harus rendah untuk barang-barang yang kemudian akan di ekspor kembali dan harus tinggi untuk barang-barang yang cenderung dikonsumsi oleh warga sendiri.

2. Sir William Petty (1623-1687)

Dalam bukunya “Political Arithmetic” pada tahun 1671, Petty memberi sumbangan teori penting untuk ilmu ekonomi. Ia adalah ahli ekonomi pertama yang menjelaskan sewa tanah berdasarkan surplus. Untuk memahami gagasan surplus ini bayangkan ekonomi pertanian primitif yang hanya menanam jagung. Pada saat itu jagung merupakan input proses produksi dan sekaligus output. Sebagai input jagung jagung dipakai sebagai benih dan dimakan oleh pekerja. Pada akhir tahun jagung akan dipanen dan digunakan sebagai bahan pangan dan bibit

untuk tahun depan.

Petty mendefinisikan surplus sebagai selisih antara total output dari jagung (saat panen tahunan) dan input dari jagung yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut. Menurut Petty pemilik tanah akan cenderung menerima pembayaran sewa yang sebanding dengan surplus surplus yang dihasilkan oleh lahan mereka. (surplus = total output – input) Tak seorangpun akan menyewakan lahan dengan biaya sewa melebihi surplus yang dihasilakan lahan tersebut karena penyewa akan kehilangan uang/pendapatan.

Petty menganggap penting arti bekerja (labour) jauh lebih penting dari sumber daya tanah. Dalam bukunya “A Treatise of Taxes & Contribution” menjelaskan bahwa bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga para pekerja tersebut dapat tetap bekerja.

(5)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(6)

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/miftah38/sejarah-pemikiranekonomiq-3

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa penambahan serbuk keramik dapat meningkatkan stabilitas dari campuran benda uji dengan nilai awal 893,75 pada

MODEL PEMBELAJARAN HOMESCHOOLING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK (Studi Kasus Di Lembaga Pendampingan Belajar Dan Homeschooling Chubby Education

Bank Rakyat Indonesia Cabang Ahmad Yani Makassar untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap, seperti siap membantu nasabah, kecepatan

Berbagai upaya dilakukan oleh fiskus untuk mendapatkan kepercayaan dari wajib pajak dalam hal kepatuhan membayar pajak dan mendekatkan UPTD Dinas Pendapatan

[r]

[r]

Bagi Thomas Hobbes ketika manusia menjadi liar, jalang, dan asling mengancam, dari sendirinya rasionalitas berupa itu yang dimiliki oleh setipa manusia yang

Pasien dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok I yang diberikan norepinefrin bolus intravena 4 µg dan kelompok II diberi norepinefrin 8 µg/ menit ketika terjadi