• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMA NEGERI 1 TELUK KERAMAT 2016 KATA PENGANTAR - PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA ZAMAN PRAAKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SMA NEGERI 1 TELUK KERAMAT 2016 KATA PENGANTAR - PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA ZAMAN PRAAKS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA ZAMAN

PRAAKSARA DI INDONESIA

KELAS X MIPA II

Disusun oleh :

Alan Yuliadin

Fitriadi

Glory Anggraini

Indra Gunawan

Rauda Nevilia

Vina Ananda

Widyani

Wini

SMA NEGERI 1

TELUK KERAMAT

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia”.

Kami menyadari pembuatan makalah ini jauh dari kesempuran, baik dari cara penyusunan, bahasa, maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran Sejarah guna menjadi bekal pengalaman kami untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Sekura, 16 Agustus 2016

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... II DAFTAR ISI ... III

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan ... 1

1.4 Manfaat ... 2

BAB II ISI PEMBAHASAN ... 3

2.1 Pengertian Zaman Praaksara ... 3

2.2 Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara Indonesia ... 3

2.3 Zaman Batu ... 3

2.4 Zaman Logam ... 7

BAB III PENUTUP ... 8

3.1 Kesimpulan ... 8

(4)

BAB I PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Mempalajari bagaimana kehidupan manusia pada zaman praaksara merupakan kegiatan yang sangat menarik. Dimana dari zaman ke zaman kehidupan manusia praaksara selalu senatiasa mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang paling menonjol adalah perkembangan teknologi. bertujuan agar kita tidak hanya belajar bagaimana berkompetisi untuk masa depan tetapi juga bagaimana untuk mengolah kembali masa praaksara dengan berbagai teknologi yang telah ada pada zaman itu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan teknologi pada zaman praaksara di Indonesia? 2. Apa saja contoh dari perkembangan teknologi pada zaman praaksara di

Indonesia?

3. Dimana daerah di temukannya alat-alat sebagai perkembangan teknologi pada zaman praaksara di Indonesia?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

(5)

2. Untuk mengetahui contoh-contoh dari perkembangan teknologi pada zaman praaksara di Indonesia.

3. Untuk mengetahui terdapat di daerah mana saja alat-alat sebagai perkembangan teknologi pada zaman praaksara.

1.4 Manfaat

1. Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan teknologi pada zaman praaksara.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Zaman Praaksara

Praaksara berasal dari dua kata,yakni pra yang berarti belum dan aksara berarti tulisan. Jadi praaksara adalah zaman atau masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Praaksara sering disebut juga dengan nirleka. Nir berarti tanpa, sedangkan leka berarti tulisan. Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir ketika manusia sudah mengenal tulisan, tetapi berakhirnya zaman praaksara untuk setiap bangsa di dunia berbeda tergantung pada peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar 4000 SM masyakaratnya sudah mengenal tulisan. Sedangkan zaman praaksara di Indonesia berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai sekitar abad ke-5 yang di buktikan dengan adanya prasasti berbentuk yupa yang di temukan di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

2.2 Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Manusia pada zaman praaksara meskipun belum mengenal tulisan, tetapi mereka sudah mengembangkan kebudayaan dan teknologi. Teknologi pada zaman praaksara bermula dari teknologi bebatuan yang digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan. Dalam praktiknya peralatan atau teknologi bebatuan tersebut dapat berfungsi serba guna. Pada tahap paling awal alat yang mereka gunakan masih bersifat kebetulan dan seadanya serta bersifat trial dan eror. Teknologi bebatuan berkembang dalam kurun waktu yang panjang.

Dalam buku R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I, dijelaskan bahwa kebudayaan pada zaman batu dibagi menjadi empat yaitu, Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum sedangkan zaman logam di bagi menjadi zaman perunggu dan besi.

(7)

1. Antara Batu dan Tulang (Paleolitikum)

Zaman paleolitikum disebut juga zaman batu tua diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini alat yang di hasilkan masih sangat kasar dan sederhana. Kebudayaan pada zaman ini secara umum terbagi menjadi :

a. Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan ini berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Seorang ahli bernama Von Koenigswald dalam penelitiannya di daerah punung menemukan beberapa alat bebatuan seperti kapak genggam atau kapak perimbas. Selain kapak genggam, di Pacitan ditemukan juga alat-alat serpih yang disebut dengan flakes.

b. Kebudayaan Ngandong

Kebudayaan ngandong berkembang di daerah Ngandong dan juga Sidorejo, Ngawi, Jawa Timur. Di daerah ini banyak di temukan alat-alat dari bebatuan dan juga dari tulang-tulang binatang atau tanduk rusa.

2. Antara Pantai dan Gua (Mesolitikum)

Zaman mesolitikum terjadi pada masa Holosen setelah zaman es berakhir. Pendukung kebudayaan pada zaman ini adalah Homo Sapiens. Secara garis besar kebudayaan mesolitikum terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

a. Kebudayaan Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah. Jadi kjokkenmoddinger adalah sampah dapur berupa sisa kulit-kulit siput dan kerang di tepi pantai. Pada tahun 1925 Dr. PV. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang pantai Sumatra Timur menemukan jenis kapak genggam yang terbuat dari batu kali yang pecah atau di belah yang diberi nama pebble atau lebih dikenal dengan Kapak Sumatra. Selain kapak Sumatra juga di temukan jenis kapak pendek dan jenis batu pipisan.

(8)

Abris sous roche adalah gua-gua yang digunakan sebagai tempat tinggal dan untuk berlindung dari panas, hujan, dan serangan hewan buas. Kebudayaan ini pertama kali di lakukan penelitian oleh Dr. PV. Van Stein Callenfels pada tahun 1928 sampai 1931. Dalam penelitiannya di temukan alat-alat berupa ujung panah, flakes, batu penggilingan, juga alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Kebudayaan ini banyak di temukan di Besuki, Bojonegoro, juga Lamoncong, Sulawesi Selatan.

3. Sebuah Revolusi (Neolitikum)

Zaman neolitikum juga disebut dengan zaman batu muda yang diperkirakan berlangsung kira-kira tahun 2000 SM. Pada zaman ini alat-alat yang ditemukan terbuat dari batu yang sudah dihaluskan serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Alat-alat yang di temukan pada zaman neolitikum yaitu :

a. Kapak Persegi

Nama kapak persegi berasal dari Von Heine Geldern. Kapak persegi ada yang berbentuk persegi panjang dan juga trapesium. Ukuran alat ini juga bermacam-macam. Kapak persegi yang besar di sebut dengan beliung atau pacul (cangkul), sedangakan yang kecil di sebut dengan tarah atau tatah. Kapak jenis ini banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Bali,dan Nusatenggara.

b. Kapak Lonjong

Nama kapak lonjong disesuikan dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Kapak lonjong yang berukuran sering disebut dengan walzenbeil, sedangkan yang kecil disebut dengan kleinbeil. Penyebaran jenis kapak lonjong ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur,seperti Papua, Seram, dan Minahasa.

c. Perhiasan

Perhiasan berupa gelang, kalung, dan anting-anting yang terbuat dari batu gamping kersikan, tufa kersikan, kalsedon, dan jasper.

(9)

Penemuan pertama tentang tembikar (periuk belangga) terdapat dilapisan teratas kjokkenmoddinger di sumatera.

4. Zaman Batu Besar (Megalitikum) Hasil kebudayaannya meliputi : a. Menhir

Menhir adalah tiang atau tugu yang terbuat dari batu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pujaan. Di temukan didaerah Sumatra Selatan dan Kalimantan.

b. Dolmen

Dolmen adalah meja batu yang berkakikan menhir. Dolmen berfungsi sebagai tempat sesajen dan pemujaan kepada nenek moyang. Di temukan di daerah Sumba, Sumatra Selatan dan Bondowoso, Jawa Timur.

c. Punden Berundak

Punden berundak adalah bangunan dari batu yang disusun bertingkat-tingkat. Punden berundak berfungsi sebagai kuburan.

d. Kubur Batu

Kubur batu adalah peti mati yang terbuat dari batu. Kubur batu banyak di temukan di Kuningan, Jawa Barat.

e. Waruga

Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Banyak di temukan di daerah Sulawesi Utara.

f. Sarkofagus (Keranda)

Sarkofagus adalah peti mati tempat menyimpan mayat. Berbentuk seperti lesung yang terbuat dari batu utuh dan diberi penutup. Sarkofagus ditemukan di Bali.

(10)

Arca-arca megalitikum merupakan bangunan batu besar berbentuk binatang atau manusia yang banyak ditemukan di dataran tinggi pasemah, Sumatra Selatan.

2.4 Zaman Logam

Zaman logam disebut juga dengan zaman perundingan. Di Indonesia hanya mengalami zaman peruggu dan besi. Teknik dalam pembuatan logam pada zaman ini adalah teknik Bi Valve (cetakan untuk membuat alat-alat dari logam yang bentuknya simetris) dan teknik A Cire Perdue (cetakkan untuk membuat alat-alat logam yang bentuknya asimetris). Hasil-hasil kebudayaan pada zaman logam,yaitu :

a. Nekara

Nekara berfungsi sebagai alat upacara. Nekara berbentuk seperti gendering besar dan banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Selayar, dan Kei. Nekara terbesar bernama Nekara Pejeng yang ditemukan di Bali.

b. Moko

Moko berbentuk seperti nekara tetapi lebih kecil, ramping, dan memanjang. Umumnya moko digunakan sebagai mas kawin dan benda pusaka. Moko ini banyak di temukan di daerah Pulau Alor, Flores dan Manggarai.

c. Kapak Corong (Kapak Sepatu)

Kapak corong berfungsi sebagai alat upacara dan tanda kebesaran pemimpin atau kepala suku.

d. Bejana Perunggu

Bejana perunggu berbentuk perigi dan berfungsi sebagai tempat air suci untuk kepentingan upacara.

e. Candrasa

(11)

BAB III PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memahami secara lebih dalam prakondisi yang ada serta implikasi akibat aksi korporasi ini, akan diketahui pula apakah pemahaman tentang buyback saham yang mendasarkan

Metode yang digunakan adalah metode inversi seismik model based dengan parameter hard constraint untuk mengetahui properti fisik dari reservoir Lapangan “TG” dan

Jika sebelum wawancara atau pada saat wawancara Anda percaya bahwa ada bukti yang cukup untuk membuktikan orang tersebut telah melakukan kejahatan maka Anda harus mengingatkan

Hal ini disebabkan oleh penambahan konsentrasi ektrak kasar enzim papain yang semakin tinggi dapat meningkatkan rasa kesukaan panelis terhadap minuman kopi bubuk.. Meningkatnya

Niali didik : hendaknya kita tahu bahwa bantuan yang diberikan orang lain atau yang sering disebut hutang budi tidak akan bisa kita bayar dengan uang atau ketika kita hidup, tetapi

Warna juga dapat menjadi media terapi yang baik pagi penderita stres di dalam suatu ruangan baik nantinya warna tersebut hanya di aplikasikan melalui tampilan material

Akibat hukum dari suatu akta yang se- harusnya dibuat dihadapan PPAT tetapi ka- rena penerima hak tidak memenuhi syarat mendapatkan suatu hak atas tanah maka ak- tanya harus

Pada Simulasi numerik, akan dihitung jumlah iterasi, orde konvergensi secara komputasi dan nilai galat mutlak dari metode baru (MMC4) yang diberikan pada Persamaan (15), dan