Keputusan Menjadi Muslim Studi Kasus Terhadap Pengambilan
Keputusan Pada Mu’allaf
A.
Latar belakang
Selama dua puluh tahun terakhir, jumlah kaum muslim di dunia telah meningkat secara
perlahan. Angka statistik tahun 1973 menunjukkan bahwa jumlah penduduk muslim dunia adalah
500 juta. Sekarang, angka ini telah mencapai 1,5 miliar. Dapat diperkirakan, setiap empat orang
salah satunya adalah Muslim. Peningkatan yang terus-menerus ini bukan hanya dikarenakan
jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara Muslim, tetapi juga jumlah mu’allaf
(sebutan bagi orang yang baru memeluk Islam) yang terus meningkat. Di Indonesia, fenomena
perpindahan agama mungkin sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari, baik itu
perpindahan agama dari bukan Muslim menjadi Muslim ataupun sebaliknya. Tidak sedikit orang
berpindah agama dengan alasan menikah. Bagi pasangan yang berbeda agama dan ingin
menikah, harus merelakan salah satu kepercayaan yang mereka anut, hal ini dilakukan untuk
mempermudah proses pernikahan. Di Indonesia, banyak skripsi dan penelitian yang bertemakan
agama. Baik itu berbicara tentang relijiusitas, terapi agama, maupun pengalaman-pengalaman
keberagamaan. Konversi relijius ini juga termasuk salah satu isu yang melengkapi kajian ilmiah
tentang agama.
B. Tinjauan teori
Ada satu faktor yang penting dalam proses pengambilan keputusan yang telah
diungkapkan oleh Northcraft & Neale (1990) berkaitan dengan perpindahan agama, yaitu untuk
pilihan-pilihan yang ada. Dalam kasus ini adalah pencarian informasi tentang Islam dan jawaban dari
semua pertanyaan yang sudah ada. Perbedaan pengambilan keputusan biasa dengan pengambilan
keputusan berpindah agama adalah adanya variabel-variabel yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan tersebut. Meskipun pengambilan keputusan ini bersifat individu, tetapi
tidak lepas dari hambatan-hambatan, dukungan sosial, peran key person, dan munculnya
fenomena-fenomena atau pengalaman-pengalaman yang mendukung keputusan untuk berpindah
agama.
C. Metode penelitian
1. Subjek penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah orang yang sudah berpindah ke agama Islam
(mu’allaf) dan tidak dibatasi asal agama. Subjek tidak dibatasi oleh jenis kelamin, usia dan jenis
pekerjaan.
2. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Menurut
Jorgensen (Poerwandari, 2001), analisis adalah memecah, memisahkan, atau menguraikan materi
penelitian ke dalam potongan-potongan, bagian-bagian, elemenelemen atau unit-unit. Setelah
data dipecah, peneliti memilah dan menyaring data untuk memperoleh tipe, kelas sekuen, pola
atau gambaran yang menyeluruh.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara.
Wawancara merupakan salah satu metode penting dalam Psikologi. Hampir setiap kegiatan
wawancara tersebut akan didapatkan data-data dari individu atau kelompok tentang makna
subjektif yang dipahaminya terkait dengan suatu topik atau isu (Stewart & Cash, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
Milla, Mirra Noor. 2010. Psikologi Kualitatif Metodologi Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi. Pekanbaru: SUSKA PRESS RIAU
Tjandra, Moch Sandy. 1996. Perjalanan Menjadi Mualaf.
Http://www.isnet.org/archivemilis/archive96/aug96/0025.html03/08/05
Indarti, Ninik. 2001. Proses Psikologis Konversi Agama Pada Mahasiswa yang Menjadi
Muslim. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah