• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR DASAR BELAJAR dan PEMBELAJARAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR DASAR BELAJAR dan PEMBELAJARAN (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR BELAJAR dan PEMBELAJARAN

Laporan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Yang diampu Oleh Dr. Siti Malikhah Towaf, M.Pd, Ph.D.

Disusun Oleh :

1. Almira Rahma Saputri : 160741615262 2. Dannis Ni’matussyahara : 160721614502 3. Deris Catur Bachtiar : 160711614296 4. Rohana Siti Nurkasanah : 160741615214 5. Muhammad Yussrihadi Sanjaya : 160731614946

Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Sosial

Jurusan Geografi

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak dahulu pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu negara. Karena, maju dan mundurnya suatu negara itu tergantung pada kualitas penduduknya. Salah satu cara yang dijadikan ukuran untuk menentukan kualitas penduduk atau SDM suatu negara adalah dilihat dari pendidikan masyarakatnya. Semakin banyak masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi, berarti kualitas SDMnya tergolong baik, begitupun sebaliknya. menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekarang, dunia ini telah memasuki pada revolusi ke-empat, yaitu dimana semua informasi berada didalam genggaman manusia. Revolusi yang terjadi pada bidang teknologi informasi dan komunikasi ternyata telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia pada zaman millenium. Termasuk dalam dunia pendidikan pun sudah ada inovasi baru seperti e-learning, e-book, sampai dengan aplikasi e-education. Aplikasi pendidikan tersebut selain memiliki sisi

positif, juga terdapat sisi negatif bagi dunia pendidikan yaitu munculnya paradigma siswa yang malas untuk belajar disekolah karena sudah banyak mendapat materi dari teknologi tersebut, pemahaman siswa terhadap materi akan menurun, karena tidak ada yang mendampinginya selama proses belajar berjalan. Serta fungsi guru di mata siswa akan menurun, sehingga nilai moral yang seharusnya ditanamkan oleh guru terhadap siswa akan berkurang.

(3)

tugasya yaitu memberikan dorongan, penasihat, penunjuk arah dan juga teman dalam perjalanan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis mengajukan makalah yang berjudul “Dasar-dasar Belajar dan Pembelajaran”, yang nantinya akan dipaparkan pada bab selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis ajukan didalam makalah ini adalah sebagai berikut : a. Apa yang di maksud Belajar ?

b. Bagaimana pengertian belajar menurut para ahli ? c. Apakah ciri – ciri pembelajaran ?

d. Bagaimana Prinsip Belajar Siswa ?

e. Apakah faktor yang mempengaruhi belajar siswa ? f. Apakah jenis-jenis belajar siswa ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pembuatan makalah ini yaitu :

a. Untuk mengetahui sekaligus memahami tentang pengertian belajar baik secara istilah umum maupun berdasarkan para ahli

b. Untuk Mengetahui dan memahami Ciri-Ciri belajar Siswa c. Untuk Mengetahui prinsip-prinsip belajar

d. Untuk Mengetahui dan Memahami faktor yang mempengaruhi belajar siswa e. Untuk mengetahui jenis-jenis belajar siswa.

1.4 Metode Penulisan

(4)

1.5 Manfaat Penulisan

Hasil dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis, sebagai berikut :

a. Secara teoretis

Hasil makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca, khususnya mahasiswa dalam memahami hakikat belajar seorang siswa.

b. Secara praktis

Melalui pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan berfikir dan kemampuan menganalisis suatu hal yang terkait, dan juga sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian belajar dan mengajar

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada pada yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.

Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalm satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru-siswa, siswa-siswa pada saat pengajaran itu berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses. Interaksi guru-siswa sebagai makna utama proses pengajaran memgang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang afektip. Mengingat kedudukan siswa sebagai subjek dan sekaligus juga sebagai objek dalam pengajaran maka inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.

(5)

proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya.

Oleh sebab itu belajar adalah sebuah proses yang aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di seitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. Apabila berbicara tentang belajar maka akan berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.

2. 2 Pengertian Belajar Menurut Ahli

Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.

Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

(6)

Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

2.3 Ciri-ciri Pembelajaran

Menurut Eggen & Kauchak (1998) Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:

1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan. 2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran. 3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.

4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi

5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta

6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.

Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :

1. Motivasi belajar

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaina usaha untuk menyediakan kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatau, dan bila dia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang, dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang /siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa (Sardiman, A.M. 1992)

(7)

Yakni segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk memecahkannya sehingga kelas menjadi hidup.

3. Alat Bantu belajar

Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (siswa). Inforamsi yang disampaikan melalui media harus dapat diterima oleh siswa, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberaapa alat indera mereka. Sehingga, apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan gambar-gambar, foto, grafik, dan sebagainya, dan siswa diberi kesempatan untuk melihat, memegang, meraba, atau mengerjakan sendiri maka memudahkan siswa untuk mengerti pengajaran tersebut.

2.4 Prinsip – Prinsip Belajar

Menurut Paulina (2003), Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama dan menjadi dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik.. Suatu kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan sendirinya menurut Dardiri (1996). Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak atau bertindak. Sedangkan Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:9), belajar merupakan suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.

Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar. Aktivitas ini merupakan proses dua arah, antara pihak guru dan peserta didik. Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

(8)

Prinsip-prinsip belajar secara umum: a. Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan sangat penting dalam kegiatan belajar peserta didik. Perhatian dalam proses belajar akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi yaitu tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi juga mempunyai tujuan yang merupakan salah satu tujuan dari proses belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan.

b. Keaktifan belajar

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya.

Contoh kegiatan psikis misaInya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan basil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain. Seperti yang telah dibahas di depan bahwa belajar iu sendiri adalah akivitas, yaitu aktivitas mental dan emosional.

c. Keterlibatan langsung dalam belajar

Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab tehadap hasilnya. Sebagai contoh seseorang yang belajar membuat tempe, yang paling baik apabila ia terlihat secara langsng dalam perbuatan, bukan sekadar melihat bagaimana orang menikmati tempe, apalagi sekadar mendengar orang bercerita bagaimana cara pembuatan tempe.

d. Pengulangan belajar

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan mempunyai maksud untuk melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat. mengkhayal, merasakan. berpikir. dan sebagainya.

e. Tantangan

(9)

hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahasa belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.

f. Penguatan

Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yamg baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat.

Prinsip-prinsip belajar yang terkait dengan proses belajar

Ada beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita \pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, yang baik bagi siswa untuk meningkatakan upaya belajarnya maupun bagi guru yang digunakan untuk meningkatkan upaya mengajarnya. Berikut ini adalah contoh prinsip-prinspnya:

1. Prinsip Kesiapan

Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan siswa atau kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar.

2. Prinsip Motivasi

Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk mengatur arah kegiatan dan

memelihara kondisi tersebut.

3. Prinsip Persepsi

Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi oleh perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain.

4. Prinsip Tujuan

Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap individu. Tujuan ini harus lebiah jelas tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap peserta didik dalam proses pembelajaran itu terjadi.

(10)

Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dan dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.

6. Prinsip Transfer dan Retensi

Belajar yang dapat dianggap bermanfaat bila seseorang itu dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru dan pada akhirnya dapat digunakan dalam situasi yang lain. Proses itulah yang disebut dengan Proses Transfer. Sedangkan yang dimaksud dengan Retensi adalah kemampuan sesesorang untuk menggunakan lagi hasil belajar.

7. Prinsip Belajar Kognitif

Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi. Dalam prinsi ini akan melibatkan proses pengenalan dan penemuan.

8. Prinsip Belajar Afektif

Belajar Afektif akan mencakup beberapa unsur yaitu nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Prinsip belajar afektif seseorang akan menemukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru.

9. Prinsip Belajar Evaluasi

Belajar evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan pelatihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan.

Implikasi Prinsip Belajar Bagi Siswa Bagi Guru

Perhatian dan Motivasi

Dituntut memberikan perhatian

terhadap semua rangsangan yang

mengarah pada tercapainya tujuan

belajar.

Mengunakan metode

yang bervariasi

Memilih bahan ajar

(11)

Keaktifan

Dituntut dapat memproses dan

mengolah hasil belajarnya secara

efektif serta aktif baik secara fisik,

intelektual dan emosional.

sendiri tugas yang diberikan guru

kepada mereka.

Balikan dan penguatan Mencocokan jawaban antara siswa

(12)

Perbedaan Individual Belajar menurut tempo kecepa-tan masing-masing siswa

Menentukan metode

sehingga dapat

melayani seluruh

siswa

2.5 Jenis-jenis Belajar

Di dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki bentuk yang berbeda antara satu dengan lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya atau dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang telah diharapkan. Keanekaragaman corak diatas maka akan menghasilkan jenis belajar yang berbeda-beda pula. Jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-macam. Belajar itu sendiri memilki jenis-jenis yang berbeda, hal tersebut dipengarui karena setiap manusia itu memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda pula. Adapun jenis belajar yang ada di dunia pendidikan sangat banyak sekali. Sehingga, dalam makalah ini hanya mendeskripsikan satu jenis belajar yang telah dikenal secara universel oleh setiap negara yaitu jenis belajar yang disusun oleh UNESCO.

Jenis-jenis belajar menurut UNESCO yaitu ada empat yang dikenal dengan empat pilar dalam kegiatan belajar. Keempat pilar tersebut yaitu :

1. Learning to know

Jenis belajar learning to know yaitu memiliki makna bagaimana belajar, dalam hal ini terdapat tiga aspek yaitu : apa yang dipelajari, bagaimana caranya dan siapa yang belajar. 2. Learning to do

(13)

3. Learning to live together

Jenis belajar learning to live together ini ditekankan kepada seseorang atau pihak yang belajar dan mampu untuk hidup bersama, dengan memahami orang lain, sejarahnya, budayanya, dan mampu berinteraksi dengan orang lain secara harmonis.

4. Learning to be

(14)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Belajar merupakan proses atau usaha yang dilakukan setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Adapun ciri-ciri dalam pembelajaran adalah Motivasi belajar, bahan belajar, dan alat bantu belajar. Kemudian prinsip-prinsip belajar yaitu Perhatian dan motivasi, keaktifan belajar, keterlibatan langsung dalam belajar, pengulangan belajar, tantangan dan penguatan. Sedangkan jenis belajar merupakan salah satu bentuk dalam proses belajar yang bervariasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan dan tujuan manusia yang berbeda-beda. Adapun tujuan belajar menurut UNESCO yaitu Learning to know, Learning to do, Learning to live together, dan Learning to be.

3.2 Saran

Belajar merupakan suatu keharusan, disadari atau pun tidak. Namun, proses belajar akan lebih efektif jika seseorang menemukan metode belajar yang tepat, metode belajar yang tepat akan mengefektifkan proses penyerapan ilmu. Oleh karena itu, mengenali kepribadian diri sendiri itu sangat penting untuk menemukan metode belajar yang tepat bagi masing-masing diri seorang siswa. Selain itu, seorang guru juga harus tahu bagaimana model belajar yang tepat untuk masing-masing siswa, sehingga guru dapat mengajar siswa sesuai dengan kepribadiannya dalam belajar. Karena, setipa anak kemampuannya dalam menyerap pelajaran itu berbeda-beda dan mereka mempunyai gaya belajar masing-masing. Maka dari itu, siswa dan guru harus memahami akan hal tersebut, pada proses belajar dan pembelajaran.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo

Eggen, PD & Kauchak, PP (1996). Strategies forTeacher: Teaching Content and Thinking Skill. Boston: Allyn & Bacon

AM, Sardiman. 1992. Interaction and Motivation Learning Teaching , Jakarta: Rajawali Pers

La Maronta Galib, M.Pd. 2015. Jurnal belajar. Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran. (online) http://kurniyantisamsi.blogspot.com/2015/08/jurnal-belajar-prinsip-prinsip-belajar.html , diakses 3 februari 2018.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Paulina, Panen, 2003, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : UT

Dardiri, HA Humanities. 1996. Philosophy and Logic. Jakarta: Rajawali.

Referensi

Dokumen terkait

Program pensiun untuk karyawan yang diangkat sampai dengan tahun 2008 dikelola oleh DAPENDA dengan pola Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) sesuai Surat Keputusan Direksi

Iklan Baris Iklan Baris Mobil Dijual HYUNDAI ISUZU HONDA.. HONDA ODDYSEY 2005 MdlBr Hi-

PURWOREJO, FP – Satu jam setelah melakukan penggrebegan permainan judi ceki di rumah Tri Suharto (49) warga Desa Jatingarang, Kecamatan Bayan Jumat (29/1/2016) lalu,

Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini,

Sikap yang buruk belum tentu dapat membuat keluarganya yang menderita kusta mengalami kecacatan, terbukti ada 3 orang (33,3%) responden dengan sikap yang buruk

Seda.ngkan yang dimaksud dengan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam adalah tingkat baik buruknya suatu upaya belajar siswa tentang ajaran Islam sebagaimana yang

Saran dari penelitian ini adalah (1) TENS dan myofascial release dapat digunakan sebagai modalitas tambahan pada penderita nyeri leher mekanik untuk mengurangi

Dalam hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jamur tiram dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan abon beraroma jeruk karena 90% responden sangat menyukai rasa abon