• Tidak ada hasil yang ditemukan

cara belajar CPNS Soal Psikotes Kraeplien Pauli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "cara belajar CPNS Soal Psikotes Kraeplien Pauli"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tes Pauli Krapelin dikembangkan pertamakali oleh seorang psikiater bernama

Emil Kraepelin. Kraepelin pada mulanya menciptakan alat tes yang digunakan

sebagai alat bantu untuk mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan dementia.

Selanjutnya, pada tahun 1938 Prof. Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold

dan Prof. Dr. Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin sehingga dapat

distandarisasikan dan dapat pula dipakai untuk mendapatkan data tentang

kepribadian. Saat ini tes tersebut dikenal dengan istilah Tes Pauli-Kraepelin

Adapun tujuan dari tes pauli-kraepelin ini adalah untuk mengukur karakter

seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu :

* Aspek keuletan (daya tahan)

* Aspek kemauan atau kehendak individu

* Aspek Emosi

* Aspek penyesuaian diri

* Aspek stabilitas diri

Dalam tes ini, sebenarnya anda hanya diminta untuk mengerjakan hitungan

sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang menjadi

masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak. Yaitu sebesar

lembaran koran. Sehingga tes yang juga dikenal dengan istilah “Tes Koran” ini

menuntut konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima.

Semakin banyak kesalahan yang anda buat, menunjukkan anda orang yang tidak

teliti, tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang cukup

terhadap stres atau tekanan pekerjaan.

Petunjuk Mengerjakan Soal

(2)
(3)
(4)

Tips Mengerjakan Soal Tes Kraeplin ini:

Berikut ini rahasia dalam mengerjakan tes Kraeplien/Pauli:

1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar

digunakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan sekali-sekali

mema--kai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik

membubuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme

ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload

dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.

2. Jumlahkan bilangan yang berdekatan dan tuliskan disela-sela bilangan. Jika

jawabannya lebih dari dua digit, maka tuliskan digit terakhirnya saja.

(5)

Keterangan:

Pada contoh diatas, angka yang dicetak tebal adalah jawaban penjumlahan dari

dua bilangan yang berdekatan (yang diatas dan dibawahnya). l + 2 = 3 ; 2 +

0 = 2 dan seterusnya. Jika hasil penjumlahan lebih dari dua digit, maka

ditulis digit terakhirnya saja. Misal 8+9= 17 (ditulis angka 7 saja)

Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat

banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut

dengan Tes Koran.

Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk

memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat

mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih

matang.

Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom

stabil. Grafik yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda

memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun sangat

kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat

tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes

dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang

masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan

tenaga hingga tes benar-benar selesai.

3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan

Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di

ujung atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburu-buru

dan keletihan di lajur berikutnya. Tapi, usahakan mematok lebih dari 11

perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.

4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal

ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian

(6)

5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik

adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes.

Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik

tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan

mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan

tidak terpengaruh.

6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi

(7)

 

Kumpulan Terlengkap

CPNSONLINE INDONESIA

Kisi

Kisi

 

SOAL

 

CPNS

 

Berstandar

 

Resmi

 

dari

 

Pemerintah

 

 

FOR MORE INFORMATION: 

WWW.CPNSONLINE.COM

 

 

MOHON PERHATIAN !!!

SEMUA SOAL-SOAL CPNSONLINE INDONESIA AKAN KAMI SELALU UPDATE DAN REVISI

Apabila terdapat kekeliruan, kekhilafan, maupun kesalahan dalam soal pertanyaan dan jawabannya. Kami akan segera merechek ulang

dengan bantuan tim ahli dengan pembahasan yang lebih rinci dan mendetail. Jangan segan-segan mengirimkan email demi

kemaslahatan bersama dan kemanfatan ebook cpnsonline ini:

admin@cpnsonline.com

Referensi

Dokumen terkait