Penerapan Metode Waterfall Pada Desain
Sistem Informasi Geografis Industri Kabupaten Tegal
Ginanjar Wiro Sasmito1,*)
1Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Harapan Bersama
1Jln. Mataram No.09 Pesurungan Lor Kota Tegal, 52147, Indonesia
email:1anjar.dosen@gmail.com
Abstract—Tegal district has broad range of industries which
spread over 18 sub-districts. These industries have been supporting the sustainability of the economic rate of Tegal district. Local government still relies on the manual census in collecting the industrial data. The census results are solely published by Badan PusatStatistik (BPS). The resulting information was published only in table form without any further information. Uneven distribution of industrial information to the public caused the market share of Tegal’s industry was not optimized. Thus, limit the opportunity to obtain any investment for expanding the industry. Geographic Information System is a computer system that can record, store, write, analyze, and display geographic data. The industry profile, production type, investment value, industrial sites and location of village and sub-district in Tegal district could be obtained by using the Waterfall method through the geographic information system design.
Intisari - Kabupaten Tegal memiliki berbagai industri yang
tersebar di 18 Kecamatan, industri-industri tersebutlah yang dapat menopang laju perekonomian pada Kabupaten Tegal. Pemerintah Kabupaten Tegal dalam melakukan pendataan industri tersebut masih mengandalkan sensus yang dilakukan secara manual. Data yang ditampilkan dari hasil sensus tersebutpun masih tersentral dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan informasinya hanya berupa tabel-tabel tanpa visualisasi yang menarik. Kurangnya informasi industri yang disampaikan kepada masyarakat, menyebabkan industri-industri yang ada di Kabupaten Tegal kurang dikenal oleh masyarakat luas sehingga pangsa pasar industri Kabupaten Tegalpun tidak maksimal, disamping itu juga peluang untuk mendapatkan investor guna pengembangan usahapun menjadi terbatas. Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputer yang dapat merekam, menyimpan, menulis, menganalisis dan menampilkan data geografis. Dengan menggunakan metode Waterfall maka rancangan sistem informasi geografis dapat memberikan informasi mengenai profil industri, jenis produksi, nilai investasi, peta industri dan lokasi industri disetiap desa maupun kecamatan yang ada di kabupaten Tegal.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Industri, Kabupaten
Tegal, Waterfall
I. PENDAHULUAN
Kabupaten Tegal memiliki berbagai industri yang tersebar di 18 Kecamatan, industri-industri tersebutlah yang dapat menopang laju perekonomian pada Kabupaten Tegal. Sentra
industri tersebut digolongkan dalam 15 jenis, antara lain : (1) Industri makanan dan minuman; (2) Industri pengolahan tembakau; (3) Industri tekstil dan pakaian jadi; (4) Industri kayu, kertas dan kulit; (5) Industri pencetakan; (6) Industri produk batu bara dan pengilangan minyak bumi; (7) Industri bahan kimia; (8) Industri farmasi; (9) Industri karet; (10) Industri logam dan barang logam; (11) Industri elektronik; (12) Industri peralatan listrik; (13) Industri furnitur; (14) Industri mesin; (15) Industri pertanian dan perkebunan.
Pemerintah Kabupaten Tegal dalam melakukan pendataan industri tersebut masih mengandalkan sensus yang dilakukan secara manual. Data yang ditampilkan dari hasil sensus tersebutpun masih tersentral dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan informasinya hanya berupa tabel-tabel tanpa visualisasi yang menarik.
Pemerintah Kabupaten Tegal dalam menyampaikan informasi industri sebenarnya telah menggunakan website yang terdapat pada http://www.tegalkab.go.id, namun informasi pada website tersebut masih sangat terbatas dan belum bisa mencakup sesuai dengan hasil sensus, hal inilah yang menyebabkan kebutuhan informasi masyarakat belum dapat terpenuhi. Kurangnya informasi industri yang disampaikan kepada masyarakat menjadi salah satu penyebab industri-industri yang ada di kabupaten Tegal kurang dikenal oleh masyarakat luas sehingga pangsa pasar industri pada Kabupaten Tegalpun tidak maksimal, disamping itu juga peluang untuk mendapatkan investor guna pengembangan usaha menjadi terbatas.
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputer yang dapat merekam, menyimpan, menulis, menganalisis dan menampilkan data geografis [1]. Sistem Informasi Geografis (SIG) secara sederhana adalah suatu teknologi sebagai alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis, menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan spasial. SIG merupakan sistem kompleks yang umumnya terintegrasi dengan sistem komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan [2].
industri, foto satelit, data produsen dan data produk industri pada Kabupaten Tegal dapat dirancang dengan menggunakan sebuah visualisasi yang lebih menarik, disamping itu juga dapat menampilkan rancangan publikasi informasi mengenai jenis produk, nilai produksi industri pada setiap desa atau kecamatan dalam setiap bulan dan setiap tahun menggunakan visualisasi berupa grafik.
II. PENELITIAN YANG TERKAIT
Dalam penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pariwisata di Provinsi Lampung “
telah menghasilkan sebuah sistem berbasis web yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai lokasi objek wisata yang ada di Provinsi Lampung beserta fasilitas pendukungnya. Informasi yang disajikan pada web ini meliputi informasi obyek wisata, peta wisata, kegiatan, tour & travel agent, hotel, restaurant, toko souvenir, dan sanggar seni [3].
Penelitian dengan judul“Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Produktivitas Lahan Perkebunan PT Cahya Vidi Abadi Unit Kebun Cahya Selatan“ telah menghasilkan aplikasi sistem informasi geografis berbasis web yang dapat membantu mengelola sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman. Aplikasi yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap hasil produksi, disamping itu juga dapat menampilkan data-data produksi per-bulan dan per-tahun dalam bentuk spasial sehingga data menjadi lebih cepat dianalisis [4].
Penelitian yang berjudul “ Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Kepariwisataan Kota Semarang “telah menghasilkan basis data yang terdiri dari pariwisata, kuliner, kecamatan dan kelurahan. Disamping itu juga telah dihasilkan sebuah rancangan dan aplikasi pemetaan Kepariwisataan berbasis sistem informasi geografis di Kota Semarang [5].
Dalam penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem
Informasi Geografis Sebaran Penduduk Di Kota
Lubuklinggau Berbasis Web” telah dihasilkan sistem
informasi geografis yang menarik dalam bidang
kependudukan di Kota Lubuklinggau yang mampu
memberikan informasi bagi masyarakat luas, mampu menampilkan peta, dan mampu menyimpan data. Penelitian ini juga menghasilkan sebuah Sistem Informasi Geografis sebaran penduduk di Kota Lubuklinggau berbasis web yang didalamnya terdapat kategori penduduk, lokasi penduduk dan sebaran penduduk [6].
Penelitian dengan judul “Prototipe Sistem Informasi Pencarian Lokasi Pusat Kesehatan Masyarakat Berbasis SIG
Di Kota Tangerang “menghasilkan sistem lokasi Puskesmas
berbasis Sistem Informasi Geografis untuk menentukan dan pencarian dimana lokasi Puskesmas terdekat di wilayah Kota Tangerang menggunakan pendekatan metodologi LBS (Location Bassed Service), dengan teknik pengujian menggunakan Black Box dan Experimen, sistem yang nanti juga bisa diakses melalui Android ataupun perangkat yang memiliki sarana Global Positioning Sistem (GPS) ini
diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk menuju lokasi Puskesmas yang di dalamnya terdapat lokasi puskesmas terdekat, informasi keberadaan pengguna, dan profile puskesmas yang dituju [7].
Sebuah penelitian dengan judul “ Prototipe Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kesehatan di Kota Cirebon Berbasis Web “ menghasilkan sistem yang dapat dimanfaatkan untuk menampilkan peta digital yang dapat diakses melalui browser dan dapat diintegrasikan dengan aplikasi berbasis web. Selain itu dalam peneletian ini AlovMap difungsikan untuk menampilkan visualisasi informasi yang dapat menghasilkan output di antaranya berupa peta 5 kecamatan, peta sebaran apotek, laboratorium dan rumah sakit. Penelitian ini juga menghasilkan sebuah sistem yang dapat melakukan pencarian informasi fasilitas kesehatan khususnya apotek, laboratorium dan rumah sakit tanpa harus mendatangi fasilitas kesehatan tersebut.
Penelitian dengan judul “Perencanaan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Kekurangan Gizi pada Batita di Kecamatan Tingkir Salatiga”. Penelitian tersebut menghasilkan sebuah sistem yang dapat memberikan informasi kepada Dinas Kesehatan agar lebih mudah mengetahui daerah yang terjadi kekurangan gizi pada batita, sehingga dinas kesehatan lebih cepat dalam menangani masalah gizi dan secara visual memberi kemudahan kepada user karena hasil informasi yang ditampilkan berbentuk gambar beserta data atributnya. Sistem Informasi Geografis ini juga mampu memberikan informasi tentang data grafis dan data atribut tentang daerah-daerah yang terjadi kekurangan gizi ataupun daerah yang bergizi baik [9].
III. METODE PENELITIAN
A. Kerangka Pemikiran
Gbr. 1 Kerangka Pemikiran
B. Bahan Penelitian
Data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah hasil sensus yang terdiri dari: data kecamatan Kabupaten Tegal, data Desa di Kabupaten Tegal, data lokasi industri, peta, titik koordinat, profil industri, foto satelit, data produsen dan data produk industri. Data - data penelitian tersebut didapatkan dari berbagai macam sumber, diantaranya dari hasil sensus, artikel dan wawancara dengan beberapa orang yang memiliki pengetahuan lebih tentang industri di Kabupaten Tegal.
C. Alat Penelitian
Adapun alat yang digunakan dalam membuat perancangan dan desain sistem informasi geografis yaitu dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya [10]. UML merupakan keluarga notasi grafis yang didukung oleh model-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek [11].
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah dengan pengembangan metode waterfall. Metode waterfall merupakan model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial [12]. Metode Waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut [13] :
1) Requirements analysis and definition
Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
2) System and software design
Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.
3) Implementation and unit testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
4) Integration and system testing
Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer
5) Operation and maintenance
Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini merupakan tahapan yang paling panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance
melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.
Gbr. 2 Metode Waterfall
Gambar 2 adalah bagan metode waterfall yang merupakan metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Kebutuhan 1) Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi pada penyebaran informasi industri yang ada di Kabupaten Tegal diantaranya :
• Data yang didapatkan masih mengandalkan sistem sensus yang dilakukan secara manual
• Data hasil sensus masih tersentral dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan informasinya hanya berupa tabel-tabel tanpa visualisasi yang menarik
• Informasi pada website Pemerintah Kabupaten Tegal masih sangat terbatas dan belum bisa mencakup sesuai dengan hasil sensus
• Kurangnya informasi industri yang disampaikan kepada masyarakat menjadi salah satu penyebab industri-industri yang ada di kabupaten Tegal kurang dikenal oleh masyarakat luas sehingga pangsa pasar industri pada Kabupaten Tegalpun tidak maksimal.
2) Analisa Sistem
• Pengambilan data secara sensus yang dilakukan dengan cara manual beresiko terhadap ke-valid-an data yang masih rendah, disamping itu juga efisiensi waktu dan tenaga juga tidak maksimal
• Data yang dipublikasikan tersentral pada BPS (Badan Pusat Statistik) dan hanya berupa tabel-tabel menyebabkan informasi yang disampaikan kurang menarik dan membosankan.
pada pangsa pasar industri yang ada di Kabupaten Tegal dan potensi untuk mendapatkan investor dari luar pun menjadi terbatas.
3) Kebutuhan Data
Data yang dibutuhkan dalam desain sistem informasi geografis ini diantaranya : profil industri, kepemilikan HaKi, jumlah tenaga kerja, nilai investasi, kapasitas produksi, nilai produksi, bahan baku produksi, jenis energi yang digunakan, pemasaran, pameran/promosi dan jenis produksi.
4) Kebutuhan Fungsional
• Proses Login untuk admin
• Proses Login untuk petugas sensus
• Pengelolaan data petugas sensus oleh admin, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data profil industri oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data kepemilikan HaKi oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data jumlah tenaga kerja oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data nilai investasi oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data kapasitas produksi oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data nilai produksi oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data bahan baku produksi oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data jenis energi yang digunakan oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data pemasaran oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data pameran/promosi oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data jenis produksi oleh petugas sensus, meliputi : input, update dan delete
• Pengelolaan data statistik oleh admin, meliputi : input, update dan delete.
B. Desain Sistem 1) Usecase Diagram
Use case diagram merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor [14].
Gbr. 3 Model Usecase Diagram
2) Activity Diagram
Activity diagram adalah memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses [15].
Gbr. 4 Model Activity Diagram Membuka dan Menutup Aplikasi
Admin
< < include> > < < include> >< < include> >
< < include> >
Browsing Sit us Menampilkan Halaman Websit e
Menampilkan Menu
Memilih Menu Menampilkan I si Menu
Gbr. 5 Model Activity Diagram Aplikasi
3) Sequence Diagram
Suatu sequence diagram adalah suatu diagram interaksi yang menekankan pada pengaturan waktu dari pesan-pesan. [16]
.
Gbr. 6 Model Sequence Diagram Membuka dan Menutup Aplikasi
C. Implementasi Sistem
Pada proses implementasi sistem beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain : menulis pengetahuan yang sudah direpresentasikan (disandikan) dengan bahasa pemrograman dan mendesain keamanan sistem komputer.
1) Desain Antarmuka
Gbr. 7 Desain Menu Utama
Gbr. 7 Desain Halaman utama
Gbr. 8 Desain Halaman Admin (Website)
Gbr. 9 Desain Halaman Petugas Sensus (Mobile)
User Sistem
Browsing Situs Tampil Menu Utama Memilih Menu
Profil Lokasi Produksi
Tampil Menu Profil Industri Tampil Menu Data Produksi Tampil Menu Lokasi
Peta Foto Satelit Titik Koordinat
2) Penulisan Program
Pembuatan program harus sesuai dengan perancangan dan desain yang telah dibuat sebelumnya. Dalam penelitian ini, rancangan hasil penelitian adalah membangun aplikasi dengan dua platform, yakni website dan mobile, oleh karena itu sebaiknya penulisan program dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter dan basis data My SQL untuk platform website dan Ionic Framework, SQLite untuk platform mobile.
3) Keamanan Sistem Komputer
Keamanan sistem komputer harus memenuhi beberapa aspek agar data dapat terlindungi dari orang yang tidak berhak menggunakan, sehingga mencegah penyisipan dan penghapusan data (manipulasi data dari luar sepengetahuan yang berhak), diantaranya [17]:
a. Confidentiality: Usaha untuk menjaga informasi dari orang-orang yang tidak berhak mengakses.
b. Privacy: merupakan lebih kearah data-data yang sifatnya privat (pribadi).
c. Integrity: Bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seizin pemilik informasi.
d. Authentication: Berhubungan dengan metode atau cara untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli dan tidak ada yang bisa merubah jika tidak memiliki hak untuk merubah.
e. Availability: Berhubungan dengan ketersediaan data dan informasi ketika dibutuhkan.
f. Access control: Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi.
Rancangan keamanan sistem informasi geografis yang telah dihasilkan pada penelitian ini telah memenuhi beberapa aspek tersebut, karena rancangan atau desain aplikasi telah dilengkapi dengan pengisian user id dan password jika akan mengakses menu administrator. D. Integrasi dan pengujian sistem
Pengujian integrasi adalah teknik untuk mengkontruksi struktur pogram dengan melakukan pengujian untuk mengungkap kesalahan sehubungan dengan menggabungkan modul-modul secara bersama-sama. Integrasi dilakukan dengan pendekatan top-down terhadap struktur program. Modul diintegrasikan dengan menggerakkan ke bawah melalui hirarki kontrol yang dimulai dari modul menu utama.
Gbr. 10 Bagan Integrasi Sistem
Pengujian sistem merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok
dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Dalam penelitian ini rancangan pengujian sistem dilakukan dengan melakukan pengujian black-box terhadap semua fungsi dalam aplikasi.
Pengujian black-box merupakan salah satu pengujian aplikasi atau perangkat lunak yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Karena itu uji coba black-box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.
E. Operasional dan Perawatan
Operasionalisasi dirancang agar dapat dilakukan di Pemerintahan Kabupaten Tegal. Sedangkan pemeliharaan sistem dirancang dengan dilakukannya pemeriksaan periodik terhadap data pada aplikasi.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Rancangan dan Desain Sistem informasi geografis akan memberikan informasi kelurahan-kelurahan atau kecamatan-kecamatan yang memiliki industri pada Kabupaten Tegal yang meliputi meliputi : profil industri, data produksi, lokasi industri, peta, titik koordinat dan foto satelit.
b. Rancangan dan Desain Sistem informasi geografis dikembangkan menggunakan metode Waterfall akan memberikan output/keluaran berupa grafik mengenai profil industry dan data produksi pada setiap kelurahan atau kecamatan dalam setiap bulan dan setiap tahun di Kabupaten Tegal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kang-Tsung Chang. 2002. Introduction to Geographic Information System. Mc.Graw-Hill
[2] Prahasta, Eddy. 2014. Sistem Informasi Geografis
(Konsep-Konsep Dasar Perspektif Geodesi dan Geomatika). Bandung.
Informatika
[3] Saputra, Adi Dwi dan Yulmaini. 2012. Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pariwisata di Provinsi Lampung.
Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012. Institut
Informatika dan Bisnis Darmajaya.
[4] Dwipranata, Dani dkk. 2015. Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Produktivitas Lahan Perkebunan PT Cahya Vidi Abadi Unit Kebun Cahya Selatan.
Jurnal Informatika. Universitas Bina Darma.
[5] Purwanto. 2008. Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Kepariwisataan Kota Semarang. Jurnal Techno.COM, Vol. 7 No.1, Mei 2008. UDINUS.
[6] Karman, Joni. 2015. Perancangan Sistem Informasi Geografis Sebaran Penduduk Di Kota Lubuklinggau Berbasis Web.JTI, Vol. 7, No. 2, Desember 2015. STMIK-MURA Lubuklinggau. [7] Djamaludin dan Usino, Wendi. 2014. Prototipe Sistem Informasi
Pencarian Lokasi Pusat Kesehatan Masyarakat Berbasis SIG Di Kota Tangerang. JUTIS (Jurnal Teknik Informatika Universitas
Islam Syekh Yusuf). ISSN 2252-5351.
[8] Raharjo, Dani dan Warkim. 2015. Prototipe Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kesehatan di Kota Cirebon Berbasis Web.
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol. 1 Nomor 3 Desember 2015. e-ISSN : 2443-2229.
[9] Manongga, Danny dkk. 2009. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Kekurangan Gizi pada Batita di Menu Utama
Kecamatan Tingkir Salatiga. Jurnal Teknologi Informasi-Alti. Vol.6, No.2, Agustus 2009:101-200
[10] Kroenke, David M. 2005. Database Processing Jilid 1 edisi 9, halaman 60. Erlangga
[11] Fowler, Martin. 2005. UML DISTILLED Edisi 3, Panduan Singkat
Bahasa Pemodelan Objek Standar. Yogyakarta. Andi Publisher
[12] Pressman, R.S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan
Praktisi(Buku Dua). Yogyakarta: Penerbit Andi.
[13] Sommerville, I. (2011). Software Engineering 9th Edition.
Addison-Wesley.
[14] Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified
Modelling Language). Yogyakarta: Graha Ilmu
[15] Rosa, AS dan Salahuddin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek).
Bandung. Modula.
[16] Booch, G. James, R. Ivar, J. 2005. The Unified Modeling
Language User Guide Second Edition. United State: Addison
Wesley Professional.
[17] Ariyus, Dony. 2006. Computer Security, Edisi 1.