• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Dasar Dasar Manajemen Kepemimpin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Dasar Dasar Manajemen Kepemimpin"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEPEMIMPINAN

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah “Dasar-Dasar Manajemen”

Dosen pengampu: Siti Masrohatin, M M

Disusun Oleh:

Nilta Rosydatul Shalihah (083143036) Ayu Ratna Sari (083143010)

Maratus Shalihah (083143) Ainina Husnul Khotimah (083143015)

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk mengetahui isi dari makalah yang berjudul “Kepemimpinan”.

Melalui penulisan ini, penulis berharap dapat membantu dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh makalah ini. Dengan cara menerapkan teori-teori yang penulis terima. Dengan kemampuan terbatas, tentunya penulis dengan rendah hati menerima saran atau kritikan yang bersifat positif guna perbaikan yang dapat menuju kesempurnaan, disamping itu pula penulis mengucapkan terima kasih kepada...

Diharapkan semoga segala bantuan dan bimbingannya mendapat imbalan dari Tuhan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya para pembaca makalah ini.

Jember, Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

COVER ...ii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...iv 2.1 Rumusan Masalah...v 3.1 Tujuan masalah...v BAB II PEMBAHASAN

2. 1... Pengertian Kepemimpinan... 2. 2...

Jenis-Jenis kepemimpinan... 2. 3...

Pendekatan-Pendekatan Studi Kepemimpinan... 2. 4...

Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan... 2. 5...

Pendekatan Perilaku Kepemimpinan... 2. 6...

(4)

2. 7... Karakteristik Para Pemimpin... BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ... DAFTAR PUSTAKA...

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

(5)

untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.

Tidak hanya di lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain:

1. Apa pengertian kepemimpinan? 2. Apa saja jenis-jenis kepemimpinan?

3. Apa saja pendekatan-pendekatan dalam studi kepemimpinan?

4. Bagaimana karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin? 1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut.

Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan, atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status atau kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan.

Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.

(7)

dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.1

2.2 JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN 1. Kepemimpinan situasional

Kepemimpinan ini dipercayakan bahwa faktor yang paling utama untuk menentukan kepemimpinan adalah situasinya. Pemimpin maupun pengikutnya menyesuaikan diri dengan situasi.

2. Kepemimpinan prilaku pribadi

Kepemimpinan ini diberi penekanan dalam jenis kepemimpinan itu sendiri “personal behavior leader” adalah orang yang luwes,

menggunakan dalam setiap keadaan tindakan yang dianggap tepat sambil selalu mengingat kemampuan-kemampuanya.

3. “Work Centered” atau “Worker-centered leadership”kepemimpinan terpusat pada pekerjaan atau pekerjaannya.

Jenis kepemimpinan ini sangat erat hubungannya dengan “situational type” yang sudah dibicarakan lebih dahulu. Orang yang berbeda menanggapi dengan cara yang berbeda pula jenis kepemimpinan yang berbeda. Karena kepemimpinan yang terbit dari banyak kekuasaan, yang

(8)

berakhir dan berinteraksi secara serentak, maka penekanannya dapat diarahkan kepada:

a. Pekerjaan yang sedang dilakukan b. Orang yang melakukan pekerjaan itu 4. Personal leadership(kepemimpinan pribadi)

Motivasi dan petunjuk diberikan dengan kontak pribadi dengan pribadi. Terdapat suatu hubungan yang dekat antara pemimpin dan setiap anggota kelompok. Kepribadian-kepribadian dan iklim informal mencirikan situasi, kalau kepemimpinan pribadi yang diikuti.

5. kepemimpinan demokrasi

jenis ini memberikan penekanan pada partisipasi dan penggunaan pikiran-pikiran oleh anggota-anggota kelompok, yang karena itu harus diberi penerangan yang baik mengenai pokok-pokok yang dibahas. 6. Kepemimpinan otoritas

Kepemimpinan ini dipunyai oleh si pemimpin sejauh ia mempunyai kekuasaan. Ia berpegang, bahwa karena kedudukan yang dipegang, pemimpin itu yang mengetahui yang paling baik dan harus menentukan apa yang harus diperbuat. Jenis kepemimpinan ini dicirikan oleh

pemimpin-pemimpin yang tegas secara faktral dan pengawasan yang ditentukan dengan teliti.

7. Kepemimpinan paternalistik

Terdapat suatu pengaruh kebapakan antara pemimpin dan kelompok. Maksudnya, melindungi dan mengusu kesenangan dan kesejahteraan pengikut-pengikutnya. Paternalisme sesuai benar untuk keadaan-keadaan tertentu. Tetapi ia dapat menghambat berkembangnya kepercayaan dari diri sendiri dari anggota-anggota kelompok.

8. Indigenous leadership (kepemimpinan asli)

(9)

tujuan-tujuan yang berbeda dalam kelompok yang sama. Keberhasilan dari banyak kegiatan ditentukan oleh pemimpin asli, bahkan kalaupun kelompok itu dipimpin oleh pemimpin yang diakui secara resmi.2

2.3 PENDEKATAN-PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN

Penelitian-penelitian dan teori-teri kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional dalam studi tentang kepemimpinan.

Pendekatan pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat yang tampak.Pendekatan kedua bermaksud mengidentifikasikan perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif. Kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-perilaku tertentu akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun dimana dia berada.

Pendekatan ketiga yaitu pandangan situasional tentang kepemimpinan.Pandangan ini mengaggap bahwa kondisi yang menentukan efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan situasi tugas-tugas yang dilakukan, keterampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan, dan sebagainya. Pandangan ini telah menimbulkan pendekatan “contingency” pada kepemimpinan, yang bermaksud untuk menetapkan factor-faktor situasional yang menentukan seberapa besar efektifitas situasi gaya kepemimpinan tertentu.3

(10)

1. PENDEKATAN SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN a) Penelitian Awal Tentang Sifat-Sifat Kepemimpinan

Usaha sistematik pertama yang dilakukan oleh para psikolog dan para peneliti lainnya untuk memahami kepemimpinan adalah mengidentifikasikan sifat-sifat kepemimpinan. Sebagian besar penelitian-penelitian awal tentang kepemimpinan ini bermaksud untuk:

1) Membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi pemimpin dengan sifat-sifat yang menjadi pengikut.

2) Mengidentifikasikan ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki para pemimpin efektif.

Berbagai studi pembandingan sifat-sifat pemimpin dan bukan pemimpin sering menemukan bahwa pemimpin cenderung lebih tinggi, mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi, lebih ramah, dan lebih percaya diri daripada yang lain dan mempunyai kebutuhan akan kekuasaan lebih besar. Tetapi kombinasi sifat-sifat tertentu yang akan membedakan antara pemimpin atau calon pemimpin dari pengikut, belum pernah ditemukan. Sehingga timbul anggapan para peneliti sifat-sifat kepemimpinan bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibuat, atau seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin.

(11)

1) Kecerdasan

2) Kedewasaan dan keluasan hubungan social 3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi 4) Sikap-sikap hubungan manusiawi.

b) Keterbatasan Pendekatan Kesifatan

Ada banyak keterbatasan dalam pendekatan yang melihat sifat-sifat kepemimpinan. Sebagai contoh, telah banyak orang tahu tentang tokoh-tokoh seperti Napoleon, Alexander the Great, Abraham Lincoln, Sukarno, Mahatma Gandhi, Mao Tse-Tsung, Adolf Hitler, Winston Churchiil, Suharto, dan sebagainya, yang dalam berbagai hal berbeda satu dengan yang lain. Namun, tidak tampak sifat- sifat kepemimpinan yang ditemikan secara umum pada semua tokoh-tokoh tersebut.Dalam kenyataanya, banyak dari mereka, seperti Hitler dan Lincoln, mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Ada juga berbagai kasus dimana seorang pemimpin sukses dalam suatu situasi tetapi tidak dalam situasi lain. Akhirnya, walaupun semua sifat yang dikemukakan para peneliti dapat menjadi yang diinginkan ada dalam diri pemimpin, tetapi tidak satupun sifat yang secara absolut esensial.

2. PENDEKATAN PERILAKU KEPEMIMPINAN

(12)

dilakukan oleh para pemimpin, bagaimana mereka menjalankan tugas-tugas, dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat, bagaimanapun juga, perilaku-perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan.Sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin lebih efektif.

Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya-gaya kepemimpinan.

a) Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin.Aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus malaksanakan dua fungsi utama:

1) Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah.

2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau social.

(13)

b) Gaya-gaya Kepemimpinan

Pandangan kedua tentang perilaku kepemimpinan memusatkan pada gaya pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan. Para peneliti telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan ;

1) gaya dengan orientasi tugas, yaitu mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya. Manajer dengan gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan pelaksanan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. 2) gaya dengan orientasi karyawan, yaitu mencoba untuk lebih memotivasi bawahan disbanding mengawasi mereka. Mereka mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok.4

3. PENDEKATAN SITUSIONAL

Pendekatan kesifatan dan perilaku belum sepenuhnya dapat menjelaskan kepemimpinan. Disamping itu, sebagian besar penelitian masa kini menyimpulkan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer di bawah seluruh kondisi. Pendekatan situasional-contingency menggambarkan bahwa gaya yang digunakan

(14)

adalah bergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya. Teori-teori situasional yang terkenal dan akan dibahas adalah:

1) Rangkaian kesatuan kepemimpinan dari Tannembaum dan Schmidt,

2) Teori “contingensi” dari Fiedler,

3) Teori siklus kehidupan dari Hersey dan Blanchard.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi P erilaku Kepemimpinan

Seperti ditunjukkan teori-teori di muka, ada berbagai faktor yang mempengaruhi situasi kepemimpinan. Mary Parker Follett, yang mengembangkan hukum situasi, mengatakan bahwa ada tiga variabel kritis yang mempengaruhi gaya pemimpin, yaitu

1) Pemimpin

2) Pengikut atau bawahan dan, 3) Situasi.

b. Teori “contingency” dari Fiedler

Suatu teori kepemimpinan yang kompleks dan menarik adalah contingency model of leadership effectiveness dari Fred Fiedler. Pada dasarnya, teori ini menyatakan bahwa efektifitas suatu kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi antara kepribadian pemimpin dan situasi. Situasi dirumuskan dengan dua karakteristik :

(15)

2) Derajat situasi yang menghadapkan manajer dengan ketidakpastian.

Fiedler mengindentifikasikan ketiga unsur dalam situasi kerja ini untuk membantu menentukan gaya kepemimpinan mana yang akan efektif yaitu hubungan pimpinan anggota, struktur tuas, dan posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan dari wewenang formal. Studi Fiedler ini tidak melibatkan variabel-variabel situasional lainnya, seperti motivasi dan nilai-nilai bawahan, pengalaman pemimpin dari anggota kelompok.5

c. Teori Siklus Kehidupan dari Hersey dan Blanchard

Satu lagi teori kepemimpinan penting yang mempergunakan pendekatan “contingency” adalah teori siklus kehidupan dari Paul Hersey dan Kenneth Blanchard. Seperti Fiedler, Hersey dan Blanchard mempergunakan pendekatan situasional dengan satu perbedaan pokok. Mereka menekankan bahwa penggunaan gaya adaptif oleh pemimpin tergantung pada diagnose yang mereka buat terhadap situasi.

Konsep dasar teori siklus kehidupan adalah bahwa strategi dan perilaku pemimpin harus situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau ketidakdewasaan para pengikut. Definisi-definisi berikut akan membantu untuk memahami teori ini.

(16)

Kedewasaan adalah kapasitas atau kemampuan individu atau kelompok untuk menetapkan tujuan tinggi tetapi dapat dicapai, keinginan dan kemampuan mereka untuk mengambil

tanggungjawab. Variabel-variabel kedewasaan ini yang merupakan hasil dari pendidikan dan pengalaman, harus dipertimbangkan hanya dalam hubungannya dengan tugas tertentu yang

dilaksanakan.

Perilaku tugas adalah tingkat dimana pemimpin cenderung untuk mengorganisasikan dan menentukan peranan-peranan para pengikut, menjelaskan setiap kegiatan yang dilaksanakan, kapan, dimana, dan bagaimana tugas-tugas diselesaikan.Ini tergantung pola-pola perancangan organisasi, saluran komunikasi, dan cara-cara penyelesaian pekerjaan.

Perilaku hubungan, berkenaan dengan hubungan pribadi pemimpin dengan individu atau para anggota kelompoknya. Ini mencakup besarnya dukungan yang disediakan oleh pemimpin dan tingkat dimana pemimpin menggunakan komunikasi antar pribadi dan perilaku pelayanan.

2.4 KARAKTERISTIK YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPIN

(17)

1) Persepsi social

Adalah kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota lainnya dalam suatu kelompok.Kecakapan ini guna untuk memenuhi tugas kepemimpinan, karena pemimpin adalah selaku pemegang amanat yang diharapkan mampu melayani segala aspirasi bagi bawahan atau para pendukungnya.

2) Kemampuan berfikir abstrak

Dari seorang pemimpin diharapkan memiliki kecerdasan yang

tinggi.Kemampuan dan keampuahan berabstrak merupakan salah satu segi dari stuktur inteligensia khusus yang dibutuhkan seorang pemimpin untuk dapat mentafsirkan kecenderungan-kecenderungan kegiatan dalam

kelompok dan keadaan umum luarkelompok.

3) Keseimbangan emosional

Hasil dari penelitian bahwa keseimbangan emosional merupakan factor penting dalam kepemimpinan.Karena seorang pemimpin harus terdapat suatu kematangan emosional yang berdasarkan kesadaran yang mendalam akan kebutuhan, keinginan, cita-cita dan alam perasaaan serta

(18)

merasakan keinginan dancita-cita anggota kelompok dalam rangka melaksanakan tugas kepemimpinannya.6

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai

(19)

seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.

Ada beberapa jenis kepemimpinan diantaranya kepemimpinan situasional, kepemimpinan prilaku pribadi, “Work Centered” atau “Worker-centered

leadership”kepemimpinan terpusat pada pekerjaan atau pekerjaannya”, Personal leadership(kepemimpinan pribadi), kepemimpinan demokrasi, kepemimpinan otoritas, kepemimpinan paternalistic, indigenous leadership (kepemimpinan asli). Selain itu juga ada pendekatan-pendekatan kepemimpinan seperti yang sudah dijelaskan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

Terry , George R. Dan Rue, Leslie W. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan jenis penelitian ini didasarkan pada judul penelitian yang mengarah pada studi kasus, sehingga tepat bila peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif

Kita harus memiliki kecukupan fi nansial bahkan kalau bisa lebih dari cukup, karena tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam benak setiap orang pasti mendambakan kekayaan fi nansial

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rangkaian kegiatan guru dalam pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan vokasional pada siswa SMP.. Metode

Puji syukur kepada Tuhan Yesus, karena atas anugerah dan kasih-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul ” STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN

Terdapat sejumlah penjelasan untuk kondisi lalu lintas kota Jakarta, yang pertama adalah ketergantungan yang tinggi pada mobil pribadi yang mungkin disebabkan oleh

Halaman ini menampilkan gambar star schema yang ada pada perancangan data warehouse ini, yaitu sales star schema, Distributor Status Star Schema dan Renewal Star Schema. User

Pada tahun 2018 kinerja yang dicapai adalah berhasil melaksanakan indikator kinerja persentase jumlah sistem keamanan lingkungan RT dari yang ditargetkan 70%

$eluarkan keping $eluarkan keping pemisah (spacer pemisah (spacer disc) dan disc) dan kertas saring2 kertas saring2 balikkan dan pasang kembali mold yang berisi contoh