• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yudi strategi penerapan manajemen risiko (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Yudi strategi penerapan manajemen risiko (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Risiko D. Strategi Penerapan Manajemen Risiko di DJP

1. Strategi Penerapan Manajemen Risiko

Penerapan manajemen risiko dalam suatu organisasi bergantung kepada beberapa hal. Hal ini dikarenakan suatu unit memiliki (1) karakteristik tugak pokok dan risiko yang dihadapi (2) standar tingkat kematangan manajemen risiko, serta (3) analisa tentang lingkungan strategis. Dengan banyaknya variabel-variabel tersebut, maka dalam manajemen risiko ini lebih difokuskan kepada 6 (enam) hal berikut :

a. Identifikasi dan mitigasi risiko.

i. Proses manajemen risiko Eselon I memberikan perhatian utama pada upaya mengidentifikasi dan mengendalikan risiko-risiko yang membawa konsekuensi negatif terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan.

ii. Adanya kepastian bahwa seluruh risiko telah teridentifikasi dan terdapat program pengendalian (mitigasi) yang terencana dan terukur untuk menjaga agar risiko tersebut berada pada tingkat yang sesuai dengan toleransi risiko yang telah ditetapkan.

b. Penyiapan kompetensi instansi.

Unit Eselon I harus membangun kompetensinya dalam manajemen risiko pada tiga elemen berikut:

i. Para pengambil keputusan; ii. Infrastruktur;

iii. Sistem dan proses.

c. Pengintegrasian proses manajemen risiko ke dalam proses kerja.

Proses manajemen risiko harus diintegrasikan ke dalam proses kerja dan menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari operasional dan proses pengambilan keputusan.

d. Membangun budaya sadar risiko yang kuat untuk mengeksploitasi ffektivitas pelaksanaan tugas pokok.

e. Strategi jangka panjang manajemen risiko unit Eselon I difokuskan pada upaya untk membangun kesiapan internal unit Eselon I dalam mengantisipasi dan mengatasi risiko-risiko yang dihadapi serta membangun suatu budaya yang peka dan tanggap tehadap ketidakpastian dan perubahan serta berbagai risiko yang menyertainya. Berbagai pengambilan keputusan, prosedur operasi, program kerja, dan sikap dalam bekerja dipahami dan diukur dalam prespektif manajemen risiko.

f. Secara Terus menerus meningkatkan tingkat kematangan manajemen risiko unit Eselon I ke level yang lebih baik.

2. Kebijakan Skala Risiko dan Pengendalian Risiko

a. Tingkat risiko ditentukan berdasarkan tingkat konsekuensi atau dampak risiko dan kemungkinan terjadinya risiko

b. Tingkat konsekuensi dan tingkat kemungkinan terjadinya risiko dapat menggunakan 3(tiga) tingkatan (level) berikut:

(2)

Risiko

Rendah - Pengaruhnya terhadap strategi dan aktivitas operasi rendah

- Pengaruhnya terhadap kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders) rendah

Sedang - Pengaruhnya terhadap strategi dan aktivitas operasi sedang

- Pengaruhnya terhadap kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders) sedang

Tinggi - Pengaruhnya terhadap strategi dan aktivitas operasi tinggi

- Pengaruhnya terhadap kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders) tinggi

Kemungkinan Keterangan

Rendah Tidak pernah – jarang terjadi Sedang Kemungkinan terjadinya sedang

Tinggi Kemungkinan tinggi terjadi/ hampir psti terjadi

c. Kriteria risiko-risiko yang diretensi antara lain:

i. Maksimal memiliki tingkat konsekuensi pada level yang telah ditetapkan untuk diretensi sesuai dengan toleransi dan selera risiko instansi yang telah ditetapkan;

ii. Terdapat perlindungan hukum yang memadai mencakup regulasi dan/atau kontrak/ perjanjian;

iii. Unit pengambil risiko dan pemilik risiko terkait dapat memastikan dengan tingkat keyakinan diatas 85% bahwa tidak akan terjadi kegagalan pada orang, proses dan sistem yang ada.

d. Kriteria risiko-risiko yang harus ditransfer antara lain:

i. Risiko-risiko residual dengan tingkat konsekuensi pada level yang tidak dapat diterima sesuai dengan toleransi dan risiko instansi yang dapat diterima;

Referensi

Dokumen terkait

1.Penerapan manajemen risiko dalam proses blasting secara umum telah dilakukan sesuai dengan prosedur tentang Identifikasi Bahaya, penilaian dan pengendalian

- Pasang dan jalankan HIREN BOOT CD dari USB Thumb Drive / Flash Disk A.. - Apabila PC target tidak mendukung USB Boot maka gunakan CD ROM Drive - Backup data ke USB Thumb Drive

Dalam pelaksanaannya, Perseroan telah menerapkan manajemen risiko untuk seluruh jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Regulator yang

Jika dilihat dari data potensi keagamaan yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama Provinsi DIY, potensi di bidang pendidikan keagamaan di Yogyakarta sangat di dominasi

Dalam penilaian skor yang diberikan antara angka 1 sampai 7, nilai 1=buruk; nilai 2=sangat kurang; nilai 3=kurang; nilai 5=cukup; nilai 6=baik; nilai 7=sangat baik.. Untuk

Kampanye Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Batang Tahun 2011, selanjutnya disebut kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon dan atau tim

Dilihat dari sisi Akhlak: alhamdulillah sudah baik, artinya memang kalo di sekolah ini yang saya rasakan anak-anak disini itu seakan-akan dari rumah itu malampiaskan diri disini

Pengelolaan kelas yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendekatan perubahan tingkah laku dimana pengelolaan kelas dilakukan