Kekerasan Masal
• kekerasan berasal dari bahasa Latin yaitu violentus atau
violenta yang artinya kekuasaan atau berkuasa.
• Kekerasan merupakan sebuah ekspresi baik yang
dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabak seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang yang umumnya berkaitan dengan kewenangannya.
• Menurut Galtung, jenis kekerasan dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Kekerasan Langsung
1.
Adanya kesenjangan atau kecemburuan sosial
yang tidak dapat dipecahkan,
2.
Memperjuangkan demokrasi dan keadilan,
3.
Kekerasan merupakan bagian dari skala besar
reformasi dan pembangunan bangsa,
4.
Kekerasan
merupakan
tindakan
spontan
emosional dari sebagian individu dan kelompok
yang marah karena terpengaruh isu yang
berlanjut menjelma menjadi kekerasan,
5.
Adanya konflik agama.
• kekerasan muncul akibatnya adanya suatu konflik yang tidak dapat diselesaikan dengan baik. Pada dasarnya kekerasan itu bisa terjadi karena terdapat suatu perbedaan pandangan atau rasa kekecewaan dan ketidakpuasan akan suatu hal.
• contoh-contoh kekerasaan massal
1. Tawuran antar pelajar sekolah satu dengan yang lainnya.
2. Konflik antar orang kulit hitam dan kulit putih.
3. Kekerasan yang terjadi di Poso.
4. Kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Teori Konflik
Malihah (2012, hlm 1) mengatakan “ Konflik
adalah
perselisihan atau
persengketaan
antara dua atau lebih kekuatan baik secara
individu atau kelompok yang kedua belah
pihak memiliki keinginan untuk saling
menjatuhkan
atau
menyingkirkan
atau
mengalahkan atau menyisihkan”.
Lawang (dalam Muarofah, 2014, hlm 23) konflik
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
Masyarakat terbagi menjadi dua yaitu:
1.
Masyarakat yang memiliki otoritas.
2.
Masyarakat yang tidak memiliki otoritas.
Akibat
masyarakat
terbagi
menjadi
dua
mengakibatkan adanya konflik kepentingan.
Prasyarat terjadinya kelompok Semu menjadi
Kelompok Kepentingan.
1.
Kondisi-kondisi teknis dari suatu organisasi.
2.
Kondisi-kondisi politis dari suatu organisasi.
3.
Kondisi- kondisi sosial bagi suatu organisasi.
Ketiga prasyarat diatas merupakan variabel bagi
Tragedi Sampit
KONFLIK
SAMPIT
Suku
Latar Belakang
1
• Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus
datang dari warga Madura yang semakin agresif.
2
• Berkembangnya hukum-hukum baru yang memungkinkan warga
Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial seperti perkayuan, penambangan ataupun perkembunan.
3
• Adanya serangan pembakaran sebuah rumah Dayak, yang
diduga disebabkan oleh warga Madura dan kemudian suku Dayak mulai membalasnya dengan membakar rumah-rumah
Hal yang paling tragis dalam konflik ini ialah
terjadinya pemenggalan kepala.
“Sedikitnya 100 warga Madura dipenggal
Oleh Acep Rachmat
Latar Belakang
1
• Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus
datang dari warga Madura yang semakin agresif.
2
• Berkembangnya hukum-hukum baru yang memungkinkan warga
Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial seperti perkayuan, penambangan ataupun perkembunan.
3
• Adanya serangan pembakaran sebuah rumah Dayak, yang
diduga disebabkan oleh warga Madura dan kemudian suku Dayak mulai membalasnya dengan membakar rumah-rumah