• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN DAN STRATEGI pembelajaran bah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN DAN STRATEGI pembelajaran bah "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pendekatan dan Strategi Dalam Pembelajaran A. Pendahuluan

Segala sesuatu untuk mencapai suatu tujuan memerlukan persiapan tertentu. Persiapan itu dapat berupa pendekatan, metode, teknik, model dan strategi. Misalnya untuk menamatkan sebuah permainan game, yang dibutuhkan bukanlah hanya keterampilan atau pun kemampuan bermain game. Seseorang membutuhkan pendekatan untuk menganalisis game seperti apa yang akan ia tamatkan. Artinya, harus ada pengenalan terlebih dahulu. Kemudian, seseorang akan mulai memikirkan teknik, model, metode, dan strategi tertentu untuk memenangkan game sekaligus memecahkan rasa penasarannya akan game tersebut.

Dalam pembelajaran di sekolah, formal ataupun nonformal, seorang guru perlu mempersiapkan dan kesiapan sebelum memulai suatu pembelajaran. Sama halnya dengan contoh di atas, seorang guru memerlukan pendekatan, model, teknik, metode, serta strategi tertentu yang tepat digunakan dalam pembelajaran. Hal bertujuan untuk tercapainya tujuan pembelajaran, atau setidaknya mendekati tujuan yang hendak dicapai dalam belajar dan pembelajaran.

Pada dasarnya, antara pendekatan, strategi, model, metode, dan teknik bukanlah sesuatu yang sama atau bisa disamakan. Masing-masing mempunyai pengertian dan ciri-cirinya sendiri. Sebagai guru profesional, sudah semestinya mengetahui perbedaan diantaranya agar dapat menyusun rancangan pembelajaran yang tepat bagi siswa. Meskipun dalam praktiknya, tanpa disadari atau disadari, guru menggunakan suatu strategi tertentu dalam pembelajarannya. khususnya, dalam menghadapi bermacam-macam siswa dengan keunikannya masing-masing. Selain itu, guru akan menggunakan pendekatan dan strategi yang berbeda pada saat mengajar dalam komunitas atau pun lingkungan kelas yang berbeda. Singkatnya, berbeda kelas, maka guru akan menggunakan pendekatan dan strategi yang berbeda pula. Sesuai dengan kemampuan siswa yang dibelajarkan.

B. Pengertian 1. Pendekatan

(2)

berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif (Sanjaya, 2008:127). 2. Metode

Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.

3. Teknik

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.

4. Model

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Nah, berikut ini ulasan singkat tentang perbedaan istilah tersebut.

5. Strategi

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya, 2008:126). Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam Sanjaya, 2008:126).

1. Pendekatan Sistem Pembelajaran

(3)

perkembangan dalam psikologi belajar sistemik, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip psikologi behavioristik dan humanistik, serta kenyataan dalam masyarakat sendiri. a. Aspek-Aspek Pendekatan Sistem Pembelajaran

Ada dua aspek, yakni: 1. Aspek fisiologi

Aspek fisiologi ialah pandangan hidup yang melandasi sikap si perancang sistem yang terarah pada kenyataan. Inti dari suatu sistem fisiologi ialah suatu keseluruhan yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan saling bergantung satu dengan yang lainnya.

2. Aspek proses

Aspek proses ialah suatu proses dan suatu perangkat alat konseptual. Suatu perangkat alat atau teknik dalam pendekatan sistem ialah berupa kemampuan-kemampuan merumuskan tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat, dan melaksanakan analisis tugas-tugas (Hamalik, 2011:125-126).

b. Ciri-ciri Pendekatan Sistem Pembelajaran

Ada dua ciri-ciri utama pendekatan sistem pembelajaran, yaitu:

1. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran di mana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif.

2. Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran, yang meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran, yang tertuju ke pencapaian tujuan pembelajaran tertentu (konsep, prinsip, keterampilan, sikap dan nilai, kreativitas, dan sebagainya). Dengan metodelogi ini akan dihasilkan suatu sistem pembelajaran yang memanfaatkan sumber-sumber manusiawi dan non manusiawi secara efisien dan efektif (Hamalik, 2011:126).

c. Pola Pendekatan Sistem Pembelajaran

Pendekatan sistem pembelajaran disajikan dalam bentuk bagan arus (flow chart). Pada bagan tersebut digambarkan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam sistem, yakni:

1. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan (merumuskan masalah) 2. Analisis kebutuhan untuk mentransformasikannya menjadi tujuan-tujuan

pembelajaran (analisis masalah)

3. Merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan)

(4)

Meskipun pola bagan terlihat bersifat linear, namun sesungguhnya pemecahan masalah tersebut merupakan lompatan-lompatan ke depan berdasarkan pemahaman seketika dan umpan balik untuk mengubah atau memperbaiki langkah-langkah sebelumnya.

2. Model Pembelajaran Berdasarkan Teori-Teori Belajar a. Model Interaksi Sosial (social interaction model)

Model ini berdasarkan teori belajar Gestalt. Model ini menekankan pada hubungan antar individu dengan masyarakat atau dengan individu lainnya. Tekanannya pada proses realita atau kenyataan. Selain itu, model ini berorientasi pada prioritas terhadap perbaikan kemampuan (abilitas) individual untuk berhubungan dengan orang lain, perbaikan proses-proses demokratis dan perbaikan masyarakat. Dalam model ini tercakup beberapa jenis strategi pembelajaran sebagai berikut:

1. Kerja kelompok

Untuk membina hubungan antar individu atau siswa dengan individu lainnya. Sehingga siswa tersebut mampu mengambil bagian dalam kelompok maupun ikut berperan serta di dalamnya.

2. Pertemuan kelas

Untuk mengembangkan pemahaman mengenai diri sendiri dan tanggung jawab, baik bagi diri sendiri atau kelompok. Pertemuan kelas juga dapat dimanfaatkan untuk mendiskusikan suatu permasalahan.

3. Pemecahan masalah sosial

Untuk memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berpikir logis dan penemuan akademik. Siswa dapat salin share masalah untuk diselesaikan dengan sesama anggota kelompok. Karna pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial.

4. Model laboratorium

Untuk mengembangkan kesadaran pribadi dan keluwesan dalam kelompok. 5. Model pengajaran yurisprudensi

Untuk melatih kemampuan mengolah informasi dan memecahkan masalah sosial dengan cara berpikir yurisprodensi.

6. Bermain peranan

Untuk memberikan kesempatan pada siswa mengembangkan diri melalui situasi tiruan.

7. Simulasi sosial

Untuk membantu siswa mengalami berbagai kenyataan sosial serta menguji reaksi mereka dengan situasi yang sudah dikondisikan.

b. Model Proses Informasi (Informasi Processing Models)

(5)

kemampuan tersebut. Di sampin itu, model ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan intelektual umum (general intelectual ability). Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran, yaitu:

1. Mengajar induktif

Untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membentuk teori. 2. Latihan inquiry

Untuk mencari dan menemukan informasi yang diperlukan. 3. Inquiry keilmuan

Untuk mengajarkan sistem penelitian dalam disiplin ilmu dan diharapkan memperoleh pengalaman dalam domein-domein lainnya.

4. Pembentukan konsep

Untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktif, mengembangkan konsep dan kemampuan analisis.

5. Model pengembangan

Untuk mengembangkan inteligensi. 6. Advanced organizer model

Untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan meghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara bermakna (Hamalik, 2011:129)

c. Model Personal (Personal Models)

Model pembelajaran ini berdasarkan pandangan dari teori belajar Humanistik. Sesuai dengan namanya, model ini berorientasi pada individu dan pengembangan diri. Perhatiannya terutama tertuju pada kehidupan emosional perorangan, yang diharapkan membantu individu untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya, dan menjadikannya sebagai pribadi yang mampu membentuk hubungan dengan pribadi lain serta mampu memproses informasi secara efektif. Sehingga sasaran utamanya adalah pengembangan pribadi atau kemampuan pribadi. Strategi pembelajarannya adalah sebagai berikut:

1. Pengajaran non direktif

Untuk membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi yakni kesadaran diri, pemahaman, otonomi, dan konsep diri.

2. Latihan kesadaran

Untuk meningkatkan kemampuan self exploration and self awareness, yaitu kemampuan untuk mengembangkan diri dalam bakat, minat, dan kreativitas, dan kesadaran diri.

3. Sinektik

Untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan pemecahan masalah secara kreatif.

4. Sistem konseptual

(6)

d. Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavior Modification Models)

Model pembelajaran ini didasari oleh teori behavioristik, yang mengembangkan sistem-sistem yang efisien untuk memperurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan. Para eksponen teori reinforcement telah mengembangkan model-model dan operant conditioning sebagai mekanisme sentral. Para eksponen tersebut seringkali menunjuk kepada teori modifikasi tingkah laku yang menekankan pada perubahan tingkah laku eksternal siswa sebagai visible behavior lebih dari tingkah laku yang mendasarinya dan yang tak dapat diamati. Operant conditioning telah diterapkan dalam bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya(Hamalik, 2011:130) .

3. Strategi Pembelajaran

a. Pembelajaran Penerimaan (Reception Learning)

Pendukung utama pendekatan ini adalah Ausubel. Pendekatan ini dapat disebut dengan proses informasi. Langkah-langkahnya, sebagai berikut:

1. Penerimaan terhadap prinsip-prinsip umum, aturan-aturan, serta ilustrasi khusus.

2. Pemahaman terhadap prinsip umum. Pengujian dilakukan dengan tes yang menuntut pernyataan ulang mengenai prinsip-prinsip dan contoh-contoh yang telah diberikan.

3. Partikularisasi, penerapan prinsip umum ke dalam situasi atau keadaan tertentu.

4. Tindakan, gerakan dari suasana kognitif dan proses simbol ke suasana perbuatan atau tindakan.

Pendekatan pembelajaran ini dikembangkan menjadi strategi ekspositif, dengan langkah-langkah pokok sebagai berikut:

1. Penyajian informasi yang diberikan melalui penjelasan simbolik atau demonstrasi yang praktis.

2. Mengetes penerimaan, ungkapan dan pemahaman siswa. Bila perlu diulangi pesan atau informasi tersebut.

3. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan prinsip umum sebagai latihan, dengan contoh tertentu. Menguji apakah penerapannya sudah betul atau belum.

4. Menyediakan berbagai kesempatan kepada siswa untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi senyatanya (Hamalik, 2011:131)

(7)

Pendukung utama pendekatan ini adalah Piaget dan Bruner, yakni penganut Psikologi Kognitif dan Humanistik. Belajar penemuan dapat juga disebut “Proses Pengalaman”. Langkah-langkah belajar proses pengalaman, adalah:

1. Tindakan dalam instansi tertentu. Siswa melakukan tindakan dan mengamati pengaruh-pengaruhnya. Contohnya, ketika pelajaran Kimia bagi siswa SMA yang melakukan praktek di laboratorium. Siswa mencampur suatu zat kimia menggunakan tabung reaksi dan mengamati reaksi yang terjadi.

2. Pemahaman kasus tertentu. Apabila keadaan yang sama muncul kembali, maka dia dapat mengantisipasi pengaruh yang akan terjadi, dan konsekuensi-konsekuensi apa yang akan terasakan. Misalnya, ketika seorang siswa terlambat masuk kelas. Apabila suatu saat ia terlambat lagi, ia sudah dapat mengantisipasi dan menerima konsekuensi atas tindakannya, misalnya mendapat hukuman berlari memutari lapangan.

3. Generalisasi. Siswa membuat kesimpulan atas prinsip-prinsip umum berdasarkan pemahaman terhadap instansi tersebut. Sebagai contoh, ketika seorang siswa melihat siswa lain yang dihukum karena tidak memakai seragam sebagaimana mestinya. Dan dilain hari, ia juga melihat siswa lainnya yang mendapat hukuman yang sama karena ketahuan merokok di sekolah. Siswa tersebut akan menyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan siswa-siswa itu adalah melanggar peraturan yang berlaku di sekolah.

4. Tindakan dalam suasana baru. Siswa menerapkan prinsip dan mengantisipasi pengaruhnya. Misalnya, siswa baru di sekolah biasanya tidak berani melakukan tindakan-tindakan yang aneh dan masih polos karena takut mendapat sanksi yang tidak diinginkan, mengingat dirinya masih baru di sekolah itu.

c. Pembelajaran Penguasaan (Mastery Learning)

Pendukung utama pendekatan ini adalah Carrol, yang memadukan teori behavioristik dan humanistik. Belajar tuntas adalah strategi pembelajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok. Pendekatan ini memungkinkan siswa belajar bersama-sama dengan memperhatikan bakat dan ketekunan siswa, pemberian waktu yang cukup, dan bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan (Hamalik, 2011:132-133). Langkah-langkah umum yang harus ditempuh adalah:

(8)

2. Memberikan tes diagnostik untuk memeriksa kemajuan belajar siswa setelah disampaikan satuan pelajaran tersebut. Hasil tes ini menunjukkan siswa yang telah memenuhi kriteria dan yang belum.

3. Siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan diperkenankan menempuh pengajaran berikutnya, sedangkan bagi yang belum diberikan kegiatan korektif.

4. Melakukan pemeriksaan akhir untuk mengetahui hasil belajar yang telah tercapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu.

d. Pembelajaran Terpadu (Unit Learning)

Pendekatan ini pada mulanya disebut metode proyek yang dikembangkan oleh Dr. J. Dewey, dan orang pertama yang menggunakan istilah unit adalah Morrison. Pendekatan ini berpangkal dari teori psikologi Gestalt. Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang menekankan pada suatu masalah atau proyek, yang dipelajari oleh siswa baik secara individual maupun secara kelompok dnegan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru guna mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi (Hamalik, 2011:133). Langkah-langkah melaksanakan strategi pengajaran unit adalah:

1. Mengorientasikan siswa kepada masalah atau topik yang akan dipelajari dalam kelas, secara langsung atau melalui media pembelajaran yang relevan.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalah.

3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan informasi tadi dalam praktek penerapan di lapangan.

4. Mengadakan diskusi dan pembuatan laporan sebagai kegiatan kulminasi. 5. Melakukan evaluasi terhadap kemajuan belajar siswa, baik oleh guru, mandiri,

dan kelompok.

(9)

Rangkuman

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Di lain pihak, metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Selain itu, teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Dan model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Sedangkan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Aspek-aspek pendekatan sistem pembelajaran ada dua aspek, yakni: aspek fisiologi dan aspek proses. Selain aspek-aspek, adapun ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran di mana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif.

2. Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran, yang meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran, yang tertuju ke pencapaian tujuan pembelajaran tertentu (konsep, prinsip, keterampilan, sikap dan nilai, kreativitas, dan sebagainya).

(10)

SOAL:

1. Jelaskan perbedaan antara pendekatan, teknik, model, metode, dan strategi dalam pembelajaran!

2. Dalam suatu pembelajaran, seorang guru membutuhkan lebih dari satu model pembelajaran untuk mengantar siswa mencapai pada tujuan pembelajaran. Model pembelajaran apa yang paling tepat digunakan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia pada satuan pendidikan SMA, khususnya untuk materi tentang ketatabahasaan? Jelaskan disertai bukti!

3. Strategi pembelajaran ada bermacam-macam. Salah satunya adalah strategi pembelajaran inkuiri. Apa yang anda ketahui tentang strategi tersebut? Jelaskan! 4. Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek pendekatan pembelajaran disertai contohnya

masing-masing!

5. Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran, yang meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran, yang tertuju ke pencapaian tujuan pembelajaran tertentu (konsep, prinsip, keterampilan, sikap dan nilai, kreativitas, dan sebagainya). Buatlah RPP dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai puisi!

6. Jelaskan perbedaan antara model pembelajaran interaksi sosial dengan model pembelajaran modifikasi tingkah laku!

7. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam strategi pembelajaran penemuan! 8. Bagaimana penerapan pembelajaran penguasaan (mastery learning)?

9. Pada pembelajaran penguasaan, ada salah satu langkah yaitu, memberikan tes diagnostik untuk memeriksa kemajuan belajar siswa setelah disampaikan satuan pelajaran tersebut. Jelaskan maksud dari langkah tersebut?

10. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sinektik!

Daftar pustaka

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

5 Dalam pembahasan lain disebutkan bahwa bala’ bisa berbentuk nikmat, cobaan atau ujian, dan sesuatu yang dibenci ( makruh ). Adapun contoh bala>’ dalam bentuk

Pengembangan SDM yang dilaksanakan setidaknya didasarkan pada kesepakatan pemahaman berikut (Prasetya, 2002). Pertama, pengembangan SDM dapat dilakukan baik melalui

sedangkan perusahaan yang memiliki risiko finansial yang rendah adalah PT. Risiko finansial yang tinggi mengindikasikan bahwa proporsi hutang PT. Barito pada tahun 2012 lebih

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Namun, mereka telah menyadari bahwa media masa di samping sebagai alat penyampai berita kepada para pembacanya dan menambah pengetahuan, juga punya peran penting dalam menyuarakan

Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam kegiatan penilaian seperti Siswa sering terlambat mengumpulkan tugas, kurang peduli terhadap nilai yang diperoleh, kurang bisa

Berdasarkan hasil pembuatan alat pengukur kadar garam dalam kuah makanan pada proyek akhir ini, dapat disimpulkan bahwa:?. Perubahan tegangan pada dalam air garam dan air murni

Nije zbog toga neobično da ta proslava svake godine izaziva i negativne reakcije onih koji drugačije gledaju na događaje iz srpnja 1941.. Vrhunac je takva