• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepariwisataan Pantai Baru dan Kontribusinya Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepariwisataan Pantai Baru dan Kontribusinya Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

KEPARIWISATAAN PANTAI BARU DAN KONTRIBUSINYA

TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA

DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN

KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh: Kartika Dewi 11405241006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul o'Kepariwisataan

Pantai

Baru Dan

Kontribusinya Terhadap

Total

Pendapatan Rumah Tangga Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten

Bantul"

yang disusun

oleh

Kartika

Dewi,

MM:

I 1405241006 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 4 November 20 15 Pembimbing

Drs. Heru Pramono, SU

(3)
(4)

ST]RAT PER}IYATAAN

Dengan ini saya m.uryatakan batrwa skripsi ini adalah benar=benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis

atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang

Tanda tangan adalah asli. Jika

tidak asli, saya berikutnya.

4 November 2015

KartikaDewi NII\{. 11405241006 t'/ -.

tr

/\

,)

"t

]

..:

(5)

v

Motto

If You Plant for a year, plant a seed

If for ten years, plant a tree. If for hundred years, teach the people. When you sow a seed once, you will reap a single harvest. When you

teach the people, you will reap a hundred harvest

(K’uan-Tzu, 551-479 B.C)

Persembahan

Ku persembahkan karya ini kepada:

 Ibu Sulasmi dan Bapak Siswadi yang selalu mencintai saya tanpa lelah. Ucapan terimakasih, doaku, dan usahaku tidak akan pernah cukup

untuk membalas cinta Ibu dan Bapak.

Kubingkiskan karyaku untuk:

 Kedua adikku, Syifa Fauziah dan Muhammad Harun, yang selalu memberikan semangat dan dorongan.

 Sahabat-sahabat kos yang sibuk dengan dunianya sendiri, Si Filsuf Butet, Si Linguis Aisa, dan Si Teknisi Komputer Cindy.

 Keluarga Susana Budiarti S. Pd yang telah menyediakan naungan selama saya penelitian, terimakasih untuk kebaikannya.

 Sahabat-sahabatku Ebi Nenek, Si Maniak Anime Lisna, Selly Lapet, Eko Shinwha Chanjo, Arini, Agnes Kunti. You rockin my life, buddies.

 Teman-Temanku Geografi Kelas A 2011 yang sebagian besar telah wisuda terlebih dulu.Semoga kita tetap utuh.

 Teman-teman Pendidikan Geografi Kelas B NR 2011 terimakasih atas rasa kekeluargaannya dan kebersamaannya.

 Terimakasih kepada teman-teman MPA Mahameru yang telah menjadi bagian dari petualangan hidupku karena mereka saya pernah mendaki

gunung.

(6)

vi

KEPARIWISATAAN PANTAI BARU DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA

DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN

KABUPATEN BANTUL

Oleh: KartikaDewi 11405241006

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kepariwisataan di Pantai Baru. (2) Faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata. (3) Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor pariwisata. (4) Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata. (5) Pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata. (6) Pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. (7) Total pendapatan rumah tangga. (8) Kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif yang dilaksanakan di obyek pariwisata Pantai Baru, Desa Poncosari. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang kepala rumah tangga dan anggotanya terlibat di sektor pariwisata yaitu rumah tangga di Dusun Ngentak yang berjumlah 249 unit rumah tangga. Pengambilan sampel menggunakan teknik Insidental Sampling Quota. Jumlah sampel ada 67 unit rumah tangga. Metode pengambilan data yaitu dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik pengolahan data menggunakan editing, koding, tabulasi. Teknik analisa data menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu mengelompokkan data dalam tabel frekuensi lalu dipresentasikan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kepariwisataan di Pantai Baru sudah baik dan layak untuk didatangi oleh wisatawan. (2) Faktor – faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata adalah untuk menambah penghasilan, susah mencari pekerjaan, dan mengisi waktu luang. (3) Jenis pekerjaan di sektor parwisata antara lain: pemilik warung makan, pekerja warung makan, penjaga parkir, penjaga toilet, penjaga atraksi APV. (4) Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata antara lain: petani, buruh tani, buruh serabutan, pedagang, wirausaha, peternak, karyawan, tambak, nelayan. (5) Pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata sebagian besar responden (88,2 persen) memiliki pendapatan kurang dari atau sama dengan Rp 1.900.000,00 dan rata-ratanya adalah Rp 1.316.044,00. (6) Pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata sebagian besar responden (83,3 persen) memiliki pendapatan kurang dari atau sama dengan Rp 1.300.000,00 dan rata-ratanya adalah Rp 997.537,00. (7) Total pendapatan rumah tangga sebagian besar responden (74,6 persen) memiliki pendapatan rendah yaitu kurang dari atau sama dengan Rp 2.733.333,00 dan rata-ratanya adalah Rp 2.313.580,00. (8) Kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga adalah 59,6 persen (sedang).

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

“Kepariwisataan Pantai Baru dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul”. Penulisan ini dimaksudkan guna memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dukungan serta saran-saran dalam penyusunan tugas akhir ini, kepada Yth.:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta beserta jajarannya yang telah memberikan kebijakan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan arahan, kebijakan dan izin penelitian.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan izin penelitian dan dukungan dalam penulisan tugas akhir skripsi ini.

(8)

viii

5. Ibu Mawanti Widyastuti, M. Pd, selaku dosen narasumber yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyelesaian tugas akhir skripsi ini. 6. Ibu Nurul Khotimah, M.SI, terimakasih karena telah menjadi dosen

pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama menempuh studi di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

7. Seluruh Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

8. Bapak Agung Yulianto, S.E, selaku admin Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan bantuan.

9. Ibu Sulasmi dan Bapak Siswadi kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan motivasi, bantuan material maupun non material, kasih sayang, doa, nasihat dan pengorbanan yang tiada habisnya.

10.Kedua adikku, Syifa Fauziah dan Muhammad Harun, terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya.

11.Penduduk Desa Poncosari dan Dusun Ngentak, serta Bapak Suwandi selaku pengelola obyek pariwisata Pantai Baru.

12.Sahabat-sahabatku dari Pendidikan Geografi 2011 yang selalu memberikan semangat dan dukungan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

(9)

ix

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan cakrawala, ilmu dan manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri, serta sebagai dharma bakti penulis kepada almamater tercinta.

Yogyakarta,18 November 2015

(10)

x

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Kajian Geografi ... 8

2. Kajian Pariwisata ... 11

3. Kajian tentang Rumah Tangga ... 16

4. Kajian Pendapatan dan Kontribusi ... 17

B. Penelitian yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berfikir ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24

B. Variabel Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional Variabel ... 26

D. Populasi Penelitian ... 30

E. Sampel Penelitian ... 31

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Pengolahan Data ... 35

H. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian ... 38

B. Kondisi Demografi ... 42

C. Fasilitas Umum ... 49

D. Temuan Sasaran Penelitian ... 50

1. Karakteristik Responden ... 50

2. Kepariwisataan Pantai Baru ... 53

3. Faktor Pendorong Penduduk Bekerja di Sektor Pariwisata ... 64

4. Aktifitas Ekonomi di Sektor Pariwisata ... 65

(11)

xi

6. Pendapatan Responden dari Sektor Pariwisata ... 69 7. Pendapatan Responden dari Sektor non Pariwisata ... 71 8. Total Pendapatan Rumah Tangga ... 72 9. Kontribusi Pendapatan Pariwisata Terhadap Total

Pendapatan Rumah Tangga ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 76 B. Saran ... 77

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Penelitian yang Relevan ... 19

2. Tata Guna Lahan Desa Poncosari ... 42

3. Data Penduduk Desa Poncosari berdasarkan kelompok umur... 45

4. Data Penduduk Desa Pencosari menurut Usia Berdasarkan Pendidikan Formal Tahun 2011 ... 46

5. Jumlah Penduduk berdasarkan pekerjaan ... 48

6. Jumlah Gedung Sekolah, Guru beserta Murid ... 49

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 51

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 52

9. Status Perkawinan Responden ... 53

10. Kunjungan Wisatawan Domestik Tahun 2011-2015 ... 63

11. Faktor Pendorong Penduduk Bekerja di Sektor Pariwisata ... 64

12. Jenis Pekerjaan di Sektor Pariwisata ... 66

13. Mulai Bekerja di Sektor Pariwisata ... 67

14. Jenis Pekerjaan Rumah Tangga di Sektor non Pariwisata ... 69

15. Pendapatan Responden dari Sektor Pariwisata ... 70

16. Pendapatan Responden dari sektor pariwisata ... 72

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1. Kerangka Berpikir ... 23

2. Peta Administratif Desa Poncosari ... 40

3. Jalan Menuju Pantai Baru dari Dusun Ngentak ... 57

4. Mushala di Pantai Baru ... 58

5. Salah Satu Toilet di Pantai Baru ... 58

6. Kincir Angin PLTH Pandansimo ... 59

7. Tempat Parkir Bisa dan Kereta Mini ... 60

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan kepariwisataanya. Letak Indonesia yang strategis, yaitu terletak di antara dua benua dan dua samudera, memudahkan para wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia. Kondisi geografis yang demikian memberikan peluang besar untuk pengembangan pariwisata. Lautan dan daratan Indonesia memiliki potensi wisata yang mengagumkan.

Menurut Eva Banowati (2011 : 240), perkembangan pariwisata di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1960 dengan dibangunnya beberapa hotel mewah di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Medan Bandung. Indonesia merupakan negara dengan potensi wisata yang besar seperti wisata alam, wisata budaya, wisata olahraga, wisata pendidikan, wisata sejarah dan sebagainya.

(15)

2

bahwa pariwisata di Indonesia selalu berkembang dan pelayanannya ditingkatkan.

Pembangunan pariwisata di Indonesia dikembangkan dan dikelola oleh masing-masing daerah tanpa campur tangan langsung dari pemerintah pusat, hal ini dilakukan sejak berlakunya otonomi daerah. Prioritas dan pembangunan tiap wilayah berbeda-beda tergantung dengan potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Pengembangan pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan tiap daerah yang memiliki ciri khas masing-masing. Pengembangan pariwisata juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di sekitar daerah wisata sehingga dapat meningatkan laju pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan devisa bagi daerah tersebut. Pariwisata memiliki manfaat di bidang perekonomian, selain itu pariwisata juga memiliki manfaat dibidang sosial yakni, kebudayaan dan pendidikan.

Pembangunan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta semakin pesat dengan banyaknya pembangunan hotel dan peran penduduknya yang ikut aktif dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya. Tiap wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi pariwisata dengan ciri khas masing-masing.

(16)

3

administrasi terdiri dari 17 kecamatan, wilayah terkecil adalah Kecamatan Srandakan seluas 1.832 ha (3,61% dari luas Kabupaten Bantul), sedangkan wilayah terluas adalah Kecamatan Dlingo seluas 5,587 ha (11,02% dari luas Kabupaten Bantul).

Salah satu objek pariwisata yang dikembangkan di Kabupaten Bantul adalah Pantai Baru. Pantai Baru terletak di Dusun Ngentak, Desa Pocosari Kecamatan Srandakan. Pantai Baru merupakan pantai yang segaris dengan Pantai Parangtritis, Pantai Depok, dan Pantai Kuwaru. Pantai Baru memiliki suasana yang sejuk karena banyak pohon-pohon cemara yang tumbuh disekitarnya. Pantai baru dijadikan objek wisata pada tahun 2008 yang dilakukan secara swadaya oleh penduduk sekitar. Penduduk menyadari potensi pariwisata di daerah mereka sehingga banyak yang memanfaatkannya sebagai tempat usaha. Banyak penduduk yang mendirikan warung-warung yang menyajikan hidangan kuliner untuk wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru. Kepariwisataan Pantai Baru kini berkembang dengan adanya bantuan dari pemerintah setempat.

(17)

4

wisatawan yang mengunjungi Pantai Baru akan mempengaruhi jumlah pendapatan rumah tangga yang diperoleh oleh penduduk dari aktivitas ekonomi di sektor pariwisata. Pantai Baru memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga penduduk dan hambatan lainnya yaitu banyaknya penduduk yang membuka warung makan di sekitar pantai dengan menu yang sama yaitu makanan seafood. Hambatan tersebut menjadi tantangan bagi pemilik warung untuk pandai melakukan promosi. Keterbatasan pengetahuan dan keterbatasan modal juga menjadi hambatan dalam pengembangan pariwisata di Pantai Baru. Kebijakan Pemerintah daerah setempat juga dapat berpengaruh terhadap objek wisata Pantai Baru.

(18)

5

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kepariwisataan Pantai Baru dalam kontribusinya terhadap total pendapatan rumah tangga penduduk Desa Poncosari. Penelitian berjudul

“Kepariwisataan Pantai Baru dan Kontribusinya terhadap Total Pendapatan

Rumah Tangga Desa Pocosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul”.

B. Identifikasi Masalah

1. Kepariwisataan Pantai Baru.

2. Faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata. 3. Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor pariwisata.

4. Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata. 5. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata. 6. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. 7. Total pendapatan rumah tangga.

8. Kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan -rumah tangga.

C. Pembatasan Masalah

Karena semua masalah yang diidentifikasi dianggap penting, maka tidak ada pembatasan masalah.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kepariwisataan di Pantai Baru?

2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata?

(19)

6

4. Apa jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata? 5. Berapa besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata? 6. Berapa besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata? 7. Berapa total pendapatan rumah tangga?

8. Bagaimana kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kepariwisataan di Pantai Baru.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata.

3. Mengetahui jenis pekerjaan rumah tangga di sektor pariwisata. 4. Mengetahui jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata. 5. Mengetahui besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata. 6. Mengetahui besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. 7. Mengetahui total pendapat rumah tangga.

8. Menghitung kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah kajian untuk studi Geografi Pariwisata dan Geografi Ekonomi.

(20)

7

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah

Dapat menjadi pertimbangan dalam upaya pengembangan kepariwisataan di Pantai Baru sehingga nantinya dapat dijadikan salah satu objek wisata pantai yang menarik di Kabupaten Bantul, sehingga dapat meningkatkan pendapatan penduduk.

b. Bagi Masyarakat

Sebagai pertimbangan peluang untuk mengembangkan usaha di sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.

c. Bagi Pendidikan

(21)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teori

1. Kajian Geografi

a. Pengertian Geografi

Menurut Ferdinand von Richtofen (dalam Suharyono dan Moch. Amin, 1994: 13) mengatakan bahwa geografi sebagai ilmu yang mempelajari gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya, disusun menurut letaknya, dan menerangkan baik tentang terdapatnya gejala-gejala dan sifat-sifat tersebut secara bersama maupun tentang hubungan timbal baliknya gejala-gejala dan sifat-sifat itu.

Pengertian Geografi menurut hasil Seminar dan Lokakarya tahun 1988 di IKIP Semarang, geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan (Suharyono dan Moch Amien, 1994:15).

Armin K. Lobeck (dalam Suharyono dan Moch. Amin, 1994: 13) mengemukakan definisi geografi sebagai study of the relationship existing between life and the physical environment.

b. Pendekatan Geografi

Menurut Bintarto dan Surastopo (1991 : 12 – 24) terdapat tiga pendekatan Geografi, yaitu:

1) Pendekatan Keruangan

Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting.

2) Pendekatan Ekologi

(22)

9

3) Pendekatan Kompleks Wilayah

Pendekatan Kompleks Wilayah adalah kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi.

Pendekatan geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekologi yaitu studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan.

c. Konsep Esensial Geografi

Menurut Suharyono dan Moch Amin (1994: 28-33) dalam Seminar dan Lokakarya Geografi (SEMLOK) tahun 1988 terdapat sepuluh konsep geografi, yaitu:

1) Konsep Lokasi

Konsep lokasi berkaitan dengan keadaan di sekitarnya dapat memberi arti yang sangat menguntungkan atau juga merugikan.

2) Konsep Jarak

Konsep jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan (air, tanah subur, pusat pelayanan, pengangkutan barang dan penumpang.

3) Konsep Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan tidak selalu berkait dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.

4) Konsep Aglomerasi

Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. 5) Konsep Morfologi

Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkutan atau penurunan wilayah (secara geologi) yang lazimnya disertai erosi dan sedimentasi.

6) Konsep Pola

(23)

10

7) Konsep Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang atau golongan penduduk tertentu.

8) Konsep Interaksi/Interdependensi

Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi daya-daya, objek atau tempat satu dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada di tempat lain.

9) Konsep diferensiasi areal

Diferensiasi areal adalah fenomena yang berbeda dari satu tempat ke tempat. Diferensiasi areal inilah yang mendorong terjadinya interaksi antara tempat yang satu dengan yang lain. 10)Konsep keterkaitan keruangan

Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di satu tempa atau ruang, baik yang menyangkut fenomena alam, tumbuhan atau kehidupan sosial.

d. Geografi Pariwisata

Geografi pariwisata adalah studi terapan dari konsep-konsep, teori-teori, dan pendekatan-pendekatan geografi terhadap aspek-aspek pariwisata pada wilayah permukaan bumi (Heru Pramono, 2012 : 2).

Geografi pariwisata adalah geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Secara umum, orang yang bergerak di bidang usaha perjalanan wisata sangat membutuhkan pengetahuan geografi pariwisata (Gamal Suwantoro, 1997: 28).

e. Geografi Ekonomi

(24)

11

Menurut Jones dan Dorkenwald (1950: 1), economic geography is by types of activities or industries: hunting, fishing, gathering of

forest products dan lumbering, grazing, farming, mining,

manufacturing, transportation and trade. Terjemahan Bahasa Indonesianya yaitu geografi ekonomi adala aktivitas atau industri: perburuan, perikanan, pengumpulan hasil hutan dan penebangan, penggembalaan, pertanian, pabrik, transportasi dan perdagangan.

2. Kajian Pariwisata

a. Pengertian Pariwisata

Berikut adalah beberapa pengertian pariwisata menurut para ahli 1) Pariwisata adalah faktor penting untuk menggalang persatuam

bangsa rakyatnya memiliki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang beraneka ragam pula (Salah Wahab, 2003 : 9).

2) Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah (Gamal Suwantoro, 1997 : 3)

(25)

12

4) Pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Janianton Damanik dan Helmut F. Weber, 2006: 1).

b. Pengertian Kepariwisataan

Menurut Chafid Fandeli (2001: 58) kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan.

Menurut I Ketut Suwena dan I Gusti Ngurah Widyatama (2010: 13) kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah

tourism”.

c. Bentuk Pariwisata

Nyoman S. Pendit (melalui Hari Kayono, 1997: 16) mengemukakan bentuk pariwisata dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Menurut asal wisatawan

Wisatawan dari dalam negeri disebut juga wisatawan domestik. Wisatawan dari luar negeri disebut juga wisatawan mancanegara.

2) Menurut jangka waktu

Apabila wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata hanya beberapa hari saja disebut pariwisata jangka pendek. Apabila wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata waktunya sampai berbulan-bulan disebut pariwisata jangka panjang.

3) Menurut jumlah wisatawan

(26)

13

4) Menurut alat angkut yang digunakan

Alat angkut dalam pariwisata dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu: pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api, pariwisata mobil.

d. Wisatawan

Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan (Janianton Damanik dan Helmut F Weber, 2006: 19).

Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1990 (melalui Muljadi, A. J 2010: 12) tentang Kepariwistataan, wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata, sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

e. Objek Wisata

Objek wisata diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisatan. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa objek dan daya tarik wisata terdiri dari:

1) Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, berupa keadaan alam serta flora dan fauna.

(27)

14

f. Sarana dan Prasarana Wisata

1) Sarana Pariwisata

Sarana pariwisata adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan kelangsungan hidupnya tergantung dari wisatawan yang datang. Sarana pariwisata misalnya: biro perjalanan, angkutan wisata, akomodasi, restoran, hotel. (Muljadi, A. J, 2009: 13).

Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya (Gamal Suwantoro, 1997: 22). 2) Prasarana Pariwisata

Prasarana pariwisata adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan kelangsungan hidupnya, tergantung dari wisatawan yang datang (Muljadi. A. J, 2009: 13).

(28)

15

g. Atraksi Pariwisata

Atraksi adalah segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat, baik secara natural maupun bisa berlangsung setiap harinya serta khusus yang diadakan pada waktu tertentu. Atraksi-atraksi ini antara lain keindahan alam yang menakjubkan seperti gunung, lembah, ngarai, air terjun dan lain-lain berkaitan dengan keadaan alam sekitar. Selain keindahan alam juga atraksi yang berupa budaya, hasil cipta manusia berupa monumen, candi, museum, bangunan klasik, peninggalan purbakala, mandala budaya, arsitektur kuno, seni tari, musik/gamelan, adat, agama, adat istiadat, upacara, pekan raya, peringatan atau perayaan hari, atau kegiatan-kegiatan budaya, sosial, keolahragaan lainnya yang bersifat khusus, menonjol dan meriah (Nyoman S. Pendit, 2006: 21-22).

h. Jenis Pekerjaan di Sektor Pariwisata

Menurut Ambo Tuo (2001: 300) faktor ketersediaan lapangan pekerjaan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pariwisata. Pariwisata seyogyanya membuka peluang usaha dan penyerapan tenaga kerja terutama bagi peduduk sekitar. Jenis tenaga kerja dibutuhkan pada kegiatan pariwisata adalah pemandu wisata, pengelola penginapan, motel, hotel, losmen, restaurant, pengelola jasa rental perahu, jasa transportasi dan lainnya.

i. Pariwisata Merupakan Fenomena Ekonomi

Fenomena ekonomi dalam pariwisata mempunyai aspek yang cukup luas, secara makro kepariwisataan merupakan alat untuk mencapai tujan-tujuan umum ekonomi. Ada dua aspek dampak kepariwisataan terhadap ekonomi, yakni keuntungan-keuntungan dalam negeri dan kepariwisataan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan umum ekonomi (Hari Karyono, 1997: 9).

Menurut Hari Karyono (1997: 9), keuntungan-keuntungan dalam negeri dari kepariwisataan antara lain:

1) Dorongan untuk memperluas lapangan kerja 2) Pasaran baru untuk hasil-hasil produksi tertentu 3) Mendorong penanaman modal asing

4) Memajukan pengembangan daerah

5) Mendistribusikan kembali pendapatan nasional

(29)

16

j. Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan

Ekonomi

Menurut Pearce (dalam Heru Pramono 2012: 41- 48), banyak kompleksitas muncul dari sifat industri yang bermacam-macam dan rentang untung ruginya yang dapat meluas pada atau dilahirkan oleh berbagai kelompok atau secara individu.

1) Pekerjaan

2) Pembangunan regional 3) Akibat Ganda

4) Kompetisi Antar Sektoral 5) Inflasi Umum

6) Pendapatan Negara 7) Biaya dan Keuntungan 8) Pandangan Pembangunan 9) Pembangunan Lawan Operasi

Menurut Oka A. Yoeti (2008: 2dan 49) dampak pariwisata terhadap perekonomian sebagai akibat banyak wisatawan yang datang berkunjung pada suatu objek wisata sehingga dibutuhkan sarana akomodasi untuk melayani wisatawan. Dampak pariwisata terhadap perekonomian mencakup spektrum kebijakan yang luas, menyangkut kesempatan berusaha, kesempatan kerja, transportasi, akomodasi, prasarana, pengembangan wilayah, perpajakan, perdagangan, dan lingkungan.

k. Kajian Tentang Penduduk Lokal

Menurut Janianto Damanik dan Helmut F. Weber (2006: 23) penduduk lokal atau penduduk asli yang bermukim di kawasan wisata, menjadi salah satu pemain kunci dalam pariwisata, karena sesungguhnya merekalah yang akan menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.

3. Kajian Tentang Rumah Tangga

a. Pengertian Rumah Tangga

(30)

17

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2015 : 1) rumah tangga biasa umumnya terdiri dari ibu, bapak, dan anak. Juga dianggap sebagai rumah tangga biasa antara lain:

1) Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri.

2) Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam (sub) blok sensus yang sama dianggap sebagai satu rumah tangga.

3) Pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang. Pemondok dianggap sebagai anggota rumah tangga induk semangnya.

4) Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.

5) Anggota TNI yang tinggal di asrama bersama keluarganya dan mengurus sendiri kebutuhan sehari-harinya.

b. Pengertian Anggota Rumah Tangga

Menurut Ida Bagoes Mantra (2010: 17) anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah bepergian enam bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari enam bulan tetapi dengan tujuan pindah dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari enam bulan tetapi akan bertempat tinggal enam bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga.

4. Kajian Pendapatan dan Kontribusi

a. Pengertian Pendapatan

(31)

18

Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan (Soediyono, 1992: 99)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2015: 1) pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga bersangkutan baik yang berasal dari pendapatan kepala rumah tangga maupun pendapatan anggota-anggota rumah tangga.

b. Kajian Kontribusi

Kontribusi adalah uang iuran atau sumbangan (KBBI, 2005:592). Menurut Nurmanaf (melalui Rahmat Adi Santosa, 2010:21) kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktifitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan. Menurut Budiyono Nugroho (melalui Rahmat Adi Santosa, 2010: 28) besar kontribusi pendapatan terhadap total pendapatan dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

= 100%

Keterangan:

P : Kontribusi pendapatan

QX : Rata – rata pendapatan rumah tangga di sektor pariwisata (dalam Rupiah)

(32)

19

[image:32.595.130.564.134.753.2]

B. Penelitian Yang Relevan

Tabel 1. Penelitian yang relevan

1 Peneliti Wiwid Widayani, Skripsi, UNY,Tahun 2013

Judul

Kepariwisataan Desa Wisata Candirejo Dan Kontribusinya Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Desa Candirejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang

Metode Deskripif Kuantitatif

Tujuan

1. Mengetahui kepariwisataan Desa Wisata Candirejo.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong masyarakat bekerja di sektor pariwisata.

3. Mengetahui jenis pekerjaan di sektor pariwisata 4. Mengetahui jenis pekerjaan di sektor non pariwisata

5. Mengetahui pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata 6. Mengetahui pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata 7. Mengetahui total pendapatan rumah tangga

8. Mengetahui kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

Hasil Penelitian

1. Kepariwisataan Desa Wisata Candirejo meliputi wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata agro, dan kerajinan

2. Faktor yang mendorong masyarakat bekerja di sektor pariwisata untuk menambah penghasilan.

3. Pekerjaan di sektor non pariwisata meliputi petani, pedagang, buruh, PNS dan lain-lain.

4. Rata-rata pendapatan keluarga sektor pariwisata Desa Candirejo sebesar Rp. 469, 913.

5. Rata-rata pendapatan keluarga dari sektor non pariwisata Desa Candirejo sebesar Rp. 1.147.807.

6. Rata-rata total pendapatan rumah tangga Desa Candirejo sebesar Rp. 1.617.719.

7. Kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga Desa Candirejo sebesar 29,05%.

Persamaan

Mengkaji kepariwisataan dan kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata; metode yang digunakan deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan sama.

Perbedaan Tempat penelitian yang berbeda dan pendekatan yang digunakan berbeda.

2. Peneliti Sarah Saraswati, Skripsi, UNY, 2012

Judul

(33)

20

Metode Deskripif Kualitatif

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Peluang kerja masyarakat di sekitar area Agrowisata Sondokoro.

2. Besar perubahan pendapatan penjual jasa di sekitar area Agrowisata Sondokoro.

3. Perubahan pola konsumsi penjual jasa di sekitar area Agrowisata Sondokoro.

4. Perubahan sosial yang terjadi akibat dari sikap menanggapi wisatawan.

5. Interaksi hubungan penjual jasa akibat kesibukan di obyek wisata terhadap anggota keluarga inti dan penjual jasa lain.

Hasil Penelitian

1. Peluang kerja yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan Agrowisata Sondokoro adalah membuka usaha baru.

2. Dari pendapatan sebelum dan sesudah masuk dalam sektor pariwisata diketahui selisih kenaikan rata-rata pendapatan sebesar Rp 487.356.

3. Pola konsumsi penjual jasa mengalami perubahan. 4. Terjadi perubahan sosial pada responden.

5. Interaksi antara keluarga dan penjual jasa mengalami perubahan ditandai dengan jarangnya acara keluarga yang diadakan responden. Persamaan

Mengkaji mengenai kondisi perekonomian penduduk dan pendapatan penduduk. Analisis data yang digunakan sama yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Perbedaan Tempat penelitian berbeda; metode yang digunakan berbeda. 3. Peneliti Sigit Sugiyanto, Skripsi, UNY, 2011

Judul

Kontribusi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Desa Ngemplak Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung

Metode Deskriptif Kuantitatif

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besar kontribusi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

2. Mengetahui kontribusi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar..

3. Persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan partapa Trappist.

Hasil Penelitian

1. Besar kontribusi pendapatan dari pertapaan terhadap total pendapatan rumah tangga dalam penelitian ini adalah 46,22%. 2. Kontribusi Pertapaan Santa Masia Rawaseneng terhadap kehidupan

sosial masyarakat sekitar berupa bidang kerohanian, kesehatan, dan layananan pendidikan.

(34)

21

lain, sopan serta dapat dijadikan panutan. Persamaan

Mengkaji mengenai kontribusi terhadap kondisi perekonomian penduduk; metode yang digunakan sama yaitu deskriptif kuantitatif; teknik analisis yang digunakan sama yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

perbedaan Tempat penelitian yang berbeda; merupakan penelitian sosial dan ekonomi.

C. Kerangka Berpikir

Dusun Ngentak terletak di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Ngentak memiliki salah satu pantai bernama Pantai Baru. Kepariwisataan Pantai Baru dikembangkan oleh penduduk Desa Poncosari secara swadaya sejak tahun 2008. Kepariwisataan di Pantai Baru semakin berkembang dengan adanya wisatawan yang berkunjung dan keikutsertaan rumah tangga Dusun Ngentak dalam mengelola Kepariwisataan Pantai Baru.

(35)

22

penghasilan bagi rumah tangga Dusun Ngentak, namun pendapatan di sektor pariwisata dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang berkunjung.

Pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata dan pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata kemudian dijumlahkan sehingga dapat diketahui besar total pendapatan rumah tangga di Dusun Ngentak. Kemudian, rata- rata jumlah pendapatan dari sektor pariwisata di bagi dengan rata – rata pendapatan rumah tangga (dari sektor pariwisata dan non pariwisata) kemudian dikalikan dengan 100 persen, sehingga diketahui besar kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata.

(36)
[image:36.595.128.489.65.628.2]

23

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Kepariwisataan

Pantai Baru Dusun Ngentak

Faktor pendorong penduduk bekerja di sektor pariwisata

Pekerjaan Rumah Tangga di sektor non

Pariwisata

Pendapatan Rumah Tangga dari sektor Pariwisata

Pendapatan Rumah Tangga dari sektor non Pariwisata

Kontribusi Pendapatan dari sektor Pariwisata Rumah Tangga

Dusun Ngentak

Total Pendapatan Rumah Tangga

Wisatawan

(37)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang tata cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis (Moh. Pabundu Tika, 2005: 4). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi Arikunto, 2006: 12).

(38)

25

konsep aglomerasi. Bidang ilmu geografi yang terkait dengan penelitian ini adalah Geografi Pariwisata dan Georgrafi Ekonomi.

B. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118) variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi:

1. Kepariwisataan Pantai Baru, dengan variabel sebagai berikut: a. Wisatawan, variabelnya meliputi:

1) Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru. 2) Usaha untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang

berkunjung ke Pantai Baru.

3) Pengaruh kunjungan wisatawan terhadap pendapatan penduduk.

b. Objek Wisata, variabelnya meliputi

1) Sifat alami atau tidaknya objek wisata. 2) Pengelolaan objek wisata.

3) Usaha perbaikan objek wisata.

4) Perbandingan Pantai Baru dengan pantai lainnya. c. Sarana dan prasarana pariwisata, variabelnya meliputi

1) Kelayakan tempat ibadah. 2) Kelayakan WC umum. 3) Kelayakan jalan.

(39)

26

5) Sarana dan prasarana yang mendukung kepariwisataan Pantai Baru.

d. Penduduk, variabelnya meliputi:

1) Keramahan penduduk pada wisatawan.

2) Pengaruh pariwisata terhadap pergaulan penduduk. e. Jenis Pelestarian Budaya, variabelnya meliputi:

1) Kegiatan remaja di Desa Poncosari. 2) Pelaksanaan ritual kebudayaan.

3) Kepercayaan penduduk terhadap ritual kebudayaan. 2. Faktor-faktor yang mendorong angggota rumah tangga bekerja di

sektor pariwisata.

3. Jenis pekerjaan anggota rumah tangga di sektor pariwisata. 4. Jenis pekerjaan anggota rumah tangga di sektor non pariwisata. 5. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata.

6. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. 7. Total pendapatan rumah tangga.

8. Besar kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

(40)

27

a. Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan pariwisata. Variabel wisatawan meliputi:

1) Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru adalah banyaknya wisatawan yang piknik ke Pantai Baru dalam jangka waktu tertentu.

2) Usaha untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru adalah cara pengelola dan penduduk dengan mengerahkan tenaga dan pikiran dalam meningkatkan pelayanan seperti sarana dan prasarana agar jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru meningkat.

3) Pengaruh kunjungan wisatawan terhadap pendapatan penduduk adalah daya yang timbul dari kunjungan wisatawan terhadap pendapatan penduduk.

b. Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Variabel dari obyek wisata meliputi:

1) Sifat objek wisata adalah ciri khas yang tampak dari objek wisata

(41)

28

3) Usaha perbaikan objek wisata adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk perubahan objek wisata ke arah yang baik.

4) Perbandingan Pantai Baru dengan pantai lainnya adalah perbedaan Pantai Baru dengan pantai lainnya.

c. Sarana dan prasarana pariwisata adalah kelengkapan faktor pendukung daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Variabel sarana dan prasarana meliputi:

1) Kelayakan tempat ibadah adalah patut tidaknya tempat ibadah digunakan oleh wisatawan.

2) Kelayakan toilet umum adalah kualitas WC atau toilet digunakan oleh wisatawan.

3) Kelayakan jalan adalah kualitas jalan yang digunakan oleh wisatawan.

4) Keberadaan prasarana listrik adalah patut atau tidaknya prasarana listrik digunakan oleh wisatawan.

5) Sarana dan prasarana yang mendukung kepariwisataan Pantai Baru adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan mendukung kepariwisataan di Pantai Baru.

(42)

29

1) Keramahan penduduk pada wisatawan adalah keakraban penduduk pada wisatawan sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan.

2) Pengaruh pariwisata terhadap pergaulan penduduk adalah daya yang timbul dari interaksi antara kegiatan pariwisata dan penduduk

e. Jenis pelestarian budaya adalah upaya untuk menjaga keberadaan dan kelangsungan budaya. Variabelnya meliputi:

1) Kegiatan remaja di Desa Poncosari adalah aktivitas pemuda di Desa Poncosari.

2) Pelaksanaan ritual kebudayaan adalah kegiatan penduduk dalam menjalankan tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun.

3) Kepercayaan penduduk terhadap ritual kebudayaan adalah paham penduduk terhadap tradisi.

2. Faktor-faktor yang mendorong anggota rumah tangga bekerja di sektor pariwisata adalah berbagai alasan (pertimbangan) sehingga anggota rumah tangga memilih bekerja di sektor pariwisata.

(43)

30

4. Jenis pekerjaan di sektor non pariwisata adalah semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan uang atau barang dari sektor non pariwisata.

5. Besar pendapatan dari sektor pariwisata adalah jumlah hasil kerja yang diperoleh responden dari sektor pariwisata selama satu bulan dihitung dalam rupiah.

6. Besar pendapatan dari sektor non pariwisata adalah jumlah seluruh hasil kerja yang diperoleh responden dari sektor non pariwisata selama satu bulan dihitung dalam rupiah.

7. Total pendapatan rumah tangga adalah jumlah penghasilan yang diperoleh seluruh anggota rumah tangga baik dari sektor pariwisata maupun non pariwisata dihitung dalam rupiah per bulan.

8. Besar kontribusi pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata adalah banyaknya sumbangan pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga dinyatakan dalam persen.

D. Populasi Penelitian

(44)

31

pariwisata yaitu rumah tangga di Dusun Ngentak yang berjumlah 249 unit rumah tangga.

E. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi (Moh. Pabundu Tika 2005:24). Peneliti menggunakan metode Insidental Sampling Quota. Menurut Sugiyono, insidental sampling quota adalah teknik untuk menentukan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diingankan (2010: 124). Penentuan kuota sampel dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin.

Peneliti memilih rumah tangga di Dusun Ngentak sebagai sampel penelitian karena penduduknya yang paling banyak merasakan manfaat langsung adanya obyek pariwisata Pantai Baru. Penduduk di Dusun Ngentak lebih banyak terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi di Pantai Baru dibanding dusun lainnya.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 74).

Rumus Slovin.

� = �

1 +��2

Keterangan:

n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi

(45)

32

dengan menggunakan rumus Slovin maka dari jumlah popilasi 249 perhitungan jumlah sampelnya adalah sebagai berikut:

� = 249

1 + 241 (01)2

� = 249

1 + 241 (0,01)2

� = 249

1 + 2,41

� = 249 3,41

� = 73,02

(46)

33

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara bagaimana dapat memperoleh data mengenai variabel-variabel tertentu (Suharsimi Arikunto, 2002 : 126). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti (Moh. Pabundu Tika, 2005: 44). Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak langsung dari subjek atau objek yang diteliti, tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi atau lembaga-lembaga yang terkait, perpustakaan, arsip, perorangan, dan sebagainya (Moh. Pabundu Tika, 2005 : 60).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

a. Observasi

(47)

34

kependudukan, data curah hujan, data kelembagaan desa. Instrument yang digunakan adalah check list (daftar pengamatan atau penaksiran) yaitu suatu daftar berisi nama objek atau fenomena yang akan diteliti atau diamati.

b. Wawancara

Menurut Nasution (melalui Moh. Pabundu Tika, 2005:49) wawancara (interview) adalah suatu komunikasi verbal. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada responden. Responden adalah kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga di Dusun Ngentak. Instrumen yang digunakan berupa kuosioner. Metode wawancara dilakukan untuk mengetahui identitas dan informasi responden mengenai:

1) Kepariwisataan Pantai Baru

2) Faktor-Faktor yang mendorong responden bekerja di sektor pariwisata.

3) Jenis pekerjaan responden di sektor pariwisata. 4) Jenis pekerjaan responden di sektor non pariwisata. 5) Besar pendapatan responden dari sektor pariwisata.

(48)

35

2. Data Sekunder

c. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:206) dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkip, buku surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Melalui dokumentasi akan diperoleh data sekunder dari berbagai instansi dan lembaga penelitian yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi antara lain: data monografi Desa Poncosari, peta administratif, gambar-gambar Desa Poncosari dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang diunduh dari internet. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah flasdisk dan kamera.

G. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut (Moh. Pabundu Tika, 2005: 63-66).

a. Editing

(49)

36

b. Koding

Koding adalah pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya, dilakukan secara konsisten karena sangat menentukan reliabilitas.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel. Teknik pengeolahan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel akan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data.

H. Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto (2000: 179), analisis deskriptif adalah mentransformasikan data mentah dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan ditafsirkan; serta menyusun, memanipulasi dan menyajikan supaya menjadi suatu informasi.

(50)

37

b. Analisis kuantitatif

Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga di daerah penelitian. Besarnya kontribusi pendapatan total dapat diketahui menggunakan rumus berikut:

= � 100%

Keterangan:

P : Kontribusi pendapatan

Qx : Rata- rata pendapatan rumah tangga di sektor pariwisata (dalam Rupiah)

Qy : Rata – rata pendapatan rumah tangga (dalam Rupiah

Klasifikasi dari hasil perhitungan Kontribusi Pendapatan sebagai berikut:

(51)

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Letak, Luas , dan Batas Pantai Baru

Objek wisata Pantai Baru secara administratif terletak di Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Secara administratif Desa Poncosari berbatasan langsung dengan wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Trimurti.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gadingsari Kecamatan Srandakan.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. d. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Progo.

Berdasarkan letak astronomis atau garis lintang Desa Poncosari terletak antara 110o14’13’’BT dan 07057’37’’LS. Luas wilayah Desa Poncosari yaitu 1.186 ha terdiri dari 24 dusun dan 120 Rukun Tetangga (RT). Dusun yang berada di Desa Poncosari yaitu:

(52)

39

13)Dusun Jragan II 14)Dusun Bibis 15)Dusun Babakan 16)Dusun Kukap 17)Dusun Koripan 18)Dusun Jopaten 19)Dusun Bodoluwuh 20)Dusun Karang 21)Dusun Cangkring 22)Dusun Ngentak 23)Dusun Kuwaru.

Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan Srandakan yaitu 2,7 kilometer. Jarak dari pusat pemerintahan Desa Poncosari menuju Ibu Kota Kabupaten Bantul yaitu 15 kilometer. Jarak dari Kota Yogyakarta yaitu 25 kilometer.

Daerah sasaran penelitian adalah Dusun Ngentak. Batas daerah penelitian adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Babakan dan Dusun Krajan. b. Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Kwaru.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. d. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Progo.

(53)
[image:53.595.78.537.55.727.2]

40

(54)

41

2. Topografi

Topografi merupakan keadaan tinggi rendahnya relief suatu tempat terhadap permukaan air laut. Secara umum, topografi Desa Poncosari berupa dataran rendah dengan ketinggian tanah rata-rata 0,2 meter di atas permukaan air laut (mdpl) (Sumber: Data Monografi Desa Poncosari: 2013)

3. Iklim

Iklim merupakan kebiasaan alam yang digerakkan oleh gabungan beberapa unsur, yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban, awan, presifikasi, evaporasi, tekanan udara, dan angin. (Ance Gunarsih, 2008: 2). Suhu atau temperature adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer.

Temperatur rata-rata udara Desa Poncosari adalah 30o C serta banyaknya curah hujan Desa Poncosari adalah 2000 hingga 3000 mm/tahun. (Sumber: Data Monografi Desa Poncosari Tahun 2013).

4. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di suatu daerah selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan penduduknya.

(55)
[image:55.595.170.508.119.206.2]

42

Tabel 2. Tata guna lahan Desa Poncosari

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) Persen

1 Lahan Sawah 417 35, 1

2 Lahan Bukan Sawah 86 7,3

3 Lahan Non Pertanian 683 57,6

Jumlah 1186 100,0

(Sumber: Srandakan Dalam Angka, 2013)

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa cukup banyak lahan berupa persawahan seluas 417 ha (35,1 persen), maka penduduk Desa Poncosari sebagian besar bekerja sebagi petani. Sangat sedikit luas lahan bukan sawah yaitu 86 ha (7,3 persen), sedangkan lahan non pertanian jumlahnya banyak yaitu seluas 683 ha (57,6 persen). Lahan non pertanian ini dimanfaatkan oleh penduduk Desa Poncosari untuk membangun perumahan, pekarangan, tambak udang, peternakandan industri. Industri yang ada di Desa Poncosari antara lain industri pemecah batu, industri mebel, industri emping melinjo, industri gula jawa, industri kerajinan, industri tempe, industri tahu, dan industri genting.

B. Kondisi Demografi

a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

(56)

43

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk per satuan luas atau perbandingan antara jumlah penduduk di suatu wilayah dengan luas tertentu. Satuan luas yang digunakan dalam menghitung kepadatan penduduk adalah jiwa/km2. Kepadatan penduduk Desa Poncosari dapat dihitung menggunakan perhitungan berikut:

Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk (jiwa ) Luas Wilayah (km2)

= 12.098 jiwa 11,86 km2

= 1.020 jiwa/km2

Hasil perhitungan kepadatan penduduk di Desa Poncosari adalah 1.020 jiwa/km2. Setiap satu kilometer persegi wilayah Desa Poncosari dihuni oleh 1.020 jiwa, artinya kepadatan penduduk di Desa Poncosari sudah tinggi.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur

1) Sex Ratio

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan Kecamatan Srandakan Dalam Angka Tahun 2014, menyebutkan bahwa jumlah penduduk di Desa Poncosari berjumlah 12.098 jiwa.

(57)

44

(51,0 persen). Lebih banyak jumlah penduduk perempuan di Desa Poncosari daripada jumlah penduduk laki-laki.

Sex Ratio (rasio jenis kelamin) adalah perbandingan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu yang dinyatakan dengan banyaknya jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk laki-laki di Desa Poncosari adalah 5.930 jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah 6.168 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki dan perempuan Desa Poncosari sebagai berikut:

Sex Ratio = Penduduk laki−laki (jiwa )

Penduduk Perempuan jiwa

× 100

= 5.930

6.168

× 100

= 96

Sex ratio Desa Poncosari adalah 96, artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 96 penduduk laki-laki.

2) DepedencyRatio

(58)

45

tingkat perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk semakin baik.

[image:58.595.186.507.252.530.2]

Berikut adalah tabel pendududk Desa Poncosari berdasarkan kelompok umur:

Tabel 3. Data Penduduk Desa Poncosari berdasarkan kelompok umur

No Kelompok Umur

Laki-Laki Perempuan Jumlah

ƒ % Ƒ % ƒ %

1 0-4 461 7,8 451 7,2 912 7,6 2 5-9 434 7,3 391 6,2 825 6,9 3 10-14 390 6,6 525 8,4 815 6,8 4 15-19 382 6,4 380 6,1 762 6,4 5 20-24 353 6,0 357 5,7 710 5,9 6 25-29 457 7,7 434 6,9 819 6,8 7 30-34 435 7,3 412 6,6 847 7,1 8 35-39 432 7,3 396 6,3 828 6,9 9 40-44 459 7,7 481 7,7 940 7,8 10 45-49 455 7,7 508 8,1 963 8,0 11 50-54 362 6,1 407 6,5 769 6,4 12 55-59 338 5,7 351 5,6 689 5,8 13 60-64 268 4,5 281 4,5 549 4,6 14 65-69 195 3,3 274 4,4 469 3,9 15 70-74 222 3,7 250 4,0 427 3,6 16 75+ 287 4,8 370 5,9 657 5,5 (Sumber: Srandakan Dalam Angka: 2014)

Berikut dependency ratio penduduk Desa Poncosari

DR = Penduduk tidak produktif (usia 0−14 dan 65 keatas )

Penduduk produktif (usia 15−54 )

× 100

= 2552+1553

7876

× 100

= 52

(59)

46

produktif di Desa Poncosari. Setiap 100 penduduk usia produktif diharapkan mampu menanggung 52 umur tidak produktif.

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator dari kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dapat menjadikan seseorang memiliki manfaat bagi lingkungannya dan modal bagi pembangunan Desa Poncosari. Umumnya tolok ukur pendidikan seseorang dapat dilihat dari pendidikan formalnya. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin baik kualitas sumber daya manusia dan status sosialnya semakin tinggi.

Berikut adalah jumlah penduduk Desa Poncosari berdasarkan tingkat pendidikan formal:

[image:59.595.183.493.490.657.2]

1) Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan formal

Tabel 4. Data penduduk Desa Poncosari menurut usia berdasarkan pendidikan formal tahun 2011

No Uraian Jumlah

Penduduk

Persentase

1 Buta Huruf 195 1,9

2 Tidak tamat SD/ sederajat 1304 12,7 3 Tamat SD/ sederajat 2551 24,8 4 Tamat SMP/sederajat 1991 19,3 5 Tamat SMA/sederajat 3359 32,6

6 Tamat Diploma 404 3.9

7 Tamat Perguruan Tinggi 497 4,8

Jumlah 10301 100,0

(Sumber: Data Monografi Desa Tahun 2013)

(60)

47

(18,3 persen). Cukup banyak penduduk Desa Poncosari yang menamatkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat (32,6 persen). Sebagian kecil penduduk Desa Poncosari lulusan Sekolah Dasar (24,8 persen). Sebagian kecil penduduk Desa Poncosari lulusan Sekolah Menengah Pertama (18,3 persen). Penduduk Desa Poncosari pada jenjang pendidikan tinggi sangat sedikit lulusan S-1 (4,4 persen). Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penduduk lebih mementingkan pekerjaan daripada melanjutkan sekolah. Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa penduduk Desa Poncosari telah menyadari pentingnya pendidikan walaupun cukup banyak penduduk yang hanya lulusan SMA atau sederajat.

2) Wajib belajar 9 Tahun

Program wajib belajar sembilan tahun yang telah lama dicanangkan oleh pemerintah bertujuan agar tidak ada penduduk yang berpendidikan rendah. Pendidikan merupakan modal utama bagi pembangunan.

(61)

48

d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

[image:61.595.169.464.222.425.2]

Pekerjaan merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan yang dimiliki oleh penduduk Desa Poncosari dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

1 PNS 403 6,7

2 Karyawan Swasta 792 13,1 3 Wiraswasta / pedagang 106 1,8

4 Petani 1334 22,1

5 Pertukangan 170 2,8

6 Buruh Tani 2254 37,3

7 Pensiunan 710 11,7

8 Nelayan 140 2,3

9 Pemulung 5 0,1

10 Jasa 85 1,4

Jumlah 5644 100,0

(Sumber: Data Monografi Desa Poncosari 2013)

(62)

49

C. Fasilitas Umum

a. Fasilitas Kesehatan

Kesehatan merupakan kebutuhan dan hak yang dimiliki oleh manusia. Fasilitas kesehatan di Desa Poncosari terdiri dari dua unit Poliklinik, dua unit Apotek, dan dua unit Puskesmas (Data Monografi Desa Poncosari, 2013).

b. Fasilitas Pendidikan

[image:62.595.171.559.445.613.2]

Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul memiliki program wajib belajar Sembilan tahun. Kebutuhan fasilitas pendidikan disesuaikan dengan arah penyediaan fasilitas pendidikan dimulai dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Berikut adalah tabel fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh Desa Poncosari.

Tabel 6. Jumlah Gedung Sekolah, Guru, beserta murid

No Jenis Pendidikan Negeri Swasta

Gedung Guru Murid Gedung Guru Murid

2 TK - - - 8 27 302

3 Sekolah Dasar 3 38 413 5 42 471

4 SMP 1 34 450 1 15 49

5 SMA/SMK - - - -

6 Sekolah

Tinggi/Universitas - - - -

Jumlah 4 72 863 14 84 822

(Sumber: Kecamatan Srandakan Dalam Angka, 2014)

(63)

50

universitas, sehingga penduduk Desa Poncosari yang ingin melanjutkan sekolah tinggi atau universitas dapat melanjutkannya ke daerah lain.

c. Fasilitas Peribadatan

Sarana peribadatan di Desa Poncosari terdiri dari 28 masjid yang tersebar di seluruh padukuhan, 19 mushalla, dan dua gereja. (Data Monografi Desa Poncosari, 2013).

D. Temuan Sasaran Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin Responden

Responden pada penelitian ini merupakan kepala rumah tangga dan/atau anggota rumah tangga Dusun Ngentak karena dianggap paling mengetahui karakteristik objek wisata Pantai Baru. Pantai Baru terletak di Dusun Ngentak sehingga penduduk Dusun Ngentak yang paling banyak terkena dampak pariwisata.

Responden terdiri dari kepala rumah tangga berjumlah 67 orang dan anggota rumah tangga berjumlah 35 orang. Berdasarkan hasil penelitian, responden yang bekerja di Pantai Baru ada 67 laki-laki (65,7 persen) dan 35 (34,3 persen) perempuan yang merupakan anggota rumah tangga.

(64)

51

b. Kelompok Umur Responden

[image:64.595.166.509.223.437.2]

Karakteristik responden, yang terdiri dari kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga, berdasarkan kelompok umur dapat diketahui melalui tabel berikut:

Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan umur

No Umur (Tahun) Frekuensi (jiwa) Persentase

1 25 – 29 12 11,8

2 30 – 34 21 20,6

3 35 – 39 19 18,6

3 40 – 44 16 15,7

4 45 – 49 18 17,6

5 50 – 54 11 10,8

6 55 – 59 3 2,9

7 60 – 64 1 1,0

8 65 – 69 0 0,0

9 70 – 74 1 1,0

Jumlah Reponden 102 100,0

Jumlah Unit Rumah Tangga 67 Rumah Tangga (Sumber: Data Primer 2015)

Tabel 7 di atas menunjukkan cukup banyak responden terdiri dari kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga, yang bekerja di Pantai dalam kelompok umur hampir semua berada dalam kelompok umur produktif (99,0 persen). Ada satu responden (1,0 persen) yang tidak berada dalam umur produktif yaitu umur 72 tahun yang masih bekerja di sektor pariwisata karena ingin mengisi waktu luang dan masih memiliki tenaga untuk bekerja.

c. Tingkat Pendidikan Responden

(65)

52

kehidupan bermasyarakat sangat berperan penting. Semakin baik tingkat pendidikan penduduk dalam suatu wilayah maka kondisi wilayah dapat berkembang dengan baik karena menerima ilmu dan teknologi dari penduduknya.

[image:65.595.168.472.306.436.2]

Karakteristik responden, yang teradiri dari kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga, berdasarkan tingkat pendidikan dapat diketahui melalui tabel berikut:

Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentas

1 Tidak lulus SD 5 4,90

2 SD 13 12,75

3 SMP 25 24,51

4 SMA/SMK 56 54,90

5 Perguruan Tinggi 3 2,94

Jumlah 102 100,0

(Sumber: Data Primer 2015)

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan banyak responden yang lulusan dari Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (54,90 persen). Sangat sedikit responden yang lulusan Perguruan Tinggi yang bekerja di Pantai Baru (2,94 persen).

d. Status Perkawinan Responden

(66)

53

untuk memenuhi kebutuhan biologisnya serta memiliki keturunan. Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan dapat diketahui melalui tabel berikut:

Tabel 9. Status perkawinan responden

No Status

Perkawinan Frekuensi Persentas

2 Kawin 99 97,06

3 Belum kawin 1 0,98

Jumlah 102 100,00

(Sumber: Data Primer, 2015)

Tabel 9 menunjukkan hampir semua responden berstatus kawin orang (97,06 persen). Responden yang belum kawin sangat sedikit (1,96 persen) dan janda (0,98 persen).

2. Kepariwisataan Pantai Baru

a. Tahap Pengembangan Pariwisata di Pantai Baru

Pantai Baru merupakan salah satu pantai wisata di Desa Poncosari. Proses pendirian objek wisata Pantai Baru dilaksanakan oleh penduduk Dusun Ngentak. Penduduk Dusun Ngentak secara swadaya menata kawasan Pantai Baru menjadi kawasan pariwisata. Sebelum mengembangkan Pantai Baru menjadi kawasan pariwisata, Dusun Ngentak dulunya memiliki kawasan pariwisata pantai yaitu Pantai Pandansimo. Akibat salah pengelolaan, Pantai Pandansimo berubah menjadi tempat prostitusi. Sekarang Pantai Pandansimo telah sepi pengunjung dan digantikan dengan Pantai Baru.

[image:66.595.164.494.202.290.2]
(67)

54

dibentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Pantai Baru dengan dikeluarkannya surat keputusan Lurah Desa Poncosari, Nomor. 89/E/III/ 2010, tentang Pengukuhan Kelompok Sadar Wisata Pantai Baru Pandansimo (Ignatius Riadi Raharjo dan Arief Rosyidie, 2015: 138). Pokdarwis Pantai Baru juga melaksanakan nilai-nilai Sapta Pesona untuk menjaga ketertiban dan keamanan kawasan wisata.

Penduduk menentukan jarak aman dari pinggir pantai sejauh lebih kurang 200 meter dan dibagi menjadi tiga

Gambar

Tabel 1. Penelitian yang relevan Wiwid Widayani, Skripsi, UNY,Tahun 2013
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
Gambar 2. Peta administratif Desa Poncosari
Tabel 2. Tata guna lahan Desa Poncosari No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha)
+7

Referensi

Dokumen terkait