Kajian Investasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol di Indonesia
berbasis Syariah.
Di Indonesia, transportasi merupakan salah satu aspek yang cepat berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Perkembangan transportasi yang pesat perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan prasarana penunjang transportasi berupa jalan yang dapat mendukung kegiatan maupun aktivitas masyarakat. Selain melakukan pembangunan jalan umum, Pemerintah Indonesia juga melakukan kerjasama dengan beberapa pihak swasta untuk mewujudkan pembangunan jalan tol di Indonesia. Berdasarkan UU Jalan Nomor 38 Tahun 2004, jalan tol merupakan jalan umum yang menjadi bagian dari sistem jaringan jalan dimana penggunanya wajib membayarkan tol. Sekarang ini, keberadaan jalan tol yang merupakan prasarana khusus dirasa penting di sebuah Negara bahkan di sebuah kota. Selain sebagai alternatif penghubung antar daerah, pembangunan jalan tol memiliki tujuan diantaranya adalah: memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan serta meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan.
Disamping beberapa manfaat positif yang dapat dirasakan dengan keberadaan jalan tol, pembangunannya sendiri memerlukan pertimbangan yang matang dari segi pendanaan. Pendanaan proyek pembangunan jalan tol di Indonesia dapat berasal dari pemerintah, bantuan luar negeri ataupun sumber lain. Selama ini, investasi pembangunan jalan tol merupakan investasi konvensional yang terwujud kedalam bentuk penanaman modal dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh keuntungan dari hasil pinjaman modal atau pembiayaan yang didapat dari pendapatan tol pada saat pengoperasian jalan tol selama masa konsesi. Setelah masa konsesi berakhir, maka tanggungjawab terhadap operasional jalan tol diserahkan kepada Pemerintah kembali tanpa penggantian biaya apapun.
dengan cicilan dari dana bagi hasil pendapatan bersih pengoperasian jalan tol dengan porsi pendapatan bagi bank 80 persen dan Jasa Marga 20 persen,berlaku hingga lunas. Pembiayaan dengan metode syariah diharapkan mampu meningkatkan pengembangan pembangunan jalan tol di Indonesia karena penerapan metode syariah ini dirasa memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat dan dinilai lebih sesuai dengan nilai moral maupun spiritual masyarakat Indonesia yang didominasi oleh penduduk beragama Islam.