Fakultas Ilmu Komputer
2141
Implementasi Algoritme
Dijkstra
pada
Webgis
untuk Pencarian Lokasi
SPBU di Kota Malang
Mega Yuda Rukmana1, Fatwa Ramdani2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email : 1mega.yudha.rukmana@gmail.com, 2fatwaramdani@ub.ac.id
Abstrak
Kota Malang merupakan Kota terbesar kedua di Jawa Timur yang setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah penduduk sebesar 9.98% atau 81,934 jiwa. Warga pendatang (pengunjung) sebagai penduduk baru merasa kesulitan untuk menemukan SPBU sesuai dengan yang dibutuhkan di tengah padatnya lalu lintas serta minimnya informasi tentang lokasi dan rute terpendek yang bisa ditempuh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penelitian ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis web yang mampu menyalurkan informasi tentang jalur yang bisa ditempuh untuk mempercepat proses pencarian dengan mengikuti jalur rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra yang telah dihasilkan. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi literatur, pengumpulan data, penerapan Shorttest Bestpath, pembangunan WebGIS dengan menggunakan Algoritma Dijkstra untuk menghitung rute terpendek, pengujian dan analisis aplikasi yang sudah dibangun, dan menyimpulkan hasil penelitian. Informasi rute terdekat dapat diperoleh dengan menggunakan Algoritma Dijkstra untuk menentukan jarak terdekat SPBU di Kota Malang. Pemberian rekomendasi kepada pengunjung dilakukan dengan memberikan checklist fitur SPBU berdasarkan hasil survei terhadap 26 SPBU di Kota Malang yang dikombinasikan dengan Algoritma Dijkstra. Menerapkan Bastpath pada Algoritma Dijkstra dengan melakukan digitasi terhadap jalur propinsi atau jalur nasional (jalan protocol) di overlay dengan googlemap dengan tipe peta roadmap didapatkan akurasi yang baik.
Kata kunci: Bastpath, Dijkstra, SPBU, WebGIS
Abstract
Malang is the second largest city in East Java, which has an annual increase of 9.98% or 81.934 people. Immigrants (visitors) as new residents are difficult to find gas stations as needed in the middle of traffic and lack of information about the location and the shortest route that can be taken. To overcome this problem, this research uses Geographic Information System (GIS) application based on web that can channel information about the path that can be taken to speed up the searching process by following the shortest route path using Dijkstra algorithm that has been produced. The methodology used in this research is literature study, data collection, application of Shorttest Bastpath, WebGIS development using Dijkstra Algorithm to calculate the shortest route, test and analysis of the application that has been built, and conclude the research result. The nearest route information can be obtained by using Dijkstra Algorithm to determine the closest distance of SPBU in Malang City. Recommendation to the visitor is done by giving checklist of SPBU feature based on survey result to 26 SPBU in Malang City combined with Dijkstra Algorithm. Applying Bastpath to Dijkstra's Algorithm by digitizing the provincial or national path (protocol road) in overlay with googlemap with roadmap map type obtained good accuracy.
Keywords: Bastpath, Dijkstra, SPBU, WebGIS
1. PENDAHULUAN
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur. Potensi alam yang dimiliki oleh
data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang (2015) mencatat setiap tahunnya Kota Malang mengalami pertambahan jumlah penduduk baru sebesar 9.98% atau 81,934 jiwa yang didominasi oleh mahasiswa. Di Kota Malang terdapat 26 SPBU yang tersebar di beberapa titik lokasi dengan fasilitas dan layanan yang berbeda di masing-masing lokasi (ESDM dalam Angka, 2012). Warga pendatang (pengunjung) sebagai penduduk baru pasti merasa kesulitan untuk menemukan SPBU sesuai dengan yang dibutuhkan di tengah padatnya lalu lintas serta minimnya informasi tentang lokasi dan rute menuju lokasi SPBU tersebut.
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis web mampu menyalurkan informasi tentang jalur yang bisa ditempuh untuk mempercepat proses pendistribusian dengan mengikuti jalur rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra yang telah dihasilkan. Aplikasi ini juga dapat memberikan informasi kepada pengguna (user) tentang rute terpendek, sehingga pengguna dapat menentukan jalur mana yang akan dilalui dengan tepat untuk mencapai tujuan untuk mengatasi efisiensi waktu dan kefektifan kerja (Primadasa, 2015). Algoritma Dijkstra merupakan algoritma yang paling sering digunakan dalam pencarian rute terpendek, sederhana penggunaannya dengan menggunakan simpul-simpul sederhana pada jaringan jalan yang tidak rumit (Primadasa, 2015). Berdasarkan uraian tersebut, diharapkan permasalahan warga pendatang di Kota Malang dapat diselesaikan melalui penelitian yang judul
“Implementasi Algoritma Dijkstra pada WebGIS untuk Lokasi Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum di Kota Malang”.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG diuraikan dengan beberapa subsitem, yaitu: (1) Data Input (Masukan Data) berfungsi mengumpulkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber, sekaligus bertanggung jawab dalam merubah arau mengkonveksi data atau menstransformasikan format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan untuk SIG; (2) Data Management (Pengolahan data) mengoganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit; (3) Data Manipulation and Analysis (Mani[ulasi dan Analaisis) menentukan
informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG; (4) Data Output berfungsi menanyangkan informasi dan hasil analisisn data geografis secara kualitatif maupun kuantitatif, atau dapat berfungsi menampilkan atau mengahilkan keluaran seleuruh atau sebagaian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy, sperti tabel, grafik, peta, arsip, elektronik dan lainya.
Quantum GIS
Pengguna Quantum GIS memiliki kesempatan yang luar biasa besar untuk mengembangkan perangkat lunak ini agar dapat memenuhi kebutuhannya. Saat ini sudah bertebaran berbagai buku yang mengulas perangkat lunak sistem informasi geografis, namun masih sukar ditemui buku yang mengulas Quantum GIS sebagai alternatif perangkat lunak sistem informasi geografis komersial. Quantum GIS menggunakan lisensi terbuka di bawah GNU General Public License (Ramadona et. al., 2011).
WebGIS
WebGIS merupakan sebuah proses merancang, mengimplementasikan dan mengirim data layanan geospasial menggunakan teknologi World Wide Web yang biasanya sering disebut Website. Web GIS juga merupakan Distributed GIS System yang berbasis web sehingga pengguna dapat menggunakan sistem GIS melalu web. Salah contoh dari web based GIS adalah google map. Struktur internet GIS ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Internet GIS (Irwansyah, 2013)
Use Case
pembuatan use case diagram lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Sebuah use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Simbol-simbol Use case diagram dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit dan actor. Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi.
Komunikasi antar aktor dan
Use Case yang berpartisipasi. Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use Case dimana Use Case yang ditambah dapat berdiri sendiri walau tanpa
Use Case tambahan. Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua buah
Use Case yang mana fungsi yang satu lebih umum dari yang lainnya.
Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use Case dimana Use Case yang ditambahkan memerlukan Use Case ini untuk menjalankan fungsinya.
Sumber: Aprianti et. al. (2016)
Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Simbol-simbol yang ada pada Class Diagram ditunjukkan oleh Tabel 2.
Tabel 2. Simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas pada struktur sistem
Sama dengan konsep interface
dalam pemrograman berorientasi objek
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya disertai dengan multiplicity
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasibiasanya juga disertai dengan multiplicity
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus)
Relasi anta kelas dengan makna kebergantungan antar kelas Relasi antar kelas dengan makna semua bagian
Sumber: Aprianti et. al. (2016)
MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS multithread, multi-user, dengan sekitar enam juta instalasi di seluruh dunia. Setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh di jasikan produk turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu Structured Query Lenguage SQL (Ramadhani et. al., 2013).
Digitasi
Digitasi merupakan proses konversi objek geografis dari peta analog atau cetak ke format digital. Metode digitasi yang digunakan pada penelitian adalah metode onscreen digitizing menggunakan tools ArcGIS. Proses digitasi ini dibagi menjadi tiga macam, antara lain digitasi terhadap point, digitasi tergadap line, dan digitasi terhadap poligin (Koniyo,2013).
Algoritma Dijkstra
terpilih atau predecessor merupakan rangkaian yang menunjukkan lintasan terpendek (Gusmao, 2013).
Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum (SPBU)
Konsumen saat ini memegang kendali yang kuat karena memiliki variasi dalam memutuskan SPBU mana yang akan mereka kunjungi dalam melakukan pembelian bahan bakar. Tentunya mereka akan memilih SPBU yang memiliki fasilitas dan pelayanan terbaik. Masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki sifat ingin dilayani secara penuh (full service), maka pelayanan yang menyentuh bagi konsumen akan memberikan kesan positif di benak konsumen. Berbeda dengan SPBU yang belum terstandarisasi atau SPBU Non-Pasti, SPBU Pasti Pas menggulirkan standar operasi baru yang jauh lebih baik. SPBU milik Pertamina ini bahkan terdapat fasilitas tempat pencucian mobil otomatis, bengkel, toilet, wartel, fotokopi, pengisian angin dan air gratis, mini market, ATM (Automatic Teller Machine), laundry, dan café (Febryan, 2010).
3. METODOLOGI
Tahapan - tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 2.
Gambar 2. Metodologi Penelitian
Peneliti melakukan pengumpulan informasi dan referensi dari sumber pusat informasi seperti e-book, jurnal ataupun website resmi, sehingga menghasilkan teori-teori pendukung sebagai berikut: (1) WebGIS; (2) Quantum GIS; (3) Global Positioning Syatem (GPS); (4) Tahapan
System Life Cycle Development (SDLC); (5) Algoritma Dijkstra; (6) Diagram Use Case; (7) Diagram Sequence; dan (8) Leafletjs.
Pengumpulan Data
Pengambilan koordinat SPBU se-Kota Malang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan melalui pengambilan dan pengumpulan titik-titik koordinat lattitude dan longitude di setiap SPBU.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan yaitu membuat digitasi. Pembuatan Basepath dipakai untuk menandai jalur menuju SPBU supaya Algoritma Dijkstra dapat memberikan rekomendasi jarak terdekat.penerapan Basepath digunakan untuk melakukan penitikan (pemberian titik) pada jalur-jalur tertentu (Jalan Propinsi dan Jalur Nasional) yang ada di Kota Malang, dimana jalur tersebut merupakan jalur yang dilalui oleh pendatang atau pengunjung. Jalur-jalur ini berfungsi untuk menentukan jalur terpendek yang direkomendasikan. Jalur ini juga berfungsi untuk menunjukkan rute menuju SPBU terdekat.
Tahapan selanjutnya yaitu tahap pembagunan WebGIS. Peneliti melakukan proses pembangunan sistem informasi geografis berbasis teknologi website dalam tahap ini. Implementasi di lakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman php dan javascript. Penggunaan googlemap API dilakukan dalam tahap ini untuk menggunakan fungsi-fungsi dalam pengembangan sistem.
Tahapan selanjutnya yaitu tahap pengujian. Peneliti melakukan pengujian terhadap sistem yang telah berhasil dibangun dalam tahap ini. Pengujian yang akan dilakukan dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengujian fungsional menggunakan pengujian blackbox dan whitebox serta pengujian non fungsional menggunakan pengujian akurasi. Pengujian blackbox berfokus kepada pengujian fungsi-fungsi dari sistem, sedangkan pengujian whitebox dilakukan dengan menghitung tingkat kompleksitas. Pengujian akurasi dilakukan dengan membandingkan perhitungan manual dengan output dari Algoritma Dijkstra menggunakan data geospasial.
Tahap akhir dari penelitian ini yaitu pengambilan kesimpulan. Kesimpulan diambil dari tahap perancangan sistem hingga analisa dan pengujian sistem. Perbaikan dari kesalahan-kesalahan dalam penelitian ini yang berguna pengembangan lebih lanjut dituliskan dalam
Kesimpulan Pengujian Implementasi Perancangan WebGIS
Analisis Kebutuhan Pengumpulan Data
bentuk saran.
4. ANALISA DAN PERANCANGAN
Pemodelan Kebutuhan
Pemodelan kebutuhan adalah proses yang menghubungkan antara diskripsi sistem secara umum atau spesifikasi kebutuhan dengan model perancangan. Secara umum pemodelan perangkat lunak dibedakan menjadi dua yaitu, pemodelan berorientasi objek dan pemodelan terstruktur. Pada penelitian ini menggunakan pemodelan beorientasi objek dengan tambahan metode requirement ontology sebagai tambahan untuk melakukan validasi kebutuhan. Pemodelan berorientasi objek adalah representasi atau diskripsi lengkap dari sebuah sistem berbentuk diagram yang berfokus pada penggambaran interaksi objek dalam sistem. Diagram yang digunakan dalam penelitian ini yaitu use case diagram, yaitu suatu diagram yang digunakan untuk mengetahui perilaku sistem. Diagram use case terdiri dari beberapa use case, actor, dan hubungannya. Diagram use case pada sistem ini ditunjukkan oleh Gambar 3.
Gambar 3. Use Case Sistem SPBU
Perancangan Squence Diagram
Squence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan maupun diterima antar objek. Perancangan sequence diagram ditunjukkan oleh Gambar 4.
Gambar 4. Perancangan Squence Diagram
Perancangan Class Diagram
Class Diagram dalam penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 5.
Gambar 5. Class Diagram Sistem Pencarian SPBU Terdekat
ER Diagram
Hasil perancangan ER Diagram dalam penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 6.
Gambar 6. Perancangan ER Diagram class Class Model
Node - id_node - label - tipe - x - y + create() + delete() + digitation_result() + get_data() + get_fitur() + get_neighbour() + import() + update()
Spbu - id_spbu - nama + get_spbu()
Fitur - id_fitur - nama_fitur + create() + delete($id) + get_data($id) + update($id) Neighbour
- jarak - titik_awal - titik_tujuan + get_basepath()
Dij kstra - destination - location + calculate_distance($basepath) + coordinat($coordinat, $reverse) + get_spbu_distance($basepath) + get_spbu_with_with_feature()
1..* 1..*
Perancangan Antarmuka
Antarmuka merupakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi dengan sistem. Perancangan antarmuka dibagi dua, yaitu untuk Administrator dan untuk User. Perancangan antarmuka dalam penelitian ini terdiri dari halaman: (1) Login Administrator; (2) Pencarian Fitur; (3) Demo Geo Location; (4) Pencarian Rekomendasi; (5) Crud Data SPBU; (6) Add Fitur; (7) Manage Node; dan (8) Add Node.
5. IMPLEMENTASI DAN HASIL
Perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi Web GIS untuk menentukan rute terpendek menuju lokasi SPBU di Kota Malang adalah : (1) Sistem operasi windows 10 64-bit; (2) Xampp versi 3.2.1; (3) Quantum GIS versi 2.10; dan (4) Google Chrome versi 48.0.2564.97 m. Proses implementasi program digunakan lingkungan implementasi perangkat lunak berupa IDE (Integrated Development Environment) Netbeans IDE 7.4 yang berjalan di windows 10 dan mendukung pembuatan projek PHP.
Proses Digitasi
Proses digitasi dalam sistem ini yaitu membuat layer dan quantum GIS kemudian membuat titik di sepanjang jalan protokol yang ada di kota Malang. Proses digitasi dalam penelitian ini tunjukkan oleh Gambar 7.
Gambar 7. Proses Digitasi
Peneliti membuat shordcord (kode program) yang digunakan untuk melakukan perhitungan jarak terdekat SPBU, sehingga mendapatatkan rekomendasi Dijkstra. Coding perhitungan jarak terdekat SPBU ditunjukkan oleh Tabel 4.
Tabel 4. Coding Perhitungan Jarak Terdekat
1 with its parent and weight
5 without the nearest path
foreach(array_keys($basepath) as
$val) {
$q[$val] = 99999; }
$q[$this->location] = 0;
if
(!array_key_exists($this->destination, $basepath)) {
$this->session->set_flashdata('msg_error', 'Rute
tidak ditemukan.'); return;
}
$start = $this->location; $end = $this->destination;
//start calculating $awal[] = $start; while(!empty($q)){
if (in_array($end, $awal)) break; foreach ($awal as $node) {
foreach ($basepath[$node] as
$tetangga => $jarak) {
if ($q[$node] + $jarak <
$q[$tetangga]) {
$q[$tetangga] = $q[$node] + $jarak; $s[$tetangga] = array(
'node_terdekat' => $node, 'total_jarak' => $q[$tetangga] );
}
$neighbour[] = $tetangga; }
$result = $s[$end]['total_jarak']; return $result;
}
6. PENGUJIAN DAN ANALISA
Implementasi Antarmuka
1.
Halaman LoginGambar 8. Tampilan Halaman Login
2.
Halaman Demo Geo LocationHalaman Demo Geo Location akan muncul setelah user melakukan registrasi (Login). Halaman ini mempunyai layanan pencarian lokasi user secara otomatis. Tampilan halaman pencarian fitur ditunjukkan oleh Gambar 9. Lokasi user yang ditampilkan memuat data lengkap lokasi jalan beserta letak koordinat (titik berwarna biru). Halaman ini juga secara otomatis akan menampilkan titik-titik lokasi SPBU terdekat dari lokasi user berada (titik berwarna merah).
Gambar 9. Tampilan Halaman Demo Geo Location
3.
Halaman Pencarian FiturHalaman Pencarian Fitur menampilkan halaman pencarian SPBU. User dapat memilih SPBU yang hendak dikunjungi dengan cara memilih fitur yang dibutuhkan. Tampilan halaman ini ditunjukkan oleh Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan Halaman Pencarian Fitur
4.
Halaman Pencarian RekomendasiHalaman ini menampilkan rute rekomenasi SPBU terdekat dari lokasi user berada. Tampilan
halaman pencarian rekomendasi ditunjukkan oleh Gambar 11. Halaman ini juga menampilkan jarak dan rute yang dapat ditempuh oleh user menuju lokasi SPBU terdekat berdasarkan fitur yang diinginkan.
Gambar 11. Tampilan Halaman Pencarian Rekomendasi
5.
Halaman Crud Data SPBUHalaman Crud Data SPBU merupakan halaman yang digunakan untuk meambahkan data fitur SPBU. Penambahan data dapat berupa penyuntingan data atau penghapusan data. Tampilan halaman Crud Data SPBU ditunjukkan oleh Gambar 12.
Gambar 12. Tampilan Halaman Crud Data SPBU
6.
Form Data SPBUForm ini merupakan halaman untuk menambahkan data label beserta titik koordinatnya. Tampilan Form Data SPBU ditunjukkan oleh Gambar 13.
Pengujian Blackbox
Pada pengujian ini akan menguji bagaimana sistem akan berjalan pada lingkungan Client yang berada. Pengujian ini dilakukan pada beberapa browser yang berbeda. Seperti: Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer, Microsoft Edge, Safari, Browser Android, dan Browser iOS. pada penelitian ini pengujian compbility ini dilakukan dengan menggunakan tools shortside versi trial 5.22.764.0. SortSite akan menguji dari setiap halaman sistem pada folder yang dipilih untuk diuji dan ada beberapa parameter dari sortside untuk pengujian compability. Berikut komponen pengujian dalam compability:
1) Critical Issuses digunkan untuk mengecek fungsionalitas dan kehilangan dari konten web.
2) Major Issues digunakan untuk pengecekkan layout utama seperti letak menu atau navigasi, ukuran gambar dan bentuk tabel. 3) Minor Issuses digunakan untuk mengecek
property pada layout yang ada di halaman seperti fungsi required pada input dan properti CSS atau tampilan.
Gambar 14 Pengujian Compability
Berdasarkan Gambar 14 diatas didapatkan hasil pengujian bahwa sistem ini akan bejalan dengan baik pada browser edge, firefox version 47¸ safari version sampai dengan version 9.0, chrome version 51, platform ios version sampai dnegan 9.0, kecuali version 7.0, dan android 4.0. Tetapi terdapat critical issues pada internet explorer 8.0, 11.0, android sampai dengan version 3.0. mayor issues pada internet explorer 8.0,9.0,10.0 minor issues pada internet explorer 8.0, 9.0, 10.0, 11.0, safari sampai dengan version 9.0, chrome version 51, iOS version sampai dengan 9.0 kecuali vertion 7.0. Berikut ini merupakan detail hasil pengujian Compability yang akan ditampilkan pada tabel 5:
Tabel 5 Hasil Pengujian Compability
Type Hasil Masalah
didukung oleh
IE11 atau yang keamanan untuk bidang kata sandi
yang tidak
menggunakan HTTPS
Edge 15 Sistem
Berjalan dengan baik
Firefox 54 Sistem
berjalan dengan tidak baik.
Konten atau
fungsionalitas tidak ada
Safari ≤ 9, 10 Sitem berjalan dengan baik
Opera 45 Sistem
berjalan dengan baik
Chrome 59 Sistem
tidak berjalan dengan baik
Konten atau
fungsionalitas tidak ada
iOS≤8 , 9, 10 Sistem berjalan dengan baik
Blackberry≤7.1.10 Sistem tidak
Menerapkan Bastpath pada Algoritma Dijkstra dengan melakukan digitasi terhadap jalur propinsi atau jalur nasional (jalan protocol) di overlay dengan googlemap dengan tipe peta roadmap didapatkan akurasi.
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2010. Penduduk 5 Tahun ke Atas menurut Wilayah, Jenis Kelamin, dan Status Migran Risen. Malang. BPS.
ESDM dalam Angka. 2012. Tabel 100 Data SPBU Jawa Timur Tahun 2012
Primadasa. Yogi. 2015. Pencarian Rute Terpendek Menggunkan Algoritma Dijkstra Pada SIG Berbasis Web Untuk Distribusi Minuman (Studi Kasus PT. Coca Cola Kota Padang). KomTekInfo 2(2): 47 – 54
Ramadona, A. L., dan H. Kusnanto. 2011. Open Source GIS: Aplikasi Quantum GIS untuk Sistem Informasi Lingkungan. Yogyakarta: Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM
Koniyo, MH. 2013. Perancangan Tenaga Kesehatan Provinsi Gorontalo Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Teknik 11(1): 20-26
Irwansyah, Edi. 2013. Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi. Yogyakarta. Digibooks
Gusmao, A. 2013. Sistem Informasi Geografis Pariwisata Berbasis Web dan Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Djikstra. EECCIS 7(2)
Febryan, Ferdhy. 2010. The Power of Selling: Memperlakukan Pelanggan sebagai Sahabat Sejati. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Aprianti, W, dan U Maliha. 2016. Sistem Informasi Kepadatan penduduk Kelurahan atau Desa Studi Kasus pada Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Sains dan informatika 2(1): 21 – 28