• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lakip Pusbin th 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lakip Pusbin th 2016"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Dengan berakhirnya tahun anggaran 2016, Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (Pusbin JFA) BPKP telah melaksanakan Rencana Strategis BPKP Pusat tahun 2019 untuk tahun kedua. Renstra Pusbin JFA tahun 2015-2019 mengacu kepada Renstra BPKP Pusat tahun 2015-2015-2019 dan RPJMN tahun 2015-2019. Dengan demikian Laporan Kinerja Pusbin JFA Tahun 2016 merupakan laporan tahun kedua pelaksanaan Renstra maupun RPJMN tersebut. Implementasi Renja/Perkin tahun 2016 telah memberikan arah dan fokus bagi peningkatan kinerja Pusbin JFA dalam melaksanakan misinya. Bentuk capaian kinerja dalam tahun 2016 adalah keberhasilan Pusbin JFA dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Renja/Perkin Pusbin JFA Tahun 2016 walaupun di dalamnya masih terdapat kegiatan yang belum dilaksanakan dan capaian kinerjanya masih ada yang berada di bawah target.

Laporan Kinerja (LKj) Pusbin JFA tahun 2016 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014, yang ditegaskan dengan surat Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan Nomor S-644/SU01/2//2014 tanggal 17 Desember 2014 perihal Pemuktahiran Format dan Substansi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014. Peraturan Menteri PAN dan RB tersebut memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Kinerja sebagai bagian integral dari siklus sistem akuntabilitas kinerja yang utuh. Dalam hal ini, Laporan Kinerja memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai media pertanggungjawaban kinerja Pusbin JFA kepada seluruh stakeholders dan sebagai sumber informasi bagi Pusbin JFA sendiri dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Adanya dua fungsi utama ini memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam Laporan Kinerja tahun 2016 harus dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna eksternal maupun internal.

(3)

rencana kinerja tersebut.

Sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja kepada para stakeholders maka informasi kinerja yang diungkapkan dalam Laporan Kinerja tidak terbatas pada sasaran yang capaian kinerjanya memenuhi target, tetapi juga mengungkapkan informasi kinerja dari sasaran yang tidak memenuhi target berikut penjelasan-penjelasannya.

Selanjutnya sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan, maka informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja juga mencakup analisis lanjutan guna mengidentifikasi peluang-peluang dan masukan-masukan penting untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Akhirnya, Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Pusbin JFA khususnya dan berbagai pihak yang berkepentingan.

Jakarta, 9 Januari 2017 Kepala Pusat

Edi Mulia

(4)

... Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ... 1

B. Aspek Strategis Organisasi ... 1

C. Kegiatan dan Produk Organisasi ... 2

D. Struktur Organisasi ... 5

E. Sistematika Penyajian ... 6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 8

A. Rencana Strategis Pusbin JFA Tahun 2015-2019 ... 8

1. Pernyataan Visi ... 8

2. Pernyataan Misi ... 9

3. Tujuan Strategis ... 11

4. Sasaran dan Program Kerja Tahun 2015-2019 ... 13

5. Indikator Kinerja Utama ... 14

B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2016 ... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 18

A. Capaian Kinerja ... 18

B. Realisasi Keuangan ... 59

BAB IV PENUTUP ... 64

LAMPIRAN:

Lampiran 1. Capaian Sasaran Kinerja Outcome Tahun 2016

Lampiran 2. Perbandingan Sasaran Kinerja Outcome Tahun 2016 dengan Tahun 2015

Lampiran 3. Capaian Kinerja Output Tahun 2016

(5)

Ringkasan Eksekutif

Laporan Kinerja (LKj) Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (Pusbin JFA)

tahun 2016 menyajikan capaian kinerja selama tahun 2016, dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja (Perkin) tahun 2016 (Revisi) dan Rencana Strategis (Renstra) Pusbin JFA tahun 2015 – 2019. LKJ tahun 2016 merupakan LKJ tahun kedua dari implementasi Renstra tahun 2015 – 2019 yang menyajikan informasi capaian kinerja yang terkait dengan periode sebelumnya.

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2016 Pusbin JFA menetapkan satu sasaran kinerja outcome yang terdiri atas 1 sasaran kinerja output atas Hasil Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan 1 sasaran kinerja atas Pengembangan Kapasitas APIP dan PKN (Pengelola Keuangan Negara) STAR (State Accountability Revitalization) - Loan ADB 2927-INO serta 2 sasaran pendukung, dengan anggaran biaya yang berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 sebesar Rp194.064.119.000,00.

Secara umum, seluruh sasaran strategis Pusbin JFA telah tercapai, baik rencana kegiatan dalam Perjanjian Kinerja tahun

2016 maupun dalam rencana strategis periode 2016 dengan rata-rata capaian sebesar 100% dan dikategorikan ”Memuaskan”.

Hasil survei kepuasan pelanggan dalam bentuk penyebaran kuesioner kepada Pimpinan APIP juga menunjukkan bahwa “Tingkat Kepuasan Hasil Pembinaan JFA dan Pengelola Keuangan Negara” sebagai outcome pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi pembina jabatan fungsional auditor tahun 2016 dicapai 7,72 dari skala likert 1 sampai dengan 10, atau 100,26% dari target yang telah ditetapkan sebesar 7,70.

Pencapaian indikator outcome pada tahun 2016 didukung oleh capaian semua indikator output yaitu:

1. Pencapaian Laporan Pembinaan JFA .

2. Pencapaian jumlah PNS yang diberikan persetujuan teknis pengangkatan dalam JFA.

Capaian kinerja program/outcome Pusbin JFA pada tahun 2016 adalah

7,72 skala likert dari target dalam Perjanjian Kinerja tahun 2016

(6)

3. Pencapaian jumlah sertifikat Aufitor terbit/tahun.

4. Pencapaian jumlah penetapan kinerja auditor (PAK/tahun). 5. Pencapaian laporan up dating data JFA .

6. Peningkatan pengembangan sistem informasi JFA. 7. Pencapaian jumlah laporan evaluasi penerapan JFA.

8. Pencapaian jumlah laporan evaluasi penilaian angka kredit.

9. Pengembangan Kapasitas APIP dan PKN STAR yang menjadi tanggung jawab Pusbin JFA atas pengelolaan sasaran kegiatan sejak Tahun 2015, capaian atas kinerja output nya rata-rata tercapai, kecuali untuk output atas kegiatan peralatan dan fasilitas perkantoran STAR yang belum terealisasi dan direncanakan diluncurkan unuk tahun 2017.

Secara ringkas seluruh capaian kinerja, baik yang berhasil maupun yang belum berhasil, telah memberikan pelajaran yang berharga bagi Pusbin JFA untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang dan digunakan untuk merumuskan langkah-langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah dan masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan kembali kebijakan yang harus diambil terkait dengan pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2015 - 2019.

(7)

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi

Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (Pusbin JFA) merupakan salah satu unit kerja di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala BPKP Nomor:Kep-06-00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Pusbin JFA menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana dan program pembinaan JFA;

2. Penelaahan dan penyusunan peraturan, standar dan pedoman JFA; 3. Penyusunan materi ujian Jabatan Fungsional Auditor;

4. Pengelolaan data Pejabat Fungsional Auditor;

5. Pelaksanaan seleksi dan penentuan kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor;

6. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan sertifikasi, penilaian angka kredit, dan efektivitas tim penilai.

B.

Aspek Strategis Organisasi

Pusbin JFA sebagai salah satu unit yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP, berperan dalam rangka peningkatan mutu SDM pengawasan Jabatan

Fungsional Auditor di lingkungan APIP. Peningkatan mutu tersebut diwujudkan melalui tugas pokok fungsinya, yaitu dengan mempersiapkan infrastruktur JFA antara lain ketentuan yang

(8)

mendukung pelaksanaan JFA yang efisien dan efektif, mengupayakan kesejahteraan Auditor, dan pelaksanaan sertifikasi JFA agar terbentuk auditor internal pemerintah yang profesional dengan pembinaan yang berkelanjutan.

Sebagai bagian yang integral dari BPKP, Pusbin JFA sepenuhnya mendukung BPKP dalam menjalankan peran stratejiknya (Renstra BPKP) yang dituangkan dalam tujuan strategis pembinaan auditor dan tata kelola APIP, seperti digambarkan di bawah ini:

Dengan dikembangkan dan diterapkannya sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di BPKP diharapkan akuntabilitas kinerja dapat ditingkatkan. Pencapaian kinerja BPKP dapat dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan (masyarakat) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas amanat yang diberikan.

Pertanggungjawaban kinerja ini akan mendukung dicapainya pemerintahan yang efisien, efektif, dan akuntabel.

C.

Kegiatan dan Produk Organisasi

Instansi Pembina Auditor

Instansi pembina Auditor adalah instansi yang bertugas membina Auditor menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembinaan adalah penetapan dan pengendalian terhadap standar profesi yang meliputi kewenangan penanganan, prosedur



Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor adalah Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan



(9)

pelaksanaan tugas dan metodologinya termasuk di dalamnya penetapan petunjuk teknis yang diperlukan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 Tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Kewenangan ini secara teknis dilaksanakan oleh Pusat Pembinaan JFA (Pusbin JFA) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pasal 51.

Tugas pokok Instansi Pembina adalah membina Jabatan Fungsional Auditor menurut peraturan perundang-undangan, dengan fungsi sebagai berikut:

1. Pengembangan dan penyusunan metodologi, standar, dan pedoman teknis pengawasan dan jabatan

2. Penyusunan pedoman formasi jabatan;

3. Pengembangan dan penyusunan standar kompetensi jabatan; 4. Fasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik Auditor;

5. Penetapan kebijakan/pembinaan diklat fungsional meliputi penyusunan pedoman diklat, pengembangan kurikulum diklat, bimbingan dan koordinasi penyelenggaraan serta evaluasi diklat;

6. Penyelenggaraan sertifikasi Auditor; 7. Pengembangan sistem informasi jabatan;

8. Fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi profesi;

9. Fasilitasi penerbitan buletin/majalah profesi yang bergerak di bidang pengawasan; 10. Fasilitasi penyelenggaraan reviu rekan sejawat (peer review);

11. Evaluasi dan fasilitasi pengusulan tunjangan jabatan;

12. Evaluasi dan monitoring penerapan standar dan kode etik auditor, pedoman teknis pengawasan dan administrasi jabatan;

(10)

Arah Pembinaan Pusbin JFA: Bina Kompetensi, Bina Prestasi Kerja, dan Bina Karier

Arah Pembinaan Auditor

BPKP sebagai instansi pembina Auditor, memfokuskan pembinaannya pada tiga aspek utama yaitu kompetensi, prestasi kerja, dan karier.

1. Bina Kompetensi

Peningkatan profesionalisme yang terintegrasi dalam sistem karier dan sistem prestasi kerja melalui penetapan pendidikan formal sebagai entry barrier, diklat sertifikasi JFA, ujian sertifikasi JFA, dan pendidikan profesi berkelanjutan.

2. Bina Prestasi Kerja

Menciptakan dan mengembangkan sistem prestasi kerja berbasis angka kredit dan mencerminkan pengukuran kinerja yang spesifik, terukur, terencana, dan berorientasi hasil.

3. Bina Karier

Mewujudkan sistem karier Auditor yang efektif dan berorientasi pada sistem prestasi kerja dalam bentuk pencapaian angka kredit.

Jasa Layanan

Kegiatan : Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan Konsultasi JFA

Tujuan : Membantu penyebarluasan aspek dan arti penting ke-JFA-an

Kegiatan : Fasilitasi Pengangkatan ke dalam JFA

Tujuan : Pengujian administratif atas dokumen usulan pengangkatan dalam rangka pemberian rekomendasi /persetujuan teknis pengangkatan ke dalam JFA

Kegiatan : Fasilitasi Seleksi dan Penetapan Peserta Diklat Sertifikasi JFA Tujuan : - Menguji dokumen usulan penetapan peserta diklat

- Menyusun potensi kebutuhan diklat

(11)

Kegiatan : Sertifikasi JFA (koreksi ujian, pengumuman, penerbitan sertifikat) Tujuan : - Melakukan koreksi hasil ujian dan pengumuman kelulusan

- Menerbitkan sertifikat lulus

Kegiatan : Fasilitasi Penilaian Angka Kredit

Tujuan : - Terwujudnya penetapan angka kredit secara tepat waktu - Tercapainya transparansi dan keseragaman dalam proses

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit (PPAK) sesuai kebutuhan

Kegiatan : Bimbingan Teknis Penilaian Angka Kredit

Tujuan : Tercapainya pemahaman prosedur kegiatan baku PPAK JFA oleh Auditor, Sekretariat Tim Penilai, Tim Penilai Angka Kredit, dan pejabat terkait

Kegiatan : Forum Tanya Jawab online pada www.bpkp.go.id

Tujuan : Memberikan solusi secara cepat, akurat, tepat, dan akuntabel atas permasalahan dalam penerapan JFA

Kegiatan : Klinik Konsultasi Jabatan Fungsional Auditor

Tujuan : Memberikan sarana diskusi dan tukar informasi antar Auditor  

 

D.

Struktur Organisasi

(12)

E.

Sistematika Penyajian

Laporan Kinerja (LKJ) Pusbin JFA tahun 2016 disusun dengan mengacu Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014, yang ditegaskan

dengan surat Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan BPKP Nomor S-644/SU/01/2014 tanggal 17 Desember 2014 perihal Pemuktahiran Format dan

Substansi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014.

Dalam LKJ tahun 2016 ini disajikan pencapaian kinerja Pusbin JFA, evaluasi dan analisis atas akuntabilitas kinerja dan langkah-langkah yang diperlukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang serta anggaran dan realisasi dana sesuai dokumen perjanjian kinerja dengan pengelompokan berdasarkan Program dan Jenis Belanja. Evaluasi dan analisis dilaksanakan untuk mengetahui lebih jauh capaian kinerja, terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Dengan pendekatan penyajian tersebut memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah kesenjangan kinerja bagi perbaikan berkesinambungan bagi Pusbin JFA untuk meningkatkan kinerjanya.

Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Pusbin JFA tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Kepala Pusat

Sub Bagian Tata Usaha

Bidang Program dan Sertifikasi

Kelompok Jabatan Fungsional

(Auditor, Arsiparis, Pranata Komputer, Tertentu Lainnya, dan Umum) Bidang Evaluasi

Subbidang Evaluasi Sertifikasi

Subbidang Evaluasi Angka Kredit Subbidang Sertifikasi

Subbidang Program

(13)

Kata Pengantar

Daftar isi

Ringkasan Eksekutif

I. Pendahuluan

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi B. Aspek Strategis Organisasi

C. Kegiatan dan Produk Organisasi D. Struktur Organisasi

E. Sistematika Penyajian

II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

A. Rencana Strategis Pusbin JFA Tahun 2015 – 2019 1. Pernyataan Visi

2. Pernyataan Misi 3. Tujuan Strategis

4. Sasaran dan Program Kerja Tahun 2015 – 2019 5. Indikator Kinerja Utama

B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2016 III. Akuntabilitas Kinerja

(14)

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, dan global, serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk itu, Pusbin JFA BPKP sebagai salah satu unit mandiri BPKP telah mempunyai Renstra dan perencanaan kinerja tahunan. Pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam dokumen perencanaan dan perjanjian kinerja tahun 2016 merupakan penjabaran Renstra Pusbin JFA tahun 2015 – 2019 yang telah memerhatikan, memertimbangkan, dan menyesuaikan dengan ketersediaan sumber daya pada tahun 2016.

Sebelum penjabaran perencanaan dan perjanjian kinerja tahun 2016, dalam Bab II ini akan digambarkan mengenai Renstra Pusbin JFA tahun 2015 - 2019 agar diketahui gambaran logika keterkaitan antar keduanya. Rencana Strategis Pusbin JFA merupakan orientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun mendatang, yaitu tahun 2015 - 2019 dengan memerhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

A.

Rencana Strategis Pusbin JFA Tahun 2015 - 2019

1.

Pernyataan Visi

Visi Pusbin JFA adalah:

(15)

Rumusan VISI di atas, merupakan jawaban atas tujuan keberadaan Pusbin JFA dalam pembinaan Auditor. Keberadaan Pusbin JFA ditunjukkan dari kemampuannya untuk memberi manfaat bagi para pemangku

kepentingan melalui produk yang dihasilkan dan layanan yang diberikan. Stakeholder utama adalah Auditor sebagai seorang profesional dan APIP sebagai pengguna SDM auditor, sehingga Pusbin JFA harus mencurahkan segala daya upaya untuk memelihara dan meningkatkan profesionalisme auditor, termasuk tata kelola APIP yang baik.

Pernyataan visi ini didasarkan pada keyakinan bahwa auditor dapat memberikan kontribusi kinerja yang maksimal jika terdapat tata kelola organisasi APIP yang baik. Visi tersebut bermuara pada upaya mendorong pencapaian APIP yang dapat menjalankan perannya dengan efektif, memenuhi harapan para pemangku kepentingan pengawasan intern, masyarakat dan bangsa dan negara menuju pemerintahan yang bersih bebas dari KKN menuju terciptanya tata kelola yang baik.

Visi di atas mengandung makna bahwa pada masa mendatang Pusbin JFA harus: 1. berperan sebagai pendorong dan mempercepat peningkatan profesionalisme para

Auditor intern pemerintah di berbagai unit APIP melalui pembinaan jabatan yang menjadi bidang tugasnya, dan

2. berperan sebagai pendorong dan mempercepat peningkatan kualitas tata kelola APIP.

2.

Pernyataan Misi

Misi 1 Pusbin JFA ditetapkan sebagai berikut:

Misi pertama, merupakan misi yang terkait dengan perspektif manfaat langsung bagi pengguna yaitu Auditor, dan bagi para pemangku kepentinganberikutnya.

Misi Pertama dilaksanakan melalui pembinaan kompetensi, pembinaan karier yang berorientasi pada prestasi kerja, melalui penyelenggaraan sertifikasi jabatan

Meningkatkan profesionalisme auditor internal pemerintah

(16)

Auditor. Misi ini mencerminkan seluruh substansi pembinaan Auditor dan juga sari dari tahapan manajemen sumber daya manusia aparatur. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 memberikan arahan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan

pembinaan sumber daya manusia yaitu penetapan formasi, rekrutmen, pelatihan prajabatan, pelatihan dalam jabatan, pengangkatan dalam pangkat dan jabatan, penilaian prestasi pegawai, disiplin, penggajian, dan pemberhentian.

Selain itu juga terdapat arahan mengenai pembinaan sumber daya manusia yang perlu dilaksanakan oleh pimpinan instansi pemerintah yaitu membuat uraian jabatan, prosedur rekrutmen, program pendidikan dan pelatihan pegawai, sistem kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas pegawai, ketentuan disiplin pegawai, sistem penilaian kinerja, serta rencana pengembangan karir. Arahan pembinaan ini dapat disarikan menjadi tiga pilar pembinaan yaitu pembinaan kompetensi, pembinaan prestasi kerja dan pembinaan karier yang berorientasi pada kinerja.

Misi 2 Pusbin JFA ditetapkan sebagai berikut:

Misi ini adalah misi ke dalam sebagai dukungan bagi misi pertama. Misi kedua ini mencerminkan pentingnya membangun

kompetensi inti dan menunjukkan upaya Pusbin JFA mereformasi diri. Membangun kapasitas internal pembinaan Auditor untuk meningkatkan kapabiltas pembinaan

Auditor. Misi kedua ini berorientasi pada peningkatan kualitas proses internal pembinaan Auditor di BPKP. Perbaikan proses internal dilaksanakan dengan menerapkan praktik-praktik terbaik sistem dan prosedur kerja, penumbuhan inovasi

Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Auditor Internal Pemerintah Misi 1 Pusbin JFA

mencerminkan seluruh substansi pembinaan Auditor dan juga sari dari tahapan manajemen sumber daya manusia aparatur 

Misi 2 Pusbin JFA mencerminkan pentingnya membangun kompetensi inti dan menunjukkan upaya Pusbin

(17)

dan kreativitas dalam metode pembinaan didukung dengan sistem informasi yang terintegrasi dan sertifikasi ISO, dan upaya proaktif/interaktif dalam mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan para pemangku kepentingan/auditor kepada BPKP sebagai instansi pembina. Proses internal pembinaan Auditor ditujukan untuk mewujudkan pembinaan yang efektif, yaitu pembinaan yang bercirikan:

1. Meningkatnya kualitas kebijakan pembinaan (baik pembinaan jabatan maupun pembinaan umum teknis pengawasan serta manajerial unit pengawasan).

2. Meningkatnya kompetensi, kinerja dan karier yang intensif dan ekstensif. 3. Meningkatnya kapabilitas APIP.

4. Meningkatnya kualitas manajemen pembinaan dan sistem informasi Auditor.

Orientasi pada perbaikan proses internal didukung dengan strategi pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Perspektif ini fokus pada terwujudnya SDM Pembinaan yang kompeten, sistem informasi Auditor yang andal dan tersedianya sarana dan prasarana pembinaan sesuai kebutuhan.

3.

Tujuan Strategis

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama Pusbin JFA tercermin dalam tujuan-tujuan strategis, tersaji pada tabel berikut:

Tujuan merupakan

penjabaran atau

implementasi dari

(18)

Tujuan dan Sasaran Pusbin JFA berdasarkan Misi

MISI TUJUAN dan SASARAN

Misi 1:

Meningkatkan profesionalisme auditor internal pemerintah

1. Peningkatan

efektivitas penerapan Jabatan Fungsional Auditor (JFA)

- Meningkatnya jumlah auditor - Meningkatnya APIP yang

menerapkan ketentuan JFA

- Meningkatnya sertifikasi

auditor internal pemerintah sesuai dengan jenjang

jabatannya

- Terselesaikannya pengukuran

kinerja auditor melalui penilaian angka kredit

- Meningkatnya kualitas

penerapan JFA 2. Peningkatan

standarisasi dan pengembangan Jabatan Fungsioal Auditor (JFA) yang berorientasi pada kegiatan pengembangan kompetensi, karier dan kinerja Auditor yang mutakhir

- Tersedianya

peraturan/standar/pedoman JFA yang mutakhir

- Terpeliharanya pengembangan

profesi melalui organisasi profesi AAIPI

1. Peningkatan Kualitas Manajemen

Pembinaan dan Sistem Informasi JF Auditor

- Meningkatnya kapasitas SDM

Pusbin JFA

- Tersedianya informasi

ke-JFA-an di lingkungke-JFA-an APIP

- Tersedianya sarana dan

prasarana pengelolaan JFA

- Tersedianya dukungan

manajemen pembinaan yang baik termasuk ISO

- Tersedianya perencanaan dan

pelaporan Pusbin JFA

(19)

Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam lima tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi Pusbin JFA. Penetapan tujuan strategis didasarkan pada misi.

4.

Sasaran dan Program Kerja Tahun 2015-2019

Dalam tahun 2015 - 2019, Pusbin JFA BPKP akan melaksanakan 16 program untuk mengoperasionalkan sasaran yang telah ditetapkan, sebagai acuan atas rencana tindak seluruh jajaran Pusbin JFA. Program kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam kegiatan. Program dan tujuan serta distribusi per misi adalah sebagai berikut:

Misi, Tujuan Strategis dan Program

MISI TUJUAN STRATEGIS PROGRAM

Misi 1:

efektivitas penerapan JFA

Program Peningkatan Komunikasi Informasi dan Edukasi Penerapan JFA

1.1.1 1

Program Penyelenggaraan Sertifikasi JFA

1.1.2 2

Program fasilitasi penilaian angka kredit terpusat

1.1.3 3

Program Evaluasi Penerapan JFA dan Evaluasi Mutu Sertikasi JFA

1.1.4 4

1.2 Meningkatnya standarisasi dan pengembangan JFA yang berorientasi pada pengembangan karier Pengukuran Kinerja Auditor

1.2.2 6

Program Pengembangan Atribut Karir Auditor

1.2.3 7

Program Penyusunan dan Pemutakhiran Ketentuan JFA

1.2.4 8

Program pengembangan profesi melalui organisasi profesi AAIPI Sistem Informasi JF

Peningkatan SDM Pusbin JFA

2.1.1 10

Pengembangan bisnis proses pembinaan berbasis web

(20)

MISI TUJUAN STRATEGIS PROGRAM

auditor internal pemerintah

Auditor Peningkatan sarana dan prasarana

2.1.3 12

Pemenuhan manajemen mutu dan satgas pembinaan JFA

2.1.4 13

Perencanaan dan pelaporan kegiatan Pusbin JFA

2.1.5 14

Program dukungan

manajemen pembinaan yang baik termasuk ISO

2.1.6 15

Program pengembangan sitem informasi auditor terintegrasi

2.1.7 16

Total tujuan 3 Total program 16

5.

Indikator Kinerja Utama

(21)

Target Kinerja Sasaran Program (Outcome)

Kode Sasaran Program Indikator Kinerja Program

Uraian Target 2019 SP 3,

SP 6, dan SP 9

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Bidang Polhukam dan

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan

Pemerintah Daerah

Persepsi Kepuasan Instansi Pemerintah atas Auditor Bersertifikat (Skala Likert 1-10)

Dengan baseline tahun 2014 sebesar 7,5

8

SP 12 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

Pengukuran Persepsi Kepuasan Instansi Pemerintah atas Auditor Bersertifikat adalah sebagai berikut:

1. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala tingkat kepuasan dari 1 sampai dengan 10. Score 1 menunjukkan persepsi yang “sangat tidak memuaskan” hingga score tertinggi skor 10 menunjukkan persepsi yang “sangat memuaskan” atas pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner.

2. Target responden kuesioner ditujukan kepada Pimpinan APIP yang dapat mendelegasikan kepada pejabat struktural yang ditunjuk. Pertanyaan yang diberikan kepada responden didesain untuk mengetahui persepsi tingkat kepuasan Pimpinan APIP/pejabat struktural instansi pemerintah APIP selaku pengguna jasa langsung dari auditor bersertifikat, untuk mewakili “Kepuasan Pembinan JFA dan Pengelola Keuangan Negara”.

B.

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2016

(22)

Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor sebesar Rp194.228.852.000,00; Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran gaji/tunjangan sebesar Rp10.625.894.000,00 dan Fasilitas dukungan manajemen sebesar Rp95.868.000,00.

Pada Bulan November 2016, terjadi revisi atas Perjanjian Kinerja (Perkin) Pusbin JFA Tahun 2016 sesuai dengan Surat Kepala Pusbin JFA kepada Sekretaris Utama Nomor S-2548/JF/3/2016 tanggal 18 November 2016. Dengan revisi ini total anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) menjadi sebesar Rp194.064.119.000,00. Jumlah tersebut termasuk untuk Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor sebesar Rp182.931.357.000,00; Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran gaji/tunjangan sebesar Rp11.036.894.000,00 dan Fasilitas dukungan manajemen sebesar Rp95.868.000,00.

Target ditetapkan pada setiap indikator kinerja sasaran yang diambil dari kinerja keluaran kegiatan yang ada pada tiap sasaran. Ikhtisar Rencana dan Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2016 (revisi) dapat dijabarkan sebagai berikut:

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Rencana Capaian (Target)

Anggaran (Rp 000)

1 Hasil Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor

Laporan Pembinaan JFA 33 Laporan 1.575.343

Jumlah PNS yang diberikan rekomendasi persetujuan teknis pengangkatan ke dalam JFA

1.000 Orang 156.625

Jumlah sertifikat Auditor

yang terbit/tahun 2.100 Sertifikat 1.603.993

Jumlah Penetapan Kinerja Auditor (PAK/tahun)

2.000 PAK 240.200

Laporan Up Dating data

JFA (per triwulan) 4 Laporan 219.466

Pengembangan Sistem

Informasi JFA 1 Sistem 192.312

Jumlah Laporan Evaluasi

Penerapan JFA 25 Laporan 587.987

Jumlah Laporan Evaluasi

(23)

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Rencana Capaian (Target)

Anggaran (Rp 000)

2 Pengembangan Kapasitas APIP dan PKN STAR

Jumlah peserta program Degree (Orang semester) - STAR

2.591 Orang 141.394.831

Jumlah peserta Training

Overseas (orang) - STAR 80 Orang 12.510.000 Jumlah peserta TOT -

STAR 40 Orang 3.989.300

Jumlah paket

Implementasi Was Intern Lintas Sektoral - STAR

1 Paket 4.413.270

Terlaksananya kegiatan

pendukung STAR - Paket 1 Kegiatan 2.065.382 Jumlah paket PIU

Monitoring - STAR 5 Paket 4.319.861

Jumlah paket Konsultan

Manajemen / STAR 2 Paket 8.192.878

Peralatan dan fasilitas

perkantoran 99 unit 1.135.268

3 Pembinan Administrasi dan pengelolaan

Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan – Pusbin JFA

12 Bulan 11.036.894

4 Fasilitas Dukungan Manajemen 80 Laporan 95.868

(24)

S

esuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 maka sasaran kinerja outcomeyang akan dilakukan pengukuran tingkat keberhasilan sasarannya adalah Tingkat kepuasan pembinaan JFA dan Pengelola Keuangan Negaraberdasarkan Survei tentang “Persepsi Kepuasan Instansi Pemerintahatas Auditor Bersertifikat” kepada seluruh unit APIP.

Pada intinya seluruh kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran sepenuhnya mendukung pencapaian program yang tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Perkin) Pusbin JFA Tahun 2016. Pengukuran capaian kinerja sasaran mengacu pada tabel kategori pencapaian, sehingga dapat diperoleh simpulan keberhasilan Pusbin JFA berdasarkan keberhasilan jumlah sasaran.

A.

CAPAIAN KINERJA

Pengukuran capaian kinerja tahun 2016 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Pusbin JFA. Pengukuran dilakukan terhadap target kinerja yang diperjanjikan tahun 2016 dalam dokumen

Perjanjian Kinerja 2016. Tahun 2016 adalah tahun kedua Renstra Pusbin JFA 2015-2019.

Pusbin JFA mempunyai sasaran kinerja program/outcome adalah Tingkat Kepuasan Pembinaan JFA dan Pengelola Keuangan Negara berdasarkan Survei tentang “Persepsi Kepuasan Instansi Pemerintah atas Auditor Bersertifikat” kepada seluruh unit APIP dengan tingkat persepsi kepuasan 7,7 Skala Likert.

Penilaian sasaran kinerja program/outcome dilakukan dengan pendekatan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan

mengadakan survei kepada pimpinan pejabat struktural di lingkungan instansi pemerintah (BPKP, Inspektorat Kementerian/Lembaga, dan Inspekorat Daerah

Pengukuran capaian

kinerja tahun 2016

dilakukan terhadap

target kinerja yang

diperjanjikan tahun

2016 dalam

dokumen Perjanjian

(25)

pemerintah APIP selaku pengguna jasa langsung dari auditor bersertifikat, untuk mewakili “Kepuasan Pembinaan JFA dan Pengelolaan Keuangan Negara”

Target responden dalam persepsi LAKIP tahun 2016 adalah semua unit kerja APIP yang SDM-nya sudah bersertifikat auditor, baik yang sudah menerapkan JFA maupun unit kerja APIP SDM-nya telah mengikuti sertifikasi namun belum menerapkan JFA. Satu unit kerja APIP hanya memberikan satu persepsi, kecuali untuk BPKP setiap unit kerja Eselon II yang melaksanakan teknis pengawasan dan Perwakilan BPKP diharapkan memberikan satu persepsi.

Dengan total populasi sebanyak 433 APIP dan jumlah target responden 175 tersebut, maka sampling error sebesar 5% sampai 10% sedikitnya diperlukan 64 sampai 122 sampel jawaban persepsi yang valid dan siap untuk diolah.

Kuesioner Jumlah

Responden

% KelengkapanJ

awaban

% Ketepatan Penginputan

Populasi 175 100 100

Diolah 93 100 100

Valid untukDiolah 93 100 100

Data hasil persepsi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 telah terkumpul sebanyak 93 jawaban unit kerja APIP atau 53,14% dari total responden, dan jawaban yang lengkap untuk diolah sebanyak 93 responden. Jumlah tersebut telah memenuhi syarat minimal untuk diolah dan disimpulkan.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala tingkat kepuasan dari 1 sampai dengan 10. Score 1 menunjukkan persepsi yang “sangat tidak memuaskan” hingga score tertinggi skor 10 menunjukkan persepsi yang “sangat memuaskan” atas pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner.

(26)

1. Validasi Data

Validasi data dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban dan kebenaran penginputan data. Kelengkapan jawaban dilakukan dengan mencermati adanya sel kosong (missing values). Sedangkan kebenaran penginputan dilakukan dengan membuat histogram atas data.

Validasi dilanjutkan dengan melakukan pengamatan pada normalitas data dengan cara membuat tabel histogram (sebaran) data Pimpinan. Pengamatan atas normalitas memastikan bahwa data skor menyebar secara normal.

2. Profil Responden

Tabulasi data masing-masing responden, berdasarkan instansi tempat responden bekerja, informasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

Dari data diatas terlihat bahwa responden memiliki sebaran distribusi yang cukup berimbang, berasal dari BPKP, Itjend/Unit Kerja Pengawasan Kementerian/LPNK, dan Inspektorat Daerah Prov/Kab/Kota.

Responden

Kuesioner

Kuesioner yang

terlambat/tidak

diterima

Kuesioner yang

diproses

Absolut % Absolut % Absolut %

APIP 175 100 82 46,86 93 53,14

Responden BPKP

Inspektorat Daerah Prov/Kab/Kota

ITJEN/Unit Kerja Pengawasan K/L

Jumlah

APIP 23 53 17 93

(27)

3. Distribusi Score Kepuasan

Dari 93 total jawaban responden diperoleh score rata – rata (Mean) 7,72 dari 10 skala likert, dengan ringkasan sebagai berikut:

Hasil Distribusi Capaian Score dari 139 Responden

Rata – Rata Score (Mean) 7,72

Median (nilai Tengah) 7,78

Standar Deviasi 0,83

Apabila seluruh skor dihitung frekuensinya maka diperoleh distribusi score dari 93 responden sesuai tabel berikut:

Tabel Distribusi Skor Kepuasan Instansi Pemerintah atas Auditor Bersertifikat

(28)

atas pembinaan auditor yang dilakukan oleh Pusbin JFA. Distribusi responden berdasarkan skor kepuasan terhadap 93 responden disajikan dalam tabel berikut ini:

Score Jumlah Jawaban Prosentase

0 0 -

1 0 -

2 1 0,12

3 3 0,36

4 4 0,48

5 9 1,08

6 64 7,65

7 245 29,27

8 336 40,14

9 153 18,28

10 22 2,63

Jml 837 100,00

Bila dibandingkan dengan capaian di tahun 2015 yang mencapai 7,44 mengalami kenaikan nilai kepuasan sebesar 0,28 atau naik3,76%.

Capaian Tingkat Kepuasan APIP

5. Analisis per Variabel

(29)

No. Variabel Pertanyaan / Pernyataan

Rata – Rata Jawaban Responden

Pemenuhan target 7,7 dari

skore 10

1. Kompetensi auditor di unit kerja

Bapak/Ibu. 7,62

Tidak Memenuhi

2. Kemauan auditor untuk mengembangkan profesionalismenya melalui PKS, Diklat, Workshop, Seminar, dll.

8,00 Memenuhi

3. Ketepatan waktu penerbitan laporan hasil

pengawasan yang disusun auditor. 7,18

Tidak Memenuhi

4. Kualitas laporan hasil audit yang disusun

oleh auditor di unit kerja Bapak/Ibu. 7,48

Tidak Memenuhi

5. Kualitas penyusunan temuan hasil pengawasan telah memenuhi atribut temuan (kondisi, kriteria, sebab, akibat, serta rekomendasi).

7,72 Memenuhi

6. Ketaatan auditor terhadap standar audit yang telah ditetapkan pemeritah dalam tugas pengawasan.

7,73 Memenuhi

7. Ketaatan auditor terhadap kode etik /

aturan perilaku. 7,97 Memenuhi

8. Manfaat hasil pengawasan bagi perbaikan

kinerja instansi pemerintah. 8,05 Memenuhi

9. Efisiensi pelaksanaan pekerjaan auditor.

7,66 Tidak

Memenuhi

Rata-rata 7,72 Memenuhi

(30)

outcome pada tahun 2016 adalah 7,72 skala likert atau “memuaskan”.

Capaian kinerja program/outcome tersebut dijabarkan dalam sasaran kinerja output yang harus dicapai dalam bentuk capaian kinerja kegiatan sesuai yang telah disepakati dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Rincian capaian kinerja (performance results) sasaran strategis selama tahun 2016 sesuai yang telah disepakati dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

No.

Sasaran Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target Satuan

Capaian Sasaran Progam :

Hasil Pembinaan pembinaan JFA dan pengelola keuangan

Jumlah PNS yang diberikan

2.100 Sertifikat 2.100 100%

Jumlah Penetapan

Tingkat capaian kinerja program/ outcome pada tahun

(31)

Jumlah Laporan semester) - STAR

2.591 Orang 2.591 100%

Jumlah peserta Training

Overseas(Orang) - STAR

80 Orang 80 100%

Jumlah peserta TOT

- STAR 40 Orang 40 100%

Jumlah paket Implementasi Was Intern Lintas sektoral - STAR

1 Paket 1 100%

Terlaksananya kegiatan

pendukung STAR - paket

1 Kegiatan 1 100%

Jumlah paket PIU

Monitoring - STAR 5 Paket 5 100%

Jumlah paket Konsultan

Manajemen - STAR 2 Paket 2 100%

3 Pembinaan Administrasi dan Pengelolan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan

12 Bulan

Layanan 12 100%

4 Fasilitas Dukungan Manajemen 80 Laporan 80 100%

Capaian Kinerja Teknis 100%

(32)

1.

Laporan Pembinaan JFA

Pencapaian sasaran kinerja untuk Laporan Pembinaan JFA diwujudkan dalam beberapa kegiatan. Laporan Pembinaan JFA meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP dan Pusbin JFA melalui

kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis penerapan JFA.Dalam tahun 2016, kegiatan ini telah dilaksanakan di 11 Provinsidi 33 Unit APIP sebanyak 33 Laporan atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan. Dana yang digunakan

untuk kegiatan ini adalah Rp1.552.435.996,00 atau 98,55% dari anggaran revisi sebesar Rp1.575.343.000,00.

Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui pembinaan pada unit kerja APIP sebagai berikut:

No  PROVINSI  UNIT APIP  LAPORAN 

No  NAMA  NO  TANGGAL 

1 Kalimantan Timur

1 Inspektorat Kota Samarinda LJFA-84/JF/1/2016 14-Mar-16

2 Inspektorat Kabupaten Kutai Barat

LJFA-83/JF/1/2016 10-Mar-16

3 Inspektorat Kabupaten Penajam Paser Utara

LJFA-75/JF/1/2016 10-Mar-16

2 Kalimantan Selatan

4 Inspektorat Kabupaten Tabalong

7 Inspektorat Kabupaten Halmahera Barat

LJFA-109/JF/1/2016 06-Apr-16

Sasaran Kegiatan 1 :

Hasil Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor

■■■■■■■■■

Capaian kinerja atas Laporan pembinaan JFA

tercapai 100% dengan tingkat penyerapan dana 98,55% dari anggaran revisi

(33)

8 Inspektorat Kabupaten

10 Inspektorat Kabupaten Pamekasan

13 Inspektorat Kabupaten Manggarai

16 Inspektorat Kota Mataram LJFA-178/JF/1/2016 10-Mei-16

17 Inspektorat Kabupaten Bima LJFA-177/JF/1/2016 10-Mei-16

18 Inspektorat Kabupaten Dompu

LJFA-176/JF/1/2016 10-Mei-16

7 Kalimantan Tengah

19 Inspektorat Kota Palangkaraya

22 Inspektorat Provinsi Kalimantan Utara

LJFA-327/JF/1/2016 13-Sep-16

23 Inspektorat Kota Tarakan LJFA-336/JF/1/2016 13-Sep-16

24 Inspektorat Kabupaten Bulungan

LJFA-325/JF/1/2016 13-Sep-16

9 Provinsi Sulawesi Tenggara

25 Inspektorat Kabupaten Bombana

LJFA-337/JF/1/2016 13-Sep-16

26 Inspektorat Kabupaten Konawe

LJFA-324/JF/1/2016 13-Sep-16

27 Inspektorat Kabupaten Konawe Selatan

LJFA-334/JF/1/2016 13-Sep-16

10 Riau 28 Inspektorat kabupaten Indragiri Hulu

LJFA-405/JF/1/2016 07-Nop-16

29 Inspektorat Kabupaten Palalawan

(34)

30 Inspektorat Kabupaten Indragiri Hilir

LJFA-522/JF/1/2016 30-Des-16

11 Kepulauan Riau

31 Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau

LJFA-401/JF/1/2016 07-Nop-16

32 Inspektorat Kabupaten Karimun

LJFA-402/JF/1/2016 07-Nop-16

33 Inspektorat Kota Batam LJFA-403/JF/1/2016 07-Nop-16

Selain kegiatan pembinaan tersebut di atas, Pusbin JFA juga telah melakukan berbagai kegiatan pembinaan JFA yang terdiri dari:

a. Sosialisasi/Bimtek/Konsultasi Penerapan JFA

Kegiatan ini secara terencana dan berkesinambungandilakukan melalui:

1) pemaparan pada Diklat Fungsional Auditor dengan sesi ’Penjelasan JFA dan Pola Diklat Auditor’ dan Diklat Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Auditor; 2) memberikan konsultasi di Pusbin JFA;

3) memberikan konsultasi melalui jawaban surat, e-mail, rubrik tanya jawab pada majalah Warta Pengawasan; dan

4) memberikan konsultasi melalui situs http://www.pusbinjfa.bpkp.go.id yang lebih dikenal sebagai Forum Tanya Jawab JFA on-line.

Kegiatan Sosialisasi/Bimtek/Konsultasi Penerapan JFA diatas telah dilakukan pada tahun 2016 sebanyak 235 kegiatan meliputi:

1) APIP Kementerian/Lembaga sebanyak 52 (lima puluh dua) unit; 2) Perwakilan BPKP sebanyak 14 (empat belas) unit;

3) APIP Provinsi/Kabupaten/Kota sebanyak 169 (seratus enam puluh sembilan) unit.

b. Penyusunan Pedoman JFA

Penyusunan Pedoman JFA dilakukan dengan penyusunan berupa Peraturan/Pedoman/SOP/Juklak JFA. Pada tahun 2016 Pedoman JFA yang telah disusun sebanyak 3 (tiga) pedoman yang meliputi:

(35)

PER/220/M.PAN/7/2008 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan selaku instansi pembina mengembangkan sistem informasi jabatan. Untuk itu diperlukan suatu desain sistem informasi Jabatan Fungsional Auditor, yang selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPKP Nomor: KEP-214/K/JF/2016 tanggal 27 Juni 2016

2) Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-213/K/JF/2016 Tanggal 27 Juni 2016 tentang Pedoman Ujian Sertifikasi Berbasis Komputer.

Ujian Sertifikasi Auditor (USA) dilaksanakan dengan metode ujian tertulis, penilaian atas simulasi kegiatan pengawasan, penilaian atas aktivitas pada saat mengikuti diklat serta penilaian kinerja dan sikap profesional. Ujian tertulis dapat dilaksanakan dengan cara tatap muka, sistem jarak jauh atau dengan media lainnya. USA Berbasis Komputer, selanjutnya disebut USABK, adalah sistem pelaksanaan USA dengan menggunakan komputer sebagai media ujian. Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-213/K/JF/2016 tanggal 27 Juni 2016 memberikan acuan bagi Pusat Pembinaan JFA serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP dalam penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Auditor Berbasis Komputer.

3) Peraturan Kapusbin JFA Nomor 51 Tahun 2016 tentang Persyaratan Diklat bagi

Anggota TNI/POLRI di lingkungan Inspektorat Utama Badan Narkotika Nasional (BNN).

(36)

APIP.

c. Penyelenggaraan Forum Komunikasi JFA

Forum Komunikasi JFA dihadiri oleh peserta dari unit kerja BPKP Pusat, Perwakilan BPKP, Inspektorat Jenderal Kementerian/Lembaga, dan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2016 sampai dengan 1 Juni 2016 bertempat di Auditorium Gandhi, Gedung BPKP Pusat Lt. 2, Jakartadi hadiri oleh 205 orang yang berasal dari :

No APIP Jumlah Peserta

(orang)

1. BPKP Pusat 22

2. Perwakilan BPKP 33

3. Inspektorat Jenderal/Inspektorat Utama Kementerian/Lembaga

90

4. Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota 60

Jumlah 205

Kegiatan forum tersebut dimaksudkan dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Bina Jabatan Auditor dan pembahasan permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan JFA. Beberapa simpulan yang dihasilkan dari forum tersebut antara lain:

1) Layanan Auditor Intern dalam mengawal tujuan organisasi K/L/Pemda harus dikembangkan sesuai perkembangan profesi Auditor Intern menurut IIA, yakni assurance, advissory services, dan insight.

2) Untuk meningkatkan Pembinaan JFA, BPKP sedang mengembangkan Sistem Informasi Jabatan Auditor Berkualitas yang berbasis teknologi disebut SIBIJAK, yang mengintegrasikan berbagai aplikasi di Pusbin JFA dan Pusdiklatwas BPKP. Beberapa masukan dari Kementerian PAN, BKN, serta dari peserta telah diberikan melalui forum ini.

(37)

d. Fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI)

Sesuai dengan PerMenPAN Nomor PER/220/M.PAN/7/2008, BPKP selaku Instansi Pembina JFA diberikan amanat untuk melaksanakan fungsi fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi profesi, termasuk pembentukan AAIPI Wilayah. 1) Fasilitasi Pembentukan AAIPI Wilayah.

Sampai dengan 31 Desember 2016 di seluruh Provinsi telah terbentuk 33 (tiga puluh tiga) AAIPI Wilayah. Pembentukan Organisasi Profesi Asosiasi Auditor Intern Pemerintah (AAIPI) Wilayah mengacu pada Surat Edaran Ketua Umum AAIPI Nomor SE-003/AAIPI/2013 tanggal 24 April 2013 perihal Organisasi AAIPI Wilayah dan Surat Keputusan Ketua Umum AAIPI Nomor KEP-002/AAIPI/DPN/2013 tanggal 24 April 2013 Tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengukuhan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) Wilayah serta Pemilihan dan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus AAIPI Wilayah. AAIPI Wilayah yang disahkan dan dikukuhkan dalam tahun 2016 yaitu:

No AAPI Wilayah No dan Tanggal Pengesahan Pengukuhan Tanggal

1 Sumatera Utara KEP-35/AAIPI/DPN/2016 Tanggal 10 Februari 2016

27 Desember 2016 2 Jawa Tengah KEP-36/AAIPI/DPN/2016

Tanggal 15 Februari 2016

-

3 Jawa Timur KEP-37/AAIPI/DPN/2016 Tanggal 9 Mei 2016

21 Juli 2016

2) Seminar dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) AAIPI Tahun 2016.

(38)

a) Untuk melengkapi standar audit yang sudah ada, Komite Standar Audit sedang menyusun Suplemen Audit Kinerja, Suplemen Audit Dengan Tujuan Tertentu, Suplemen Penugasan Reviu, dan Suplemen Penugasan Layasan Jasa Konsultasi. Beberapa masukan dari peserta akan ditindak lanjuti oleh Komite Standar Audit sebagai bahan finalisasi draf yang sudah ada.

b) Akan segera dibuat pengaturan mengenai mekanisme dan format pelaporan kegiatan AAIPI Wilayah.

c) AAIPI sebagai wadah Profesi Pengawasan Intern, di samping berupaya untuk mendorong peningkatan kapabilitas APIP, juga perlu mendorong agar APIP mengawal penerapan SPIP di lingkungannya.

d) Program Kerja yang telah dibuat oleh Dewan Pengurus Nasional agar ditindak lanjuti oleh Dewan Pengurus Wilayah.

2.

Jumlah PNS yang diberikan Persetujuan Teknis Pengangkatan ke

dalam JFA

Target kinerja yang ditetapkan untuk kegiatan ini adalah 1.000 orang atau capaian kinerjanya adalah 100%. Dana yang digunakan untuk membiayai capaian kinerja Jumlah PNS yang diberikan Persetujuan Teknis pengangkatan ke dalam JFA ini sebesar Rp154.717.851,00 atau 98,78% dari anggaran revisi yang disediakan sebesar Rp156.625.000,00.

Pada tahun 2016 jumlah PNS yang diberikan persetujuan teknis pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor (JFA) oleh Kepala BPKP sebanyak 1.204 orang dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Pengangkatan Jumlah Satuan

Pengangkatan Kembali 58 Orang

Pengangkatan Pertama 130 Orang

Pengangkatan Perpindahan 1.016 Orang

Total 1.204 Orang

Capaian kinerja kegiatan ini adalah 100% dengan tingkat penyerapan dana 98,78% dari

(39)

a. Pemberlakuan PP 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dimana adanya perampingan jabatan struktural di lingkungan APIP Daerah berakibat pada perpindahan untuk menjadi Auditor.

b. Target RPJMN tahun 2014-2019 bahwa 85 % APIP pada tahun 2019 berada di level 3. Salah satu elemen dalam peningkatan kapabilitas APIP yaitu kecukupan SDM pengawasan. Sehingga dalam rentang waktu tersebut APIP berusaha untuk meningkatkan kecukupan jumlah Auditor tersebut.

c. Meningkatnya komitmen pimpinan APIP untuk memenuhi kebutuhan SDM pengawasan yang kompeten dan tersertifikasi Auditor dalam rangka melaksanakan pengawasan di lingkungan organisasi dimana APIP berada.

3.

Jumlah Sertifikat Auditor yang terbit/tahun

Target kinerja yang ditetapkan untuk kegiatan penerbitan sertifikat auditor pada tahun 2016 adalah 2.100 sertifikat atau capaian kinerjanya adalah 100%. Dana yang digunakan untuk membiayai kinerja Jumlah Sertifikat Auditor yang terbit sebesar Rp1.530.563.433,00 atau 95,42%

dari anggaran revisi yang

disediakan sebesar Rp1.603.993.000,00.

Jumlah Sertifikat Auditor yang terbit tersebut didukung oleh kegiatan-kegiatan berikut ini:

a. Pengembangan Bank Soal dan Penyiapan Soal Ujian

Kegiatan Pengembangan Bank Soal dan Penyiapan Soal Ujian pada tahun 2016 dimulai dari tahapan-tahapan berikut:

1) Kegiatan Pembuatan Soal

Pembuatan soal ujian oleh Pusbin JFA selama periode Januari s.d. Desember 2016 sejumlah 23 mata ajar (92 set dan 2.110 butir soal) untuk jenjang jabatan Auditor Terampil, Auditor Pertama/Alih Jabatan, Auditor Muda, Auditor

Capaian kinerja kegiatan penerbitan sertifikat auditor tahun 2016 adalah 100% dengan tingkat penyerapan dana

(40)

Jenjang Jabatan Jumlah Mata Ajar

Jumlah Soal

Set Butir

Auditor Terampil 5 14 420

Auditor Pertama/Alih Jabatan 6 39 1.170

Auditor Muda 4 18 436

Auditor Madya 4 10 40

Auditor Utama 4 11 44

Jumlah Total 23 92 2.110

Disamping pembuatan soal untuk ujian reguler tersebut di atas pada tahun 2016 Pusbin JFA juga melayani pembuatan soal untuk ujian langsung setelah diklat dari Pusdiklatwas BPKP yaitu Pembentukan Auditor Pertama, Penjenjangan Auditor Muda dan Penjenjangan Auditor Utama.

2) Kegiatan Validasi Soal Ujian

Validasi dilakukan atas soal yang diterima dari pembuat soal sehingga menjadi master soal yang siap cetak. Proses validasi meliputi:

a) Kesesuaian soal/jawaban dengan modul;

b) Kebenaran jumlah soal dan tidak ada soal yang sama dalam satu naskah soal;

c) Kesesuaian dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar; d) Keindahan lay out;

e) Kesesuaian judul, waktu, kode soal, pada cover soal, soal, dan kunci jawaban.

Validasi yang dilakukan Pusbin JFA selama periode bulan Januari s.d. Desember 2016 sebanyak 23 kali/kegiatan. Validasi dilakukan untuk ujian regular, ujian non regular (ujian langsung) dan bank soal.

b. Penggandaan Soal Ujian

(41)

Tabel Jumlah Penggandaan Soal Tahun 2016 per Jenjang Jabatan

PeriodeUj ian

Auditor Terampil

Auditor Pertama/ AlihJaba

tan

Auditor Muda

Auditor Madya

Auditor

Utama Jumlah

Maret 181 797 269 144 8 1.399

Juli 113 1.582 1.050 14 0 2.759

November 280 3.423 2.885 444 108 7.140

Ujian

Langsung 255 1.514 0 140 0 1.909

Jumlah 829 7.316 4.204 742 116 13.207

Grafik jumlah penggandaan soal tahun 2016 per jenjang jabatan

c. Analisis Prosedur kegiatan JFA

Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan sertifikasi jabatan fungsional auditor, Pusbin JFA melaksanakan analisis prosedur terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Analisis Prosedur Kegiatan JFA yang telah dilakukan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

(42)

4) Analisis terhadap SOP Pengolahan Database Auditor. d. Seleksi Peserta Diklat

Selama tahun 2016 telah direalisasikan penetapan peserta diklat sebanyak 3.048 orang untuk APIP Pusat dan APIP Daerah dengan jumlah peserta diklat yang memenuhi syarat. Penetapan peserta diklat sebanyak 3.048 orang atau 77,40% dari jumlah usulan calon peserta diklat sebanyak 3.938 orang.

Rincian penetapan pesertadiklat sebanyak 3.048 orang per jenjang diklat disajikan dalam Grafik Komposisi Penetapan Diklat Sertifikasi JFA Tahun 2016 sebagai berikut:

JENJANG USULAN

PESERTA DITETAPKAN

BELUM DITETAPKAN

Auditor Terampil 285 214 71

Auditor Pertama 2,006 1,686 320

Auditor Muda 1,248 949 299

Auditor Madya 340 172 168

Auditor Utama 59 27 32

Total 3,938 3,048 890

Informasi mengenai calon peserta diklat yang belum ditetapkan sebanyak 890 orang tersebut telah disampaikan kepada masing-masing unit APIP untuk dilengkapi dokumen persyaratan yang diperlukan.

(43)

Pada tahun 2016 telah dilaksanakan tigakali Ujian Sertifikasi Auditor (USA) yaitu pada bulan Maret, Juli dan Nopember 2016 (USA Reguler). Selain USA Reguler, USA diselenggarakan setelah Diklat Sertifikasi Auditor selesai dilaksanakan sebanyak 39 kali.

Waktu proses penyelesaian koreksi hasil ujian yaitu selama 8 minggu terhitung sejak diterima berkas hasil ujian sampai dengan penerbitan pengumuman hasil ujian. Pada Tahun 2016 telah diselesaikan proses Koreksi hasil USA periode November 2015 sampai dengan November 2016, sedangkan untuk pelaksanaan Ujian Sertifikasi Auditor reguler yang diselenggarakan pada tanggal 14-16 November serta USA mandiri bulan November dan Desember akan diterbitkan pengumuman hasil ujiannya pada bulan Januari 2017.

f. Penerbitan Sertifikat Auditor

Dalam tahun 2016 telah direalisasikan penerbitan sertifikat auditor yang lulus Ujian Sertifikasi Auditor (USA) pada periode Nopember 2015 dan 2016 sebanyak 2.100 sertifikat atau tercapai 100% dari target. Jumlah tersebut terdiri dari sertifikat yang diterbitkan atas peserta ujian yang lulus pada periode ujian reguler bulan November 2015, Maret 2016 dan Juli 2016 serta ujian diluar periode reguler selama tahun 2016. Sedangkan penerbitan sertifikat untuk periode ujian November 2016 akan dilakukan pada bulan Februari 2017.

Namun demikian karena adanya pelaksanaan USA setelah diklat selesai dilaksanakan, selain penyelenggaraan USA yang sudah terjadwal yaitu 3 kali pada setiap tahun (USA reguler) dan adanya peningkatan jumlah peserta ujian yang lulus sehingga berdampak pada peningkatan jumlah sertifikat yang harus diterbitkan. Dari 2.100 sertifikat menurut target, selama tahun 2016 telah diterbitkan sebanyak 3.070 sertifikat.

g. Pengembangan Aplikasi Sertifikasi JFA

(44)

Selama TA 2016 kegiatan pengembangan Aplikasi Sertifikasi JFA berfokus pada optimalisasi informasi potensi peserta Ujian Sertifikasi Auditor (USA) yakni upaya menyebarkan informasi potensi jumlah calon peserta yang akan mengikuti USA baik secara nasional dan rinci per unit kerja calon peserta USA berikut nama-nama mata ajar yang akan diikuti oleh masing-masing calon peserta dalam USA, yang disampaikan ke masing-masing calon peserta USA, pejabat pengelola kepegawaian di unit kerja calon peserta USA dan Kasubbag Kepegawaian serta Koorwas P3A di Perwakilan BPKP selaku pengelola JFA untuk tingkat pusat maupun daerah.

Dalam rangka optimalisasi informasi potensi peserta USA, Pusbin JFA telah melakukan upaya pemanfaatan SMS Gateway yang merupakan sebuah alat/sarana untuk penyebaran informasi potensi peserta USA yang disampaikan langsung ke beberapa penerima informasi sebagaimana diuraikan di atas melalui nomor HP masing-masing penerima informasi.

Kegiatan optimalisasi informasi potensi peserta USA dengan memanfaatkan SMS Gateway dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan unit-unit kerja terkait yaitu Pusdiklatwas, Pusinfowas, sertaBiro Kepegawaian dan Organisasi BPKP. Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Penyiapan pemanfaatan SMS Gateway.

(45)

USA Juli 2016, pembuatan template pendaftaran peserta USA Juli 2016, pembuatan SMS Gateway informasi potensi peserta USA (penyelesaian pembuatan aplikasi pendukung /bridging database potensi peserta dengan tool SMS Gateway yang telah dipilih.

3) Persiapan implementasi SMS Gateway.

Koordinasi instalasi SMS Gateway pada server di Pusdiklatwas, pembuatan link koneksi dari website resmi Pusbin JFA, serta persiapan penyusunan kuesioner impelementasi SMS Gateway dengan memanfaatkan aplikasi Online Survey (OLS) yang dikembangkan oleh Pusinfowas BPKP.

4) Updating content informasi SMS Gateway.

Dalam rangka menjaga keberlangsungan implementasi SMS Gateway, telah dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi: rekonsiliasi data Diklat dan USA, pemutakhiran data potensi USA dan updating content informasi SMS Gateway,

Pelaksanaan kegiatan ini pada tahun 2016 dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali. Kegiatan ini terealisasi pada bulan Mei, Juni, Juli dan Desember 2016.

4.

Jumlah Penetapan Kinerja Auditor (PAK/tahun)

Sasaran kinerja output atas jumlah penetapan kinerja Auditor dilihat dari terselesaikannya Pengukuran Kinerja Auditor melalui Penilaian Angka Kredit. Indikator kinerja dari sasaran ini adalah Tingkat penerbitan PAK terhadap DUPAK yang masuk dengan target capaian kinerja sebanyak 2.000 PAK atau capaian kinerjanya adalah 100%. Dana yang digunakan untuk membiayai capaian kegiatan fasilitasi Penilaian dan Penetapan Angka Kredit ini sebesar Rp239.536.650,00 atau 99.72% dari anggaran revisi yang disediakan sebesar Rp240.200.000,00.

(46)

dengan adanya pengangkatan JFA melalui perlakuan khusus (Inpassing) pada tahun 2014 dan pengangkatan Auditor Madya Golongan IV.a yang naik pangkat ke Golongan IV.b yang penilaian dan penerbitan angka kreditnya dilaksanakan

oleh Pusbin JFA (penilaian terpusat) mengakibatkan meningkatnya penetapan kinerja auditor sebesar 407 PAK dengan rincian sebagai berikut:

APIP JUMLAH PAK YANG

TERBIT

Inspektorat Jenderal K/L 988

BPKP 867

APIP Provinsi/Kabupaten/Kota 552

Total 2.407

GrafikPenerbitan PAK Terpusat Tahun 2016

Dari hasil penilaian angka kredit terpusat bagi Auditor Madya diperoleh gambaran rata-rata perolehan angka kredit kumulatif per semester pada tahun 2016 sebagai berikut:

Capaian kinerja penetapan

kinerja auditor adalah

(47)

per

Sementara itu, hasil penilaian angka kredit terpusat bagi Auditor Utama diperoleh gambaran rata-rata perolehan angka kredit kumulatif per semester pada tahun 2016 sebagai berikut:

No. Unit APIP

perolehan AK Di atas / Di bawah normatif Semes

5.

Laporan

Updating

data JFA per triwulan

Realisasi Laporan Updating Data Auditor pada tahun 2016 sebanyak 4 (empat) laporan atau 100% dari yang direncanakan.Dana yang digunakan untuk membiayai capaian kinerja Jumlah Laporan Updating data JFA/Auditor ini sebesar Rp215.599.115,00 atau 98,24% dari

anggaran revisi yang disediakan sebesar Rp219.466.000,00.

Dari hasil pemutakhiran/updating data auditor yang ada di Pusbin JFA diperoleh data auditor sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016 per 31 Desember 2016 dengan jumlah 13.210 orang yang tersebar pada BPKP 4.258 orang,BHMN 87

Capaiankinerjaataskegiatan UpdatingdataJFAadalah

100%dengantingkat penyerapandana98,24%dari

(48)

danGrafik Data Auditor Per 31 Desember 2016 di bawah ini:

No Unit Kerja Jumlah APIP

Jumlah Auditor

Ahli

Jumlah Auditor Terampil

Jumlah Total

1 APIP Pusat 59 2475 303 2.778

2 BPKP*) 1 2.708 1.550 4.258

3 BHMN 39 87 0 87

4 APIP Daerah 476 5.476 611 6.087

Jumlah 575 10.746 2.464 13.210

Keterangan *):Sumber Data Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP

Grafik Data Auditor

Jumlah auditor sebanyak 13.210 orang, terdiri atas jenjang jabatan ahli sebanyak 10.746 orang dan jenjang jabatan terampil sebanyak 2.464 orang.

Rincian lebih lanjut jumlah auditor posisi per Per 31 Desember 2016berdasarkan jenjang jabatan adalah sebagai berikut:

Tabel Komposisi Auditor Ahli

Unit Kerja Auditor Utama

Auditor Madya

Auditor Muda

Auditor

Pertama Jumlah

APIP Pusat 30 669 645 1.131 2.475

BPKP 2 860 956 890 2.708

BHMN 0 16 42 29 87

APIP Daerah 0 739 1.533 3.204 5.476

(49)

Tabel Komposisi Auditor Terampil

Unit Kerja Auditor Penyelia

Auditor Pelaksana

Lanjutan

Auditor

Pelaksana Jumlah

APIP Pusat 90 81 132 303

BPKP 510 228 812 1.550

BHMN 0 0 0 0

APIP Daerah 271 172 168 611

Jumlah 871 481 1.112 2.464

(50)

Informasi JFA tahun 2016 sebanyak 1 (satu) aplikasi atau 100% dari yang direncanakan. Dana yang digunakan untuk mencapai kinerja atas kegiatan ini adalah Rp189.194.851,00 atau 98,38% dari anggaran revisi yang disediakan sebesar Rp192.312.000,00.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan JFA kepada seluruh APIP, Pusbin JFA mengembangkan Sistem Informasi Bina Jabatan Auditor Berkualitas atau disingkat SIBIJAK.

Komponen SIBIJAK yang dikembangkan oleh Pusbin JFA terdiri dari: a. Aplikasi Pengolahan Bank Soal;

b. Aplikasi Pengolahan Database Auditor; c. Aplikasi Registrasi Ujian Auditor;

d. Aplikasi Pengolahan Hasil Ujian Auditor; e. Aplikasi Fasilitasi Pengangkatan Auditor; f. Aplikasi Pengolahan Angka Kredit Auditor.

Adapun kegiatan Pengembangan Sistem Informasi JFA atau SIBIJAK tersebut yang sudah dilaksanakan di Pusbin JFA tahun 2016 adalah pengembangan aplikasi pengolahan database auditor.

7.

Jumlah Laporan Evaluasi Penerapan JFA

Pada tahun 2016, Jumlah Laporan Evaluasi Penerapan JFA yang dilaksanakan melalui kegiatan Evaluasi atas Penerapan Aturan JFA target kinerjanya adalah 25 laporan dan telah tercapai kinerja sebanyak 25 laporan atau 100%. Dana yang

Capaian kinerja atas kegiatan Pengembangan Sistem informasi JFA adalah 100% dengan tingkat penyerapan dana sebesar 98,38% dari

anggaran revisi yang disediakan

Capaian kinerja atas Evaluasi

Penerapan JFA adalah 100% dengan

tingkat penyerapan dana 97,04% dari

(51)

disediakan sebesar Rp587.987.000,00.

Namun demikian realisasi kegiatan Evaluasi Penerapan JFA yang telah dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2016 adalah sebanyak 28 kegiatan pada 8 unit APIP Pusat dan 20 unit APIP Daerah dan telah diterbitkan 28 laporan hasil evaluasi. Pencapaian yang melebihi target pada indikator kinerja ini, perlu dilaporkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh terhadap kegiatan evaluasi atas penerapan JFA pada unit APIP.

Di dalam realisasi kegiatan Evaluasi Penerapan JFA, juga terdapat kegiatan evaluasi khusus atas karier Auditor, yang dilakukan berdasarkan permintaan dari 1 (satu) unit APIP Pusat dan 1 (satu) unit APIP Daerah, dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi atas karier Auditor dan mencari solusi pemecahannya.

Adapun sasaran evaluasi penerapan JFA, yaitu: a. Evaluasi atas pelaksanaan pengawasan intern.

b. Evaluasi atas pengangkatan JFA, baik pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan, pengangkatan perpindahan melalui perlakuan khusus, dan pengangkatan kembali.

c. Evaluasi atas penilaian angka kredit JFA. d. Evaluasi atas karir JFA.

Masing masing sasaran evaluasi mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Evaluasi atas pelaksanaan pengawasan intern

1) Untuk meyakinkan bahwa unit APIP teleh menyusun analisis jabatan dan mempunyai formasi JFA yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengawasan intern secara ideal di lingkungan organisasinya.

2) Untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan pengawasan intern di APIP telah dilaksanakan oleh pegawai yang kompeten dan tersertifikasi JFA.

(52)

persetujuan teknis dari Kepala BPKP dan tidak melebihi batas waktu 1 tahun dari tanggal persetujuan teknis Kepala BPKP.

2) Untuk meyakinkan bahwa PAK Awal telah diterbitkan oleh Pimpinan APIP yang bersangkutan.

3) Untuk meyakinkan bahwa auditor yang telah diangkat, telah mendapatkan tunjangan JFA sesuai Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2014.

c. Evaluasi atas penilaian angka kredit JFA

1) Untuk meyakinkan bahwa struktur organisasi penilaian angka kredit (termasuk pengujian karya tulis ilmiah) telah dibentuk dan bekerja sesuai dengan ketentuan.

2) Untuk meyakinkan bahwa perolehan dan penilaian angka kredit Auditor telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik periode pengumpulan DUPAK, penilaian maupun perolehan angka kreditnya.

d. Evaluasi atas karir JFA

1) Untuk meyakinkan bahwa pendidikan minimal Auditor Terampil dan Auditor Ahli telah sesuai dengan ketentuan.

2) Untuk meyakinkan bahwa jabatan, pangkat, dan perolehan angka kredit Auditor telah sesuai dengan ketentuan.

3) Untuk meyakinkan bahwa kenaikan jabatan/pangkat Auditor telah berdasarkan perolehan angka kredit tertentu dan pemenuhan kelulusan ujian sertifikasi JFA serta batas waktu dan perolehan angka kredit bagi Auditor tidak terlewati.

4) Untuk meyakinkan bahwa pimpinan unit APIP telah memberikan peringatan kepada Auditor jika pada periode tertentu tidak akan dapat memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan.

(53)

dipersyaratkan pada masa pembebasan sementara, telah diangkat kembali ke dalam JFA.

7) Untuk meyakinkan bahwa pemberhentian auditor telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta menghitung besaran tunjangan JFA dan tunjangan lainnya yang diterima dari mulai seharusnya diberhentikan sampai dengan saat evaluasi.

8) Untuk meyakinkan bahwa prosedur pembebasan sementara karena faktor lain telah sesuai dengan ketentuan.

8.

Jumlah Laporan Evaluasi Penilaian Angka Kredit

Pada tahun 2016, Pusbin JFA mempunyai target kinerja atas kegiatan evaluasi penilaian dan penetapan angka kredit auditor sebanyak 16 laporan dan telah

tercapai seluruhnya atau 100%. Dana yang digunakan untuk membiayai capaian kegiatan Evaluasi Penilaian Angka Kredit sebesar Rp330.153.215,00 atau 98.66% dari anggaran revisi yang disediakan sebesar Rp334.641.000,00.

Namun demikian realisasi atas kegiatan ini sampai dengan akhir tahun 2016 adalah 18 kegiatan dan telah diterbitkan 18 laporan evaluasi penilaian angka kredit. Kegiatan ini dilakukan pada dua Inspektorat Jenderal (unit setingkat eselon I), empat Inspektorat/Inspektorat Utama/Inspektorat LPND/Unit Pengawasan Intern Lainnya, dan 12 Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan evaluasi dari unit APIP di Inspektorat Kabupaten Binjai dan Inspektorat Kota Medan yang dilakukan evaluasi penilaian angka kredit selain evaluasi penerapan JFA agar dapat memberikan gambaran yang menyeluruh atas kegiatan evaluasi penilaian angka kredit.

Capaian kinerja atas kegiatan Evaluasi Penilaian

Angka Kredit adalah 100% dengan tingkat penyerapan dana sebesar 98,66% dari

Gambar

tabel kategori pencapaian, sehingga dapat diperoleh simpulan keberhasilan Pusbin JFA
Tabel Distribusi Skor Kepuasan Instansi Pemerintah atas Auditor Bersertifikat
Tabel Jumlah Penggandaan Soal Tahun 2016 per Jenjang Jabatan
Grafik Komposisi Penetapan Diklat Sertifikasi JFA Tahun 2016
+3

Referensi

Dokumen terkait