• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun masyarakat tangguh bencana alam tanah longsor Dukuh Jelok Desa Parakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun masyarakat tangguh bencana alam tanah longsor Dukuh Jelok Desa Parakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek."

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial

( S.Sos )

Oleh :

DINA MASLAKAH

NIM : B02213011

PROGAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk Memenuhi Salah

Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh

Dina Malakhah

B02213011

Dosen Pembimbing

Drs. Agus Afandi, M. Fil. I

196611061998031002

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABTRAK

Dina Maslakha, B02213011, ( 2017 ) : MEMBANGUN MASYARAKAT

TANGGUH BENCANA ALAM TANAH LONGSOR DUKUH JELOK DESA

PARAKAN KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK.

Penelitian pendampingan ini menggambarkan realitas kehidupan masyarakat

yang memiliki kesadaran rendah terhadap tanggap bencana alam. Problem yang

muncul pada masyarakat adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

dampak bahaya longsor, belum efektifnya program kerja dalam menangani bencana

alam, dan belum terealisasikan program yang menangani tentang kebencanaan.

Tujuan dari pemberdayaan ini untuk menemukan strategi dalam membangun

masyarakat tangguh bencana alam tanah longsor agar lebih mandiri untuk

menangani dan mencegah kejadian bencana di Desa Parakan.

Penelitian pendampingan ini dilakukan mengacu pada pendekatan penelitian

dengan menggunakan metode PAR (

Participatory Action Research

).PAR

dirancang memang untuk mengkonsep suatu perubahan dan melakukan perubahan

terhadapnya. Langkah untuk menggerakkan masyarakat melalui pemetaan awal,

membangun hubungan kemanusiaan, penentuan agenda riset untuk perubahan

sosial, pemetaan partisipatif, menentukan masalah kemanusiaan, menyusun strageti

gerakan, pengorganisasian masyarakat, refleksi dan meluaskan skala gerakan serta

dukungan.

Pendampingan yang dilakukan oleh peneliti bersama masyarakat yakni

melakukan perubahan dalam bentuk pelatihan pendidikan pengurangan resiko

bencana guna memeberikan pengetahuan dasar dalam pengurangan resiko bencana.

Dengan penerapan simulasi membuat peta rawan bencana disertai dengan

memasang rambu-rambu tanda bahaya guna menjadi petunjuk awal dalam

menyelamatan ketika bencana alam. Selain itu dengan advokasi program desa

dalam menangani bencana alam menjadikan beberapa program yang belum efektif

dapat terealisasi kembali.

Dengan serangkaian kegiatan yang telah dilakukan bersama masyarakat

sehingga dapat mewujudkan sikap masyarakat yang tangguh dan mandiri dalam

menghadapi bencana alam. Dari kegiatan tersebut telah menghasilkan peningkatan

dan perubahan yang baik terutama bagi masyarakat yang terdampak bencana secara

langsung. Masyarakat menjadi paham dan mengerti bahwa mengurangi resiko

bencana alam sangat penting dilakukan.

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

...

...i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

...

ii

PENGESAHAN PENGUJI

.iii

PERSYARATAN KEASLIAN

...

iv

MOTTO

v

PERSEMBAHAN

...

...vii

ABSTRAK

.

...viii

DAFTAR ISTILAH

xi

DAFTAR SINGKATAN

..xiv

KATA PENGANTAR

...xv

DAFTAR ISI

xvii

DAFTAR TABEL

.xxi

DAFTAR BAGAN

..

xxii

DAFTAR DIAGRAM

.

...xxiii

DAFTAR GAMBAR

...xxvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah

10

C. Tujuan

...11

D. Strategi Pemecahan Masalah

....11

(9)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERKAIT

A. Konsep Penanganan Kebencanaan

...21

1. Konsep Pengurangan Risiko Bencana ( PRB )

..22

2. Konsep

Pendekatan Community Based Disaster Risk

Management (CBDRM)

....24

3. Konsep Ketangguhan ( Resiliensi )

...27

B. Konsep Bencana Dalam Prespektif Islam

28

C. Penelitian Terkait

..30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Pemberdayaan

38

1. Pendekatan

....38

2. Prosedur Penenlitian dan Pendampingan

.

...39

3. Subyek Dampingan

...41

4. Tehnik Pengumpulan Data dan Sumber Data

...42

5. Teknik Validasi Data

.44

6. Teknik Analisis Data

.45

B. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Dan Pendampingan

.47

C. Pihak yang Terlibat

...48

BAB IV

GAMBARAN KONDISI LINGKUNGAN DAN KEHIDUPAN

FISIK DUKUH NJELOK

A. Gambaran Umum Desa Parakan

..50

B. Kondisi Demografi

...54

(10)

D. Ekonomi Masyarakat

55

E. Kondisi Kesehatan

57

F. Sejarah Desa

...59

BAB V

PROBLEM

MASYARAKAT

DALAM

MEMAHAMI

BENCANA ALAM TANAH LONGSOR DAN GERAKAN

TANAH

A. Kerentanan Alam Dan Rendahnya Kesadaran Akan Bencana

Alam Tanah Longsor

..62

B. Kerentanan Masyarakat

..87

C. Belum Efektifnya Pokja Kebencanaan Dalam Menghadapi

Bencana...92

D. Belum Terealisasikan Program Desa Yang Fokus Menangani

Bencana

.

..97

BAB VI

PROSES PENGORGANISASIAN DALAM

MEMBANGUN

KESIAPSIAGAAN BENCANA

A. Assesment Awal

.99

B. Proses Inkulturasi Terhadap Masyarakat Terdampak Bencana

Alam Tanah Longsor

..

...104

C. Menggalang Dukungan Dalam

Proses Pemberdayaan Untuk

Korban Bencana

105

D. Persiapan Aksi Lapangan

..111

(11)

BAB VII

PROSES AKSI MEMBANGUN MASYARAKAT TANGGUH

BENCANA ALAM

A. Pendidikan

Mitigasi

Tangguh

Bencana

Alam

Tanah

Longsor

.117

B. Aksi Simulasi Pemetaan Rawan Dan Jalur Evakuasi Bencana

Dukuh Jelok

..126

C. Advokasi Dalam Memperkuat Kelompok Kebencanaan

..134

BAB VIII REFLEKSI PENDAMPINGAN

A. Evaluasi Proses Dan Keberlanjutan

..138

B. Refleksi Proses

..143

C. Bencana dalam Prespektif Islam

148

BAB IX PENUTUP

A. Simpulan..

.150

B. Rekomendasi

.151

DAFTAR PUSTAKA

.153

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Data KK masyarakat terdampak tanah longsor di Dukuh

Jelok

..

.3

Tabel 1.2

Strategi Program Dalam Strategi Program Dalam Masyarakat

Tangguh Bencana Alam Tanah Longsor

.30

Tabel 3.1

Jadwal pelaksanaan pelatihan dan pendampingan

...47

Tabel 3.2

Analisis stakeholder

.49

Tabel 4.1

Data tingkat pendidikan masyarakat Dukuh Jelok Desa

Parakan

55

Tabel 5.1

Sejarah kejadian bencana alam tanah longsor Dukuh Jelok.63

Tabel 5.2

Hasil transek bencana

..66

Tabel 5.3

Kalender musim bencana alam Dukuh Jelok

...71

Tabel 5.4

Susunan kelompok kerja kebencanaan

92

Tabel 8.1

Tehnik evaluasi dengan metode scord card (kartu

penilaian)

...138

Tabel 8.2

Penilaian tingkat partisipasi dan perkembangan proses

(13)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1

Analisa Pohon masalah

12

Bagan 1.2

Pohon harapan

..15

(14)

DIAGRAM

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Peta tiga dimensi Desa Parakan

...5

Gambar 1.3

Peta irisan Desa Parakan

....6

Gambar 1.4

Peta kontur Desa Parakan

..7

Gambar 4.1

Peta kelurahan Desa Parakan

...51

Gambar 4.2

Peta persebaran rumah rusak di Dukuh Jelok RT 08

...53

Gamber 4.3

Kegiatan menganyam besek sebagai hasil tambahan

ekonomi

...57

Gambar 4.4

Kegiatan pemerikasaan kesehatan di lokasi pengungsian...59

Gambar 5.1

Kondisi gambar pada tanah retak di Dukuh Jelok Desa

Parakan

68

Gambar 5.2

Berberapa bagian contoh gambar rumah masyarakat Dukuh

Jelok yang terdampak retakan tanah

.79

Gambar 5.3

Peta persebaran rumah rusak di Dukuh Jelok Rt. 08

...71

Gambar 5.4

Rumah keluarga Wakijah ( 60 )

...72

Gambar 5.5

Rumah keluarga Dasi ( 65 )

.74

Gambar 5.6

Rumah keluarga Saroh Anam ( 36 )

75

Gambar 5.7

Rumah keluarga Sunarto ( 52 )

77

Gambar 5.8

Rumah keluarga Supardi ( 49 )

78

Gambar 5.9

Rumah keluarga Tukiyem ( 50 )

..79

Gambar 5.10

Rumah Keluarga Misiem ( 65 )

...80

(16)

Gambar 5.12

Rumah keluarga Santari ( 79 )

.83

Gambar 5.13

Rumah Keluarga Suroso ( 48 )

85

Gambar 5.14

Kondisi kerusakan Fisik

..86

Gambar 5.15

Jalan rusak

88

Gambar 5.16

Kondisi kerentanan sosial masyarakat ketika mengevakuasi

barang berharga

89

Gambar 5.17

kondisi saat pengarahan dan intruksi dalam situasi siaga

bencana longsor kepada korban yang terdampak

90

Gambar 6.1

Kunjungan ke BPBD sebagai proses inkulturasi

...103

Gambar 6.2

Suasana ketika melakukan proses perkenalan dilokasi

pengungsian...

104

Gambar 7.1

suasana peserta saat pemutaran video tampak dalam dan luar

rumah

.120

Gambar 7.2

Media alat untuk aksi pendidikan mitigasi bencana

..122

Gambar 7.3

Media alat untuk aksi pendidikan mitigasi bencana

..123

Gambar 7.4

Media power point dalam aksi pendidikan

124

Gambar 7.5

Media alat power point dalam aksi pendidikan

.125

Gambar 7.6

Suasana ketika melakukan pemetaan bersama dalam proses

aksi

.128

Gambar 7.7

Media alat rambu

rambu bencana dalam evakuasi

.130

Gambar 7.8

Media alat rambu

rambu bencana dalam titik kumpul...130

(17)

Gambar 7.10

Ketika

aksi

penancapan

dilakukan

bersama

BPBD,BABINSA dan ketuaRT

.132

Gambar 7.11

Hasil simulasi pemetaan bersama masyarakat dalam bentuk

pusat informasi

...133

Gambar 7.12

Suasana ketika advokasi bersama ketua program kerja

kebencanaan

...136

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

✁✂ ✄☎✂☎

e

☎✆ ☎✝ ✞✟✠✡✂ ☛ ☞✟✠ ✌☎✍✡ ✍✡ ✎✂ ✍✏✂ ✟ ✞✡ ☎

,

✑✟✝✟✂ ☞✟✠✡ ☎✂ ✒✏✞✡ ☎✆ ✝ ✟✝ ✓✔ ☎☞ ✕✟ ✓✡ ✌☎✕☎✂ ✖✠✏ ☛✠☎✝ ✕☎✝✖✔✂ ☛ ✞✡ ☎☛ ☎ ✓✟✂ ✄☎✂☎ ✍☎✂ ✁✗✁✘

(

✁ ☎✍☎✂ ✙☎✞✡✏ ✂ ☎✆ ✗✟✂☎✂☛ ☛✔✆☎✂☛☎✂ ✁✟✂✄☎✂☎

)

✝ ✟✝ ✓✔☎☞ ✕✟ ✓✡ ✌☎✕☎✂ ✖✠✏☛ ✠ ☎✝ ✘✟ ✞ ☎

/kelurahan tangguh

bencana. Keduanya, merupakan kebijakan pemerintah dalam penanggulangan

bencana berbasis komunitas.

Longsor merupakan salah satu bencana alam yang

sering melanda daerah perbukitan di daerah tropis basah, karena adanya curah hujan

yang tinggi. Longsor lahan adalah gerakan material penyusun lereng ke arah bawah

atau keluar lereng karena adanya pengaruh gravitasi. Hal ini menyebabkan

kerusakan fisik materi maupun hal apa saja yang ditimpanya bahkan korban jiwa

sekalipun.

1

Seperti halnya yang terjadi di wilayah Trenggalek di Desa Parakan

Kecamatan Trenggalek Jawa Timur. Dari data yang selama ini di lihat, bencana

dianggap sesuatu yang bersifat alamiah, mendadak dan tidak bisa dicegah.

Akibatnya ketika terjadi bencana banyak masyarakat yang tidak siap sehingga

mengakibatkan kerusakan besar bahkan kematian. Longsor merupakan salah satu

jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni

atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun

(19)

leren

g

terse

✛ ✜✢✣✤✥✦✥ ✧★✩✦ ✪✫ ✩ ✬ ✢ ✭✬✮✥ ✯✰ ✱✥ ✬ ✭✦✥ ✥ ✯✥ ✪✥✦ ✪ ✪ ✜✥✦✱ ✭✫ ✢✥✛ ✰★✥✦✲ ✥ ✯✥ ✢✥✦✥ ✧

✯✥✦✛ ✥✢✜✥✦✲✭✦✜✫ ✜

y

✦★ ✭✬ ✭✦ ✪✣✳✥★✥ ✧✫ ✥✢ ✜✦✥

y

y

✥✰✢ ✜✛✭✦✴✥✦ ✥✢✥✦✥ ✧★✩✦ ✪✫ ✩ ✬

y

✥✦ ✪✯✥✲✥✢ ✵ ✭✦✪ ✜✛ ✜ ✬✫ ✭✪ ✥★✥✦✥

y

✛ ✥✰✱✢ ✭✬✦✥✱ ✶✵✥✦✜✫ ✰✥

,

✬✜✵✥ ✧✯✥✦★✥ ✧✥✦✲✭✬✢✥✦ ✰✥✦✯✥✦✥✲✥✲✜✦

y

✥✦ ✪✥ ✯✥ ✯✰✫ ✭✱✰✢✥ ✬✱ ✭✮✥ ✯✰✥✦✢✥✦✥ ✧★✩✦ ✪✫ ✩✬✣ ✷

✸✥✹✥✦★✩ ✦✪ ✫✩✬✯✥✦✢✥✦ ✥ ✧✛ ✭✬✪✭✬✥✱✯✰✺✭✫ ✥✻✥ ✬✥✱ ✥✦✼ ✭✴✥ ✵✥✢ ✥✦✤ ✬ ✭✦✪ ✪✥★ ✭✱

✥ ✯✥★✥ ✧ ✫ ✥★✥ ✧ ✫ ✥✢ ✜ ✥✦ ✪

y

✢ ✭✬✯✥✲✥✢ ✯✰ ✺✜✫ ✜✦ ✤ ★✥✫ ✰ ✧ ✵ ✭✬✜✲✥✱ ✥✦ ✱ ✥✹✥✫ ✥✦ ✥✦ ✪

y

✯✰✹✥✫✲ ✥ ✯✥✰ ✩★ ✭✧ ✻ ✭✵✭✬✰✦✢✥ ✧ ✼✥✛ ✜✲✥✢ ✭✦ ✤ ✬ ✭✦✪ ✪✥★ ✭✱ ✫ ✭✛✥✪ ✥✰ ✱✥✹ ✥✫✥✦ ✬✥✹✥✦

✛✭✦✴✥✦ ✥✣ ✽

✾✥★✢ ✭✬✫ ✭✛✜✢✯✥✲✥✢✯✰★✰ ✧✥✢✯✰✺✜✫ ✜✦✿✭★✩ ✱✺✭✫ ✥✻✥ ✬✥✱✥✦ ✣❀✭✬✯✥✫ ✥ ✬✱ ✥✦✯✥✢✥

✯✥ ✬✰ ★✥✲ ✩ ✬✥✦ ✬✭✱ ✥✲ ✲ ✭✦✯ ✜✯ ✜✱ ✺✜✱✜✧ ✿✭★✩ ✱ ✺✭✫✥ ✻✥ ✬✥✱ ✥✦ ✥✦ ✪

y

✢✩ ✢✥★ ✲✭✦✯✜ ✯✜✱ ✫ ✭✛✥✦✥✱

y

✚ ✚ ❁✮✰✹✥

,

✢✥✦ ✥ ✧✬ ✭✢✥✱✥✦✪

y

✢ ✭✬ ✮✥ ✯✰✥✱✰✛ ✥✢✫✢ ✬ ✜✱ ✢ ✜✬★✥✲✰✫ ✥✦✢✥✦ ✥ ✧✥✦ ✪

y

✢✰ ✯✥✱ ✫ ✭✰ ✵✛ ✥✦✪ ✱ ✥ ✬✭✦ ✥ ✢ ✭✬ ✯✰ ✬✰ ✯✥ ✬✰ ★✥✲ ✰✫✥✦ ✛ ✥✢ ✜ ✛✥ ✯✥✫ ✥✰✢ ✜

y

✛✥✢ ✜ ✥✦ ✪

y

✢✰ ✯✥✱ ✯✥✲✥✢ ✵ ✭✦

y

✭✬✥✲✥✰ ✬✣ ❂✰ ✬

y

✥✦ ✪✢ ✭ ✬✢✥ ✯✥ ✧✯✰✢✥✦ ✥ ✧✢✰ ✯✥✱ ✯✥ ✲✥✢ ✵✭✦ ✪✥★✰ ✬✵✥✱✫ ✰ ✵✥★

,

✫ ✭✧✰✦✪ ✪✥ ✱✭✢✰✱✥ ✢ ✭✬✮✥ ✯✰ ✧✜ ✮✥✦ ✯✭✬✥✫ ✥✱ ✥✦ ✛ ✭✬✥✱✰✛ ✥✢ ★✩✦ ✪✫ ✩✬

,

✵✥✢ ✭✬✰✥★ ★✩✦ ✪✫ ✩✬✥✦ ✢ ✭✬✫ ✭✛✜✢ ✵ ✭✬✜✫ ✥✱ ✥★✰ ✬✥✦ ✰ ✬✰✪✥✫ ✰ ✫ ✭✧✰✦ ✪✪ ✥ ✵✭✦ ✪✥✱ ✰✛✥✢✱ ✥✦ ✫✥✹✥ ✧ ✵✥✫✥ ✬✥✱✥✢

y

✢✰ ✯✥✱ ✢ ✭✬✥★✰ ✬✰ ✫ ✭✴✥ ✬✥ ✵✥✱ ✫✰ ✵✥★✣

❄✦ ✢ ✭✦✫ ✰✢✥✫✧✜ ✮✥✦✥✦ ✪

y

✢✰ ✦✪ ✪✰✵ ✭✵✛✜✥✢★✩ ✦✪✫ ✩✬✥✦✥ ✦✪

y

✢✭✬ ✮✥ ✯✰✫ ✭✵✥✱ ✰✦✲ ✥ ✬✥ ✧✶ ✱ ✥ ✬✭✦✥ ✯✥✲✥✢ ✵✭✦ ✪ ✧✥ ✵✛ ✥✢ ✱✭✪✰✥✢✥✦ ✵✥✫✥✱ ✥✢

y

✵ ✜★✥✰ ✯✥ ✬✰ ✱ ✭✪ ✰✥✢✥✦ ✭✱✩ ✦✩✵✰ ✯✥✦ ✥✱ ✢✰❅✰✢✥✫✲ ✭✦✯✰ ✯✰✱✥✦✥✦ ✥✱ ✥✦✥✱✥✦ ✪

y

✰✦ ✪✰✦✲✭✬✪✰✱ ✭✫ ✭✱ ✩★✥ ✧✣❆✥✫✥ ✬

y

✥✱ ✥✢✛✭✬✪ ✩✢✩ ✦✪ ✬✩✩✦ ✪

y

✯✥★✥ ✵ ✲✭✵✛✭✬✫ ✰ ✧✥✦ ✥✦ ✪

y

✯✰★✥✱ ✜✱✥✦ ✯✰ ★✩ ✱✥✫ ✰ ★✩ ✦✪✫ ✩✬ ✯✥✦ ✱ ✭✪✰✥✢✥✦ ✰✢ ✜ ✵ ✭✵✛✜✥✢ ★✩✱ ✥✫✰ ★✩✦ ✪✫ ✩ ✬✥✦ ✫ ✭✵✲✥✢ ✵✭✵✛✥✰✱ ✮✜✪✥ ✯✰★✥✱ ✜✱ ✥✦ ✲ ✭✬✛ ✥✰✱✥✦ ✫✰✫ ✢ ✭✵

2

❇ ❈❉❇

, Tanggap Tangkas Tangguh menghadapi bencana,

❊❋ ● ❍●■❏ ❑▲ ▼

◆ ❖ P❖◗ ❘❖ ❙❖❋❚◗ ❯❖ ◗❱❲ ❳❲

(

▲❨❩❖ ❬❭◗

)

❍❚❪ ❖ ❳❭❳❚❫❖❪ ❖❴❖❋❖◗❇ ❈❉❇❵❙❚◗❯❯❖ ❪❚ ❳

.

4

(20)

p

er

ir

n

d

u

k

u

h

terse

❤ ✐❥❦

♠ ❣♥ ✐♦ ♣ ❣q r❥ ✐ ♥❣s r♣ t r✉❣✉ ❣s ❣ ✈ ✐✉ ❣♦ ✇ ✈ ❣✉①♦❣ ② ❣✉r❥ tr

❤❣③❣♣ q④♦ ✇s④✉❣♦ ❥ ①✉①♦ t❣♥ ❥ ❣♦❣♣ ❣✈r❤❣❥ q④♦✇s④✉ t ❣♦ ❣r✉❤①✈❣s ♣✐⑤❣♦ ❥ rt❣✈t❣② ❣❥

♥①♦ ✇ ❣qr✉ s ①♣ r♦✇✇ ❣ ❣r✉ ❥ ①✉s ①❤ ✐❥ q❣✉r ✈ ① ② ①s ❣③❣♣❣♦ t❣♦ ♥①♦ ✇ ✇①♦❣♦✇r s ❣③❣♣

♥❣s

y

❣✉ ❣✈❣❥s ①❥ ①♥ ② ❣❥❦

⑥ ①t ❣②❣❥ ⑦✉ ✐♥❣♣❣♦ ✇

y

❥ ①♥❤④✈♦❣

y

✉ ①❥ ❣✈❣✈r❤❣❥ ✇①✉ ❣✈❣♦❥ ❣♦❣♣

y

❣♦✇❥ ①✉⑤❣t r

,

y

❣♦✇♥❣♦❣⑤r✈ ❣tr❤r❣✉✈ ❣♦❣✈❣♦ s ①♥ ❣✈ r♦② ❣✉ ❣♣✈④♦trs r♦❣

y

,

✈ ❣✉①♦❣♣✐⑤❣♦❣♦ ✇

y

❥ ①✉✐s ❥ ✐ ✉✐♦❣✈❣♦❤ ①✉ ❣✈r❤❣❥q④♦✇s④✉ ❣♦❥ ❣♦ ❣♣t ❣♦♥ ①♦r♥②❣✉✐♥❣♣❣♦✇

y

✉ ①❥❣✈s ①♣ r♦✇✇ ❣❣✈❣♦ ♣❣♦⑧✐ ✉t ❣♦♥ ①♦✇ ❣♣ ❣③❣❥ r✉ ✈❣♦✈④♦trs r

y

❣♦✇❥ r♦✇✇❣qt rtq❣♥✉✐♥ ❣♣ ❦t❣♦s ①❤ ❣♦

y

❣✈⑨ ⑨ ②❣t ❣ ❣③❣q♦❣

y

♦❣♥ ✐♦ ❤①✉❤①✉❣②❣ ⑤❣✉❣✈ ③❣✈❥ ✐ ❥ ①q❣♣ ♥ ①♦❣♥❤❣♣ ♥①♦⑤❣tr ⑨⑩ ✉✐♥ ❣♣

y

❣♦✇ ❥ ① ✉❣♦⑧❣♥ q④♦✇s④✉

y

❣ r❥ ✐ ❶❣✉ r✈✐❥ ❣t ❣q❣♣ t❣❥ ❣ ✐♦ ❥ ✐✈ ♦❣♥ ❣ ♦ ❣♥ ❣ ✈①②❣q❣ ✈ ①q✐❣✉ ✇❣

y

❣♦✇✉✐♥❣♣♦

y

❣❤①✉②④❥ ①♦s rq④♦✇s④✉❥ rt❣✈t❣② ❣❥tr② ✉①tr✈s r✈❣②❣♦③❣✈❥ ✐♦

y

❣ ❣✈ ❣♦❥ ① ✉⑤❣t r s ①♣r♦✇✇❣ ✉❣s ❣⑧①♥❣s② ❣t❣♥❣s

y

❣ ✉❣✈ ❣❥s ❣♦ ✇ ❣❥♥ ①♦✇♣❣③❣❥ r✉✈ ❣♦ ✈❣✉ ①♦ ❣ s ①q❣r♦ ❣✈ r❤ ❣❥ ♣ ✐⑤❣♦

y

❣♦ ✇ t ①✉❣s t ❣♦ ❥ ①✉t ❣②❣❥ ♥ ❣s ❣q❣♣ ❥ ❣♦❣♣ ✉①❥ ❣✈

y

❣♦✇ ♥①♥❤✐❣❥ ♥❣s

y

❣✉ ❣✈❣❥♣ ❣✉✐s ①q❣q✐③❣s②❣t ❣② ❣t❣✈ ①❣t ❣❣♦r♦r

❷ ❦ ⑥❣❤①q❸❦❸ ❹ ❺❻ ❼❻ ❽❾❻❿❻➀➁ ❽➂❻ ❽❼❻➃ ➄➅ ❻ ➆

(

➇ ➈➉❻ ➆➊ ❽

)

❼❻❿ ➂❻➋➊➃ ➊ ➆➌➅ ➁ ➍ ➎➃➏❻ ➀❻➉❻ ❽➂➂❻ ➍➐ ➑➌➎➒➁ ➓➔➁❿➑ ➈➐ ➇ ➀ ➄❿ ➊ ➓❻ ➆➓➊➅ ➄❿❻ ❽

6

❺❻❼❻❽❾❻❿❻➀➁ ❽ ➂❻❽→❻❿ ➎➅ ➄

(

➣↔➉❻➆➊❽

)

❼❻❿ ➂❻➀➊➃ ➊ ➆➌➅ ➁ ➍ ➎➃➏❻ ➀❻➉❻ ❽➂➂❻ ➍➐➐➌➎➒➁ ➓➔➁❿➑ ➈➐ ➇➀ ➄ ❿ ➊ ➓➊❻ ❽❻↕

y

♠④ ♠ ❣♥ ❣

➙➙

(

➙①②❣q❣➙①q✐ ❣✉ ✇❣

)

♠④ ♠ ❣♥ ❣ ➙➙

(

➙①②❣q❣➙①q✐ ❣✉ ✇❣

)

❸ ➛❣s rs ❸⑨ ➜✐⑤r♦❣

⑨ ➝ ❣q❣q ❸❢ ➜✐♦❣③❣♦

❢ ➞❣♣

y

✐ ❸⑩ ➟ ❣♥ r♦r

⑩ ➜✐✈ ✉r ❸ ⑦ ➜✐✈ ✉r♥

⑦ ➠ ✐⑤❣♦ r ❸ ➡ ➢ ✉r➤

➡ ⑥❣♦q❣s ❸➥ ➠ ✐ ✉

y

❣❥
(21)

➨➩➫➩➭➭➯➩➲➩ ➳➩➵➩➫

y

➸ ➺➳➻➩➼ ➽➩➵➸➩ ➾➩➚➪➶ ➾➹➲ ➶➳➨➘➵ ➘➚ ➴ ➺➷➶➵

Sumber : wawancara dengan Tyas selaku Kepala Dususn Desa Parakan

➯➺➼ ➩ ➾➹ ➲ ➘ ➻➩➚ ➩ ➻➩ ➫ ➺➼➽➩➫➵➶➲ ➶➾➹ ➘➾➫➘ ➵ ➬➩ ➷➘➳➺➮➩➵➘ ➩➲ ➱ ➾➩➼ ➘ ➾ ➻➱ ➳➩➲ ➩ ➚ ➩ ➷

➫ ➺➳➲ ➺✃➘➫ ➵ ➘ ➳➩ ➾➹ ➼➺➼➘ ➩➲➵ ➩ ➾ ➵➩ ➳ ➺➾➩ ➬➩ ➳➩➵

y

➩ ➾➹ ➫ ➺➳➷➩ ➷➘ ➬➩➘ ➚ ➻➩ ➾ ➫➱ ➻➩➵ ➼➺➼➘➾➹➵ ➱ ➾➵ ➩ ➾ ➼ ➩➲

y

➩ ➳➩➵ ➩➫ ➘ ➾➫➘➵ ➼ ➺➾➘ ➬➘ ➵ ➺➲ ➩ ➾➩ ➩ ➽➩ ➷➩➹➱ ✃➩➹➱ ➼ ➩➲➩➳➩➵➩➫

y

y

➩ ➾➹ ➻➩ ➷➩➼ ➵ ➩➫ ➺➹ ➶ ➳➱ ➵ ➺➷➶➼ ➽ ➶➵ ➳➺➾➫➩ ➾ ➩ ➾

y

➹ ➫➱ ➾➹➹ ➱ ➾➩➼ ➘ ➾ ➽➺➼ ➩➚➩➼ ➩ ➾ ➼ ➩➲➩➳➩➵➩➫

y

➫ ➺➳➚ ➩ ➻➩ ➽➫➩ ➾➩➚➷➶ ➾➹➲ ➶ ➳➳➺ ➾➻➩➚➼ ➩➵➩➩➵ ➩ ➾➼ ➺➼✃➩➚ ➩➩➵ ➩ ➾

y

➼ ➩➲➩

y

➳➩➵ ➩➫

y

➩ ➾➹➫➱ ➾➹➹ ➩ ➷ ➽➩ ➻➩ ❐➱ ➷➩➩ ➚

y

➫ ➺ ➳➲ ➺✃➘ ➫

,

➵ ➩ ➳➺➾➩ ➻➺➾➹ ➩ ➾ ➵➶➾ ➻➱➲ ➱ ➳ ➺➾➻➩➚ ➾➩

y

➽ ➺➼➩➚ ➩➼➩ ➾ ➩➫➩➘ ➽ ➶➷➩ ➽➱➵➱ ➳ ➼➩➲➩ ➳

y

➩➵ ➩➫ ➫ ➺➳➚➩ ➻➩ ➽ ❐➱ ➷➩➩➚

y

➻➺➾➹ ➩ ➾ ➫➱ ➾➹➵ ➩➫ ➵➺➳➺➾➫➩ ➾➩ ➾ ➷➶ ➾➹ ➲ ➶ ➳ ➫➱ ➾➹ ➹➱ ➼➺➾

y

➺✃➩✃➵ ➩ ➾➼➩➲➩ ➳➩➵➩ ➫

y

➵ ➘ ➳➩ ➾➹➼ ➺➾➩ ➻➩ ➳➱

y

➽➶➫ ➺➾➲ ➱➵ ➺➳➘ ➹➱➩ ➾➻➩ ➾➵➺➳➘ ➲➩➵ ➩ ➾➩ ➾➹

y

➻➱➩➵➱✃➩➫➵➩ ➾➶ ➷➺➚✃➺➾❒➩ ➾➩➫➩ ➾➩➚➷➶ ➾➹ ➲ ➶ ➳➽➩ ➻➩❐➱ ➷➩➩➚

y

➫ ➺➳➲ ➺✃➘➫ ❮

Ï ➺➳➱➵➘ ➫✃➺➳✃➺➳➩ ➽➩

➽➩ ➽➩ ➳➩ ➾➚ ➩➲ ➱ ➷➹➩➼✃➩ ➳➽ ➺➫➩➨ ➺➲ ➩Ð➩ ➳➩➵ ➩ ➾❮

Ñ

ÒÓ ÔÓ ÕÖÓ×ÓØÙ ÕÚÓ ÕÛ ÚÜÙÕÚ

(

Ý ÞßÓ àá Õ

)

âÙ ãÓ ä áå ææçåç èé×Ù Õ ÚÚÓ ãÙäêÓ ØÓßÓ Õ ÚÚÓ ãë ì ÕÜíÙ îïÙ×ØðäÓÕßÜ×çåç èß×Ù ÕÚ ÚÓ ãÙä

ñ ➯➘➬➱ ➳➩ ➾ òó ô➘ ➽➩ ➳➻➱

ó ô➘ ➳ ➶➲ ➶ õö ô ➶➽➱ ➾➹ ➱

òö ô ➷➩➼ ➺➫ õ ò ➨➩➲ ➱

ò ò ➯➘ ➚➩ ➻➱ õ õ ô➩ ➾➫➩ ➳➱

ò ò ô➘➼ ➱➩➫➱

y

õ÷ ➸➘ ➵➱ ➬➩

ò õ ➯➘➬➱ ➷➩ ➾ õ➧ ô➘ ➾➩ ➳➫ ➶

(22)

ùúû üúýþÿ þ

✁✂ú ✄☎✆ú✝ ☎û✁✞✟ ☎✝ ✁✟ú úýú✠ú✞

Sumber : Gambar Di Ambil Dari Peta Geospatial

ùúûüúýú✞ ✡ ✁✂ú ✂☎✆ú ☛ ☎û✁✞✟ ☎ ☛☎ú✂ú✟ û✁✞☞ ✞✌☞ ✠ ✠ú✞ ✍✎ ✠ú✟ ☎ ✝ ✁✟ú ú ýú✠ú✞

ú☛ú✍ú✏ ☛✁✟ú

y

ú✞✆ü✁ýú☛ú ☛☎ ✡ ✁ý ü☞ ✠ ☎✂ú✞ú✞ ✆

y

✂☎☛ú✠ýú✂ú☛ ✁✞✆ú✞û✁û☎✍ ☎✠☎✠✁✂☎✞ ✆✆☎ú✞ ✑ø✒ û✁✂✁ý ☛ú✞ ✠ ✁ý✁✞ ☛ú✏ ú✞ þø✒ û✁✂✁ý ☛ ✁✞✆ú✞ ✠ ✁û☎ý☎✞ ✆ú✞

y

ú✞✆ ✍ú✞☛ú☎ ☛✁✞ ✆ú✞ ✠✎û✡✎ ✟ ☎✟ ☎✂ú✞ú✏ ✆✁û ü☞ý ☛✁✞ ✆ú✞ü✁ý ✓✟úû✡☞ýüú✂☞✡ú☛ú✟✔ú✞ ✆✟☞ ✍ ☎✂☞✞✂☞✠û✁✞

y

✁ýú✡ ú☎ý

,

✟ ✁✏☎✞ ✆✆ú☛úý☎✆úûüúý✂✁ý✟ ✁ü☞ ✂☛ú✡ú✂☛☎✠ú✂ú✠ú✞üú✏✕ú✝ ✁✟ú úýú✠ú✞ú☛ú✍ú✏☛✁✟ú

y

(23)

✘✙✚ ✛✙✜✢✣ ✤

✥✦✧✙★✜✩✪✙✫✬ ✦✪✙✥✙✜✙✭✙✫

Sumber : Gambar Di Ambil Dari aplikasi global mapper

✥ ✦✧✙ ✩✜✩✪✙✫ ✚✦✜✮✯✙✭✙✫ ✛✦✫ ✧✮ ✭ ✰✙✜✩ ✛✙

y

✙✫ ✱✙✫ ✯✦✧✙ ✧✩✱✙ ✰✩✚✦✫ ✪ ✩ ✲ ✩✭✙ ✛✙✙✫ ✱ ✭✙✫

y

✧✦✜ ✛✦✳✙ ✴✚✦✫✲✙✰✩ ✰✮✙✚ ✙✭✙ ✙✭✙✫ ✧✦✜✳✴✙✧ ✰✙✜✩ ✪✙✧✮ ✪✩✪ ✩ ✧✩✫ ✱ ✱✩✜✦✫✰✙ ✴✫✙

y

✪ ✮✙✧✮✯✦✜✚✮ ✭✙✙✫✣

✥ ✦✧✙✧✵✯✵✱✜✙✶✩✩✫ ✩✰✩✙✚✛✩✳✰✙✫✰ ✩✛✮✙✧✰ ✦✫✱✙✫✙✯✳✩✭✙✪ ✩✱✳✵ ✛✙ ✳✚ ✙✯✯✦✜✰✦✫✱✙✫

✚✦✫✙✜✩✭ ✪✙✧✮✱✙✜✩✪ ✰✙✜✩ ✱✙✚✛✙✜✯✵ ✳✙ ✬ ✦✪✙ ✥✙✜ ✙✭✙✫ ✰✙✜✩✚✮✳✙✩

y

✙✫ ✱✯✙ ✳✩✫✱✛✙✷✙ ✴ ✪✙✚✯✙✩✯✙ ✳✩✫✱✧✦✜✧✩✫ ✱ ✱✩✰✙ ✜✩✙✫ ✱✭✙✢ ✸✹✚✪✙✚✯✙✩✭✦✧✩✫✱✱ ✩✙✫✺ ✸✹✚✦✧✦✜✣✬✙✜✩✱✙✚ ✛✙✜

✯✦✧✙ ✧✵✯✵✱✜✙✶✩ ✰✩✙✧✙✪✻ ✰✙✯✙✧ ✰✩✳✩✴✙✧ ✛✙ ✴✷✙ ✬ ✦✪✙ ✥✙✜ ✙✭✙✫ ✚✦✜✮✯✙✭✙✫ ✬ ✦✪✙ ✰ ✦✫ ✱✙✫

✭ ✦✧✩✫ ✱ ✱✩✙✫✙✫✱

y

✧✩✰✙✭✛✦✱✩✧✮✼✮✜✙✚✭✙✜✦✫✙✚ ✙✪ ✩✴✰ ✩✧✦✫ ✱✙ ✴✛✙✧✙✪✮ ✭✮✜✙✫✭ ✦✧✩✫✱✱✩✙✫

y

(24)

✾✿❀❁ ✿❂❃ ❄❅

❆❇❈✿❉❊❋ ❈●❂❍❇■ ✿❆✿❂ ✿❏✿❋

Sumber : Gambar di ambil dari Peta Geospatial

❑ ❇❂ ❁ ❇▲ ✿ ▼✿◆❋

y

✿ ▲ ❇❋❖ ✿❋ P ❇❈✿ ❏❊❋❈●❂

y

✿❋❖ ❀✿❋ ✿ ▼ ✿■◗◆ P ❇❈✿ ◗❋◗ ✿❏ ✿❋ ❀ ❇❋ ●❋❘●❏❏✿❋ P ❇❂ ▼◗ ❈●❋ ❖ ✿❋ ■ ❇❈◗ ✿P ❏ ❇❈◗❋❖ ❖◗ ✿❋ ◆ ❇❂ ❇❋ ❖

y

✿❋❖ ❈✿❀P ✿❏ ■❇▼ ◗❋ ❖ ❖✿ ✿❏✿❋ ▲✿P ✿❈ ▲ ◗◆◗▼ ✿❈ ▲ ❇❋❖✿❋ ❘❇◆ ✿■ ■ ❇❁❇❂✿P ✿ P❇❂▼ ◗ ❈●❋❖✿❋ ❏❇❈◗❋ ❖ ❖◗ ✿❋ ❍❇■ ✿ ❆✿❂ ✿❏✿❋ ❘◗❏ ✿

▲ ◗◆◗▼ ✿❈▲ ❂❖ ✿❀❁ ✿❂P❇❈✿❏❊❋❈●❂❈❇❂ ■ ❇❁● ❈❄

❙✿

y

❊❂◗ ❈✿■ ❀✿■✿❂ ✿❏✿❈

y

❍●❏ ●▼ ❚ ❇◆ ❊❏ ✿▲ ✿◆ ✿▼ ❁❇❏ ❇❂❘✿ ■ ❇❁ ✿❖✿◗ P❇❈✿❋◗ ▲✿❋ ❁ ❇❏ ❇❂❘✿ ❏❇◆ ● ✿❂ ❏ ❊ ❈✿ ●❋ ❈●❏ ❀❇❋ ▲ ✿P✿❈❏ ✿❋ ▼✿■◗◆ ❈✿❀ ❁✿▼✿❋ ■ ❇❁✿ ❖✿◗ ✿◆ ✿■✿❋

❀ ❇❋

y

✿❀❁ ●❋❖ ▼ ◗▲ ●P ❄ ❍●❏ ●▼ ❚ ❇◆ ❊❏ ❀ ❇❂ ●P✿❏ ✿❋ ▲ ❇■ ✿

y

✿❋ ❖ ■ ✿❋❖✿❈ ❂ ✿❯ ✿❋ ❈❇❂❘✿▲◗ ❁ ❇❋❱✿❋✿ ✿◆ ✿❀❄ ❍❇❋❖✿❋ ❏ ❊❋▲ ◗ ■◗ ✿◆ ✿❀

y

✿❋❖ ❀❇❂ ●P ✿❏✿❋ P❇❂ ❁ ●❏ ◗ ❈✿❋ ▲✿❋ ❀ ❇❋✿❋❘✿❏

y

✿❋❖ ▲◗ ✿P ◗ ❈ ▲ ● ✿ ▲ ❇■ ✿

y

✿❏ ❋◗ ▲❇■ ✿ ■●❏ ❊ ■ ✿❂◗ ▲ ✿❋ ▲❇■✿ ▲✿❯ ●▼ ✿❋ ❲ ❏❇▼◗▲●P✿❋ ▲ ◗ P❇❖●❋ ●❋ ❖ ✿❋✿❋❖

y

❀✿❊❂◗ ❈✿■

y

■ ❇❁ ✿❖✿◗P❇❈✿❋◗

y

✿❋❖❈◗▲✿❏▲ ◗ ❁❇❏✿◆◗▲ ❇❋❖ ✿❋❏❇❀ ✿❀P●✿❋

y

(25)

y

❨❩ ❬❭❨❪❨ ❭❨❪❨❫❨❩❨

y

❴❵❴❵ ❛ ❨❩ ❛❨ ❜❝❨ ❞❡❢❛❨ ❜❝❨ ❞❣ ❤❩ ❬❨❩❡✐❥❛ ❨❦❨❧♠❨❛ ❞❛❝❤♥ ❤❭❦❨❨❩

y

❨❩ ❬ ❛ ❤♦❨❬❞♦❵ ❭❵ ❫ ❪❨❩❞❣ ❨❩ ♦❤♥❤❭❦❨ ❣ ❞❴❵ ❨ ❭♥♣❪❨❧ q❤❨❣❨ ❨❩ ❝ ❤❩ ❬ ❤❪❨ ❫❵❨❩ ❝ ❤❩ ❣ ❞❣❞♥❨❩

y

❨❩ ❬♥❵❭❨❩ ❬❜ ❤❜♦❵ ❨❪❜❨❛❨

y

❭❨♥ ❨❪❜❞❩❞❜❝❤❩❬❤❪❨ ❫❵ ❨❩❪ ❤❩ ❪❨❩❬♦❨ ❫❨❨

y

❣ ❨ ❭❞♦❤❩ r❨❩ ❨ ❨❴❨ ❜❣❨❩ ❝❤❩ ❬ ❤❪❨ ❫❵ ❨❩ ❪ ❤❩❪❨❩ ❬ ❝ ❤❩

y

❤❴❨ ❜❨❪❨❩ ❣❞❩❞❣ ❨ ❴❨ ❜❪❨❩❬ ❬❨❝ ❭ ❤❛ ❞♥♣♦❤❩r❨❩❨

,

❛ ❤❫❞❩ ❬❬ ❨ ❫❨❴ ❪ ❤❭❛ ❤♦❵ ❪ ❜❤❜♦❵ ❨❪ ❜❨❛❨ ❭❨♥ ❨❪

y

❵❩ ❪❵ ♥ ❛ ❤❴❨❴❵ ❜❤❩ ❬❬ ❨❩❪❵ ❩❬ ♥❨❩ ❛♣❛ ❞❨❴ ❞❛ ❨❛ ❞❣❨ ❭ ❞❝ ❤❭❨❩ ❬♥ ❨❪❣❤❛ ❨❧

s

t ❤❭❣❨❝ ❨❪❝❤❜♦❞❩❨❨❩ ❣❤❛ ❨❛ ❞❨❬❨♦❤❩r❨❩❨

y

❨❩❬❣❞r❨❩❨❩ ❬♥ ❨❩ ♣❴ ❤❫ ❝❤❭❨❩ ❬♥ ❨❪ ❢ ❤❛ ❨ ✐❨ ❭❨♥ ❨❩ ❨❩ ❬

y

❣❞ ❝❤❭❛ ❤❜♦❨ ❫♥ ❨❩ ♣❴ ❤❫ ✐❵❛ ♥❤❛ ❜❨❛ ❝❵ ❛❨❪ ❨ ❞❪❵

y

❛ ❤♦❨❬❨ ❞ ❜❨❛❨ ❭❨♥❨❪

y

❣❨❩ ❣❤❛❨

y

❨❩❬ ❪❨❩ ❬❬ ❵ ❫ ❣❨❩ ❜❨✉❨❛ ❣❞❭❞❧ ✈❨ ❜❵❩ ❫❨❴ ❪ ❤❭❛ ❤♦❵ ❪ ❫❨❩❨

y

❛ ❤♦❨ ❬❨ ❞❭ ❤❩ r❨❩❨❛ ❨❦❨♥ ❨ ❭❤❩ ❨ ❣ ❨ ❭❞❝ ❞❫❨♥ ❣ ❤❛ ❨ ♦❤❴❵❜♦❞❛ ❨ ❜ ❤❭❤❨❴ ❞❛ ❨❛ ❞♥❨❩ ❩❨

y

♥❨ ❭ ❤❩❨ ♥❤❪ ❤❭♦❨❪❨❛ ❨❩ ❝ ❨❣❨ ❨❩ ❬❬ ❨ ❭❨❩ ❨❩ ❬

y

❣❞❜❞❴ ❞♥❞❧ ❡ ❤❫ ❞❩❬ ❬❨ ❝❤❩ ❬ ❤❜♦❨❩ ❬❨❩ ❵ ❩❪❵ ♥ ❣ ❤❛ ❨ ❪❨❩ ❬❬❵❫ ♦❤❩r❨❩ ❨ ❪ ❤❭❛ ❤❩ ❣❨❪ ❣❨❩ ❪ ❞❣❨♥ ❪ ❤❭❴❨♥ ❛ ❨❩❨❧ ✐❨❣ ❨ ❫❨❴ ❣ ❨ ❭❞ ❝❞❫❨♥ ❜❨❛✇❨ ❭❨♥ ❨❪

❛ ❵❣ ❨ ❫ ❨❣❨ ♥❤❜❨❵ ❨❩ ❣❨❩ ♥ ❤❜❨ ❜❝❵ ❨❩ ❵❩ ❪❵♥ ❝❤❩ ❬ ❤❜♦❨❩ ❬♥ ❨❩❩❨❧

y

t ❤❭❣ ❨❝❨❪ ✐♣♥ ❦❨ ❡ ❞❨❬❨ q❤❣ ❨ ❭❵❭❨❪❨❩ ♠ ❤❩ r❨❩ ❨ ❢❨❩ ❛ ❪ ❭❵ ♥❪❵❭ ❵❩ ❪❵♥ ♥❤❨❩❬ ❬♣❪❨❩❩

y

❨ ❝ ❵❩ ❛ ❵ ❣❨ ❫ ❨❣ ❨ ❩ ❨ ❜❵ ❩❪ ❞❣ ❨♥ ❪ ❤❭❤❨❴ ❞❛ ❨❛ ❞♥ ❨❩❧ ①❴ ❫❨❛ ❞❴❣❤❛❨ ❝❨ ❭❨♥❨ ❩❛ ❤❩ ❣ ❞❭ ❞❪ ❤❴❨ ❫❨❣❨♥❤❜❨❵ ❨❩ ❵❩ ❪❵♥

❝❤❩❬❤❜♦❨❩❬ ❨❩ ❣ ❤❛ ❨ ❛ ❞❨ ❬❨ ❣ ❨❩ ❪❨❩ ❬❬❵❫ ♦❤❩r❨❩ ❨ ❩ ❨ ❜❵ ❩ ♥❵❭❨❩ ❬❩❨

y

♥❤❛ ❨❣❨ ❭❨❩ ❜❨❛❨ ❭❨♥❨❪

y

♦❨ ❫✉❨❫❨❴❞❩ ❞❛ ❤♦❤❩❨ ❭❩❨

y

❝❤❩❪ ❞❩ ❬❵❩ ❪❵♥❣❞❴❨♥ ❵♥ ❨❩❧

❢❨❴❨ ❜❝ ❤❩ ❬ ❤❴♣❴❨❨❩ ♦❤❩ r❨❩❨

(

disaster management

),

❭❞❛ ❞♥♣♦❤❩ r❨❩ ❨❨❣❨❴❨❫ ❞❩ ❪ ❤❭❨♥❛ ❞ ❨❩❪❨ ❭❨ ♥❤❭❤❩ ❪❨❩ ❨❩ ❣❨ ❤❭❨ ❫ ❣ ❤❩ ❬❨❩ ❨❩ r❨ ❜❨❩ ♦❨ ❫❨❨

y

y

❨❩❬ ❨❣ ❨❧ t❞❩ ❬♥❨❪ ♥❤❭❤❩❪❨❩ ❨❩ ❣ ❨ ❤❭❨ ❫ ❣❨❝ ❨❪ ❣ ❞♥ ❵ ❭❨❩ ❬ ❞

,

❛ ❤❫❞❩ ❬❬ ❨ ♥❤❜❨ ❜❝ ❵❨❩ ❣ ❨❴❨ ❜ ❜ ❤❩❬❫❨❣ ❨❝❨ ❞ ❨❩r❨ ❜❨❩ ❪ ❤❭❛ ❤♦❵❪ ❛ ❤❜❨♥❞❩ ❜❤❩❞❩❬♥ ❨❪❧ ♠❤❛ ❨ ❭❩❨

y

❭❞❛ ❞♥♣ ♦❤❩ r❨❩ ❨ ❣ ❨❝ ❨❪❣❞❩❨❪❨♥ ❨❩

y

8

③ ④⑤④⑥⑦ ④⑧④⑨ ⑩⑥ ❶ ④⑥❷❸❹ ❺ ⑧④⑥

(

❻ ❼❽ ④❾❸⑥

)

❿⑩➀ ④➁❸➁ ⑩❽ ❸ ④➂ ➃➄➅ ④⑨ ④❽ ④⑥❶❶④➀➆➇⑥➈ ➉ ⑩➊➋ ⑩⑧➇ ➌ ➆➍⑨ ❺ ⑧❸➊④❾➊❸❹ ❺ ⑧④⑥

(26)

➒➓➔➓→ ➣ ↔↕➙➓ ↕➛➓

y

➜ ↔↕➝ ➞➟➓ ➛ ➓➛➞

y

➠↔↕➡➓ ➒➟

(

➢➓ ↕➠➓

,

➡➟ ➤➓

,

➥ ↔➒↔↕➓

)

➝➛➠➝➜ ➙➝➓ ➠➝ ➣ ↔➙➓ ↕➓➛ ➜↔➡➓ ➒➟➓➛ ➠↔↕ ➠↔➛ ➠➝ ➝➛➠➝➜ → ↔➛➟➛➞➜ ➓ ➠➜➓➛ ➜ ↔➦↔➒➝ ➔➟➓➛ → ➓ ➙➓ ↕➓➜➓ ➠

y

➠↔↕➢ ➓ ➒➓➦ ➣ ↔➛ ➥➓➛ ➓ ➓➔➓→

,

➠↔➜➛ ➧➔➧➞➟

,

➔➟➛➞➜ ➝➛➞➓➛ ➒➓➛ ➣↔➛➥➓➛ ➓ ➙➧ ➙➟➓➔ ➝➛➠➝➜ → ↔➤➝➡➝ ➒➜➓➛ ➜➧ →➟ ➠→↔➛ ➦↔→ ↔↕➟➛➠➓➢ ➒➓➔➓→ →↔➛➞➝ ↕➓➛ ➞➟ ↕➟ ➙➟➜ ➧ ➣ ↔➛ ➥➓➛➓ ➠↔↕➢ ➓ ➒➓➦ → ➓➛➝➙➟➓

,

➜↔➢➟ ➒➝➦➓➛ → ➓➛➝➙➟➓

,

➟➛ ➨ ↕➓ ➙ ➠↕➝➜➠➝ ↕ ➙➧ ➙➟➓➔ ➒➓➛ ↔➜ ➧➛ ➧→ ➟ ➙ ↔↕ ➠➓ ➙➝ →➣↔↕ ➒➓➓

y

➔➟➛➞➜ ➝➛➞➓➛ ➩ ➫↔➛ ➟➛ ➞➜➓ ➠➜ ➓➛ ➦➓ ↕ ➠➟ ➙➟➦➓ ➙➟ → ➓ ➙➓ ↕➓➜➓ ➠

y

➒➓➔➓→ ➦↔➔ ➓➜ ➙➓➛➓➓➛ ➜↔➞➟➓ ➠➓➛ ➦↔➛➞➝↕➓➛➞➓➛ ↕➟➙➟➜ ➧ ➣ ↔➛ ➥➓➛➓ →↔➔➓➔➝➟ ➦↔➛ ➟➛ ➞➜➓ ➠➓➛ ➜↔→ ➟ ➠↕➓➓➛ ➒➓➛ ➦↔↕➔➝➓ ➙➓➛ ➡➓ ↕➟➛➞➓ ➛ ➝➦➓➓

y

➦↔➛ ➞➝ ↕➓➛➞➓➛ ↕➟ ➙➟➜➧ ➣↔➛ ➥➓➛➓ ➩ ➫↔➛➞➝↕➓➛➞➟ ➜ ↔↕➝➞➟➓➛ ↔➜ ➧➛ ➧→ ➟ ➒➓➛ ➙➧ ➙➟➓➔ ➓➜➟➣ ➓ ➠

➣↔➛➥➓➛ ➓ ➩ ➫↔→➦↔↕➜ ➝➓ ➠ ➜ ↔➙➟➓➦➓➛ →↔➛➞➢➓ ➒➓➦➟ ➣↔➛➥➓➛ ➓ ➦➓ ➒➓ ➙↔→ ➝ ➓ ➠➟➛➞➜➓ ➠➓➛

→ ➓ ➙➓ ↕➓➜➓ ➠

y

➓ ➞➓ ↕↕↔➙➦➧ ➛ ➙➓➛➞

y

➒➟➔➓➜➝ ➜ ➓➛➔ ↔➣ ➟➢ ↔➨↔➜➠➟ ➨➩ ➭ ➯

➲↔➛➒↔➜ ➓ ➠➓➛ ➦↔➛➞➝ ↕➓➛ ➞➓➛ ↕↔➙➟➜ ➧ ➣↔➛ ➥➓➛➓ ➡➝➞➓ ➒➓➦➓ ➠ ➒➟ ➔➓➜➝ ➜➓➛ ➒ ↔➛ ➞➓➛

➦↔➛ ➒ ↔➜➓ ➠➓➛➜➧ →➝ ➛➟ ➠➓ ➙➡➝➞➓➒➓➦➓ ➠➒➟➔➓➜ ➝➜ ➓➛➣↔↕➣ ➓ ➞➓➟➦↕➧➙ ↔➙➳ ➵➸➺➫

(

Community-Based Disaster Risk Management

)

→↔↕➝➦➓➜ ➓➛ ➙ ↔➣➝ ➓➢ ➦↕➧➙↔➙ ➓➛➞

y

→ ↔➔➟➣ ➓ ➠➜➓➛

➜ ➧→ ➝➛ ➟ ➠➓ ➙➔➧➜ ➓➔ ➙ ↔➣➓ ➞➓➟ ➦➟➢ ➓➜ ➓➛➞

y

➦➓➔➟➛➞ → ↔➛➒➓➦➓ ➠ ↕➟ ➙➟➜ ➧ ➙➓➓ ➠➣↔➛➥ ➓➛➓ ➠↔↕➡➓ ➒➟ ➒➓➔➓→➟ ➒↔➛➠➟ ➨➟➜ ➓ ➙➟

,

➓➛➓➔➟ ➙➟ ➙➻➦↔→➓➛➠➓➝ ➓➛➒➓➛➦↔➛ ➟➔➓➟➓➛↕➟ ➙➟➜ ➧➣ ↔➛ ➥➓➛➓➙ ↔➣ ➓ ➞➓➟➝➦➓➓

y

➝ ➛ ➠➝ ➜→↔➛ ➞➝ ↕➓➛➞➟ ↕➟ ➙➟➜➧➣ ↔➛ ➥➓➛ ➓➒➓➛→ ↔→➦↔↕➜➝ ➓ ➠➜ ➓➦➓ ➙➟ ➠➓ ➙→ ↔↕ ↔➜➓ ➩➼➓➔➟➛➟➣↔↕➓ ↕➠➟

➣ ➓➢ ➤➓ → ➓ ➙➓ ↕➓➜ ➓ ➠

y

→ ↔➛➡➓ ➒➟ ➟➛ ➠➟ ➦↔→➣ ➝➓ ➠ ➜ ↔➦➝ ➠➝ ➙➓➛ ➒➓➛ ➦↔➛↔↕➓➦➓➛ ➠➟➛ ➒➓➜➓➛ ➲↔➛➞➝ ↕➓➛➞➓➛ ➺➟ ➙➟➜ ➧ ➵↔➛ ➥➓➛➓ ➩

(

➲➺➵

)

➭➭

➲↔➔➟➣ ➓ ➠➓➛ ➜↔➔➧→➦➧ ➜

y

➓➛ ➞ ➦➓➔➟➛➞ ↕↔➛➠➓➛ ➒➟➓➛ ➞ ➞➓➦→↔➛ ➡➓ ➒➟➦↕➧➙↔➙➓ ➛ ➞

y

➦➓➔➟➛ ➞➦↔➛ ➠➟➛➞➩➲↔➛ ➒ ↔➜➓ ➠➓➛➳➵➸➺➫→↔➛ ↔→➦➓ ➠➜ ➓➛ ➜ ➧→ ➝➛ ➟ ➠➓ ➙➔➧ ➜➓➔➙ ↔➣➓ ➞➓➟➦↔→ ↔↕➓➛➽➟ ➠➓➔➒➓➔➓→ ➠➟➛ ➒➓➜➓➛→➟ ➠➟ ➞➓ ➙➟

,

➜↔➙➟➓➦➙➟➓ ➞➓➓➛➻➒➓➛

10

➾ ➚➪➶➹ ➪➹➘➴➷➬➮➹➷➬ ➱ ➪➹✃❐ ➚ ➪❒❮❰➹ ➪ ❒➹ ➪➾ ➬➷ ➬ ➴➱Ï ➚➪➶➹ ➪➹ÐÑÑ Ò

-2009, hal 5

11

(27)

p

em

u

li

ÕÖ× ØÙ

ert

ÚÛÖÖ

r

n

in

ÜÝÞ ßÖà áâÖ×ã äßåÖ×æÚ×Ö ×ÛÖã Öà áçÖàè ÝÛ Öè àÖ×æÖçãä×ç á×æ

Ú×ç ÚÛß ä×éÖ ß á×Ùê ëâáèÖÛÚÛ Ö×â ÖèÖ ßéÖ×æÛ ÖãÖ×éÖ×æ ìí

Ø

îÖèÖ ßÛäç äÞÛ Ö áçÖ×çäÞ à äåÚçà äÕá×ææÖßÖàÖÞ ÖÛÖç

y

à Ö× æÖçåÚç Ú Õã ä×æäçÖ Õ ÚÖ× ß ä× æ ä×Ö á å Ö×ÖÛ

y

ÕÖè

y

Ö×æ åäÞ ÕÚå Ú×æÖ× âä×æÖ× Û Ý×âáà á

y

Ö×æ à äÛÖÞ Ö×æ Ú× ç ÚÛ ß ä× æÕÖâ Öã áåä× ïÖ× Ö

,

âä×æÖ× ßäßå ä× ç ÚÛÛ Ý ßÚ× áçÖàçÖ×ææÚ Õåä×ïÖ×Ö

y

Ö×æßÖ×Ö âä× æÖ× ç ÚéÚÖ× Úç ÚÛ ßäèÖ Û ÚÛÖ× ãä×Öâ ÖÞÖ×

y

ßÖàÖÞÖÛÖç

y

ß ä× æ ä×Ö á ã Ýç ä×à á åÖ ÕÖÖ

y

y

Ö×æç äÞéÖâ á

,

à äÕ á× æ æÖ ßÖàÖÞÖÛ Öç

y

ÖÛ Ö×ßÖ ßãÚÚ× ç ÚÛß ä×Ö×ææ ÚèÖ×æáâáÞ áÖçÖ Úà áÖã à áÖ æÖâ á×áÚ×ç ÚÛã ä×æÚÞÖ× æÖ×Þ äà áÛ Ýåä× ïÖ×Öå äà äÞ çÖã äßÖ ÕÖ ßÖ× ã äÕÖ ßÖ×Ö×æ

y

ÖÛ Ö× âáç äÞÖã ÛÖ× Ú× ç ÚÛ ßä×éÖâ áãäâ Ý ßÖ× âÖè Ö ßà äç áÖã â áÞ á ßÖàÖÞ ÖÛÖç Ø

y

ð áÛÖç áâÖÛ âáèÖÛ ÚÛÖ×ßÖÛÖ à Ö ßãÖ áÛ ÖãÖ× ßÖàÖ ÞÖÛ Öç

y

ÖÛ Ö×ç äÞ Û ÚÛ Ú× æâ ÖèÖ ßÛäç áâÖÛ àÖâ ÖÞÖ× å Ö ÕñÖ è ÝÛÖà á â Ö× ã äÞ Ö× ×Ö

y

à Ö×æÖç ß ä× áßå ÚèÛ Ö× åÖ ÕÖ

y

Ö

y

Ö×æ ÜÖçÖè à äã äÞç á ç áßå Úè×Ö

y

ÛÝÞ åÖ× â Ö× Û äç áâ ÖÛ à áÖã à áÖÖ æÖ×Ö

y

ÖÛ Ö× å äÞ âÖ ßåÖã åÚÞ ÚÛ åÖ æ á ßÖàÖÞ ÖÛÖç

y

áç Úà ä× â áÞ áØ

B. Rumusan Masalah

ëäÞâ Öà ÖÞÛ Ö× ÚÞÖ áÖ×âáÖçÖà ßÖÛ Ö âÖã ÖçâáÞ Ú ßÚàÛ Ö× ßÖàÖèÖ Õã ä×äè áç áÖ×

á×áà äåÖ æÖ áåäÞ áÛ Úçò

ÓØ ëÖÖ

g

im

Ö

n

ÖÛÖ

h tin

ÛÖ

g

t p

em

Ö ÕÖÖ

m

n

m

ÖÖ

sy

ÖÛ Ö

r

t ter

ÕÖâ Ö

p

ñáèÖÖ Õ

y

Þ Ö ñÖ× å ä×ïÖ× ÖçÖ× Ö Õè Ý×æà ÝÞâ á îÚÛÚÕð äè ÝÛîäà ÖÙÖÞ ÖÛÖ×

?

2. Bagaimana kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tanah

longsor di Dukuh Jelok Desa Parakan ?

(28)

ô õ ö÷÷

g

im

÷

n

str

÷

teg

i y

÷

n

g

te

ø÷

t u

n

tu

k

m

e

ù úûøü÷ ý÷ùþ÷ÿ÷

y

÷ ý÷ üÿ û÷ øÿ û÷✁÷✂÷ ✄÷ þ þ☎ù✁✆ ÷ù✁ûüûù✁ý÷ ü ☎ÿ ûý✝✞☎ùú÷ù ÷õ

C. Tujuan

✟☎ù☎✄ûüû÷ù ûù û✂ û✄÷ ý✆ý÷ù✂☎ù ✁÷ùü✆ ✠✆÷ù✡

óõ ☛☎ù✁☎ü÷☞✆ûüûù✁ý÷ üø☎þ÷☞÷ þ÷ù þ÷ÿ÷

y

÷ ý÷ üü☎☞÷✂ ÷ ø✌û✄÷÷☞

y

÷✌÷ù✞ ☎ù ú÷ù ÷ ü÷ù ÷☞✄✝ù ✁ÿ✝ ✂ û✍✆ý✆☞✎☎✄✝ý✍☎ÿ ÷✟÷ ÷ ý÷ù✏☎ú÷þ÷ ü÷ù✑ ☎ù ✁✁ ÷ ✄☎ýõ

✒õ ☛☎ù✁☎ü÷☞✆ûüûù✁ ý÷ üý☎ÿ û÷ øÿ û÷✁ ÷÷ùþ÷ÿ

y

÷÷ ý÷ ü✆ùü✆ýþ☎ù✁☞÷ ø û✞☎ùú÷ù÷ü÷ù ÷☞ ✄✝ù✁ ÿ✝ õ

ô õ ☛☎ù☎þ✆ý÷ù ÿ ü÷ ü☎✁ û

y

÷ù✁ ü☎ø÷ ü ✆ù ü✆ý þ☎ù úûø ü÷ ý÷ù þ÷ÿ÷

y

÷ ý÷ ü ÿ û÷ ø ÿ û÷✁ ÷ ✆ùü✆ýþ☎ù ✁✆ ÷ù ✁ û ûÿ ûý✝✞ ☎ù ú÷ù ÷õ

D. Strategi pemecahan masalah

óõ ✓ù ÷ ✄ûÿ ûÿ☛÷ÿ ÷ ✄÷☞

(29)

✗✘✘

g

n

✕✙ ✕

✚✛✘

li

✜✘ ✢

o

h

o

n

✣✘✜✘

l

h

KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA

BENCANA LONGSOR

Rumah rusak

Rusaknya infrastruktur

jalan

Trauma

Masyarakat mengungsi

dan tidak nyaman

Kurangnya kesadaran

masyarakat akan

pentingnya dampak

bahaya longsor

Belum efektifnya

Pokja kebencanaan

dalam menangani

bencana

Belum terealisasikan

program yang

menangani tentang

kebencanaan

Masyarakat tidak

paham tentang

pentingnya

penguragan resiko

bencana dan tanggap

darurat bencana

Belum adanya

penguatan

kelembagaan untuk

mengefektifitaskan

dalam menangani

bencana

Belum adanya yang

memfasilitasi untuk

merealisasikan

program tentang

kebencanaan

Belum adanya

Terhambatnya aktifitas

masyarakat dalam segala hal

Belum ada yang

mengorganisir

dalam

mengefektifkan

(30)

Sumber : Diolah dari hasil FGD dengan anggota masyarakat terdampak bencana alam tanah

longsor Dukuh Jelok pada tanggal 16 November 2016

✦✧ ★

elu

m

✦✩ ✦✦

n

y

p

✪✦

i

en

id

d

n

k

e

✫ ✬✭✮✦ ✭✦✦ ✭

✯✬✰✱✩ ✦✪✲✦✳✦✴✦ ✭✴✦✵✦✶✦✪ ✦✰

y

✷✸✪✸✳✹✺✬✻✼✪✰✬✶✳✦✩ ✦✲✵ ✸✦✰✸✫ ✦✳✦✦

y

✫ ✬✭✮✦ ✭✦ ✪✬✰✱✪✦ ✵ ✸✩✦✳ ✴✬✭✱✴ ✲✦ ✴✬✶✬✪ ✦ ✴✬✴✫✸✦✰ ✴✦✵✦✶✦✪✦✰

y

✰✱✩ ✦✪ ✲✬✩✸✻✱✦✪✦ ✭ ✲✬✭✰✱✭✽✽✦ ✵✬✫✸✦✳ ✲✬✭✽ ✬✰✦✳✸✦ ✭ ✰✬✭✰✦ ✭✽ ✪✬✫✬✭✮✦✦ ✭ ✵✬✻✦✱✭ ✱✰✸ ✪ ✦✶✬✭✦ ✪✸✶✦ ✭✽ ✪ ✬✵✦✩ ✦✶✦ ✭

✴✦✵✦✶✦✪✦✰

y

✦✪✦ ✭✲✬✭✰✱✭✽ ✭✦

y

✩✦✴ ✲✦✪✫✦✳✦✦

y

✻✼✭✽✵ ✼ ✶✧✾ ✬✳ ✱✭✽✽ ✦✵✬✫✸✦✳✲✬✭✩✱✩✱✪✦ ✭ ✰✬✭✰✦ ✭✽✪✬✫ ✬✭✮✦✦ ✭✦✩ ✦✻✦✳✵ ✸✦✰✸✳✦✻

y

✦ ✭✽ ✰✱✩✦✪✲✬✶✭✦✳✰✬✶ ✲ ✱✪✱✶✪✦ ✭✼ ✻✬✳ ✴✦✵✦✶✦✪ ✦✰

y

✷✸✪✸✳ ✹✺✬✻✼✪ ✧ ✿✦✩ ✦ ✩ ✦✵✦✶✭✦

y

✲✬✭✽ ✬✰✦✳ ✸✦ ✭ ✰✬✭✰✦ ✭✽ ✪ ✬✫✬✭✮✦ ✦ ✭ ✵✦ ✭✽ ✦✰ ✲✬✭✰✱✭✽ ✩✱✰✬✶✦✲✪ ✦ ✭✫ ✦✽✱ ✴✦✵✦✶✦✪ ✦✰

y

✷✸✪✸✳ ✹✺✬✻✼✪ ✴✬✭✽✱✭✽✦✰✩✦ ✬✶✦✳ ✦ ✭✽

y

✶✦❀✦ ✭✻✼✭✽ ✵ ✼✶ ✩ ✦ ✭✵✦ ✭✽ ✦✰✫✬✶ ✲ ✼✰✬✭✵ ✱✵✬✶ ✱✭✽✰✬✶ ✺✦✩✱✫ ✬✭✮✦ ✭✦✧✾ ✬✳✱✭✽ ✽✦✳✦✻✰✬✶ ✵✬✫✸✰✵✬✫ ✬✭✦✶✭✦

y

✦✪✦ ✭ ✴✬✴✫ ✦ ✭✰✸ ✩ ✦✻✦✴ ✴✬✴✬✭✸✳✱ ✲✬✭✽ ✬✰✦✳✸✦ ✭ ✴✬✶✬✪✦ ✰✬✭✰✦ ✭✽ ✲✬✴✦✳✦✴✦ ✭ ✦✲✦

y

✦ ✭✽ ✳✦✶ ✸✵ ✩✱✻✦✪✸✪ ✦ ✭ ✺✱✪✦ ✰✬✶ ✺✦✩✱ ✫ ✬✭✮✦ ✭✦✧✯✬✶✬✭✰✦ ✭✦ ✭ ✴✦✵✦✶✦✪✦✰

y

✵✦ ✭✽ ✦✰ ✰✱✭✽ ✽✱ ✸✭✰✸✪ ✩✱✳✦✩ ✦✲✪ ✦ ✭✩ ✦✻✦✴✫✬✭✮✦ ✭✦

y

✦ ✭✽ ✴✬✭✱✴✲✦ ✴✬✶✬✪ ✦ ✵✬✳ ✱✭✽ ✽✦ ✪✬❀✦✵ ✲✦✦ ✭✦✪✦ ✭ ✩✱✶✱ ✵✬✭✩✱✶ ✱ ✵✦ ✭✽ ✦✰ ✴✬✴ ✲✶ ✱✳✦✰✱✭✪ ✦ ✭✧ ★✬✰✦✲✦ ✲✬✭✰✱✭✽✭✦

y

✵✬✫✸✦✳ ✲✬✭✩✱✩✱✪ ✦ ✭ ✰✬✭✰✦ ✭✽ ✫✬✭✮✦ ✭✦✫✦✽✱✴✦✵✦✶✦✪✦✰

y

✷✸✪✸✳✹✺✬✻✼✪✩ ✦✻✦✴✲✬✭✬✶✦✲✦ ✭✩ ✦ ✭✪✬✵ ✱✦✲✵ ✱✦✽ ✦✦ ✭✸✭✰✸✪ ✴✬✭✽✳✦✩ ✦✲✱✫✬✭✮✦ ✭✦✰✦ ✭✦✳✰✦ ✭✦✳✻✼✭✽✵ ✼✶✧

✫ ✧ ★✬✻✸ ✴ ✦✩ ✦

y

✦ ✭✽ ✴✬✭✽✼✶✽ ✦ ✭✱✵ ✱✶ ✩ ✦✻✦✴ ✴✬✭✽ ✬❁✬✪✰✱❁✪ ✦ ✭ ✸✭✰✸✪ ✲✬✭✽✸✦✰✦ ✭ ✻✬✴✫ ✦✽✦

y

✦ ✭✽ ✴✬✭✦ ✭✽✦ ✭✱✫ ✬✭✮✦ ✭✦
(31)

❆❇❈❉ ❊ ❋● ❍

r

❉ ❊■❉ ❏ ❑ ❇ ●▲❊

y

,

▼ ▲❊

y

▲ ●❇ ❆ ▲❋❍▲❊ ❏❇ ◆❍❖ ● ▲P ▲

y

▲❊ ❋ ❆❇◗❘❇ ◗ ▲❊❑▲❊ ❍■❉ ▼▲❊

y

▲ ❑▲❖▲❙ ❘❇ ❊ ▲❊ ❋▲❊ ▲❊ ❏❇ ●❇ ▼ ▲■ ▲❊ ❆❉ ❏ ▲❊ ❑▲❖▲❙ ❘❇ ❊ ▲❊ ❋▲❊ ❋▲❊ ❏❇■ ❍❏▲ ●❉❑▲▼ ■❇◗ P ▲❑ ❍

❆❇ ❊◆▲❊ ▲ ▲❘ ▲

y

▲❊ ❋ ▼ ▲◗ ❉ ●❑ ❍❖▲❏❉ ❏ ▲❊■ ❍❑ ▲❏ ▲❑ ▲

y

▲❊ ❋ ❆❇◗❋❇◗ ▲❏❚ ❯❇ ❆❍P ▲❏ ▲❊ ❑▲◗ ❍ ❑❇ ● ▲ ●❇ ❊❑❍◗ ❍ ●▲❊ ❋▲■ ❏❉ ◗ ▲❊ ❋ ❙❇ ❊❑ ❉ ❏❉ ❊ ❋ ❏❇ ❖❱❙❘❱❏ ❏❇◗ P▲ ❏❇ ❆❇ ❊ ◆▲▲❊ ❍❊❍ ❏▲◗ ❇ ❊▲ ❍●❉

❏❇ ❆❇ ❊ ◆▲▲❊❑❍ ❲❇ ● ▲ ❳▲◗▲❏▲❊ ●❇ ❊❑ ❍◗❍ ● ▲❊❋ ▲■ ❏❉ ◗ ▲❊ ❋

,

●❇▼❍❊❋ ❋▲❙❇❙❆❉ ▲■ ❏❇ ❖❱❙❘❱❏ ❏❇◗P ▲❏❇ ❆❇ ❊ ◆▲▲❊■ ❍❑▲❏❆❇◗ P ▲❖▲❊❑❇ ❊ ❋▲❊❆ ▲❍❏❚❨❇ ❖▲❍❊❏❉ ◗ ▲❊ ❋❑❉❏❉❊❋ ▲❊❑ ▲❊❏❇■❇ ❋▲● ▲❊

❑▲◗ ❍ ▲❘ ▲◗▲■❉◗❑❇ ● ▲❙❇ ❊ ❋❇ ❊ ▲❍▼ ▲❖❍❊ ❍ ●❇▼ ❍❊❋ ❋▲■ ❍❑ ▲❏▲❑▲

y

▲❊ ❋❆❇ ❏❇◗ P ▲❑ ▲❖ ▲❙❆ ❍❑ ▲❊ ❋ ❏❇ ❆❇ ❊ ◆▲▲❊❚ ❩▲❏▲ ❑ ▲◗❍ ❍■❉ ❏❇■ ❍❏▲ ❆❇ ❊ ◆▲❊ ▲ ■❇◗ P▲❑ ❍ ❙▲❏ ▲ ❏❇ ● ❍▲❘ ● ❍▲❋ ▲▲❊ ❉❊■❉❏

❙▲●

y

▲◗▲❏▲■❲❇ ● ▲❳▲◗ ▲❏ ▲❊● ▲❊❋ ▲■❏❉◗▲❊❋■ ▲❊ ❋❋ ▲❘❑ ▲❊❆❇◗ ❋▲❊■❉ ❊ ❋❘ ▲❑▲❍❊ ●■ ▲ ❊● ❍❖▲❍❊❚ ❲▲❊ ❆❇ ❖❉❙ ▲❑▲ ❏❇❙▲❊❑❍◗ ❍▲❊ ❑▲◗ ❍ ❙▲●▲◗▲❏▲■

y

❑▲❊ ❏❉◗▲❊❋ ❊

y

▲ ❏❇ ● ▲❑ ▲◗▲❊ ❑▲❖▲❙ ❙❇ ❊▲❊ ❋❋❉ ❖▲❊ ❋❍❊

y

▲❚

◆❚ ❬❇ ❖❉❙▲❑▲

y

▲❊ ❋❙❇ ❊ ❋ ▲❑❭ ❱❏ ▲● ❍❘◗❱❋◗ ▲❙❑❇ ● ▲

❬❇ ❖❉❙ ▲❑▲❊▲

y

❏❇ ❆❍P ▲❏ ▲❊ ❳❇❙❇◗ ❍❊■ ▲▼ ❲❇ ● ▲ ■❇ ❊■ ▲❊❋ ❙▲● ❖▲▼ ❘ ❇ ❊▲❊ ❋▲❊ ▲❊ ❆❇ ❊◆▲❊ ▲ ●❇ ◆ ▲◗ ▲ ■❇◗ ●■◗❉❏■❉◗❑▲❊ ❆ ▲❍❏ ●❇▼ ❍❊ ❋❋ ▲

,

▼ ▲❖ ❍❊❍■❇◗P ▲❑❍ ❏ ▲◗❇ ❊ ▲■ ❍❑▲❏ ▲❑▲❊▲

y

❏❇ ❆❍P ▲❏ ▲❊ ■❇◗ ●❇ ❆❉■❚ ❨❇▼ ❍❊ ❋❋▲ ❆❇ ❖❉❙ ▲❑ ▲ ❏❇ ❊❑ ▲❖❍ ▲■ ▲❉ ◆❱❊■◗❱❖ ❏❇■ ❍❏▲ ▲❑▲ ❆❇ ❊◆▲❊ ▲

y

(32)

k

e

❛❜

j

❝❞❝

n

p

em

erin

t

h

d

e

❡❝

y

n

g

te

m

elu

❢❝

t d

❝❝

l

m

m

❝❞ ❣❞ ❝

el

n

p

❝❢❝

en

er

n

d

e

❡❝

y

g

m

n

m

p

u

u

m

n

k

tu

❤✐ ❥❝❦❝

e

p

i

❛❧ ❤♠❝❤❝♥

♦♥ ♣❤❝ q❜❡ ❜r❣ s❣❝❤

t❧✉❦❝❡❝✉❞❝❤❝❤❝ q❜❡❜❡✈❝❡ ❝ q❝❥❦❜❝✇❝❡①✈❝❞❝❦❜ ❛❣✇❣❥❞❝❤❝❦❝❤❝

y

❝❤❝ q❜❡❜✇❣ s❣❝❤

y

❝❤✐ ✈❝❤❝ ❝❞❝❤ ✈ ❧✈❛❝❤✇❣ ✈❝❡❝✉❝❞ ❝✇

y

❦❝ q❝✈ ❢✉②❡❧❡ ❢❧✉❣❛❝❥❝❤♥ t❧✉❜❞ ❣✇ ❝❤❝ q❜❡ ❝ ❢ ②❥②❤❥❝✉❝❢❝❤③

t❝✐❝❤❴♥♦

♣❤❝ q❜❡❝④②❥②❤⑤❝✉❝❢ ❝❤

TANGGUHNYA MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA

BENCANA LONGSOR

Rumah kembali baik

Rusaknya infrastruktur

jalan

Kehawatiran

masyarakat

berkurang

Masyarakat kembali

hidup nyaman

Adanya kesadaran

masyarakat akan

pentingnya dampak

bahaya longsor

Efektifnya Pokja

kebencanaan dalam

menangani bencana

Terealisasinya

program yang

menangani tentang

kebencanaan

Masyarakat paham

tentang pentingnya

penguragan resiko

bencana dan tanggap

darurat bencana

Sudah adanya

penguatan dalam

kelembagaan untuk

mengefektifitaskan

dalam menangani

bencana

Adanya yang

memfasilitasi untuk

merealisasikan

program tentang

kebencanaan

Lancarnya aktifitas masyarakat

(33)

⑧⑨

ri

⑩⑨❶⑨

n

d

i

⑨⑨

t

s d

ijel

s

❷⑨

n

m

⑨⑨

sy

⑨❷⑨

r

t

u

k

u

h

❸ ❹❺❻❷❼ ❽❾⑨ ❿➀⑨➁❶❶❽ ❿❾⑨ ❺⑨ ➂

➂❹➁❶⑨ ❿⑨❾ ⑨➃ ➄⑩❹➁ ➅⑨➁ ⑨➀⑨➁ ⑨ ❿❺❻➁❶❼ ❻➆❾⑨➁❼ ❽❾ ⑨ ❿➂ ❹➆ ⑨ ❼⑨⑨➂ ⑨➁❷⑨➆ ❹➁ ⑨⑨❷➀ ➄➇ ➄➀⑨ ❼❽➁ ➀❽❷

➃❹➆ ❹❷❻➁ ❻➂ ➄⑨➁ ➁⑨

y

➈❽❶⑨❺⑨➁➅⑨➆➉➊⑨❷⑨❿⑨➆ ⑨➃⑨➁➋

⑨➉ ➊⑨ ❼⑨ ➆⑨❷⑨➀

y

➀⑨➁❶❶❽ ❿❾⑨ ❺⑨➂ ➂ ❹➁❶❿⑨❾ ⑨➃➄⑩❹➁➅⑨➁ ⑨➀⑨➁ ⑨ ❿❺❻➁❶❼ ❻➆

➊⑨ ❼⑨➆⑨❷⑨➀

y

➂ ❹➂➄❺➄❷➄ ❷⑨➃ ⑨ ❼ ➄➀⑨ ❼ ❽➁➀ ❽❷ ➂❹➁➈⑨❾➄ ➂⑨ ❼⑨➆⑨❷⑨➀

y

y

⑨➁❶ ❼ ❽❾⑨ ❿ ➀⑨➁❶❶❽ ❿➀ ❹➆ ❿⑨❾ ⑨➃ ⑩❹➁➅⑨➁ ⑨❾ ⑨➁➂⑨➂ ➃ ❽➂❹➁❶❻➆❶⑨➁➄❼➄➆

y

⑨➁❶ ❺⑨ ➄➁❾⑨ ❺⑨➂ ❿⑨ ❺➀⑨➁❶❶⑨➃ ➈➄❷⑨➀ ❹➆➈⑨❾ ➄➀ ❹➆➈⑨❾➄⑩❹➁ ➅⑨➁ ⑨➉➌❹➆❹➁➀⑨➁ ⑨➁➂ ⑨ ❼⑨ ➆⑨❷⑨➀

y

➀ ❹➆ ❿⑨❾ ⑨➃⑩⑨ ❿⑨⑨

y

⑩❹➁➅⑨➁ ⑨ ➀⑨➁⑨❿ ❺❻➁❶❼ ❻➆ ➃ ⑨❾ ⑨ ➂ ⑨ ❼⑨➆ ⑨❷⑨➀

y

⑧ ❽❷❽❿ ➍ ➈❹❺❻❷ ⑨❾⑨ ❺⑨ ❿ ❿⑨ ❺

y

⑨➁❶ ❼⑨➁❶⑨➀ ➃ ❹➁ ➀ ➄➁❶ ❽➁➀ ❽❷ ❾➄➃ ❹➆ ❿⑨➀ ➄❷⑨➁ ❾⑨ ❺⑨➂ ❿⑨ ❺ ➃❹➁❶❽➆⑨➁❶⑨➁ ➆ ❹❼ ➄❷❻ ⑩❹➁➅⑨➁⑨➁⑨

y

❾⑨➂ ➃⑨❷

y

⑨➁❶ ❾➄➆⑨ ❼⑨❷⑨➁ ❻ ❺❹❿➁⑨

y

❾⑨➆➄ ⑩❹➆⑩⑨❶⑨ ➄ ❼❹⑩⑨⑩ ⑩❹❺❽➂ ⑨❾ ⑨➁⑨

y

➃❹➁❾➄❾ ➄❷⑨➁ ➀ ❹➁ ➀⑨➁❶ ➃❹➁➀ ➄➁❶➁⑨

y

➃❹➁❶❹➀⑨ ❿❽⑨➁ ❷❹⑩❹➁➅⑨➁⑨⑨ ➁ ❷⑨➆ ❹➁ ⑨ ➄➀ ❽ ➂ ❹➂⑩❽⑨➀ ➂ ⑨ ❼⑨➆⑨❷⑨➀

y

⑩❹❺❽➂ ➃ ⑨ ❿⑨➂ ➀ ❹➁➀⑨➁❶ ➃❹➁➀ ➄➁❶➁⑨

y

➃❹➂⑨ ❿⑨➂⑨➁ ➀❹➁ ➀⑨➁❶ ⑩❹➁ ➅⑨➁⑨➉ ❼ ❹❺⑨ ➄➁ ➄➀ ❽ ➂⑨ ❼

y

⑨➆⑨❷⑨➀ ⑨❷⑨➁ ❾ ➄⑩❹➁➀ ❽❷ ❷❹❼⑨❾ ⑨➆⑨➁ ⑨❷⑨➁ ➃❹➁➀ ➄➁❶➁⑨

y

❾⑨➂ ➃⑨❷ ⑩⑨ ❿⑨

y

⑨ ❺❻➁❶❼❻➆

,

❼❹➂❽⑨ ➄➀ ❽⑨❷⑨➁ ❾➄➂ ❽ ❺⑨ ➄❾ ⑨➆ ➄ ➀ ❹➆⑩❹➁➀ ❽❷➁⑨

y

➃ ❹➁❶❷⑨❾❹➆⑨➁➀ ❹➁➀⑨➁❶❷❹⑩❹➁➅⑨➁⑨⑨➁❷⑨➆ ❹➁ ⑨⑩❹❺❽➂⑨❾ ⑨➂⑨ ❼ ⑨➆⑨❷⑨➀

y

y

⑨➁❶ ➇❻❷❽❼❾⑨ ❺⑨➂➂ ❹➁ ⑨➁❶⑨➁ ➄❷❹➈⑨❾ ➄⑨➁➄➁ ➄➉➎❹❿➄➁❶❶⑨❾ ⑨➆ ➄❷❹❺❻➂ ➃ ❻❷➃❹➁❶ ❷⑨❾❹➆⑨➁➀ ❹➆ ❼ ❹⑩❽➀

➂ ⑨ ❼⑨➆ ⑨❷⑨➀

y

❾⑨➃ ⑨➀➂ ❹➁❶❻➆❶⑨➁ ➄❼ ➄➆❾ ⑨ ❺⑨➂❷❹➂ ⑨➂➃❽⑨➁➃❹➁⑨➁❶❶❽❺⑨➁❶⑨➁⑩❹➁➅⑨➁ ⑨➉ ⑩ ➉ ➎❽❾ ⑨ ❿⑨❾ ⑨➁⑨

y

➃ ❹➁❶❽⑨➀⑨➁❾⑨ ❺⑨➂❷❹❺❹➂⑩⑨❶⑨⑨➁ ❽➁ ➀ ❽❷➂❹➁❶❹➇ ❹❷➀ ➄➇➄➀⑨ ❼❷⑨➁❾⑨❺⑨➂

➂ ❹➁ ⑨➁❶⑨➁ ➄⑩❹➁➅⑨➁⑨➉

adanya pendidikan

kebencanaan

Sudah ada yang

mengorganisir dalam

mengefektifkan

untuk penguatan

lembaga yang

menangani bencana

Adanya yang

mengadvokasi

(34)

➑➒

en

g

n

d

i

k

ti

➓ ➔➒→→➒

y

➣↔↕➙➒ ➛➒ ➔↔➣ ➜ ↕➝ ➜➔ ➔ ↔➞ ➟➒ ➙↔→ ➠➒→ ➒

y

➒→ ➛ ➡➢ ➤➥ ➤→ ➛ ➡➒➣➒ ↕ ➝➞ ➜➛➞➒ ↕ ➔ ↔➞ ➟➒ ➑ ↔➥➒ ➦➒➞➒ ➔➒→ ↕➒ ➔➒ ➡➢➧➒ ➞➒ ➝ ➔➒→ ➡↔→ ➛➒→ ➒ ➡➒→➒

y

➧➒➣ ➨↔➞➥ ↔➙ ➤➨ ↕➒➥➒ ➔➒➨

y

➒ ➔➒→↕ ↔➞➒➥ ➒➨↔➞ ➙➒→➨➤➡➒→↕ ↔➞➒➥ ➒➒ ↕➒→➡➒➣➒ ↕➧➒➣➝↔→ ➒→➛ ➛ ➤➣➒→ ➛ ➒→➞ ↔➥ ➢ ➔➜ ➙↔→ ➠➒→ ➒ ➔➒➞ ↔→ ➒ ➥ ➤ ➡➒➧ ➒➡➒ ➡➒➞➢ ➝➢➧➒ ➔ ➣ ↔↕➙ ➒➛ ➒

y

➒→ ➛ ↕↔→ ➒→ ➛➒→➢→➒➩

y

➫↔➧➢→ ➛➛ ➒ ➔ ↔➨➒→➛ ➛➒ ➝➒→ ➤→➨➤ ➔ ↕➒➥➒➞ ➒ ➔➒➨

y

➡ ↔➥ ➒ ➥ ↔→➡➢➞ ➢ ➥ ➤ ➡➒➧ ➨↔➞➙↔→➨➤ ➔ ➡➒→ ➟↔➣➒➥ ↕↔➣➒➣ ➤➢ ➔ ↔➣ ➜↕ ➝➜ ➔➔ ↔➞ ➟➒➙↔→➠➒→➒➩

➠➩ ➭ ➡➒→➒

y

➒ ➡➯ ➜➔➒➥ ➢➝➞ ➜➛➞➒↕➡ ↔➥ ➒➩

➭➡➒→➒

y

➒ ➡➯ ➜➔➒➥ ➢➥ ➒→ ➛➒➨ ➡➢➧➒➞➒ ➝➔➒→ ➜➣ ↔➧ ➝ ➜➔ ➟➒ ➔ ↔➙↔→ ➠➒→ ➒➒→ ➔➒ ➞ ↔→➒ ↕↔➣ ➒➣ ➤➢ ➒ ➡ ➯➜ ➔➒➥ ➢↕➒➥➒➒ ➞➒ ➔

y

➒➨➡➒ ➝➒➨↕↔→ ➛➒ ➔➨➢➓ ➔➒→➔ ↔↕➙ ➒➣➢➝➞ ➜➛ ➞➒ ↕ ➝➞ ➜➛ ➒ ↕

y

➒→ ➛➙ ↔➣ ➤ ↕ ➙↔➞ ➟➒➣➒→ ➡➒→ ➡➒ ➝➒➨ ↕ ↔↕➢➣➢➧ ↕➒→➒ ➝➞ ➜➛➞➒ ↕

y

➒→ ➛ ➒ ➔➒→ ➡➒ ➝➒➨ ➡➢➣➒ ➔➥ ➒→➒ ➔➒→ ➡➒➣➒ ↕ ➔ ↔➝↔→➨➢→➛ ➒→ ↕↔→ ➒➛➒→ ➢ ➙ ↔→➠➒→➒ ➡➢ ➑ ↔➥ ➒ ➦➒➞ ➒ ➔➒→➩ ➑➢➔➧➤➥ ➤➔➒→ ➤→➨➤➔ ➝➒➞➒

➝ ↔→➛➜➞ ➛➒→➢➥ ➢➞➣ ↔↕➙ ➒➛ ➒➥ ↔➧➢→ ➛➛ ➒➒ ➔➒→➥ ↔↕➒ ➔➢→ ➨↔➞ ➠➢ ➝➨➒→➒

y

➔ ↔➛➢➒➨➒→➒→ ➛

y

➒ ➔➨➢➓➡➒→ ➨↔➞ ➜➛➒→ ➢➥ ➢➞➩

➲➩ ➫ ➨➞➒➨↔➛➢➦➞➜➛ ➞➒ ↕

➳ ↔➞ ➡➒➥ ➒➞ ➔➒→➒→ ➒➣➢➥➒➧➒➞ ➒ ➝➒→

/tujuan di atas dibutuhkan strategi penyelesaian

[image:34.595.109.512.246.560.2]

yang akan dilakukan untuk proses pemberdayaan :

Tabel 1.2

Strategi Program Dalam Masyarakat Tangguh Bencana Alam Tanah

Longsor

Masalah

Tujuan

Strategi Program

Kurangnya kesadaran

masyarakat akan

pentingnya dampak

bahaya tanah longsor.

Adanya kesadaran

masyarakat akan

pentingnya dampak

bahaya tanah longsor.

(35)

elu

m

e

➻ ➼➽➾➚➻➪

y

➹➘➽➴➶➽➼➷➼➪➬➶➪➶➶➪

➮➶➱➶✃✃➼➪ ➶➪❐➶➪ ➚

➷➼➪➬➶➪➶❒

❮➻ ➼➽➾➚➻➪

y

➶➹➘➽➴➶ ➽ ➼➷➼➪➬➶➪ ➶➶➪ ➮➶➱➶✃ ✃➼➪ ➶➪❐➶➪ ➚➷➼➪➬➶➪➶❒ ❰➼➪❐Ï➶➾ ➶➪➮➶➱➶✃➽ ➼➱➼✃➷➶❐➶➶➪ Ï ➪➾Ï➽ ✃➼➪❐ ➘ Ð❐➶➪ ➚Ñ➚Ð ➮➶➱➶✃ ✃➼➪❐➼➻ ➼➽➾➚➻ ➚➾ ➶Ñ➽ ➶➪ ➹➘➽➴➶ ➽ ➼➷➼➪➬➶➪ ➶ ➶➪❒ ➺➼➱Ï✃➾ ➼Ð➼➶➱➚Ñ➶Ñ➚➽ ➶➪

➹ Ð➘❐Ð➶✃

y

➶➪❐ ✃➼➪➶➪❐➶➪➚➾ ➼➪➾ ➶➪❐

➽ ➼➷➼➪➬➶➪ ➶➶➪ ❒

ÒÏ➮➶Ó➾ ➼Ð➼➶➱➚Ñ➶Ñ➚➪

y

➶ ➹ Ð➘ ❐ Ð➶✃

y

➶➪❐ ✃➼➪ ➶➪❐➶➪ ➚➾ ➼➪➾ ➶➪❐

➽ ➼➷➼➪➬➶➪ ➶➶➪ ❒

Ô➮Õ➘➽➶Ñ➚ ➹Ð➘❐Ð➶✃➮➼Ñ➶➮➶➱➶✃

➽ ➼➷➼➪➬➶➪ ➶➶➪

E. Sistematika Pembahasan

Ô➮➶➹Ï ➪ ÑÏÑÏ ➪ ➶➪ ➶➾ ➶Ï Ñ➚Ñ➾ ➼✃➶➾➚ ➽ ➶ ➮➶➱➶✃ Ñ➽Ð➚➹Ñ➚

y

➶➪❐ ✃➼➪❐➶➪❐➽➶➾ ➾ ➼✃➶ ➾ ➼➪ ➾ ➶➪❐ ✃➼✃ ➷➼➪ ➾Ï ➽Ñ➼➷Ï ➶Ó➽➘✃Ï ➪➚➾ ➶Ñ➾ ➶➪❐❐ÏÓ➷➼➪➬➶➪➶➚➪ ➚➶➮➶➱➶ÓÖ

➺ ➶➷× Ö ❰

en

d

➶Ï ➶

h

u

l

n

➹➶

d

➶➷➶➷

in

i p

en

eliti m

en

u

g

➹➶

s ten

t

n

g

➶➪ ➶

lisis

➶Ø➶➱

✃➼➪❐➶➹➶✃➼➪❐➶➪❐➽ ➶➾➾ ➼✃➶➹➼➪➼➱➚➾➚ ➶➪➚➪➚

,

➻➶➽➾ ➶ ➮➶➪ Ð➼ ➶➱➚➾➶Ñ➼➬➶Ð➶➚➪➮Ï➽➾➚➻ ➮➚ ➱➶➾ ➶Ð

➷➼➱➶➽➶➪❐

,

➮➚➮Ï ➽Ï➪❐ ➮➼➪❐➶➪ ÐÏ✃ÏÑ➶➪ ✃➶Ñ➶➱➶ÓÙ ➾Ï➴Ï➶➪ ➹➼➼➱➚➾➚ ➶➪ ➮➶➪ ✃➶➪➻➶➶➾

➹➼➪ ➼➱➚➾➚ ➶➪ÙÑ➼Ð➾ ➶➴Ï❐➶Ñ➚Ñ➾ ➼✃➶➾➚ ➽ ➶➹➼✃ ➷➶Ó➶Ñ➶➪Ï➪ ➾Ï ➽✃➼✃ ➹➼Ð✃Ï➮➶Ó➹➼✃➷➶➬➶➮➶➱➶✃

✃➼✃✃➶Ó➶✃➚Ñ➼➬➶Ð➶Ð➚➪❐➽➶Ñ➹➼➪➴➼➱➶Ñ➶➪ ✃➼➪❐➼➪➶➚➚Ñ➚ ➺Ô➺➹➼Ð➺Ô➺❒

➺ ➶➷×× Ö

➽➶

ji

n

teo

,

ri

➹➶➮➶ ➷➶➷➚➪➚ ➹➼➪➼➱➚➾➚ ✃➼✃➷➶Ó➶Ñ ➾ ➼➪➾ ➶➪❐➾ ➼➘ Ð➚ ➾ ➼➘ Ð➚

y

➶➪❐ Ð➼➱➼Õ➶➪ ➮➼➪❐ ➶➪ ➾ ➼✃➶ ➹➼➪ ➼➱➚➾➚ ➶➪

y

➶➪❐ ➮➚ ➶➪❐➽ ➶➾❒ Ú➚ ➶➪➾ ➶Ð➶➪➶

y

➽➘➪Ñ➼➹ ❰➼➪❐ÏÐ➶➪❐➶➪ Û ➼Ñ➚ ➽➘ ➺ ➼➪➬➶➪ ➶

(

❰Û ➺

) y

➶➪❐ ✃➶➪ ➶ ✃➼✃➷➶Ó➶Ñ ✃➼➪❐➼➪➶➚ ➷➶❐➶➚✃➶➪➶ ➬➶Ð➶

Ï➪ ➾Ï ➽ ✃➼➪ ➚➪❐➽ ➶➾ ➽ ➶➪ ➽➶➹➶Ñ➚➾ ➶Ñ ➮➶➱➶✃ ✃➼➪❐ Ó➶➮➶➹➚ ➷➼➪➬➶➪➶ ✃➼➪❐➶➾ ➶Ñ➚ ➶➾ ➶Ï

✃➼➪❐ÏÐ➶➪❐➚ ➷➼➪➬➶➪ ➶ ➮➶➪ ➹➘➱➶

y

➶➪❐ ➷➼➪➶Ð❒ Ú➶➪ Ü ➺ÚÛ Ý

(

Community Based

Disaster Risk Management

) y

➶➪❐ ✃➶➪➶ Ï ➪➾Ï➽ ✃➼➱➶➽Ï ➽ ➶➪ ➹➼➪➮➼➽ ➶➾ ➶➪ ➹➶➮➶

➽➘ ✃Ï➪ ➚➾ ➶Ñ Ï➪ ➾Ï ➽ ✃➼➪❐➼➾ ➶ÓÏ ➚ ✃➶➪ ➶❐➼✃➼➪ ➾ ➮➶➱➶✃ ➹➼➪❐ÏÐ➶➪❐➶➪ Ð➼Ñ➚ ➽➘ ➷➼➪➬➶➪➶

(36)

àáâã ããäå æ

to

d

o

lo

g

i p

en

eliti

á

n

á

k

si

çá

rtisi

ç á

ti

è

,

ç áéáâ áâêë êç æë æì êíêîá ïêðá ë

ñëíñð òæëó ñôá ëóê çáôáé êó òá çæëæì êíêá ë îõî êáì

y

á ëó âñðá ë öá ëá

y

òæë

y

êðáç òá îáìáö îõî êáì î æ÷áôá ðôê íêîéá ë òæëéáìáò

,

á ðá ëíæíáçêá ð îêâæôé á îáôðá ë òá îáìáö

y

á ëó íæôïáé ê î æ÷áôá ôæáì éê ìáç á ë óá ë â æôîáòá îáòá òá îáôá ðá í

y

î æ÷áôá ç áôíêî êçá íõôêîø å æâá ëóñë òá îáôá ðá í

y

éáôê ð æòáòçñá ë é á ë ðæáôêèá ë ìõðáì

, y

á ëó íñïñá ëá ðöêôëá

y

áé áìáöíôá ëîèõôòá î êîõîêáìíá ëçá ðæíæô óá ë íñëóá ëç êöá ð

-pihak lain.

Bab IV : Gambaran kondisi lingkungan dan kehidupan fisik dukuh njelok,

peneliti memberikan gambaran umum realitas yang terjadi di dalam obyek

penelitian pada BAB ini. Fungsi ini sangat mendukung tema yang di angkat,

terutama salah dalam pengurangan resiko bencana pada masyarakat dan

memaparkan dalam kondisi lingkungan.

Bab V : Problem masyarakat dalam memahami bencana alam tanah longsor

dan gerakan tanah, peneliti menyajikan tentang realita dan fakta yang terjadi lebih

mendalam, sebagai lanjutan dari latar belakang yang disajikan dalam bab I,

diantaranya menganai pemehaman tentang dampak dan apa yang harus dilakukan

oleh masyarakat dalam pengurangan resiko bencana. Hal ini sebagai analisis

problem yang akan berpengaruhpada aksi yang akan dilakukan.

Bab VI : Proses pengorganisasian dalam perencanaan untuk kesiapsiagaan

bencana, Dalam BAB ini peneliti menjawab masalah berdasarkan analisis maslaah

yang telah di sajikan di dalam BAB IV. Ada berberapa sub bahasan, di antaranya

adalah membangun komunitas masyarakat dalam tangguh bencana. Dengan

melalui analisis membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya

(37)

û

k

si n

y

û

t

û

y

û

g

n

üý þ û

h

tere

ÿ ûÿ û þ û✁ û✂ ✄û☎ û✆ ûÿ ✂ ✝✄✞ þ✝ ✆✝ÿ ✝✁ ✟✄✟ûÿ ü ✞ü ✟û✁

Partisipatory Action Research

(

✠✡☛

)

✌ û✍ ✎✏ ✏✑✠

ro

ses

û

k

si m

en

u

ju

m

û

sy

û

r

û

k

û

t t

û

n

g

g

u

h

✍✝ÿ ûÿûû✁ û✂

,

✆ ûþ û✍ û✍ ✟ÿ✟ ✆ ✝ÿ✝✁ ✟✄✟ ü û✒✟✓ûÿ û✓☎ ✟✔ þ û✔✟ ✆✝ÿ ✝✁ ✟✄✟ûÿ

y

ûÿ✕ þ✟✁ û✓ý✓ûÿ ✞✁ ✝☎ ✆✝ÿ ✝✁ ✟✄✟

,

✂ ✝ÿ✒û✖û✍ ✓✝✍ ✝✔☎ ûü ✟✁ ûÿ û✄ûüû✓ü✟✂✝✂✍✝ÿ ✄ý✓✓✞✂ ýÿ✟✄ûü✄ûÿ✕✕ý☎✍✝ÿ ûÿ û✗✒✝✁ ✞✓☞✠ûþ û✌✡✌

✟ÿ✟✒ý✕û✆✝ÿ ✝✁ ✄✟✂✝✂✍✝✔✟✓ûÿûÿû✁ ✟ü✟ü✓✝ü✟✂ ✆ý ✁ ûÿ✂✝✁ û✁ý ✟✆✝✔✓✝✂✍ûÿ✕ûÿ✓✞✂ý ÿ ✟✄ûü

✄ûÿ✕✕ý☎ ✍ ✝ÿ ûÿ û ✂ ✝✁ û✁ý✟ ✓✝✄✝✔ûÿ✕ûÿ þ û✁ û✂ ✄û☎û✆ûÿ ✆ ✝✔ý ✍ û☎ ûÿ þûÿ ✂✝✔ý✍û☎

✆û✔ûþ✟✕✂ û✂ ✝ÿ✕✝ÿû✟✟üý✍ ✝ÿ ûÿûü✝✍û✕û✟☎û✁

y

ûÿ✕✆✝ÿ ✄✟ÿ✕☞

✌ û✍✎ ✏✏✑✘

em

p

ersi

ûû

k

p

n

✟✓û✁✍û✓û✁✓✞✂ ýÿ✟✄ûüü ✝✍û✕û✟ ✞ÿ ✄✞ ☎ý ÿ ✄ý✓✂ûü û

þ ✝✆ ûÿ✙ ✆✝ÿ ✝✁ ✟✄✟þû✁ û✂✍ û✍ ✟ÿ✟✂ ✝✂ ✍ýû✄ü✝✍ ý û☎ û✄û✄ûÿ ✔✝✚✁ ✝✓ü ✟û✄ûü✆✝ÿ ✝✁ ✟✄ ✟ûÿ þ ûÿ

✆✝ÿ þ û✂✆✟ÿ✕ûþ û✔✟ û✖û✁ ü û✂✆û✟û✓☎✟✔ ☞ ✛ ✟✂ý ✁ û✟þ û✔✟✆ ✝ÿ✄✟ÿ✕ÿ

y

û✆✝ÿ✕✝✄ û☎ýûÿ û✄ûý ✟✁✂ ý☞ ✠✝ÿ ✄✟ÿ✕ÿû

y

✟✁✂ ý✆✝✂✍✝✔þ û

y

ûûÿ✂ ûüû✔û✓û✄

y

☞ ✜✝✔✄ûþ✟✍✝✔✟✓ûÿ û✄û✄ûÿ ü ✝✁ û✂ û þ û✁ û✂ ✆✔✞ü ✝ü✆✝ÿ þ û✂✆✟ÿ✕ûÿ ✓✞✂ý ÿ ✟✄ûüûÿ✕

y

ûþ û ü✝✍û✕û✟ û✓ ü✟✆ û✔✄✟ü✟✆û✄✟✚ ✂ ✝✁ û✁ý✟ ✂✝✄✞þ ✝✆ ✝ÿ✝✁ ✟✄✟ûÿ✆ û✔✄✟ü ✟✆û✄✟✚☞

✌ û✍ ✏

X : penutup, pada bab yang terakhir ini peneliti membuat kesimpulan

yang bertujuan untuk menjawab dari rumusan masalah, dari mulai membangun

pemahaman masyarakat tentang penanggulangan bencana dan dalam mengatasi

melalui usaha oleh masyarakat untuk penanggulanganny. Peneliti juga membuat

saran

saran kepada berberapa pihak yang semoga nantinya peneliti berharap dapat

dipergunakan sebagai acuan untuk dapat diterapkan sebagai contoh untuk pihak lain

(38)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERKAIT

A.

Konsep Penanganan Bencana

1.

Konsep Pengurangan Resiko Bencana ( PRB )

Dalam pengelolaan bencana (

disaster management

), risiko bencana adalah

interaksi antara kerentanan daerah dengan ancaman bahaya yang ada. Tingkat

kerentanan daerah dapat dikurangi, sehingga kemampuan dalam menghadapai

ancaman tersebut semakin meningkat. Besarnya risiko bencana dapat dinyatakan

dalam bersarnya kerugian yang terjadi (harta, jiwa, cedera) untuk suatu besaran

kejadian tertentu. Risiko bencana pada suatu daerah bergantung kepada beberapa

faktor dari Alam/geografi/geologi (kemungkinan terjadinya fenomena bahaya),

kerentanan masyarakat terhadap fenomena (kondisi dan banyaknya bangunan),

Kerentanan fisik daerah (kondisi dan banyaknya bangunan) serta kesiapan

masyarakat setempat untuk tanggap darurat dan membangun kembali Secara umum

risiko bencana

13

.

Dalam hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : I wayan Gede Eka Saputra, Analisis Resiko bencana

a.

Ancaman merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang mempunyai potensi

dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan jiwa atau kerusakan lingkungan.

13

I Wayan Gede Eka Saputra,

Tesis Analisis Risiko Bencana Tanah Longsor di Kecamatan

Sukasadi Kab. Buleleng

. Universitas Udayana Denpasar. Hal 27

(39)

b.

Kerentanan suatu kondisi yang ditentukan oleh faktor-faktor atau proses-proses

fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan yang mengakibatkan ketidak mampuan

masyarakat dalam menghadapi ancaman.

c.

Kapasitas yang merupakan penguasaan sumberdaya, cara, dan kekuatan yang

dimiliki masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan dan

mempersiapkan diri untuk mencegah, menanggulangi, meredam serta dengan

cepat memulihkan diri dari akibat bencana. Dengan demikian maka semakin

tinggi ancaman, kerentanan dan lemahnya kapasitas, maka semakin besar pula

risiko bencana yang dihadapi seperti yang terlihat pada Apa yang bisa dilakukan

masyarakat dalam mengurangi risiko bencana dengan mengenali potensi

bencana yang merupakan ancaman. Seperti halnya yang terjadi di Dukuh Jelok

Desa Parakan yang mana terdapat kawasan tanah longsor dan belum memiliki

strategi dalam penanganan untuk menanggulangi bencana alam pada

masyarakatnya. Sehingga dalam mengurangi dampak bencana (mitigasi

bencana) berberapa langkah dalam menguragi risiko dan membuat action plan,

termasuk: rute dan peta evakuasi serta simulasi bencana.

14

Dengan demikian maka semakin lemahnya ancaman, kerentanan dan lemahnya

kapasitas dalam pengurangan risiko pada masyarakat maka semakin besar pula

resiko yang akan dihadapi. Bidang kegiatan pengurangan risiko bencana yang

tergambar pada bagan berikut ini

Bagan 2.1

14

(40)

Upaya Pengurangan Risiko Bencana

Sumber : I wayan Gede Eka Saputra, Analisis Resiko bencana

(41)

sehingga dampak merugikan dari suatu kejadian dapat dikurangi atau dihilangkan

sama sekali.

15

Sehingga dalam proses pengurangan resiko bencana dapan diharapkan dan

dapat diterapkan pada sebuah realita yang mana terdapat suatu kejadian bencana

alam yang membuat ka

Gambar

Gambar 7.10Ketika
  Tabel 1.2Strategi Program Dalam Masyarakat Tangguh Bencana Alam Tanah
Tabel 2.1
  Tabel 3.1Jadwal Pelaksanaan Penelitian Dan Pendampingan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pendampingan ini untuk mengurangi kerentanan masyarakat dari bahaya tanah longsor yang timbul karena berbagai faktor penyebabnya yaitu kurangnya

Meskipun tanah longsor merupakan fenomena alam, beberapa aktifitas manusia bisa menjadi faktor pemicu terjadinya bencana tanah longsor, dimana ketika aktifitas ini

Penyusunan skripsi dengan judul “Pemetaan Angka Keamanan Lereng dengan Script Python sebagai Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor Bukit Ganoman ” ini merupakan

Hasil penelitian adalah persepsi masyarakat tentang pengurangan risiko bencana tanah longsor di Desa Cibangkong Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas tergolong

Upaya untuk mengantisipasi dampak dari bencana tanah longsor dan banjir bandang adalah membuatkan peta lokasi rawan longsor dan peta aliran air hujan yang dijadikan pedoman

Desa Wanadri memiliki ancaman bencana tanah longsor pada tingkat sedang sampai tinggi. Seluruh permukiman di Desa Wanadri adalah memusat, menyebabkan tingginya

Bencana alam tanah longsor secara geologi merupakan bencana alam yang sering terjadi akibat proses pergerakan material tanah pada daerah lereng secara alamiah

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi risiko bencana terhadap tingkat kesiapsiagaan bencana alam tanah longsor pada