Peranan Indian Ocean Rim Academic Group
Duta Besar Prof.Dr.Hasjim Djalal, Guru Besar HI Unpad
A. Pendahuluan
Penggalan kalimat orang tua di atas belum selalu menjadi pelecut semua
pemangku kepentingan untuk memandang Samudera Hindia sebagai samudera masa
depan. Hari ini samudera ketiga terbesar di dunia ini masih dipandang sebagai pemilik
potensi bahaya besar yang menakutkan yaitu gempa bumi dan tsunami2. Padahal di
Samudera dan di negara-negara seputar Samudera ini tersimpan potensi positif lain yang
tidak kalah besarnya yaitu potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Potensi
inilah yang dapat menjadi modal dasar dalam menjadikan kawasan ini sebagai kawasan
pusat peradaban dunia masa depan.
Keseluruhan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Samudera
Hindia akan dapat digali oleh suatu organisasi regional intar kawasan. Organisasi intra
kawasan Samudera Hindia ini telah ada yang disebut Indian Ocean Rim Association for
Regional Cooperation (selanjutnya disingkat IOR-ARC). Organisasi ini memiliki
keunikan dalam pengelolaannya yakni telah berupaya untuk mempertemukan tiga pilar
besar penting dalam menggali berbagai potensi yaitu yakni, pilar swasta, akademisi dan
1® Disampaikan pada Seminar Nasional Indian Ocean Rim-Association for Regional Corporation (IOR-ARC) dan Masa Depan Ekonomi Indonesia di Hotel Pangeran Beach Padang tanggal 13 Mei 2010 * Dosen Fakultas Hukum Ketua Pusat Studi Samudera Hindia Universitas Andalas.
pemerintah. Ketiganya adalah Forum Bisnis/Indian Ocean Rim Business Forum
(IORBF), Kelompok Akademisi/Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG) dan
Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi/Working Group on Trade and Investment
(WGTI).
Ketiga pilar ini selalu mendapat legitimasi dan pengesahan oleh Dewan Menteri
Luar Negeri/Council of Ministers (COM) dan Komite Pejabat Tinggi/Committee of
Senior Officials (CSO) IOR-ARC. Bahkan sewaktu-waktu jika diperlukan maka
dibentuklah Kelompok Tugas Pejabat Tinggi/IOR-ARC High Level Task Force.
Seiring dengan berdirnya IOR-ARC maka berbagai kerjasama telah dibangun dan
dikembangkan. Salah satu yang terpenting adalah kerjasama penelitian dan kajian
mengenai Samudera Hindia. Indian Ocean Academic Group (IOR-AG) merupakan pilar
akademis di dalam kerangka Indian Ocean Rim Regional Cooperation (IOR-ARC).
IOR-AG didirikan tahun 1997. Tujuannnya adalah untuk mendukung program peningkatan
perdagangan dan investasi di wilayah Samudera Hindia. Negara anggota yang tergabung
dalam IOR-AG bertemu satu kali satu tahun untuk membahas program kegiatan yang
sedang dilaksanakan dan merencanakan kegiatan tahun-tahun berikutnya. Proyek utama
IOR-AG adalah studi dan penelitian tentang Samudera Hindia.
Mengingat pentingnya studi tentang Samudera Hindia ini, maka Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia dulu disebut Departemen Luar Negeri Republik
Indonesia melalui Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), telah
bekerjasama dengan Universitas Andalas untuk mendirikan suatu pusat kajian yang
Universitas Andalas. Pendirian pusat studi ini untuk menjawab kebutuhan dan harapan
yang ditumpangkan IOR-ARC kepada IOR-AG.
Pusat Studi ini telah melakukan berbagai kajian dan penelitian tentang potensi
dan pembangunan di Samudera Hindia. Beberapa diantaranya adalah kajian tentang
illegal fishing, pemanfafaatan potensi ikan tuna di Samudera Hindia untuk kepentingan
kemajuan perekonomian nelayan Indonesia dan Kajian tentang Gempa dan tsunami
adalah beberapa bentuk penelitian yang telah dilakukan. Atas inisiatif dari Direktorat
Jenderal Asia Pasifik melalui Direktorat Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan
Afrika (KIK Aspasaf), center ini telah melakukan presentasi dan sosialisasi pada sidang
tahunan Indian Ocean Rim Regional Cooperation (IOR-ARC) di Sana’a Yaman tanggal
22-25 Juni 2009. Pemaparan yang dilakukan dalam sesi Indian Ocean Academic Group
(IOR-AG) mendapat sambutan yang postif dari negara-negara peserta sidang, salah satu
diantaranya adalah sambutan positif dari pemerintah Mauritius untuk melakukan
kerjasama penelitian (joint research).
B. Tinjauan Umum terhadap Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
IOR-ARC adalah sebuah organisasi regional yang didirikan untuk
mengakomodasikan berbagai kepentingan masyarakat di tepi Samudera Hindia.
Kepentingan ekonomi, politik sosial, budaya bahkan kepentingan sejarah diharapkan
dapat diakomodasi dalam organisasi ini. Jika selama ini wilayah Samudera Pasifik telah
memiliki Asia Pacific Economic Corporation (APEC) maka untuk wilayah Samudera
Hindia dibuatlah organisasi serupa yakni Indian Ocean Rim Association for Regional
1. Pengertian Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
The Indian Ocean Rim dirumuskan sebagai :3
a distinctive area in international politics consisting of coastal states bordering the Indian Ocean
Dalam rumusan ini terlihat bahwa Indian Ocean Rim adalah wilayah yang
dibatasi secara politik internasional dengan negara pantai yang berada di tepi Samudera
Hindia. Defenisi ini secara faktual menyatakan bahwa hanya negara yang berada di tepi
Samudera inilah yang berhak untuk menjadi anggota IOR-ARC. Namun hal ini tidak
sepenuhnya benar, ada negara yang tidak langsung berbatasan dengan Samudera Hindia
tetapi menjadi anggota dalam organisasi ini bahkan memilki peraanan yang sangat
menonjol, sebut saja misalnya Singapura. Singapura tidak secara langsung berada di tepi
Samudera Hindia4, namun berinisiatif untuk menjadi anggota. Sebaliknya ada pula
beberapa Negara yang berada di Samudera Hindia tetapi belum menjadi anggota
IOR-ARC.5
2. Sejarah Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
Sejarah IOR-ARC diawali dengan penerimaan Perjanjian Pembantukan IOR-ARC
oleh negara anggota. Penerimaan Perjanjian yang dikenal dengan THE CHARTER OF THE INDIAN OCEAN RIM-ASSOCIATION FOR REGIONAL COOPERATION
dilakukan di Mauritius, sebuah Negara yang terletak di tengah Samudera Hindia.
3www.http//worldonline.co.za terakhir dikunjungi 5 Mei 2010 4 Singapura terletak di selat Malaka.
Perjanjian ini disahkan melalui Resolution on The Adoption of The Indian Ocean Rim-Association for Regional Cooperation oleh 14 negara anggota (M 14)6 yang bertemu di
Mauritius tanggal 5 sampai dengan 7 Maret 1997.
Resolusi Mauritius ini lahir melalui sejarah yang cukup panjang. Cikal bakal
IOR-ARC telah didahului dengan Joint Statement yang dibuat oleh core group states atau
M-7 pada the first Inter-Governmental Meeting of the Indian Ocean Rim Initiative yang
juga diadakan di Mauritius tanggal 29-31 Maret 1995 dimana secara garis besar
pernyatan bersama ini mengandung dasar-dasar tujuan serta area kerjasama IOR-ARC
yang akan dibentuk di wilayah Indian Ocean Rim. Kelompok triparti yang terdiri dari
pemerintah, swasta dan akademisi kembali bertemu di Mauritius tanggal 15-17 Agustus
1995 yang berhasil merampungkan persiapan pendirian IOR-ARC.
Pertemuan tahun 1995 ini ditindaklanjuti tahun 1996 tepatnya tanggal 10 - 11
September 1996 yang berisi laporan persiapan pembentukan organisasi di kawasan
Samudera Hindia. Sehingga secara resmi akhirnya IOR ARC baru berdiri tanggal 7 Maret
1997 pada saat The first Ministerial Meeting di Mauritius. Pertemuan ini secara resmi
menerima IOR-ARC Charter, dan menetapkan sejumlah hal yang berkaitan dengan
prosedur dan administrasi IOR-ARC.
3. Prinsip Dasar Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
IOR-ARC memiliki delapan prinsip dasar yang tidak boleh dilanggar dan harus diterima
oleh Negara anggota sebagai prinsip wajib (obligation principles) yaitu :
6 Australia, The Republic Of India, The Republic Of Indonesia, The Republic Of Kenya, The Republic Of
Madagascar, Malaysia, The Republic Of Mauritius, The Republic Of Mozambique, The Sultanate Of Oman, The Republic Of Singapore, The Republic Of South Africa, The Democratic Socialist Republic Of
i) Prinsip Kerjasama (Cooperation) dengan menghormati persamaan kedaulatan, integritas wilayah, kebebasan politik, tidak mencampuri urusan dalam negeri
masing-masing anggota, kerjasama damai dan saling menguntungkan.
ii) Prinsip keterbukaan dan Komitmen untuk menjalankan Perjanjian (Charter)
iii) Prinsip Konsensus dalam setiap pengambilan keputusan.
iv) Prinsip menghilangkan isu bilateral dan isu lainnya.
v) Prinsip Kerjasama tanpa Prasangka.
vi) Prinsip untuk mencapai tujuan bersama
vii) Prinsip melakukan berbagai program atas dasar kesukarelaan.
4. Tujuan Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
1. Untuk mempromosikan keberlanjutan pertumbuhan dan keseimbangan
pembangunan wilayah dan pembangunan Negara-negara anggota IOR-ARC
serta menciptakan dasar-dasar bersama kerjasama ekonomi.
2. Untuk memfokuskan kerjasama ekonomi di area ini dengan meningkatkan
kesempatan pembangunan secara maksimal, berbagi keuntungan serta berbagi
manfaat.
3. Mengidentifikasi area kerjasama.
4. Untuk mempromosikan kebebasan , mengurangi kelemahan dan mengurangi
hambatan, membebaskan dan menangani aliran arus barang, jasa investasi
dan teknologi di dalam organisasi.
5. Mengeksplorasi segala kemungkinan kebebasan perdagangan dan
memperbesar serta memperbanyak aliran arus barang diantara negara
6. Meningkatkan interaksi perdagangan dann industri, institusi akademik,
beasiswa dan penduduk masing masing Negara anggota tanpa diskriminasi
dan prasangka diantara negara anggota.
7. Meningkatkan kerjasama dan dialog antar anggota.
8. Meningkatkan kerjasama dalam membangun sumber daya manusia,
khususnya untuk mempererat jaringan antar lembaga pelatihan, universitas
dan institusi khusus lainnya milik negara anggota.
5. Keanggotaan Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
Seluruh Negara yang berada di sekitar Samudera Hindia dapat menjadi anggota
Organisasi ini. Untuk menjadi anggota baru setiap negara harus mematuhi Charter
IOR-ARC. Penerimaan anggota baru diputuskan oleh seluruh anggota yang sudah ada terlebih
dahulu menjadi member IOR-ARC.
6. Struktur Organisasi Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
1. Dewan Menteri (Luar Negeri)/Council of Ministers (COM)
2. Komite Pejabat Tinggi/Committee of Senior Officials (CSO)
3. Forum Bisnis IOR/Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF)
4. Kelompok Akademisi IOR/Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG)
5. Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi/Working Group on Trade and
Investment (WGTI)
6. Kelompok Kerja Pejabat Tinggi/IOR-ARC High Level Task Force
Otoritas tertinggi dari asosiasi ini terletak di tangan Dewan Menteri (Luar
Negeri), yang bertemu setiap dua tahun sekali (atau lebih jika dibutuhkan).
Tugas COM adalah menetukan kebijakan, mengevaluasi perkembangan
kerjasama, membuat putusan dalam bidang kerjasama baru dan menetapkan
mekanisme tambahan atau persoalan umum lainnya.
Komite Pejabat Tinggi/Committee of Senior Officials (CSO)
Komite Pejabat Tinggi terdiri dari pejabat pemerintah Negara anggota.
Komite ini bersidang sebanyak yang dibutuhkan (minimal satu kali dalam
satu tahun). Tugasnya mengevaluasi penerpan kebijakan yang diambil
COM dan bekerjasama dengan IORBF and the IORAG, menetapkan
prioritas kerjasama pembangunan ekonomi, memantau program kerjasama,
menggerakkan sumber daya keuangan. CSO membuat laporan secara
berkala kepada COM dan memberi pertimbangan atas kebikan yang akan di
ambil COM.
Forum Bisnis /Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF)
Forum Bisnis bersidang bersamaan dengan sidang COM dan CSO, atau
tergantung kebutuhan mereka. Forum Bisnis berhubungan langsung dengan
CSO dan Sekretariat dalam memutuskan, merumuskan dan menerapkan
kebijakan dan program kerja dari Asosisiasi. Forum Bisnis dapat
membangun kerjasama dengan jaringan bisnis Lembaga Swadaya
Forum Bisnis dianggap sebagai bagian dari struktur yang unik, menciptakan
kesempatan untuk membangun dan meningkatkan jaringan kerjasama
dengan tiga pilar dalam wilayah ini.
Kelompok Akademisi/Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG)
Kelompok Aklademisi bersidang bersamaan dengan persidangan COM dan
CSO, atau sesuai dengan kebutuhan. Kelompok Akademisi berhubungan
langsung dengan CSO dan Sekretariat dalam memutuskan, merumuskan
dan menerapkan kebijakan dan program kerja dari Asosisiasi. Kelompok
Aklademisi dapat membangun kerjasama dengan jaringan bisnis Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), jika dianggap penting.
Kelompok Akademisi juga dianggap sebagai bagian dari struktur yang unik,
menciptakan kesempatan untuk membangun dan meningkatkan jaringan
kerjasama dengan tiga pilar.
Persoalan keuangan sering menjadi penghambat bagi Universitas di seluruh
dunia, yang menyebabkan kurangnya oartisipasi dari para akademisi dalam
IORAG. Isu ini selalu muncul setiap tahun dalam pertemuan IORAG dan
selalu dihimbau agar Negara anggota memfasilitasi Universitas untuk
menghadiri sidang IORAG.
Charter IOR-ARC menetapkan bahwa sekretariat dari asosiasi ini akan
mengkoordinasikan, melayani dan memonitor penerapan putusan kebijakan
dan program kerjasama yang sudah diputuskan. Sekretariat terletak di
Mauritius.7
Focal points/IOR-ARC National Focal Points
Setiap negara berkewajiban berdasarkan Charter membangun Tripartit
Focal Points untuk IOR-ARC dalam mengkoordinasikan dan menerepakan
lebih lanjut kegiatan mereka dan pencapaian tujuan.
B. Hubungan IOR-ARC dan IOR-AG
AG merupakan organisasi sayap yang berada di bawah koordinasi
IOR-ARC. Sesuai dengan batir 9 (sembilan) Charter :
The association includes bodies known as the Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF) and the Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG) in accordance with the tripartite nature of the Association.
Berdasarkan butir sembilan ini maka hubungan antara IOR-ARC dan IOR-AG
adalah hubungan koordinasi artinya IOR-AG adalah mitra kerjasama dari IOR-ARC.
Sebagai organisasi mitra maka kedudukan IORAG merupakan bagian yang unik dari
struktur IOR-ARC, karena IOR-AG diciptakan untuk membangun jembatan, kesempatan
7 Alamat : Soreze House, 14, Angus Road, Vacoas, Republic of Mauritius. Tel: (230)698
dan menumbuhkembangkan kerjasama antara tiga pilar IOR-ARC yakni pemerintah,
sektor swasta dan akademisi.
Sidang dengan CSO dan sekretariat IOR-AG adalah untuk memutuskan,
merumuskan dan menerapkan kebijakan dan program kerja dari organisasi ini. IORAG
juga dapat melakukan kerjasama dengan Organisasi Non Pemerintah dalam bentuk
kerjasama akademik. Sehingga IOR-AG diharapkan dapat mengembangan dan
menghidupakan pilar yang lain seperti forum bisnis dan pemerintah. Hubungan inilah
yang dikatan unik katena ketiganya saling menguatkan. IOR-AG menguatkan IOR-ARC,
IOR-ARC juga dikuatkan oleh IOR-AG. Demikian pula IOR-AG menguatkan Forum
Bisnis, sebaliknya forum bisnis juga menguatkan IOR-AG.
Seperti sudah disinggung di atas pada saat ini IOR-AG memiliki keterbatasan dan
kelemahan. Keterbatasan itu terlihat dengan terbatasnya kemampuan pendanaan dari
univeritas di seluruh dunia untuk membangun kerjasama dan mengikuti persidangan
IOR-AG yang diadakan sekali dalam satu tahun. Keterbatasan ini telah menghambat
partisipasi dari akademisi untuk berperan aktif dalam IOR-AG. Persoalan yang selalu
muncul setiap tahun ini perlu disikapi secara bersama-sama, baik pemerintah maupun
sektor swasta serta dari pihak universitas sendiri.
Rendahnya kemampuan rata-rata dari anggota IOR-AG di seluruh kawasan
Samudera Hindia menyebabkan IOR-AG menjadi lambat berkembang. Meskipun ada
program yang ditawarkan oleh negara anggota, program ini tidak bisa dilaksanakan
akibat dari rendahnya kemauan negara anggota IOR-AG. Disamping itu keterbatasan
sebagai isu utama dalam setiap sidang IOR-AG setiap tahun. Oleh sebab itu IOR-AG
selalu secara terus menerus meminta kepada seluruh negara anggota untuk memfasilitasi
anggota akademik grup agar dapat hadir dalam setiap sidang-sidang IOR-AG.
C. Pentingnya Indian Ocean Rim for Academic Group (IOR-AG) bagi Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC)
Indian Ocean Rim for Academic Group (IOR-AG) didirikan bersamaan dengan
berdirinya IOR-ARC tahun 1997 di Mauritus. Pimpinan pertama dari IOR-AG adalah
negara Mauritius. Sesuai dengan ketentuan Charter IOR-ARC Kepemimpinan Ketua dan
Wakil Ketua dilakukan selama dua tahun. Wakil ketua menjadi Ketua pada dua tahun
berikutnya. Kepemimpinan Mauiritus berlangsung selama dua tahun yakni dari tahun
1997 sampai dengan tahun 1999.
Program pertama IOR-AG di danai oleh Mauritus dan India berupa Seminar
mengenai Prospek Perdagangan dan Investasi di Samudera Hindia tahun 1999. Hasilnya
dipublikasikan tahun 2000. Pimpinan IOR-AG periode kedua tidak dapat dipilih karena
sedikitnya gaji yang diberikan untuk pimpinan sehingga India tidak berminat untuk
menjadi Ketua, demikian pula negara anggota yang lain.
Hasil yang diperoleh IOR-AG sejak berdiri sampai saat ini sangat
mengecewakan, tidak banyak tujuan IOR-AG yang dapat dilaksanakan, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Dana program kegiatan yang tidak memadai.
2. Koordinasi yang amat kurang diantara para anggota.
4. Kurangnya ketertarikan para anggota untuk melakukan tindak lanjut program
kegiatan.
Untuk meningkatkan peranan IOR-AG dalam membantu IOR-ARC mencapai tujuan
bersama, sangat diperlukan pembenahan hal-hal tersebut di atas.
Dalam sidang-sidang yang dilakukan oleh IOR-AG terlihat perkembangan yang
cukup menggembirakan dari organissasi ini. Lintasannya dapt dilihat dalam cuplikan
berikut. Pada sidang pertama di Mauritus Bulan Maret 1997, IOR-AG telah menentukan
berbagai proyek antara lain :
1. Menentukan Ketua dan Wakil di Indian Ocean Studies
2. Investasi, fasilitasi dan Promosi (Bekerjasama dengan IORBF)/Investment
Facilitation and Promotion.
3. Program Promnosi Perdagangan/Trade Promotion Programme (Bekerjasama
dengan IORBF)
4. Pembangunan dan Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan : Asuransi Transportasi
Maritim dan reasuransi (Bekerjasama dengan IORBF)
5. Kerjasama Pengembangan Sumber Daya Manusia/Human Resources
Development Cooperation (Bekerjasama dengan IORBF), dan
Pada sidang kedua IOR-AG di Mauritius Maret 1998 sejumlah proyek telah
ditambahkan ke dalam daftar proyek yang telah ada sebelumnya. Hasil sidang ini
kemudian di bawa ke tingkat CSO dan diputuskan oleh COM. Sebagaimana dengan
sidang kedua di Mauritius sidang ketiga menetapkan Mozambique sebagai Ketua baru
menggantikan Mauritius. Dalam sidang ketiga di Maputo Mozambique Maret 1999 juga
telah diluncurkan berbagai program untuk dilaksanakan pada tahun 2000 dan
mengevaluasi program tahun sebelumnya. Pada sidang berikutnya Bulan Juli tahun 2000
di Maputo, Mozambique telah diidentifikasi proyek-proyek yang sulit untuk
dilaksanakan, hal-hal yang bersifat operasional, dan saran-saran yang akan diputuskan
oleh COM. Sidang ini merupakan masa kritis dari keberlangsungan hidup IOR-AG,
karena berbagai hal seperti yang telah ditulis di atas.
Dalam sidang di Maputo ini disetujui untuk membentuk Working Group on Trade
and Investment (WGTI). Dewan menteri juga memutuskan untuk mengundang
Bangladesh, Iran, Seychelles, Thailand dan Uni Emitrat Arab untuk bergabung menjadi
anggota IOR-ARC sekaligus menjadi anggota IOR-AG. Di samping itu juga mengundang
Mesir dan Jepang sebagai mitra dialog IOR-ARC.
Pada sidang kelima IOR-AG yang diadakan di Oman Bulan April 2001,
menetapkan prosiding sidang COM yang juga di adakan di Oman. Sejak saat itu sejumlah
proyek akademis telah diusulkan kepada induk organisasi IOR-ARC oleh anggota,
termasuk Proyek Perbaikan, Rehabilitasi dan Memperkuat Pesisir Pantai dengan Struktur
Polymeric Materials (yang diusulkan oleh Iran). Proyek lainnya adalah Mempersatukan
Dalam pertemuan tambahan CSO di Oman ini juga ditetapkan tata cara penerimaan
anggota baru IOR-ARC dan IOR-AG serta mengundang Inggris sebagai Mitra Dialog.
Sidang Ketiga Dewan Mentrri IOR-ARC diadakan di Muscat Kesultanan Oman
tanggal 7 dan 8 April 2001. Sidang COM ini didahului oleh siding CSO, IOR-BF dan
IOR-AG serta sidang WGTI. Dalam sidang ini Perancis mengajukan diri sebagai Mitra
Dialog. Dalam sidang ini juga diputuskan untuk membentuk sebuah Gugus Tugas Tingkat
Tinggi/a High Level Task Force (HLTF) untuk mempelajari arah dan masa depan
IOR-ARC.
Indonesia merupakan anggota IOR-ARC yang cukup aktif dalam mensukseskan
dan mencapai tujuan organisasi ini. Hal ini dapat dinuktikan dengan berbagai program
yang sudah ditawarkan kepada IOR-ARC, termasuk IOR-AG. Salah satu upaya yang
dilakukan terhadap pengembangan IOR-AG di Indonesia adalah menetapkan Universitas
Andalas sebagai salah satu focal points untuk tiga pilar Nasional Indonesia. Hal ini telah
dimulai dengan mengikutsertakan Universitas Andalas dalam sidang tahunan IOR-AG di
Sana’a Yaman tahun 2009 lalu. Sebagai peserta baru yang menjadi focal point IOR-AG
Indonesia Unand telah mempresentasikan kepada anggota sidang IOR-AG tentang
keberadaan Indian Ocean Study Center yaitu sebuah pusat studi yang khusus mengkaji
tentang Samudera Hindia. Di samping memperkenalkan tujuan dan visi/misi juga telah
dipaparkan beberapa hasil capaian center ini, berkenaan dengan kajian terhadap potensi
ekonomi di Samudera Hindia khususnya di Pantai Barat Sumatera. Presentasi ini
mendapat apresiasi dari Ketua dan Anggota Sidang IOR-AG. Hal ini ditunjukkan dengan
minat beberapa Negara anggota yang serius untukmelaukan kerjasama penelitian salah
sidang di Sana’a ini juga menjadi ajang bagi Indonesia untuk membangun jaringan
kerjasama (networking) dengan Negara anggota IOR-AG lainnya.
Dalam sidang ini pula focal point Indonesia menawarkan (kembali) Program
beasiswa Kerjasama Negara berkembang dan Program Dharmasiswa untuk program non
gelar, bagi mahasiswa Negara anggota IOR-AG yang berminat untuk kuliah di Indonesia.
Dalam sidang di Yaman ini Indonesia juga telah ditunjuk sebagai Board Member
bersama 7 negara anggota IOR-AG lainnya untuk Program University Mobility of Indian
Ocean Rim (UMIOR). UMIOR adalah salah satu program pertukaran Mahasiswa dan
dosen di Negara kawasan Saudera Hindia. Indonesia ditunjuk untuk menuntaskan
racangan Charter yang mengatur program pertukaran Mahasiswa dan Dosen bagi anggota
IOR-ARC. Program inilah yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan Dosen
Indonesia mengikuti pertukaran dosen dan mahasiswa di dalam kawasan Samudera
Hindia.
Meskipun saat ini Charter dari UMIOR sedang di matangkan untuk di launching
dalam pertemuan berikutnya, namun kerjasama sudah dapat dilakukan dengan
memanfaatkan MOU bilateral antar Negara dan antar Universitas.
F. Kesimpulan dan Saran
1. IOR-AG adalah salah satu dari tiga pilar IOR-ARC yang bertujuan untuk
melakukan kajian dan penelitisn tentang Samudera Hindia.
2. IOR-AG telah berupaya untuk mengakomodasikan berbagai proyek untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat Samudera Hindia.
3. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup aktif mengikuti sidang
IOR-AG dengan mengusulkan berbagai program pengembangan kajian terhadap
Samudera Hindia, termasuk peogram petukaran Dosen dan Mahasiswa.
4. Universitas Andalas telah ditunjuk sebagai focal point untuk terlibat dalam
mengembangkan ketiga pilar nasional Indonesia yakni, akademisi, swasta dan
pemerintah.
5. Pusat Studi Samudera Hindia telah membuka diri untuk membuat networking dan
bekerjasama dengan negara-negara anggota IOR-AG dalam mengembangkan
kajian dan penelitian dikawasan ini.
2. Saran
1. Diharapkan negara anggota IOR-AG dapat memanfaatkan kerjasama kajian
terhadap IOR-ARC secara simultan dan terus menerus karrena inilah Samudera
masa depan.
2. Banyak peranan yang dapat dilakukan dari kerjasama tiga pilar : pemerintah dan