• Tidak ada hasil yang ditemukan

File | Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumater Barat Modul KARPEG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "File | Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumater Barat Modul KARPEG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Modul Pembuatan Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG)

a. Gambaran Umum Proses Administrasi

1) KARPEG adalah kartu identitas Pegawai Negeri Sipil dan diberikan kepada mereka yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

2) KARPEG berlaku selama yang bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil, atau dengan kata lain apabila yang bersangkutan telah berhenti sebagai PNS, maka KARPEG dengan sendirinya tidak berlaku lagi.

3) KARPEG ditetapkan secara terBKD oleh Badan Kepegawaian Negara.

4) Setiap PNS wajib memiliki Kartu Pegawai (KARPEG) sebagai salah satu bukti diri selaku PNS yang diangkat secara sah oleh pejabat yang berwenang. Selain itu KARPEG merupakan salah satu persyaratan untuk keperluan administrasi kepegawaian seperti kenaikan pangkat, pensiun dan lain sebagainya.

5) Secara garis besar untuk melakukan permohonan kartu pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut:

PNS

UPK SKPD UPK BKD

BKN Regional

b. Proses Administrasi Melalui SIMPEG 1) Matriks Kewenangan Pihak yang Terkait

Pihak Terkait

Jenis Proses Pegawai UPK

SKPD

UPK BKD

Manual Melalui SIMPEG

1. Pegawai mempersiapkan kelengkapan dokumen pendukung

2. Pegawai melakukan permohonan pembuatan KARPEG melalui layanan mandiri

3. UPK SKPD mengecek dokumen lalu mengirim dokumen fisik serta surat pengantar tersebut ke UPK BKD untuk di proses

(2)

Pihak Terkait

Jenis Proses Pegawai UPK

SKPD UPK BKD

Manual Melalui SIMPEG

4. UPK SKPD mencetak surat pengantar jika dokumen lengkap dan diteruskan ke UPK BKD (sesuai dengan asal kantor dan golongan pegawai), namun jika tidak lengkap, UPK

Lokal akan memberitahukan ke Pegawai mengenai kekurangan kelengkapan dokumennya

5. UPK BKD

mengecek kelengkapan dokumen lalu mengirim dokumen fisik serta surat pengantar tersebut ke BKN Regional.

6. UPK BKD akan

melakukan verifikasi lagi dan melakukan update di sistem. Jika lengkap akan dibuat atau dicetak surat pengantar namun jika ada yang masih kurang akan dikembalikan ke UPK

7. UPK BKD

menerima KARPEG yang telah diproses oleh BKN

8. UPK BKD

melakukan perekaman atas data nomor KARPEG yang telah terbit.

9. UPK SKPD menerima KARPEG dari UPK BKD

10. UPK SKPD melakukan perekaman atas data nomor KARPEG yang telah terbit.

11. Pegawai menerima KARPEG

12. Pegawai melakukan konfirmasi KARPEG telah diterima melalui formulir serah terima yang akan dimunculkan di halaman to do list setiap pegawai

(3)

2) Gambar Alur Proses

3) Contoh Penggunaan Modul

(4)

2) Setelah muncul syarat-syarat permohonan KARPEG, klik ajukan permohonan

(5)

d) Bagian Umum dan Kepegawaian SKPD memonitoring usulan KARPEG pada modul Home proses permohonan proses Karpeg SKPD Daftar Pekerjaan dan mencek kelengkapan persyaratan untuk pengurusan KARPEG

(6)

f) Untuk mengirim surat pengantar ke BKD klik Draft, sehingga BKD bisa memonitoring surat pengantar yang masuk

(7)

h) Staf bagian formasi dan inka dapat memonitoring surat pengantar usulan karpeg/penerbitan karpeg kembali

c. Ketentuan Yang Terkait

1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

2) Keputusan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 066/KEP/1974 tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil;

3) Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1994 tanggal 7 Januari 1994 tentang Penetapan Kartu Pegawai;

4) Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1975 tanggal 9 Januari 1975 tentang Petunjuk Permintaan, Penetapan, Penggunaan Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil dan Kartu Pegawai Negeri Sipil.

d. Persyaratan Administrasi

Dokumen pendukung dalam pembuatan KARPEG adalah: 1) fotokopi SK CPNS yang telah dilegalisir 2 rangkap; 2) fotokopi SK PNS yang telah dilegalisir 2 rangkap;

3) fotokopi Sertifikat Prajab yang telah dilegalisir 2 rangkap;

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data dalam sebuah penelitian dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer (primary) dan sumber data sekunder (sekunder). Sumber primer adalah suatu objek

Bobot isi, ruang pori dan kekerasan tanah pada sistem olah tanah intensif tidak berbeda nyata dibandingkan dengan sistem olah tanah konservasi, begitu pula dengan pemberian

Dalam pelaksanaannya, penyelenggaraan kepariwisataan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan ini materinya berkaitan dengan antara

4.6.1.2 Kinerja guru SD bersretifikat pendidik dalam administrasi kaitannya dengan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi: 1) menentukan

Hasil penelitian membuktikan bahwa Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap Pemberdayaan Ekonomi Kreatif di Kota Tangerang Selatan dengan nilai signifikansi

Secara keseluruhan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa bagian sisi (side) hasil pengujian di dua galangan tidak memenuhi ketetapan rules BKI 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Selatan dalam menyelesaikan laporan maladministrasi pada bidang pertanahan, serta ingin

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah mengumpulkan buku-buku dan referensi yang berkaitan dengan pedoman mengembangkan sebuah bahan ajar LKS dengan model