• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK 4A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK 4A"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Economic load dispatch problem

is

allocating loads to plants for minimum

cost while meeting the constraints,

(lihat

di http://en.wikipedia.org/)

Economic Dispatch

adalah pembagian

pembebanan pada

(3)

Besar beban pada suatu sistem tenaga

selalu berubah setiap periode waktu

tertentu,

so

untuk mensuplai beban

secara ekonomis maka perhitungan

(4)

Ada beberapa metode dalam economic

dispatch, antara lain :

Faktor Pengali Langrange (

λ)

Iterasi lamda

(5)

METODE FAKTOR PENGALI LANGRANGE

 Kerugian transmisi dan batas generator diabaikan

(6)

 Dalam sistem tenaga, kerugian transmisi merupakan kehilangan daya yang harus ditanggung oleh sistem pembangkit. Jadi kerugian transmisi ini merupakan tambahan beban bagi sistem tenaga.

 Untuk perhitungan dengan rugi transmisi diabaikan, berarti losses akibat saluran transmisi diabaikan dengan demikian akurasi

(7)

 Penurunan akurasi ini karena losses transmisi ditentukan oleh aliran daya yang ada pada sistem, di mana aliran daya ini dipengaruhi oleh pembangkit mana yang ON dalam suatu sistem.

(8)
(9)

Input sistem di atas adalah biaya bahan bakar (F), yang jumlah totalnya adalah :

N

i

i i

n tota l

P

F

F

F

F

F

F

1

3 2

1

)

(

....

(10)

Bila beban sistem dinotasikan PR dan rugi transmisi diabaikan maka jumlah output dari setiap pembangkit hanya digunakan untuk melayani PR, jadi :

 

n

i

i R

n

i

i R

n R

P

P

P

P

P

P

P

P

P

1 1

3 2

1

0

....

(11)

Persamaan Lagrange

) (

) (

1 1

 

 

n

i

n

i

i R

i i t

P P

P F

F L



(12)

0 0      

Ft L atau P L P P P P P F i i i i R i T          

( ) 0
(13)

 Persamaan ini menunjukkan bahwa kondisi optimum dapat dicapai bila incremental fuel cost setiap pembangkit adalah sama.

 Kondisi optimum tersebut tentunya diperlukan persamaan pembatas (constraint) yaitu daya output dari setiap unit pembangkit harus lebih besar atau sama dengan daya output

(14)

 Dari N buah pembangkit dalam sistem tenaga di atas dan beban sistem sebesar PR, dan dari uraian di atas dapat disimpulkan persamaan yang digunakan untuk penyelesaian economic

dispatch adalah :

 

N

i

R i

i i

i i i

P P

P P

P dP dF

1

max min

 ada N buah persamaan

ada 2 N buah ketidaksamaan

ada 1 buah constraint

(15)

Bilamana hasil Pi yang diperoleh ada yang

keluar dari batasan Pmax dan Pmin nya , batasan ketidaksamaan di atas dapat diperluas menjadi :

  

  

i i i i i i

dP dF dP dF dP dF

untuk Pi min < Pi < Pi max

untuk Pi > Pi max kemudian di set Pi = Pi max

untuk Untuk Pi < Pi min

(16)

Contoh 1:

Ditanya: Berapa daya optimal yang harus

dikirimkan oleh masing-masing pembangkit, jika beban total 850 MW?

Catatan:1 BTU = 1 055.05585 joules, Mbtu: Million British thermal unit

Unit Kurva I/O

Pmin (Watt)

Pmax (Watt)

Fuel Cost Rp/MBtu 1 510 + 7,2 P1 + 0,00142 P12 150 600 1.1

2 310 + 7,85 P1 + 0,00194 P22 100 400 1

(17)

Penyelesaian:

F2(P1) = H1(P1) X 1,1 = 561 + 7,92 P1 + 0,001562 P12 R/h

F2(P2) = H2 (P2) X 1 = 310 + 7,85 P2 + 0,001194 P22 R/h

F3(P3) = H3 (P3) X 1 = 78 + 7,97 P3 + 0.00482 P32 R/h

(18)

 

 7,92 0,003124 1 1 1 P dP dF   

 7,85 0,00388 2 2 2 P dP dF   

 7,97 0,00964 3 3 3 P dP dF 003124 , 0 92 , 7 1   P 00388 , 0 85 , 7 2    P 00964 , 0 97 , 7 3    P

……(1)

(19)

Substitusikan Persamaan 1 ke persamaan 2, sehingga didapat: 850 00964 , 0 97 , 7 00388 , 0 85 , 7 003124 , 0 92 , 7          850 00964 , 0 * 00388 , 0 * 003124 , 0 )) 97 , 7 ( 10 * 012 , 3 ( )) 85 , 7 ( 10 * 012 , 3 ( )) 92 , 7 ( 10 * 74 , 3

( 5 5 5

(20)

5 4 5 10 * 932 , 9 10 * 292 , 6 10 * 964 ,

7      

4 5 5 10 * 292 , 6 10 * 932 , 9 10 * 964 ,

7      

(21)

Substitusikan nilai ke persamaan 1, maka akan diperoleh:

P3 = 122,2 MW

003124 , 0 92 , 7 149 , 9 003124 , 0 92 , 7

1    

P P1 = 393,2 MW

P2 = 334,6 MW

00388 , 0 85 , 7 149 , 9 00388 , 0 85 , 7

2      P 00964 , 0 97 , 7 149 , 9 00964 , 0 97 , 7

(22)
(23)

Proses selanjutnya sama dengan cara pertama, yaitu:

Substitusikan nilai ke persamaan 1, maka akan diperoleh:

003124 , 0 92 , 7 149 , 9 003124 , 0 92 , 7

1    

P P1 = 393,2 MW

P2 = 334,6 MW

00388 , 0 85 , 7 149 , 9 00388 , 0 85 , 7

2      P 97 , 7 149 , 9 97 , 7

(24)

Contoh 2:

Ditanya: Berapa daya optimal yang harus

dikirimkan oleh masing-masing pembangkit? Unit Kurva I/O

Pmin (Watt)

Pmax (Watt)

Fuel Cost Rp/MBtu 1 510 + 7,2 P1 + 0,00142 P12 150 600 0,9

2 310 + 7,85 P1 + 0,00194 P22 100 400 1

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam studi analisis sistem tenaga tidak cukup hanya dengan aliran daya, perlu dilakukan optimisasi untuk menekan biaya operasi sistem tenaga dan diperoleh keuntungan yang

Komposisi DMN Pembangkit STLJB Tahun

1) Dari hasil simulasi diatas 28 bus diperoleh keuntungan $ 11873663.160 setiap tahun jika dilakukan optimisasi aliran daya daripada tidak. Sehingga jika Sistem

Analisis kontingensi deterministik sistem tenaga dengan metoda aliran daya Newton-Rhapson dapat dilakukan dalam bentuk pelepasan hubungan saluran transmisi, pelepasan

Mengatur tegangan pada suatu titik simpul dalam sistem akan lebih mudah apabila di titik tersebut ada sumber daya reaktif yang bisa diatur, hal ini juga

Analisa aliran daya yang optimal dengan mempertimbangkan stabilitas transien adalah metode preventif yang digunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik sebelum

Dalam studi analisis sistem tenaga tidak cukup hanya dengan aliran daya, perlu dilakukan optimisasi untuk menekan biaya operasi sistem tenaga dan diperoleh keuntungan yang

Studi aliran daya juga memberikan informasi mengenai beban saluran transmisi di sistem, tegangan di setiap lokasi untuk evaluasi regulasi kinerja sistem tenaga dan