• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Kapal Ikan KM "THE RED DEVILS" 470 BRT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Kapal Ikan KM "THE RED DEVILS" 470 BRT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN RENCANA GARIS

(LINES PLAN)

A. PERHITUNGAN DASAR

A.1. Panjang Garis Air Muat (Lwl)

Lwl = Lpp + 2 % x Lpp

= 49,15 + 2 % x 49,15

= 50,133 m

A.2. Panjang Displacement (L Displ)

L Displ = 0,5 x ( Lwl + Lpp )

= 0,5 x (50,133 + 49,13)

= 49,64 m

A.3. Coefisien Midship (Cm) Formula Arkent Bont Shocker.

Cm = 0,91 ± (0,1 x Cb)

= 0,91 - 0,1 x 0,54

= 0,856 Memenuhi Syarat (0.73-0.88) untuk kapal ikan

A.4. Coefisien Prismatik (Cp) Formula Troast

Cp = Cb / Cm

= 0,54 / 0,856

= 0,631 Memenuhi Syarat (0,63-0.70) untuk kapal ikan

A.5. Coefisien Garis Air (Cw) Formula Troast

Cw = Cb0,025

= 0,540,025

= 0.75 memenuhi (0.73-0.81) untuk kapal ikan

A.6. Luas Garis Air (Awl)

Awl = Lwl x B x Cw

= 50,133 x 8,20 x 0.75

= 291,874 m2

(2)

Am = B x T x Cm

= 8,20 x 3,20 x 0,856

= 22,461 m2

A.8. Volume Displacement (C Displ)

V Displ = Lpp x B x T x Cb

= 49,15 x 8,20 x 3,20 x 0,54

= 696,435 m2

A.9. Coefisien Prismatik Displacement (Cp Displ)

Cp Displ = Lpp / L Displ x Cp

= 49,15 / 49,64 x 0,631

= 0,624

A.10. Displacement (D)

D = Vol Displ x a x c

= 696,435 x 1,025 x 1,004

= 716,702 Ton

B. MENENTUKAN LETAK LCB

B.1. Dengan menggunakan Cp Displacement pada grafik NSP pada Cp

Displacement = 0,624 Didapat letak titik LCB (Longitudinal Centre

Bouyancy = -0,55 % x L Displ, dimana L Displ = 49,64 m

Cp Displ = Lpp / L Displ x Cp

= 49,15 / 49,64 x 0,63

= 0,6246

B.1.1. Letak LCB Displ menurut grafik NSP

LCB Displ = -0,55 % x L Displ

= -0,0055 x 49,64

= -0,51 m ( Di belakang midship Lpp)

= 0,51 m

(3)

= 0,5 x 49,64

B.2. Menurut diagram NSP dengan luas tiap section (Am) = 105,806 m2

(4)

13

B.2.2. Volume Displacement

V Displ = 1/3 x h x 1

B.2.4. Koreksi prosentase penyimpangan LCB

(5)

B.2.5. Koreksi prosentase penyimpangan untuk volume Displ

=

Awal Displ Vol

NSP Displ Vol -Awal Displ Vol

x 100 %

=

696,435 695,41 -696,435

x 100 %

= 0,0014 % < 0,5 % ( Memenuhi )

B.3. Perhitungan prismatik depan (Qf) dan koefisien prismatik belakang (Qa)

berdasarkan label “Van Lamerent”

Dimana :

Qf = Koefisien prismatik bagian depan midship Lpp

Qa = Koefisien prismatik bagian belakang midship Lpp

e = Perbandingan jarak LCB terhadap Lpp

e = ( LCB Lpp / Lpp ) x 100 %

= ( 0,51303 / 49,15 ) x 100 %

= 0,0104

Dengan rumus tersebut diatas dapat dihitung harga Qa dan Qf dengan

rumus berikut :

Qa = Qf =  (1,4 + Q) x e Dimana :

Qf = Cp + (1,4 + Q ) x e

= 0,63 + (1,4 + 0,63 ) x 0,0104

= 0,652

Qa = Cp - (1,4 + Q ) x e

= 0,63 - (1,4 + 0,63 ) x 0,0104

(6)

Tabel luas section terhadap Am menurut Van Lammerent

Am = 22,641 m2

No Ord Luas Luas x Am

AP

0,25

0,5

0,75

1

1,5

2

2,5

3

4

5

6

7

7,5

8

8,5

9

9,25

9,5

9,75

FP

0

0,045

0,104

0,166

0,233

0,376

0,531

0,678

0,805

0,961

1

0,981

0,865

0,756

0,312

0,449

0,283

0,202

0,127

0,059

0

0

1,01

2,34

3,73

5,23

8,45

11,93

15,23

18,08

21,59

22,46

22,03

19,43

16,98

13,75

10,09

6,36

4,54

2,85

1,33

0

3

(7)

Tabel luas tiap section terhadap Am dari grafik CSA baru

Station Thd

(8)

= 4,915 m

2.. Volume Displacement pada Main Part

V Displ = 1/3 x Lpp / 10 x 1

= 1/3 x 49,15 / 10 x 436,50

= 707,981 m3

3. Letak LCB pada Main Part

= 1

3 2

 

x 10 Lpp

=

50 , 436

93 , 362 88 , 407 

x 10 49,15

= 0,506 m

4. Perhitungan pada Cant Part

No Ord Luas Station FS Hasil FM Hasil

X

Y

A

0,4

0,2

0

1

4

1

0,4

0,8

0 0

1

2

0

0,8

0

1

 1,2 2 0,8

e = 2

Lpp -Lwl

=

2 49,15 -50,13

= 0,4915 m

5. Volume Cant Part

= 1/3 x e x 1

(9)

= 0,195 m3

8. Volume Displacement total

V Displ Total = V Displ MP + V Displ Cp

B.4. Koreksi Hasil Perhitungan

a. Koreksi untuk Volume Displacement

=

b. Koreksi untuk prosentase penyimpangan LCB

(10)

=

C. RENCANA BENTUK GARIS AIR

C.1. Perhitungan Besarnya Sudut Masuk ()

Untuk menghitung besarnya sudut masuk garis air berdasarkan Coefisien

Prismatik Depan (Qf). Dimana :

Pada perhitungan penentuan letak LCB, Cp = 0,,652

Dari grafik Latsiun sudut masuk = 10 o

Penyimpangan = 30

Maka besarnya sudut masuk yang diperoleh = 13 o

C.2. Perhitungan Luas Bidang Garis Air

(11)

9

9,25

9,5

9,75

FP

1,47

1,14

0,82

0,32

0

0,75

1

0,5

1

0,25

1,1

1,14

0,4

0,3

0

1

 91,51 C.2.a. Luas garis air pada Main Part

Awl Cp = 2 x 1/3 x Lpp/10 x 1 = 2 x 1/3 x 49,15/10 x 91,51

= 296,86 m2

C.2.b. Rencana bentuk garis air pada Cant Par

Pada AP = 2,13

No Ord Luas Station FS Hasil

AP 2,13 1 2,13

½ AP 1,065 4 4,26

0 0 1 0

1

 6,39

C.2.c. e =

2 Lpp -Lwl

=

2 49,15 -50,13

= 0,4915 m

C.2.d. Luas garis air pada Cant Part (Awl Cp)

Awl Cp = 2 x e x  = 2 x 0,4915 x 6,39

= 6,28

C.2.e. Luas total garis air (Awl Total)

Awl Total = Luas Main Part + Luas Cant Part

(12)

C.2.f. Koreksi luas garis air

=

n Perhitunga Awl

Total Awl -n Perhitunga Awl

x 100 %

=

303,47 303,25 -303,47

x 100 %

= 0,000725 % < 0,5 % (Memenuhi Syarat)

D. PERHITUNGAN RADIUS BILGA

Dimana : B = 8,2 m

H = 3,8 m

T = 3,2 m

a = Rise Of Floor

= 0,07 x B

= 0,07 x 8,2

= 0,574 m

R = Jari – jari Bilga

M = Titik pusat kelelngkungan bilga

D.1. Dalam Segitiga ABC

Tg 2 =

a 0,5xB

=

0,574 0,5x8.2

= 7,14

 = 82,200 β = 1800 - 

= 1800 – 82,200

= 97,980 1= β / 2

= 97,980 / 2

(13)

D.2. Perhitungan

D.2.1. Luas Trapesium ABDC

= 0,5 B x 0,5 { T + (T - a)}

= 0,5 x 8,20 x 0,5 {3,2 + (3,2 - 0,574)}

= 11,94 m2

D.2.2. Luas AFGHDB

= ½ Luas Midship

= ½ x B x T x Cm (m2)

= ½ x 8,2 x 3,2 x 0,856

= 11,23 m2

D.2.3. Luas FGHCF

= Luas trapesium ABDC - Luas AFGHDB

= 11,94 - 11,23

= 0,71 m2

D.2.4. Luas FCG

= ½ x Luas FGHCF

= ½ x MF x FC

= ½ x R x Tg 1

Luas juring MFG = 1 / 360 x MR2

Luas FCG = Luas MFC - Luas juring MFG

= 0,5 R2 Tg 1 - 1 / 360 x MR2

Jadi Luas ABDC - Luas AFGHDB = Luas MFC - Luas juring MFG

53,336 - 52,693 = 0,5 R2 Tg 48,99 - 48,99 / 360 x MR2

0,673 = 0,5 R2 1,15 - 0,43 R2

R2 = 4,89

(14)

E. MERENCANAKAN BENTUK BODY PLAN

1. Merencanakan bentuk body plan adalah

Merencanakan atau membuat bentuk garis air lengkung padapotongan

ordinat.

2. Langkah – langkah

 Membuat empat persegi panjang dengan sisi ½ B dan T

 Pada garis air T diukurkan garis b yang besarnya = ½ luas station dibagi T.

 Dibuat persegi panjang ABCD

 Diukurkan pada garis air T garis air Y = ½ lebar garis air pada station yang bersangkutan.

 Dari titik E kita merencanakan bentuk station sedemikian sehingga luas ODE = luas OAB letak titik O dari station – station harus

merupakan garis lengkung yang stream line.

 Setelah bentuk station selesai dibuat, dilakukan pengecekan volume displacement dari bentuk-bentuk station.

(15)
(16)

E.2. Perhitungan Koreksi Volume Displacement Rencana Body Plan

E.2.1. Volume Displacement Perhitungan

= Lpp x B x T x Cb

= 49,15 x 8,2 x 3,2 x 0,54

(17)

E.2.2. Volume Displacement Perencanaan

= 1/3 x (Lpp / 10) x 1

= 1/3 x (49,15 / 10) x 436,5

= 643,6 m3

Volume cant part

No Ord Luas Station FS Hasil FM Hasil

X

Y

A

0,4

0,2

0

1

4

1

0,4

0,8

0 0

1

2

0

0,8

0

1

 1,2 2 0,8

e = 2

Lpp -Lwl

=

2 49,15 -50,13

= 0,4915 m

Volume Cant Part

= 1/3 x e x 1

= 1/3 x 0,4915 x 1,2

= 0,195 m3

E.2.3. Volume displacement total

= 643,6 + 0,195

= 643,795 m3

E.2.4. Koreksi penyimpangan volume displacement body plan

=

n Perencanaa Displ.

Vol.

n Perhitunga Displ.

Vol n Perencanaa Displ

Vol. 

x 100 %

=

696,436 795 , 643 436 ,

696 

x 100 %

(18)

F. PERHITUNGAN CHAMBER, SHEER DAN BANGUNAN ATAS

F.1. Perhitungan Chamber

Chamber = 1/50 x B

= 1/50 x 8,2

= 0,164 = 164 mm

F.2. Tinggi Bulwark = 1,0 m

F.3. Perhitungan Sheer

F.3.1. Bagian Buritan (Belakang)

F.3.1.1. AP = 25 ( Lpp / 3 + 10 )

= 25 ( 49,15 / 3 + 10 )

= 659,58 mm

F.3.1.2. 1/6 Lpp dari AP = 11,1 ( Lpp / 3 + 10 )

1/6 Lpp dari AP = 11,1 ( 49,15 / 3 + 10 )

= 292,81 mm

F.3.1.3. 1/3 Lpp dari AP = 2,8 ( Lpp / 3 + 10 )

= 2,8 ( 49,15/ 3 + 10 )

= 73,87

mm

F.3.2. Bagian Midship (Tengan) = 0 m

F.3.3. Bagian Haluan (Depan)

F.3.3.1. AP = 50 ( Lpp / 3 + 10 )

= 50 ( 49,15 / 3 + 10 )

= 1319,17 mm

F.3.3.2. 1/6 Lpp dari AP = 22,2 ( Lpp / 3 + 10 )

1/6 Lpp dari AP = 22,2 ( 49,15 / 3 + 10 )

= 585,71 mm

F.3.3.3. 1/3 Lpp dari AP = 5,6 ( Lpp / 3 + 10 )

= 5,6 ( 49,15/ 3 + 10 )

(19)

F.4. Bangunan Atas (Menurut Methode Varian)

F.4.1. Perhitungan Jumlah Gading

Jarak gading (a)

a = Lpp / 500 + 0,48

= 49,15 / 500 + 0,48

= 0,60 m

Jarak yang diambil = 0,60 m

Untuk Lpp = 49,15 m

Maka 0,60 x 81 gading = 48,6

0,55 x 1 gading = 0,55 +

49,15 m

F.4.2. Poop Deck (Geladak Kimbul)

Panjang Poop Deck (20 % - 30 %) Lpp

Panjang = 30 % x Lpp

= 30 % x 49,15

= 14,75 m diambil 14,35 m

diambil 24 jarak gading

dimana AP – gd 1 = 0,55 x 1 = 0,55

gd 2 – gd 24 = 0,6 x 23 = 13,8

14,35 m

Sedang tinggi poop deck 2,0 s/d 2,4 m diambil 2,2 m dari main

deck bentuk disesuaikan dengan bentuk buttock line.

F.4.3. Fore Castle Deck (Deck Akil)

Panjang fore castle deck (10% - 15 %) Lpp

Panjang = 15 % x Lpp

= 15 % x 49,15

= 7,27 m diambil 7,2 m

diambil 12 jarak gading

dimana gd 69 – gd FP = 0,6 x 12 = 7,2 m

(20)

F.4.4. Jarak Sekat Tubrukan

Jarak minimum = 0,05 x Lpp x 3,05

= 0,05 x 49,15 x 3,05

= 5,51 m

Jarak maximum = 0,08 x Lpp x 3,05

= 0,08 x 49,15 x 3,05

= 6,98 m

Jarak sekat tubrukan =

2 6,98 5,51

= 6,25 m

G. PERHITUNGAN UKURAN DAUN KEMUDI

Perhitungan ukuran daun kemudi

Perhitungan kemudi menurut BKI 2001 Vol II (hal 14 Sec. 14-1. A.3

A = C1 x C2 x C3 x C4 x

100 T x L x 1,75

(m2)

Dimana :

A = Luas daun kemudi dalam m2

L = Panjang kapal = 49,15m

T = Sarat kapal = 3,2 m

C1 = Faktor untuk type kapal = 1,0

C2 = Faktor untuk type kemudi = 1,0

C3 = Faktor untuk profil kemudi = 0,8

C4 = Faktor untuk rancangan type kemudi = 1, untuk kemudi dengan jet

propeller.

Jadi :

A = 1,0 x 1,0 x 0,8 x 1,0 x

100 3,2 x 49,15 x 1,75

(m2)

(21)

Koreksi luas daun kemudi (Buku Perlengkapan kapal ITS hal 51)

=

3 -6,2

B x Cb

Lpp 0,023

<

T x Lpp

A

<

3 -7,2

B x Cb

Lpp 0,03

=

3 -6,2

8,2 x 0,54

49,15 0,023

<

3,2 x 49,15

2,2

<

3 -7,2

8,2 x 0,54

49,15 0,03

= 3 4,89

0,023

<

157,28 2,2

< 3 3,89

0,03

= 0,013 < 0,014 < 0,019

G.1. Ukuran Daun Kemudi

A = h x b Dimana h = Tinggi daun kemudi

b = Lebar daun kemudi

Menurut ketentuan perlengkapan kapal ITS halaman 53 harga

perbandingan h / b = 0,8 – 2

Diambil 2 sehingga 2 = h / b  h = 2 x b

A = h x b

A = 2 x b x b

2,2 = 2 x b2

b2 = 2,2/2

b2 = 1,1

b = 1,05 m

h = 2 x b

= 2 x 1,05

= 2,1 m

Luas bagian yang dibalansir dianjurkan < 23 %, diambil 23 %

A’ = 23 % x A

= 0,23 x 2,2

(22)

Lebar bagian yang dibalansir pada potongan sembarang horizontal

b’ = 32 % x b

= 0,32 x 1,05

= 0,34 m

Dari ukuran diatas dapat diambil ukuran daun kemudi :  Luas daun kemudi (A) = 2,2 m2  Luas bagian bahan air (A’) = 0,51 m2  Tinggi daun kemudi (h’) = 2,1 m  Lebar daun kemudi (b’) = 1,05 m  Lebar bagian balansir = 0,34 m

G.2. Perhitungan Gaya Kemudi

G.2.1. Menurut BKI 2001 Vol II (hal 14-3 Sec B.1.1) tentang gaya

kemudi adalah :

CR = 132 x A x V2 x k1 x k2 x k3 x kt (N)

Dimana :

A = Aspek Ratio h2 / A

= 2,1 2 / 2,2 = 2,01

V = Kecepatan dinas kapal = 11,00 knots

K1 =

3 2 A 

=

3 2 2,2

= 1,4

k2 = Koefisien yang tergantung dari kapal = 1,1

k3 = 1,15 untuk kemudi dibelakang propeller

kt = 1,0 (normal)

Jadi :

CR = 132 x 2,01 x (11)2 x1,4 x 1,1 x 1,15 x 1,0

(23)

H. PERHITUNGAN SEPATU KEMUDI

Modulus penampang dari sepatu kemudi terhadap sumbu Z, menurut BKI

2001 Vol II hal 13-3

Dimana :

Bl = Gaya kemudi dalam resultan

BL = CR / 2

CR = Gaya Kemudi

CR = 56855,7 N

BL = 56855,7 / 2

= 28427,85 N

x = Jarak masing-masing irisan penampang yang bersangkutan terhadap

sumbu kemudi

x = 0,5 x L50 (x maximum)

x = L50 (x maximum), dimana :

L50 = R 3

10 Pr x

C

Dimana Pr = 3

10 R

10 x L

C

; L10 = Tinggi daun kemudi h = 2,1 m

= 3

10 x 2,1

56855,7

= 27,01 N/m

L50 = R 3

10 Pr x

C

L50 = 3

10 x 27,01

56855,7

= 2,1 m ( diambil 1,8 m = 3 jarak gading )

X min = 0,5 x L50

= 0,5 x 1,8

= 0,9 m

(24)

WZ =

80 k x X x BL

=

80

1,0 x 0,9 x 28427,85

= 757,26 cm3

WY = 1/3 x WZ

= 1/3 x 757,26

= 252,42 cm3

Perencanaan profil sepatu kemudi dengan plat dengan ukuran sebagai berikut :

Tinggi (h) = 190 mm

Tebal (s) = 20 mm

Lebar = 205 mm

No b h F = b x h a F x a2 I = 1/12 x b x h2

I

II

III

IV

V 20,5

2

2

2

20,5 2

15

15

15

2

41

30

30

30

41

0

9,25

0

9,25

0

0

2650,8

0

2650,8

0

13,87

562,5

562,5

562,5

13,87

1

 = 5301,6 2 = 1715,23

IZ = 1 + 2

= 5301,6 + 1715,23

= 7016,8 cm4

WZ’ = IZ / a

= 7016,8 / 9,25

= 758,57 cm3

WZ < WZ’

(25)

Koreksi Wz = 100% n

perhitunga Wz

n perhitunga Wz

-rencana Wz

x

= 100%

758,57 757,26 -758,57

x

= 0,0017 % < 0,5 ( memenuhi )

I. STERN CLEARANCE

Ukuran diameter propeller ideal adalah (0,6 – 0,7) T, dimana T = Sarat kapal

Diambil 0,65 x T

D Propeller Ideal adalah

= 0,65 x T

= 0,65 x 3,2

= 2,08 m

R (Jari – jari Propeller)

= 0,5 x D Propeller

= 0,5 x 2,08

= 1,04 m

Diameter Boss Propeller

= 1/6 x D

= 1/6 x 2,08

= 0,347 m

Menurut konstruksi lambung BKI, untuk kapal baling - baling tunggal jarak

minimal antara baling – baling dengan linggi buritan menurut aturan

konstruksi BKI 2001 Vol II Sec 13 – 1 adalah sebagai berikut :

a. 0,1 x D = 0,1 x 2,08

= 0,208 m

b. 0,009 x D = 0,09 x 2,08

= 0,187 m

c. 0,17 x D = 0,17 x 2,08

(26)

= 0,312 m

e. 0,18 x D = 0,18 x 2,08

= 0,374 m

f. 0,04 x D = 0,04 x 2,08

= 0,083 m

g. 2 “ – 3 “ Diambil 3 “ = 3 x 0,0254 = 0,0762 m

Jarak poros propeller dengan Base Line adalah

R Propeller + f + Tinggi sepatu kemudi

= 1,04 + 0,083 + 0,19

= 1,413 m

Gambar

Tabel luas section terhadap Am menurut Van Lammerent
Tabel luas tiap section terhadap Am dari grafik CSA baru

Referensi

Dokumen terkait

NORMA Manusia yang hidup bersama Bergaul dalam jangka waktu tertentu tertentu Adanya kesadaran bahwa setiap individu adalah bagian dari satu kesatuan...

The ecological base value of function represents two types of basic price taken from carbon trade or credit and basic cost from resource offset in USD currency

Department of Computer Science and Software Engineering The University of Newcastle, NSW 2308, Australia.. e-mail

Hasil pengamatan menunjukkan jumlah pembuluh darah pada gambaran histopatologi jantung kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrolnya.Hasil

 Secara sosial : pendidikan sebagai upaya agar manusia dapat berinteraksi dengan manusia lain dalam masyarakat yang berdampak pada dinamika masyarakat.  Secara budaya :

Teori yg menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta politik dengan tidak mempersoalkan norma dan nilai. Batasan : deskripsi dan komparasi Batasan : deskripsi

RNW@eォウエイ。ォ cィイケウ。ョエィ・ュオュ@」ゥョ・イ。イゥ。・ヲッャゥオュ @RQ RNWNQ@m。ョヲ。。エ

Efek Antipiretik Perasan Daun Kacapiring ( Gardenia augusta Merr ) Pada Tikus Putih Jantan ( Rattus norwegicus ); Regina Sylvie Salam Saputri, 061610101045; 2010; 45