BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman saat ini yang sangat cepat dapat
mempengaruhi segenap aspek kehidupan masyarakat baik aspek ekonomi,
pendidikan, sosial,budaya dan lain-lain. setiap individu diharapkan dapat
menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari, yang diakibatkan oleh
perkembangan tersebut. Individu yang tidak dapat menyesuaikan diri dan
tidak mampu mengatasi berbagai masalah dalam kehidupanya tentu akan
menjadi buruk dan menjadi semakin frustasi.
Setiap siswa sepanjang hayatnya berusaha untuk memperoleh
kehidupan yang layak sesuai dengan kodrat dan martabat kemanusiaanya.
Melalui pendidikan siswa akan memperoleh berbagai macam pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang sangat dibutuhkan dalam hidup dan kehidupan
baik untuk saat ini maupun saat dating. Dengan berbagai macam
kemampuan, keterampilan serta keahlian yang diperoleh dari pendidikan itu
siswa akan memiliki bekal untuk mampu memilih dan mendapatkan serta
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja yang sesuai tuntuan hidup,
cita-cita dan nilai-nilai hidup yang dianutnya setelah mereka melakukan
Maka dari pada itu setiap sekolah perlu mengadakan suatu
bimbingan dan konseling, karena setiap siswa sangat membutuhkanya.
Sebab bimbingan dan konseling mencakup empat bidang bimbingan yaitu
bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan belajar dan bimbingan
karir. Keempat bimbingan tersebut meliputi tujuh jenis layanan yaitu layanan
orietasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan dan bimbingan
kelompok dan layanan konseling kelompok. Juga ditambah dengan lima
kegiatan pendukung yaitu instrumentasi, konfrensi kasus, alih tangan kasus,
humpunan data dan kunjungan rumah.
Dalam pelaksanaan bimbingan tersebut perlu adanya guru
pembimbing yang melaksanakanya, karena guru pembimbing mempunyai
pengetahuan yang khusus untuk melakukan suatu bimbingan tersebut. Secara
formal mereka telahdipersiapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan
yang berwenang. Mereka dididik secara khusus untuk menguasai
seperangkap kopetensi yang diperlukan bagi pekerjaan bimbingan dan
konseling. Jadi dapat dikatakan bahwa guru pembimbing sengaja di bentuk
atau disiapkan untuk menjadi tenaga yang professional dalam pengetahuan.,
ketrampilan dan kualitas pribadinya dalam bimbingan dan konseling.
Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan, layanan
dan pendekatan yang dilakukan guru pembimbing terhadap siswa, agar siswa
yang bersagkutan dalam mengenali dirinya, memahami dirinya dan
pilihanya, juga dapat mengambil suatu keputusan, bahwa keputusanya
tersebut adalah yang paling tepat dan sesuai dengan keadaan dirinya dengan
kemampuanya, terhadap tuntuan pekerjaan yang dipilihnya.
Merujuk pada uraian di atas, maka seorang guru termasuk guru
pembimbing mesti mampu melaksanakan tugas profesionalnyalayanan agar
tujuan pendidikan tercapai. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah
bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru pembimbing untuk membantu
siswa memiliki motivasi dalam belajar.
Kehadiran Guru pembimbing di SMP merupakan suatu keharusan
sangat strategis untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.
Dikatakan strategis karena semua aspek layanan berpeluang besar untuk
pencapaian tujuan bimbingan. Guru pembimbing mempunyai dasar keilmuan
yang relevan sebagai jembatan menuju perilaku belajar yang positif.
Dari realita yang ada dan hasil pengamatan pendahuluan yang
dilakukan penulis pada siswa kelas VIII di SMP Pendowo Ngablak Semester
II Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 ditemukan gejala sebagai berikut :
1. Motivasi belajar siswa pada umumnya berada pada aras rendah. Dari siswa yang prestasi belajarnya rendah ada yang tidak belajar di rumah, ada pula yang kadang-kadang belajar tapi lebih sering tidak belajar. rendahnya prestasi belajar siswa dapat pula dipengaruhi oleh faktor kelelahan setelah membantu orang tua/wali dirumah.
3. Sebagian siswa ada yang disibukkan oleh kegiatan di luar jam sekolah sehingga tidak punya waktu lagi untuk belajar walaupun ada siswa yang tetap belajar walaupun disibukkan oleh kegiatan di luar jam sekolah.
Berdasarkan gejala di atas penulis ingin mengetahui hubungan dengan
motivasi belajar siswa kelas 8 di SMP Pendowo Ngablak Semester II
Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 perlu diidentifikasi, karena motivasi
belajar ini berkaitan dengan peningkatan keberhasilan belajar mereka.
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah “Adakah hubungan yang
signifikan antara Layanan Bimbingan Belajar dengan Motivasi Belajar pada
siswa kelas VIII di SMP Pendowo Ngablak?”
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang
signifikan antara Layanan Bimbingan Belajar dengan Motivasi Belajar pada
siswa kelas VIII di SMP Pendowo Ngablak.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis
dan teoritis.
1.4.1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan sumbangan pengetahuan khususnya dalam
bidang pendidikan yaitu sumbangan informasi tentang hubungan
1.4.2. ManfaatPraktis
Dapat memberikan informasi atau masukan bagi guru
pembimbing tentang hubungan layanan bimbingan belajar dengan
motivas ibelajar yang diselenggarakan oleh guru pembimbing
sehingga guru pembimbing dapat menentukan langkah-langkah yang
harus diambil berkaitan dengan hasil penelitian tersebut.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I, Pendahuluan berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitiaan, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
Bab II Landasan Teori dipaparkan Bimbingan Belajar, Motivasi Belajar,
Teori Tentang Motivasi, Jenis-jenis Motivasi, Pengertian Belajar dan Kajian
Penelitian Hubungan Layanan Bimbingan Belajar Dengan Motivasi Belajar.
Bab III, Metode Penelitian, berisi Metode Penelitan, Populasi dan Sempel,
Variabel Penelitian, Definsi Operasional, Metode Pengumpulan Data dan
Validitas dan Realibilitas Angket Bimbingan Belajar dan Angket Motifasi Belajar.
BabIV, Hasil Penelitian dan Pembahasan.