• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Advanced Encryption Standart (AES) Untuk Kerahasiaan Basis Data Keuangan (Studi Kasus : PT. Indomedia) T1 672007710 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Advanced Encryption Standart (AES) Untuk Kerahasiaan Basis Data Keuangan (Studi Kasus : PT. Indomedia) T1 672007710 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

5

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1

Penelitian Terdahulu

Telah dilakukan penelitian tentang permasalahan keamanan data di basis data yaitu akses ilegal ke sistem basis data. Akses ilegal yang dimaksud adalah pencurian data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Teknik enkripsi yang digunakan adalah PGP (Pretty Good Privacy). Proses enkripsi yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Data yang akan disimpan, ditulis ke dalam sebuah file teks, kemudian dengan dilakukan proses enkripsi terhadap file teks tersebut. Hasil enkripsi disimpan dalam file yang berbeda, kemudian file hasil enkripsi dibaca isinya, disimpan ke dalam tabel di basis data. Untuk proses dekripsi dapat dilihat pada Gambar 2.2. Kelemahan dari teknik ini adalah, proses enkripsi dan dekripsi harus melewati tahap baca dan tulis ke dalam file perantara, yang mempengaruhi kecepatan proses penyimpanan/pembacaan data (Wahyudi, 2009).

(2)

Gambar 1 merupakan proses enkripsi data. Dalam proses enkripsi, pada field basis data yang hendak dienkripsikan dimasukan dalam suatu file teks, selanjutnya dienkripsi. Hasil enkripsi diletakkan ke dalam file text lainnya. Selanjutnya file teks yang berisi field yang sudah dienkripsi dibaca dan isi file tersebut dimasukkan ke dalam tabel basis data.

Proses dekripsi dilakukan untuk memperoleh kembali isi file teks asal (plaintext). Untuk memperoleh plaintext tersebut, maka isi field tabel basis data yang disimpan dalam ciphertext dimasukkan dalam suatu file teks, kemudian didekripsi dengan menggunakan script dekripsi. Plaintext hasil dekripsi disimpan dalam file text lainnya. Plaintext yang tersimpan dalam file ini kemudian dibaca dan digunakan untuk proses berikutnya. Proses dekripsi dapat dijelaskan pada Gambar 2.

Gambar 2.2 Proses Dekripsi Data

(3)

basis data. Algoritma yang digunakan adalah AES. Key yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi tersimpan pada sistem, digunakan untuk semua rekor. IV yang digunakan adalah primary key dari tiap-tiap rekor. Sehingga untuk tiap rekor memiliki key yang sama namun IV yang berbeda, hal ini mengakibatkan untuk rekor-rekor yang memiliki data yang sama, tidak akan dihasilkan cipherdata yang sama. Proses enkripsi dan dekripsi dilakukan tanpa melalui file perantara.

2.2

Pengertian Kriptologi dan Kriptografi

Pada buku berjudul Contemporary Cryptography, Oppliger menjelaskan bahwa Kriptologi (cryptology) berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata krypt´os yang berarti tersembunyi dan l´ogos

yang artinya kata. Sehingga kriptologi dapat diartikan sebagai kata yang tersembunyi. Kriptografi memberikan kemampuan untuk menyimpan data sensitif atau mengirimkannya melalui jaringan yang tidak aman (seperti contohnya Internet), sehingga tidak dapat dibaca oleh siapapun kecuali oleh penerima yang seharusnya (Oppliger, 2005).

(4)

2.3

Algoritma AES

Algoritma AES memiliki nama lengkap Rijndael Advanced Encryption Standard. Istilah Rijndael merupakan kombinasi nama belakang dari dua orang pembuatnya, yaitu Vincent Rijmen dan Joan Daeman. AES merupakan algoritma pertama yang dibuat melalui kompetisi yang terorganisir pada tahun 1998.

(5)

Gambar 2.3 AES (Musa, 2003)

Penerapan enkripsi algoritma AES pada PT. Indomedia dimulai dengan pengguna memasukkan data transaksi melalui form transaksi pada aplikasi. Kunci yang digunakan adalah

“INDOMEDIA”, yang tersimpan pada aplikasi. Kunci kedua yang

digunakan adalah ID transaksi yang merupakan primary key record

(6)

memberikan parameter berupa object dari MemoryStream dan Aes. Hasil enkripsi diambil melalui object MemoryStream, kemudian disimpan ke basis data. Gambar 2.4 merupakan proses enkripsi yang terjadi pada algoritma AES.

Gambar 2.4 Proses Enkripsi pada Algoritma AES

Penerapan dekripsi algoritma AES pada PT. Indomedia dimulai dengan mengambil data dari basis data. Kunci yang digunakan adalah “INDOMEDIA”, yang tersimpan pada aplikasi. Kunci kedua yang digunakan adalah ID transaksi yang merupakan

(7)

MemoryStream dibuat untuk menampung hasil dekripsi. Object dari

class Aes dibuat untuk menyimpan Key dan IV (kunci kedua). Inti dari proses dekripsi dilakukan menggunakan object dari class CryptoStream dengan memberikan parameter berupa object dari MemoryStream dan Aes. Hasil dekripsi diambil melalui object

MemoryStream, kemudian ditampilkan pada aplikasi. Gambar 2.5 merupakan proses dekripsi yang terjadi pada algoritma AES.

(8)

2.4 Perhitungan AES

Pada proses enkripsi AES terdapat transformasi AES, transformasi tersebut adalah Transformasi SubBytes. AES hanya mempunyai satu buah S-box. Misalkan S[r,c] = xy, yang dalam hal ini adalah digit heksadesimal dari nilai S[r,c], maka nilai

subtitusinya, yang dinyatakan dengan S’[r,c], adalah elemen di

dalam S-box yang merupakan baris x dengan kolom y. gambar 2.6 menjelaskan tranformasi SubBytes.

Gambar 2.6 Transformasi SubBytes (M unir, 2006)

Gambar

Gambar 2.1 Proses Enkripsi Data
tabel basis data.
Gambar 2.3 AES (Musa, 2003)
Gambar 2.4  Proses Enkripsi pada Algoritma AES
+3

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan selanjutnya adalah: aplikasi chatting IKlaster ini dapat dikembangkan pada fitur attach file , yaitu file

Pesan dalam bentuk enkripsi ini kemudian akan di dekripsi atau plaintext, sehingga mahasiswa ataupun doesn dapat mengetahui isi dari pesan tersebut... Gambar 4.2 Halaman

Field anggota dan Field buku yang akan dipinjam diisi dengan lengkap Berhasil disimpan dalam basis data Valid.. Anggota yang dipilih masih meminjam Buku Gagal disimpan

penerima, ciphertext tersebut ditranformasikan kembali ke dalam bentuk plaintext agar dapat dikenali.Namun banyaknya teknik kriptografi tidak menjamin bisa untuk

This study provides a place to protect a image using online web server and utilizes a cryptographic technique AES (Advanced Encryption Standart) 192 bit encryption and

proses enkripsi dimana hasil dari proses ke-2 dan ke-3 ditransformasi menggunakan tabel substitusi S-Box sehingga menghasilkan Ciphertext yang lebih acak pada pengujian

Proses pertama plaintext dan kunci dikonversi menjadi ASCII kemudian diubah ke bilangan biner, kemudian plaintext dimasukkan ke dalam kolom 8x8 menggunakan

Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat tidak bergerak dan benda yang bersifat bergerak yang tercakup dalam kekayaan perusahaan ataupun