Menteri ESDM Tutup Lokakarya Industri Penunjang Migas
Oleh
Selasa, 03 April 2007 07:00 - Update Terakhir Kamis, 05 April 2007 16:00
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Selasa (3/4), menutup secara resmi Lokakarya Temu Usaha Industri Penunjang Bidang Migas Nasional di Batam. Hadir dalam acara tersebut sejumlah anggota Komisi VII DPR, jajaran Ditjen Migas Departemen ESDM, staf khusus Menteri ESDM, direksi PT Pertamina dan BP Migas. Dalam sambutannya, Menteri ESDM mendorong para pengusaha yang bergerak di bidang industri penunjang migas agar lebih jeli melihat kesempatan yang ada, mengingat hingga saat ini dan mendatang, sektor migas masih akan mendominasi penerimaan negara.
Dominasi sektor migas masih besar. Ini merupakan kesempatan besar bagi industri penunjang migas, katanya.
Pemerintah, lanjut Purnomo, siap mendukung pengembangan potensi nasional dengan cara memberikan peluang yang adil pada pelaku usaha, melakukan pengembangan infrastruktur dalam rangka memenuhi industri migas di seluruh pelosok tanah air, melakukan manajemen pengembangan infrastruktur migas yang mampu menarik investor serta mengembangkan peranan operator dan industri penunjang migas dalam penyediaan jasa kegiatan hulu dan hilir migas.
Selain itu, di tingkat internasional, Indonesia juga telah mengajukan usulan klasifikasi jasa energi Indonesia ke sidang WTO dengan maksud agar jasa energi nasional dapat
berkompetisi, kata Purnomo.
Lokakarya yang diikuti sekitar 200 peserta ini, menghasilkan Deklarasi Batam yang merupakan kesepakatan untuk meningkatkan kapasitas nasional yang meliputi permodalan, pemuatan teknologi, kompetensi SDM dan kemampuan pengelolaan dengan langkah-langkah, yaitu penyelesaian Blueprint Peningkatan Kapasitaa Nasional, merumuskan kebijakan dan regulasi usaha penunjang migas beserta keberpihankannya serta merumuskan kebiijakan dan regulasi pengadaan barang dan jasa sub sektor migas.
Selain itu, melakukan pemetaan kemampuan usaha penunjang migas dan kebutuhan operasi perminyakan dan koordinasi antar-instansi terkait dalam implementasi pemberdayaan barang dan jasa dalam negeri.