PERATURAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR
:
P.
21/ Menhut-V/ 2007
TENTANG
PENYELENGGARAAN KEGI ATAN
GERAKAN NASI ONAL REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN
TAHUN 2007
MENTERI KEHUTANAN,
Menimbang :
a.
bahwa kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan
dan Lahan (GN-RHL/ Gerhan) yang dimulai tahun 2003,
perlu dilanjutkan dan ditingkatkan baik kualitas
maupun kuantitas penyelenggaraan dan sasaran
kegiatannya pada Tahun 2007;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a,
dipandang perlu menetapkan Peraturan Menteri
Kehutanan tentang Penyelenggaraan Kegiatan
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Tahun 2007.
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
2.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan;
4.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
5.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
6.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang
Dana Reboisasi;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang
Hutan Kota;
Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006;
12.
Keputusan Presiden RI Nomor 187/ M Tahun 2004
tentang Pembentukan Kabinet I ndonesia Bersatu;
13.
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
I ndonesia;
14.
Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian dan Menteri Koordinator Bidang Politik
dan Keamanan Nomor 09/ KEP/ MENKO/ KESRA/ I I I /
2003, Nomor KEP.16/ M.EKON/ 03/ 2003, Nomor KEP.
08/ MENKO/ POLKAM/ I I I / 2003 tentang Pembentukan
Tim Koordinasi Perbaikan Lingkungan Melalui
Rehabilitasi dan Reboisasi Nasional sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Bersama Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Nomor 17/ KEP/ MENKO/ KESRA/ VI I I / 2006, Nomor
KEP.50/ M.EKON/ VI I I / 2006, Nomor KEP.50
/ MENKO/ POLKAM / VI I I / 2006 tentang Tim Koordinasi
Nasional Rehabilitasi dan Reboisasi Hutan;
15.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/
Menhut-I Menhut-I / 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kehutanan;
16.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 421/
Menhut-I Menhut-I / 2006 tentang Fokus-Fokus Kegiatan Pembangunan
Kehutanan.
Memperhatikan : Surat Menteri Keuangan Nomor S-140/ MK.02/ 2007
tanggal 29 Maret 2007 perihal Persetujuan Sistem
Kontrak
Multiyears
pada Pelaksanaan Gerhan tahun
2007.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KETI GA :
Peraturan
Menteri
Kehutanan yang mengatur tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi
Hutan dan Lahan yang sudah disahkan sebelum Peraturan
Menteri Kehutanan ini ditetapkan, masih tetap berlaku
sesuai dengan tahun penetapannya;
KEEMPAT
Peraturan Menteri Kehutanan tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Tahun 2007, dilengkapi dengan Pedoman Teknis dan
Petunjuk Pelaksanaan Gerhan dalam Peraturan Menteri
Kehutanan tersendiri;
KELI MA
: Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada
tanggal
20
Juni
2007
MENTERI KEHUTANAN,
ttd
H. M.S. KABAN
SALI NAN Peraturan Menteri Kehutanan ini disampaikan kepada Yth. :
1.
Presiden Republik I ndonesia;
2.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;
3.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
4.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat;
5.
Ketua Tim Koordinasi Nasional Rehabilitasi dan Reboisasi Hutan;
6.
Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan;
7.
Gubernur Provinsi seluruh I ndonesia;
8.
Bupati/ Walikota seluruh I ndonesia;
9.
Kepala Dinas Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang diserahi tugas dan tanggung
jawab di bidang Kehutanan seluruh I ndonesia;
10.
Kepala Balai Pengelolaan DAS seluruh I ndonesia;
11.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang terkait;
12.
Kepala Balai Taman Nasional yang terkait;