• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN SERAPAN ANGGARAN INSPEKTUR III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAPARAN SERAPAN ANGGARAN INSPEKTUR III"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROBLEMATIKA PENYERAPAN

ANGGARAN

PERATURAN TERKAIT ANGGARAN

AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN

NEGARA

ISU RENDAHNYA PENYERAPAN ANGGARAN

UPAYA PERCEPATAN PENYERAPAN

ANGGARAN

REVISI ANGGARAN

(2)

PERATURAN TERKAIT ANGGARAN

• UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara

• UU Nomor 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara

• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

• PMK Nomor 15/PMK.02/2016 Tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016

• PMK Nomor 65/PMK.02/2015 Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun Anggaran 2016

• Surat Menkeu Nomor: S-168/MK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Lainnya di Lingkup Perguruan Tinggi Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(3)

AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN

NEGARA

asas tahunan

membatasi masa berlakunya atau periode anggaran untuk

suatu tahun tertentu, mulai dari 1 Januari – 31 Desember.

asas universalitas

mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan

secara utuh dalam dokumen anggaran.

asas kesatuan

menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja

Negara/Daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran

asas spesialitas

(4)

akuntabilitas berorientasi pada hasil;

asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara, khususnya

pengelolaan keuangan negara harus dapat

dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat atau rakyat

sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan

profesionalitas;

asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan

kode etik dan ketentuan peraturan

perundang-undangan, khususnya dalam pengelolaan keuangan

(5)

• proporsionalitas;

asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan

kewajiban Penyelenggara Negara, serta teralokasinya sumber daya yang tersedia secara proporsional terhadap hasil yang akan dicapai

• keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara;

asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang pengelolaan keuangan negara dalam setiap tahapannya, baik dalam perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan

anggaran, pertanggung-jawaban, maupun hasil pemeriksaan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara

• pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.

pemeriksaan atas tanggung jawab dan pengelolaan keuangan negara/daerah dilakukan oleh badan pemeriksa yang

(6)

ISU RENDAHNYA PENYERAPAN ANGGARAN

1. Pemblokiran anggaran;

- Tidak lengkapnya data pendukung

- Eskalasi harga

- Kesalahan aplikasi pada saat penyusunan RKA KL

2. Pengembalian dana penghematan, pemberian dana

reward dan APBN-P yang keluar pada akhir tahun;

3. Dana kontrak multiyears yang tidak bisa dialihkan ke

kegiatan dan TA berikutnya;

(7)

4. Proses Lelang

• belum berani proses lelang sebelum DIPA turun

• rumitnya persyaratan yang diatur dalam Perpres 54 yang menyebabkan gagal lelang

5. Kesiapan lahan

• Lahan belum siap perijinannya

• Lahan yang disediakan pemda/KL lain yang belum siap 6. Perubahan Organisasi (struktur dan pejabat);

• promosi dan mutasi, pergantian pejabat pengelola anggaran/pengadaan

• sulitnya mencari pejabat anggaran yang bersertifikat bendahara

7. Lambatnya pengumpulan data penyerapan anggaran. 8. Kesalahan akun belanja pada saat penyusunan

(8)

UPAYA PERCEPATAN ANGGARAN

• Satker segera meneliti kembali RKA-KL/DIPA yang telah diterima dan apabila diketahui terdapat kesalahan

(penggunaan akun, kantor bayar, dll) agar segera diajukan revisinya di bulan Januari;

• Segera menetapkan/menetapkan kembali Pejabat Perbendaharaan (KPA, PPK, dan Bendahara);

• Mengirim specimen tanda tangan Pejabat Perbendaharaan kepada KPPN dan pihak terkait;

• Mengidentifikasi jenis-jenis belanja yang pengadaannya melalui proses lelang (tender), pengadaan/penunjukan langsung, swakelola;

• Menunjuk/menetapkan PUMC/Bendahara Pengeluaran Pembantu;

(9)

• Menyusun Rencana Penyerapan Anggaran (disbursement plan) yang disertai dengan rencana pengadaan (procurement plan) yang

sistematis;

• Segera mulai melakukan proses tender,

• Peningkatan koordinasi dengan LKPP untuk:

* mengatasi permasalahan pengadaan barang dan jasa;

* peningkatan kompetensi SDM dibidang pengadaan barang &jasa; * penggunaan e-procurement utk pengadaan barang &jasa;

• Segera membuat petunjuk teknis pelaksanaan pekerjaan apabila diperlukan;

• Meningkatkan kemampuan SDM pengelola perbendaharaan di Satker.

(10)

• Pengeluaran diarahkan untuk pencapaian output yang jelas dan terukur;

• Pencapaian output harus mendukung outcome yang diharapkan;

• Menetapkan target bulanan/triwulanan capaian output/kinerja;

• Mengupayakan keselarasan penyerapan belanja dan capaian output/kinerja;

• Melakukan pembinaan dan pendampingan bagi unit yang kinerja keuangan dan outputnya tidak mencapai target;

• Mencegah terulangnya kembali kinerja yang tidak optimal ditahun yang lalu.

• Membentuk helpdesk pelaksanaan anggaran dengan melibatkan unit pengawasan internal;

(11)

REVISI ANGGARAN PMK Nomor

15/PMK.02/2016

a. Revisi anggaran yang memerlukan

persetujuan dari DPR

b. Revisi anggaran yang persetujuannya

merupakan kewenangan Direktorat Jenderal

Anggaran

c. Revisi anggaran yang persetujuannya

merupakan kewenangan Kanwil Direktorat

Jenderal Anggaran

d. Revisi anggaran yang persetujuannya

(12)

Revisi anggaran yang persetujuannya merupakan kewenangan Kanwil Direktorat Jenderal

Perbendaharaan Negara

1. lanjutan pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/ atau PHDN;

2. penambahan penerimaan hibah langsung;

3. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker Badan Layanan Umum.

4. pergesetan anggaran dalam 1 (satu) Keluaran (Output) yang sama, dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, dan dalam 1 (satu) Satker yang sama dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

5. pergeseran anggaran antar Keluaran (Output), dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, dan dalam 1 (satu) Satker yang sama

dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

6. pergeseran anggaran dalam 1 (Satu) Keluaran (Output) yang sama, dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan;

(13)

8. pergeseran anggaran antar Kegiatan, dalam 1 (satu)

Satker yang sama, dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

9. pergeseran anggaran dalam 1 ( satu) Kegiatan yang

sama, dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

10. pergeseran anggaran Sisa Anggaran Kontraktual atau

Sisa Anggaran Swakelola dalam 1 (satu) Satker dalam

rangka meningkatkan volume Keluaran (Output); dan/

atau

11. ralat karena kesalahan administrasi selain ralat.

volume, jenis , dan satuan Keluaran (Output) yang

berbeda antara RKA-K/ L dan Rencana Kerja

(14)

Revisi anggaran yang persetujuannya merupakan kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran

(1) Revisi Anggaran dapat dilakukan pada Kuasa Pengguna Anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tidak mengurangi belanja gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji;

b. tidak mengurangi/ merelokasi anggaran belanja mengikat; c. pergeseran komponen input untuk kebutuhan Biaya

Operasional; dan

d. Pergeseran komponen input dalam 1 (satu) Keluaran (Output) atau antar Keluaran (Output) dalam 1 (satu) Kegiatan dan

dalam 1 (satu) Satker.

(2) Revisi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan mengubah petunjuk operasional kegiatan dan ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran, serta mengubah

(15)

(3) Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahan DIPA Petikan, Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan usul Revisi Anggaran kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan; dan

b. dalam hal Revisi Anggaran tidak mengakibatkan perubahan DIPA Petikan, Kuasa Pengguna Anggaran mengubah arsip data komputer RKA Satker 2016 melalui aplikasi RKA-K/ L-DIPA,

mencetak Petunjuk Operasional Kegiatan dan Kuasa Pengguna Anggaran menetapkan perubahan Petunjuk Operasional

(16)

DAFTAR MASALAH/TEMUAN YANG SERING DIJUMPAI PADA PELAKSANAAN AUDIT

1. Rekanan pengadaan barang/jasa tidak

menyelesaikan pekerjaan

2. Kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang

3. Kelebihan pembayaran selain kekurangan

volume pekerjaan dan/atau barang

4. Pemahalan harga (mark up)

(17)

6. Spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak

sesuai dengan kontrak

7. Belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan

8. Jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan

pekerjaan, pemanfaatan barang dan

pemberian fasilitas tidak dapat dicairkan

9. Penyetoran penerimaan negara/daerah

dengan bukti fiktif

(18)

11. Rekanan belum melaksanakan kewajiban

pemeliharaan barang hasil pengadaan yang

telah rusak selama masa pemeliharaan

12. Aset dikuasai pihak lain

13. Aset tidak diketahui keberadaannya

14. Pemberian jaminan pelaksanaan dalam

pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang

dan pemberian fasilitas tidak sesuai ketentuan

15. Pihak ketiga belum melaksanakan kewajiban

(19)

16.Pencairan anggaran pada akhir tahun

anggaran untuk pekerjaan yang belum

selesai

17.Kekurangan penerimaan negara

18.Penerimaan negara atau denda

keterlambatan pekerjaan belum/tidak

ditetapkan dipungut/diterima/disetor ke

kas negara

19.Penggunaan langsung penerimaan

negara

(20)

21. Pekerjaan dilaksanakan mendahului kontrak

atau penetapan anggaran

22. Proses pengadaan barang/jasa tidak sesuai

ketentuan (tidak menimbulkan kerugian

negara)

23. Pemecahan kontrak untuk menghindari

pelelangan

24. Pelaksanaan lelang secara performa

25. Penyimpangan terhadap peraturan

(21)

26.Sisa kas di bendahara pengeluaran akhir

tahun anggaran belum/tidak disetor ke

kas negara

27.Pemborosan keuangan negara atau

kemahalan harga

28.Penggunaan anggaran tidak tepat

sasaran/tidak sesuai peruntukan

29.Pemanfaatan barang/jasa dilakukan tidak

sesuai dengan rencana yang ditetapkan

30.Barang yang dibeli belum/tidak dapat

(22)

DISKUSI

Referensi

Dokumen terkait

Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang telah dicanangkan oleh Presiden RI tanggal 11 Juni 2005 di Jatiluhur, Jawa Barat mengamanatkan bangsa ini perlu membangun

Dapat mengetahui apakah sistem skoring kombinasi ultrasonografi, status menopause Kadar Human Epididmis protein 4 (HE4 ) dan Ca 125 merupakan alat diagnostik yang lebih

Apa saja alat yang digunakan untuk melakukan permainan tradisional dalam pembelajaran di TK Bumi Warta Umbulharjo Yogyakarta.. Alat yang digunakan untuk melakukan

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui kondisi ekosistem mangrove yang rusak dan perspektif masyarakat terhadap ekosistem hutan mangrove di Desa Bogak Kecamatan

Sebuah request asynchronous pada AJAX dilakukan dengan menggunakan objek XMLHttpRequest dan fungsi ataupun script yang digunakan untuk menangani respon dari request asynchronous

Analisis tentang tipe-tipe klausa relatif di atas dipertegas dengan teori Klingenman (1987) yang mengungkapkan bahwa dalam bahasa Indonesia frasa nomina yang berfungsi sebagai

Sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program

[r]