• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh:

AHMAD SHIDIQI NIM. 0809162

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh Ahmad Shidiqi NIM. 08009162

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ahmad shidiqi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Ahmad Shidiqi NIM. 0809162

IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui, Pembimbing I,

Dra. Tuti Suartini, M.Pd NIP. 196301121 198603 2 002

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II,

(4)

Implementasi Media Video pada Pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC

Peranan media pembelajaran sangat penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran. Inovasi media pembelajaran merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan media dalam pembelajaran. Penelitian yang dilakukan di kelas X Teknik Komputer Jaringan SMKN 4 Bogor ini dilatar belakangi oleh terbatasnya fasilitas dan tenaga pengajar pada mata pelajaran produktif di sekolah tersebut. Permasalahan tersebut berdampak kepada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi media video untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre- experimental design dengan bentuk one group pretest posttest design. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes hasil belajar pada ranah kognitif dan observasi pada ranah afektif dan psikomotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan gain sebesar 57,97% atau dengan indeks 0,58 kategori sedang. Rata-rata hasil belajar pada ranah afektif dan ranah psikomotor masing-masing 8,10 dan 80,57 dengan kategori baik sekali. Dengan demikian, penggunaan media video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil pembelajaran pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kata Kunci: Gain, Hasil Belajar, Media Pembelajaran, Video pembelajaran

Abstract

The role of Learning media was very important in improving learning results. Learning media innovation was one of the media in an effort to optimize learning. Research conducted in class X Engineering Computer Networking SMKN 4 Bogor was motivated by the limited facilities and faculty in productive subjects in the school. These problems affected student learning results that were less satisfactory. The purpose of this study was to investigate the implementation of video media to improve student learning results in the cognitive, affective and psychomotor . The research method used pre - experimental design method to form one group pretest posttest design . Instruments used in data collection is to learn the test results and observations on the cognitive affective and psychomotor domains .The results showed that there was an increase in student learning result in the cognitive domain with a gain of 57.97 % or by 0.58 index medium category. Average learning results in the affective domain and psychomotor domains respectively 8.10 and 80.57 with the excellent category .Thus , the use of video as a medium of learning media could improve learning results in the cognitive , affective , and psychomotor .

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran ... 6

2.1.1 Definisi Media Pembelajaran………. . 6

2.1.2 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 8

2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran………... . 9

2.1.4 Media Video Pembelajaran ... 10

2.2 Hasil Belajar ... 10

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.2.2 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 11

2.2.3 Hasil Belajar Ranah Afektif ... 13

2.2.4 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik ... 14

2.4 Penelitian Terdahulu ... 15

2.5 Anggapan Dasar... 16

(6)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

3.3 Variabel Penelitian ... 19

3.4 Prosedur Penelitian ... 19

3.5 Instrumen Penelitian ... 22

3.5.1 Instrumen Tes ... 22

3.5.2 Instrumen Observasi ... 22

3.6 Pengujian Instrumen ... 25

3.6.1 Uji Validitas... 25

3.6.2 Uji Reabilitas ... 26

3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran ... 28

3.6.4 Uji Daya Pembeda ... 39

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.8 Teknik Analisis Data ... 31

3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest, dan Gain ... 31

3.8.2 Uji Normalitas Data ... 32

3.8.3 Uji Hipotesis ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan penelitian ... 38

4.1.1 Studi Pendahuluan ... 38

4.1.2 Gambaran Umum Penelitian ... 39

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 41

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 42

4.2.2 Hasil Uji Reabilitas ... 42

4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 43

4.2.3 Hasil Uji Daya Pembeda ... 43

4.3 Analisis dan Pembahasan Data Hasil Belajar Ranah Kognitif.. 43

4.3.1 Hasil Uji Gain ... 44

(7)

4.4 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Afektif ... 48

4.4.1 Hasil Pengukuran Ranah Afektif ... 48

4.4.2 Uji Normalitas Afektif ... 50

4.4.3 Uji Hipotesis Ranah Afektif ... 50

4.5 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 51

4.5.1 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor ... 51

4.5.1 Uji Normalitas Data Psikomotor ... 53

4.5.2 Uji Hipotesis Ranah Psikomotor ... 54

4.6 Temuan Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Rekomendasi ... 57

(8)

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Postest Design ... 18

Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif ... 23

Tabel 3.3 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif... 23

Tabel 3.4 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor ... 24

Tabel 3.5 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor ... 25

Tabel 3.6 Kriteria Reabilitas Soal ... 28

Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran... 28

Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda... 29

Tabel 3.9 Kriteria Skor Gain Ternormalisasi ... 31

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi ... 34

Tabel 3.11 Tabel Pegujian Normalitas Data dengan Chi Kuadrat ... 36

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 41

Tabel 4.2 Validitas Item Soal ... 42

Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 43

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Item Soal ... 43

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Gain Tiap Permuan ... 44

Tabel 4.6 Rata-rata Gain Hasil Belajar Siswa Keseluruhan ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kognitif ... 46

Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Ranah Afektif... 48

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Afektif ... 50

Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor ... 52

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Hasil UTS Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC 2

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 7

Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian ... 21

Gambar 3.2a Kurva Normalitas Baku ... 33

Gambar 3.2b Kurva Distribusi Uji Normalitas ... 33

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri ... 37

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Setiap Pertemuan ... 44

Gambar 4.2 Diagram Rata-rata Hasil Belajar Siswa Keseluruhan ... 45

Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Ranah Kognitif ... 47

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa ... 48

Gambar 4.5 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Ranah Afektif ... 51

Gambar 4.6 Diagram Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa ... 52

(10)

Halaman

LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 61

Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba ... 62

Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba ... 66

Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas ... 67

Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas ... 73

Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 74

Lampiran A-7 Hasil Uji Daya Pembeda ... 75

LAMPIRAN B Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 76

Lampiran B-2 RPP Pertemuan 1 ... 81

Lampiran B-3 RPP Pertemuan 2 ... 87

Lampiran B-4 RPP Pertemuan 3 ... 90

Lampiran B-5 Instrumen Pretest Posttest 1 ... 93

Lampiran B-6 Instrumen Pretest Posttest 2 ... 95

Lampiran B-7 Instrumen Pretest Posttest 3 ... 97

Lampiran B-8 Jobsheet ... 98

LAMPIRAN C Lampiran C-1 Hasil Uji Instrumen Pretets dan postest 1 ... 102

Lampiran C-2 Hasil Uji Instrumen pretest dan Posttest 2 ... 103

Lampiran C-3 Hasil Uji Instrumen Pretest dan posttest 3 ... 104

Lampiran C-4 Hasil Uji Instrumen Keseluruhan ... 105

Lampiran C-5 Gain Hasil Belajar ... 107

Lampiran C-6 Hasil Uji Normalitas Pretest ... 109

Lampiran C-7 Hasil Uji Normalitas Posttest ... 110

Lampiran C-8 Hasil Uji Hipotesis (Uji Pihak Kiri) Ranah Kognitif ... 111

(11)

Lampiran C-11 Hasil Uji Hipotesis (Uji Pihak Kiri) Ranah Afektif ... 114

Lampiran C-12 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor ... 115

Lampiran C-13 Normalitas Data Psikomotor ... 116

Lampiran C-14 Hasil Uji Hipotesis (Uji Pihak Kiri) Ranah Psikomotor.. 117

LAMPIRAN D Lampiran D-1 SKKD ... 118

Lampiran D-2 Tabel Konsultasi ... 122

Lampiran D-3 Tabel Asistensi/Bimbingan ... 125

Lampiran D-4 Foto Dokumentasi Penelitian ... 128

(12)

1.1 Latar Belakang

Pesatnya kemajuan teknologi saat ini telah menyentuh berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Perkembangkan teknologi ini banyak membantu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia saat ini. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang mendapat pengaruh cukup besar dalam perkembangan teknologi. Lembaga-lembaga pendidikan saat ini tengah mengoptimalkan penggunaan teknologi sebagai media untuk menunjang proses pembelajaran. Proses belajar mengajar ditandai dengan interaksi yang terjadi antara guru dan murid baik dalam pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas. Interaksi yang terjadi selama proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, antara lain terdiri atas guru, murid, materi pelajaran, modul, alat belajar dan berbagai sumber belajar serta fasilitas yang dimiliki sekolah sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran peran guru sangat penting dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai inovasi dalam pembelajaran. Inovasi tersebut dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar lebih baik dan lebih menarik sehingga hal ini akan berdampak pada ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu inovasi dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Peranan media merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pembelajaran. Menurut Sudjana dan Rivai (1990:3) bahwa “Proses dan keberhasilan belajar siswa menunjukkan perbedaan yang nyata antara pengajaran yang menggunakan media dan yang tidak menggunakan media”.

(13)

2

 Terbatasnya jumlah guru mata pelajaran produktif khususnya pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMKN 4 Bogor  Penggunaan media pembelajaran masih belum optimal, sebagian besar

masih menggunakan media pembelajaran konvensional

 Metode pembelajaran yang digunakan sebagian besar masih menggunakan metode konvensional, metode ceramah masih mendominasi metode pembelajaran di SMKN 4 Bogor

Permasalahan diatas juga didukung oleh kurang memuaskannya hasil belajar siswa dalam Ujian Tengah Semester (UTS) pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Dari data hasil belajar siswa pada UTS hanya 46 % dari 33 siswa X-TJK-2 yang memperoleh nilai di atas Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yaitu n ≥.73 dan dengan rata-rata 50,25.

Gambar 1.1 Hasil UTS Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC

Dari permasalahan diatas penulis menilai perlu adanya inovasi dalam proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Salah satu permasalahan yang dapat dicari pemecahannya adalah inovasi mengenai media pembelajaran. Sudirman N, dkk (1992:206) mengatakan bahwa “Media audio visual (pendengaran dan penglihatan) mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan

14%

52% 36%

12%

X-TKJ-2

(14)

media pembelajaran yang lain karena meliputi media auditif dan visual”. Media video pembelajaran dapat digunakan oleh guru untuk membantu proses penyampaian pembelajaran. Video pembelajaran ini juga dapat digunakan oleh siswa untuk mengulang kembali materi pembelajaran di luar waktu sekolah. Keberadaan media video atau audio visual saat ini sangat mudah ditemukan. Berbagai perangkat elektronika telah banyak menyediakan fasilitas baik untuk membuat, mengedit, maupun memutar video. Hal tersebut dapat dijadikan sebuah peluang dalam mengembangkan media video sebagai media pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Implementasi Media Video pada Pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah implementasi media video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC?

2. Apakah implementasi media video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC?

3. Apakah implementasi media video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ditinjau dari ranah psikomotor pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC?

1.3 Batasan Masalah

(15)

4

1. Media pembelajaran yang diterapkan adalah media audio visual dalam hal ini adalah video pembelajaran yang berisi tentang materi-materi pelajaran sesuai dengan standar kompetensi di SMKN 4 Bogor.

2. Penelitian ini terbatas pada implementasi media video pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 3. Uji coba terbatas penelitian ini dibatasi pada Pada Pembelajaran Menerapkan

Fungsi Periferal dan Instalasi PC kelas X di SMK 4 Bogor.

1.4 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan materi siswa terhadap pembelajaran periferal dan instalasi PC. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui bahwa implementasi media video dapat meningkatkan hasil belajar ditinjau dari ranah kognitif pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC.

2. Untuk mengetahui bahwa implementasi media video dapat meningkatkan hasil belajar ditinjau dari ranah afektif pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC.

3. Untuk Mengetahui bahwa implementasi media video dapat meningkatkan hasil belajar ditinjau dari ranah psikomotor pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, sebagai media untuk meningkatkan pemahaman akan materi pembelajaran.

(16)

3. Bagi peneliti, sebagai bahan untuk memperluas pemahaman dan ide dalam pengembangan media pembelajaran.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berperan sebagai pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah. Adapun struktur organisasi skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian pustaka, berisi mengenai landasan teori yang meliputi teori-teori yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu yang terkait dan hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi penelitian, berisi lokasi populasi, sampel, dan waktu penelitian, metode penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur dan alur penelitian, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi mengenai penjelasan terkait gambaran umum penelitian, deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis, serta temuan dan pembahasan hasil penelitian.

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

(Sugiyono (2011:6) “Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan bentuk desain eksperimen Pre-Experimental Design. bentuk One Group Pretest-Posttest Design.

Penelitian dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design ini memiliki alur penelitian yaitu kelas penelitian diberikan pretest kemudian diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran dan setelah itu diberi posttest.

Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest - Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya media video sebagai

media pembelajaran.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran.

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya media video sebagai

(18)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan SMKN 4 Bogor pada Kompetensi Dasar Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas X TKJ 2, Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 4 Bogor yang berjumlah 33 orang. Pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan bahwa kelas tersebut memiliki distribusi hasil belajar yang variatif.

3.3 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini variabel penelitian terdiri dari: 1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan media video sebagai media pembelajaran.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah peningkatan penguasaan materi fungsi periferal dan instalasi PC.

3.4 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:

(19)

20

Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes.

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menggunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain: a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran.

(20)

d. Membuat laporan penelitian.

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Tes Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Analisis Materi Pada KTSP

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Observasi

Uji Coba Instrumen

Pengolahan Data

Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Tahap Pelaksanaan Pertemuan 1

 Pretest

 Treatment

 Post test

Pertemuan 3

 Pretest

 Treatment

 Post test Pertemuan 2

 Pretest

 Treatment

 Post test

(21)

22

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dan mengumpulkan data – data selama penelitian dilakukan. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah kognitif sedangkan instrumen lembar observasi digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.

3.5.1Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal pretest dan lembar soal posttest

1. Lembar soal pretest (tes awal sebelum mendapat perlakuan)

Soal – soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas dan realibilitasnya.

2. Lembar soal posttest (tes akhir setelah mendapat perlakuan)

Soal – soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas dan realibilitasnya.

3.5.2 Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai berikut:

a. Pengukuran Ranah Afektif

Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010:178) adalah: 1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.

(22)

3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.

4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud, 1983:2).

Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Acuan pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria

Disiplin, Komunikatif, Rasa ingin tahu, Toleransi, Kerja keras, Kreatif,

Tanggung jawab

80 – 100 Baik Sekali

66 – 79 Baik

56 – 65 Cukup

40 – 55 Kurang

30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2010:245)

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.3 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif

No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah Skor

Nilai

(23)

24

(Arikunto, 2010:183)

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅

(Arikunto, 2010:183)

b. Pengukuran Ranah Psikomotor

Menurut Arikunto (2010:180), “pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan”. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti pada penilaian ranah afektif. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.4 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria

Mengenal fungsi dan jenis, pemasangan, dan setup periferal computer

80 – 100 Baik Sekali

66 – 79 Baik

56 – 65 Cukup

40 – 55 Kurang

30 – 39 Gagal

(24)

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.5 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor

No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah Skor

Nilai

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

(Arikunto, 2010:183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅

(Arikunto, 2010:183)

3.6 Pengujian Instrumen

Pengujian instrument terdiri dari uji validitas, reliabelitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal tes.

3.6.1Validitas

Sugiyono (2010:172) menyatakan bahwa “hasil penelitian yang valid bila

(25)

26

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson:

(Arikunto, 2011:72) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan

∑X : Jumlah skor tiap siswa pada setiap item soal ∑Y : Jumlah skor total tiap siswa

n : Banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas dengan mengacu pada tabel harga kritik dari r Product-Moment.

Selanjutnya apakah nilai koefisisen korelasi valid atau tidak, maka harus dilakukan uji signifikasi. Uji signifikasi dihitung melalui uji t pada taraf nyata tertentu dengan derajat bebas n-2. Rumusnya sebagai berikut:

√ √

(Sudjana, 2010:146) Keterangan : t : thitung

r : Koefisien korelasi n : Banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan

(dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung≥ ttabel, maka item soal

dinyatakan valid.

3.6.2Realibitas

(26)

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 20 (K-R 20):

( )

(Sugiyono, 2007:359) Keterangan:

ri : Reliabilitas tes secara keseluruhan

k : jumlah item dalam instrumen

p : Proporsi subjek yang menjawab benar

q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p) Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

st2 : Varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

n = jumlah responden

(Sugiyono, 2007:361) Dimana:

(Sugiyono, 2007:361) Keterangan:

∑Xt2 = Jumlah skor setiap siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka

instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen

(27)

28

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00 sukar” (Arikunto, 2011:207). Taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui taraf kesukaran soal yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus:

(Arikunto, 2011:208) Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti pada tabel berikut Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (P) Klasifikasi

(28)

3.6.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah)” (Arikunto, 2011: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi (D).

Untuk mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus berikut:

(Arikunto, 2011:213) Keterangan :

D : Daya Pembeda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda adalah pada tabel sebagai berikut Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00 Negatif

Jelek (poor) Cukup (satisfactory)

Baik (good) Baik Sekali (excellent) Tidak Baik, Harus Dibuang

(Arikunto, 2011:218)

(29)

30

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dilakukan teknik pengumpulan data. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti, antara lain:

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca,

mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa

buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau test akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan atau peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan media video sebagai media pembelajaran.

(30)

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul” (Sugiyono, 2010:207). Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest, dan Gain

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif setelah digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data :

1. Pemeriksaan hasil tes dan penilaian.

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.

2. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

(Hake, 1999) Kriteria skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini

Tabel 3.9 Kriteria skor gain ternormalisasi

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(31)

32

3. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan menggunakan rumus:

̅

(Hake, 1999) Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi treatment (kelas eksperimen).

3.8.2Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2007:79) “uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A)“.

Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2007: 80)

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Menentukan rentang skor (r)

Rentang (r) = data terbesar – data terkecil (Sudjana, 2005:47)

(32)

2. Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus Sturgess

yaitu: k = 1 + (3.3) log n (Sudjana, 2005:47)

Keterangan:

k : banyaknya kelas interval yang dicari n : banyaknya data

3. Menentukan panjang kelas interval

(Sudjana, 2005:47)

4. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fi xi xi² fi . xi f i . xi²

Keterangan:

fi : Frekuensi/jumlah data hasil observasi

xi : nilai tengah

5. Menghitung nilai mean (rata – rata) nilai siswa dari distribusi frekuensi

(Sudjana, 2005:70) Keterangan:

: rata – rata nilai Xi : tanda kelas interval

fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

∑ : jumlah frekuensi

∑ : jumlah dari hasil perkalian fi dan Xi

6. Menghitung simpangan baku atau Standar Deviasi (SD)

(Sudjana, 2005:93)

5. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

(33)

34

Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga (fo – fh) dan dan menjumlahkannya. Harga

merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).

Tabel 3.11

Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data dengan Chi Kuadrat

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

7. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan, jika :

a. Taraf signifikasi 5%

b. Derajat kebebasan (dk = k – 1)

c. hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal

3.8.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Ranah Kognitif

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat

meningkatkan hasil belajar jika gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa lebih besar atau sama dengan 30%.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak dapat

meningkatkan hasil belajar jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa kurang dari 30%.

H0: ρ ≥ 30%

Ha: ρ < 30%

(34)

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa lebih besar atau sama dengan 80,0. Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif

jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa kurang 80,0.

H0 : µ ≥ 80 Ha : µ < 80

3. Hipotesis Ranah Psikomotorik

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif

jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa kurang 80,0.

H0 : µ ≥ 80

Ha : µ < 80

Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. H0 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥) dan Ha berbunyi

“lebih kecil” (<), maka uji hipotesis dilakukan adalah uji pihak kiri.Adapun

langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan uji pihak kiri adalah: 1. Menghitung rata-rata data

(Sudjana, 2005:67) 2. Menghitung simpangan baku (s)

(Sugiyono, 2012:57) Keterangan :

xi : nilai pada tiap siswa

(35)

36

n : jumlah siswa s : simpangan baku 3. Menghitung harga t

(Sugiyono, 2012:96)

Keterangan :

t : nilai t yang dihitung (thitung)

̅ : nilai rata-rata

μ0 : nilai yang dihipotesiskan

s : simpangan baku sampel n : jumlah anggota sampel 4. Melihat harga ttabel

5. Menggambar kurva

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012:100)

6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel

harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri). 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan

H0 α

(36)

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0

diterima dan Ha ditolak. thitung≥ ttabel, berarti H0 diterima

(37)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian terdiri atas dua tahap yaitu menjelaskan hasil studi pendahuluan dan gambaran umum dari penelitian

4.1.1Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian dengan maksud untuk mengetahui bagaimana kondisi awal dari objek yang akan diteliti. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara langsung kepada guru dan siswa terhadap proses pembelajaran pada mata pelajaran produktif khusunya pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC di SMKN 4 Bogor.

Berdasarkan hasil pengamatan menemukan beberapa kondisi temuan terhadap proses pembelajaran tersebut diantaranya adalah:

 Pertama, terbatasnya jumlah guru mata pelajaran produktif khususnya pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMKN 4 Bogor. Keterbatasan jumlah guru pada program keahlian TKJ di sekolah ini memaksa guru untuk mengajar dua atau bahkan tiga mata pelajaran produktif dalam setiap semesternya. Hal ini menuntut peran guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dinamis agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.

 Kedua, proses pembelajaran yang dilakukan sebagian besar menggunakan metode konvensional dan metode ceramah sebagai metode yang paling umum dilakukan. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, sebagian besar dari mereka merasa jenuh pada saat proses pembelajaran dan mempengaruhi terhadap semangat belajar.

(38)

jadwal praktikum yang cukup banyak. Permasalahan ini sebenarnya salah satu permasalahan yang umum dihadapi oleh sekolah terutama sekolah yang baru berdiri. SMKN 4 Bogor yang notabenenya merupakan SMK yang baru berdiri 4 tahun, masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan infrastruktur sekolah. Peran media pembelajaran yang terintegritas sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

 Keempat, metode dan media yang digunakan pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC sebelumnya masih konvensional didominasi oleh metode ceramah dengan menggunakan media konvensional ditemukan bahwa hanya sekitar 48% dari 33 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM.

4.1.2Gambaran Umum Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC dengan menggunakaan metode eksperimen. Penelitian dilakukan terhadap kelas X TKJ 2 yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 3 kali pertemuan yang terdiri dari pretest, treatment dan posttest kemudian dilakukan praktikum pada setiap pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Pretest

Pretest dilakukan sebelum diberikan treatment dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Pretest ini berisi tentang instrumen yang valid hasil uji validitas yang dibagi menjadi tiga bagian dan diberikan pada setiap pertemuan. Pembagian instrumen didasarkan pada materi ajar yang akan diujikan setiap pertemuannya. Pada ranah afektif dan psikomotor, nilai awal atau pretest diasumsikan nol.

b. Treatment

(39)

40

pembelajaran yang berisi tentang materi sesuai dengan materi ajar yang telah ditentukan oleh sekolah. Setelah materi diberikan, dilanjutkan dengan diskusi tentang isi materi yang telah disampaikan dengan media video tersebut. Sedangkan untuk menambah pemahaman materi dilakukan percobaan dengan memberikan jobsheet dan file video pembelajaran kepada masing-masing siswa. Pengukuran hasil belajar afektif dan psikomotorik dilakukan dengan cara observasi. Pengukuran hasil belajar ranah afektif dilakukan pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media video dan saat percobaan, sedangkan ranah psikomotorik dilakukan pada saat praktikum atau percobaan.

c. Posttest

Setelah dilakukan treatment, kemudian siswa diberikan posttest dengan soal tes yang sama pada saat pretest. Nilai posttest ini akan menjadi ukuran terhadap peningkatan penguasaan materi Menerapkan Fungsi Peripheral dan Instalasi PC dengan digunakannya media video sebagai media pembelajaran pada ranah kognitif.

d. Praktikum

Praktikum dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah psikomotorik. Praktikum dilakukan dengan memberikan jobsheet yang berisi tentang materi pelajaran sesuai dengan Silabus Standar Kompetensi Menerakan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Praktikum didukung dengan media video pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotor. Selanjutnya hasil proses praktikum akan dievaluasi dengan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya.

(40)

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Cara setting periferal pada PC

4 25 Maret 2013 Praktikum

Menngidentifikasi fungsi

dan jenis, pemasangan,

dan setup periferal

komputer

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

(41)

42

4.2.1Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Jumlah soal yang diuji sebanyak 40 soal. Uji validitas dilakukan pada taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan (dk) = n – 2 dengan jumlah peserta tes sebanyak 36 siswa maka (dk) = n – 2 = 34

– 2 = 34 dan diperoleh nilai ttabel = 1,692. Apabila thitung > ttabel, maka soal tersebut

dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel 2007 diperoleh 23 soal yang dinyatakan valid dan 17 soal tidak valid dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.2 Validitas Item Soal

Validitas Nomor Soal Jumlah

Valid 1,2,3,4,7,10,12,13,20,21,22,23,28,

29,30,31,32,33,35,37,38,39,40, 23 Soal

Tidak Valid 5,6,8,9,11,14,15,16,17,18,19,24,25,26,27,34,36 17 Soal

TOTAL 40

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen tes terhadap 23 butir soal yang valid. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Hasil uji realibilitas terhadap instrumen tes penelitian pada sampel sebanyak 56 siswa maka derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 36 – 2 = 34, diperoleh rtabel sebesar (0,339) dengan hasil perhitungan menunjukkan

rhitung sebesar (0,774) . Instrumen dinyatakan reliabel apabila rhitung > rtabel. Dengan

demikian maka rhitung (0,774) > rtabel (0,339) instrumen dinyatakan reliabel

berdasarkan Tabel 3.6, rhitung sebesar (0,774) memiliki kriteria reliabilitas sangat

(42)

4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran dilakukan pada 23 butir soal instrumen tes yang valid. Adapun kriteria dari tingkat kesukaran mengacu pada Tabel 3.7 klasifikasi indeks kesukaran. Hasil dari uji tingkat kesukaran yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Item Soal

Sukar 2, 23 2

Sedang 4,7,13,22,28.29,30,31,32,35,37,38 12

Mudah 1,10,12,20,21,33,34,39,40 9

TOTAL 23

4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda dilakukan terhadap 23 butir soal instrumen tes yang valid. Kriteria dari daya pembeda mengacu pada Tabel 3.8 klasifikasi indeks daya pembeda. Hasil dari perhitungan uji daya pembeda adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Item Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Jelek 2,12,40 3

Cukup 1,4,7,10,13,20,21,22,23,28,34,35,37,39 14

Baik 29,30,31,32,33,38 6

Baik Sekali - 0

Tidak Baik - 0

TOTAL 23

4.3 Analisis dan Pembahasan Data Hasil Belajar Ranah Kognitif

(43)

44

4.3.1Hasil Uji Gain

Uji gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Perolehan nilai rata-rata pretest, posttest dan gain setiap pertemuannya diperoleh sebagai berikut:

a. Pada pertemuan pertama, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah 47,47 sedangkan perolehan nilai posttest adalah 78,11. Dari hasil tersebut diperoleh gain sebesar 59,90%

b. Pada pertemuan kedua, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah 46,13 sedangkan perolehan nilai posttest adalah 78,79. Dari hasil tersebut diperoleh gain sebesar 61,06%

c. Pada pertemuan ketiga, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah 19,39 sedangkan perolehan nilai posttest adalah 53,33. Dari hasil tersebut diperoleh gain sebesar 41,31%%.

Untuk lebih jelasnya mengenai nilai rata-rata pretest, posttest dan gain pada setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Gain Tiap Pertemuan

Pertemuan Nilai Rata-Rata Gain (%)

Pretest Posttest

1 47,47 78,11 59,90%

2 46,13 78,79 61,06%

3 19,39 53,33 41,31%

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Setiap Pertemuan

Pretest; 1; 47,47 Pretest; 2; 46,13

Pretest; 3; 19,39

GAIN HASIL BELAJAR SISWA PER PERTEMUAN

(44)

Tabel dan grafik diatas menunjukan tentang rata-rata nilai pretest, posttest, dan nilai gain atau peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Peningkatan rata-rata gain terjadi pada setiap pertemuan.

Berdasarkan perhitungan uji gain dari keseluruhan pertemuan diperoleh rata-rata nilai pretest sebelum penggunaan media video sebagai media pembelajaran sebesar 42,95 dan nilai rata-rata posttest yaitu setelah penggunaan media video sebagai media pembelajaran sebesar 76,02. Rata-rata peningkatan gain mencapai 57,97% dengan nilai rata-rata gain 57,97. Hal ini seperti yang terlihat pada Tabel 4.10 dan diagram rata-rata hasil belajar siswa pada Gambar 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.6 Rata – Rata Gain Hasil Belajar Siswa

RATA-RATA

Pretest Posttest Gain

42,95 76,02 0,58 42,95 75,02 57,97%

Gambar 4.2 Diagram Rata – Rata Hasil Belajar Siswa Keseluruhan

(45)

46

Dari penjelasan hasil uji gain diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa (42,95) pada seluruh pertemuan merupakan gambaran hasil belajar ranah kognitif siswa sebelum digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Nilai rata-rata posttest siswa yang diperoleh pada seluruh pertemuan (76,02) merupakan gambaran hasil belajar ranah kognitif siswa setelah digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Sehingga diperoleh gain hasil belajar ranah kognitif siswa sebesar 59,97%.

4.3.2Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas data dilakukan pada data hasil penelitian berupa pretest dan posttest dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat (χ2). Data dikatakan normal apabila χ2hitung < χ2tabel. Uji normalitas data

dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kognitif

Data yang diuji χ2 Hitung χ2 Tabel Kriteria

Pretest 10,55

11,07

Normal

Posttest 9,16 Normal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil uji normalitas data pretest menunjukkan bahwa data pretest rata-rata

untuk seluruh pertemuan terdistribusi normal karena χ2

hitung (10,55) < χ2tabel

(11,07). Artinya nilai rata-rata pretest pada seluruh pertemuan terdistribusi normal dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak dan perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal).

2. Hasil uji normalitas data posttest menunjukkan bahwa data posttest rata-rata

untuk seluruh pertemuan terdistribusi normal karena χ2

hitung (9,16) < χ2tabel

(46)

normal dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak dan perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal)

4.3.3 Hasil Uji Hipotesis Ranah Kognitif

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji proporsi pihak kiri, karena hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif lebih besar atau sama dengan 30%.

Ha: Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif jika jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif lebih besar atau sama dengan 30%.

H0 : ≥ 30%

Ha : < 30%

H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan

pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak

kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 3,162. Karena thitung (3,162)

≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif. Untuk lebih jelasnya mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri

ttabel (-1,701)

α

Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan

H0

thitung (3,162)

(47)

48

4.4 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Afektif

Analisi data afektif terdiri dari uji normalitas, uji hipotesis, uji F dan uji t data afektif.

4.4.1Hasil Pengukuran Ranah Afektif

Pengukuran pada ranah afektif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sikap siswa selama kegiatan pembelajaran. Pengukuran dilakukan dengan cara melakukan observasi dan mengisi lembar pengukuran ranah afektif. Pengukuran ranah afektif dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran Hasil pengukuran respon siswa dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Ranah Afektif

No Aspek Yang Diamati Nilai Rata-Rata Kriterium

1 Disiplin 79,70 Baik

Rata-Rata Nilai Afektif 80,17 Sangat baik

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa

(48)

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata untuk disiplin siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 79,70. Dengan mengacu pada Tabel 3.2, maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,70 adalah baik.

2. Nilai rata-rata untuk komunikatif siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 76,18. Dengan mengacu pada Tabel 3.2, maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 76,18 adalah baik.

3. Nilai rata-rata untuk rasa ingin tahu siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 76,36. Dengan mengacu pada Tabel 3.2, maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 76,36 adalah baik.

4. Nilai rata-rata untuk toleransi siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 79,39. Dengan mengacu pada Tabel 3.6, maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,39 adalah baik.

5. Nilai rata-rata untuk kerja keras siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 81,76. Dengan mengacu pada Tabel 3.2, maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 81,76 adalah baik.

6. Nilai rata-rata untuk kreatif siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 81,76. Dengan mengacu pada Tabel 3.2, maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 81,76 adalah sangat baik.

7. Nilai rata-rata untuk tanggung jawab siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 83,06. Dengan mengacu pada Tabel 3.2, maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 83,06 adalah sangat baik.

(49)

50

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,85 adalah baik.

9. Total nilai rata-rata untuk ranah afektif pada saat pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 80,17. Dengan mengacu kepada Table 3.2, maka diperoleh kriteria untuk total nilai rata-rata dengan nilai 80,17 adalah sangat baik

4.4.2Uji Normalitas Data Afektif

Uji normalitas data dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Afektif

Data yang diuji χ2 Hitung χ2 Tabel Kriteria

Hasil Belajar Afektif 4,59 11,07 Normal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas data hasil belajar afektif menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena χ2hitung (4,59)

< χ2

tabel (11,07). Artinya nilai hasil belajar afektif terdistribusi normal dengan

perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak dan perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal).

4.4.3Uji Hipotesis Ranah Afektif

Uji hipotesis ranah afektif dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar afektif dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji proporsi pihak kiri, karena hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa lebih besar atau sama dengan 80,0. Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif

(50)

H0: π ≥ 80 Ha: π < 80

H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan

pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak

kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,180. Karena thitung

(0,180) ≥ ttabel (-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,

penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif. Untuk lebih jelasnya mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.5 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Ranah Afektif

4.5 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Analisi data afektif terdiri dari uji normalitas, uji hipotesis, uji F dan uji t data afektif.

4.5.1Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor

Pengukuran pada ranah psikomotor dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran. Pengukuran dilakukan dengan cara melakukan observasi dan mengisi lembar pengukuran ranah psikomotor. Pengukuran ranah psikomotor dilakukan pada saat melakukan percobaan atau praktikum. Hasil pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

ttabel (-1,701)

α

Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan

H0

thitung (0,180)

(51)

52

Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor

No Aspek yang Diamati Nilai

Rata-Rata Kriteria

1 Mengenal fungsi dan jenis

periferal 81,42 Baik sekali

2 Pemasangan periferal (secara

fisik) 79,97 Baik

3 Setup periferal (menggunakan

software) 80,85 Baik sekali

Rata-Rata Nilai Psikomotorik 80,75 Baik sekali

Gambar 4.6 Diagram Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa mengenal fungsi dan jenis periferal menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 81,42. Dengan

(52)

mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 81,42 adalah baik sekali.

2. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa memasang periferal secara fisik menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 79,97. Dengan mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 79,97 adalah baik.

3. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa setup periferal menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 80,85. Dengan mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 80,85 adalah baik sekali .

4. Total nilai rata-rata untuk ranah psikomotorik dengan menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 80,57. Dengan mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 80,57 adalah baik sekali

4.5.2Uji Normalitas Data Psikomotor

Uji normalitas data dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Psikomotor

Data yang diuji χ2 Hitung χ2 Tabel Kriteria

Hasil Belajar Afektif 9,16 11,07 Normal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas data hasil belajar psikomotor menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena χ2hitung

(9,16) < χ2tabel (11,07). Artinya nilai hasil belajar psikomotor terdistribusi normal

(53)

54

4.5.3Uji Hipotesis Ranah Psikomotor

Uji hipotesis ranah psikomotor dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar afektif dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji proporsi pihak kiri, karena hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat

meningkatkan hasil belajar jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak dapat

meningkatkan hasil belajar jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa kurang 80,0.

H0: π ≥ 80

Ha: π < 80

H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan

pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak

kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,570. Karena thitung (0,570)

≥ ttabel (-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar. Untuk lebih jelasnya mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.7 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Data Psikomotor

(54)

4.6 Temuan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran tentang bagaimana hasil pembelajaran menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil temuan penelitian dari pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC menggunakan media video sebagai media pembelajaran dan hasil perhitungan yang dibuktikan dengan analisis statistika menunjukkan bahwa:

1. Implementasi media video pada pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC pada ranah kognitif pada pertemuan pertama memiliki nilai rata-rata pretest 47,47, posttest 78,11, gain sebesar 59,90%. Pada pertemuan kedua nilai rata-rata pretest 46,13, posttest 78,79, gain sebesar 61,06%. Pada pertemuan ketiga nilai rata-rata pretest 19,39, posttest 53,33 dan gain sebesar 41,31%.

2. Secara keseluruhan hasil pembelajaran menggunakan media video pembelajaran memiliki nilai rata-rata pretest 42,95, posttest 76,02, dan gain sebesar 57,97%.

3. Uji normalitas yang dilakukan pada data pretest pada pembelajaran menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat (χ2)

terdistribusi normal karena χ2

hitung (4,59) < χ2tabel (11,07).

4. Uji normalitas yang dilakukan pada data posttest pada pembelajaran menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat (χ2) terdistribusi normal karena χ2hitung(9,16) < χ2tabel (11,07).

5. Pengujian hipotesis ranah kognitif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n

– 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694.

Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari

hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 1,694. Karena thitung (1,694) ≥ ttabel

(-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah afektif.

(55)

56

8. Pengujian hipotesis ranah afektif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694.

Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari

hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,180. Karena thitung (0,180) ≥ ttabel

(-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah afektif.z

9. Total nilai rata-rata untuk ranah psikomotorik dengan menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 80,57. Dengan kategori baik sekali 10.Uji normalitas data pasikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k –

1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5% terdistribusi normal karena

χ2

hitung(9,16) < χ2tabel (11,07).

11.Pengujian hipotesis ranah psikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel =

1,694. Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif

(-1,694). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,570. Karena thitung

(0,570) ≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,

penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotor.

Gambar

Gambar 1.1 Hasil UTS Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif
Tabel 3.4 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

bahwa untuk memenuhi maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Ketua Komite Pembangunan Gedung Olahraga Liwa Kabupaten Lampung Barat;.. Mengingat :

Pengkodean kanal (channel coding) sering digunakan dalam sistem komunikasi digital untuk melindungi informasi digital dari noise dan.. interferensi dan mengurangi jumlah

Ada kesulitan dalam menjelaskan materi sistem modulasi ini j i k a tanpa dibantu suatu kegiatan praktikum atau kegiatan yang membuat mahasiswa dapat menerapkan teori tentang

Lampiran daftar paket Pemilihan Langsung dan Pelelangan Sederhana Pascakualifikasi Pengadaan Barang / Jasa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kerinci Tahun

[r]