• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Hasil Belajar Psikomotor

4.6 Temuan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran tentang bagaimana hasil pembelajaran menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil temuan penelitian dari pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC menggunakan media video sebagai media pembelajaran dan hasil perhitungan yang dibuktikan dengan analisis statistika menunjukkan bahwa:

1. Implementasi media video pada pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC pada ranah kognitif pada pertemuan pertama memiliki nilai rata-rata pretest 47,47, posttest 78,11, gain sebesar 59,90%. Pada pertemuan kedua nilai rata-rata pretest 46,13, posttest 78,79, gain sebesar 61,06%. Pada pertemuan ketiga nilai rata-rata pretest 19,39, posttest 53,33 dan gain sebesar 41,31%.

2. Secara keseluruhan hasil pembelajaran menggunakan media video pembelajaran memiliki nilai rata-rata pretest 42,95, posttest 76,02, dan gain sebesar 57,97%.

3. Uji normalitas yang dilakukan pada data pretest pada pembelajaran menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat 2

)

terdistribusi normal karena χ2

hitung (4,59) < χ2

tabel (11,07).

4. Uji normalitas yang dilakukan pada data posttest pada pembelajaran menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat 2

) terdistribusi normal karena χ2

hitung(9,16) < χ2

tabel (11,07).

5. Pengujian hipotesis ranah kognitif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n

– 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 1,694. Karena thitung (1,694) ≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah afektif.

56

7. Uji normalitas data afektif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5%. terdistribusi normal karena χ2

hitung

(4,59) < χ2

tabel (11,07).

8. Pengujian hipotesis ranah afektif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n –

1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,180. Karena thitung (0,180) ≥ ttabel (-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah afektif.z

9. Total nilai rata-rata untuk ranah psikomotorik dengan menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 80,57. Dengan kategori baik sekali 10.Uji normalitas data pasikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k –

1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5% terdistribusi normal karena

χ2

hitung(9,16) < χ2

tabel (11,07).

11.Pengujian hipotesis ranah psikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,570. Karena thitung (0,570) ≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotor.

12.Berdasarkan hasil observasi selama penelitian, penelitian menemukan bahwa peranan media inovatif dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap antusiasme dan semangat belajar siswa. Penggunaan media memiliki hubungan yang erat dengan ketersediaan fasilitas. Penggunaan media video dalam pembelajaran lebih optimal dilaksanakan pada ruang multimedia sekolah.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Implementasi

Media Video pada Pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC”,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Implementasi media video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dengan gain 57,97% atau dengan indeks gain kategori sedang.

2. Implementasi media video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif dengan rata-rata 80,17 atau dengan kriteria baik sekali.

3. Implementasi media video sebagai media pembelajaran dapat meningkat hasil belajar ranah psikomotor dengan rata-rata 80,57 atau dengan kriteria baik sekali.

4. Berdasarkan data hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, implementasi media video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC.

5.2 Rekomendasi

Media video merupakan salah satu bentuk media inovasi yang diimplentasi di lokasi penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya:

1. Penggunaan media video sebaiknya didukung dengan ruangan multimedia sehingga penggunaaan media video dapat lebih efektif lagi.

2. Tampilan dan konten dari media video dirancang lebih menarik dan dengan konten materi yang mudah dipahami sehingga dapat lebih meningkatkan

58

3. Untuk penelitian selanjutnya, penggunaan media video sebaiknya juga coba diimplementasikan pada standar kompetensi lainnya.

4. Pengembangan media pembelajaran sebaiknya tidak terbatas kepada media saja. Pengembangan terhadap implementasi media pembelajaran pembelajaran inovatif lainnya dinilai perlu untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Penelitian ini masih terbatas kepada implementasi media video terhadap peningkattan hasil belajar. Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah bagaimana efektifitas media video dalam pembelajaran.

Arifin Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. (2011). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara

Aunurrahman, (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Georgopolous dan Tannenbaum.(1985). Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Hake Richard R. (1998). “Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses”. Journal American Association of Physics Teachers. 66, 64-74. Handayaningrat, Soewarno. (1994). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen. Jakarta: Gunung Agung.

Miarso, Y.(2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Pramono, Gatot. (2008). Modul Pemanfaatan Media Pembelajaran. Jakarta : Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Sadiman, Arief, dkk. (2009). “Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya”. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Slameto. (2010). Belajar: & Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, N dan Rivai (1990). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Sudirman N, dkk.(1992). Ilmu Pendidikan. Bandung : Posdakarya

60

Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Sukardi. (2010). Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Susilana, Rudi. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung

Yusuf, Farida. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Dokumen terkait