• Tidak ada hasil yang ditemukan

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA

RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN

CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Tari

Oleh:

Widdy Kusdinasary 0700586

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Widdy Kusdinasary 0700586

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN

PANDEGLANG

Disetujuidandisahkanoleh: Pembimbing I

Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. NIP. 196507241993021001

Pembimbing II

Ace Iwan Suryawan, S.Pd, M.Hum,

NIP. 197203042001121002

Mengetahui

KetuaJurusanPendidikanSeni Tari

(3)

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Oleh

Widdy Kusdinasary

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Tari

© Widdy Kusdinasary2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

(5)

iii

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN... .. 1

A.Latar Belakang Masalah... . 2

B.Rumusan Masalah... 5

C.Tujuan Penelitian... 6

D.Manfaat Penelitian... 6

E. Definisi Operasional... 7

F. Metodologi Penelitian... ... 7

BAB II TINJAUAN TEORETIS... ... 8

A.Seni Tradisi Di Masyarakat... 8

1. Keberadaan Seni Tradisi di Masyarakat... 8

2. Perkembangan Seni Tradisi di Masyarakat... 9

3. Fungsi Seni Tradisi di Masyarakat... 11

B. Tarian Lage Pamayang... 14

1. Pengertian Lage pamayang... 14

2. Perkembangan Kesenian Lage pamayang... 16

3. Ruatan Pesta Laut... ... 18

BAB III METODE PENELITIAN... ... 22

A. Metode Penelitian ... 22

(6)

iv

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Pengumpulan Data... 24

D. Lokasi dan Subjek Penelitian... 32

E. Prosedur Penelitian... 32

F. Instrumen Penelitian... 32

G. Lokasi dan Subjek Penelitian... . 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 35

A. Hasil Penelitian... 35

1. Sekilas tentang Rini Apriani... 35

2. Bentuk Penyajian Tari Lage Pamayang Karya Rini Apriani Pada Ruatan Pesta Laut... ... 37

3. Koreografi, Tata Rias dan Busana Pada Tari Lage Pamayang Karya Rini Apriani pada Ruatan Pesta laut... 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ... 62

A. Kesimpulan... 62

B. Saran... . 63

DAFTAR PUSTAKA... .. 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

v

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gerak (Bubuka)... ... 45

2. Gerak ( nyawang)... ... 45

3. Gerak (mengolah Korang)... ... 46

4. Gerak (memegang Caping)... ... 46

5. Gerak (memegang Jala)... 47

6. Gerak Penutup... ... 47

7. Bentuk Rias Wajah di Lihat dari posisi depan... ... 50

8. Baju Kebaya... ... 55

9. Celana Pangsi... ... 55

10. Gambar Properti lage pamayang (Caping)... ... 56

11. Gambar Properti lage pamayang (Jala)... ... 56

12. Gambar Properti lage pamayang (Korang)... ... 57

(8)

vi

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(9)

1 Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banten sebagai bagian dari negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki keanekaragaman bentuk dan jenis seni pertujukan. Seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang di wilayah Banten, sebagian besar berasal dari seni tradisi yang berhubungan dengan laut. Hal ini dikarenakan secara letak geografis wilayah Banten dekat dengan laut. Dalam sejarahnya perkembangannya Banten pernah menjadi salah satu pintu masuk perdagangan berbagai negara melalui laut seperti adanya pelabuhan merak, dimana aktifitas-aktifitas pengiriman barang melalui berbagai pulau yaitu melalui perdagangan laut. Berdasarkan hal tersebut diatas menarik untuk di ambil sebagai bahan topik yang saya teliti yaitu, salah satunya adalah acaraRuatan Pesta laut merupakan salah satujenis seni pertunjukan yang berkembang di Propinsi Banten, dimana fungsinya sebagai sarana upacara ritual. Soedarsono (2002:123), menyatakan bahwa seni pertunjukkan memiliki tiga fungsi primer, yaitu “(1) sebagai sarana ritual; (2) sebagai ungkapan pribadi yang pada umumnya berupa hiburan pribadi; (3) sebagai presentasi estesis”.

(10)

2

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan karakterristik masyarakat di berbagai wilayah di tanah air. Lebih lanjut Suhardjo (2000:241), menyatakan bahwa “seni merupakan produk masyarakat adalah benar sepanjang dipahami bahwa karya seni tertentu itu diterima oleh masyarakatnya karena memenuhi fungsi seni dalam masyarakat tersebut”.

Untuk memenuhi fungsi seni di masyarakat tersebut, banyak faktor yang menyebabkan seni pertunjukan mengalami perubahan fungsi. Salah satu faktornya yaitu perubahan selera sebagian masyarakat yang haus akan tontonan. Seperti kita ketahui bersama, seni pertunjukan yang sifatnya ritual, memiliki unsur yang sakral. Sementara di satu sisi, sebagian masyarakat kurang mempercayai adanya hal-hal mistis. Di tambah lagi, kemajuan IPTEK mengakibatkan generasi muda sedikit melupakan warisan seni pertunjukan yang dimiliki daerah setempatnya. Justru dengan adanya kemajuan IPTEK, kita harus memanfaatkan momen ini menjadi sesuatu hal yang positif, apalagi hampir di setiap wilayah Indonesia, sedang gencar-gencarnya mempromosikan warisan seni dan budaya, khususnya seni pertunjukan daerah setempat yang mengusung karakteristik pola budaya masyarakat etnik dalam bentuk ekspresi estetis seni tari, musik, maupun rupa.Dengan adanya kemajuan IPTEK, kita harus memanfaatkannya sebagai media komunikasi dan promosi wisata, sehingga dapat menghasilkan devisa atau pemasukan bagi masing-masing daerah. Dengan kata lain, dua hal yang bisa kita dapatkan dari kemajuan IPTEK, yaitu warisan budaya kita masih bisa dikenal, dilestarikan baik di dalam maupun di luar negeri serta mendatangkan devisa atau pemasukan negara. Sekaitan dengan hal tersebut (Durkheim dalam Agus, 2006:253), menyatakan bahwa, “Demikian juga masyarakat primitif yang lain, karya seni mereka tidak dapat dipisahkan, bahkan merupakan wujud upacara dari keyakinan keagamaan atau kepercayaan masyarakat primitif adalah tarian dan nyanyian.

(11)

3

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pandeglang. Sedyawati (1981: 53), menjelaskan bahwa ia tumbuh dalam lingkungan-lingkungan etnik”.Fungsi seni pertunjukan yang kedua adalah sebagai hiburan pribadi. Pada fungsi yang kedua, penari melibatkan diri, baik dengan pasangannya ataupun menikmati dengan penjiwaannya sendiri. Salah satu contoh seni pertunjukan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi adalah ketuk tilu di Jawa Barat. Dalam hal ini Soedarsono (2000:199), memaparkan bahwa” Pertunjukan jenis ini, sebenarnya tidak ada penontonnya karena penikmat tari hiburan pribadi harus melibatkan diri dalam pertunjukan “(art of participation)”. Fungsi yang terakhir dari seni pertunjukan adalah sebagai prestasi estesis. Pertunjukan ini biasanya dipersiapkan secara matang dan membutuhkan proses serta anggaran dana yang perlu di perhitungkan serta apresiator yang ingin menyaksikan pertunjukan tersebut. Soedarsono (2002:216), menyatakan bahwa “seni pertunjukan yang berfungsi sebagai prestasi estesis penyandang dana produksinya (producsion cost) adalah para pembeli karcis”.

Pandeglang yang merupakan salah satu wilayah Propinsi Banten, mempunyai daya tarik sebagai tujuan wisata, baik wisata alam wisata industri, kerajinan, wisata kuliner maupun wisata seni dan budaya setempat. Beberapa bentuk seni yang dapat kita jumpai di Pandeglang di antaranya seni patingtung, seni rudat, seni dzikir saman, serta seni Dodod. Seni Dodod merupakan seni ritual yang lahir dan berkembang di desa Mekar Wangi, kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang. Kasmahidayat (2010:33) menyatakan bahwa seni Dodod terkait erat dengan penyelenggaraan upacara tanam, saat panen, dan penyimpanan padi di leuit (lumbung padi). Dalam penyajiannya seni Dodod merupakan perpaduan antara gerak dan musik; jalinan gerak-gerak tari sederhana ini diiringi oleh irama musik dari seperangkat alat musik rakyat yang terdiri atas angklung dan dog-dog. Salah satu wisata seni dan budaya lainnya yang menjadi objek penelitian kali ini adalah, yaitu pesta laut di desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.

(12)

4

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wisatawan dan turis dari mancanegara. Penyelenggaraannya dilaksanakan selama tiga hari yang diawali dengan kegiatan panggung seni (hari pertama), arak-arakan atau ruatan sebelum turun laut (hari kedua), serta turun laut (hari ketiga). Secara keseluruhan bentuk penyelenggaraan Ruatan pesta laut di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang, tidak jauh berbeda dengan bentuk dan penyelenggaraan pesta laut di berbagai wilayah khususnya di Jawa Barat. Perbedaannya biasanya dalam bentuk penyajian seni tradisi daerah setempat, bahkan dijumpai pula bentuk hiburan rakyat lainnya yang modern seperti wayang golek, organ tunggal, dangdutan, festival band, dan lain-lainnya.

Tari lage pamayang merupakan hasil karya kreativitas yang diciptakan oleh Rini Apriani yang terinspirasi darirangkaian Ruatan pesta laut di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.Ruatan pesta laut itu sendiri merupakan upacara ritual yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang. Sejak tahun 2007, Rini Apriani menyaksikan langsung peristiwa tradisi Ruatan pesta laut pada upacara Ruatan di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang (wawancara pada tanggal 1-11-2012). Setelah menyaksikan peristiwa tersebut, muncul ide penciptaan dari beliau untuk mengembangkan tari lage pamayang yang diilhami dari salah satu rangkaian pada upacara arak-arakan atau Ruatan yang diselenggarakan pada hari kedua Ruatan pesta laut. Namun demikian penggarapan secara utuh tarian tersebut juga didasari oleh berbagai faktor, di antaranya faktor kehidupan dan pola budaya masyarakat di pesisir pantai.

(13)

5

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang bisa kita saksikan, di antaranya Ruatan atau pesta laut khususnya yang berada di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.

Tidak bisa kita pungkiri, seni tradisi sebagai sebuah seni pertunjukan yang tumbuh kemudian berkembang di pelosok Nusantara, seringkali mengalami perubahan fungsi. Sebagaimana contoh yang dijelaskan di atas, lage pamayang pada rangkaianRuatan pesta laut di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang, merupakan seni pertunjukan yang berfungsi sebagai upacara ritual, dimana seiring dengan perkembangan masyarakatnya, sajian lage pamayang dikembangkan menjadi seni pertunjukan yaitu tari lage pamayang yang berfungsi sebagai tontonan. Selain itu, pengemasan tari lage pamayang disesuaikan dengan kebutuhan penyajian, dengan mengesampingkan nilai-nilai sakral yang terkandung di dalam penyelenggaraan Ruatan pesta laut.

Dengan demikian, proses yang telah dilakukan Rini Apriani dalam berkreativitas dengan mengembangkan tari lage pamayang, pada Ruatan pesta laut di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang perlu mendapat apresiasi yang baik. Hal ini sudah barang tentu menjadi sesuatu yang menarik untuk di kaji lebih lanjut dalam sebuah penelitian.

Maka atas dasar itulah, peneliti tertarik dan mengambil judul, TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI

DESA CARITA KECAMATAN CARITA KABUPATEN

PANDEGLANGsebagai penelitian skripsi kali ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian serta latar belakang masalah yang peneliti paparkan diatas, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya: 1. Bagaimana ide dan bentuk penyajian tari lage pamayangpada ruatan pesta laut

karya Rini Apriani ?

2. Bagaimana susunan koreografi, tata rias dan busana pada tari lage pamayangpada ruatan pesta laut karya Rini Apriani ?

C. Tujuan Penelitian

(14)

6

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah ingin memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat, melalui penyampaian informasi tentang tari lage pamayang, agar masyarakat luas bisa mengetahui akan ide garapan serta keberadaan tari lage pamayangkarya Rini Apriani yang di dasari dari Ruatan pesta laut.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini,di antaranya:

a. Mendeskripsikan ide serta bentuk penyajian tari lage pamayangpada Ruatan pesta laut karya Rini Apriani di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.

b. Mendeskrisikan susunan koreografi,tata rias, dan busana tari lage pamayangpada Ruatan pesta lautkarya Rini Apriani di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hasil penelitian yang di lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaaat bagi semua pihak terutama, sebagai berikut:

1. Peneliti

Dengan adanya penelitian ini, saya selaku peneliti sebagai orang asli Pandeglang ingin mengangkat salah satu kesenian budaya yaitu Ruatan pesta laut sebagai ide garap tari lage pamayang, dapat memeberikan wawasan yang luas serta beragam pengalaman, terutama pengalaman melakukan penelitian mengenai Tari lage pamayang karya Rini Apriani di Kabupaten Pandeglang. 2. Mahasiswa UPI

Dengan adanya penelitian tentang tari lage pamayang karya Rini Apriani di Kabupaten Pandeglang, memberikan pengetahuan baru serta memberikan informasi pada mahasiswa tentang keberadasn tari lage pamayang sebagai warisan seni budaya Indonesia.

3. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

(15)

7

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang, dapat memberikan informasi serta menambah literatur di perpustakaan UPI.

4. Pihak Lain (masyarakat)

Dengan adanya penelitian ini, berharap dapat memberikan informasi akan ide dasar penciptaan serta tari Lage Pamayang di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang, dan memberikan wawasan bagi masyarakat luas, seniman, dan generasi muda. Peneliti juga mengajak kepada masyarakat luas dimanapun berada untuk mau mencintai, mempertahankan, melestarikan, seni dan budaya setempat, khususnya seni tari setempat

(16)

1Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan melakukan pendekatan secara kualitatif. Metode deskrptif analisis merupakan salah satu metode penelitian untuk memecahkan permasalahan, dilakukan dengan cara mendeskripsikan dengan mendeskripsikan, dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis tari lage pamayang karya Rini Apriani, berupa bentuk penyajian, susunan koreografi, dan tata rias serta busananya. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti, karena membantu peneliti dalam menjabarkan penelitian melalui kata-kata atau kalimat, yang berkaitan dengan bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busana pada tari lage pamayang di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan hal tersebut, dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti harus mempertimbangkan beberapa hal secara prinsipil, terutama dalam menentukan serta menggunakan metode yang tepat. Metode merupakan salah satu kunci bagi peneliti dalam memperoleh suatu gambaran yang sesungguhnya, baik yang sifatnya teknis maupun non teknis. Teknis dan non teknis di sini biasanya terjadi pada saat proses awal hingga akhir penelitian. Nazir (1983:51), memaparkan bahwa”Sudah terang, metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan”.

Sementara itu, Sugiarto (2006:1) menyatakan bahwa “Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dengan kata lain, seorang peneliti dalam menetukan metode penelitian harus nmemperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, yaitu cara ilmiah, data, tujuan serta kegunaannya.Beragam referensi mengenai jenis maupun bentuk metode penelitian yang bisa digunakan dalam penelitian. Kaitannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menggunakan metode penelitian deskriftif analisis. Nawawi (1987:63), metode deskriptif analisis adalah “prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

(17)

23

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keadaan subjek dan objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain), pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”. Selain itu, metode deskriptif analisis yang peneliti gunakan disertai dengan melakukan pendekatan secara kualitatif.

Menurut peneliti, metode deskriptif analisis sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena metode deskriptif analisis membantu peneliti dalam menggambarkan dan menguraikan tari lage pamayang karya Rini Apriani, dimana peneliti berusaha mendeskripsikan dan menganalisis permasalahan tentang penelitian ini, yaitu bentuk penyajian, rias dan busana serta urutan koreografipada tari lage pamayang. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti, karena pendekatan ini membantu peneliti dalam menuangkan hasil analisis melalui kalimat atau kata-kata.

Analisis yang pertama, berkaitan dengan bentuk penyajian tari lage pamayang. Dalam mendeskripsikan hasil analisis yang pertama ini, peneliti menganalisis berdasarkan hasil observasi, wawancara, dokumentasi foto dan video. Selain itu ditunjang juga dengan membaca referensi pustaka.

Analisis Kedua berkaitan dengan susunan koreografi tari lage pamayang, metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif membantu peneliti dalam mendeskripsikan dan menganalisis dengan pendekatan kualitatif membantu peneliti dalam mendeskripsikan dan menganalisis susunan koreografi pada tari lage pamayang ditunjang dengan dokumentasi foto beserta keterangan nama gerak tersebut.

(18)

24

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Definisi Operasional

Ruatan pesta laut merupakan tradisi tahunan masyarakat nelayan, di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang. Puncak acara Ruatan pesta laut, ditandai dengan beberapa tahap di antaranya dengan pelepasan kepala kerbau, dan sesaji (sesajen). Acara Ruatan pesta laut sendiri dimulai sejak sabtu malam (01-09-2012) sampai dengan Senin (03-(01-09-2012) malam. Tujuan Ruatan pesta laut bukan sekedar menyelamatkan kehidupan seseorang, atau demi sinambung dan alam semesta. Tapi juga memelihara tatanan dan nilai dengan syarat dan falsafah hidup. Hal itu tercermin dari pelengkapan Ruatan pesta laut yang semuanya mengandung makna kehidupan.

Maksud dari judul penelitian tari lage pamayang karya Rini Apriani adalah bagaimana ide dan bentuk penyajian tari lage pamayang merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Rini Apriani, dimana tarian ini dikembangkan darisajian lage pamayang pada rangkaian Ruatan pesta laut di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang. Bentuk penyajiannya dibawakan secara berkelompok oleh penari perempuan, dimana lage pamayang digunakan sebagai tarian arak-arakan, menggunakan rias dan busana yang dikreasikan berdasarkan kebutuhan pertunjukan, serta bentuk gerak yang terlihat lincah dan jenaka.

C. Teknik Pengumpulan Data

Proses dan teknik merupakan satu kesatuan dalam sebuah penelitian. Di dalam proses pengumpulan data untuk sebuah penelitian, diperlukan teknik sehingga data-data yang diperlukan dalam mencari sebuah kebenaran bisa dipertanggungjawabkan, salah satunya saya sebagai peneliti mengambil salah satu buku atau sumbernya yaitu dari buku Agama dalam transformasi budaya Nusantara (Kasmahidayat: 2010) karena di dalamnya sangat membantu data-data yang saya bisa dijadikan teknik pengumpulan data.

Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, dilakukan melalui beberapa tahapan ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam mengembangkan tindak lanjutnya.

(19)

25

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi

Observasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan atau mengumpulkan data-data penelitian secara langsung mengamati tari lage pamayang, terutama yang berkaitan dengan bentuk penyajian, susunan koreografinya serta rias dan busana yang digunakannya.Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap subjek atau objek penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi yang dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu mencari lokasi tempat tinggal pencipta tari lage pamayangyaitu Ibu Rini Apriani. Mengingat jarak tempuh peneliti dengan lokasi penelitian sangat jauh, maka peneliti harus mencari informasi terlebih dahulu mencari lokasi tari lage pamayang. Setelah itu melakukan pengamatan-pengamatan yang berhubungan dengan permasalahan.

Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti kemukakan sebelumnya, peneliti melakukan observasi yang berkaitan dengan bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busana pada tari lage pamayang di Kabupaten Pandeglang. Observasi ini, didukung dengan alat perekam dan kamera foto.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu bentuk komunitas, dimana terjadi interaksi antara dua individu. Suharto (1992:113), wawancara adalah “memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, baik secara

langsung maupun tidak langsung”. Jenis wawancara yang dilakukan

peneliti, adalah wawancara secara langsung. Dalam wawancara ini, peneliti menayakan secara langsung tentang hal-hal yang berkaitan dengan dengan bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busana yang digunakan pada tari lage pamayang.

(20)

26

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam wawancara ini, peneliti mempergunakan pedoman wawancara, alat perekam suara, kamera foto, dan hadycam.

Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan atau berisi sejumlah pertanyaan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan tari lage pamayang yang kemudian diajukan kepada Ibu Rini Apriani. Adapun hal-hal yang berhubungan dengan tari lage pamayang tersebut, di antaranya menayakan hal-hal yang berhubungan dengan bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busana dalam tari lage pamayang.

Alat perekam suara digunakan ketika melakukan wawancara dengan pencipta tari lage pamayang yaitu Ibu Rini Apriani. Kamera foto digunakan untuk mendapatkan data-data dalam bentuk gambar.

3. Studi Pustaka

Untuk memecahkan masalah yang ada, peneliti melakukan studi pustaka. Peneliti membaca buku-buku referensi, membaca hasil penelitian, serta mencari referensi lainnnya, sehingga sangat membantu peneliti dalam menjelaskan setiap penulisan yang peneliti buat, khususnya dalam menguraikan setiap pemaparan yang peneliti buat, sehingga dengan adanya studi pustaka dapat lebih memperkuat argumentasi yang peneliti buat.

Studi pustaka dilakukan peneliti melalui membaca serta mempelajari referensi melalui buku, internet, hasil-hasil penelitian, serta hal-hal lain yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti. Studi pustaka ini dijadikan sebagai landasan dalam penulisan penelitian-penelitian ini.

Mengingat banyaknya permasalahan yang harus peneliti kaji, maka peneliti memerlukan referensi atau pustaka yang berkaitan dengan bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busana pada tari lage pamayang.Salah satu buku referensi yang dipilih peneliti adalah buku-buku

(21)

27

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan Seni Tari.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data berupa catatan-catatan tentang peristiwa penting selama proses penelitian dengan menggunakan alat perekam suara, kamera foto dan handycam. Alat perekam suara digunakan pada saat peneliti melakukan observasi dan wawancara. Alat perekam ini berfungsi sebagai merekam seluruh hasil wawancara yang dilakukan langsung antara peneliti dan koreografer tari lage pamayang sehingga mempermudah peneliti dalam membuat hasil penelitian.

Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti dilakukan untuk mendapatkan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti menggunakan kamera foto, alat perekam dan handycam. Alat perekam suara digunakan untuk merekam hasil wawancara, dimana wawancara tersebut mempertanyakn segalan sesuatu yang menyangkut dengan bentuk penyajian tari lage pamayang, susunan koreografi, serta tata rias dan busana dalam tari lage pamayang.

Kamera foto digunakan untuk mendapatkan data atau gambar yang berhubungan dengan penelitian, seperti gambar atau foto hasil wawancara dengan Ibu Rini Apriani, mendapatkan gambar yang berhubungan dengan tata rias dan busana dalam tari lage pamayang, serta mendapatkan gambar yang berkaitan dengan koreografi pada tari lage pamayang.

(22)

28

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Pandeglang, Peneliti memilih lokasi ini, karena pencipta tari lage pamayang karya Rini Apriani yang ciptakan dari bentuk sajian Ruatan pesta laut yang ada Kabupaten Pandeglang, adalah tempat di mana beliau tinggal sekarang, atau berdomisili. 2. Subjek Penelitian

Mengingat banyaknya karya-karya yang telah diciptakan oleh Rini, seperti tari lage pamayang, tari nyi parung kujang, tari lagean pancarona, dan karya tari lainnya, peneliti memilih tari lage pamayang sebagai subjek penelitian ini.Peneliti memilih tari lage pamayang ini, karena bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busananya dikembangkan menjadi bentuk pertunjukan. Tidak hanya itu, prestasi tari lage pamayang karya Rini Apriani ini telah mendapatkan penghargaan sebagai 5 penyaji terbaik di tingkat Nasional di Yogyakarta.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap-tahap Penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian ke lapangan, peneliti harus melakukan beberapa langkah yang perlu dipersiapkan, agar penelitian ini bisa efektif dan berjalan dengan baik, di antaranya :

a. Persiapan Penelitian

Persiapan merupakan awal yang penting dalam memulai sebuah penelitian Dengan persiapan yang sangat matang, maka hasil yang diinginkan bisa tercapai. Adapun beberapa tahapan dalam persiapan penelitian ini antara lain:

1. Mengidentifikasi Permasalahan

(23)

29

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyangkut dengan sebuah penelitian, biasanya diawali dengan permasalahan yang muncul. Mengingat banyaknya permasalahan berkaitan dengan penelitian, khususnya tentang keberadaan seni tradisi yang ada di Banten, dimana keberadaanya senantiasa berubah, maka peneliti memilih permasalahn yang berhubungan dengan sajian lage pamayang pada rangkaian Ruatan pesta laut di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.

Peneliti merasa ini sangat menarik untuk diteliti, karena lage pamayang pada Ruatan pesta laut di Kecamatan Carita, mulanya merupakan upacara ritual Dalam perkembangannya, sajian lage pamayang mengalami perubahan dalam hal penyajian menjadi tari lage pamayang, dimana proses penciptaannya dilakukan di Kabupaten Pandeglang oleh Rini Apriani. Selain itu susunan koreografinya dikembangkan dari tari rakyat.

Selain itu, peneliti juga harus mengidentifikasi hal-hal yang menyangkut tentang permasalahan pada tari lage pamayang ini seperti, bentuk penyajiannya, sususnan koreografinya, serta tata rias dan busananya

2. Menyususn Proposal Penelitian

Dalam penyususnan proposal penelitian berguna untuk menggambarkan dan menjelaskan apa yang hendak diteliti dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Proposal kemudian diajukan kepada dewan skripsi untuk mendapatkan persetujuan dan perbaikan dalam teknik penulisan maupun isi penulisan.

3. Observasi Awal

(24)

30

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut sebelumnya, maka peneliti melakukan observasi awal. Observasi awal bertujuan, supaya peneliti mengetahui medan yang akan didatangi, maka peneliti harus melakukan survey tempat atau lokasi penelitian.

Mengingat pengemasan tari lage pamayangdilakukan di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang, maka peneliti melakukan observasi dengan cara mengamati tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Hal-hal yang diamati, seperti menganalisis bentuk penyajian tari lage pamayang,mengamati bentuk tata rias dan busana yangdikenakan dalam tari lage pamayang, serta mengamati koreografi pada tari lage pamayang. 4. Membuat Pedoman Wawancara

Mengingat banyaknya permasalahan yang berhubungan dengan tari lage pamayang, akan berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka peneliti harus membuat pedoman wawancara, Pedoman wawancara dimaksudkan agar peneliti memiliki acuan tentang hal-hal yang akan ditanyakan dan berhubungan dengan permasalahan tari lage pamayang. Selain itu, dibuatnya pedoman wawancara, supaya peneliti bisa lebih fokus, mendapatkan data yang sangat jelas, serta tidak melenceng dengan apa yang akan diteliti.

Adapun hal-hal yang menjadi pedoman dalam menyususn daftar pertanyaan, di antaranya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana bentuk penyajian, berisi daftar pertanyasan tentang susunan koreografi, serta daftar pertanyaan yang berisi, dimana berkaitan dengan rias dan busana pada tari lage pamayang. b. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian melaksanakan penelitian dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:

(25)

31

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah peneliti membuat pedoman wawancara tentang permasalahan yang menyangkut tari lage pamayang, maka peneliti melakukan wawancara yang mempertanyakan kepada nara sumbernya yaitu Ibu Rini Apriani.

Bentuk penyajian yang digunakan peneliti, dilakukan secara langsung. Peneliti mempertanyakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tari lage pamayang, seperti mempertanyakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bentuk penyajian, mempertanyakan segala sesuatunya yang berhubungan dengan susunan koreografi, serta mempertanyakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tata rias dan busana pada tari lage pamayang. Ketika melakukan proses wawancara, peneliti didukung juga dengan alat perekam suara atau kamera foto. Alat perekam suara digunakan untuk merekam ketika peneliti melakukan wawancara, kemudian kamera foto digunakan untuk mendapatkan gambar ketika wawancara berlangsung.

2. Dokumentasi

Alat untuk mendapatkan data-data yang peneliti gunakan adalah alat perekam suara, kamera foto, dan handycam.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, alat perekam suara atau MP3 recorder digunakan pada saat peneliti melakukan wawancara. Kemudian pada saat melakukan penelitian, peneliti menggunakan kamera foto yang bertujuan untuk mendapatkan gambar hasil wawancara, mendapatkan gambar tentang susunan koreografi tari lage pamayang, serta bentuk rias dan busana pada tari lage

pamayang. Sementara itu, handycam digunakan untuk merekam bentuk penyajian tari lage pamayang.

c. Pengolahan Data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan data ini sebagai berikut.

(26)

32

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada kegiatan ini, peneliti menganalisis data-data yang telah peneliti dapatkan. Proses analisis yang peneliti lakukan melalui triangulasi data, dimana memadukan data-data yang didapatkan, baik dari observasi, wawancara yang peneliti dapatkan, yang kemudian didukung dengan tinjauan pustaka. Ranah analisis peneliti berkaitan dengan bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busana pada tari lage pamayang.

2.Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil, berdasarkan data-data yang didapatkan kemudian telah di analisis oleh peneliti.

3. Penulisan Laporan

Laporan merupakan kegiatan akhir dari pelaksanaan penelitian. Penulisan laporan ini disusun secara tertulis mengenai persiapan, proses dan hasil dari penelitian. Laporan ditulis menggunakan kaidah penulisan karya ilmiah. Dalam melaporkan proses penelitian, peneliti berusaha untuk tetap menjaga keobjektifan hasil penelitian.

F. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti mengamati secara langsung berkaitan dengan bentuk penyajian, susunan koreografi, serta tata rias dan busana pada tari lage pamayang karya Rini Apriani di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.

Teknik Observasi ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan, terutama berkaitan dengan permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya, sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam menyusun hasil laporan penelitian ini.

2. Pedoman wawancara

(27)

33

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sejumlah yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. Pedoman wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan bentuk penyajian tari lage pamayang, mengajukan pertanyaan tentang susunan koreografi, sertamengajukan pertanyaan tentang tata rias dan busana yang digunakan dalam tari lage pamayang karya Rini Apriani di Kabupaten Pandeglang.

Hasil pedoman wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data penelitian, yang selanjutnya dijadikan salah satu referensi untuk membuat laporan penelitian tentang penelitian yang berkaitan dengan rumusan masalah pada tari lage pamayang.

G. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang. Peneliti memilih lokasi ini, karena tari lage pamayangadalah hasil karya Rini Apriani yang dibentuk dari acara Ruatan pesta laut di Desa Carita Kabuptaen Pandeglang.

2. Subjek penelitian

Mengingat banyaknya karya-karya yang telah diciptakan oleh Rini Apriani seperti tari lage pamayang, tari nyi parung kujang, tari renteng terbangan, dan karya tari lainnya, peneliti memilih tari lage pamayang sebagai subjek penelitian ini.

(28)

34

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(29)

35

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

(30)

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dari bab I sampai bab IV, banyak ditemukan masalah menarik yang telah diuraikan dalam setiap sub pembahasan dalam laporan penulisan penelitian ini. Masalah-masalah tersebut lebih berkaitan erat dengan masalah keberadaan tari lage pamayang yang kehadirannya lebih banyak dipengaruhi oleh pola aktivitas budaya masyarakat nelayan di desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang. Dari banyaknya masalah yang telah diuraikan tersebut, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari masalah-masalah utama dalam penelitian ini.

Tari lage pamayang merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Rini Apriani salah seorang seniman dari daerah Pandeglang Banten. Ide garapan tarian ini dilatarbelakangi oleh pola aktivitas budaya masyarakat nelayan di desa Carita Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglangyang lebih difokuskan pada rangkaian upacara Ruatan pesta laut di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.Bentuk penyajian tari lage pamayang dibawakan secara berkelompok oleh penari perempuan sambil membawa properti seperti caping, korang, dan jala. Ini berarti, penyajian tari lage pamayang merupakan jenis tari berkelompok dengan menyertakan properti tariannya. Konsep penyajian ini lebih menggambarkan situasi kegiatan para nelayan yang biasa mereka lakukan.

Struktur gerak dalam tari lage pamayang memiliki struktur dramatik penyajian kerucut tunggal. Artinya dengan diawali oleh musik dan gerak bubuka serta diakhiri dengan posisi pose para penari di atas panggung yang memanfaatkan properti sebagai estetika penyajiannya. Gerak yang disusun lebih banyak menggambarkan pola aktivitas para nelayan dengan ditandai hadirnya beberapa gerak maknawi seperti gerak jala, dan gerak mengolah korang.

Rias yang digunakan merupakan rias karakter cantik. Hal ini dilihat berdasarkan warna dan bentuk rias yang setelah dianalisis ternyata antara warna

(31)

63

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan dengan bentuknya ada kesesuaian.Busana atau kostum yang digunakan dalam tari lage pamayang adalah busana tradisional rakyat yang di modifikasi. Ini dapat terlihat dari penggunaan warna, ornamen, dan busana yang dipakai.

Bentuk koreografi tari lage pamayang mengadaptasi dari gerak tari rakyat Sunda, Kaulinan barudak, pencak silat serta gerak tari dari Jawa Barat yang diadaptasi ke dalam gerakan yang harmosis, serta beberapa gerakan yang tegas dan skakato atau patah-patah sehingga secara keseluruhan, koreografinya tidak terpaku pada gerakan ceria, cantik, dan harmonis.

B. Saran

Mengingat banyaknya seni tradisi yang berkembang di masyarakat, seyogyanya, Ibu Rini Apriani terus mengembangkan pengemasan tari yang berpijak dan berakar pada seni tradisional yang berkembang di Kabupaten Pandeglang Banten, demi mengupayakan pelestarian seni tradisi yang masih bisa diperkenalkan, meskipun dalam kemasan yang berbeda. Selain itu, diharapkan pengemasannya yang akan datang lebih modern, sehingga generasi muda tertarik dan mau melestarikan bentuk-bentuk tari yang lainnya.

Selain itu, peran pemerintah baik PEMDA Banten maupun Pemerintah Pandeglang setempat, senantiasa memberikan motivasi kepada masyarakat luas, seniman, serta lainnya, agar mau melestarikan seni tradisi setempat salah satunya dengan mengemas seni tradisi tersebut menjadi bentuk pengemasan tari.

Mengingat banyaknya lembaga pendidikan formal seyogyanya mau mendukung dalam melestarikan tari lage pamayang, khususnya seni tari tradisisonal yang ada di Banten untuk diterapkan sebagai materi bahan ajar Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).

(32)

64

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

65

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Brandon, James R.(2003). Jejak-jejak Seni Pertunjukan Di Asia Tenggara.

Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisisonal (P4ST) UPI.

Cahyani, Inne. ( 1998). Pertunjukan Dogdog Lojor Kabupaten Lebak.”Tinjauan Tentang Studi pertandingan Dogdog Lojor Hasil Kemasan Dengan Dogdog Lojor Buhun”, STSI Bandung, Tidak Di terbitkan

griesbec@stud.uni-frankfurt.de

Caturwati, Endang dkk. (1986). Tata Busana Sandiwara Wayang Sunda di Bandung. Yogyakarta: ISI

Caturwati, Endang, (2007). Tari di Tanah Sunda. Bandung: Sunan Ambu Press. Kasmahidayat, Yuliawan (2010) Agama dalam Transformasi Budaya Nusantara

Bandung: CV Bintang WarliArtika.

Kasmahidayat, Yuliawan (2012) Apresiasi Simbol dalam Seni Nusantara Bandung: CV Bintang WarliArtika.

Koentjaraningrat. (1989). Pengantar ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Masunah, juju dkk (2003). Angklung Di Jawa Barat Sebuah Perbandingan.

Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional (P4ST) UPI.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2012) UPI Bandung.

Rusliana, Iyus. (2008). Penciptaan Tari Sunda Gagasan Global Bersumber Nilai-nilai Lokal. Bandung : The Eksyezet.

Suharto, Ben (1985). Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta: Ikalasti.

Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Djaya Pirusa. Soedarsono, (1976). Tari-tarian Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Soedarsono, R.M (2002). Seni Pertunjukan Indonesia Di era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

(34)

66

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(35)

66

Widdy Kusdinasary, 2013

TARI LAGE PAMAYANG KARYA RINI APRIANI PADA RUATAN PESTA LAUT DI DESA CARITAKECAMATAN CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Gambar

Gambar                                                                                                       Halaman
Tabel                                                                                   Halaman 4.1  Struktur Gerak Pokok tari Lage pamayang ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Subsistem pra produksi merupakan bagian yang terpenting yang perlu diperhatiakan untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dari usaha agribisnis bawang merah.

[r]

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Perubahan Sifat Kimia Andisol Terhadap Penambahan Silikat Dan Pupuk P Untuk Meningkatkan Produksi Kentang (Solanum Tuberosum L.)”yang

[r]

Setelah dilakukan fase pada baseline -1 dan diperoleh data yang stabil, maka langkah selanjutnya adalah memberikan intervensi. Intervensi ini bertujuan untuk melihat

Penelitian lapangan pemberian Agrosil sebagai bahan silikat dan pupuk P pada tanaman kentang bertujuan untuk melihat perubahan sifat kimia Andisol dan produksi tanaman kentang

[r]

Dari beberapa paparab penelitian diatas bahwa ontologi telah sukses digunakan sebagai konsep pemodelan pengatahuan sistem medis oleh karena penelitian ini akan