• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. SURAT EDARAN SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19 NOMOR 17 TAHUN 2022 TENTANG PROTOKOL KESEHATAN PERJALANAN LUAR NEGERI PADA MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "A. SURAT EDARAN SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19 NOMOR 17 TAHUN 2022 TENTANG PROTOKOL KESEHATAN PERJALANAN LUAR NEGERI PADA MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

No. SE/00035/PK/04/2022/64

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan salam hormatnya kepada seluruh Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional di Indonesia, dan melalui nota edaran ini bermaksud untuk memberitahukan peraturan sebagai berikut:

A. Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 17 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi COVID-19, yang berlaku efektif sejak 5 April 2022;

B. SE Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi COVID-19, yang berlaku efektif sejak 2 April 2022;

dan

C. SE Direktorat Jenderal Imigrasi No. IMI-0549.GR.01.01 Tahun 2022 tentang Kemudahan Keimigrasian dalam Rangka Mendukung Pariwisata Berkelanjutan pada Masa Pandemi COVID-19, yang berlaku efektif sejak 6 April 2022.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia lebih lanjut memberitahukan mengenai hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh seluruh Perwakilan Negara Asing (PNA) dan Organisasi internasional (OI) dari kebijakan Pemerintah Republik Indonesia sebagai berikut:

A. SURAT EDARAN SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19 NOMOR 17 TAHUN 2022 TENTANG PROTOKOL KESEHATAN PERJALANAN LUAR NEGERI PADA MASA PANDEMI COVID-19

1. Seluruh pelaku perjalanan internasional Warga Negara Asing (WNA) yang akan memasuki wilayah Republik Indonesia perlu menyesuaikan dokumen perjalanan agar sesuai dengan ketentuan kategori WNA yang diizinkan memasuki Indonesia, yang meliputi: sertifikat vaksinasi Covid-19, ketentuan tes RT-PCR, masa kekarantinaan, serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

2. Pelaku perjalanan luar negeri harus menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR di negara atau wilayah asal yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum jam keberangkatan.

3. Seluruh pelaku perjalanan luar negeri, dapat memasuki wilayah Indonesia melalui pintu masuk (entry point) sebagai berikut:

a. Bandar Udara: (i) Soekarno Hatta, Banten; (ii) Juanda, Jawa Timur; (iii) Ngurah Rai, Bali;

(iv) Hang Nadim, Kepulauan Riau; (v) Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau; (vi) Sam Ratulangi, Sulawesi Utara; (vii) Zainuddin Abdul Madjid, Nusa Tenggara Barat; (viii) Kualanamu, Sumatera Utara; (ix) Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan; dan (x) Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Pelabuhan Laut: (i) Tanjung Benoa, Bali; (ii) Batam, Kepulauan Riau; (iii) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; (iv) Bintan, Kepulauan Riau; (v) Nunukan, Kalimantan Utara; (vi) Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau; dan (vii) Dumai, Riau.

c. Pos Lintas Batas Negara: (i) Aruk, Kalimantan Barat; (ii) Entikong, Kalimantan Barat; dan (iii) Mota’ain, Nusa Tenggara Timur

(2)

4. Pada saat kedatangan di pintu masuk, PPLN wajib menjalani pemeriksaan gejala COVID-19, termasuk pemeriksaan suhu tubuh, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila tidak ada gejala COVID-19 dan suhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celcius: tidak perlu menjalani pemeriksaan ulang RT-PCR pada saat kedatangan.

b. Apabila memiliki gejala COVID-19 atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius: wajib menjalani pemeriksaan ulang RT-PCR pada saat kedatangan.

5. Ketentuan waktu karantina terpusat berlaku bagi seluruh pelaku perjalanan luar negeri dengan kategori sebagai berikut:

a. Tidak perlu karantina apabila sudah menerima vaksin dosis lengkap seminimalnya 14 hari sebelum keberangkatan.

b. Masa karantina 5 x 24 jam bagi yang belum menerima vaksin ataupun masih menerima dosis yang belum lengkap semininimalnya 14 hari sebelum keberangkatan.

c. Pelaku perjalanan luar negeri yang berusia di bawah 18 tahun dan/atau memerlukan perlindungan khusus dapat mengikuti ketentuan waktu karantina yang diberlakukan kepada orang tua atau pengasuh/pendamping perjalanan.

6. Kebijakan di atas bersifat sementara dan akan disesuaikan kembali sesuai perkembangan kesehatan global.

B. SE SATGAS PENANGANAN COVID-19 NOMOR 16 TAHUN 2022 TENTANG KETENTUAN PERJALANAN ORANG DALAM NEGERI PADA MASA PANDEMI COVID-19

Untuk seluruh Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dengan moda transportasi udara, laut, maupun darat, yang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum, penyeberangan, dan kereta api antarkota dari dan ke daerab di seluruh Indonesia, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. PPDN yang telah mendapatkan vaksin dosis ketiga (booster) tidak perlu menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR ataupun rapid test antigen.

b. PPDN yang telah mendapat vaksin dosis kedua wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau tes RT-PCR yang diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.

c. PPDN yang masih mendapat vaksin dosis pertama wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR yang diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.

d. PPDN dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat menerima vaksinasi wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR yang diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan, berikut juga surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum/tidak dapat mengikuti vaksinasi COVID-19.

e. PPDN dengan usia di bawah 6 tahun dikecualikan dari ketentuan di atas dan dapat melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan.

C. SE DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI NO. IMI-0549.GR.01.01 TAHUN 2022 TENTANG KEMUDAHAN KEIMIGRASIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

1. Negara, pemerintah wilayah administratif, dan entitas tertentu subyek Bebas Visa Kunjungan Khusus Wisata, antara lain:

(3)

1) Brunei Darussalam, 2) Filipina,

3) Kamboja,

4) Laos, 5) Malaysia, 6) Myanmar,

7) Singapura, 8) Thailand, dan 9) Vietnam.

2. Negara, pemerintah wilayah administratif, dan entitas tertentu subyek Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata, antara lain:

1) Afrika Selatan, 2) Amerika Serikat, 3) Arab Saudi, 4) Argentina, 5) Australia, 6) Belanda, 7) Belgia, 8) Brazil,

9) Brunei Darussalam, 10) Denmark,

11) Filipina, 12) Finlandia, 13) Hungaria, 14) India, 15) Inggris,

16) Italia, 17) Jepang, 18) Jerman, 19) Kamboja, 20) Kanada,

21) Republik Korea, 22) Laos,

23) Malaysia, 24) Meksiko, 25) Myanmar, 26) Norwegia, 27) Prancis, 28) Polandia, 29) Qatar,

30) Selandia Baru,

31) Seychelles, 32) Singapura, 33) Spanyol, 34) Swedia, 35) Swiss, 36) Taiwan, 37) Thailand 38) Tiongkok, 39) Timor Leste, 40) Tunisia, 41) Turki, 42) Persatuan

Emirat Arab, dan

43) Vietnam.

3. Pemberian Bebas Visa ataupun Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata dapat dilakukan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi sebegai berikut:

a. Bandar Udara: (i) Soekarno Hatta, Banten; (ii) Ngurah Rai, Bali; (iii) Kualanamu, Sumatera Utara; (iv) Juanda, Jawa Timur; (v) Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan; (vi) Sam Ratulangi, Sulawesi Utara; dan (vii) Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Pelabuhan Laut: (i) Nongsa Terminal Bahari, Kepulauan Riau; (ii) Batam Centre, Kepulauan Riau; (iii) Sekupang, Kepulauan Riau; (iv) Citra Tri Tunas, Kepulauan Riau; (v) Marina Teluk Senimba, Kepulauan Riau; (vi) Bandar Bentan Telani Lagoi, Kepulauan Riau; (vii) Bandar Seri Udana Lobam, Kepulauan Riau; dan (viii) Sri Bintan Pura, Kepulauan Riau.

c. Pos Lintas Batas Negara: (i) Aruk, Kalimantan Barat; (ii) Entikong, Kalimantan Barat; (iii) Mota’ain, Nusa Tenggara Timur; dan (iv) Tunon Taka, Kalimantan Utara.

4. Bebas Visa ataupun Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata dapat diberikan setelah dilakukannya pemeriksaan persyaratan sebagai berikut:

a. Paspor (diplomatik/dinas/biasa) sah dan masih berlaku paling singkat 6 (enam) bulan, b. Tiket kembali atau tiket terusan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain,

c. Bukti pembayaran PNBP Visa Kunjungan Saat Kedatangan sebesar Rp500.000,- (dalam hal pengajuan Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata), dan

d. Bukti kepemilikan asuransi kesehatan yang mencakup pembiayaan penanganan COVID- 19 dan evakuasi medis menuju rumah sakit rujukan.

5. Tanda masuk pada pemberian Bebas Visa Kunjungan Khusus Wisata ataupun Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata akan berlaku sebagai Izin Tinggal Kunjungan dengan jangka waktu, sebagai berikut:

a. Bebas Visa Kunjungan: maksimal 30 hari dan tidak dapat diperpanjang.

b. Visa Kunjungan Saat Kedatangan: maksimal 30 hari dan dapat diperpanjang satu kali selama 30 hari berikutnya di Kantor Imigrasi wilayah tempat tinggal WNA.

(4)

6. Bebas Visa Kunjungan Khusus Wisata ataupun Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata juga dapat digunakan bagi WNA yang melakukan kunjungan untuk tugas pemerintahan dalam kegiatan internasional, dengan tambahan syarat: membawa surat undangan menghadiri konferensi/sidang/pertemuan yang diterbitkan oleh pihak pemerintah Indonesia.

7. Pemberian kemudahan berupa Bebas Visa ataupun Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus sebagaimana yang diatur di atas berlaku kepada pemegang paspor diplomatik, paspor dinas, maupun paspor biasa/umum.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk sekali lagi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional di Indonesia.

Jakarta, 6 April 2022

Seluruh Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional di Indonesia

Tembusan:

- Satuan Tugas Nasional Penanganan COVID-19

- Direktorat Jenderal Pencegahan dan Penyebaran Penyakit, Kemkes - Direktorat Jenderal Imigrasi, Kemkumham

- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemhub - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemhub - Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemlu - Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kemlu

- Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Kemlu - Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kemlu - Direktorat Jenderal KS Multilateral, Kemlu

- Direktorat Jenderal KS ASEAN, Kemlu

(5)

Unofficial translation

No. SE/00035/PK/04/2022/64

The Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia presents its compliments to all Foreign Missions and International Organizations in Indonesia, and through this circular note intends to announce the most recent regulations as follows:

A. Circular Letter of the COVID-19 Task Force Number 17 of 2022 concerning Health Protocol for International Travel during the COVID-19 Pandemic, which is effective since 5 April 2022;

B. Circular Letter of the COVID-19 Task Force Number 16 of 2022 concerning Domestic Travel Provisions during the COVID-19 Pandemic, which is effective since 2 April 2022;

C. Circular Letter of the Directorate General of Immigration No. IMI-0549.GR.01.01 of 2022 concerning the Ease of Immigration to Support Sustainable Tourism during the COVID-19 Pandemic, which is effective since 6 April 2022.

The Ministry further informs about the following updates on the policies of the Republic of Indonesia to all Foreign Missions and International Organizations, as follows:

A. CIRCULAR LETTER OF THE COVID-19 TASK FORCE NUMBER 17 OF 2022 CONCERNING HEALTH PROTOCOL FOR INTERNATIONAL TRAVEL DURING THE COVID-19 PANDEMIC 1. All foreign travelers (foreign nationals) who will enter the territory of the Republic of Indonesia

shall adjust their travel documents to ensure compliance with the provisions regarding the foreign travelers allowed to enter the territory of Indonesia, which includes Covid-19 vaccination certificates, RT-PCR examination provisions, quarantine period, and the use of PeduliLindungi application.

2. Foreign travelers must show a negative RT-PCR test result which samples were taken in the country or region of origin within a maximum period of 2 x 24 hours before the departure time.

3. All foreign travelers are allowed to enter the territory of Indonesia through entry points via:

a. Airports: (i) Soekarno Hatta, Banten; (ii) Juanda, East Java; (iii) Ngurah Rai, Bali; (iv) Hang Nadim, Riau Islands; (v) Raja Haji Fisabilillah, Riau Islands; (vi) Sam Ratulangi, North Sulawesi; (vii) Zainuddin Abdul Madjid, West Nusa Tenggara; (viii) Kualanamu, North Sumatera; (ix) Sultan Hasanuddin, South Sulawesi; and (x) Yogyakarta, Special Region of Yogyakarta.

b. Seaports: (i) Tanjung Benoa, Bali; (ii) Batam, Riau Islands; (iii) Tanjung Pinang, Riau Islands; (iv) Bintan, Riau Islands; (v) Nunukan, North Kalimantan; (vi) Tanjung Balai Karimun, Riau Islands; and (vii) Dumai, Riau.

c. Cross-Border Posts: (i) Aruk, West Kalimantan; (ii) Entikong, West Kalimantan; and (iii) Mota’ain, East Nusa Tenggara.

4. Upon arrival at the entry points, foreign travelers must undergo a COVID-19 symptom check, including a body temperature check, with the following conditions:

a. If there is no symptom of COVID-19 and body temperature is below 37.5 degrees Celsius:

no need to undergo RT-PCR examination upon arrival.

(6)

b. If there is symptom of COVID-19 or body temperature above 37.5 degrees Celsius: must undergo RT-PCR examination upon arrival.

5. The provision regarding the period of isolation (quarantine) applies for all foreign travelers with the following categories:

a. Quarantine is no longer required for those who have received the complete dose of vaccine at least 14 days before the departure time.

b. Quarantine period of 5 x 24 hours is required for those who have not been vaccinated or received the complete dose of vaccine.

c. Foreign travelers under the age of 18 (eighteen) years and/or require special protection can follow the quarantine period provisions imposed on their parents or caregivers.

6. The above policies are temporary and will be readjusted according to global health developments.

B. CIRCULAR LETTER OF THE COVID-19 TASK FORCE NUMBER 16 OF 2022 CONCERNING DOMESTIC TRAVEL PROVISIONS DURING THE COVID-19 PANDEMIC

For all domestic travel with air, sea, and land transportation modes, using private or public vehicles, crossings, and intercity trains from and to regions throughout Indonesia, the following provisions apply:

a. Domestic Travelers who have received the third dose of vaccine (booster) are not required to show the negative results from the RT-PCR or rapid antigen test.

b. Domestic Travelers who are still receiving the second dose of vaccine are required to show a negative result of rapid antigen test which sample is taken within 1 x 24 hours or RT-PCR taken within 3 x 24 hours before departure.

c. Domestic Travelers who are still receiving the first dose of vaccine are required to show a negative RT-PCR result which sample is taken within 3 x 24 hours before departure.

d. Domestic Travelers with special health conditions or comorbid diseases that prevent the person concerned from receiving vaccinations are required to show a negative RT-PCR result taken within 3 x 24 hours before departure, with the addition of a doctor's certificate from the Government Hospital stating that the person concerned has not/unable to receive the COVID-19 vaccination.

e. Domestic Travelers under the age of 6 years old are excluded from the above conditions and allowed to travel with their parents or caregivers.

C. CIRCULAR LETTER OF THE DIRECTORATE GENERAL OF IMMIGRATION NO. IMI- 0549.GR.01.01 OF 2022 CONCERNING THE EASE OF IMMIGRATION TO SUPPORT SUSTAINABLE TOURISM DURING THE COVID-19 PANDEMIC

1. Countries, administrative regional governments, and certain entities subject to Visit Visa Exemption for Leisure Purpose, include:

1) Brunei Darussalam, 2) Philippines,

3) Cambodia,

4) Laos, 5) Malaysia, 6) Myanmar,

7) Singapore, 8) Thailand, and 9) Vietnam.

2. Countries, administrative regional governments, and certain entities subject to Visa on Arrival for Leisure Purpose, include:

(7)

1) South Africa, 2) United States of

America, 3) Saudi Arabia, 4) Argentina, 5) Australia, 6) Netherlands, 7) Belgium, 8) Brazil,

9) Brunei Darussalam, 10) Denmark,

11) Philippines, 12) Finland, 13) Hungary, 14) India,

15) United Kingdom,

16) Italy, 17) Japan, 18) Germany, 19) Cambodia, 20) Canada,

21) Republic of Korea, 22) Laos,

23) Malaysia, 24) Mexico, 25) Myanmar, 26) Norway, 27) France, 28) Poland, 29) Qatar,

30) New Zealand, 31) Seychelles,

32) Singapore, 33) Spain, 34) Sweden, 35) Switzerland, 36) Chinese Taipei, 37) Thailand

38) Peope’s Republic of China,

39) Timor-Leste, 40) Tunisia, 41) Türkiye, 42) United Arab

Emirates, and 43) Vietnam.

3. Visit Visa Exemption or Visa on Arrival for Leisure Purpose are granted for foreign nationals at the Immigration Checkpoints as follows:

a. Airports: (i) Soekarno Hatta, Banten; (ii) Ngurah Rai, Bali; (iii) Kualanamu, North Sumatra;

(iv) Juanda, East Java; (v) Sultan Hasanuddin, South Sulawesi; (vi) Sam Ratulangi, North Sulawesi; and (vii) Yogyakarta, Special Region of Yogyakarta.

b. Seaports: (i) Nongsa Terminal Bahari, Riau Islands; (ii) Batam Centre, Riau Islands; (iii) Sekupang, Riau Islands; (iv) Citra Tri Tunas, Riau Islands; (v) Marina Teluk Senimba, Riau Islands; (vi) Bandar Bentan Telani Lagoi, Riau Islands; (vii) Bandar Seri Udana Lobam, Riau Islands; and (viii) Sri Bintan Pura, Riau Islands.

c. Cross-Border Posts: (i) Aruk, West Kalimantan; (ii) Entikong, West Kalimantan; (iii) Mota’ain, East Nusa Tenggara; and (iv) Tunon Taka, North Kalimantan.

4. Visit Visa Exemption or Visa on Arrival for Leisure Purpose can be issued accordingly with the following requirements:

a. Passport (diplomatic/official/ordinary) that is valid for a minimum of 6 (six) months, b. A return ticket or a pass to continue the trip to another country,

c. Proof of payment of PNBP Visa on Arrival of 500,000 IDR (in the case of applying for a Visa on Arrival for Leisure Purpose), and

d. Proof of ownership of health insurance which includes financing for handling COVID-19 and medical evacuation to a referral hospital.

5. The entry stamp on the granting of a Visit Visa Exemption or Visa on Arrival for Leisure Purpose will be valid as a Visit Stay Permit with the certain period, as follows:

a. Visit Visa Exemption: maximum 30 days and cannot be extended.

b. Visa on Arrival: maximum of 30 days and can be extended once for another 30 days at the Immigration Office in the area where the foreign national lives.

6. Visit Visa Exemption or Visa on Arrival for Leisure Purpose can also be granted for foreign nationals on official visit or government duties to attend international events, for which shall be applied additional requirement: to enclose an invitation letter issued by the Indonesian government to attend the international conferences/trials/meetings.

7. The provision of Visit Visa Exemption or Visa on Arrival for Leisure Purpose as stipulated above applies to holders of diplomatic passports, service passports, or ordinary/general passports.

(8)

The Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia avails itself of this opportunity to renew to all Foreign Missions and International Organizations in Indonesia the assurances of its highest consideration.

Jakarta, 6 April 2022

All Foreign Missions

and International Organization Indonesia

CC: - National Task Force for COVID-19 Handling

- Directorate General for Disease Prevention and Control, Ministry of Health - Directorate General of Immigration, Ministry of Law and Human Rights - Directorate General of Air Transportation, Ministry of Transportation - Directorate General of Sea Transportation, Ministry of Transportation

- Directorate General of Asia Pacific and Africa Affairs, Ministry of Foreign Affairs - Directorate General of America and Europe Affairs, Ministry of Foreign Affairs

- Directorate General of Legal Affairs and International Treaties, Ministry of Foreign Affairs - Directorate General of Information and Public Diplomacy, Ministry of Foreign Affairs - Directorate General of Multilateral Cooperation, Ministry of Foreign Affairs

- Directorate General for ASEAN Cooperation, Ministry of Foreign Affairs

Referensi

Dokumen terkait

Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Dengan berlakunya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 22 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Addendum Kedua Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID - 19 Nomor 18 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional

Bahwa Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 6 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan lnternasional Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Keimigrasian dan beberapa Permenkumham mulai dari Permenkumham Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan, Visa, dan Pemberian Izin Tinggal

Adendum Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 18 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Corona

Pemeriksaan ulang RT-PCR wajib dilakukan sebanyak 2 (dua) kali terhadap PPLN WNA yang telah memasuki wilayah Republik Indonesia, yaitu (i) pada saat kedatangan di pintu masuk dan

Alasan Peneliti Menggunakan teknik wawancara ini ialah untuk menganalisis data mengenai Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Efikasi Diri Tuna Netra Guna Mengembalikan