i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN EKSTRAK NIKOTIN LIMBAH PUNTUNG ROKOK KRETEK SEBAGAI INHIBITOR KOROSI GUNA MENINGKATKAN
KUALITAS PIPA BAJA DAN BESI DALAM BIDANG INDUSTRI
BIDANG KEGIATAN:
PKM – GT
Diusulkan Oleh :
MUHAMMAD HILMAN HAIDAR (NIM 21030110120009/Angkatan 2010) LILY NURDIANA (NIM 21030110120035/Angkatan 2010) RISTA AMALIA (NIM 21030111140157/Angkatan 2011)
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2012
ii HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Ekstrak Nikotin Limbah Puntung Rokok Kretek sebagai Inhibitor Korosi Guna Meningkatkan Kualitas Pipa Baja dan Besi dalam Bidang Industri.
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM Al ( √ ) PKM GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Muhammad Hilman Haidar
b. NIM : 21030110120009
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Fakultas : Teknik
e. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
f. Alamat Rumah dan No.Tlp/ HP : Jln.Timoho Timur 1 Semarang, 085641490882
g. Alamat Email : hilman_haidar@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dyah Hesti Wardhani, ST, MT, Ph.D
b. NIP : 197605282000122001
c. Alamat Rumah dan No Tlp/HP : Grand Tembalang Regency D2/17 , Semarang Telp. 081327251739
Semarang, Februari 2012 Menyetujui
Pembantu Dekan III Fakultas Teknik Unversitas Diponegoro
(Prof.Dr. Ir. Abdullah, M.S.) NIP. 19551231 198303 1 014
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Muhammad Hilman Haidar) NIM. 21030110120009
Dosen Pendamping
(Dyah Hesti Wardhani, ST, MT, Ph.D ) NIP. 197605282000122001 Pembantu Rektor III
Universitas Diponegoro
(Drs. Warsito, SU) NIP.195402021981031014
iii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkah, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Pemanfaatan Ekstrak Nikotin Limbah Puntung Rokok Kretek sebagai Inhibitor Korosi Guna Meningkatan Kualitas Pipa Baja dan Besi dalam Bidang Industri. Dengan diselesaikannya karya tulis ini, perkenankanlah kami untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya atas segala bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan yang telah diberikan. Pada kesempatan ini juga, kami tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini, terutama kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa, support, dan dukungan moral dalam pengerjaan makalah ini.
2. Prof. Dr. Sudharto P. Hadi MES selaku Rektor Universitas Diponegoro.
3. Prof. Dr.Ir.Abdulah,Ms selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Undip.
4. Dyah Hesti Wardhani,ST,MT,Ph.D selaku dosen pendamping yang telah merelakan waktu dalam kesibukannya untuk membimbing dalam memahami dan menyusun tulisan ini.
5. Teman-teman yang mendukung penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
6. Semua pihak yang telah membantu Penulisan karya tulis ini.
Karya tulis ini tentunya sangat jauh dari sempurna, sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Februari 2012
Penulis
iv DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... iv
Daftar Gambar ... v
Ringkasan ... vi
Pendahuluan ... 1
Latar Belakang Masalah ... 1
Tujuan Penulisan ... 3
Manfaat Penulisan ... 3
Gagasan ... 4
Korosi ... 5
Pencegahan Korosi dengan Inhibitor ... 5
Nikotin dalam Puntung Rokok sebagai Inhibitor Korosi ... 7
Kesimpulan ... 10
Daftar Pustaka ... 11
v DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema pohon industri berbasis tembakau ... 4
Gambar 2. Proses korosi ... 5
Gambar 3. Mekanisme Proteksi ... 8
Gambar 4. Struktur senyawa nikotin dalam mendonorkan N ... 9
vi RINGKASAN
Indonesia merupakan negara dengan produksi tembakau ke 4 di dunia, Produksi rokok di Indonesia mencapai 231 milyar batang pada tahun 2007 sedangkan sebagai gambaran produksi rokok dunia pada tahun 2004 mencapai 5,5 triliun rokok atau kira-kira 10,5 juta rokok per menit. Hal ini tentu menghasilkan limbah puntung rokok yang selain dapat merusak pemandangan juga dapat merusak lingkungan.
Sedangkan di lain sisi korosi memberikan kerugian yang besar bagi perindustrian baik dari segi dana maupun segi keselamatan pegawainya. Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Serikat mengalokasikan biaya pengendalian korosi sebesar 80 hingga 126 milyar dollar per tahun. Di Indonesia, dua puluh tahun lalu saja biaya yang ditimbulkan akibat korosi dalam bidang industri mencapai 5 trilyun rupiah.
Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan untuk mengatasi kerugian yang diakibatkan oleh korosi dalam penggunaan besi atau baja dengan menggunakan nikotin yang dihasilkan oleh limbah puntung rokok sehingga dapat mengurangi pencemaran di lingkungan.
Korosi dapat diartikan sebagai penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Untuk mencegah korosi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya pelapisan, aliasi logam dan penambahan inhibitor. Inhibitor adalah senyawa yang bila ditambahkan dengan konsentrasi yang kecil kedalam lingkungan elektrolit, akan menurunkan laju korosi. Inhibitor yang digunakan adalah nikotin dalam puntung rokok dimana kandungan nitrogen dalam nikotin akan menyumbangkan pasangan elektron bebasnya untuk mendonorkan elektron pada logam Fe2+ sehingga terbentuk senyawa kompleks.
Senyawa kompleks yang terbentuk ini mempunyai kestabilan yang tinggi dibanding dengan Fe saja, sehingga sampel besi/baja yang diberikan inhibitor ekstrak nikotin dalam puntung rokok ini akan lebih tahan (terproteksi) terhadap korosi.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa limbah puntung rokok yang selama ini belum dimanfaatkan dapat digunakan untuk mengatasi masalah korosi yang akan menghemat miliaran dollar per tahunnya. Selain itu juga dapat mengurangi pencemaran yang ada di lingkungan. Untuk mendukung tujuan dari gagasan ini diperlukan penyuluhan kepada masyarakat untuk membuang puntung sampah pada tempatnya sehingga tidak mencemari lingkungan, selain itu memudahkan untuk mengumpulkan puntung rokok sehingga lebih dapat dimanfaatkan secara optimal.
1
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, salah satu komoditi yang dimiliki Indonesia adalah tembakau.
Menurut FAO Indonesia merupakan Negara dengan produksi tembakau terbesar ke 4 di dunia setelah China, Brazil, dan India. Banyaknya tembakau yang dihasilkan ini sebagian besar di gunakan untuk produksi rokok, yang limbahnya berupa puntung rokok dapat mencemari lingkungan. Produksi rokok di Indonesia mencapai 231 milyar batang pada tahun 2007 sedangkan sebagai gambaran produksi rokok dunia pada tahun 2004 mencapai 5,5 triliun rokok atau kira-kira 10,5 juta rokok per menit.(Ditdjen Bea dan Cukai, 2007)
Menurut Wikipedia, rokok adalah silinder dari kertas yang memiliki ukuran panjang sekitar 70 mm – 120 mm (bervariasi tergantung Negara) dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang dicacah. Rokok Kretek memiliki kandungan nikotin yang berbeda-beda tergantung merk nya, seperti kandungan nikotin dalam Lintang Enam (2,8 Mg), Djie Sam Soe (2,3 Mg), Sampoerna Hijau (2,2 Mg), Gamelan (2,2 Mg) dan Gudang Garam (2,2 Mg). Dari setiap batang rokok kira-kira 20% akan terbuang sebagai puntung rokok setelah dihisap oleh konsumen rokok.
(Vickery dan Mickerey, 1981 dalam Delita dan Yursida, 1999).
Selama ini puntung rokok merupakan limbah yang banyak terdapat dilingkungan sehingga dapat merusak pemandangan. Menurut studi laboratorium, terdapat bahan- bahan kimia seperti arsenik, nikotin, hidrokarbon aromatic polisiklik dan logam berat yang larut ke lingkungan dari puntung rokok yang banyak berserakan di pinggir jalan.
Sedangkan Menurut Keep American Beautiful, puntung rokok merupakan pelaku pencemaran laut yang paling banyak dengan 21 % dari pencemaran di laut lainya.
(slaughter, 2010).
2
2 Dengan banyaknya limbah puntung rokok tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang menyebabkan ikan-ikan pada mati karena adanya nikotin dalam puntung rokok. Bahaya dari nikotin ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa 4 cc nikotin cukup untuk membunuh seekor kelinci besar (basyir,2006).
Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman - tanaman lain dari famili biologis Solanaceae seperti tomat, kentang, terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Nikotin tidak berwarna, tetapi segera menjadi coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap dan dapat dimurnikkan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan.(Susilowati, 2006).
Di lain pihak kondisi alam Indonesia yang beriklim tropis, dengan tingkat humiditas dan dekat dengan laut adalah faktor yang dapat mempercepat proses korosi. Sekitar 20 Triliun rupiah diperkirakan hilang percuma setiap tahunnya karena proses korosi.
Angka ini setara 2-5 persen dari total gross domestic product (GDP) dari sejumlah industri yang ada. Besarnya angka kerugian yang dialami industri akibat korosi yang seringkali disamakan dengan perkaratan logam. (Widyanto,2005)
Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Serikat mengalokasikan biaya pengendalian korosi sebesar 80 hingga 126 milyar dollar per tahun. Di Indonesia, dua puluh tahun lalu saja biaya yang ditimbulkan akibat korosi dalam bidang indusri mencapai 5 trilyun rupiah. Nilai tersebut memberi gambaran kepada kita betapa besarnya dampak yang ditimbulkan korosi dan nilai ini semakin meningkat setiap tahunnya karena belum terlaksananya pengendalian korosi secara baik dalam bidang indusri. (Herdiyanto,2011).
Korosi tersebut dapat di atasi dengan mencampurkan nikotin sebagai inhibitor.
Inhibitor adalah senyawa yang bila ditambahkan dengan konsentrasi yang kecil kedalam lingkungan elektrolit, akan menurunkan laju korosi. Nikotin merupakan salah satu inhibitor alam yang murah dan mudah didapat terutama dari limbah puntung rokok yang melimpah dan belum termanfaatkan. Cara kerja nikotin sebagai
3
3 inhibitor dengan cara mendonorkan atom nitrogen pada nikotin kepada atom Fe2+
sehingga terbentuk senyawa kompleks [Fe(NH3)6]2+ . Senyawa ini memiliki kestabilan yang lebih tinggi dari pada Fe sehingga dapat digunakan sebagai proteksi dalam korosi.(Haryono, 2010)
Dengan adanya sumber nikotin yang melimpah dari puntung rokok, oleh karena itu kami tawarkan gagasan Pemanfaatan Ekstrak Nikotin Limbah Puntung Rokok Kretek sebagai Inhibitor Korosi Guna Meningkatkan Kualitas Pipa Baja dan Besi dalam Bidang Industri karena selain dapat menghemat dana untuk mencegah korosi juga dapat digunakan sebagai pengelolaan limbah puntung rokok yang mencemari lingkungan.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan untuk mengatasi kerugian yang diakibatkan oleh korosi dalam penggunaan besi atau baja dengan menggunakan nikotin yang dihasilkan oleh limbah puntung rokok sehingga dapat mengurangi pencemaran di lingkungan
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan lingkungan lebih bersih dengan terbebas dari limbah puntung rokok.
2. Memberikan inhibitor yang lebih murah dan melimpah terdapat dilingkungan, serta dapat di uraikan oleh alam.
3. Menghindari adanya korban jiwa yang terjadi akibat bahaya korosi.
4
4 GAGASAN
Tanaman tembakau merupakan tumbuhan herba semusim yang ditanam untuk mendapatkan daunnya. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Solanaceae. Tembakau adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung (wikipedia, 2008).
Tanaman tembakau terdiri dari batang, daun tembakau dan bunga. Setelah tanaman tembakau berumur, daun secara bertahap dipetik mulai dari daun bawah, tengah dan atas. Selanjutnya batang tembakau dimanfaatkan untuk kayu bakar dan biji dari bunga digunakan (secara selektif) untuk bibit dan daun tembakau diproses menjadi rokok, cerutu, tembakau iris dan/atau diekspor dalam bentuk tembakau yang sudah dikeringkan. Secara singkat, pohon industri tembakau dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Skema pohon industri berbasis tembakau
5
5 Efektivitas ekstrak pada daun tembakau yang mengandung senyawa-senyawa kimia antara lain nikotin, hidrazin, alanin, quinolin, anilin, piridin, amina dan lain-lain dapat digunakan sebagai inhibitor korosi yang tidak terlepas dari kandungan nitrogen yang terdapat dalam senyawaan kimia tersebut (www.chem-is-try.org). Dari bagan tersebut dapat di ketahui bahwa sebagian besar tanaman tembakau yang dihasilkan digunakan untuk memproduksi rokok. Hal ini memberikan gambaran bahwa limbah dari rokok yang berupa puntung rokok dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi yang dapat diterapkan dalam pengolahan puntung rokok yang selama ini belum termanfaatkan dan terkesan mencemari lingkungan dan pemandangan.
Korosi
Korosi dapat diartikan sebagai penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Tetapi bila kerusakan tersebut aksi mekanis, seperti penarikan, pembengkakan atau patah,maka hal ini tidak disebut peristiwa korosi.
Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvani yang mempunyai “hubungan pendek”
dimana beberapa daerah permukaan logam bertindak sebagai katoda dan lainnya sebagai anoda, dan “rangkaian listrik”dilengkapi oleh rangkaian elektron menuju besi itu sendiri.
Gambar 2. Proses korosi
Mekanisme korosi yang terjadi pada logam besi (Fe) dituliskan sebagai berikut : Fe (s) + H2O (l) + ½ O2(g) Fe(OH)2 (s)
6
6 Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Pelapisan
Dilakukan dengan memberikan suatu lapisan yang dapat mengurangi kontak antara logam dengan lingkungannya. Lapisan pelindung yang sering dipakai adalah bahan metalik, anoganik ataupuun organik yang relatif tipis.
b. Aliasi logam
Dengan cara mencampurkan logam satu dengan logam yang lain. Aliasi logam ini bertujuan agar mutu suatu logam akan meningkat.
c. Penambahan inhibitor
Inhibitor adalah senyawa tertentu yang ditambahkan pada elektrolit untuk membatasi korosi bejana logam. Inhibitor terdiri dari anion atom-ganda yang dapat masuk kepermukaan logam, dengan demikian dapat menghasilkan selaput lapisan tunggal yang kaya oksigen.(Djaprie,1995)
Pencegahan Korosi dengan Inhibitor
Korosi dapat dikurangi dengan bebagai macam cara, cara yang paling mudah dan paling murah adalah dengan menambahkan inhibitor ke dalam media.Inhibitor adalah senyawa yang bila ditambahkan dengan konsentrasi yang kecil kedalam lingkungan elektrolit, akan menurunkan laju korosi. Inhibitor dapat dianggap merupakan katalisator yang memperlambat (retarding catalyst). Pemakaian inhibitor dalam suatu sistem tertutup atau system resirkulasi, pada umumnya hanya dipakai sebanyak 0.1%
berat. Inhibitor yang ditambahkan akan menyebabkan : 1). Meningkatnya polarisasi anoda
2). Meningkatnya polarisasi katoda
3). Meningkatnya bahan tahanan listrik dari sirkuit oleh pembentukan lapisan tebal pada permukaan logam.
Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan anorganik yang mengandung gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas,seperti nitrit, kromat, fospat, urea, fenilalanin, imidazolin, dan senyawa-senyawa amina. Namun
7
7 demikian, pada kenyataannya bahwa bahan kimia sintesis ini merupakan bahan kimia yang berbahaya,harganya lumayan mahal, dan tidak ramah lingkungan, maka sering industri-industri kecil dan menengah jarang menggunakan inhibitor pada system pendingin, sistem pemipaan, dan sistem pengolahan air produksi mereka, untuk melindungi besi/baja dari serangan korosi. Untuk itu penggunaan inhibitor yang aman, mudah didapatkan, bersifat biodegradabel, biaya murah, dan ramah lingkungan sangatlah diperlukan.
Inhibitor dari ekstrak bahan alam adalah solusinya karena aman, mudah didapatkan, bersifat biodegradable, biaya murah, dan ramah lingkungan.
Ekstrak bahan alam khususnya senyawa yang mengandung atom N, O, P, S, dan atom-atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Unsur-unsur yang mengandung pasangan elektron bebas ini nantinya dapat berfungsi sebagai ligan yang akan membentuk senyawa kompleks dengan logam.
Nikotin dalam Puntung Rokok sebagai Inhibitor Korosi
Limbah puntung rokok dunia setiap tahunnya sekitar 5,5 triliun, Meskipun puntung rokok sudah dapat terdaur ulang dan hancur, namun kandungan kimia dari rokok tersebut akan tetap ada dan mencemari tanah. Jika ini terjadi, maka mungkin 100 tahun yang akan datang bumi kita menjadi ladang nikotin. Kandungan nikotin tiap rokok berbeda-beda tergantung jenis tembakau yang digunakan, bila volume setiap 20 buah puntung rokok adalah 10 ml maka volume total untuk 5.5 triliun puntung rokok adalah 2,750,000,000 liter untuk setiap tahunnya.
Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun. (Wikipedia)
8
8 Mekanisme proteksi ekstrak bahan alam terhadap besi/baja dari serangan korosi diperkirakan hampir sama dengan mekanisme proteksi oleh inhibitor organik. Reaksi yang terjadi antara logam Fe2+ dengan medium korosif air laut yang mengandung ion- ion klorida yang terurai dari NaCl, MgCl2, KCl akan bereaksi dengan Fe dan diperkirakan menghasilkan FeCl2. Jika ion klorida yang bereaksi semakin besar, maka FeCl2 yang terbentuk juga akan semakin besar, seperti tertulis dalam reaksi berikut :
NaCl Na+ + Cl- MgCl2 Mg2+ + 2Cl- KCl K+ + Cl-
Ion klorida pada reaksi diatas akan menyerang logam besi (Fe) sehingga besi akan terkorosi menjadi :
2Cl- + Fe3+ FeCl3
Dan reaksi antara Fe2+ dengan inhibitor ekstrak bahan alam menghasilkan senyawa kompleks. Inhibitor ekstrak bahan alam yang mengandung nitrogen mendonorkan sepasang elektronnya pada permukaan logam mild steel ketika ion Fe2+ terdifusi ke dalam larutan elektrolit, reaksinya adalah:
Fe Fe2+ + 2e- (melepaskan elektron) dan Fe2+ + 2e- Fe (menerima elektron).
Gambar 3. Mekanisme Proteksi
9
9 Produk yang terbentuk di atas mempunyai kestabilan yang tinggi dibanding dengan Fe saja, sehingga sampel besi/baja yang diberikan inhibitor ekstrak bahan alam akan lebih tahan (terproteksi) terhadap korosi. Contoh lainnya, dapat juga dilihat dari struktur senyawa nikotin yang terdapat dalam ekstrak daun tembakau dimana nikotin yang mengandung gugus atom nitrogen akan menyumbangkan pasangan elektron bebasnya untuk mendonorkan elektron pada logam Fe2+ sehingga terbentuk senyawa kompleks dengan mekanisme yang sama seperti Gambar.3. Senyawa tersebut juga mengandung pasangan electron yang dapat didonorkan
Gambar 4. Struktur senyawa nikotin dalam mendonorkan N
Puntung rokok yang digunakan adalah puntung rokok kering yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dari orang-oorang yang mengkonsumsi rokok.Puntung rokok yang digunakan rata-rata berukuran 20% dari panjang rokok. Puntung rokok yang telah dikumpulkan diambil tembakaunya lalu dihaluskan dengan blender tanpa menggunakan air, setelah itu di rendam dengan 1 liter aquadest selama 24 jam, kemudian dilakukan penyaringan sehingga diperoleh ekstrak yang siap digunakan.
Penggunaan puntung rokok diperhatikan selain dapat mengurangi jumlah limbah di lingkungan juga dapat mengurangi kerugian perusahaan dalam biaya perawatan besi/baja sehingga dapat menaikkan keuntungan perusahaan yang berarti meningkatkan kesejahteraan pegawainya.
10
10 KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Selama ini puntung rokok belum dapat dimanfaatkan sehingga menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan bagi makhluk hidup.
2. Korosi menyebabkan kerugian besar yang membutuhkan biaya besar untuk melakukan perawatan, sehingga nikotin yang ada dalam limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor alami untuk memperlambat laju korosi.
3. Mekanisme dari nikotin sebagai inhibitor alami dimana gugus atom nitrogen akan menyumbangkan pasangan elektron bebasnya untuk mendonorkan elektron pada logam Fe2+ sehingga terbentuk senyawa kompleks.
Saran
Untuk mendukung tujuan dari gagasan ini diperlukan penyuluhan kepada masyarakat untuk membuang puntung sampah pada tempatnya sehingga tidak mencemari lingkungan, selain itu memudahkan untuk mengumpulkan puntung rokok sehingga lebih dapat dimanfaatkan secara optimal.
11
11 DAFTAR PUSTAKA
A. D, McCormack. 2009. Superslim Carbon Filters-Effect of Carbon Weight and Smoking Regimes. United Kingdom : Filtrona Technology Centre
Anonim. 2009. Roadmap Industri Pengolahan Tembakau. Jakarta : Dirjen Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian
Anonim. 2012,4 Fakta Unik dari Puntung rokok.
http://seminkota.blogspot.com/2012/01/4-fakta-unik-dari-puntung-rokok-sisi.html Haryono, Gogot. 2010. Ekstrak Bahan Alam sebagai Inhibitor Korosi. Yogyakarta : UPN Veteran
http://herdiyantomahmudbokings.blogspot.com/2011/04/korosi-dan- pencegahannya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nikotina http://www.chem-is-try.org
http://www.scribd.com/erick08109358/d/79665157-ericson-gltm-2012
Respati, Efi. 2010. Outlook Komoditas Pertanian dan Perkebunan. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Slaughter, Elli. 2010. Toxicity of Cigarette Butts and Their Chemical Components to The Marine and Freshwater Fishes, Atherinops affinis and Pimephales Promelas.
Amerika ; San Diego State University.
Utari, Sri Maya. 2008. Pemanfaatan Agar-agar Gracilarna Coronapifola dan Kitosan untuk Pembuatan Plastik Biodegradabel dengan Gliserol sebagai Plasticizer. Lampung : Universitas lampung
12
12 LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Muhammad Hilman Haidar
Tempat, Tanggal, Lahir : Kudus, 20 April 1992
Agama : Islam
Alamat : Jalan Timoho Timur gang 1, Semarang Universitas/Jurusan : Universitas Diponegoro/Teknik Kimia
Angkatan : 2010
Email : hilman_haidar@yahoo.com
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Telepon : 085641490882
Karya-Karya Ilmiah yang Pernah dibuat : -
Riwayat Pendidikan
MI MUHAMMADIYAH 2 KUDUS MTs N KUDUS
SMA N 1 KUDUS
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO (2010-sekarang) Riwayat Organisasi :
Dewan Galang Pramuka SMA 1 Kudus
Staf Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2011
Staf Departemen Hubungan Masyarakat Al-Fikri
13
13 Daftar Riwayat Hidup
Nama : Lily Nurdiana
Tempat, Tanggal, Lahir : Purwokerto, 25 April 1992
Agama : Islam
Alamat : Jalan Banjarsari gang Nirwanasari 1, Semarang Universitas/Jurusan : Universitas Diponegoro/Teknik Kimia
Angkatan : 2010
Email : lily.nurdiana@gmail.com
Jenis Kelamin : Perempuan
Telepon : 085726102641
Karya-Karya Ilmiah yang Pernah dibuat : -
Riwayat Pendidikan:
SD AL-IRSYAD 02 PURWOKERTO SMP AL-IRSYAD PURWOKERTO SMA N 2 PURWOKERTO
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO (2010-Sekarang) Riwayat Organisasi :
Staf Departemen Hubungan Masyarakat dan Alumni Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2011
Staf Hubungan Masyarakat al-fikri
14
14 Daftar Riwayat Hidup
Nama : Rista Amalia
Tempat, Tanggal, Lahir : Brebes, 05 Oktober 1993
Agama : Islam
Alamat : Jalan Banjarsari gang Nirwanasari 1 no 24H, Tembalang, Semarang
Universitas/Jurusan : Universitas Diponegoro/Teknik Kimia
Angkatan : 2011
Email : amaliarista_105@yahoo.co.id Jenis Kelamin : Perempuan
Telepon : 085642698668
Karya-Karya Ilmiah yang Pernah dibuat:
Penghargaan Ilmiah yang Pernah diraih :
Riwayat Pendidikan:
TK MUSLIMAT BANTARKAWUNG SD N 03 PANGEBATAN
SMP BUSTANUL ULUM BANTARKAWUNG SMA N 1 BUMIAYU
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO (2011-Sekarang) Riwayat Organisasi :
PRAMUKA SMAN 1 BUMIAYU KIR SMA N 1 BUMIAYU
Staf Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2012