• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH

Judul Jurnal Ilmiah (Artikel) : Pijat Laktasi Dan Pijat Oksitosin Terhadap Onset Laktasi Di Kota Palangka Raya

Penulis Jurnal Ilmiah : Penulis 1

Jumlah penulis : 1 orang

Status Pengusul : penulis pertama / penulis ke ... / penulis korespondensi **

Identitas Jurnal Ilmiah : a. Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Bidan b. Nomor e- ISSN : 2581-1029

c. Vol.,no.,bulan,tahun : Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 d. Penerbit : Poltekkes Kemenkes Manado

e. DOI artikel : https://doi.org/10.47718/jib.v6i1.629 f. Alamat web jurnal :

https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jidan/article/view/629 https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jidan/article/view/629/568 g. Terindeks di : Sinta 6

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah : (beri 🗸pada kategori yang tepat) Hasil Penilaian Peer Review :

Jurnal Ilmiah Internasional / internasional bereputasi **

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

Jurnal Ilmiah Nasional/ terindeks di DOAJ, CABI, COPERNICUS***

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah 25x60%

Nilai Akhir Yang Diperoleh Internasional

Nasional Terakreditasi

Nasional ***

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%) 1.50 1,50

b. Ruang lingkup dan kedalaman

pembahasan (30%) 4.50 4,30

c. Kecukupan dan kemutahiran

data/informasi dan metodologi (30%) 4.50 4,25

d. Kelengkapan unsur dan kualitas

terbitan/jurnal (30%) 4.50 4,30

Total = (100%) 15.00 14,35

Nilai Pengusul = 14,35

Catatan Penilaian artikel oleh Reviewer :

1. Tentang kelengkapan dan kesesuaian unsur : Artikel sudah lengkap dan sesuai dengan templet dari jurnal. Unsul kriteria jurnal Nasional sudah terpenuhi dan Kelengkapan Penulisan sudah sangat memenuhi standar dalam penulisan artikel.

2. Tentang ruang lingkup & kedalaman pembahasan : Kajian Pustaka yang digunakan sudah sesuai dengan topik yang dibahas. d an Ruang lingkup sesuai bidang ilmu, pembahasan dilakukan cukup mendalam.

(2)

Palangka Raya, 3 Desember 2021 Reviewer

Dhini M.Kes

NIP.19650401198902 2002

Unit kerja : Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

** coret yang tidak perlu Jbt. Akademik : Lektor Kepala (JF)

*** nasional / terindeks di DOAJ, CABi, Copernicus Bidang Ilmu : Kesehatan

3. Kecukupan dan kemutahiran data serta metodologi : Ide dasar pada penelitian ini sangat baik, metoda pun efektif dan relatif dengan Metode Desain penelitian menggunakan Quasy Eksperimen, dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design.

4. Kelengkapan unsur kualitas penerbit : Jurnal telah dilakukan review yang teliti.

5. Indikasi plagiasi : mengecek plagiat mengunakan Turnitin Similarity index sebesar 17%, berpotensi rendah plagiarisem.

6. Kesesuaian bidang ilmu : Pendiidkan dan Bidang karya ilmiah segaris dengan bidang keahlian Pengusul.

(3)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH

Judul Jurnal Ilmiah (Artikel) : Pijat Laktasi Dan Pijat Oksitosin Terhadap Onset Laktasi Di Kota Palangka Raya

Penulis Jurnal Ilmiah : Penulis 1

Jumlah penulis : 1 orang

Status Pengusul : penulis pertama / penulis ke ... / penulis korespondensi **

Identitas Jurnal Ilmiah : a. Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Bidan b. Nomor e- ISSN : 2581-1029

c. Vol.,no.,bulan,tahun : Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 d. Penerbit : Poltekkes Kemenkes Manado

e. DOI artikel : https://doi.org/10.47718/jib.v6i1.629 f. Alamat web jurnal :

https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jidan/article/view/629 https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jidan/article/view/629/568

g. Terindeks di : Sinta 6 Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah :

(beri 🗸pada kategori yang tepat) Hasil Penilaian Peer Review :

Jurnal Ilmiah Internasional / internasional bereputasi **

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

Jurnal Ilmiah Nasional/ terindeks di DOAJ, CABI, COPERNICUS***

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah 25x60%

Nilai Akhir Yang Diperoleh Internasional

Nasional Terakreditasi

Nasional ***

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%) 1.50 1,5

b. Ruang lingkup dan kedalaman

pembahasan (30%) 4.50 4,40

c. Kecukupan dan kemutahiran

data/informasi dan metodologi (30%) 4.50 4,25

d. Kelengkapan unsur dan kualitas

terbitan/jurnal (30%) 4.50 4,50

Total = (100%) 15.00 14,65

Nilai Pengusul = 14,65

Catatan Penilaian artikel oleh Reviewer :

1. Tentang kelengkapan dan kesesuaian unsur : Penulisan telah memenuhi standard normatif karya ilmiah akademis, sesuai dan tepat digunakan pada penelitian ini. Tulisan terstruktur komposisi campuran dan hasil serta kesimpulan.

2. Tentang ruang lingkup & kedalaman pembahasan : Ruang lingkup tertuang sangat jelas dalam abstrak, signifikansi riset di kedepankan, dan hasil yang diperoleh dipaparkan..

(4)

Palangka Raya, 3 Desember 2021 Reviewer

Berthiana.T, S.Pd, M.Kes NIP. 195812291980082001

Unit kerja : Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

** coret yang tidak perlu Jbt. Akademik : Lektor Kepala (JF)

*** nasional / terindeks di DOAJ, CABi, Copernicus Bidang Ilmu : Kesehatan

3. Kecukupan dan kemutahiran data serta metodologi : Ide dasar pada penelitian ini sangat baik, metoda pun efektif semua bagian diuraikan denan baik dan jelas.

4. Kelengkapan unsur kualitas penerbit : Jurnal Ilmiah Bidan terakreditasi (SK tahun 2019-2022) Sinta 6 dan terindex pada data base . Jurnal mempunyai proses review yang teliti dan terbit secara teratur. Daftar isi, informasi editor dan reviewer tercantum.

5. Indikasi plagiasi : Similarity index sebesar 17%, berpotensi rendah plagiarism.

6. Kesesuaian bidang ilmu : Bidang karya ilmiah segaris dengan bidang keahlian pengusul

(5)
(6)
(7)
(8)

EDITOR TEAM

Robin Dompas, SPd, S.SiT, MPH (Poltekkes Kemenkes Manado) EDITORIAL BOARD

Sandra G.J. Tomboken, S.SiT, SPd, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Manado) Deisye M.D. Pesik, S.ST, M.Keb (Poltekkes Kemenkes Manado)

Juli Caludia, S.SiT, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Gorontalo) Cory Br. Situmorang, S.ST, M.Keb (Poltekkes Kemenkes Sorong) Atik Purwandari, SKM, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Manado) Kusmiyati, S.Kep.Ners,M.Kes (Poltekkes Kemenkes Manado) Dian Pratiwi, M.Keb (Poltekkes Kemenkes Manado)

Wahyuni, M.Keb (Poltekkes Kemenkes Manado)

(9)
(10)
(11)

Pijat Laktasi Dan Pijat Oksitosin

by Cia Aprilianti

Submission date: 3-Des-2021 10:51PM (UTC+0700) Submission ID: 1748597980

File name: Pijat_Laktasi_Dan_Pijat_Oksitosin.pdf (149.84K) Word count: 2362

Character count: 14105

(12)

17

9 6 2

Pijat Laktasi Dan Pijat Oksitosin

ORIGINALITY REPORT

%

SIMILARITY INDEX

9 %

INTERNET SOURCES

2 %

PUBLICATIONS

6 %

STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

garuda.kemdikbud.go.id

Internet Source

%

ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id

Internet Source

%

journal.umpalangkaraya.ac.id

Internet Source

%

Exclude quotes

O Exclude bibliography

O

Exclude matches Off

1

2

3

(13)

pijat laktasi mempunyai kecenderungan dengan onset

Pijat Laktasi Dan Pijat Oksitosin Terhadap Onset Laktasi

Cia Aprilianti

JIDAN p-ISSN : 2339-1731

Jurnal Ilmiah Bidan e-ISSN : 2581-1029

Email: chia.aprilianti@gmail.com ABSTRAK

Latar Belakang : Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merangsang hormon oksitosin agar terjadi onset laktasi adalah dengan dilakukan pijat pada ibu postpartum. Pijat yang dimaksud ialah pijat laktasi dan pijat oksitosin.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan onset laktasi pada ibu postpartum dengan jenis pijat yang diberikan.

Metode : Desain penelitian menggunakan Quasy Eksperimen, dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design. Besar sampel 40 ibu postpartum di Praktik Mandiri Bidan (PMB) di Kota Palangka Raya.

Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square dan regresi logistik berganda.

Hasil : Ibu yang mendapatkan pijat laktasi semakin besar kemungkinan onset laktasinya cepat. Ibu yang mendapatkan pijat laktasi, 75% mengalami onset laktasi lebih cepat. Dari nilai OR dapat disimpulkan

bahwa ibu yang mendapatkan laktasi cepat sebesar

5.57 kali lebih besar dibandingkan ibu yang mendapatkan pijat oksitosin. Disimpulkan onset laktasi pada ibu postpartum yang mendapatkan pijat laktasi lebih cepat daripada ibu postpartum yang mendapatkan pijat oksitosin. Inisiasi menyusu dini, paritas, dan indeks masa tubuh terbukti tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap onset laktasi pada ibu postpartum. Rekomendasi pijat laktasi menjadi salah satu layanan dalam praktik bidan mandiri.

Kata kunci: Onset Laktasi, Pijat Laktasi, Pijat Oksitosin PENDAHULUAN

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sampai usia 6 bulan tampaknya masih sulit untuk dilaksanakan, sehingga sasaran program perbaikan gizi masyarakat untuk meningkatkan ASI eksklusif menjadi 80% tampak terlalu tinggi, karena profil kesehatan Indonesia tahun 2016 menunjukkan cakupan bayi yang

sebesar 29,5%. (1) Di provinsi Kalimantan Tengah cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi rata-rata hanya mencapai 20,5%, khususnya di Kota Palangka Raya hanya sebesar 15,0%. (2) Manfaat pemberian ASI

eksklusif menurut berbagai penelitian telah dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi (3,4) mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan anak (5–7) dan membantu memperpanjang jarak kehamilan bagi ibu (3,8,9). Gagalnya pelaksanaan ASI eksklusif sering kali pada

memberikan susu formula. Pemberian makanan/minuman pralakteal adalah pemberian makanan atau minuman kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar (dengan kata lain mendahului pemberian ASI),

Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 31

belum keluar, yang menjadi alasan ibu untuk periode awal setelah persalinan karena ASI Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Di Kota Palangka Raya

mendapatkan ASI sampai enam bulan hanya

(14)

JIDAN p-ISSN : 2339-1731

Jurnal Ilmiah Bidan e-ISSN : 2581-1029

biasanya telah dilakukan dalam 3 hari pertama. (10,11)

Onset laktasi yang terlambat memiliki peluang lebih kecil untuk dapat memberikan

laktasi merupakan masa permulaan untuk memperbanyak air susu sampai air susu keluar pertama kali yang ditandai payudara terasa keras, berat, bengkak sampai air susu atau kolostrum keluar. (12) Dikatakan onset laktasi cepat jika ASI keluar ≤72 jam.

Faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya onset laktasi adalah umur, paritas, jenis persalinan, berat badan lahir, inisiasi menyusu dini, kecemasan, pijat oksitosin, dan status gizi.

(13) Umumnya, ASI keluar pada hari ke-2

upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat keluarnya ASI yaitu dengan mempercepat onset laktasi dengan cara dilakukan pijat pada ibu postpatum.

Beberapa jenis pijat yang dapat dilakukan untuk membantu proses laktasi adalah pijat laktasi dan pijat oksitosin. Pijat

beberapa bagian tubuh, yaitu kepala, leher, bahu, punggung, dan payudara. Sedangkan pijat oksitosin, hanya pemijatan tulang belakang pada daerah punggung. Pada prinsipnya, kedua pijat ini ialah menimbulkan efek relaksasi untuk

postpartum untuk meningkatkan proses laktasi dengan mempercepat terjadinya onset laktasi, baik pijat laktasi maupun pijat oksitosin. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh pijat laktasi dan pijat oksitosin terhadap onset laktasi pada ibu postpartum?”. Tujuan

hubungan onset laktasi pada ibu postpartum dengan jenis pijat yang diberikan. Secara khusus, tujuannya untuk mengetahui

postpartum yang mendapatkan pijat laktasi dan pijat oksitosin, serta diketahuinya faktor- faktor yang mempengaruhi onset laktasi.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimen dengan rancangan Non- Equivalent Control Group Design. Jumlah sampel sebanyak 40 ibu postpartum di PMB di wilayah kota Palangka Raya pada bulan Februari-Maret 2018. Kelompok intervensi adalah ibu postpartum yang dilakukan pijat laktasi (20) sedangkan kelompok kontrol adalah ibu postpartum yang dilakukan pijat oksitosin (20). Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Uji statistik dengan menggunakan Chi Square dan regresi linier berganda.

HASIL

berperan sebagai hormon pengeluar ASI.

Perlu diberikan informasi dan pelayanan mengenai pijat pada ibu

Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 32

meningkatkan hormon oksitosin yang

perbedaan proporsi onset laktasi pada ibu penelitian ini secara umum untuk mengetahui

laktasi adalah pemijatan yang dilakukan pada atau ke-3 setalah persalinan,.Namun ada ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Onset

(15)

JIDAN p-ISSN : 2339-1731

Jurnal Ilmiah Bidan e-ISSN : 2581-1029

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di Wilayah Kota Palangka Raya

Variabel f (n=40) %

Jenis Pijat : Laktasi 20 50

Oksitosin 20 50

Onset Laktasi : Lambat 18 45

Cepat 22 55

Indeks Massa Tubuh : Obesitas 11 27.5

Underweight 4 10

Normal 25 62.5

Paritas : Multipara 26 65

Primipara 14 35

Inisiasi Menyusui Dini :Tidak 18 45

Ya 22 55

Pijat laktasi diberikan kepada 20 (50%) ibu postpartum, dan pijat oksitosin diberikan kepada 20 (50%) ibu postpartum. Hasil analisa menunjukkan ibu postpartum dengan onset laktasi cepat sebanyak 22 (55%) ibu postpartum dan yang mengalami onset laktasi lambat sebanyak 18 (45%). Pada penelitian ini mayoritas ibu postpartum dengan IMT normal yaitu 25 (62,5%) ibu

postpartum, yang obesitas sebanyak 11 (27,5%), bahkan yang underweight hanya sebanyak 4 (10%). Berdasarkan data paritas menunjukkan sebanyak 26 (35%) ibu adalah multipara, 14 (35%) primipara. Ibu yang

yaitu 22 (55%) ibu, daripada ibu yang tidak dilakukan IMD 18 (45%).

Tabel 2. Analisis Bivariabel Faktor yang Mempengaruhi Onset Laktasi di Wilayah Kota Palangka Raya (n=40)

Onset Laktasi

Variabel Lambat OR Cepat (Reff) p

(95% CI) n %

Jenis Pijat

Oksitosin 13 65% 5.57 7 35% 0.026*

Laktasi 5 25% Reff 15 75%

Indeks Massa Tubuh

Obesitas 9 81.8% 9.56 2 18.2

Underweight 1 25% 0.708 3 75 0.079

Normal 8 32% Reff 17 68

Paritas

Multipara 14 53.8% 2.9 12 46.2%

Primipara 4 28.6% Reff 10 71.4% 0.23

Inisiasi Menyusui Dini

Tidak 11 61.1% 3.36 7 38.9% 0.12

Ya 7 31.8% Reff 15 68.2%

Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 33

dilakukan IMD saat persalinan lebih banyak

n %

(16)

JIDAN p-ISSN : 2339-1731

Jurnal Ilmiah Bidan e-ISSN : 2581-1029

Hubungan antara jenis pijat dengan onset laktasi terlihat bahwa ibu yang mendapatkan pijat laktasi semakin besar

ibu yang mendapatkan pijat laktasi, 75%

mengalami onset laktasi yang cepat. Dari 7 ibu yang mendapatkan pijat oksitosin, hanya 35% dengan onset laktasi cepat.

Dari nilai OR dapat disimpulkan bahwa ibu yang mendapatkan pijat laktasi

mempunyai kecenderungan dengan onset laktasi cepat 5.57 kali lebih besar dibandingkan ibu yang mendapatkan pijat oksitosin (p-value=0.026). Faktor risiko lainnya seperti indeks massa tubuh, paritas dan inisiasi menyusu dini secara statistik tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan onset laktasi pada ibu postpartum.

Tabel 3. Analisis Hubungan Onset Laktasi dengan Faktor Risiko pada Ibu Postpartum di Wilayah Kota Palangka Raya (n=40)

Onset Laktasi

Variabel Model 1

OR

Model 2 OR

Model 3 OR

Model 4 OR Pijat

Laktasi 5.571* 5,72* 4.79* 25.01*

Oksitosin 1 1 1 1

Inisiasi Menyusui Dini

Tidak 3.49 3.54 4.08

Ya 1 1 1

Paritas

Multipara 1.95 0.83

Primipara 1 1

Indeks Masa Tubuh

Obesitas 48.29

Underwight 2.07

Normal 1

R2(%) 15.3% 21.6% 23% 49.2%

N 40 40 40 40

Pada data jenis pijat, didapatkan hasil bahwa model 3 adalah model yang tepat dengan nilai R2 23% menunjukkan bahwa variabilitas variabel independen mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen sebesar 23%, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain. Responden dengan pijat oksitosin berisiko atau berpeluang 4,79 kali untuk mengalami onset laktasi lambat dibandingkan pijat laktasi setelah mengontrol

variabel inisiasi menyusu dini, paritas dan indeks masa tubuh.

PEMBAHASAN

Oksitosin adalah hormon yang dapat membuat rileks, menurunkan tekanan darah dan kadar kortisol (hormon yang berpengaruh terhadap stres). Oksitosin dapat meningkatkan ambang rasa nyeri, memiliki merangsang berbagai interaksi sosial yang

Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 34

efek menurunkan kecemasan, serta dapat kemungkinan onset laktasinya cepat. Dari 15

(17)

JIDAN p-ISSN : 2339-1731

Jurnal Ilmiah Bidan e-ISSN : 2581-1029

positif. Oksitosin dilepaskan oleh berbagai jenis stimulasi sensorik seperti sentuhan dan kehangatan serta mekanisme psikologi. Ini berarti bahwa dengan interaksi sosial yang positif seperti melibatkan sentuhan dan dukungan psikologi dapat membantu sekresi hormon oksitosin. Menurut teori mengatakan bahwa, oksitosin juga berperan penting dalam memfasilitasi berbagai fungsi fisiologis seperti menginduksi rasa nyeri persalinan dan laktasi.(14)

Dalam proses laktasi, sekresi hormon oksitosin dapat dirangsang dengan melibatkan sentuhan seperti pemijatan. Pijat yang dapat diupayakan untuk meningkatkan proses laktasi yaitu pijat laktasi dan pijat oksitosin. Pijat laktasi adalah gerakan pemijatan pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti kepala, leher, bahu, punggung, dan payudara untuk memperlancar proses menyusui. Pada keadaan-keadaan tertentu pijat laktasi dapat dilakukan untuk menstimulasi produksi ASI, misalnya membantu proses induksi menyusui (untuk ibu adopsi/ibu angkat/belum pernah menyusui). (15)

belakang pada daerah punggung mulai dari costae (tulang rusuk) ke 5-6 memanjang kedua sisi tulang belakang sampai ke scapula (tulang belikat) yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis, saraf yang berpangkal pada medula oblongata dan pada daerah sacrum dari medula spinalis, merangsang hipofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin, oksitosin menstimulasi kontraksi sel–sel otot polos yang melingkari duktus laktiferus kelenjar mamae menyebabkan kontraktilitas

myoepitel payudara sehingga dapat meningkatkan pemancaran ASI dari kelenjar mammae. (16)

Subjek penelitian ini adalah ibu postpartum dengan persalinan normal sebanyak 40 responden yang bersedia dilakukan pemijatan dan diobservasi sampai terjadinya onset laktasi. Terdapat hubungan onset laktasi yang bermakna dalam hal ini dapat disebabkan karena pada pijat laktasi dilakukan pemijatan pada lebih banyak titik pada bagian tubuh seperti di kepala, leher, bahu, punggung, dan payudara, serta durasi pemijatan yang lebih lama yaitu ±30 menit.

Sedangkan pijat oksitosin dilakukan pemijatan hanya pada daerah punggung dengan durasi pemijatan selama ±15 menit.

Kemudian dengan adanya pemijatan pada daerah payudara juga dapat lebih meningkatkan produksi dan pengeluaran

pembuluh getah bening dan pembuluh darah, pembuluh yang terhambat menjadi penyebab kurang lancarnya produksi dan aliran. (15)

penelitian sebelumnyha yang menunjukan rata-rata skor kelancaran produksi ASI sebelum diberi perlakuan pijat laktasi didapatkan skor rata-rata 1,30 sedangkan setelah diberikan perlakuan pijat laktasi didapatkan skor rata-rata 6,26 yang disimpulkan bahwa pijat laktasi memiliki pengaruh terhadap produksi ASI pada ibu postpartum primigravida dengan p-value 0,000. (17) Faktor risiko lain seperti inisiasi menyusu dini, paritas dan status gizi dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara statistik terhadap onset laktasi.

Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 35

Penelitian ini sejalan dengan hasil ASI, karena jaringan payudara banyak berisi

Pijat oksitosin adalah pemijatan tulang

(18)

JIDAN p-ISSN : 2339-1731

Jurnal Ilmiah Bidan e-ISSN : 2581-1029

KESIMPULAN

Onset laktasi pada ibu postpartum yang mendapatkan pijat laktasi lebih cepat daripada ibu postpartum yang mendapatkan pijat oksitosin. Inisiasi menyusu dini, paritas, dan indeks masa tubuh terbukti tidak mempengaruhi onset laktasi pada ibu postpartum.

SARAN

Perlu dioptimalkan pemberian pendidikan dan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan khususnya bidan bagi ibu sejak awal kehamilan sampai dengan awal persalinan berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif, pijat pada ibu postpartum khususnya pijat laktasi dapat menjadi pelayanan tambahan di Praktik Mandiri Bidan maupun di pelayanan kesehatan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. 2017.

2. Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah. Profil Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah [Internet]. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. 2017. Available from:

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2016/21_

Kalteng_2016.pdf

3. Institute of Medicine. Nutrition during lactation. Washington DC: National Academic Press; 1991.

4. Saarinen UM, Kajosari M. Breastfeeding as prophylaxis against atopic disease; prospective follow-up study until 17 years old. Lancet. 1995;346:1065–9.

5. Roesli Utami. Makalah disampaikan pada Seminar Telaah Mutakhir tentang ASI. Jakarta:

FAOPS-Perinasia; 2001.

6. Anderson JW, Johnstone B, Remley D. Breastfeeding and cognitive development: a metaanalysis. Am J Clin Nutr. 1999;70:525–35.

7. Uauy R, Andraca de I. Human milk and breastfeeding for optimal mental development. J Nutr. 1995;125:2278S–80S.

8. Besar DS. Metode Amenorea Laktasi. Makalah yang disampaikan pada Seminar Telaah Mutakhir tentang ASI. Jakarta: FAOPS-Perinasia; 2001.

9. Davies-Adetugbo A OE. Maternal education, breastfeeding behaviours and lactational amenorrhea: studies among two ethnic communities in Ile Ife, Nigeria. Nutr Health.

1996;11:115–26.

10. Simandjuntak D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan pendamping ASI dini pada bayi di Kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya Jakarta Timur tahun 2001 [Internet]. Universitas Indonesia; 2002. Available from: http://lib.ui.ac.id/

bo/uibo/detail.jsp?id=72569&lokasi=lokal

11. Utomo B. The Slowing Progress of Breastfeeding Promotion Program in Indonesia: Causes and Recommendation, Kumpulan Makalah Diskusi Pakar bidang Gizi tentang ASI-MP ASI,Antropometri, BBLR, Kerjasama antara Persatuan Ahli Gizi Indonesia, LIPI, UNICEF.

2000.

12. Daniel J. Hruschka, Daniel W. Sellen, Aryeh D. Stein, Reynaldo Martorel. Delayed Onset Laktasion And Of Ending Full Breastfeeding Early In Rutal Guatemala. J Nutr [Internet].

Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 36

(19)

JIDAN p-ISSN : 2339-1731

Jurnal Ilmiah Bidan e-ISSN : 2581-1029

2003;133(8):2592–2599. Available from: https://academic.oup.com/ jn/ article/ 133/ 8 / 2592/4688023

13. Rivers, L.A.N, Chantry, C.J., Peerson, J.M., Cohen, R.J., Dewey, K.G. Delayed Onset Of Lactogenesis Among Firsttime Mothers Is Related To Maternal Obesity And Factors Associated With Ineffective Breastfeeding. Am J Clin Nutr [Internet]. 2010;92(3):574–84.

Available from: https://academic.oup.com/ajcn/article/92/3/574/4597439

14. Sari LP, Salimo H, Budihastuti UR. Optimizing the Combination of Oxytocin Massage and Hypnobreastfeeding for Breast Milk Production among Post-Partum Mothers. J Matern Child Heal [Internet]. 2017;1(1):20–9. Available from: oxytocin massage, hypnobreastfeeding, breast milk production, post-partum

15. Hapitria P. Pijat Laktasi. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya; 2017.

16. Hajerah, Mawarti R. Hubungan Status Gizi dengan Onset Laktasi pada Ibu Postpartum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta [Internet]. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ’AISYIYAH YOGYAKARTA; 2015. Available from:

http://digilib.unisayogya.ac.id/511/

17. Lestari RDA. Pengaruh Pijat Laktasi Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Primigravida (Studi Pada Ibu Postpartum di Desa Rejoyoso, Kec. Bantur, Kab. Malang). Universitas Muhammadiyah Malang; 2016.

Volume 6 Nomor 1. Juli – Desember 2018 37

Gambar

Tabel 2. Analisis Bivariabel Faktor yang Mempengaruhi Onset Laktasi  di Wilayah Kota Palangka Raya (n=40)
Tabel 3. Analisis Hubungan Onset Laktasi dengan Faktor Risiko  pada Ibu Postpartum di Wilayah Kota Palangka Raya (n=40)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan nilai tersebut hanya satu pola susunan yang masuk standar SNI atau lulus uji yaitu pola susunan dinding dalam- dinding dalam yang mempunyai nilai MoR sebesar

Applied linguistics is an umbrella term that covers a wide set of numerous areas of study connected by the focus on the language that is actually used.. The emphasis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui efek aplikasi Si dan Mn terhadap produksi senyawa metabolit sekunder (polifenol, tanin, selulosa, serat kasar dan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Kajian Hasil dan Kualitas Buah Cabai Merah ( Capsicum annum L.) Akibat Konsentrasi Nutrisi Lengkap dan

[r]

Demikian Pengumuman ini, apabila ternyata terdapat kekeliruan akan dilakukan perubahan.. PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PETERNAKAN DAN

[r]

Kariadi Periode 1 Januari 2011 – 31 Januari 2013 Berdasarkan Diagnosa Penyakit dan Jenis Operasi 47 5.3Deskripsi Pasien Operasi Bedah Jantung yang Meninggal di RSUP