• Tidak ada hasil yang ditemukan

(PERBARINDO), PIHAK PERTAMA. PT BPR DEVELOPER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "(PERBARINDO), PIHAK PERTAMA. PT BPR DEVELOPER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO)

DENGAN

PT BPR DEVELOPER TENTANG

SHARING BANDWIDTH JARINGAN BERSAMA PERBARINDO No. PIHAK PERTAMA : ……….

No. PIHAK KEDUA : 1234567

Pada hari ini, Rabu tanggal tiga Bulan Maret Tahun dua ribu dua puluh satu (03-03-2021), kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO), adalah suatu perhimpunan yang beranggotakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, dengan Anggaran Dasar yang dituangkan dalam Akta No.40 tanggal 22 November 2011 dan Akta No. 57 tanggal 19 Desember 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Jumini Setyoadi, SH, Mkn., dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI tanggal 9 April 2013 dengan Surat Keputusan No. AHU-66.AH.01.07.Tahun 2013 dan telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara RI No. 86 tanggal 25 Oktober 2013, tambahan Berita Negara No. 24/PERK/tahun 2013, dan telah mengalami perubahan yang dituangkan dalam Akta No. 01 tanggal 01-12-2014 yang dibuat dihadapan Notaris Ady Kusnadi, SH, MH., dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI tanggal 30 April 2015 dengan Surat Keputusan No. AHU- 27.AH.01.08.Tahun 2015, dan telah mengalami perubahan yang di tuangkan dalam akta No. 40 tanggal 23 Oktober 218 yang dibuat dihadapan Notaris Sunarto, S.H., dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI tanggal 25 Oktober 2018 dengan Surat Keputusan No. AHU-0000839.AH.01.08.Tahun 2018, yang berkedudukan di Komplek Patra II No. 46 Jl.

Jend. Ahmad Yani By Pass Cempaka Putih Jakarta Pusat, dalam perbuatan hukum ini diwakili oleh JOKO SUYANTO selaku Ketua Umum dan RIWANDARI JUNIASTI selaku Sekretaris Jenderal, dan karenanya sah untuk bertindak untuk dan atas nama Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO) , selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA .

2. PT BPR DEVELOPER, dalam hal ini diwakili oleh Ahmad, jabatan sebagai Direktur Utama, berdasarkan Akta Notaris 123435634 , tanggal 03 March 2021 yang dibuat di hadapan notaris Ane dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI tanggal

04 March 2021 dengan Surat Keputusan No 12345 karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. PT BPR DEVELOPER, NPWP: 123456 , berkedudukan di Bandung , beralamat di ACCOUNT DEVELOPER , selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

(2)

menerangkan sebagai berikut bahwa :

a. PIHAK PERTAMA telah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil) terkait dengan pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Dalam Layanan Perbankan khususnya BPR-BPRS dan telah memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan SHARING BANDWIDTH jaringan komunikasi data Perbarindo dan terhubung dengan sistem data warehouse Ditjen Dukcapil.

b. PIHAK PERTAMA telah menyiapkan jaringan komunikasi data dari Sistem Informasi Perbarindo ke sistem data warehouse kependudukan Ditjen Dukcapil.

c. PIHAK PERTAMA telah menyiapkan aplikasi yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Ditjen Dukcapil.

d. PIHAK PERTAMA telah menyiapkan aplikasi data balikan yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Ditjen Dukcapil.

e. PIHAK KEDUA bersedia berlangganan Sharing Bandwidth Jaringan Bersama Perbarindo dan sistem aplikasi data kependudukan yang dibangun oleh PIHAK PERTAMA, dibuktikan dengan telah mengembalikan Formulir Berlangganan ke PIHAK PERTAMA dan mendaftar secara online di Sistem Informasi Perbarindo serta telah melunasi iuran Perbarindo.

f. PIHAK KEDUA telah menyiapkan perangkat komputer dan jaringan komunikasi data berbasis internet yang akan digunakan untuk mengakses sharing bandwidth jaringan bersama Perbarindo.

Bahwa PARA PIHAK telah sepakat untuk saling bekerjasama dengan memelihara itikad baik dan standar bisnis yang seharusnya dilangsungkan, serta sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1

MAKSUD DAN TUJUAN

1. PIHAK PERTAMA mengembangkan dan menyelenggarakan Layanan Sharing Bandwith Jaringan Bersama untuk mengakses data kependudukan DitJen Dukcapil bertujuan untuk menciptakan suatu fasilitas layanan dengan berbiaya terjangkau bagi setiap BPR/BPRS Anggota, dan untuk kebutuhan biaya operasional penyelenggara layanan maka setiap BPR/BPRS Anggota akan dikenakan biaya – biaya iuran guna membiayai kegiatan operasional penyelenggaraan layanan baik itu biaya personel, biaya administrasi kantor, biaya transportasi dan akomodasi, biaya infrastruktur, biaya jaringan komunikasi data, biaya pengembangan aplikasi, biaya pengadaaan server dan lainnya.

2. PIHAK KEDUA bermaksud untuk menggunakan layanan sharing bandwidth jaringan bersama Perbarindo untuk mengakses data kependudukan Ditjen Dukcapil sesuai dengan Perjanjian Kerjasama antara Ditjen Dukcapil dengan PIHAK KEDUA.

(3)

PASAL 2

RUANG LINGKUP KERJASAMA

1. PIHAK PERTAMA menyediakan jaringan komunikasi data yang terhubung dengan Ditjen Dukcapil untuk digunakan PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA menyediakan sistem aplikasi untuk mengakses data kependudukan sesuai spesifikasi teknis yang ditentukan Ditjen Dukcapil, untuk digunakan PIHAK KEDUA, sesuai dengan Perjanjian Kerjasama antara Ditjen Dukcapil dengan PIHAK KEDUA.

3. PIHAK KEDUA mendaftarkan Kode Aktivasi setiap terminal Komputer yang digunakan dan menjamin perangkat komputer resmi milik PIHAK KEDUA.

4. PIHAK KEDUA menjamin bahwa aplikasi Sharing Bandwidth Jaringan Bersama Perbarindo, dioperasikan oleh pegawai resmi PIHAK KEDUA.

5. PIHAK KEDUA menjamin apabila di kemudian hari ditemukan penyalahgunaan terhadap sharing bandwidth jaringan komunikasi PIHAK PERTAMA dan penyalahgunaan sistem aplikasi yang disiapkan oleh PIHAK PERTAMA, penyalahgunaan terminal komputer yang didaftarkan, penyalahgunaan data kependudukan, maka PIHAK PERTAMA berwenang langsung dan seketika memutuskan Perjanjian Kerjasama ini dan PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi baik material maupun imaterial yang akan ditetapkan kemudian hari.

6. PIHAK KEDUA 6.berkewajiban menjaga kepentingan PARA PIHAK dan kepentingan Ditjen Dukcapil. Apabila dikemudian hari, Ditjen Dukcapil dirugikan akibat kerjasama ini karena tindakan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dan pihak terafiliasi kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA bersedia memenuhi kewajiban yang diminta oleh Ditjen Dukcapil atau yang telah ditetapkan melalui keputusan Pengadilan.

(4)

JANGKA WAKTU PERJANJIAN DAN PENGAKHIRAN KERJASAMA

1. Perjanjian ini berlaku selama perjanjian kerjasama PIHAK KEDUA dengan Ditjen Dukcapil berlaku.

2. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan copy bukti Perjanjian Kerjasama yang telah dilegalisir berikut perubahan dan/atau perpanjangannya.

3. Hak dan Kewajiban PARA PIHAK yang timbul sebelum berakhir/batalnya Perjanjian ini tidak secara otomatis hapus dengan berakhir/batalnya Perjanjian Kerjasama ini. PARA PIHAK harus menyelesaikan Hak dan Kewajiban sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama ini dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal berakhirnya Perjanjian Kerjasama.

4. Perjanjian ini tetap berlaku serta mengikat terhadap adanya perubahan atas susunan pengurus atau pengganti maupun penerus hak-kewajiban dari PARA PIHAK yang sah dan terikat pada seluruh syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini.

5. 4.Perjanjian Kerjasama ini tetap berlaku serta mengikat terhadap adanya perubahan atas susunan pengurus atau pengganti maupun penerus hak-kewajiban dari PARA PIHAK yang sah dan terikat pada seluruh syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini.

6. 5.Perjanjian Kerjasama ini dapat berakhir karena salah satu sebab di bawah ini:

a. Diakhiri oleh salah satu pihak berdasarkan pemberitahuan tertulis yang diberikan paling lambat 1 (satu) bulan kalender sebelumnya kepada pihak lainnya, dan dapat berakhir berdasarkan perintah dari Ditjen Dukcapil; atau

b. Kejadian penyalahgunaan sistem/askses sebagaimana ditetapkan pada Pasal 2 ayat 5, atau c. Perjanjian antara PIHAK PERTAMA dan Ditjen Dukcapil berakhir; atau

d. Diakhiri secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA karena keterlambatan pembayaran iuran selama 6 (enam) bulan berturut-turut atau 6 bulan secara akumulatif.

PASAL 4

PENGHENTIAN HAK AKSES

1. Pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 diikuti dengan penghentian akses secara tetap (permanen).

2. PIHAK PERTAMA berwenang menghentikan akses untuk sementara waktu apabila PIHAK KEDUA terlambat membayar iuran berikut denda keterlambatan.

3. PIHAK PERTAMA akan membuka akses apabila PIHAK KEDUA telah melunasi seluruh tunggakan iuran berikut denda keterlambatan.

4. Jika PIHAK KEDUA belum melakukan pembayaran sesuai diatur di ayat 1 (satu) diatas, maka PIHAK KEDUA sepakat akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 2/1000 (dua per seribu) setiap hari kalender dan maksimal 5% (5 per seratus) dari biaya yang ditagihkan.

5. Pembayaran dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMAdengan cara transfer antar bank melalui mekanisme pembayaran Virtual Account ke rekening PIHAK PERTAMA, yang tata caranya dilakukan seperti yang tertuang dalam lampiran Perjanjian Kerjasama ini.

6. Jika nilai denda sudah mencapai nilai maksimum(dua bulan berturut-turut tidak melakukan pembayaran), maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan penghentian layanan secara sepihak, sampai dengan dilakukan pembayaran total tagihan dan denda.

(5)

PASAL 5

IURAN LAYANAN SHARING BANDWIDTH JARINGAN BERSAMA PERBARINDO

1. PARA PIHAK sepakat bahwa iuran layanan Sharing Bandwidth Jaringan Bersama Perbarindo dan sistem aplikasinya akan dibebankan kepada PIHAK KEDUA dengan keterangan sebagai berikut :

Kategori BPR/BPRS

Kategori

BPR/BPRS (V) Biaya Aktivasi Biaya

Bulanan(5 PC)

Penambahan + 1 PC (isi dgn angka)

BPRKU 1 Rp550.000,- Rp550.000,- Rp110.000,- max 3

BPRKU 2 Rp1.100.000,- Rp825.000,- Rp165.000,- max 5

BPRKU 3 Rp1.650.000,- Rp1.100.000,- Rp220.000,- max 10

*harga sudah termasuk pajak yang berlaku

Silahkan berikan tanda (V) sesuai kategori BPR/BPRSnya dan jika akan melakukan penambahan PC, silahkan isi angka pada kolom penambahan PC sesuai kebutuhan masing- masing BPR/BPRS.

2. Penggunaan Aplikasi maksimal untuk 5 (lima) unit terminal komputer.

3. Invoice akan diberitahukan 7 (tujuh) hari sebelum tanggal jatuh tempo (tanggal 20 setiap bulannya).

4. Invoice akan diberitahukan ulang 2 (dua) hari sebelum jatuh tempo apabila belum dilakukan pembayaran.

5. Aplikasi akan terhenti otomatis apabila belum dilakukan pembayaran sampai jatuh tempo.

6. Aplikasi akan aktif kembali apabila pembayaran telah diselesaikan berikut tunggakan dan denda.

7. Jika PIHAK KEDUA belum melakukan pembayaran sesuai ayat 1 (satu) di atas, maka PIHAK PERTAMA akan mengenakan denda keterlambatan sebesar 2/1000 (dua per seribu) setiap hari kalender dan maksimal 5% (5 per seratus) dari biaya yang ditagihkan.

8. Pembayaran dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan cara transfer antar bank melalui mekanisme pembayaran Virtual Account ke rekening PIHAK PERTAMA, yang tata caranya dilakukan seperti yang tertuang dalam lampiran Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 6 KERAHASIAAN

1. Selama berlakunya Perjanjian ini dan pada setiap waktu sesudahnya, kecuali bila disyaratkan lain oleh hukum, maka :

1. PIHAK PERTAMA, maupun PIHAK KEDUA termasuk yang terafiliasi, subsidiari dan karyawan (kecuali bila diwajibkan oleh Undang-undang yang berlaku) baik sebelum maupun sesudah berakhirnya Perjanjian ini, tidak berhak mengungkapkan data dan informasi-informasi rahasia yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini kepada siapapun yang tidak diberi wewenang tertulis oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

2. Kewajiban untuk menyimpan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini menjadi tidak berlaku, apabila informasi tersebut diperintahkan untuk dibuka untuk memenuhi perintah pengadilan atau badan pemerintahan lain yang berwenang berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

(6)

PEMBERITAHUAN KORESPONDENSI

1. 1.Setiap pemberitahuan, permintaan, dan lain-lain berkaitan dengan Perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dan harus dikirim dengan surat tercatat, jasa kurir, dikirim secara langsung dengan mendapatkan tanda terima, atau melalui e-mail dan sarana elektronik lainnya, yang ditujukan ke alamat:

DPP PERBARINDO

Alamat : Rumah Perbarindo, Komp. Patra II No. 46, Jl. Jend Ahmad Yani Bypass Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Telp/Fax : 021- 4261445, 021-4261463 Email : dpp@perbarindo.or.id PIC : M. Ridho 0857-70789690 PT BPR DEVELOPER

Alamat : ACCOUNT DEVELOPER Telp : 12345678

Email : sip@sip.co.id

PIC : Angga 081234677231

2. Setiap perubahan salah satu pihak sebagaimana dirinci di atas wajib diberitahukan kepada pihak lainnya melalui sarana sebagaimana disebutkan pada ayat (1) dan perubahan dimaksud baru efektif berlaku setelah perubahan korespondensi dimaksud ditetapkan dalam adendum Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN KEDUDUKAN HUKUM

1. Setiap sengketa, kontroversi, perbedaan pendapat dari PARA PIHAK, sehubungan dengan Perjanjian ini serta pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian Kerjasama ini (“Perselisihan”) harus sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah mufakat oleh PARA PIHAK selambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah salah satu PIHAK memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya atas adanya Perselisihan.

2. Apabila perselisihan dan sengketa antara PARA PIHAK sehubungan dengan Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, maka PARA PIHAK setuju untuk diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

3. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan diberlakukan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

(7)

PASAL 9 ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini, akan dibicarakan secara musyawarah oleh PARA PIHAK dan akan dituangkan dalam suatu addendum yang ditandatangani PARA PIHAK dan merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 10

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. PARA PIHAK tidak bertanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam pelaksanaan kewajiban masing-masing berdasarkan Perjanjian ini sepanjang keterlambatan atau kegagalan tersebut disebabkan oleh keadaan memaksa (force majeure) dengan ketentuan bahwa pihak yang terhalangi pelaksanaan kewajibannya karena keadaan memaksa tersebut harus berusaha keras untuk mengatasi atau menghindarkan keadaan memaksa tersebut.

2. “Keadaan Memaksa”untuk keperluan Perjanjian ini berarti kejadian atau keadaan di luar kekuasaan Pihak yang pelaksanaan kewajibannya terpengaruh yang berakibat terhalangnya pelaksanaan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini, termasuk tapi tidak terbatas pada keputusan atau pembatasan dari pemerintah, kehendak Tuhan, pemogokan, perang, kerusuhan, huru-hara, kebakaran, ledakan, gempa bumi, sabotase, bahaya laut, atau embargo serta perubahan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mempengaruhi lingkup Perjanjian ini.

3. Kepada pihak yang mengalami peristiwa tersebut wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang dirugikan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak berakhirnya peristiwa tersebut dan PARA PIHAK sepakat akan membuat kesepakatan tersendiri untuk menjalankan Hak dan Kewajiban dari masing-masing pihak atas peristiwa tersebut.

PASAL 11

PERNYATAAN DAN JAMINAN

Sehubungan dengan Perjanjian ini dan akibat hukumnya, PARA PIHAK menyatakan dan menjamin hal-hal sebagai berikut :

1. PARA PIHAK adalah pihak-pihak yang berhak, berwenang, memiliki ijin-ijin yang diperlukan dan/atau mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan usahanya dan/atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

2. Perwakilan PARA PIHAKyang menandatangani Perjanjian ini adalah pihak yang berwenang bertindak untuk dan atas PARA PIHAK dan telah memperoleh ijin-ijin yang diperlukan untuk mewakili PARA PIHAK termasuk untuk menandatangani dan melaksanakan Perjanjian ini.

3. Penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian ini tidak melanggar perjanjian-perjanjian lain yang mengikat PARA PIHAK.

(8)

PENUTUP

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, diberikan kepada dan telah diterima oleh PARA PIHAK untuk dilaksanakan dan mulai berlaku efektif pada hari, tanggal, bulan, disebutkan pada awal Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA PERBARINDO

PIHAK KEDUA PT BPR DEVELOPER

Materai 10.000

JOKO SUYANTO Ketua Umum

RIWANDARI JUNIASTI Sekretaris Jenderal

AHMAD Direktur Utama

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki kemampuan untuk menyediakan barang yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar yang telah ditetapkan oleh BMKG..

Jika dalam spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Pertamina mensyaratkan Pemilik Kapal untuk menyediakan peralatan untuk Ship to Ship (STS) Transfer, maka Pemilik Kapal

bahwa seseorang dapat mengadakan perjanjian untuk kepentingan pihak ketiga,.. dengan suatu syarat yang ditentukan. Sedangkan di dalam Pasal 1318 KUH Perdata,. tidak hanya

Pionir Beton dengan  penggunaan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan untuk setiap jenis pekerjaan struktur.. Semua Pekerjaan

Jika dalam spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Pertamina mensyaratkan Pemilik Kapal untuk menyediakan peralatan untuk Ship to Ship (STS) Transfer, maka Pemilik Kapal

Jika dalam spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Pertamina mensyaratkan Pemilik Kapal untuk menyediakan peralatan untuk Ship to Ship (STS) Transfer, maka Pemilik

Jika dalam spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Pertamina mensyaratkan Pemilik Kapal untuk menyediakan peralatan untuk Ship to Ship (STS) Transfer, maka Pemilik Kapal

bahwa untuk menjamin hasil pengadaan barang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam kontrak, Kepolisian Negara Republik Indonesia perlu melakukan pengawasan