• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN, AUDIT INTERNAL DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UNIVERSITAS HALU OLEO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN, AUDIT INTERNAL DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UNIVERSITAS HALU OLEO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 1

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN,

AUDIT INTERNAL DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

Omasrianto

1)

1)Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Hasbudin

2)

dan Arifuddin Mas’ud

2

)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo

ABSTRACT

This study aimed to determine the impact of financial manager’s competence, internal audit and internal control system on the financial reports at Halu Oleo University. The study considered primary data collected using a questionnaire. Respondents of this study were 87 financial managers. The study investigated the competence of financial managers, internal audit and internal control system as independent variables, the quality of financial reports as a dependent variable.

Data analysis was perfomed using regresion wich was run on the SPSS 23 and was explained using descriptive statistic and inferential statistic analysis. Result of the study showed that the competence of financial managers had not significant effect on the quality of financial report, internal audit had significant effect on the quality of financial report, and internal control system had significant effect on the quality of financial report.

Keywords: Competence of Financial Managers, Internal Audit, Internal Control System, Quality of Financial Report

1. PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas informasi pelaporan keuangan, pemerintah merevisi PP No.24 Tahun 2005 dengan mengeluarkan PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP yang berbasis akrual.

Penerapan akuntansi berbasis akrual diperlukan untuk menghasilkan pengukuran kinerja yang lebih baik, serta untuk memfasilitasi manajemen keuangan/ aset yang lebih transparan dan akuntabel. Perubahan akuntansi berbasis kas menjadi akrual bukan sekedar masalah teknis pencatatan transaksi dan menyajikan laporan keuangan, tetapi membutuhkan kebijakan akuntansi (accounting policy), perlakuan akuntansi untuk suatu transaksi (accounting treatment), pilihan akuntansi (accounting choice), serta mendesain atau menganalisis sistem akuntansi yang ada.

Laporan keuangan yang berkualitas menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 adalah laporan keuangan yang memiliki karakteristik relevan, andal, dapat dibandingkan serta dapat dipahami. Relevan yaitu informasi yang termuat didalamnya dapat memengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Andal yaitu informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Dapat dipahami dalam artian dapat dimengerti oleh pengguna dan

(2)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 2 dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

Kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kompetensi sumber daya manusia, audit internal berdasarkan hasil penelitian Choirunisah (2008); Darman (2009); Irwan (2011); dan Roviyanti (2011). Sumber daya manusia adalah pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi tujuannya sebagaimana yang dinayatakan oleh Sudarmanto (2009:76). Suatu sistem yang sebaik apapun akan sia-sia begitu saja, apabila tidak ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang memadai. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam menciptakan laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan oleh Simanjuntak (2005:72) bahwa penyiapan dan penyusunan laporan keuangan memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi serta menguasai akuntansi pemerintahan. Bastian (2006:55), Roviyanti (2011) dan Zeyn (2011) juga menegaskan bahwa kompetensi SDM aparatur dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai SAP akan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

Peran dan fungsi audit internal dalam rangka membantu manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dilaksanakan melalui pemberian jaminan (assurance activities) dan layanan konsultansi (consulting activities) sesuai standar, sehingga memberikan perbaikan efisiensi dan efektivitas atas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern organisasi. Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah mengatur bahwa pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilaksanakan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan yang telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor.

Perkembangan jasa yang diberikan oleh aparat pengawasan internal (auditor internal) dewasa ini mengalami peningkatan yang luar biasa, untuk merefleksikan pemberdayaan kedudukan unit pengawasan internal dalam suatu organisasi. Peran sebagai watchdog yang selama ini menjadi ciri khas unit pengawasan internal telah mengalami pergeseran dan perluasan menjadi konsultan dan katalis bagi organisasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, makapermasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kompetensi pengelola keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuanganUniversitas Halu Oleo?

2. Apakah audit internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo?

3. Apakah sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo?

2. TINJAUAN PUSTAKA Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan pada dasarnya merupakan teori yang muncul karena adanya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. Teori ini mengasumsikan bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dan agen.Prinsipal mengontrak agen untuk melakukan pengelolaan sumber daya dalam perusahaan dan berkewajiban untuk memberikan imbalan kepada agen sedangkan agen berkewajiban melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan bertanggungjawab atas tugas yang dibebankan kepadanya.

Lane (2000:31) menyatakan bahwa hubungan prinsipal dan agen terjadi apabila tindakan yang dilakukan seseorang memiliki dampak pada orang lain atau ketika seseorang sangat tergantung pada tindakan orang lain. Pengaruh atau ketergantungan ini diwujudkan dalam

(3)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 3 kesepakatan-kesepakatan dalam struktur institusional pada berbagai tingkatan, seperti norma perilaku dan konsep kontrak antara keduanya.

Giraldi (2001) menyatakan bahwa teori keagenan dilandasi oleh 3 (tiga) asumsi yaitu (a) asumsi tentang sifat manusia; (b) asumsi tentang keorganisasian dan (c) asumsi tentang informasi.

Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat mementingkan diri sendiri (self interest) memiliki keterbatasan rasionalitas(bounded rationality) dan tidak menyukai resiko (risk aversion). Asumsikeorganisasian menekankan adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas. Asimetri informasi (asimmetric information) merupakan informasi yang tidak seimbang karena perbedaan distribusi informasi antara prinsipal dan agen.

Teori Good Governance

Amachi (2012) mengemukakan good governance adalah suatu sistem tata kelola yang diselenggarakan dengan mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi proses institusional, termasuk faktor-faktor yang berkaitan dengan fungsi regulator. Ia juga menambahkan bahwa

―Pengertian Good governance sebenarnya sama baik di sektor swasta (korporasi) maupun pemerintah, yaitu adany sistem dalam pelaksanaan dan sekaligus adanya pengawasan, adanya struktur yang jelas, adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas diantara peserta yang terlibat, dan fungsiperan serta dari semua pihak termasuk stake holder,termasuk peraturan dan prosedur dalam pengambilan keputusan (penentuan kebijakan), yang memberikan konsekuensi terciptanya suatu struktur yang dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan sistim pengawasan yang melekat dan terpadu.

Prinsip mengenai good governance menurut Amachi (2012) dapat disajikan sebagai berikut ini:

1. Transparansi.

Keterbukaan baik terhadap prosedur, mekanisme dan praktik serta hasil pengawasan yang dilakukan. Hal ini terkait erat dengan sistem komunikasi dan pelaporan yang menjamin pengungkapan (disclosure) atas implementasi prinsip GCG dalam perusahaan dan kinerja perusahaan, serta informasi-informasi penting lainnya kepada shareholders secara memadai, akurat dan tepat waktu.

2. Akuntabilitas.

Perusahaan menguraikan peran dan tanggung jawab setiap Komisaris, Direktur dan Manajer Senior dengan jelas, beserta ukuran pencapaiannya. Prinsip ini terkait erat dengan proses pengukuran kinerja, pengawasan dan pelaporan.

3. Responsibilitas.

Setiap individu dalam perusahaan harus bertanggung jawab atas segala tindakannya, terutama yang berkenaan dengan peranan dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Prinsip ini erat kaitannya dengan manajemen atas risiko-risiko yang dihadapi perusahaan dengan tujuan untuk melindungi bahkan meningkatkan nilai /kepentingan stakeholders dan Pemegang Saham.

4. Independensi.

Para Komisaris, Direktur, ataupun Manajer Senior dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya harus bebas dari segala bentuk benturan kepentingan yang berpotensi untuk muncul. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara independen, bebas dari segala bentuk tekanandari pihak lain, sehingga dapat dipastikan bahwa keputusan itu dibuat semata-mata demi kepentingan perusahaan.

5. Fairness.

Perlakuan yang adil dan berimbang kepada para pemegang saham ataupun pemangku kepentingan yang terkait (equitable treatment).

(4)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 4

Kompetensi

Menurut Wibowo (2007: 88) kompetensi merupakan dimensi perilaku yang berada di belakang kinerja kompeten. Sering dinamakan kompetensi perilaku karena dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana orang berperilaku ketika mereka menjalankan perannya dengan baik.

Wansyah (2012) dalam pengelolaan keuangan yang baik, Pengelola Keuangan harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang didukung latar belakang pendidikan, sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan.

Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan oleh Gomes (2013) bahwa sumber daya manusia yang tepatlah yang akan menjadi aset berharga dalam organisasi karena dalam suatu organisasi hal pertama dan utama yang harus diperhatikan adalah orangnya, setelah itu baru membahas visi, misi, strategi atau hal-hal lainnya yang diperlukan.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya menunjukkan bahwa pengelola keuangan yang kompeten dapat dilihat dari pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pendidikan

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Istilah pendidikan digunakan untuk menyadarkan pemakai informasi tentang informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem dan berbagai persyaratan yang ditetapkan oleh pemakai yang dapat dipenuhi oleh sistem akuntansi yang dirancang. Puncak segala kegiatan pengembangan dan perancangan sistem informasi adalah terletak pada tahap implementasi. Dimana pendidikan merupakan tahap implementasi yang dilakukan perusahaan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi dapat dilaksanakan secara operasional

Menurut Meuthia (2008) mengemukakan bahwa dimilikinya pendidikan formal yang memadai dengan latar belakang akuntansi untuk staf bagian akuntansi akan memudahkan staf dalam menjalani rutinitas pekerjaannya. Staf akuntansi yang memiliki pendidikan yang relevan dengan pekerjaanya akan memiliki kemampuan yang tercemin dari hasil pekerjaanya. Inidikator pendidikan seperti tingkat pendidikan formal, kompetensi dibidang akuntansi, IPK.

2. Pelatihan

Menurut Gomes (2013) yang dimaksud dengan pelatihan kerja adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan-tujuan para pekerja secara perseorangan. Menurut Mulyadi (2001) Pelatihan kerja ditujukan kepada karyawan yang akan mengoperasikan system akuntansi. Karyawan yang mengoperasikan sistem terdiri dari karyawan yang bertugas untuk menyiapkan masukan, mengolah data, dan mengoperasikan dan menjaga komponen fisik dan logis sistem akuntansi. Pelatihan kerja ditujukkan kepada karyawaan yang mengoperasikan sistem untuk menyiapkan mereka menghadapi awal pengoperasian system.

Menurut Rivai (2001) dengan adanya karyawan dan serikat pekerja sebagai pengguna informasi akuntansi yang potensial, dan untuk berbagai alasan yang baik, tampak bahwa laporan keuangan tahunan bagi pemegang saham bukan merupakan dokumen yang dapat mencakup kepentingan semua pihak (allinclusive). Solusinya terletak pada pembuatan

(5)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 5 laporan keuangan yang khusus bagi karyawan dan serikat pekerja termasuk dalam lampiran, menunjukkan data kuantitatif seperti jumlah karyawan, pendidikan dan pelatihan kerja.

3. Pengalaman Kerja

Robbins (2003) mengungkapkan bahwa pengalaman kerja dapat diperoleh langsung lewat pengalaman atau praktek atau bisa juga secara langsung, seperti dari membaca. Selain itu kinerja masa lalu pada pekerjaan serupa dapat menjadi indikator terbaik dari kinerja dimasa akan datang. Dengan pengalaman yang dimiliki oleh staf akuntansi, akan sangat membantu dalam proses penyajian informasi akuntansi yang berkualitas.

Audit Internal

Internal audit di seluruh dunia melakukan kegiatan yang cukup bervariasi tergantung pada kondisi dan kebutuhan organisasi. Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda‐beda dalam organisasi untuk menentukan apakah: (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi organisasi telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif—semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.

Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern biasanya akan mutlak diperlukan seiring dengan tumbuhnya dan berkembangnya transaksi/bisnis perusahaan. Menurut Hery (2013: 159) pengertian pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan.

Kerangka kerja pengendalian intern yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan A.S dikeluarkan oleh Committee of sponsoring organizations (COSO). Hery (2013: 90) mengemukakan mengenai komponen pengendalian intern meliputi:

1. Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian intern terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian intern serta arti pentingnya bagi entitas tersebut. Tanpa adanya lingkungan pengendalian yang efektif, keempat komponen lainnya mungkin tidak akan menghasilkan pengendalian intern yang efektif. Lingkungan pengendalian berfungsi sebagai payung bagi keempat komponen pengendalian intern lainnya

2. Penilaian Risiko

Menilai resiko merupakan komponen kedua dari pengendalian intern. Penilaian resiko merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dalam mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Resiko dapat berasal dari dalam atau luar perusahaan.

Resiko yang berasal dari luar perusahaan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan, yang termasuk didalam resiko ini adalah tantangan yang berasal dari pesaing, perubahan kondisi ekonomi, kemajuan teknologi, peraturan pemerintah, dan bencana alam. Resiko yang berasal dari dalam perusahaan berkaitan dengan aktivitas tertentu didalam organisasi misalnya karyawan yang tidak terlatih, karyawan yang tidak memiliki motivasi, atau

(6)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 6 perubahan dalam tanggung jawab manajemen sehingga tidak efektifnya dewan direksi dan tim audit.

Manajemen bertanggung jawab dalam menentukan resiko yang dihadapi oleh organisasi dalam mencapai tujuannya, memperkirakan tingkat pengaruh dari setiap resiko, menilai kemungkinannya, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi pengaruhnya atau kemungkinannya

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur selain yang telah dimasukan dalam keempat komponen lainnya, yang membantu untuk meyakinkan bahwa tindakan- tindakan yang penting telah dilakukan untuk mengatasi risiko-risiko dalam mencapai tujuan organisasi.

4. Informasi dan Komunikasi

Komponen ke empat dari pengendalian intern adalah informasi dan komunikasi. Informasi diperlukan oleh semua tingkatan manajemen organisasi untuk mengambil keputusan dan mengetahui kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditentukan. Infomasi yang berkualitas diidentifikasi, diambil/diterima, diproses dan dilaporkan oleh sistem informasi. Komunikasi sudah tercakup daam sistem informasi. Komunikasi terjadi pula dalam bentuk tindakan manajemen. Komunikasi harus dapat menyampaika pesan dengan jelas dari manajemen bahwa karyawan harus melakukan pengendalian intern dengan serius.

5. Pengawasan

Aktivitas pengawasan atau pemantauan berhubungan dengan penilaian atas mutu pengendalian intern secara berkesinambungan (berkala) oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian telah berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan kondisi yang ada dalam perusahaan.

Kualitas Laporan Keuangan

Kondisi Keuangan merupakan suatu potret yang menggambarkan neraca pada suatu waktu tertentu (snapshot) keuangan perusahaan, yang meliputi aset atau sumber daya (resources) perusahaan dan klaim atas aset tersebut (meliputi hutang dan saham sendiri). Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan rugi- laba, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca, maka dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan. Sedangkan analisa terhadap Laporan Rugi-Laba akan memberikan gambaran tentang perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

PP Nomor 71 tahun 2010 menyatakan bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yakni:

1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan jika informasi yang termuat di dalamnya dapat memengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Informasi keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang relevan antara lain memiliki karakteristik:

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), yaitu informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi di masa lalu.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

(7)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 7 c. Tepat waktu, yakni informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap, yakni informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi dapat dicegah.

2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:

a. Penyajian jujur, yaitu informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

b. Dapat diverifikasi (veriability), yaitu informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralitas, yaitu informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan yaitu informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.

4. Dapat dipahami yaitu informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

Konsep Penelitian

Kualitas laporan keuangan merupakan persyaratan normatif yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat. Faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan adalah terbentuknya sebuah sistem pengelolaan yang menjadi acuan dalam proses pertanggungjawaban keuangan. Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam menghasilkan laporan keuangan berkualitas adalah kompetensi pengelola keuangan. Betapapun baiknya standar dan sistem yang dibuat, bila pengelola keuangan yang menjalankan standar dan sistem itu tidak mempunyai kompetensi yang memadai maka hasilnya tidak akan sesuai dengan yang seharusnya. Disamping itu audit internal juga diharapkan dapat membantu dan mendorong terciptanya keandalan laporan keuangan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pemerintahan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan melalui kegiatan Assurance dan Consulting

.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya secara statistik. Penelitian ini ingin membuktikan kompetensi pengelola keuangan, audit internal dan sistem pengendalian intern yang diduga berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

(8)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 8 Universitas Halu Oleo. Perumusan hipotesis penelitian berdasarkan urutan-urutan variabel yang rasional adalah sebagai berikut:

H1: Kompetensi pengelola keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo

H2: Audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo

H3: Sistem pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo

Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel independen yakni Kompetensi Pengelola Keuangan (X1), Audit Internal (X2) dan Sistem Pengendalian Intern (X3) sedangkan Kualitas Laporan Keuangan (Y) merupakan variabel dependen.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Universitas Halu Oleo yang beralamat di Jln. HEA Mokodompit Kendari.

Sampel menurut Sugiyono (2013:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu atau dengan pertimbangan (judgement) tertentu.

3. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Deskripsi karakteristik Responden

Karakteristik responden diperlukan untuk mengetahui informasi umum yang menjadi responden penelitian. Informasi umum yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia dan pendidikan. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Karakteristik Responden

Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin

 Laki-Laki

 Perempuan

46 18

72%

28%

Usia

 < 30

 30 – 39

 40 – 49

 >49

2 3 42 17

3%

5%

66%

27%

Pendidikan

 SLTA

 DIII

 S-1

 S-2

 S-3

12 2 32

9 9

18%

3%

50%

14%

(9)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 9 14%

Sumber : Data diolah (2017) Uji Analisis Regresi Berganda

Variabel Beta t-Value Sig.

Kompetensi

Pengelola Keuangan (X1)

0,010 0,172 0,864 Audit Internal (X2) 0,827 12,853 0,000 Sistem Pengendalian

Intern (X3) 0,166 3,298 0,002

Constant : -7,706 R : 0,972 R Square : 0,945 F-value : 346,928 Sig. F : 0,000

Sumber Data diolah (2017) Uji Hipotesis

H1: Kompetensi pengelola keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo.

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai menghasilkan nilai standardized beta untuk pengaruh kompetensi pengelola keuangan terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,010 yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dengan uji t-test menunjukan nilai sebesar 0,172 dengan probabilitas 0,864 yang lebih kecil dari t-tabel untuk df=64 (n-2; sig. 5%) sebesar 1.667 dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis 1 ditolak.

H2 : Audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo.

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai standardized beta untuk pengaruh audit internal terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,827 yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dengan uji t-test menunjukan nilai sebesar 12,853 dengan probabilitas 0,000 yang lebih besar dari t-tabel untuk df=64 (n-2; sig. 5%) sebesar 1.667 dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis 2 diterima.

H3 : Sistem pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo.

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai standardized beta untuk pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,166 yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dengan uji t-test menunjukan nilai sebesar 3,298 dengan probabilitas 0,002 yang lebih besar dari t-tabel untuk df=64 (n-2; sig. 5%) sebesar 1.667 dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis 3 diterima.

4. PEMBAHASAN

Pengaruh Kompetensi Pengelola Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Hasil uji statistik diketahui bahwa nilai standardized beta untuk pengaruh kompetensi pengelola keuangan terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,010 yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dengan uji t-test menunjukan nilai sebesar 0,172 dengan probabilitas

(10)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 10 0,864 yang lebih kecil dari t-tabel untuk df=64 (n-2; sig. 5%) sebesar 1.667 dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05.

Sudarmanto (2009: 48) menyatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki seseorang, yang menjadi bagian dari dirinya, sehingga dia bisa menjalankan penampilan kognisi, afeksi, dan perilaku psikomotorik tertentu. Hal ini dapat dilihat pada sebaran jawaban responden 2,8750 yang rata-rata menjawab netral untuk pernyataan mengenai kompetensi pendidikan yang mereka miliki yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan. Berdasarkan hasil uji tersebutdapat dijelaskan, bahwa penyusunan laporankeuangan harus dilakukan dengan cermat,akurat dan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan agarmenghasilkan informasi laporan keuanganyang dapat diandalkan. Berdasarkan data dari jawabanresponden rata-rata pendidikan pegawai pengelola keuangan adalah lulusan yang bukan berlatar belakang pendidikan akuntansi,maka dianggap tidak cukup memadai untuk menjalankan tugas sebagai pengelolakeuangan dalam menghasilkan output laporan keuangan yang memadai.

Hasil uji ini sejalan dengan hasil penelitian Indriasari (2008) pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir yang menyatakan, bahwa kapasitas pengelola tidak berpengaruh signifikan terhadap keterandalan kualitas laporan keuangan. Hasil Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Winindyaningrum (2010) yang menyatakan, bahwa pengelola berpengaruh tidak signifikan terhadap ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Pengaruh Audit Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Hasil uji statistik diketahui bahwa nilai standardized beta untuk pengaruh audit internal terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,827 yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dengan uji t-test menunjukan nilai sebesar 12,853 dengan probabilitas 0,000 yang lebih besar dari t-tabel untuk df=64 (n-2; sig. 5%) sebesar 1.667 dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Audit Internal menurut Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (2014: 5) adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lainnya berupa asistensi, sosialisasi dan konsultansi terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik.

Sebaran jawaban responden menyatakan setuju dengan rata-rata jawaban responden 4, 3125 bahwa audit internal Universitas Halu Oleo telah menjalankan fungsi dengan baik dalam hal kegiatan audit, reviu, pemantauan, evaluasi, asistensi, sosialisasi dan konsultasi. Meskipun kegiatan yang dilakukan oleh audit internal tidakmengerjakan secara langsung dalam prosespenyusunan dan penyajian kualitas laporan keuangan. Tugasutama audit internal adalah melakukanpemeriksaan, pembinaan terhadap prosespelaporan keuangan dansebagai konsultan manajemen.

Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2013) dengan objek yang diteliti adalah Symptom of Fraud dan peran auditor internal dalam mendeteksi fraud. Hasil penelitianya menyatakan, bahwa audit internal berperan dalam mendeteksi fraud, tapi peran manajemen puncak dalam me- review atas pengendalian internal memberikan peran yang lebih penting dalam upaya pendeteksian tindakan fraud. Demikian juga dengan penelitian Yuliani (2010) pada Pemerintah Kota Banda Aceh, penelitian ini menunjukkan bahwa peran internal audit berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh.

Lebih lanjut Dian (2014) yang meneliti pada SKPD di Kota Pariaman juga menunjukkan bahwa peran internal audit berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah.

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

(11)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 11 Hasil uji statistik diketahui bahwa nilai standardized beta untuk pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,166 yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dengan uji t-test menunjukan nilai sebesar 3,298 dengan probabilitas 0,000 yang lebih besar dari t-tabel untuk df=64 (n-2; sig. 5%) sebesar 1.667 dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Hery (2013: 159) menyatakan pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan. Menurut Kumaat (2011:15) pengertian pengendalian intern adalah suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi.

Berdasarkan sebaran jawaban responden, rata-rata menyatakan setuju bahwa sistem pengendalian intern Universitas Halu Oleo sudah baik yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi komunikasi dan pemantauan. Hal tersebut menunjukkansemakin efektif penerapan SPI, makakualitas laporan keuangan semakinmeningkat. Untukitu, Universitas Halu Oleo harus mendesain, mengoperasikan, dan memelihara sistem pengendalian intern yang baik dalam rangka meningkatkan keandalan informasi keuangan. Dengan adanya pengendalian intern yang efektif akan dapat meminimalisir resiko kesalahan dalam peyusunan dan penyajian laporan keuangan. Dengan demikian adanya penerapan SPI sangat membantu manajemen pemerintahan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, khususnya dalam rangka meningkatkan keandalan laporan keuangan.

Lingkungan pengendalian yangefektif dapat diciptakan melalui penerapan standar kompetensi untuk setiap tugas danfungsi pada masing-masing posisi. Pimpinan mesti mengambiltindakan yang tegas atas pelanggaran kebijakan, prosedur ataupun aturan perilakuserta rutin melakukan penilaian terhadap kualitas pengendalian intern.Penilaian resiko menjadi hal yang penting dilakukan oleh pimpinan universitas secaralengkap dan menyeluruh terhadap kemungkinan timbulnya pelanggaran terhadapsistem akuntansi yang diterapkan.

Pelanggaran terhadap sistem akuntansi akanmembuat laporan keuangan tidak berkualitas sehingga pimpinan dituntut memiliki rencanapengelolaan atau mengurangi risiko pelanggaran terhadap sistem dan prosedurakuntansi yang dilaksanakan.

Hasil pengujian ini sejalan dengan hasil penelitian Irwan (2011) yang menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dipengaruhi oleh penerapan SPIP, Kompetensi pengelola dan penerapan SAP. Kemudian hasil penelitian Yosefrinaldi (2013) juga sejalan dengan penelitian ini yang menyatakan, bahwa SPI berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan.

5. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi pengelola keuangan tidak berpengaruhsignifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo.

2. Audit internal berpengaruh signifikan terhadapkualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo.

3. Sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Universitas Halu Oleo.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 12 Amachi, Tubagus Chairul. 2012. Kebijakan tentang Profesi Akuntan Publik menurut Perspektif Good Governance di Indonesia. Disertasi. Universitas Indonesia. Jakarta

Alimbudiono, R.S dan Fidelis, A.A. 2004. ―Kesiapan Sumber Daya Manusia Sub Bagian Akuntansi Pemerintah Daerah ―XYZ‖ dan Kaitannya Dengan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kepada Masyarakat: Renungan Bagi Akuntan Pendidik‖. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik. Vol. 05 No. 02: Hal.18–30.

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Arens, A.A. 2012. Auditing and Assurance Service: An Integrated Approach. 14th Edition.

Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Ariesta, F. 2013 Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pasaman Barat). Tesis. Universitas Negeri Padang

Badan Kepegawaian Negara. 2003. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil.

Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Choirunisah, F. 2008. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan yang Dihasilkan Sistem Akuntansi Instansi. JurnalUniversitas Gajahmada

Darman, S. 2009. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah. Jurnal Universitas Negeri Padang.

Darmawan, Nyoman Ari Surya. 2014. Pengaruh Pengalaman Auditor, Tekanan Ketaatan Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit judgment(Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Provinsi Bali). Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Volume 2 No.1 Tahun 2014

Dewi, YR. 2013. Gejala Fraud dan Peran Auditor Internal dalam Pendeteksian Fraud. Jurnal Universitas Gajah Mada

Gilardi, F. 2001. Principal-agent models go to Europe: Independent regulatory agencies as ultimate step of delegation. Paper presented at the ECPR General Conference, Canterbury (UK). Journal 6-8 September 2001 101

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filasafat Ilmu dan Metode Riset. Usu Press. Medan

Gomes, Faustino Cardoso. 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Gozali, Imam. 2011.Aplikasi Analisis Multivariat dengan SPS.Penerbit Universitas Diponegoro.

Semarang.

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Rajawali Pres. Jakarta Herawati. 2013. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internalterhadap Pendeteksian Fraud Assets

Misappropriation (Survey pada Auditor Internal BUMN yang berpusat di Kota Bandung).Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

Hery. 2013. Auditing (Pemeriksaan Akuntansi I),Cetakan Pertama, Jakarta :CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Indriasari, D. dan Nahartyo, E. 2008. Pengaruh kapasitas sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah (studi pada pemerintah kota palembang dan kabupaten ogan ilir). SNA XI Pontianak

Indriasih, D. 2014. The Effect of Government Apparatus Competence and the Effectiveness of Government Internal Control Toward the Quality of Financial Reporting in Local Goverment. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.5, No.20 ISSN 2222-2847

(13)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 13 Irwan, D. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Tesis. Universitas Gajahmada.

Kumaat. 2011. Internal Audit. Jakarta:Penerbit Erlangga

Lane, J.E. 2000. The Public Sector – Concepts, Models and Approaches. London: SAGE Publications.

Mahmudi. 2010. Analisa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Edisi Kedua. UPP STIM YPKN. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia.

Meuthia Reno Fithri, Endrawati. 2008. Pengaruh Faktor Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman Kerja dan Penguasaan Komputer Staf Bagian Akuntansi terhadap Kualitas Penyajian Informasi Akuntansi. (Studi Pada Kantor Cabang Bank Nagari). Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 3 No. 1 Juni 2008 ISSN: 1858: 3687.

Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua. YPKN. Yogyakarta.

Mulyadi. 2011. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Nordiawan, D. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Pemerintah Republik Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah.

_______ 2008. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

_______ 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan BPKP. 2014. Audit Intern.

Rama, Upabayu Mahaputra. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana: 230- 244

Rivai, V. dan Sagala, E.J. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Dari Teori ke Praktik.

Jakarta: PT Rajarafindo Persada.

Robbins, S.P. dan Judge, T.A. 2008. Organizational Behaviour. 12 th Edition. Jakarta: Salemba Empat

Roviyanti, D. 2011. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntasi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Jurnal. SNA Ruky, A.S. 2003. Sumber Daya Berkualitas – Mengubah Visi Menjadi Realitas. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Saleh, Muhammad. 2013. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan, Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keandalan Dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Dealer Mobil Di Sulawesi Utara. Volume 4. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Magister Akuntansi Unsrat. ISSN 2088.8899

Sari, D. (2012) Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Transparansi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis. ISSN- 2252-3936.

Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer Mortimer A, Scheiner James H. 2005.Internal Auditing,Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. Jilid 1. Edisi 5. SalembaEmpat : Jakarta.

Simanjuntak, P.J. 2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Sinarwati, dan Sujana. 2014.Pengaruh Sistem Pengendalian Intern,Pengelolaan Keuangan Daerah dan Komitmen Organisasi TerhadapPenerapan Good Governance. e-Journal Akuntansi Vol 2 No 1 :Universitas Pendidikan Ganesha.

Situmorang, Et. al. 2010. Analisis Data Penelitian; Menggunakan Program SPSS, Terbitan Pertama. Medan. USU Press.

(14)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 14 Smith, A. 2000. Training and Development In Australia. Second Edition. Australia: Reed

International Books Australia Pty Buuterworths.

Spencer, L.M. dan Spencer, S.M. 1993. Competence Work: Model for Superior Performance.

John Wiley and Sons. Inc.

Sudarmanto, 2009. Kinerja dan pengembangan Kompetensi SDM : Teori, Dimensi Pengukuran dan Implementasi dalam organisasi. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supeno, Hardi. 2011. Pengaruh Partisipasi Manajemen Terhadap Kepatuhan, Kebenaran Laporan, Transparansi dan Akuntabilitas Melalui Akuntansi Instansi (Studi Pada Instansi Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Pemerintah Wilayah Jawa Timur). Majalah Ekonomi Tahun XXI No. 2 Agustus 2011.hal 155-164.

Suprapto. 2002. Standarisasi Kompetensi PNS Menuju Era Globalisasi. Jakarta: LAN.

Susanto, Akhmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Syarifudin, Akhmad. 2014. Pengaruh Kompetensi SDM Dan Peran Audit Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (Studi Empiris Pada Pemkab Kebumen). Jurnal Fokus Bisnis, Volume 14, No 02, Page 26-44

The Institute Of Internal Auditors. 2012. International Standards For The Professional Practice Of Internal Auditing (Standards).

Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 Tentang Pemeriksaan Keuangan Negara Wansyah, H., Darwanis, Usman Bakar. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,

Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Kegiatan Pengendalian Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan SKPD Pada Provinsi Aceh. Jurnal Akutansi ISSN 2302-0164.

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pp. 1- 16.Volume 1.

Wawu, A. Basru., M.S. Idrus, Mintarti Rahayu, Djumahir. 2013. The Influence Of Internal And External Monitoring Leadership Style And Good Public Governance Implementation On Financial Reporting Performance (Study On SKPDs/ LocalGovernment Task Forces At South-East Sulawesi Province). Journal Of Basic And Applied Scientific Research. ISSN 2090-4304.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.PT. Raja Grafindo Parsada: Jakarta

Widyaningsih, A., Triantoro, A. dan Wiyantoro, L.S. 2011. Hubungan Efektifitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengendalian Intern dengan Kualitas Akuntabilitas Keuangan: Kualitas Informasi Laporan Keuangan sebagai Variabel Intervening (Penelitian pada Laporan Realisasi Anggaran di Pemda Kabupaten/ Kota Wilayah Propinsi Jawa Barat). Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIV`

Winidyaningrum dan Rahmawati. 2010. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Kepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Interverning Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris di Pemda Subosukawonosraten), Jurnal Nasional Akuntansi XIII

Xu, H., Jeretta, H.N., Daryl, G.N. dan Lin, B. 2003. Key Issues of Accounting Information Quality Management: Australian Case Studies, (http://www.Emeradinsight.com)

Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. (Studi Empiris Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Se-Sumatera Barat). Tesis.

Universitas Negeri Padang.

(15)

e-ISSN: 2052-5171 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 2, N0. 1. Februari 2017 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP

Corresponding Author: Omasrianto 15 Zeyn, E., 2011. Pengaruh Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan Komitmen Organisasi sebagai Pemoderasi. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan. Vol.1, No. 1. Hal: 21-37

Referensi

Dokumen terkait

Validasi dilakukan dengan menggunakan bobot yang dihasilkan dari proses pelatihan pada iterasi tertentu, dimana pada iterasi tersebut akurasi pelatihan

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa stadium Plasmodium yang banyak ditemukan adalah stadium ring hal ini menunjukan bahwa terjadi fase aseksual

Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran penyakit malaria pada penderita rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Bitung periode Januari 2008 sampai

Untuk itu dengan adanya penyaluran kredit produktif akan dapat meningkatkan ekspor di Indonesia pada umumnya dan Sumatera Utara pada khususnya sehingga nantinya

Untuk menjamin kerahasiaan soal, database dilakukan penyandian (enskripsi) oleh Lembaga Sandi Negara dan hanya bisa dibuka dengan sandi khusus sesaat sebelum

metode untuk menyelesaikan masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah yang relatif kecil...

Then, according to [11] said that he tried several such as square, rhombus, rectangle, parallelogram, when constructed on each side of any quadrilateral, the four centroids of

bekerjasama dalam kelompok yang heterogen. Berbeda dengan pembelajaran konvensional dalam pengelompokan siswa tidak heterogen, dan sering kali dibentuk berdasarkan