MEKANISME PENGELOLAAN
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PAKET UU KEUANGAN
NEGARA
UU NO. 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA UU NO. 17 TAHUN 2003
TENTANG KEUANGAN NEGARA
UU NO. 15 TAHUN 2004
TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA
DASAR HUKUM
PP NO. 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN
PNBP
PP NO. 29 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENENTUAN JUMLAH, PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
PNBP YANG TERUTANG
PP NO. 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN ATAS
PENETAPAN PNBP YANG TERUTANG
UU NO. 20 TAHUN 1997 TENTANG PNBP
PP NO. 22 TAHUN 1997 TENTANG JENIS DAN PENYETORAN PNBP
PP NO. 73 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI KEGIATAN
TERTENTU
PP NO. 1 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN
RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PNBP
PP TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP YANG BERLAKU
PADA K/L
KMK TENTANG PERSETUJUAN PENGGUNAAN SEBAGIAN DANA
PNBP PADA K/L
DASAR HUKUM PNBP
PMK 3/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PNBP OLEH BENDAHARA PENERIMA PMK 231/PMK.02/2009
TENTANG PEDOMAN UMUM PEMERIKSAAN
HASIL
PEMERIKSAAN BPK ATAS LKPP
TERKAIT PENGELOLAAN
PNBP HASIL
PEMERIKSAAN BPK ATAS LKPP
TERKAIT PENGELOLAAN
PNBP
PUNGUTAN
TANPA DASAR HUKUM
PUNGUTAN TANPA DASAR
HUKUM
PNBP
TERLAMBAT/BELUM DISETORKAN KE
KAS NEGARA PNBP
TERLAMBAT/BELUM DISETORKAN KE
KAS NEGARA PNBP TIDAK DISETORKAN KE
KAS NEGARA /DIGUNAKAN
LANGSUNG PNBP TIDAK DISETORKAN KE
KAS NEGARA /DIGUNAKAN
LANGSUNG
PERMASALAHAN PNBP
BIDANG ADMINISTRAS
I
BIDANG ADMINISTRAS
I
MEMINTA K/L UNTUK MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PENGELOLA PNBP
YANG TIDAK TERTIB MEMINTA K/L UNTUK MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PENGELOLA PNBP
YANG TIDAK TERTIB
MEMINTA K/L UNTUK MENGOPTIMALKAN FUNGSI ITJEN DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN
MEMINTA K/L UNTUK MENGOPTIMALKAN FUNGSI ITJEN DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN
MELAKUKAN SOSIALISASI PENGELOLAAN PNBP
KEPADA K/L
MELAKUKAN SOSIALISASI PENGELOLAAN PNBP
KEPADA K/L
MEMINTA BPKP UNTUK MEMERIKSA PENGELOLAAN
PNBP PADA BEBERAPA K/L MEMINTA BPKP UNTUK MEMERIKSA PENGELOLAAN
PNBP PADA BEBERAPA K/L
BIDANG REGULASI
BIDANG REGULASI
REVISI UU PNBP REVISI UU PNBP
REVISI PP TARIF PNBP
REVISI PP TARIF PNBP
PERUMUSAN MEKANISME PENYETORAN PNBP
SECARA BERKALA PERUMUSAN
MEKANISME PENYETORAN PNBP
SECARA BERKALA
BIDANG SISTEM INFORMASI BIDANG
SISTEM INFORMASI
PENYEMPURNAAN APLIKASI TRPNBP DALAM PENYUSUNAN RENCANA DAN LAPORAN
REALISASI PNBP PENYEMPURNAAN
APLIKASI TRPNBP DALAM PENYUSUNAN RENCANA DAN LAPORAN
REALISASI PNBP
PEMBANGUNAN SISTEM APLIKASI BILLING PNBP
ONLINE DALAM PENYETORAN PNBP PEMBANGUNAN SISTEM
APLIKASI BILLING PNBP ONLINE DALAM PENYETORAN PNBP
LANGKAH-LANGKAH YANG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN
6
Pengelolaa
n
PNBP K/L
Umum
Fungsion al
BLU
Pemanfaata n BMN
Jasa Giro
Sisa Anggaran
TAYL
Sesuai Tusi BUN
BLU Penuh
BLU Bertahap
Migas Panas
Bumi BUMN
Sewa Tanah dan Bangunan
Denda Keterlambatan Hasil penjualan
dokumen lelang
Gambaran Umum PNBP
JENIS PNBP DASAR HUKUM
UU PP PMK/KMK
PNBP Fungsional • UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP
• 6 PP Turunan PNBP
• PP Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
PNBP pada K/L
KMK Tentang Persetujuan Penggunaan PNBP
PNBP Badan Layanan Umum (BLU)
UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
PP No. 23 Tahun 2005 & PP No. 74 Tahun 2012
tentang Pengelolaan Keuangan BLU
• KMK Tentang Penetapan Satker BLU
• PMK Tentang Tarif Layanan Satker BLU
PNBP Pemanfaatan Barang Milik
Negara (BMN)
UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/BMD
Surat
Persetujuan dan Penetapan
Besaran Tarif Pemanfaatan BMN
ASAS-ASAS PENGELOLAAN PNBP 7
ASAS-ASAS PENGELOLAAN PNBP
URAIAN
KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PNBP
PNBP
FUNGSIONAL
BLU
PEMANFAATAN BMNDasar Hukum Pemungutan (Jenis dan Tarif)
UU atau PP Peraturan Menteri Keuangan, yang dapat didelegasikan kepada Pimpinan Kementerian /Lembaga atau Pimpinan Satker BLU
Surat persetujuan Menteri Keuangan (didelegasikan pada Dirjen Kekayaan Negara, Kepala Kanwil DJKN, dan/atau Kepala KPKNL)
Penerimaan Disetorkan ke Kas
Negara Tidak disetorkan ke
Kas Negara Disetorkan ke Kas Negara
Penggunaan Digunakan sebagian sesuai KMK
Persetujuan
Penggunaan PNBP
Digunakan
langsung Tidak dapat digunakan
Unit in Charge di Kemenkeu
Ditjen Anggaran
(Dit. PNBP) Ditjen
Perbendaharaan (Dit. PPK BLU)
Ditjen Kekayaan Negara
ASAS-ASAS PENGELOLAAN PNBP 8
ASAS-ASAS PENGELOLAAN PNBP
Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari perpajakan
(Pasal 1 angka 1 UU No 20 Tahun 1997)
PENGERTIAN PNBP
PENGERTIAN PNBP
Tarif atas jenis PNBP ditetapkan dalam UU atau PP dengan memperhatikan dampak pengenaan terhadap masyarakat biaya penyelenggaraan kegiatan pemerintah aspek keadilan dalam pengenaan beban kepada masyarakat.
(Pasal 3 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 1997)
Tarif atas jenis PNBP ditetapkan dalam UU atau PP dengan memperhatikan dampak pengenaan terhadap masyarakat biaya penyelenggaraan kegiatan pemerintah aspek keadilan dalam pengenaan beban kepada masyarakat.
(Pasal 3 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 1997)
Tarif atas Jenis PNBP ditetapkan
dalam UU atau PP yang menetapkan jenis PNBP yang bersangkutan.
(Pasal 3 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 1997)
Tarif atas Jenis PNBP ditetapkan
dalam UU atau PP yang menetapkan jenis PNBP yang bersangkutan.
(Pasal 3 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 1997)
TARIF PNBP
TARIF PNBP
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPP jenis dan tarif atas jenis PNBP
Jenis kegiatan atau pelayanan yang menghasilkan PNBP merupakan kewenangan dari Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.
Jenis dan tarif atas jenis PNBP yang diusulkan dalam RPP adalah jenis PNBP fungsional. Untuk jenis PNBP umum, seperti PNBP dari pemanfaatan Barang Milik Negara tidak dimasukkan dalam usulan RPP.
Ketepatan atas besaran tarif dan satuan atas jenis PNBP yang diusulkan.
PENYUSUNAN JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP
TARIF PNBP 11
TARIF PNBP
Pendekatan Biaya dalam Penentuan Tarif PNBP
Tarif cost minus tarif PNBP yang dikenakan lebih rendah dari biaya layanan.
Tarif cost recovery tarif PNBP yang dikenakan sama dengan biaya layanan.
Tarif cost plus tarif PNBP yang dikenakan lebih tinggi dari biaya layanan
Pendekatan dalam Penentuan Tarif PNBP
Tarif spesifik tarif PNBP ditetapkan dalam bentuk satuan mata uang tertentu.
Contoh: biaya pendaftaran Sekolah Usaha Perikanan Menengah Rp25.000 per orang
Tarif advalorem tarif PNBP ditetapkan dalam bentuk persentase dari suatu perhitungan tertentu
Contoh: tarif pungutan hasil perikanan 1% x produktifitas kapal x harga patokan ikan
PENYUSUNAN JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP
TARIF PNBP 12
TARIF PNBP
Pembahasan dengan instansi terkait :
• K/L bersangkutan
• Biro Hukum, Kemkeu
• DJKN, Kemkeu (jika
terdapat jenis PNBP berupa pemanfaatan aset negara)
• Kem. Hukum dan HAM
• Sekretariat Negara
Menteri/
Pimpinan K/L
Konsep RPP
Menteri Keuangan
Dirjen Anggaran
Direktur PNBP
Konsep RPP Hasil Pembahasan dan
surat MK ke Menkumham
Menteri Hukum dan
HAM
Konsep RPP Hasil Harmonisasi dan surat Menkumham
ke MK
Presiden
Konsep RPP Hasil Harmonisasi untuk ditetapkan
10
2
4 3
5
6 7
8
9
1
11
PROSES PENETAPAN PP TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP YANG BERLAKU PADA K/L
PROSES PENETAPAN PP TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP YANG BERLAKU PADA K/L
SIKLUS PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBN MENURUT PP 90/2010
Jan - Apr Mei - Jul Agu - Okt Nov – Des
DPR
Kabinet/
Presiden
Kementeri an
Perencana an
Kementeri an
Keuangan
K/L
14
Pembcran pendhluan :
• PPKF dan KEM;
• RKP;
• Rincian Belanja.
Penetapan UU APBN
Pengesahan konsep DIPA Pagu Indikatif/
Rancangan RKP
Himp RKA-KL
Konsep
DIPA DIPA
RKA-KL Renstra KL Renja KL
Penetapan Prioritas Pembangunan
New Initiatives proposal
Pembhsan proposal K/L
Pagu Anggaran
K/L Finalisasi :
• PPKF dan KEM;
• RKP dan RB;
• Kbijk umum;
• Prtas angg.
1
19 BA Hasil
Pembahasan
18 SP RKA-K/L
Kerpres Alokasi Anggaran
K/L
Penyusunan :
• PPKF dan KEM;
• Pagu awal APBN;
• Rincian Belanja.
RUU APBN, Nota Keu 2
3
4 5
6
8
12 13
15
16
16b
Rekonslsi RKA-KL
9
Pembahasan :
• RUU APBN;
• NK.
11
14
7
Penetpn RKA-KL
10
RUU APBN, Nota Keu
Penlhan
RKA-KL 16a
17
17
Instansi Pemerintah yang ditunjuk untuk menagih dan atau memungut PNBP wajib menyampaikan target (rencana) PNBP secara tertulis kepada Menteri Keuangan .
(Pasal 7 ayat (1) UU No. 20 Tahun 1997)
Pejabat Instansi pemerintah wajib melaksanakan penyusunan target (rencana) PNBP dalam lingkungan instansi pemerintah yang bersangkutan.
(Pasal 2 ayat 1 PP No. 1 Tahun 2004)
RENCANA PNBP
RENCANA PNBP
Target PNBP merupakan hasil penghitungan atau penetapan PNBP, yang diperkirakan akan diterima dalam 1 (satu) tahun yang akan datang (1 Januari s.d. 31 Desember tahun yang akan datang).
• Penyusunan target (rencana) PNBP dikoordinasikan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan masing – masing K/L.
• Target (rencana) PNBP disusun se-realistis mungkin dengan menggunakan formula volume x tarif per jenis PNBP sesuai dengan PP tarif PNBP dan tarif layanan yang ditetapkan Menkeu untuk satker BLU.
• Dalam penyusunan target, masing – masing jenis PNBP dikelompokkan sesuai Akun PNBP, dengan mengacu pada PMK No. 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar dan Perdirjen Perbendaharaan Nomor: PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer Daerah Pada Bagan Akun Standar.
• Penyusunan target (rencana) PNBP dilakukan secara berjenjang naik sesuai klasifikasi menurut organisasi, mulai dari Organisasi Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran tingkat terendah hingga yang tertinggi, yaitu dari tingkat Satker/UPT, Unit Eselon I s.d. K/L.
PENYUSUNAN TARGET PNBP
PENYUSUNAN TARGET PNBP
Latar belakang;
Visi dan misi;
Tugas pokok dan fungsi;
Realisasi PNBP dan penggunaan dana PNBP 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun anggaran berjalan;
Pokok-pokok kebijakan PNBP;
Target PNBP TA yang dianggarkan;
Alasan/justifikasi kenaikan atau penurunan target PNBP TA yang dianggarkan dari target tahun anggaran sebelumnya;
Besaran pagu yang diusulkan untuk dibiayai dari dana PNBP dengan mengacu pada persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP yang ditetapkan Menteri Keuangan;
Perkiraan target dan pagu penggunaan PNBP 3 (tiga) tahun yang akan datang dari tahun yang dianggarkan.
OUTLINE PROPOSAL TARGET DAN PAGU PENGGUNAAN PNBP
PENYUSUNAN TARGET PNBP
PENYUSUNAN TARGET PNBP
a. Penyusunan Target PNBP yang realistis
18
Volume dalam
satu tahun
Tarif (sesuai
Tarif)PP
Target yang diusulkan
yang disusun
sesuai kode akun
(BAS)
Jan - Des
Target diusulkan secara berjenjang (bottom-up) satker s.d. KL
PENYUSUNAN TARGET PNBP PENYUSUNAN TARGET PNBP
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
b. Target disusun dengan mempertimbangkan data historis (realisasi 3 tahun)
Realisasi 2011
Realisas i 2012
Realisas i 2013
Target PNBP
2014
Target PNBP
2015
PENYUSUNAN TARGET PNBP 2015
PENYUSUNAN TARGET PNBP 2015
c. Target disusun dengan pendekatan Medium Terms Budget (telah diperkirakan sampai tahun X+3)
Target PNBP 2015
Perkiraan 2016
Perkiraan 2017
Perkiraa n 2018
PENYUSUNAN TARGET PNBP 2015
PENYUSUNAN TARGET PNBP 2015
d. Target disusun dengan pendekatan Bottom Up (dimulai Satker kemudian berjenjang sampai KL)
Target Kementeria
n
Target Unit Eselon I X
Target PNBP Satker A
Target PNBP Satker B
Target Unit Eselon I Y
Target PNBP Satker C
PENYUSUNAN TARGET PNBP 2015
PENYUSUNAN TARGET PNBP 2015
22
Berdasarkan target (rencana) PNBP dari Kementerian/Lembaga, Direktorat PNBP menetapkan pagu penggunaan PNBP dengan formula sebagai berikut :
TARGET (RENCANA) PNBP
TARGET (RENCANA) PNBP
% PERSETUJUAN PENGGUNAAN PNBP
DARI MENKEU
% PERSETUJUAN PENGGUNAAN PNBP
DARI MENKEU
PAGU PENGGUNAAN
PNBP PAGU PENGGUNAAN
PNBP
Pengalokasian pagu penggunaan PNBP lebih lanjut ke dalam program, sub program, kegiatan, sub kegiatan, dan akun belanja dilakukan oleh Direktorat Anggaran I, II, III dengan berpedoman pada juknis penyusunan RKA-KL serta KMK Persetujuan Penggunaan Sebagian Dana PNBP.
PENYUSUNAN PAGU PENGGUNAAN PNBP PENYUSUNAN PAGU PENGGUNAAN PNBP
Dalam rangka penyusunan RAPBN, Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).
(Pasal 14 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara)
Dengan tetap memenuhi ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5, sebagian dana PNBP dapat digunakan untuk kegiatan tertentu yang berkaitan dengan jenis PNBP tersebut oleh instansi yang bersangkutan.
(Pasal 8 UU No 20 Tahun1997 dan Pasal 4 ayat (1) PP No. 73 Tahun1999)
Instansi dapat menggunakan sebagian dana Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 setelah memperoleh persetujuan dari Menteri.
(Pasal 5 PP Nomor 73 Tahun 1999)
PENGGUNAAN PNBP PENGGUNAAN PNBP
Sebagian dana PNBP dapat digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu meliputi :
1. Penelitian dan pengembangan teknologi, 2. Pelayanan kesehatan,
3. Pendidikan dan pelatihan, 4. Penegakan hukum,
5. Pelayanan yang melibatkan kekayaan intelektual tertentu,
6. Pelestarian Sumber Daya Alam.
Seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke kas negara.
(Pasal 4 UU No. 20 Tahun 1997)
Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN.
(Pasal 3 ayat 5 UU No. 17 Tahun 2003)
Penerimaan harus disetor seluruhnya ke Kas Negara tepat pada waktunya.
(Pasal 16 ayat 2 UU No. 1 Tahun 2004)
MEKANISME PENGELOLAAN PNBP
MEKANISME PENGELOLAAN PNBP
Seluruh PNBP dikelola dalam sistem APBN.
(Pasal 5 UU No. 20 Tahun 1997)
Penerimaan Kementerian Negara/Lembaga/ Satuan Kerja perangkat daerah tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran.
(Pasal 16 ayat 3 UU No. 1 Tahun 2004)
MEKANISME PENGELOLAAN PNBP MEKANISME PENGELOLAAN PNBP
Menteri dapat menunjuk Instansi Pemerintah untuk menagih dan atau memungut PNBP yang Terutang.
(Pasal 6 ayat (1) UU No. 20 Tahun 1997)
Instansi Pemerintah wajib menagih dan atau memungut PNBP yang terutang dan wajib menyetor langsung ke Kas Negara
Seluruh PNBP dikelola dalam sistem APBN
Seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara
Instansi Pemerintah wajib menagih dan atau memungut PNBP yang terutang dan wajib menyetor langsung ke Kas Negara
Seluruh PNBP dikelola dalam sistem APBN
Seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara
PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PNBP (PMK No.3 Thn 2013)
Penyetoran PNBP dilaksanakan oleh Bendahara Penerimaan setiap akhir hari kerja saat PNBP diterima
Penyetoran PNBP dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya dalam keadaan:
• PNBP diterima pada hari libur/yang diliburkan
• Layanan Bank/Pos persepsi yang sekota dengan tempat/kedudukan bendahara penerimaan tidak tersedia
Penyetoran PNBP dapat dilakukan secara berkala (minimal satu kali seminggu) berdasarkan pertimbangan:
• Kondisi geografis;
• Jarak tempuh;
• Biaya penyetoran lebih besar dari penerimaan.
Penyetoran PNBP dilaksanakan oleh Bendahara Penerimaan setiap akhir hari kerja saat PNBP diterima
Penyetoran PNBP dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya dalam keadaan:
• PNBP diterima pada hari libur/yang diliburkan
• Layanan Bank/Pos persepsi yang sekota dengan tempat/kedudukan bendahara penerimaan tidak tersedia
Penyetoran PNBP dapat dilakukan secara berkala (minimal satu kali seminggu) berdasarkan pertimbangan:
• Kondisi geografis;
• Jarak tempuh;
• Biaya penyetoran lebih besar dari penerimaan.
PENYETORAN PNBP OLEH BENDAHARA PENERIMAAN
MEKANISME PENGELOLAAN PNBP 26
MEKANISME PENGELOLAAN PNBP
1. Kepala satuan kerja dapat mengajukan permohonan untuk melakukan penyetoran secara berkala atas PNBP yang diterima kepada kepala kantor wilayah direktorat jenderal Perendaharaan disertasi dengan penjelasan perlunya penyetoran PNBP dilakukan secaraberkala
Permohonan untuk malakukan penyetoran secara berkala (PMK No.3 Thn 2013)
2. Permohonan paling sedikit dilengkapi dengan:
Alamat satuan kerja dan alamat bank prespsi/pos presepsi tempat penyetoran PNBP satker yang bersangkutan;
Penjelasan mengenai jarak tempuh, kondisi geografis, dan biaya yang dibutuhkan untuk penyetoran;
Data jumlah realisasi PNBP, tanggal penerimaan, dan tanggal penyetoran dalam tahun berjalan dan satu tahun sebelumnya; dan
Usulan periode penyetoran PNBP secara berkala yang akan dilakukan oleh satuan kerja.
MEKANISME PENGELOLAAN PNBP
MEKANISME PENGELOLAAN PNBP
Instansi pemerintah yang ditunjuk untuk menagih dan atau memungut PNBP yang terutang wajib menyampaikan laporan dan rencana realisasi PNBP secara tertulis dan berkala kepada Menteri Keuangan.
(Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1997)
Laporan realisasi PNBP triwulanan disampaikan secara tertulis oleh pejabat instansi pemerintah kepada Menteri paling lambat 1 (satu) bulan setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
(Pasal 5 ayat (1) PP No. 1 Tahun 2004)
PELAPORAN PNBP
PELAPORAN PNBP
SEKJEN/
SESTAMA/
SEKUM SEKJEN/
SESTAMA/
SEKUM
MENTERI KEUANGAN UPT/
SATKER UPT/
SATKER
UPT/
SATKER UPT/
SATKER
UPT/
SATKER UPT/
SATKER UPT/
SATKER UPT/
SATKER
UPT/
SATKER UPT/
SATKER
DITJEN X
BADAN Y
Laporan realisasi triwulanan PNBP disampaikan oleh Sekjen atau jabatan setingkat pada K/L yang bersangkutan kepada Menteri Keuangan
Laporan realisasi triwulanan PNBP terdiri dari laporan realisasi penerimaan dan penggunaan dana PNBP
MEKANISME PELAPORAN PNBP
MEKANISME PELAPORAN PNBP
BARANG MILIK NEGARA (BMN) ADALAH SEMUA BARANG YANG DIBELI ATAU DIPEROLEH ATAS BEBAN APBN ATAU
BERASAL DARI PEROLEHAN LAINNYA YANG SAH
PENGGUNAAN ADALAH KEGIATAN YANG
DILAKUKAN OLEH
PENGGUNA BARANG DALAM MENGELOLA DAN
MENATAUSAHAKAN BMN / BMD YANG SESUAI
DENGAN TUPOKSI INSTANSI
Mekanisme Pengelolaan PNBP yang Berasal dari Penggunaan dan Pemanfaatan BMN
PEMANFAATAN ADALAH KEGIATAN
PENDAYAGUNAAN BMN / BMD YANG TIDAK
DIGUNAKAN SESUAI
TUPOKSI INSTANSI DALAM BERBAGAI BENTUK
PEMANFAATAN
SEKILAS PNBP BARANG MILIK NEGARA
SEKILAS PNBP BARANG MILIK
NEGARA
SEKILAS PNBP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
TARGET DAN PAGU PENGGUNAAN PNBP PADA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
(dalam milyar rupiah)
32
REALISASI PENERIMAAN PNBP PADA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
(dalam milyar rupiah)
33
Terkait Penyusunan Target dan
Pagu PNBP TA 2015, dimohon
untuk disusun secara rasional dan
terukur
DIREKTORAT PNBP, DITJEN ANGGARAN, KEMENTERIAN KEUANGAN GED. SUTIKNO SLAMET LT. 16, JL. DR. WAHIDIN NO. 1, JAKARTA
TELP: (021) 34357759, FAKS: (021) 3811379, SITUS: www.anggaran.depkeu.go.id