PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA
POKOK PRODUK PER SATUAN
•Dalam suatu proses produksi selalu ditemukan adanya partikel yang hilang. Partikel yang hilang tersebut hilang bukan karena faktor kesengajaan, tetapi karena secara alami reaksi kimia dalam teknik pengolahan tersebut menghendaki adanya partikel yang lepas dan hilang secara wajar.
• Dengan demikian dalam suatu proses input suatu produk akan lebih besar dari outputnya.
Sebagai contoh, dalam industri gula, terdapat
partikel yang lepas selama reaksi pemanasan
dan pengkristalan bahan cair menjadi gula
kristal. Partikel yang lepas tersebut hilang
menguap dan tentunya tidak dapat ditelusuri
ke mana jejaknya.
• Contoh yang sederhana dan sering dijumpai, kala ibu-ibu sedang menanak nasi. Carnpurkan beras dan air masing-masing dengan berat 1 liter, artinya bahan-bahan yang masuk dalam proses seberat 2 kg. Setelah dirnasak (dengan melalui proses pemanasan) kedua bahan tersebut bereaksi dan menghasilkan nasi dengan berat 1,5 kg. Ini berarti ada partikel yang hilang dalam proses berupa air (H20) yang menguap bersamaan dengan 'proses produksi’ tersebut seberat 0,5 kg.
• Dari contoh tersebut di atas dapat diketahui adanya input yang hilang secara wajar (normal). Hal ini disebut produk hilang dalam proses secara normal. Hilang dalam proses secara normal, disebabkan alasan alami.
Dengan demikian produk yang hilang tersebut tidak dapat dihindarkan terjadinya.
Di samping adanya produk yang hilang secara normal, ada pula produk yang hilang karena alasan yang tidak dapat terduga (unpredicted), bahkan mungkin adanya faktor kesengajaan. Sehingga terdapat produk yang hilang tidak secara normal.
Tentunya sesuatu yang hilang secara normal dan tidak normal tersebut akan sangat berbeda perlakuannya dalam penentuan biaya produk.
Produk yang hilang karena alasan yang tidak normal
tentunya akan diperlakukan sebagai kerugian bagi
perusahaan.
Dalam penentuan biaya produk adanya produk yang hilang dalam proses menjadi perhatian, mengingat komponen biaya sebagai akibat hilangnya produk tersebut bisa terpengaruh. Apabila nilai yang hilang tidak material mungkin dapat diabaikan.
Tetapi bila nilai yang hilang tersebut dipandang cukup materiil, tentunya hal tersebut tidak dapat diabaikan. Jadi berapa nilai yang hilang dalam suatu proses harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap penentuan biaya produk.
Apabila proses produksi diteliti/ditelusuri jejaknya satu persatu, maka akan sulit diketahui di manakah dan kapankah sesuatu partikel lepas dalam suatu reaksi kimia. Dengan kata lain kapan sesuatu produk hilang secara normal dalam suatu proses produksi, sulit dideteksi.
Mengingat kenyataan tersebut produk hilang dalam proses secara normal digunakan anggapan sebagai berikut:
a. Produk hilang dalam proses dianggap terjadi di awal proses.
Anggapan ini digunakan apabila dalam suatu
departemen produksi, terdapat produk yang
hilang dan terjadi pada awal proses produksi
di departemen tersebut. Anggapan ini
membawa konsekuensi bahwa semua produk
yang hilang dalam proses secara normal
tersebut dianggap belum ikut menyerap
biaya-biaya yang terjadi dalam satu periode.
b. Produk hilang dalam proses dianggap terjadi di akhir proses.
Anggapan ini digunakan apabila dalam suatu departemen produksi, terdapat produk yang hilang dan terjadi di akhir proses produksi di departemen tersebut. Anggapan ini membawa konsekuensi, bahwa semua produk yang hilang dalam proses secara normal tersebut dianggap telah ikut menyerap biaya-biaya yang terjadi dalam satu periode.
Contoh kasus
• Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan
• Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan
Kasus 1
• Perusahaan Pantang Menyerah bergerak di bidang industri, dalam melaksanakan produksi menggunakan harga pokok produksi proses di mana data produksi dan biaya untuk bulan desember 2012 sbb:
Data Produksi Departemen 1 Departemen 2
Anggaran produksi
Unit selesai ditransfer ke dept. 2 BDPr (BB 100%, konversi 70%) Produk hilang awal (PHw) Produk selesai ditransfer ke gudang BDPr (konversi 80%)
PHw
4000 unit 3200 unit 500 unit 300 unit
2300 unit 500 unit 400 unit
Data Biaya Departemen 1 Departemen 2 BB
TK BOP
Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00
-
Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00
Diminta:
1. Buatlah kartu harga pokok produksi untuk setiap departemen (1 dan 2)
2. Buatlah jurnal setiap departemen (1 dan 2)
PT. Pantang Menyerah Laporan Harga Pokok Produksi
Bulan Desember 2012 Departemen I
• A. Laporan Produksi
• Anggaran 4000 unit
• Produksi selesai ditransfer ke dept II 3200 unit
• BDPr (BB100%, konversi 70%) 500 unit
• PHw 300 unit
• 4000 unit 4000 unit
B. Laporan pembebanan biaya
Jenis biaya Jumlah biaya Eq P Unit produk BB
TK BOP
Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00
3700 3550 3550
Rp 351,35 Rp 654,93 Rp 547,89
Total Rp 5.570.000,00 Rp 1.554,17
Ekuivalen produk:
BB= 3200+(500x100%)=3700 TK/BOP=3200+(500x70%)=3550
C. Laporan Perhitungan HP Produk
• Produk selesai= 3200xRp 1.554,17= Rp 4.973.344,00
• BDPr BB= 500xRp 351,35x100%=Rp 175.675,00
• BDPr TK= 500xRp 654,93x70% =Rp 229.225,5
• BDPr BOP=500xRp 547,89x70%=Rp 191.761,5
• Jumlah BDPr = Rp 596.662,00
• Jumlah seluruh biaya = Rp 5.570.006,00
PT Pantang Menyerah Jurnal Bulan Desember 2012
Dept I
Nama perkiraan Debit Kredit
BDP BB
Persediaan BB BDP TK
Gaji dan Upah BDP BOP
Macam Biaya BDP HPP Dept I
BDP BB BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr Dept I
BDP BB BDP TK BDP BOP
Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00 Rp 4.973.344,00
Rp 596.662,00
Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00 Rp 1.124.320,00 Rp 2.095.776,00 Rp 1.753.248,00 Rp 175.675,00 Rp 229.225,00 Rp 191.761,00
Total Rp 11.145.006,00 Rp 11.145.006,00
PT Pantang Menyerah Laporan Harga Pokok Produksi
Bulan Desember 2012 Departemen II
• A. Laporan Produksi
• Anggaran 3200 unit
• Produk selesai ditransfer ke gudang 2300 unit
• BDPr (80% konversi) 500 unit
• PHw 400 unit
• 3200 unit 3200 unit
B. Laporan Pembebanan Biaya
Jenis biaya Jumlah biaya EqProduk Unit produk HPP BDP Dept I
PHw TK BOP
Rp 4.973.344,00 -
Rp 4.973.344,00 Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00
3200 400 2800 2700 2700
Rp 1.554,17 Rp 222,02 Rp 1.776,19 Rp 700,00 Rp 543,70
Total Rp 8.331.344,00 Rp 3.019,89
EP:
TK/BOP= 2300+(500x80%)=2700
c. Laporan Perhitungan HP Produk
• Produk selesai= 2300xRp 3.019,89= Rp 6.945.747,00
• BDPr PHw= 400xRp 222,02x100%= Rp 88.808
• BDP HPP Dept I=400 x Rp 1.554,17x100%=Rp 621.668
• = 100 x Rp 1.776,19x100%= Rp 177.619
• TK = 500 x Rp 700x 80%= Rp 280.000
• BOP=500x Rp 543,70x80%= Rp 217.480
• Jumlah BDPr Rp 1.385.575
• Jumlah seluruh biaya= Rp 8.331.322
PT Pantang Menyerah Jurnal Bulan Desember 2012
dept II
Nama perkiraan Debit Kredit
BDP TK
Gaji dan Upah BDP BOP
Macam Biaya Persediaan Barang Jadi
BDP HPP Dept I BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr
BDP HPP Dept I BDP TK BDP BOP BDPr PHw
Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00 Rp 6.945.747,00
Rp 1.385.575,00
Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00 Rp 4.085.237,00 Rp 1.610.000,00 Rp 1.250.510,00 Rp 799.287,00 Rp 280.000,00 Rp 217.480,00 Rp 88.808,00
Total Rp 11.689.322,00 Rp 11.689.322,00
Produk Hilang Akhir Proses
• Produk hilang pada akhir proses akan mempengaruhi/menjadi beban pada produk yang masih ada, karena produk hilang pada akhir proses telah menikmati biaya sebagaimana yang masih ada. Hal ini berlaku baik yang menggunakan proses produksi melalui satu departemen maupun yang lebih dari satu departemen.
• Adapun cara membebankan tersebut dengan menambahkan unit equivalen dengan produk hilang tersebut.
• Ep = Ps + BDPr (%penyelesaian) + produk hilang
Kasus 2
• Perusahaan ANDA melakukan proses produksi, data yang dihimpun pada bulan Desember 2012 sbb:
Data produksi Dept 1 Dept 2
Anggaran produksi
Produk selesai ditransfer ke dept 2 BDPr (BB90%, TK80%, BOP70%) Produk hilang akhir (PHr) Produk selesai ditransfer ke gudang BDPr (TK70%, BOP60%) PHr
50.000 unit 80% (40.000 unit) 12% (6.000 unit) 8% (4.000 unit)
32.000 unit 4.500 unit 3.500 unit
Data biaya Dept 1 Dept 2 BB
TK BOP
Rp 3.650.000,00 Rp 5.780.000,00 Rp 4.925.000,00
-
Rp 4.200.000,00 Rp 3.750.000,00
Diminta:
1. Buatlah perhitungan HP produksi untuk setiap departemen (1 dan 2)
2. Buatlah jurnal setiap departemen (1 dan 2)
PT ANDA
Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012
Departemen 1
• A. Laporan Produksi
• Anggaran 50.000 unit
• Produksi selesai ditransfer ke dept 2 40.000 unit
• BDPr (BB90%, TK80%, BOP 70%) 6.000 unit
• PHr 4.000 unit
• 50.000 unit 50.000 unit
• B. Laporan Pembebanan Biaya
Jenis biaya Jumlah biaya Eqp Unit produk BB
TK BOP
Rp 3.650.000,00 Rp 5.780.000,00 Rp 4.925.000,00
49.400 48.800 48.200
Rp 73,89 Rp 118,44 Rp 102,18
Rp 14.355.000,00 Rp 294,51
Equivalen produk:
BB= 40.000+(6.000 x90%)+ 4.000= 49.400 TK=40.000+ (6.000x80%)+4.000=48.800 BOP=40.000+(6.000x70%)+4.000=48.200
• C. Laporan perhitungan HP Produk
• Produk selesai= 40.000 x 294,51= Rp 11.780.400,00
• PHr=4.000 x Rp 294,51 = Rp 1.178.040,00
• Rp 12.958.440,00
• BDPr BB= 6.000xRp 73,89x90%=Rp 399.006
• BDPrTK=6.000xRp 118,44x80%=Rp 568.512
• BDPr BOP=6.000xRp 102,18x70%=Rp 429.156
• Jumlah BDPr = Rp 1.396.674
• Jumlah seluruh biaya = Rp 14.355.114 Harga per unit dept 1= Rp 12.958.440 = Rp 323,96
40.000
PT ANDA Jurnal Bulan Desember 2012
Dept 1
Nama perkiraan Debit Kredit
BDP BB
Persediaan BB BDP TK
Gaji dan Upah BDP BOP
Macam-macam biaya BDP HPP Dept 1
BDP BB BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr dept 1
BDP BB BDP TK BDP BOP
Rp 3.650.000 Rp 5.780.000 Rp 4.925.000 Rp 12.958.440
Rp 1.396.674
Rp 3.650.000 Rp 5.780.000 Rp 4.925.000 Rp 3.251.160 Rp 5.211.360 Rp 4.495.920 Rp 399.006 Rp 568.512 Rp 429.156 Rp 28.710.144 Rp 28.710.144
PT ANDA
Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012
Departemen 2
• A. Laporan Produksi
• Anggaran 40.000 unit
• Produksi selesai ditransfer ke gudang 32.000 unit
• BDPr (TK70%, BOP 60%) 4.500 unit
• PHr 3.500 unit
• 40.000 unit 40.000 unit
• B. Laporan Pembebanan Biaya
Jenis biaya Jumlah biaya Eqp Unit produk
BDP HPP Dept 1 TK
BOP
Rp 12.958.440,00 Rp 4.200.000,00 Rp 3.750.000,00
40.000 38.650 38.200
Rp 323,96 Rp 108,67 Rp 98,17
Rp 20.908.440,00 Rp 530,80
EP:
TK=32.000+(4500x70%)+3500=38.650 BOP=32.000+(4500x60%)+3500=38.200
• C. Laporan Perhitungan HP Produk
• Produk selesai= 32.000xRp 530,80= Rp 16.985.600
• PHr = 3.500xRp 530,80= Rp 1.857.800
• Rp 18.843.400
• BDP HPP Dept 1=4500xRp323,96x100%= Rp1.457.100,00
• BDPr TK=4500xRp 108,67x70%= Rp 342.310,50
• BDPr BOP=4500xRp98,17x60%= Rp 265.059,00
• Jumlah BDPr Rp 2.064.469,50
• Jumlah biaya seluruhnya Rp 20.907.869,50
Harga per unit dept 2= Rp 18.843.400 = Rp 588,86 32.000
PT ANDA Jurnal Bulan Desember 2012
Dept 2
Nama perkiraan Debit Kredit
BDP TK Dept 2 Gaji dan upah BDP BOP Dept 2
Macam biaya Persediaan barang jadi
BDP HPP Dept 1 BDP TK Dept 2 BDP BOP Dept 2 Persediaan BDPr
BDP HPP (Dept 1) BDP TK Dept 2 BDP BOP Dept 2
Rp 4.200.000 Rp 3.750.000 Rp 18.843.400
Rp 2.064.469,50
Rp 4.200.000 Rp 3.750.000 Rp 11.500.580 Rp 3.857.785 Rp 3.485.035 Rp 1.457.100 Rp 342.310,50 Rp 265.059 Rp 41.817.949 Rp 41.817.949
Kasus 2
• PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :
• Diminta:
• 1. menyusun laporan Hp produksi
• 2. membuat jurnal
• Catatan: produk hilang awal proses
Laporan hp produksi dept A
• QSR
PMP 1000 kg
Produk selesai 700 kg BDPr (p:BB100%,
BP100%,K40%) 200 kg
Produk hilang awal(PHw) 100 kg
1000kg 1000kg
Dept A
• Cost section (CS)
• UE=PS+ BDPrx%TP
Jenis biaya Jumlah biaya UE Biaya per unit
BB 22.500 900Kg 25
BP 26.100 900Kg 29
TKL 35.100 780kg 45
BOP 46.800 780kg 60
Jumlah 130.500 Rp 159
• BB dan BP
UE = PS + ( BDPr x % TP)
= 700 kg + (200 kg x 100%)= 900 kg
• K
UE = 700 kg + ( 200 kg x 40%) = 780 kg
Dept A
• Accounted Cost (AC)
• HP produk selesai
700 kg x Rp 159,- Rp 111.300
• BDPr:
BB =200x100%x25= 5000 BP =200x100%x29= 5800 TKL =200x40%x45= 3600 BOP =200x40%x60= 4800
Rp 19.200 RP 130.500
Nama perkiraan Debit Kredit
BDP BB
Persediaan BB BDP BP
Persediaan BP BDP TK
Gaji dan Upah BDP BOP
Macam Biaya BDP HPP Dept A
BDP BB BDP BP BDP TK BDP BOP
Rp 22.500,00
Rp 26.100,00
Rp 35.100,00
Rp 46.800,00
Rp 111.300,00
Rp 222.500,00
Rp 26.100,00
Rp 35.100,00
Rp 46.800,00
Rp 17.500,00 Rp 20.300,00 Rp 31.500,00 Rp 42.000,00 PT Eliona Sari
Jurnal Januari 19x1
Dept A
Persediaan BDPr Dept A BDP BB BDP BP BDP TK BDP BOP
Rp 19.200,00
Rp 5.000,00 Rp 5.800,00 Rp 3.600,00 Rp 4.800,00
Total Rp 261.000,00 Rp 261.000,00
Laporan HP Produksi Dept B
• QSR
PMP 700 kg
Produk selesai 400 kg BDPr (Tp:BP60%,K50%) 100 kg Produk hilang awal 200 kg
700kg 700kg
Dept B
• Cost section (CS)
• UE=PS+ BDPrx%TP
Jenis biaya Jumlah biaya UE Biaya per unit
BDP-HPP D.A 111.300 700 kg 159
Produk Hilang awal 200 kg 63,6 (adjusted)
Jumlah Dept A 111.300 500 kg 222,60
Biaya dari Dept B:
BP 16.100 460 kg 35
TKL 22.500 450 kg 50
BOP 24.750 450 kg 55
Jumlah Dept B 63.350 140
Jumlah A+B 174.650 362,60
• BP
UE = PS + ( BDPr x % TP)
= 400 kg + (100 kg x 60%)= 460 kg
• K
UE = 400 kg + ( 100 kg x 50%) = 450 kg
Dept B
• Accounted Cost (AC)
• HP produk selesai
400 kg x Rp 362,60 Rp 145.040
• BDPr:
• BDP-HPP D.A=100x100%x222,60 = 22.260
• BP =100x60%x35 = 2.100
• TKL =100x50%x50 = 2.500
• BOP =100x50%x55 = 2.750
Rp 29.610 RP 174.650
Nama perkiraan Debit Kredit
BDP BP
Persediaan BP BDP TK
Gaji dan Upah BDP BOP
Macam Biaya Persediaan Barang Jadi
BDP HPP Dept A BDP BP BDP TK BDP BOP
Rp 16.100,00
Rp 22.500,00
Rp 24.750,00
Rp 145.040,00
Rp 16.100,00
Rp 22.500,00
Rp 24.750,00
Rp 89.040,00 Rp 14.000,00 Rp 20.000,00 Rp 22.000,00 PT Eliona Sari
Jurnal Januari 19x1
Dept B
Persediaan BDPr BDP HPP Dept A BDP BP BDP TK BDP BOP
Rp 29.610,00
Rp 22.260,00 Rp 2.100,00 Rp 2.500,00 Rp 2.750,00
Total Rp 238.000,00 Rp 238.000,00