• Tidak ada hasil yang ditemukan

23/12/2014 PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "23/12/2014 PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA

POKOK PRODUK PER SATUAN

•Dalam suatu proses produksi selalu ditemukan adanya partikel yang hilang. Partikel yang hilang tersebut hilang bukan karena faktor kesengajaan, tetapi karena secara alami reaksi kimia dalam teknik pengolahan tersebut menghendaki adanya partikel yang lepas dan hilang secara wajar.

• Dengan demikian dalam suatu proses input suatu produk akan lebih besar dari outputnya.

Sebagai contoh, dalam industri gula, terdapat

partikel yang lepas selama reaksi pemanasan

dan pengkristalan bahan cair menjadi gula

kristal. Partikel yang lepas tersebut hilang

menguap dan tentunya tidak dapat ditelusuri

ke mana jejaknya.

(2)

• Contoh yang sederhana dan sering dijumpai, kala ibu-ibu sedang menanak nasi. Carnpurkan beras dan air masing-masing dengan berat 1 liter, artinya bahan-bahan yang masuk dalam proses seberat 2 kg. Setelah dirnasak (dengan melalui proses pemanasan) kedua bahan tersebut bereaksi dan menghasilkan nasi dengan berat 1,5 kg. Ini berarti ada partikel yang hilang dalam proses berupa air (H20) yang menguap bersamaan dengan 'proses produksi’ tersebut seberat 0,5 kg.

• Dari contoh tersebut di atas dapat diketahui adanya input yang hilang secara wajar (normal). Hal ini disebut produk hilang dalam proses secara normal. Hilang dalam proses secara normal, disebabkan alasan alami.

Dengan demikian produk yang hilang tersebut tidak dapat dihindarkan terjadinya.

Di samping adanya produk yang hilang secara normal, ada pula produk yang hilang karena alasan yang tidak dapat terduga (unpredicted), bahkan mungkin adanya faktor kesengajaan. Sehingga terdapat produk yang hilang tidak secara normal.

Tentunya sesuatu yang hilang secara normal dan tidak normal tersebut akan sangat berbeda perlakuannya dalam penentuan biaya produk.

Produk yang hilang karena alasan yang tidak normal

tentunya akan diperlakukan sebagai kerugian bagi

perusahaan.

(3)

Dalam penentuan biaya produk adanya produk yang hilang dalam proses menjadi perhatian, mengingat komponen biaya sebagai akibat hilangnya produk tersebut bisa terpengaruh. Apabila nilai yang hilang tidak material mungkin dapat diabaikan.

Tetapi bila nilai yang hilang tersebut dipandang cukup materiil, tentunya hal tersebut tidak dapat diabaikan. Jadi berapa nilai yang hilang dalam suatu proses harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap penentuan biaya produk.

Apabila proses produksi diteliti/ditelusuri jejaknya satu persatu, maka akan sulit diketahui di manakah dan kapankah sesuatu partikel lepas dalam suatu reaksi kimia. Dengan kata lain kapan sesuatu produk hilang secara normal dalam suatu proses produksi, sulit dideteksi.

Mengingat kenyataan tersebut produk hilang dalam proses secara normal digunakan anggapan sebagai berikut:

a. Produk hilang dalam proses dianggap terjadi di awal proses.

Anggapan ini digunakan apabila dalam suatu

departemen produksi, terdapat produk yang

hilang dan terjadi pada awal proses produksi

di departemen tersebut. Anggapan ini

membawa konsekuensi bahwa semua produk

yang hilang dalam proses secara normal

tersebut dianggap belum ikut menyerap

biaya-biaya yang terjadi dalam satu periode.

(4)

b. Produk hilang dalam proses dianggap terjadi di akhir proses.

Anggapan ini digunakan apabila dalam suatu departemen produksi, terdapat produk yang hilang dan terjadi di akhir proses produksi di departemen tersebut. Anggapan ini membawa konsekuensi, bahwa semua produk yang hilang dalam proses secara normal tersebut dianggap telah ikut menyerap biaya-biaya yang terjadi dalam satu periode.

Contoh kasus

• Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan

• Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan

Kasus 1

• Perusahaan Pantang Menyerah bergerak di bidang industri, dalam melaksanakan produksi menggunakan harga pokok produksi proses di mana data produksi dan biaya untuk bulan desember 2012 sbb:

Data Produksi Departemen 1 Departemen 2

Anggaran produksi

Unit selesai ditransfer ke dept. 2 BDPr (BB 100%, konversi 70%) Produk hilang awal (PHw) Produk selesai ditransfer ke gudang BDPr (konversi 80%)

PHw

4000 unit 3200 unit 500 unit 300 unit

2300 unit 500 unit 400 unit

(5)

Data Biaya Departemen 1 Departemen 2 BB

TK BOP

Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00

-

Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00

Diminta:

1. Buatlah kartu harga pokok produksi untuk setiap departemen (1 dan 2)

2. Buatlah jurnal setiap departemen (1 dan 2)

PT. Pantang Menyerah Laporan Harga Pokok Produksi

Bulan Desember 2012 Departemen I

• A. Laporan Produksi

• Anggaran 4000 unit

• Produksi selesai ditransfer ke dept II 3200 unit

• BDPr (BB100%, konversi 70%) 500 unit

• PHw 300 unit

• 4000 unit 4000 unit

B. Laporan pembebanan biaya

Jenis biaya Jumlah biaya Eq P Unit produk BB

TK BOP

Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00

3700 3550 3550

Rp 351,35 Rp 654,93 Rp 547,89

Total Rp 5.570.000,00 Rp 1.554,17

Ekuivalen produk:

BB= 3200+(500x100%)=3700 TK/BOP=3200+(500x70%)=3550

(6)

C. Laporan Perhitungan HP Produk

• Produk selesai= 3200xRp 1.554,17= Rp 4.973.344,00

• BDPr BB= 500xRp 351,35x100%=Rp 175.675,00

• BDPr TK= 500xRp 654,93x70% =Rp 229.225,5

• BDPr BOP=500xRp 547,89x70%=Rp 191.761,5

• Jumlah BDPr = Rp 596.662,00

• Jumlah seluruh biaya = Rp 5.570.006,00

PT Pantang Menyerah Jurnal Bulan Desember 2012

Dept I

Nama perkiraan Debit Kredit

BDP BB

Persediaan BB BDP TK

Gaji dan Upah BDP BOP

Macam Biaya BDP HPP Dept I

BDP BB BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr Dept I

BDP BB BDP TK BDP BOP

Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00 Rp 4.973.344,00

Rp 596.662,00

Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00 Rp 1.124.320,00 Rp 2.095.776,00 Rp 1.753.248,00 Rp 175.675,00 Rp 229.225,00 Rp 191.761,00

Total Rp 11.145.006,00 Rp 11.145.006,00

PT Pantang Menyerah Laporan Harga Pokok Produksi

Bulan Desember 2012 Departemen II

• A. Laporan Produksi

• Anggaran 3200 unit

• Produk selesai ditransfer ke gudang 2300 unit

• BDPr (80% konversi) 500 unit

• PHw 400 unit

• 3200 unit 3200 unit

(7)

B. Laporan Pembebanan Biaya

Jenis biaya Jumlah biaya EqProduk Unit produk HPP BDP Dept I

PHw TK BOP

Rp 4.973.344,00 -

Rp 4.973.344,00 Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00

3200 400 2800 2700 2700

Rp 1.554,17 Rp 222,02 Rp 1.776,19 Rp 700,00 Rp 543,70

Total Rp 8.331.344,00 Rp 3.019,89

EP:

TK/BOP= 2300+(500x80%)=2700

c. Laporan Perhitungan HP Produk

• Produk selesai= 2300xRp 3.019,89= Rp 6.945.747,00

• BDPr PHw= 400xRp 222,02x100%= Rp 88.808

• BDP HPP Dept I=400 x Rp 1.554,17x100%=Rp 621.668

• = 100 x Rp 1.776,19x100%= Rp 177.619

• TK = 500 x Rp 700x 80%= Rp 280.000

• BOP=500x Rp 543,70x80%= Rp 217.480

• Jumlah BDPr Rp 1.385.575

• Jumlah seluruh biaya= Rp 8.331.322

PT Pantang Menyerah Jurnal Bulan Desember 2012

dept II

Nama perkiraan Debit Kredit

BDP TK

Gaji dan Upah BDP BOP

Macam Biaya Persediaan Barang Jadi

BDP HPP Dept I BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr

BDP HPP Dept I BDP TK BDP BOP BDPr PHw

Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00 Rp 6.945.747,00

Rp 1.385.575,00

Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00 Rp 4.085.237,00 Rp 1.610.000,00 Rp 1.250.510,00 Rp 799.287,00 Rp 280.000,00 Rp 217.480,00 Rp 88.808,00

Total Rp 11.689.322,00 Rp 11.689.322,00

(8)

Produk Hilang Akhir Proses

• Produk hilang pada akhir proses akan mempengaruhi/menjadi beban pada produk yang masih ada, karena produk hilang pada akhir proses telah menikmati biaya sebagaimana yang masih ada. Hal ini berlaku baik yang menggunakan proses produksi melalui satu departemen maupun yang lebih dari satu departemen.

• Adapun cara membebankan tersebut dengan menambahkan unit equivalen dengan produk hilang tersebut.

• Ep = Ps + BDPr (%penyelesaian) + produk hilang

Kasus 2

• Perusahaan ANDA melakukan proses produksi, data yang dihimpun pada bulan Desember 2012 sbb:

Data produksi Dept 1 Dept 2

Anggaran produksi

Produk selesai ditransfer ke dept 2 BDPr (BB90%, TK80%, BOP70%) Produk hilang akhir (PHr) Produk selesai ditransfer ke gudang BDPr (TK70%, BOP60%) PHr

50.000 unit 80% (40.000 unit) 12% (6.000 unit) 8% (4.000 unit)

32.000 unit 4.500 unit 3.500 unit

(9)

Data biaya Dept 1 Dept 2 BB

TK BOP

Rp 3.650.000,00 Rp 5.780.000,00 Rp 4.925.000,00

-

Rp 4.200.000,00 Rp 3.750.000,00

Diminta:

1. Buatlah perhitungan HP produksi untuk setiap departemen (1 dan 2)

2. Buatlah jurnal setiap departemen (1 dan 2)

PT ANDA

Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012

Departemen 1

• A. Laporan Produksi

• Anggaran 50.000 unit

• Produksi selesai ditransfer ke dept 2 40.000 unit

• BDPr (BB90%, TK80%, BOP 70%) 6.000 unit

• PHr 4.000 unit

• 50.000 unit 50.000 unit

• B. Laporan Pembebanan Biaya

Jenis biaya Jumlah biaya Eqp Unit produk BB

TK BOP

Rp 3.650.000,00 Rp 5.780.000,00 Rp 4.925.000,00

49.400 48.800 48.200

Rp 73,89 Rp 118,44 Rp 102,18

Rp 14.355.000,00 Rp 294,51

Equivalen produk:

BB= 40.000+(6.000 x90%)+ 4.000= 49.400 TK=40.000+ (6.000x80%)+4.000=48.800 BOP=40.000+(6.000x70%)+4.000=48.200

(10)

• C. Laporan perhitungan HP Produk

• Produk selesai= 40.000 x 294,51= Rp 11.780.400,00

• PHr=4.000 x Rp 294,51 = Rp 1.178.040,00

• Rp 12.958.440,00

• BDPr BB= 6.000xRp 73,89x90%=Rp 399.006

• BDPrTK=6.000xRp 118,44x80%=Rp 568.512

• BDPr BOP=6.000xRp 102,18x70%=Rp 429.156

• Jumlah BDPr = Rp 1.396.674

• Jumlah seluruh biaya = Rp 14.355.114 Harga per unit dept 1= Rp 12.958.440 = Rp 323,96

40.000

PT ANDA Jurnal Bulan Desember 2012

Dept 1

Nama perkiraan Debit Kredit

BDP BB

Persediaan BB BDP TK

Gaji dan Upah BDP BOP

Macam-macam biaya BDP HPP Dept 1

BDP BB BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr dept 1

BDP BB BDP TK BDP BOP

Rp 3.650.000 Rp 5.780.000 Rp 4.925.000 Rp 12.958.440

Rp 1.396.674

Rp 3.650.000 Rp 5.780.000 Rp 4.925.000 Rp 3.251.160 Rp 5.211.360 Rp 4.495.920 Rp 399.006 Rp 568.512 Rp 429.156 Rp 28.710.144 Rp 28.710.144

PT ANDA

Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012

Departemen 2

• A. Laporan Produksi

• Anggaran 40.000 unit

• Produksi selesai ditransfer ke gudang 32.000 unit

• BDPr (TK70%, BOP 60%) 4.500 unit

• PHr 3.500 unit

• 40.000 unit 40.000 unit

(11)

• B. Laporan Pembebanan Biaya

Jenis biaya Jumlah biaya Eqp Unit produk

BDP HPP Dept 1 TK

BOP

Rp 12.958.440,00 Rp 4.200.000,00 Rp 3.750.000,00

40.000 38.650 38.200

Rp 323,96 Rp 108,67 Rp 98,17

Rp 20.908.440,00 Rp 530,80

EP:

TK=32.000+(4500x70%)+3500=38.650 BOP=32.000+(4500x60%)+3500=38.200

• C. Laporan Perhitungan HP Produk

• Produk selesai= 32.000xRp 530,80= Rp 16.985.600

• PHr = 3.500xRp 530,80= Rp 1.857.800

• Rp 18.843.400

• BDP HPP Dept 1=4500xRp323,96x100%= Rp1.457.100,00

• BDPr TK=4500xRp 108,67x70%= Rp 342.310,50

• BDPr BOP=4500xRp98,17x60%= Rp 265.059,00

• Jumlah BDPr Rp 2.064.469,50

• Jumlah biaya seluruhnya Rp 20.907.869,50

Harga per unit dept 2= Rp 18.843.400 = Rp 588,86 32.000

PT ANDA Jurnal Bulan Desember 2012

Dept 2

Nama perkiraan Debit Kredit

BDP TK Dept 2 Gaji dan upah BDP BOP Dept 2

Macam biaya Persediaan barang jadi

BDP HPP Dept 1 BDP TK Dept 2 BDP BOP Dept 2 Persediaan BDPr

BDP HPP (Dept 1) BDP TK Dept 2 BDP BOP Dept 2

Rp 4.200.000 Rp 3.750.000 Rp 18.843.400

Rp 2.064.469,50

Rp 4.200.000 Rp 3.750.000 Rp 11.500.580 Rp 3.857.785 Rp 3.485.035 Rp 1.457.100 Rp 342.310,50 Rp 265.059 Rp 41.817.949 Rp 41.817.949

(12)

Kasus 2

• PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :

• Diminta:

• 1. menyusun laporan Hp produksi

• 2. membuat jurnal

• Catatan: produk hilang awal proses

(13)

Laporan hp produksi dept A

• QSR

PMP 1000 kg

Produk selesai 700 kg BDPr (p:BB100%,

BP100%,K40%) 200 kg

Produk hilang awal(PHw) 100 kg

1000kg 1000kg

Dept A

• Cost section (CS)

• UE=PS+ BDPrx%TP

Jenis biaya Jumlah biaya UE Biaya per unit

BB 22.500 900Kg 25

BP 26.100 900Kg 29

TKL 35.100 780kg 45

BOP 46.800 780kg 60

Jumlah 130.500 Rp 159

• BB dan BP

UE = PS + ( BDPr x % TP)

= 700 kg + (200 kg x 100%)= 900 kg

• K

UE = 700 kg + ( 200 kg x 40%) = 780 kg

(14)

Dept A

• Accounted Cost (AC)

• HP produk selesai

700 kg x Rp 159,- Rp 111.300

• BDPr:

BB =200x100%x25= 5000 BP =200x100%x29= 5800 TKL =200x40%x45= 3600 BOP =200x40%x60= 4800

Rp 19.200 RP 130.500

Nama perkiraan Debit Kredit

BDP BB

Persediaan BB BDP BP

Persediaan BP BDP TK

Gaji dan Upah BDP BOP

Macam Biaya BDP HPP Dept A

BDP BB BDP BP BDP TK BDP BOP

Rp 22.500,00

Rp 26.100,00

Rp 35.100,00

Rp 46.800,00

Rp 111.300,00

Rp 222.500,00

Rp 26.100,00

Rp 35.100,00

Rp 46.800,00

Rp 17.500,00 Rp 20.300,00 Rp 31.500,00 Rp 42.000,00 PT Eliona Sari

Jurnal Januari 19x1

Dept A

Persediaan BDPr Dept A BDP BB BDP BP BDP TK BDP BOP

Rp 19.200,00

Rp 5.000,00 Rp 5.800,00 Rp 3.600,00 Rp 4.800,00

Total Rp 261.000,00 Rp 261.000,00

(15)

Laporan HP Produksi Dept B

• QSR

PMP 700 kg

Produk selesai 400 kg BDPr (Tp:BP60%,K50%) 100 kg Produk hilang awal 200 kg

700kg 700kg

Dept B

• Cost section (CS)

• UE=PS+ BDPrx%TP

Jenis biaya Jumlah biaya UE Biaya per unit

BDP-HPP D.A 111.300 700 kg 159

Produk Hilang awal 200 kg 63,6 (adjusted)

Jumlah Dept A 111.300 500 kg 222,60

Biaya dari Dept B:

BP 16.100 460 kg 35

TKL 22.500 450 kg 50

BOP 24.750 450 kg 55

Jumlah Dept B 63.350 140

Jumlah A+B 174.650 362,60

• BP

UE = PS + ( BDPr x % TP)

= 400 kg + (100 kg x 60%)= 460 kg

• K

UE = 400 kg + ( 100 kg x 50%) = 450 kg

(16)

Dept B

• Accounted Cost (AC)

• HP produk selesai

400 kg x Rp 362,60 Rp 145.040

• BDPr:

• BDP-HPP D.A=100x100%x222,60 = 22.260

• BP =100x60%x35 = 2.100

• TKL =100x50%x50 = 2.500

• BOP =100x50%x55 = 2.750

Rp 29.610 RP 174.650

Nama perkiraan Debit Kredit

BDP BP

Persediaan BP BDP TK

Gaji dan Upah BDP BOP

Macam Biaya Persediaan Barang Jadi

BDP HPP Dept A BDP BP BDP TK BDP BOP

Rp 16.100,00

Rp 22.500,00

Rp 24.750,00

Rp 145.040,00

Rp 16.100,00

Rp 22.500,00

Rp 24.750,00

Rp 89.040,00 Rp 14.000,00 Rp 20.000,00 Rp 22.000,00 PT Eliona Sari

Jurnal Januari 19x1

Dept B

Persediaan BDPr BDP HPP Dept A BDP BP BDP TK BDP BOP

Rp 29.610,00

Rp 22.260,00 Rp 2.100,00 Rp 2.500,00 Rp 2.750,00

Total Rp 238.000,00 Rp 238.000,00

Referensi

Dokumen terkait

menunjukan bahwa variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran membayar pajak dan kualitas pelayanan perpajakan secara

Melalui Lapan andaian tersebut pada pendapat saya, apa yang diperlukan oleh individu dalam proses menentukan dan membuat keputusan kerjaya adalah minat, maklumat,

Ketinggian dalam domain ini mempengaruhi ketinggian dalam domain-domain yang lain, kerana kecerdasan emosi mengikut (Goleman,1996) merupakan satu ” building block” kepada

Melalui pemahaman dinamika perkem- bangan harga komoditas pangan asal ternak, khususnya daging sapi, diperoleh implikasi bahwa kebijakan pemerintah untuk stabilisasi

4 2008 Pelestarian Sumber Daya Air Kantor LHPE Pemkab Kudus 5 2009 Konservasi dan Pelestarian Sumber Daya Air Kantor LHPE. Pemkab Kudus 6 2010 Potensi Plasma Nutfah

Dengan kata lain, cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari peran masing-masing tokoh dalam isi cerpen tersebut.. Di dalam setiap karya sastra (termasuk

Disekeliling kita begitu banyak barang bekas yang sudah tak terpakai lagi, mulai dari sedotan bekas atau produk lainnya yang banyak sekali dibuang di tempat

mudah, sesuatu yang terasa jadi beban berat akan menjadi ringan, kesulitan pun akan mendapatkan jalan keluar.. 47) Zikir kepada Allah akan menghilangkan rasa takut yang