• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alnanda Diyanusi Zafira Pado NPM 1716051080 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Alnanda Diyanusi Zafira Pado NPM 1716051080 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2021"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH IKLAN, HARGA DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

(Studi pada Masyarakat Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

Alnanda Diyanusi Zafira Pado

NPM 1716051080

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2021

(2)

ABSTRAK

PENGARUH IKLAN, HARGA DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

(Studi pada Masyarakat Bandar Lampung)

Oleh

Alnanda Diyanusi Zafira Pado

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan, harga dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk smartphone. Studi ini mengkaji keputusan pembelian produk smartphone Samsung, dilihat dari aspek iklan, harga dan kepercayaan merek dalam perspektif perilaku konsumen. Pendekatan kuantitatif diterapkan, dengan menggunakan kuesioner pada 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan alat bantu software SPSS 26.0. Hasil studi menunjukkan bahwa iklan, harga, dan kepercayaan merek secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Sedangkan hasil pengujian secara parsial masing-masing variabel menunjukkan bahwa iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung sebesar 32%. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung sebesar 47%. Kepercayaan merek berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung sebesar 4,8%.

Pengaruh terbesar terletak pada variabel harga, dengan daya saing harga menjadi faktor dominan yang perlu dipertahankan, karena menentukan keputusan pembelian smartphone.

Kata kunci: iklan, harga, kepercayaan merek, keputusan pembelian

(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ADVERTISING, PRICE AND BRAND TRUST ON SAMSUNG SMARTPHONE PURCHASE DECISIONS

(Study on Bandar Lampung Society)

By

Alnanda Diyanusi Zafira Pado

This study aims to determine the effect of advertising, price and trust on smartphone product purchasing decisions. This study examines the purchase decisions of Samsung Smartphone products, viewed from the aspect of advertising, price and brand trust in the perspective of consumer behavior. A quantitative approach was applied, using a questionnaire on 100 respondents. Sampling using probability sampling with simple random sampling technique. Data were analyzed using multiple linear regression analysis with SPSS 26.0 software tools. The results of the study show that advertising, price, and brand trust simultaneously affect purchasing decisions. While the partial test results of each variable show that advertising has a significant effect on purchasing decisions for Samsung Smartphones by 32%. Price has a significant effect on purchasing decisions for Samsung Smartphones by 47%. Brand trust has no significant effect on purchasing decisions for Samsung Smartphones by 4.8%. The biggest influence lies in the price variable, with price competitiveness being the dominant factor that needs to be maintained, because it determines Smartphone purchasing decisions.

Keywords: advertising, price, brand trust, purchase decision

(4)

PENGARUH IKLAN, HARGA DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

(Studi pada Masyarakat Bandar Lampung)

Oleh

Alnanda Diyanusi Zafira Pado

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2021

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Alnanda Diyanusi Zafira Pado, lahir di Kota Bandar Lampung 18 Oktober 1998.

Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, pasangan Bapak Budiman Thalib dan Ibu Afrida Yanti. Penulis memiliki seorang saudara laki-laki dan dua orang saudara perempuan. Penulis memulai jenjang pendidikan pertama pada taman kanak-kanak TK Aisyah 2 Bandar Lampung dan dilanjutkan sekolah dasar di SD N 2 Rawa Laut Bandar Lampung.

Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di MTs N 2 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2014. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di MA N 1 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2017.

Pada tahun 2017 yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN. Selama kuliah penulis aktif mengikuti organisasi HMJ Ilmu Administrasi Bisnis. Pada bulan Desember/Januari tahun 2019/2020, penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ratna Daya, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur selama 40 hari sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

(9)

MOTTO

“Jangan biarkan kenyataan merusak cerita yang bagus.”

(Iknik Blackstone Varrick)

“Hidup adalah seni menggambar tanpa menghapus.”

(Jhon W. Gardner)

“Berharap kepada manusia adalah seni sederhana untuk kecewa.”

(Pakpulung)

“Menghasilkan uang adalah seni, bekerja adalah seni, dan bisnis yang baik adalah seni terbaik.”

(Andy Warhol)

“Berhasil atau gagal, kau akan tetap dianggap gila.”

(Dosen Pembimbing Pak Deddy)

(10)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya ini dapat diselesaikan.

Dengan penuh ketulusan hati, maka karya tulis ini kupersembahkan untuk:

Kedua Orang Tuaku Tercinta

Papa dan Mama yang telah membesarkan, mendidik, dan membimbingku dengan penuh kasih sayang, dan yang selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Terimakasih telah melindungiku dan selalu memikirkan diriku agar aku memiliki tempat untuk pulang.

Saudara-Saudaraku

Terimakasih untuk segala bentuk dukungan, motivasi, doa, serta bantuan-bantuan yang selalu dihadirkan dalam keadaan apapun selama ini.

Kalian menjadi saudara yang selalu aku andalkan.

Keluarga Besar

Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji yang Sangat Berjasa

Serta Almamater Tercinta:

Universitas Lampung

(11)

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia dan hidayahNya sehingga penulis saat ini dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Iklan, Harga dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung. (Studi pada Masyarakat Bandar Lampung)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini telah mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Ida Nurhaida, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Dedy Hermawan, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Arif Sugiono, S.Sos., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Roby Cahyadi Kurniawan, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Suprihatin Ali, S.sos., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Dr. K. Bagus Wardianto, S.Sos., M.AB. selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak Deddy Aprilani S.A.N, M.A selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan malamnya untuk membimbing penulis agar penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik serta menjadi guru kehidupan yang selalu memberikan ilmu dan motivasi agar penulis mampu membentuk

(12)

pola pikir yang berbeda dan membangkitkan jiwa petarung untuk menjadi orang luar biasa dan dapat menjadi pribadi yang berjasa dan selalu diingat oleh orang banyak. Saya selaku penulis meminta maaf apabila selama proses bimbingan ada salah kata atau perbuatan yang kurang berkenan kepada bapak.

8. Ibu Gita Paramita Djausal S.IP., M.A.B selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang telah bersedia meluangkan waktu istirahatnya untuk membimbing dan memberikan berbagai ilmu kepada penulis dengan harapan penulis cepat menyelesaikan skripsi serta membagikan pengalaman dan memberikan wadah untuk mendapatkan pengalaman dan selalu membuat penulis merasa spesial.

Saya selaku penulis meminta maaf apabila selama proses bimbingan ada salah kata atau perbuatan yang kurang berkenan kepada ibu.

9. Bapak Dr. Maulana Agung S.Sos., M.A.B selaku Dosen Penguji yang dengan kesabaran dan keramahan telah memberikan arahan, saran dan masukan kepada penulis serta selalu mempermudah proses seminar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Saya selaku penulis meminta maaf apabila selama menjadi mahasiswa yang diuji oleh bapak, saya ada salah kata atau perbuatan yang kurang berkenan kepada bapak.

10. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang selama ini telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis.

11. Teman-teman M. Sewarek (Ojan, Andi, Praja, Hapis, Galuh, Rustam, Dimas, Daus, Abi, Rifandi, Riki), terima kasih untuk hari-hari selama di perkuliahan dan juga di tempat tongkrongan dan kosan hingga kontrakan. Terima kasih telah menjadi bagian dalam cerita masa perkuliahan. Tanpa kalian kunang-kunang (kuliah nongkrong pulang) tidak bercahaya.

12. Teman-teman Alemong (Puspa, Alida, Widy, Eta, Linang, Tasya) terima kasih telah banyak membantu dalam perkuliahan dan menjadi circle tambahan serta menjadi partner M. Sewarek yang baik.

13. Teman-teman PELAMPUNG GOYANG (Bayu, Okron, Memet, Faiz, Azhiim, Agung, Dani, Cikipaw, Jumjum), terima kasih telah menjadi teman suka dan duka, diam dan goyangnya pelampung serta lurus dan miringnya handphone.

(13)

Terima kasih sudah menjadi tempat perlabuhan terakhir serta senantiasa mengisi kekosongan loteng indah nan wangi victory.

14. Teman-teman seperbimbingan dan seperujian (Almer, Praja, Alida, Eta) terima kasih sudah menjadi rekan dalam proses bimbingan serta menjadi rekan dalam berbagi informasi dan ilmu.

15. Untuk kakak tingkat, senior, dan alumni Ilmu Administrasi Bisnis terima kasih sudah memberikan pengalaman dan pembelajaran selama di kampus.

16. Untuk adik tingkat Ilmu Administrasi Bisnis, terima kasih sudah membantu dan berkontribusi dalam masa perkuliahan.

17. Terima kasih untuk teman-teman angkatan 2017, sudah menjadi teman selama empat tahun di perkuliahan.

18. Teman-teman KKN Ratna Daya (Mamad, Bowo, Lindah, Disa, Nisa, Della) terima kasih sudah menjadi teman selama 40 hari yang menghasilkan banyak pengalaman. Teruntuk Mamad terima kasih sudah menjadi rekan huru-hara dan mengembara untuk memenuhi keseruan KKN.

19. Terima kasih untuk Rafni, yang sudah menjadi teman terbaik selama masa perkuliahan. Terima kasih atas dukungan, bantuan, saran, hingga motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih sudah menemani dari 1-3 tahap dan selalu hadir ketika penulis butuhkan.

20. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 1 November 2021 Penulis

Alnanda Diyanusi Zafira Pado

(14)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR RUMUS ... viii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Konsumen ... 2.1.1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 9

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 9

2.2. Keputusan Pembelian ... 12

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 12

2.2.2. Indikator Keputusan Pembelian ... 13

2.3. Iklan... 14

2.3.1. Pengertian Iklan ... 14

2.3.2. Fungsi dan Tujuan Iklan... 14

2.3.3. Indikator Iklan ... 16

2.4. Harga ... 17

2.4.1. Pengertian Harga ... 17

2.4.2. Peranan Harga ... 17

2.4.3. Indikator Harga ... 18

2.5. Kepercayaan Merek (Brand Trust) ... 19

2.5.1. Pengertian Kepercayaan Merek ... 19

2.5.2. Dimensi Brand Trust ... 19

2.5.3. Indikator Penilaian Kepercayaan Merek ... 20

2.6. Penelitian Terdahulu ... 21

2.7. Kerangka Pemikiran ... 24

2.8. Hipotesis Penelitian ... 25

(15)

ii III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Objek dan Subjek Penelitian ... 26

3.2.1. Objek Penelitian ... 26

3.2.2. Subjek Penelitian ... 26

3.3. Populasi dan Sampel ... 27

3.3.1. Populasi ... 27

3.3.2. Sampel ... 27

3.4. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ... 28

3.4.1. Definisi Konseptual ... 28

3.4.2. Definisi Operasional... 29

3.5. Sumber Data ... 32

3.5.1. Data Primer ... 33

3.5.2. Data Sekunder ... 33

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.7. Skala Pengukuran ... 34

3.8. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

3.8.1. Uji Validitas ... 35

3.8.2. Uji Reliabilitas ... 37

3.9. Teknik Analisis Data ... 39

3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 39

3.9.2. Analisis Regresi Berganda ... 39

3.9.2.1. Uji Asumsi Klasik ... 40

3.9.2.1.1 Uji Normalitas ... 40

3.9.2.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 40

3.9.2.1.3 Uji Multikolinieritas ... 41

3.9.2.2. Analisis Linier Berganda... 41

3.9.2.2.1 Uji Hipotesis ... 42

3.9.2.2.1.1 Uji T ... 42

3.9.2.2.1.2 Uji F ... 42

3.9.2.2.1.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 43

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum ... 44

4.2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 48

4.2.1. Karakteristik Responden ... 48

4.2.2. Mean, Median dan Modus ... 54

4.2.3. Distribusi Jawaban Responden ... 56

4.3. Hasil Pengujian Instrumen ... 65

4.3.1. Hasil Uji Validitas ... 65

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas ... 66

4.4. Analisis Regresi Berganda ... 67

4.4.1. Uji Asumsi Klasik ... 67

4.4.1.1 Uji Normalitas ... 67

4.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 68

4.4.1.3 Uji Multikolinieritas ... 69

(16)

iii

4.4.2. Hasil Analisis Linier Berganda ... 70

4.4.2.1 Uji Hipotesis ... 72

4.4.2.1.1 Uji T ... 72

4.4.2.1.2 Uji F ... 73

4.4.2.1.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 74

4.5. Pembahasan ... 75

4.5.1. Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian ... 75

4.5.2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 76

4.5.3. Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian ... 78

4.5.4. Pengaruh Iklan, Harga dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian ... 79

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 81

5.2. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(17)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Penjualan Smartphone Samsung ... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 3.1 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional... 30

Tabel 3.2 Nilai Skala Likert ... 35

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas ... 36

Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas ... 38

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 43

Tabel 4.1 Harga Smartphone Samsung Galaxy S ... 46

Tabel 4.2 Harga Smartphone Samsung Galaxy A ... 46

Tabel 4.3 Harga Smartphone Samsung Galaxy J ... 47

Tabel 4.4 Harga Smartphone Samsung Galaxy M ... 47

Tabel 4.5 Harga Smartphone Samsung Galaxy Z ... 48

Tabel 4.6 Mean, Median dan Modus ... 54

Tabel 4.7 Interpretasi Skala Jawaban Responden ... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas 30 Responden ... 65

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas 30 Responden ... 66

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas ... 69

(18)

v

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda ... 70

Tabel 4.12 Hasil Uji t ... 72

Tabel 4.13 Hasil Uji F ... 73

Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ... 74

(19)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Operating System Market Share di Indonesia Tahun 2020... 2

Gambar 1.2 Smartphone Android Terlaris Kuartal 1 2020 ... 4

Gambar 4.1 Iklan Samsung ... 45

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Terakhir Pembelian 49 Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Serie Smartphone ... 49

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 50

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 51

Gambar 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 52

Gambar 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 52

Gambar 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Maksud Melakukan Pembelian ... 53

Gambar 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Melakukan Pembelian ... 54 Gambar 4.11 Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Pada Variabel Iklan 57 Gambar 4.12 Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Pada Variabel Harga 59

(20)

vii

Gambar 4.13 Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Pada Variabel

Kepercayaan Merek ... 61 Gambar 4.14 Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Pada Variabel

Keputusan Pembelian ... 63 Gambar 4.15 Hasil Uji Normalitas... 68 Gambar 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 69

(21)

viii

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

Rumus 3.1 Rumus Slovin ... 27

Rumus 3.2 Rumus Korelasi Product Moment ... 36

Rumus 3.3 Rumus Uji Reliabilitas ... 38

Rumus 3.4 Model Persamaan Regresi Linear Berganda ... 41

Rumus 3.5 Rumus Uji T ... 42

Rumus 3.6 Rumus Uji F ... 43

(22)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi komunikasi telah menumbuhkan perkembangan baru yaitu kualitas komunikasi, kualitas bahan komunikasi, jangkauan penyebaran semakin luas dan arus penyebaran yang semakin cepat dan canggih (Timbowo, 2016).

Perkembangan teknologi komunikasi ini tidak lepas dari semakin kompleks kegiatan manusia saat ini. Semakin kompleksnya kegiatan manusia mendorong semakin beragam kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Kebutuhan tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan akan berbagai jenis alat komunikasi yang mengakibatkan semakin banyaknya persaingan dalam dunia bisnis dibidang telekomunikasi (Armayani dan Jatra, 2019).

Seiring dengan majunya perkembangan teknologi, telepon genggam juga mengalami perkembangan yang pada awalnya hanya digunakan untuk mengirim dan menerima pesan atau melakukan panggilan maupun menerima panggilan masuk, kini telah dilengkapi dengan fitur internet dan dapat bekerja seperti komputer karena itu dia dianggap sebagai telepon pintar atau smartphone.

Smartphone kini menjadi barang yang wajib dimiliki oleh setiap orang, masyarakat saat ini memang sangat antusias untuk menggunakan telepon pintar sebagai alat untuk berkomunikasi dengan sesama. Banyak hal yang dapat kita lakukan dengan menggunakan smartphone, contohnya dalam melakukan komunikasi kita dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada smartphone seperti Line, Whatsapp, Facebook dan Twitter atau bahkan kita dapat berkomunikasi bertatap muka secara langsung dengan orang lain melalui video call (Timbowo, 2016).

(23)

2

Gambar 1.1 Operating System Market Share di Indonesia Tahun 2020

Sumber: Statcounter, 2020

Terdapat beberapa operating system (OS) di Indonesia yaitu Android, IOS, Windows, Linux, dan lainnya. Teknologi smartphone yang saat ini sedang digemari masyarakat Indonesia adalah smartphone dengan operating system (OS) Android.

Berdasarkan gambar 1.1 sistem operasi Android menguasai pangsa pasar di Indonesia sebesar 52,71 persen.

Smartphone berbasis Android telah mempunyai pengguna terbanyak dikarenakan OS Android bersifat open source, sehingga aplikasi pihak ketiga untuk operating system Android berkembang sangat pesat dengan semakin banyaknya jumlah aplikasi dan games yang beredar untuk smartphone berbasis Android. Walaupun bisa dibilang Android merupakan OS yang memiliki umur termuda dibanding mobile OS lainnya, namun Android dapat bersaing dengan mobile OS lainnya yang sudah populer lebih dulu (Atmodjo dan Krisjanti, 2016). Samsung merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia dan merupakan pencetus populernya smartphone dengan sistem operasi Android (Matute, 2019).

Tingginya kebutuhan smartphone untuk memenuhi kebutuhan manusia membuat industri smartphone berkembang dengan pesat dan berdampak pada timbulnya persaingan yang ketat dalam industri tersebut. Perusahaan tentu mempunyai pesaing yang memiliki jenis produk yang sejenis. Pesaing Samsung dalam industri smartphone diantaranya Oppo, Apple, Xiaomi, Huawei dan lain-lain.

(24)

3

Tabel 1.1 Penjualan Smartphone di Bandar Lampung Tahun 2019-2021 Penjualan Smartphone Samsung (unit)

Q4 2019 247 233 239

Q1 2020 221 202 134

Q2 2020 96 67 58

Q3 2020 73 88 93

Q4 2020 87 89 92

Q1 2021 96 90 89

Sumber : Indo Cell, 2021

Berdasarkan tabel 1.1 penjualan Indo Cell (distributor Samsung di Bandar Lampung) mulai mengalami penurunan penjualan pada kuartal 1 tahun 2020.

Penjualan smartphone Samsung kian menurun hingga sekitar 60% pada kuartal 2 bulan April tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang belangsung di Indonesia dan dimulainya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah pada bulan Maret. Penjualan Samsung di kuartal 3 mulai mengalami sedikit peningkatan penjualan. Peningkatan terjadi setelah pemerintah memberlakukan new normal dan peningkatan ini disebabkan adanya aktivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Persaingan di industri smartphone memperhatikan dan mengedepankan teknologi yang terbaru dalam setiap inovasinya. Smartphone Samsung juga memiliki fitur yang beraneka ragam mulai dari fitur low-end hingga smartphone dengan fitur high- end. Didukung dengan desain produk yang elegan, memiki software yang ringan untuk dijalankan, selalu mendapatkan update pembaharuan firmware, dan memiliki hasil kamera yang cukup jernih. Spesifikasi yang ditawarkan inilah yang membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk Samsung (Matute, 2019).

Selain memperhatikan dan mengedepankan teknologi, Samsung juga memenangkan persaingan dengan menyajikan smartphone sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Samsung menyasar banyak segmen dan tidak ingin hanya berada pada segmen premium. Maka dari itu Samsung berusaha memberikan

(25)

4

banyak pilihan smartphone sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Samsung telah merilis enam series smartphone ke Indonesia yang mencakup semua tipe.

Diantaranya ialah Samsung Galaxy A, C, J, M, S dan Note Series. Hampir semua tipe smartphone Samsung terbaru yang diluncurkan secara global sudah dipasarkan ke Tanah Air. Setiap jenis smartphone Samsung ini memiliki varian terbaru yang membawa ciri khas dan kelebihan sendiri. Konsumen yang ingin ponsel premium bisa memilih flagship smartphone seperti S7 dan S7 Edge. Sementara, smartphone seri A ditujukan untuk kaum millenial (liputan6.com).

Sumber: Kompas Tekno, 2020

Gambar 1.2 Smartphone Android Terlaris Kuartal Pertama 2020

Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa dari enam smartphone terlaris pada kuartal pertama tahun 2020, empat diantaranya adalah smartphone Samsung yaitu Samsung Galaxy A51 dikarenakan series A Samsung ini mengikuti style trend yang ada pada saat ini dan harga smartphone series ini terbilang relative terjangkau, kemudian diikuti Samsung S20+, Samsung Galaxy A10s dan Samsung Galaxy A20s. Hal tersebut membuktikan bahwa Samsung Galaxy menjadi pilihan produk yang diminati oleh konsumen. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti smartphone Samsung.

Perusahaan saat mengeluarkan produk harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen memiliki alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan (Armayani dan Jatra, 2019). Memahami faktor-faktor psikologis dan pribadi konsumen sangat

(26)

5

penting dan kemungkinan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian serta pengingatan merek pada jasa, produk, dan perusahaan (Afroz, 2013). Menurut Kotler (2012), keputusan pembelian konsumen adalah preferensi konsumen atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan dan niat konsumen untuk membeli merek yang paling disukai.

Dalam melakukan keputusan pembelian ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah iklan. Iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler dan Garry Amstrong, 2012). Iklan dapat mempengaruhi masyarakat untuk melakukan aktivitas beli produk, dan menanamkan kesadaran akan suatu merek. Keberadaan iklan menjadi salah satu cara untuk menginterpretasian kualitas suatu produk atau jasa berdasarkan ide dan kebutuhan konsumen, sehingga tujuan pemasaran produk atau jasa dapat tercapai (Janna, 2016).

Selain iklan, harga merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012), dalam arti yang sempit harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga menentukan keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diterima perusahaan. Harga seringkali digunakan konsumen untuk menentukan pilihan mereka. Harga yang lebih terjangkau dapat merubah keputusan pembelian suatu produk pada konsumen (Prakoso, 2015).

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah kepercayaan merek. Kepercayaan merek merupakan kemampuan konsumen dalam memberi kepercayaan terhadap sebuah brand karena ekspektasi konsumen dalam brand tersebut memberikan fungsi atau menghasilkan out come yang positif (Chaudhuri dan M. B. Holbrook, 2001). Kepercayaan merek sebagai dugaan dengan keyakinan akan realibilitas dan niat suatu merek dalam situasi yang melibatkan resiko bagi konsumen. Kepercayaan adalah dugaan atau harapan bahwa merek tersebut dapat diandalkan untuk berperilaku murah hati dan responsif terhadap kebutuhan

(27)

6

seseorang. Bagi perusahaan, kepercayaan merek merupakan sebuah target yang penting untuk dicapai. Kelangsungan hidup baik perusahaan maupun produk tersebut sangat bergantung pada kepercayaan konsumen (Nurfadila dkk., 2015).

Kepercayaan pada sebuah merek memegang peranan penting dalam keputusan pembelian konsumen. Dalam hal ini konsumen percaya bahwa merek yang mempunyai citra positif merupakan suatu jaminan akan kualitas produk.

Konsumen akan selalu membeli produk untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi produk mana yang mereka beli dan bagaimana mereka membuat keputusan akan erat hubungannya dengan perasaan mereka terhadap merek- merek yang ditawarkan (Trista et al., 2013).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Iklan, Harga dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung (Studi pada Masyarakat Bandar Lampung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan dalan bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung?

2. Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung?

3. Apakah kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung?

4. Apakah iklan, harga, dan kepercayaan merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung?

(28)

7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh harga terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung.

3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung.

4. Untuk mengetahui signifikansi iklan, harga, dan kepercayaan merek secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menambah serta memperluas wawasan yang berhubungan dengan faktor faktor yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Bandar Lampung.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk mengetahui pengaruh dari iklan, harga dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung dari konsumen mereka, agar perusahaan dapat mengevaluasi produk-produk yang dikeluarkan dan perusahaan dapat mengoptimalkan produk mereka dari berbagai aspek.

b. Bagi Konsumen

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi konsumen dan dapat menjadi sebuah acuan dalam melakukan keputusan pembelian smartphone Samsung.

(29)

8

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan landasan pijak untuk yang ingin melakukan penelitian selanjutnya di bidang yang sama.

(30)

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Konsumen

2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2012), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Wisenblit (2015) adalah studi tentang tindakan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen menggambarkan individu yang mengambil keputusan untuk memanfaat kan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang dan usaha) guna membeli barang- barang yang berhubungan dengan konsumsi. Berdasarkan pengertian tentang perilaku konsumen di atas dapat disimpulkan dua hal yang penting, yaitu: perilaku konsumen sebagai kegiatan fisik dan sebagai proses pengambilan keputusan.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2012), perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :

1. Faktor Budaya

Faktor budaya merupakan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.

Faktor budaya terdiri dari beberapa sub faktor antara lain, sub budaya dan kelas sosial.

(31)

10

a. Sub budaya merupakan kelompok yang lebih kecil atau kelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Sub budaya meliputi agama, ras, kelompok dan darah geografis.

b. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang dimana anggotanya berbagai nilai, minat, perilaku yang sama.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial. Faktor sosial terdiri dari beberapa sub faktor seperti kelompok refrensi, keluarga, serta peran dan status.

a. Kelompok acuan

Kelompok acuan (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku sesorang. Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau referensi dalam membentuk respon afektif dan kognitif dan perilaku. Kelompok acuan akan memberikan standard atau nilai yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam perspektif pemasaran, kelompok acuan adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.

b. Keluarga

Keluarga memberikan peranan besar akan perilaku manusia, sehingga perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh keluarga.

c. Peran dan Status

Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan atau organisasi. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang sehingga memberikan status. Seseorang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka dan setiap peranan akan membawa status berupa penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.

(32)

11

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi merupakan faktor yang berkontribusi terhadap perilaku konsumen.

Faktor pribadi terdiri dari beberapa sub faktor antara lain, usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan gaya hidup.

a. Usia dan tahap siklus hidup

Orang akan membeli produk yang berbeda sepanjang hidupnya. Seseorang akan membeli produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Kebutuhan seseorang akan berbeda dalam hal jumlah maupun jenisnya sejalan dengan usianya.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Perusahaan dapat memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu.

c. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan besar sekali pengaruhnya terhadap pilihan produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatan, kestabilannya, dan pola waktu), tabungan dan milik kekayaan (termasuk presentase yang sudah diuangkan) kemampuan meminjam dan sikapnya terhadap pengeluaran lawan menabung.

d. Kepribadian

Setiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang unik yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Selain itu, konsumen juga cenderung memilih dan menggunakan merek yang sesuai dengan bagaimana cara mereka melihat dirinya sebagai individu.

Hal didasarkan juga pada bagaimana kita ingin melihat diri kita atau bagaimana pandangan orang lain terhadap diri kita.

e. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari- hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan sesuatu yang lebih dari sub-budaya, kelas

(33)

12

sosial, bahkan dari pekerjaan yang sama mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda.

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor pilihan pembelian seseorang yang dipengaruhi oleh motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori.

a. Motivasi

Motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan yang mengendalikan individu untuk bertindak. Kekuatan tersebut menghasilkan suatu kecenderungan untuk mendapatkan sesuatu kebutuhan yang belum terpenuhi.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses kita dalam memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan suatu arti gambaran yang diterima manusia.

c. Pembelajaran

Proses dimana individu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam membeli dan mengkonsumsi suatu produk/jasa yang diterapkan untuk perilaku pembelian yang sama pada masa mendatang.

d. Memori

Semua informasi dan pengalaman yang dialami manusia akan tertanam dalam ingatan jangka panjang.

2.2 Keputusan Pembelian

2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang berawal dari konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian serangkaian proses tersebut mengarah kepada keputusan pembelian (Tjiptono, 2014). Selanjutnya

(34)

13

(Kotler dan Keller, 2012) menambahkan bahwa, proses keputusan pembelian adalah proses lima tahap yang dilewati konsumen, dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang dapat memecahkan masalahnya, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian, yang dimulai jauh sebelum pembelian yang sesungguhnya dilakukan oleh konsumen dan memiliki dampak yang lama setelah itu.

2.2.2 Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012), ada tiga indikator dalam menentukan keputusan pembelian, yaitu:

1. Kemantapan Pada Sebuah Produk

Pada saat melakukan pembelian, konsumen memilih salah satu dari beberapa alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada mutu, kualitas dan faktor lain yang memberikan kemantapan bagi konsumen untuk membeli produk yang dibutuhkan.

Kualitas produk yang baik akan membangun semangat konsumen sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen.

2. Kebiasaan dalam Membeli Produk

Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama. Ketika konsumen telah melakukan keputusan pembelian dan mereka merasa produk sudah melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika membeli produk lain.

3. Kecepatan dalam Membeli Sebuah Produk

Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan menggunakan aturan (heuristik) pilihan yang sederhana. Heuristik adalah sebuah proses-proses yang dilakukan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara cepat, menggunakan sebuah pedoman umum dalam sebagian informasi saja.

(35)

14

2.3 Iklan

2.3.1 Pengertian Iklan

Iklan adalah salah satu strategi promosi yang digunakan perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Iklan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasive dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media (Kriyantono, 2008). Iklan sebagai wadah bagi perusahaan untuk menjelaskan keunggulan suatu produk yang dimiliki beserta kelebihan produk tersebut dibanding dengan produk pesaingnya. Iklan membujuk konsumen supaya bersedia membeli dan menyarankan untuk membeli dan menggunakan lagi produk yang diiklankan (Terence, 2003).

Menurut Widyatama (2005) secara umum pembagian menurut para praktis periklanan, iklan dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu:

a. Iklan Konvensional

Iklan konvensional yaitu iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi.

b. Iklan Elektronik

Iklan elektronik adalah iklan yang menggunakan media yang berbasis perangkat elektronik. Secara spesifik iklan elektronik dapat dibagi dalam empat jenis, yaitu iklan radio, iklan televisi, iklan film dan iklan dalam media internet.

Berdasarkan pengertian di atas iklan harus bermuatan informasi yang efektif untuk memperkenalkan produk, karena iklan adalah pesan berbayar yang dibiayai oleh produsen atau perusahaan tertentu. Iklan pun harus memiliki unsur hiburan yang menarik agar melekat dibenak konsumen. Akan tetapi dengan sifat nonpersonal iklan tidak memiliki kesempatan untuk mendapat umpan balik secara langsung.

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan berfokus pada iklan elektronik yaitu video iklan di youtube dan televisi.

2.3.2 Fungsi dan Tujuan Iklan

Menurut Kotler (2012), periklanan bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya suatu produk atau jasa, membantu meyakinkan pelanggan dalam

(36)

15

membeli dan membedakan suatu produk/jasa tersebut dengan produk/jasa yang lain.

Menurut Terence (2007), iklan memiliki lima fungsi yang sangat penting, yakni:

1. Informing (Memberikan Informasi)

Iklan membuat konsumen menyadari adanya produk baru, menginformasikan mengenai karakteristik produk, manfaat serta kegunaan produk tersebut.

2. Persuading (Membujuk atau Mempengaruhi Konsumen)

Media iklan yang baik akan mampu mempersuasi konsumen untuk mencoba produk/jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi tersebut dilakukan dengan cara mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Tetapi yang lebih sering, iklan berusaha untuk membangun permintaan sekunder, yakni permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.

3. Reminding (Mengingatkan)

Iklan juga berfungsi untuk menjaga agar merek produk/perusahaan tetap baik dalam ingatan konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan dampak promosi iklan produk/jasa yang pernah diiklankan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan akan hadir dibenak konsumen.

4. Adding Value (Menambah Nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran, yakni inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Iklan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul daripada kompetitornya.

5. Assisting (Mendampingi Upaya-upaya Lain dari Perusahaan)

Iklan hanyalah salah satu alat promosi dalam bauran proses komunikasi periklanan.

Ada saatnya dimana peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

(37)

16

Dari penjelasan mengenai fungsi iklan di atas, Rossiter dan Percy (1997) mengklasifikasikan tujuan iklan sebagai efek dari komunikasi, yakni sebagai berikut:

a. Menumbuhkan persepsi konsumen terhadap suatu kebutuhan (category need) b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada

konsumen (brand awareness).

c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

d. Membujuk konsumen untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

e. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

2.3.3 Indikator Iklan

Menurut Terence (2003), suatu iklan dapat dikatakan ideal apabila iklan tersebut : 1. Dapat menimbulkan Perhatian

Iklan yang ditayangkan hendaknya dapat menarik perhatian konsumen, oleh karena itu iklan harus dibuat dengan gambar yang menarik, tulisan dan kombinasi warna yang serasi dan mencolok, serta kata-kata yang mengandung janji, jaminan, serta menunjukan kualitas produk yang di iklankan.

2. Menarik

Iklan yang diberikan kepada konsumen harus dapat menimbulkan perasaaan ingin tahu dari konsumen untuk mengetahui merek yang diiklankan lebih mendalam, dan biasanya dilakukan dengan menggunakan figur iklan yang terkenal disertai dengan alur cerita yang menarik perhatian.

3. Dapat menimbulkan keinginan

Selain dapat menimbulkan perhatian dan menarik, sebuah iklan yang baik juga seharusnya dapat menimbulkan keinginan dalam diri konsumen untuk mencoba merek yang diiklankan. Dalam hal ini, penting bagi perusahaan untuk mengetahui motif dari pembelian konsumen, sebab dengan mengetahui motif pembelian konsumen, perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen. Melalui manfaat yang ditawarkan lewat iklan, perusahaan berharap untuk dapat mempengaruhi sikap konsumen, yang pada akhirnya dapat

(38)

17

mendorong atau menimbulkan keinginan konsumen untuk membeli merek yang diiklankan.

2.4 Harga

2.4.1 Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2012), dalam arti yang sempit harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih luas lagi harga dalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Menurut Andi (2015), harga menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi pilihan seorang pembeli, harga cukup berperan dalam menentukan pembelian konsumen, untuk itu sebelum menetapkan suatu harga, sebaiknya perusahaan melihat beberapa referensi harga suatu produk yang dinilai cukup tinggi dalam penjualan.

Berdasarkan pengertian diatas harga adalah suatu nomilah yang harus dibayarkan oleh konsumen agar produsen mendapatkan keuntungan dan arga juga berpengaruh terhdapa keputusan pembelian.

2.4.2 Peranan Harga

Suatu harga barang atau jasa yang telah ditetapkan oleh produsen akan berdampak pada perekonomian secara mikro (bagi konsumen dan perusahaan) ataupun makro (bagi perekonomian secara umum). Menurut Tjiptono (2009), harga mempunyai peranan penting yang terdiri dari:

1. Bagi Perekonomian

Harga produk akan mempengaruhi tingkat upah dan laba suatu perusahaan karena harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian, untuk itu harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal waktu dan kewirausahaan (entrepreneurship).

(39)

18

2. Bagi Konsumen

Harga merupakan sesuatu hal yang cukup sensitif pada konsumen dalam pembelian suatu produk. Disamping faktor harga, terdapat faktor-faktor lain yang juga menjadi pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian seperti citra merek, lokasi toko, layanan, nilai (value), fitur produk dan kualitas. Beberapa konsumen menganggap jika harga mahal maka produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi.

3. Bagi Perusahaan

Harga suatu produk ditetapkan setelah hasil proses yang panjang. Hal ini didasari karena harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan untuk perusahaan dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya yang justru membutuhkan pengeluaran dana yang tidak sedikit (seperti promosi dan iklan).

2.4.3 Indikator Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012), mengungkapkan bahwa didalam indikator harga terdapat beberapa unsur kegiatan utama tentang harga. Indikator tersebut meliputi :

1. Keterjangkauan Harga

Harga yang terjangkau merupakan harapan konsumen sebelum mereka melakukan pembelian. Karena biasanya konsumen mencari harga yang dapat mereka jangkau.

2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk untuk Produk Tertentu

Biasanya konsumen tidak masalah jika membeli dengan harga mahal, tetapi kualitas baik. Tetapi tak jarang konsumen ingin produk harga yang terjangkau dengan kualitas yang baik.

3. Daya Saing Harga

Perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan mempertimbangkan harga produk yang dijual oleh pesaingya agar produknya dapat bersaing di pasar.

(40)

19

4. Kesesuaian Harga dengan Manfaat

Konsumen terkadang mengabaikan harga produk namun lebih mementingkan manfaat dari produk yang dikonsumsi tersebut.

2.5 Kepercayaan Merek (Brand Trust) 2.5.1 Pengertian Kepercayaan Merek

Tujuan akhir dari pemasaran adalah menggenerasi ikatan yang kuat antara konsumen dan merek dagang tersebut, dan yang utama dalam ikatan itu ialah kepercayaan. Kepercayaan merek terjadi ketika konsumen menaruh kepercayaannya dalam kompetensi kinerja dan maksud baik dari merek dagang (Li et al., 2008). Kepercayaan merek dapat didefinisikan sebagai sejauh mana konsumen percaya bahwa merek tersebut memenuhi hasratnya. Dalam hal ini konsumen bersedia untuk bergantung pada merek yang ia percayai manfaatnya (Carroll dan Ahuvia, 2006).

Definisi brand trust digambarkan sebagai kemampuan konsumen dalam memberi kepercayaan terhadap sebuah brand karena ekspektasi konsumen dalam brand tersebut memberikan fungsi atau menghasilkan out come yang positif (Chaudhuri dan Holdbrook, 2001). Brand trust sebagian besar bergantung pada sikap dan keyakinan yang dibangun dari pengalaman pembelian sebelumnya. Brand trust adalah perasaan aman yang dimiliki konsumen dalam interaksinya dalam sebuah merek, hal tersebut berdasarkan persepsi konsumen yang menganggap bahwa merek yang dikonsumsi adalah merek yang terpercaya dan dapat bertanggung jawab untuk kepentingan dan kesejahteraan konsumen (Delgado et al, 2011).

2.5.2 Dimensi Brand Trust

Menurut Ika dan Kustini (2011), pengukuran dimensi brand trust dapat diukur melalui dua dimensi, yaitu dimensi viabilitas (dimension of viability) dan dimensi intensionalitas (dimension of intentionality):

(41)

20

1. Dimension of Viability

Dimensi viabilitas dianggap sebagai sebuah persepsi dimana suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen yang ada.

2. Dimension of Intentionality

Dimensi intensionalitas mewakili perasaan aman individu terhadap suatu merek.

Dimensi intensionalitas dapat diukur melalui dua indikator yaitu indicator security dan indicator trust.

2.5.3 Indikator Penilaian Kepercayaan Merek

Menurut Riana (2008), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek yang juga menjadi alat ukur kepercayaan merek adalah sebagai berikut :

1. Brand Characteristic

Mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek berkaitan dengan kepercayaan merek terdiri dari persepsi, mempunyai reputasi dan kompeten.

2. Company Characteristic

Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk.

Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, dan motivasi perusahaan yang diinginkan.

3. Consumer Brand Characteristic

Karakteristik konsumen pada merek dapat mempengerahui kepercayan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan pengalaman terhadap merek.

(42)

21

2.6 Penelitian Terhadulu

Penelitian terdahulu dapat digunakan sebagai acuan peneliti untuk menemukan beberapa hal yang dijadikan dasar dan perbandingan, serta sumber inspirasi peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini. Hasil pencarian dari penelitian terdahulu ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama (Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Anandhitya

Bagus Arianto (2011)

Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa atribut produk dan harga

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek, sedangkan

kebutuhan mencari variasi dan ketidakpuasan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

2 Razieh Sadat Hosseini dan Asadollah Mehrara (2013)

The Impact of Advertising, Sales Promotion and Sponsorship Programs on Brand Equity: A Case Study among Customers in

Samsung Products in Tehran

Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa program periklanan, promosi penjualan dan sponsorship memiliki pengaruh langsung terhadap ekuitas merek.

3 Nanda Pratama dan Rumyeni (2014)

Pengaruh Iklan Televisi Samsung Galaxy S4 terhadap Keputusan Membeli

Masyarakat Ekonomi Menengah Keatas di Kejamatan Ujung Batu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh iklan di televisi berpengaruh kuat terhadap keputusan pembelian.

4 Talitha Amelinda dan Naili Farida (2017)

Pengaruh Country of Origin dan Brand Image Terhadap Intention Behavior Melalui Word of Mouth Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Mahasiswa S1 Pengguna Smartphone Samsung di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro)

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif variabel country of origin dan brand image terhadap variabel intention behavior maupun variabel word of mouth.

(43)

22

Tabel 2.1 (lanjutan) 5 Rahmilla Chairani

Puspita dan Sri Suryoko (2017)

Pengaruh Iklan, Harga, dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan

Pembelian Kosmetik Revlon (Studi pada Mahasiswa S1 Universitas Diponegoro)

Hasil analisis ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklan, harga, dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian secara parsial dan secara simultan (bersama-sama).

6 Luh Gede Dian Anggara Putri dan I Putu Gede Sukaatmadja (2018)

Peran Kepercayaan Memediasi Citra Merek terhadap Niat Beli Pada Produk Smartphone Samsung di Kota Denpasar

Hasil menunjukkan kepercayaan secara positif serta signifikan dapat memediasi pengaruh citra merek terhadap niat beli.

7 Viani A.L.

Mandagi, dkk.

(2018)

Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Android di Gerai IT Center Manado

Dari hasil penelitian ini merek memiliki

LQIOXHQWV∂ yang positif terhadap keputusan pembelian tetapi tingkat pengaruhnya sangat rendah, karena perusahaan harus terus meningkatkan citra mereknya.

8 Maria Revita, dkk. (2018)

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung

Dari hasil penelitian ini pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung ada hubungan positif atau searah antara pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa penelitian di atas memiliki perbedaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Anandhitya (2011) dengan judul Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang terdapat perbedaan di mana pada penelitian ini hanya menggunakan variabel harga saja. Pada penelitian yang dilakukan Razieh dan Asdollah (2013) dengan judul The Impact of Advertising, Sales Promotion and Sponsorship Programs on Brand Equity: A Case Study among Customers in Samsung Products

(44)

23

in Tehran terdapat perbedaan di mana penelitian tersebut menggunakan variabel sales promotion sedangkan penelitian ini tidak menggunakan variabel tersebut.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Nanda dan Rumyeni (2014) dengan judul Pengaruh Iklan Televisi Samsung Galaxy S4 terhadap Keputusan Membeli Masyarakat Ekonomi Menengah Keatas di Kejamatan Ujung Batu terdapat perbedaan di mana pada penelitian tersebut berfokus dengan Samsung Galaxy S4 sedangkan dalam penelitian ini tidak berfokus hanya pada satu jenis produk Samsung. Pada penelitian yang dilakukan Talitha dan Naili (2017) dengan judul Pengaruh Country of Origin dan Brand Image Terhadap Intention Behavior Melalui Word of Mouth Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Mahasiswa S1 Pengguna Smartphone Samsung di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro) terdapat perbedaan di mana penelitian tersebut menggunakan variabel brand image sedangkan pada penelitian ini menggunakan variabel brand trust dan pada penelitian dan studi pada penelitian tersebut hanya kepada mahasiswa sedangkan penelitian ini objek penelitiannya kepada masayarakan Bandar Lampung.

Pada penelitian yang dilakukan Rahmilia dan Sri Suryoko (2017) dengan judul Pengaruh Iklan, Harga, dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Revlon (Studi pada Mahasiswa S1 Universitas Diponegoro) terdapat perbedaan di mana variabel keputusan pembelian terhadap kosmetik Revlon sedangkan dalam penelitian ini variabel keputusan pembelian terhadap smartphone Samsung. Pada penelitian yang dilakukan Luh Gede Dian dan I Putu Gede Sukaatmaja (2018) dengan judul Peran Kepercayaan Memediasi Citra Merek terhadap Niat Beli Pada Produk Smartphone Samsung di Kota Denpasar terdapat perbedaan di mana penelitian tersebut menggunakan niat beli sebagai variabel Y sedangkan penelitian ini menggunakan keputusan pembelian sebagai variabel Y.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Viani dkk. (2018) dengan judul Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Android di Gerai IT Center Manado dan pada penelitian yang dilakukan oleh Maria dkk. (2018) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphon Merek Samsung terdapat perbedaan dengan penelitian ini. Kedua

(45)

24

penelitian tersebut hanya menggunakan satu variabel yaitu brand image oleh Viani dkk. (2018) dan kualitas produk oleh Maria dkk. (2018) sedangkan dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yang berbeda dengan sebelumnya yaitu iklan, harga dan kepercayaan merek.

2.7 Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2017), kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam penelitian ini, peneliti menguji hubungan variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) dengan variabel independen yaitu iklan (X1), harga (X2), dan kepercayaan merek (X3).

Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini, sebagai berikut :

Keterangan :

: Hubungan Parsial : Hubungan Simultan

Iklan (X1)

Harga (X2)

Kepercayaan Merek (X3)

H2 Keputusan Pembelian

(Y)

(46)

25

2.8 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Berdasarkan dari rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah disusun peneliti, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

1. Ha1 : Iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Ho1 : Iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 2. Ha2 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Ho2 : Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 3. Ha3 : Kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian

Ho3 : Kepercayaan merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

4. Ha4 : Iklan, harga, dan kepercayaan merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Ho4 : Iklan, harga, dan kepercayaan merek secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

(47)

26

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Explanatory research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel yang ditentukan dan dibuktikan dengan pengujian hipotesis (Hermawan, 2009). Penelitian ini akan menjelaskan hubungan antar variabel-variabel independen yaitu iklan (X1), harga (X2), kepercayaan merek (X3) dan variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

3.2 Objek dan Subjek Penelitian 3.2.1 Objek Penelitian

Objek penelitian atau variabel pada penelitian ini adalah iklan, harga, kepercayaan merek dan keputusan pembelian.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dituju untuk diteliti adalah masyarakat Bandar Lampung yang pernah membeli smartphone Samsung pada tahun 2019-2021.

(48)

27

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Populasi dalam penelitian ini adalah para pembeli smartphone Samsung di Kota Bandar Lampung.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2019). Pada penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling. Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik simple random sampling adalah teknik penentuan sampel secara acak tanpa mempertimbangkan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2019).

Sampel yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah sebagian konsumen yang pernah membeli smartphone Samsung Galaxy di Bandar Lampung yang telah dipilih untuk dijadikan sampel yang jumlahnya ditentukan oleh suatu rumus.

Jumlah populasi masyarakat Bandar Lampung sudah diketahui yaitu 1.166.066 jiwa (Badan Pusat Statistik), maka dalam penentuan sampel digunakan rumus Slovin sebagai berikut :

n =

𝑁

1+𝑁𝑒2 ...(3.1) Keterangan :

n : Jumlah sampel N : Jumlah Populasi

e : Tingkat kesalahan sampel (sampling eror) digunakan 10 %

(49)

28

Maka, dapat dihitung jumlah sampel yang digunakan sebagai berikut : n = 1.166.066

1+1.166.066(0,1)2

n = 99,9

Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa sampel yang diperlukan adalah sebanyak 99,9 responden, yang dibulatkan menjadi 100 responden dari konsumen yang pernah membeli smartphone Samsung Galaxy di Kota Bandar Lampung.

3.4 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.4.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan definisi dari sebuah makna yang diungkapkan dalam kata-kata secara singkat yang ada pada penelitian dan dapat mempermudah pemahaman peneliti dalam melakukan penelitian (Azwar, 2007). Definisi konseptual pada penelitian ini adalah :

1. Iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler dan Garry Amstrong, 2012).

2. Harga merupakan bagian dari elemen bauran pemasaran yaitu harga, produk, saluran dan promosi, yaitu apa yang dikenal dengan istilah empat P (price, product, place dan promotion) (Kotler dan Keller, 2012).

3. Kepercayaan merek adalah perasaan aman yang dimiliki konsumen akibat dari interaksinya dengan sebuah merek, yang berdasarkan persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan bertanggung jawab atas kepentingan dan keselamatan dari konsumen (Delgado, 2003)

4. Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang berawal dari konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-

Referensi

Dokumen terkait

Keseluruhan data berjumlah 1353 data kemudian dibagi 2 bagian yang dijadikan data training maka akan diperoleh decision tree untuk hasil klasifikasi berjumlah 1081 data dan

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

Secara umum hasil analisis kolerasi regresi menunjukan hubungan yang positif antara pelaksanaan praktikum dengan hasil belajar IPA biologi siswa kelas XI IPA SMA

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, daya tarik wisata, citra destinasi, dan harga terhadap kepuasan pengunjung objek wisata

Dari uraian yang telah di jelaskan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INOVASI PRODUK, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang

Penelitian dilakukan pada mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung Jurusan Ilmu Komunikasi yang membaca surat kabar Tribun Lampung

Apatisme tersebut dapat muncul disebabkan oleh beberapa faktor yaitu memandang rendah terhadap segala manfaat dari keterlibatan politik, tidak adanya perubahan yang