BAB 4
PERKEMBANGAN
KEHIDUPAN
MANUSIA PURBA
Memahami Lingkungan Kehidupan
Manusia
Mendiskripsikan kehidupan pada
masa praaksara di indonesia
Kemampuan menguraikan
perkembangan kehidupan pada
masa praaksara berdasarkan hasil
kebudayaannya
Materi
A.Perkembangan
Kehidupan Manusia
Purba pada masa
Praaksara di Indonesia
1. Kehidupan awal manusia
dan
masyarakat purba di
Indonesia
Untuk menentukan kehidupan
awal manusia purba yang ada di Indonesia,menurut Von
Koeningswald,mengatakan bahwa tale pleistosin meninggalkan
zaman kehidupan yang di kenal dengan tiga lapisan
yang masing-masing lapisan
menunjukkan jenis,umur dan cirri
kehidupan yang berbeda,ketiga
lapisan tersebut antara lain:
a. Lapisan Pleistosin bawah
disebut formasi pucangan.
Pada lapisan ini ditemukan fosil
Meganthropus dan
b. Lapisan plistosin tengah
disebut formasi kabuh.
Ditemukan fosil manusia
pithecanthropus Erectus dan
Pithecanthropus Soloensis
awal.ciri fosil masih seperti kera
hanya volume otak sudah
mengenal yaitu sudah mengenal
alat-alat kehidupan,sudah
c.
Lapisan pleistosin atas juga
disebut formasi notopuro.
Manusia yang hidup yaitu
Pithecanthropus Soloensia akhir
dan Homo.Kehidupannya sudah
mulai maju dan indah,dapat
2. Perkembangan kehidupan
masyarakat purba Indonesia
berdasarkan hasil
kebudayaanya atau
teknologinya
A. ZAMAN BATU
1. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua), 2. Mesolithikum (Zaman Batu
Tengah)
3. Neolithikum (Zaman Batu Muda) 4. Megalithikum (Zaman Batu
Besar )
Palaeolithikum (Zaman Batu
Tua)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari
batu yang masih kasar dan belum
dihaluskan.
Contoh alat:
Kapak Genggam, banyak ditemukan di
daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong)
Alat-alat dari tulang binatang atau
tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi
Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat
dari batu Chalcedon,yang dapat
Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan,
mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
Gb1. jenis alat batu pada jaman Batu Tua
Manusia pendukung kebudayaan:
• Pacitan : Pithecanthropus dan
Mesolithikum (Zaman Batu
Tengah
)
Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman Palaeolithikum, yang
terbuat dari batu kali yang dibelah.
Alat yang ditemukannya bukit-bukit kerang
dipinggir pantai yang disebut “kjoken modinger”=sampah dapur
(Kjoken =dapur, moding = sampah) Contoh Alat :
Kapak genggam (peble)
Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling)
Alat ditemukan di gua-gua yang
disebut “Abris Sous Roche ” Contoh alat :
Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat
kecil yang terbuat dari batu dan
berguna untuk mengupas makanan.
Ujung mata panah,
batu penggilingan (pipisan), Kapak,
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya :
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum :
1. Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken
Modinger
2. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
3. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
4. Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid
Neolithikum (Zaman Batu
Muda
)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat :
Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul
dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi
,hanya di bagian yang diikatkan pada
tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian,
Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu
indah), ditemukan di jAwa
Pakaian (dari kulit kayu)
Tembikar (periuk belanga), ditemukan di
daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba) Manusia pendukung Kebudayaan
Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khmer –
Indochina)
Megalithikum (Zaman Batu
Besar )
• Peralatan perunggu dibuat dengan 2
macam teknik yaitu :
a) Teknik bivalve
cara pembuatan alat logam dengan
membuat cetakan dari besi atau tanah liat yang terdiri dari dua bagian yang bisa di lepas dan ditangkapkan sehingga dapat dipergunakan berulang kali
b) Teknik acire perdue (cetakan lilin)
teknik pembuatan alat dengan membuat model dahulu dari lilin yang kemudian
dibungkus dengan tanah liat dan kemudian di bakar untuk kemudian diisi dengan
• Kebudayaan ini berasal dari Vietnam
Utara, hasil kebudayaannya adalah alat-alat dari logam ( jenis
Perunggu ),
• Hasil kebudayaan yang banyak
ditemukan didaerah Dongson berupa alat-alat :
Rumah tangga, miniatur nekara, genta, kapak corong, cangkul
bercorong, mata panah dan mata tombak bertangkai/bercorong.
Nekara perunggu(Moko), berbentuk
seperti dandang.
Banyak ditemukan di daerah :
Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei,kegunaan untuk acara keagamaan.
Arca-arca Perunggu.
Banyak ditemukan di
Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan Bogor.
Perhiasan : gelang, anting-anting,
kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut
Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat
melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di
Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
1. Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
2. Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
3. Mata pisau 4. Mata pedang 5. Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak
B.Kehidupan Masyarakat
Manusia Purba di
Indonesia
Kehidupan manusia pada zaman
pra-aksara selantiasa mengalami
perubahan dan perkembangan,
dari tingkat yang paling
sederhana ketingkat yang lebih
maju. Berdasarkan corak
kehidupannya, perkembangan
a. Zaman Berburu dan
Mengumpulkan
Makanan Tingkat Awal
• Masa berburu dan meramu tingkat awal
ini berlangsung sekitar 2 juta sampai 10.000 tahun yang lalu bersamaan dengan masa plestosen.
• Tingkat kehidupan manusia purba masih
sangat sederhana.
• Kebutuhan hidupnya dipenuhi dengan
cara berburu dan meramu atau
mengumpulkan makanan langsung dari alam, bersifat foof gathering.
• Binatang buruannya, antara lain badak,
gajah, banteng, rusa, ikan, dan kerang di laut.
• Tugas perempuan adalah mengumpulkan
makanan yang didapat langsung dari
Ciri-ciri masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal ini adalah:
1. Manusia mempunyai pemikiran dan kecakapan yang sangat terbatas
2. Kegiatan mata pencahariannya adalah berburu dan mengumpulkan makanan langsung dari alam
3. Hidup secara berkelompok dalam jumlah kecil.
4. Tempat tinggal manusia purba masih berpindah-pindah atau bersifat
nomaden.
b. Zaman Berburu dan Meramu
Tingkat lanjut
Ciri kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut adalah :
1. Manusia purba tinggal di gua-gua (abris sous roches) dan ada yang tinggal di
daerah sekitar pantai yang terbukti dengan ditemukannya
kjokkenmondinger
2. Pada masa ini manusia purba sudah mengenal kepercayaan
3. Manusia masih bertempat tinggal secara berpindah-pindah
4. Alat-alat yang digunakan pada masa ini masih berbentuk kasar yang terbuat dari batu, tulang dan tanduk yang lebih
c. Zaman Bercocok Tanam
Ciri kehidupan manusa purba pada masa bercocok tanam adalah :
1. Sudah mulai menetap dengan mendirikan rumah panggung. Kebutuhan hidupnya
dipenuhi dengan cara bercocok tanam jadi sudah bersifat food producing.
2. Sudah melakukan kegiatan beternak dan
mulai menguasai cara menyimpan makanan dan mengawetkan makanan secra sederhana. 3. Sudah melakukan kerja sama dan gotong
royong dan mereka hidup dalam kelompok yang dipimpin oleh seseorang yang dianggap mempunyai kelebihan.
4. Sudah mengenal sistem kepercayaan, yaitu
animisme dan dinamisme
d. Zaman Perundagian
Ciri kehidupan manusia purba pada masa perundagian adalah :
1. Terbentuk kelompok-kelompok kerja dalam bidang pertukangan. Muncul
golongan undagi, yaitu golongan
yang pandai atau ahli dalam membuat alat-alat dari logam
2. Kegiatan bercocok tanam masih terus dilakukan dan dalam keanggotaan
masyarakat muncul status yang didasarkan pada tingkat kekayaan.
3. Peralatan yang digunakan terbuat dari logam, terutama dar perunggu dan
besi.
C.Kehidupan Budaya
Manusia
Praaksara di Indonesia
a. Kebudayaan Material
( Kebendaan )
Berupa alat-alat yang dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan seperti : Kapak genggam,alat serpih dan alat tulang/tanduk.
Pada masa bercocok tanam berupa
Kapak genggam Sumatra ( Pabble ), Kapak Pendek (Bache Courte ), flakes, dsb.
Dan pada masa Perundagian berupa
alat-alat dari logam seperti : Kapak
b. Kebudayaan Immaterial
( Rohani )
Munculnya sistem kepercayaan
dalam kehidupan manusia
berlangsung sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan melalui
penemuan penghormatan terakhir pada orang yang sudah meninggal
Kemudian berubah menjadi
pemujaan terhadap roh-roh leluhur pada masa bercocok tanam
( Animisme dan dinamisme ).
Suatu kepercayaan yang menyakini
Suatu kepercayaan yang meyakini
bahwa setiap mahkluk dan benda
mati memiliki kekuatan gaib di sebut
Dinamisme terlihat dengan adanya hasil kebudayaan megalitik.
Dalam perkembangan selanjutnya
manusia menyadari dan merasakan adanya kekuatan yang maha besar di luar diri manusia yaitu kekuatan
L
Latihan Soal
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Masa kehidupan nenek moyang yang di tandai dengan kepandaian
membuat barang-barang keperluan hidup dinamakan…
a. Berburu dan meramu
b. Berladang berpindah-pindah tempat
c. Foot gathering
d. Masa perundagian
2. Hasil kebudayaan berikut ini
merupakan hasil kebudayaan pada masa megalithicum,kecuali…
a. Menhir c. candrasa
3. Nekara sebagai salah satu hasil karya pada masa pertukangan mempunyai fungsi sebagai…
a. Barang perhiasan
b. Alat untuk menyimpan makanan c. Benda pusaka/keramat
d. Tempat pemujaan arwah nenek moyang
4. Suatu kepercayaan yang
menganggap benda-benda tertentu mempunyai kekuatan gaib di sebut…
5. Jenis alat yang digunakan manusia purba untuk
memotong,mengupas,dan menggali makanan pada masa berburu dan
meramu adalah…
a. Kapak perimbas c. kapak genggam
b. Alat serpih d. mata panah 6. Von koeningswald berhasil
menemukan alat-alat dari masa berburu dan meramu di daerah…
c. Makasar c. Bali
B. Jawablah pertanyaan dengan tepat!
1. Mengapa manusia purba
hidupnya berpindah-pindah ?
2. Sebutkan system kepercayaan pada masa bercocok tanam !