Dr. Donny Maha Putra
Konsep dan Pengaplikasian
Structural Equation Modeling (SEM)
MENGENAL KONSEP DASAR SEM
Menjelaskan dasar-dasar SEM
Sejarah SEM
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an, SEM adalah perkawinan antara psikometrik dan ekonometrika.
Di sisi psikometrik, SEM memungkinkan untuk variabel laten dengan berbagai indikator. Di sisi ekonometrik, SEM memungkinkan untuk beberapa persamaan.
SEM merupakan metodologi statistik yang banyak
digunakan oleh para peneliti dalam ilmu sosial, perilaku, pendidikan dan manajemen untuk
penyelidikan hubungan sebab akibat.
Apa itu SEM?
(Bagozzi & Fornell, 1982)
Teknik Analisis Multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan atau pengaruh antar variabel yang kompleks baik recursive maupun non-recursive guna memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model
(Bollen,1989)
SEM dapat menguji secara bersama-sama
• Hubungan nilai loading antara indikator dengan konstruk (Model Pengukuran)
• Hubungan konstruk eksogen dan endogen (Model struktural)
Tujuan Utama Analisis SEM
1. Menentukan apakah model plausible (masuk akal) atau fit berdasarkan data yang dimiliki.
2. Menguji berbagai hipotesis yang telah dibangun sebelumnya
Kelebihan dan Kelemahan SEM
Kelebihan
▪ Komprehensif
▪ Mengakomodasi model-model yang kompleks
▪ Pemodelan variabel laten
Kelemahan
▪ Sangat tergantung pada software
▪ Kompleks
▪ Terbatas pada hubungan linier
▪ Ukuran sampel besar
Sebuah skor hasil pengukuran (skor tampak), didalamnya terkandung dua komponen, yaitu: komponen yang menjelaskan atribut yang diukur, dan komponen yang terkait dengan atribut lain yang tidak diukur (eror)
Teori Skor Murni Klasik
X = T + E
Tipe SEM
1. SEM berdasarkan Covariance (CB-SEM).
2. SEM berdasarkan Variance atau
Component (SEM-PLS)
CB-SEM VS VB-SEM
KRITERIA SEM-PLS CB-SEM
Tujuan Penelitian Untuk mengembangkan teori atau membangun teori (orientasi prediksi)
Untuk menguji teori atau mengkonfirmasi teori (orientasi parameter)
Pendekatan Berdasarkan Variance Berdasarkan Covariance
Metode Estimasi Least Square Umumnya Maximum Likelihood
Model Struktural Model dengan kompleksitas besar dengan banyak konstruk dan banyak indikator, model hanya berbentuk recursive
Model dapat berbentuk recursive dan non recursive dengan tingkat kompleksitas menengah kebawah
Evaluasi Model dan Asumsi Normalitas data
Tidak mensyaratkan data terdistribusi normal dan estimasi parameter dapat langsung dilakukan tanpa persyaratan kriteria goodness of fit
Mensyaratkan data terdistribusi normal dan memenuhi kriteria goodness off fit sebelum estimasi parameter
CB-SEM VS VB-SEM (cont)
KRITERIA SEM-PLS CB-SEM
Pengujian Signifikansi Tidak dapat diuji dan difalsifikasi (harus melalui prosedur bootstrap atau jackknife)
Model dapat diuji dan difalsifikasi
Asumsi Spesifikasi prediktor (nonparametric) Multivariate normal distribution,
independence observation (parametric) Implikasi Optimal untuk ketepatan prediksi Optimal untuk ketepatan konfirmasi Kompleksitas Model Kompleksitas besar (100 konstruk dan 1000
indikator)
Kompleksitas kecil sampai menengah (kurang dari 100 indikator)
Konstruk Model Formative dan Reflective Hanya Reflective
Besar Sample Direkomendasikan 30 – 100 sampel Direkomendasikan 200 – 800 sampel Software Produk PLS Graph,
SmartPLS
, SPAD-PLS,XLSTAT-PLS,dll
AMOS, EQS,
LISREL
, MPLUS, dllSumber : Chin & Newsted,1999; Hair et al., 2011
VARIABEL
DALAM SEM
Variabel Laten
Variabel laten merupakan konsep abstract, Contoh : perilaku orang, sikap, motivasi, perasaan, dll
Eksogen (ξ) Endogen (η)
Variabel Teramati
Variabel teramati (observase Variabel) adalah variabel yang dapat diamati atau diukur secara empiris, sering disebut sebagai indikator
X Y
Dua sub-model SEM
1. Model pengukuran (Model Outer) : suatu sub bagian dari model lengkap yang meliputi relasi-relasi antara variabel- variabel manifes dengan laten
2. Model struktural (Model
Inner) : suatu sub bagian dari model lengkap yang meliputi relasi-relasi antara variabel-
variabel laten
Model pengukuran (Model Outer) Model struktural (Model Inner)Bagian-Bagian SEM
Model Pengukuran (MODEL OUTER)
Reflective : mencirikan
Stres
Sering Tertawa Sendiri
Hubungan yang tidak baik dengan
atasan
Jarang Mandi
Stres
Sering
Melamun Banyak Hutang Banyak
masalah
Formative : Membangun
Model Struktural
Model struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada diantara variabel-variabel laten
ETA.1 η1 KSI.1
ξ1
KSI.2
ξ2 ETA.3
η3 ETA.2
η2 GAMMA. 11
GAMMA. 12
BETA. 21
BETA. 31 GAMMA. 32
Sub Model : Model Struktural
• Model struktural menggambarkan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya.
Hubungan tersebut dapat berupa korelasi maupun pengaruh/peranan/prediksi.
• Korelasi antar variabel ditunjukkan dengan garis dengan berpanah di kedua ujungnya
sedangkan pengaruh ditandai dengan satu ujung berpanah.
Berapa Jumlah Indikator?
“two might be fine, three is better, four is best, and
anything more is gravy” (Kenny,
1984)
Model Struktural (Model Inner)
Variabel Laten Endogen Variabel
Laten Eksogen
Variabel Laten Endogen
VL Eksogen dan VL Endogen
Variabel Laten Eksogen : Hanya mempengaruhi
Variabel Laten Endogen : Dipengaruhi dan dapat mempengaruhi
Ilustrasi Model SEM
Hipotesis: Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kualitas SIA
Budaya Organisas
i
V1 V2
Kualitas SIA
V1 V2
Error
Error Error
Error Error
Budaya Organisasi merupakan
variabel laten eksogen
Kualitas SIA
sebagai variabel
laten endogen
Second Order Confirmatory Factor Anaysis
Konstruk laten dalam penelitan kadangkala merupakan konstruk multidimensi, contoh dalam gambar ini, Birding Specialization dapat diukur dengan melihat dimensi Behavior, Skill and Knowledge, dan Commitment, masing-masing dimensi diukur lagi dengan indikator-indikator. Jadi ketiga dimensi ini merupakan first order konstruk, dan Birding Spicialization merupakan second order Konstruk
Contoh Representasi Model SEM
Contoh Aplikasi SEM menggunakan variabel mediasi
atau intervening dalam sebuah
penelitian
Contoh Persamaan Model SEM
η1 = γ11 ξ1 + γ12 ξ2 + γ13 ξ3 + ζ1 η2 = β21 η1 + ζ2
η3 = β31 η1 + β32 η2 + ζ3
Persamaan Struktural
Variabel eksogen IP:
X
1= λ
X1ξ
1+ δ
1.
.
X
6= λx
6ξ
1+ δ
6Variabel eksogen KM:
X
7= λ
X7ξ
3+ δ
7.
.
X
15= λx
15ξ
3+ δ
15Persamaan Pengukuran
Tabel Notasi SEM (1)
Notasi Keterangan
ξ (ksi) Variabel laten eksogen (variabel independen), digambarkan sebagai lingkaran pada model struktural dalam Structural Equation Modeling
η (eta) Variabel laten endogen (variabel dependen, dan juga dapat menjadi veriabel independen pada persamaan lain), juga digambarkan sebagai lingkaran
γ (gamma) Hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen β (beta) Hubungan langsung variabel endogen terhadap variabel endogen Y Indikator variabel endogen
X Indikator variabel eksogen
λ (lambda) Hubungan antara variabel laten eksogen ataupun endogen terhadap indikator-indikatornya
Φ (PHI) Kovarians/korelasi antara variabel eksogen
Tabel Notasi SEM (2)
Notasi Keterangan
δ (DELTA) Kesalahan pengukuran (measurement error) dari indikator variabel eksogen ε (EPSILON) Kesalahan pengukuran (measurement error) dari indikator variabel endogen ζ (ZETA) Kesalahan dalam persamaan yaitu antara variabel eksogen dan/atau
endogen terhadap variabel endogen
ψ (PSI) Matriks kovarians antara residual struktural (ζ)
Λ Matriks kovarians antara loading indikator dari variabel suatu variabel laten Θδ (THETADELTA) Matriks kovarians simetris antara kesalahan pengukuran pada indikator
indikator
dari variabel laten eksogen (δ)
Θε (THETAEPSILON) Matriks kovarians simetris antara kesalahan pengukuran pada indikator indikator
dari variabel laten endogen (ε)
Sumber : Ghozali & Fuad, 2014
LANGKAH PEMODELAN SEM
Menjelaskan tahapan –tahapan dalam analisis SEM
7 Tahapan SEM
Tahapan dalam Analasis SEM
Identifikasi Model
Mengidentifikasi model (model overidentified).
Spesifikasi Model
Membuat Persamaan.
Estimasi Model
Skrining Data Outliers, Missing Value,
Normalitas dsb
Penyusunan Diagram Alur Konseptualisasi
Model
Pengujian Model Uji Ketepatan Model
Uji Parameter
Modifikasi Model Jika dibutuhkan
SEM dibangun berdasarkan rujukan teori yang kuat. Terdapat 7 tahapan dalam analisis SEM
Alternatif Pilihan Software SEM.
LISREL http://www.ssicentral.com/
Amos http://www.spss.com/amos
EQS http://www.mvsoft.com/
Mplus http://www.statmodel.com/
SEPATH (Statistica)
RAMONA (Systat)
ProcCalis (SAS)
Lincs (GAUSS)
MECOSA (GAUSS)
Fox‘s SEM (R)
MX
STREAMS
APLIKASI SEM DENGAN SMART PLS 3.2
Menjelaskan demo penggunaan SMART PLS dalam SEM dan Cara
Intepretasi hasil
APLIKASI SEM DENGAN LISREL 8.8
Menjelaskan demo penggunaan LISREL dalam SEM dan Cara
Intepretasi hasil
Download Aplikasi
Download aplikasi LISREL pada website ini, tersedia versi trial dan versi student
Siapkan data hasil kuisioner
Tampilan Awal aplikasi
Buat data Prelis
Uji Normalitas Data
Contoh Model Penelitian
Uji Validitas Dan Reliabilitas - CFA2nd
Raw Data from file C:\Data\olah_essaay\lisrel_olah\data_kl1.psf
Asymptotic Covariance Matrix From File C:\Data\olah_essaay\lisrel_olah\data_kl1.acm Sample Size = 301
Latent Variables OC INNOVATION STABILITY OUTORIEN Relationships
OC1 - OC2 = INNOVATION OC3 - OC4 = STABILITY OC5 - OC7 = OUTORIEN
INNOVATION STABILITY OUTORIEN = OC Set Error Variance of STABILITY to 0
Path Diagram End of Problem
Sintax Simplis
Output CFA2nd
GOFI, Validitas dan Reliabilitas Model 2ndCFA Budaya Organisasi
Variable *SFL ≥ 0.5 Error *CR≥ 0.7 *VE ≥0.5 Kesimpulan
1stCFA
INNOVATI 0.74 0.59 Reliabilitas baik
OC1 0.72 0.29 Validitas baik
OC2 0.66 0.37 Validitas baik
STABILIT 0.58 0.41 Reliabilitas kurang baik
OC3 0.57 0.35 Validitas baik
OC4 0.53 0.51 Validitas baik
AUTORIEN 0.60 0.46 Reliabilitas kurang baik
OC5 0.65 0.19 Validitas baik
OC6 0.46 0.55 Validitas baik
OC7 0.55 0.52
2ndCFA
Budaya Organisasi 0.91 0.77 Reliabilitas baik
INNOVATI 0.61 0.62 Validitas baik
STABILIT 1.00 0.00 Validitas baik
AUTORIEN 0.97 0.06 Validitas baik
Goodness of Fit Index
p-value ≥ 0.05 = 0.2792 ; RMSEA ≤ 0.08 = 0.026 ; SRMR ≤ 0.05= 0.032 ; AGFI ≥ 0.90
= 0.96
Good Fit NFI ≥ 0.90 = 0.98 ; CFI ≥ 0.90 = 1.00 ; IFI ≥ 0.90 = 1.00 Good Fit NNFI ≥ 0.90 = 1.00 ; RFI ≥ 0.90 = 0.99 ; GFI ≥ 0.90 = 0.98 Good Fit
*SFL: Standardized Factor Loading; *CR : Construct Reliability; *VE: Variance Extracted
VE= Σstd loading2 Σstd loading2+ Σεj CR = (Σstd loading)2
(Σstd loading)2+ Σεj
Pengujian model pengukuran dan model struktural
Raw Data from file C:\Data\olah_essaay\lisrel_olah\data_kl1.psf
Asymptotic Covariance Matrix From File C:\Data\olah_essaay\lisrel_olah\data_kl1.acm Sample Size = 301
Latent Variables OC KM ITI OP Relationships
OC1 - OC7 = OC KM1 - KM9 = KM ITI1 - ITI8 = ITI OP1 - OP7 = OP ITI = OC KM OP = ITI
Path Diagram End of Problem
Sintax Simplis
Model Pengukuran Model Struktural
Hasil Pengujian Kecocokan Model
Kesimpulan:
Model yang dibangun dalam penelitian ini memiliki tingkat kecocokan yang baik, menurut (hair et al, 2014; Ghozali, 2014;
Wijanto, 2015), minimal 5 dari 10 indikator dinyatakan fit,maka model secara keseluruhan dapat dinyatakan fit.
No Kriteria
Kecocokan
Target Tingkat Kecocokan Model
Hasil Estimasi Model
Kesimpulan Model
1 Chi-square p-value ≥ 0.05 0.00000 Tidak Baik
2 RMSEA RMSEA ≤ 0.08 0.06 Baik
3 NFI NFI ≥ 0.90 0.94 Baik
4 NNFI NNFI ≥ 0.90 0.96 Baik
5 CFI CFI ≥ 0.90 0.97 Baik
6 IFI IFI ≥ 0.90 0.97 Baik
7 RFI RFI ≥ 0.90 0.93 Baik
8 SRMR SRMR ≤ 0.05 0.086 Kurang Baik
9 GFI GFI ≥ 0.90 0.77 Cukup Baik
10 AGFI AGFI ≥ 0.90 0.73 Cukup Baik
Goodnes of Fit Index (GOFI) Full Model Penelitian
Uji Hipotesis
No Path Nilai
Koefisien(Standar) Nilai-t Kesimpulan
1 KM → ITI 0.31 3.51 ≥ 1.96 Signifikan
2 OC → ITI 0.45 5.12 ≥ 1.96 Signifikan
3 ITI → OP 0.73 8.61≥ 1.96 Signifikan
Besarnya pengaruh antar variabel
No Path Nilai
Koefisien(Standar) Nilai-t Kesimpulan
1 KM → ITI 0.31 3.51 ≥ 1.96 Signifikan
2 OC → ITI 0.45 5.12 ≥ 1.96 Signifikan
3 ITI → OP 0.73 8.61≥ 1.96 Signifikan
Persamaan yang terbentuk
Referensi
1. Bagozzi dan Fornell. 1982. Theoretical Concepts Measurement and Meaning. In Second Generation of multivariate analysis. Vol.1. Fornell Ed. New York. Praeger : 24-38
2. Chin and Newsted. 1999. Structural equation modeling analysis with small samples using partial least square, in statiscal strategies for small sample research. Sage Publications. Thiusan Oack,CA, pp 307-341 3. Ghozali and Latan . 2015. Partial Least Square. Konsep, teknik dan aplikasi menggunakan SmartPLS 3.0.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
4. Ghozali. 2014. Structural Equation Modelling Metode alternatif dengan partial least square. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
5. Ghozali and Fuad. 2014. Structural Equation Modelling Teori, konsep dan aplikasi dengan program Lisrel 9.10. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
6. Wijanto. 2015. Metode Penelitian menggunakan Structural Equation Modeling dengan Lisrel 9.10 7. Hair. et al . 2014. A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM)
8. Kenny and Charles. 1984. Estimating the nonlinear and interactive effects of latent variables,Psychological Bulletin, p.201-210