• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. masukan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: Penggunaan Media Digital terhadap Tingkat Penjualan Produk Kuliner Kemasan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. masukan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: Penggunaan Media Digital terhadap Tingkat Penjualan Produk Kuliner Kemasan."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai dasar dan masukan dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

Penelitian yang dilakukan oleh Ayuni dkk (2019) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Digital terhadap Tingkat Penjualan Produk Kuliner Kemasan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara penggunaan media digital terhadap tingkat penjualan produk kuliner kemasan di kalangan wirausaha perempuan di Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 139 responden dengan tingkat kesalahan 5%. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media digital (X), variabel kontrol adalah bauran pemasaran (Z), dan variable terikat adalah tingkat penjualan (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media digital (X) terhadap tingkat penjualan (Y) sebesar 60,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi penggunaan media digital maka semakin tinggi tingkat penjualannya.

Penelitian yang dilakukan Kusuma dkk (2019) dengan judul “Analisis Pendapatan UMKM di Sekitar Universitas Tidar Tahun 2018 (Studi Kasus Sebelum dan Sesudah Universitas Tidar Menjadi Negeri di Tuguran Kelurahan Potribangsan Kecamatan Magelang Utara)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan UMKM di Sekitar Universitas Tidar sebelum dan sesudah Universitas Tidar menjadi Negeri. Sampel yang digunakan sebanyak 23 pelaku Usaha Mikro

(2)

Kecil Menengah dengan teknik simple random sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah Uji Beda Dua Rata-Rata. Berdasarkan dari hasil perhitungan uji beda dua rata-rata dengan menggunakan nilai derajat kebenaran (α)=0,05% dan menggunakan pengujian dua sisi menghasilkan nilai t sebesar -0,11 . Nilai t tersebut memenuhi kriteria H0 diterima apabila – 1,68 ≤ t ≤ 1,68 yang berarti dengan penegerian Universitas Tidar memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Penelitian yang dilakaukan Herlinawati dan Arumanix (2017) dengan judul

“Analisis Pendapatan UMKM Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit Tunas Usaha Rakyat (Studi Kasus pada Usaha Mikro Binaan Bank BTN Syariah di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Tahun 2012-2016)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan UMKM di Kecamatan Ciwidey sebelum dan sesudah mendapat kredit TUR dan menganalisis perkembangan kredit TUR pada pelaku usaha mikro khususnya UMKM di Kecamatan Ciwidey. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, dengan penelitian survey kausal komparatif. Unit analisis adalah UMKM di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung yang mendapat Kredit Tunas Usaha Rakyat Periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui : Wawancara dan Dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini seluruh UMKM yang mendapatkan kredit per tahun 2016 sejumlah 1718. Populasi sasaran adalah UMKM kategori siklus 5 pada tahun 2016 sejumlah 500 UMKM pedagang strawberry dan hasil olahan strawberry. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga diperoleh sejumlah 100 UMKM. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif uji normalitas, uji homogenitas

(3)

dan uji komparatif dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pendapatan usaha mikro sebelum dan sesudah mendapatkan kredit TUR. Dari 100 usaha mikro, pendapatan rata-rata sebelum menerima kredit adalah Rp. 2.622.300, dan terjadi peningkatan sebesar 239,62% setelah menerima kredit TUR menjadi Rp. 8.905.900. Selain itu hasil pengujian menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan pelaku usaha mikro sebelum dan sesudah menerima kredit TUR.

Penelitian yang dilakukan Sulaksono dan Zakaria (2020) dengan judul

“Peranan Digital Marketing bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Desa Tales Kabupaten Kediri”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pemasaran digital, terutama media sosial, bagi para pelaku bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk meningkatkan penjualan dan laba mereka. Dihadiri oleh peserta UMKM Kirana Desa Tales, metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah; pertama, penjelasan menggunakan slide power point dan proyektor LCD; kedua, berbagi pengalaman dan diskusi; dan terakhir, praktik langsung membuat akun media sosial (Facebook dan Instagram) dan cara membuatnya menarik bagi pembeli (gambar, kata-kata, cerita, dll). Hasilnya menunjukkan bebarapa pelaku usaha secara aktif menggunakan media sosial sebagai alat promosi mereka dan mereka belum memisahkan akun toko online mereka dengan akun pribadi mereka, beberapa orang lain menggunakannya sesekali, dan sisanya peserta tidak pernah menggunakan pemasaran media sosial karena kurangnya teknologi ketrampilan. Semua peserta menunjukkan minat besar untuk menggunakan pemasaran media sosial secara terus menerus.

(4)

Penelitian yang dilakukan oleh Ana dkk (2021) dengan judul “Pengaruh Pemasaran Media Online dan Marketplace terhadap Tingkat Penjualan produk UMKM CN Collection di Sidoarjo”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pemasaran online dan marketplace dalam meningkatkan penjualan produk CN. Collection. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen produk CN. Collection dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Cn collection dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pemasaran media online, marketplace, dan tingkat penjualan. Alat analisis yang digunakan adalah alat analisis regresi. Hasil analisis diketahui jika pemasaran media online dan marketplace mempengaruhi tingkat pemasaran produk CN. Collection sebesar 67.4%. Adanya media online dan marketplace mempengaruhi dengan efektif dan relevan terhadap peningkatan pemasaran produk CN. Collection di Sidoarjo.

Penelitian yang dilakukan Fitra (2020) dengan judul “Pengaruh Digital Marketing terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Menurut

Perspektif Ekonomi Islam (Studi Empiris pada UMKM Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung 2019)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah digital marketing berpengaruh terhadap pendapatan UMKM di kecamatan Enggal dan

untuk mengetahui apakah digital marketing berpengaruh terhadap pendapatan UMKM di kecamatan Enggal menurut perspektif ekonomi Islam. Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling berjumlah 96 sampel Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah menggunakan digital marketing. Teknik analisis data menggunakan software SPSS 20.0. diantaranya

(5)

analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan digital marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kecamatan Enggal. Hal ini dibuktikan setelah para UMKM memutuskan menggunakan digital marketing dapat meningkatkan pendapatan UMKM tersebut.

Serta digital marketing juga mampu meningkatkan pendapatan dengan efisiensi waktu yang tidak terbatas. Dalam perspektif ekonomi Islam yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kecamatan Enggal menggunakan digital marketing sebagai alat pemasaran yang dimana pemasaran tersebut telah mengerapkan prinsip-prinsip ekonomi syari’ah diantaranya ketauhidan, adil, kebebasan, tanggung jawab dan kebenaran.

Penelitian yang di lakukan oleh Laksamana Brahmana (2021) dengan judul

“Analisis Perbedaan Penjualan Melalui Media Online Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Palu”. Penelitian ini bertujuan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu andalan utama bagi ketahanan ekonomi sebuah negara.

Penggunaan teknologi digital telah memengaruhi semua aspek kegiatan manusia, termasuk pemasaran. Pemasaran berbasis digital digunakan untuk memperoleh konsumen, membangun preferensi mereka, promosi merek, memelihara konsumen, serta meningkatkan penjualan yang pada akhirnya meningkatkan profit..

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pendapatan pelaku UMKM di Kota Palu sebelum dan sesudah menggunakan platform media online. Artinya bahwa dengan menggunakan menggunakan

(6)

platform media online pemilik UMKM dapat meningkatkan pendapatan dari aktivitas usaha yang dilakukan.

B. Landasan Teori

Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan variable- variabel yang akan diteliti.

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan hal penting bagi setiap peaku usaha karena dengan pendapatan yang diperolehnya akan digunakan untuk keberlangsungan hidup perusahaan. Terdapat beberapa definisi pendapatan yang dikemukakan para ahli.

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (Kieso, 2011:955). Pendapat lain dikemukakan oleh Mankiw (2010) bahwa pendapatan dirumuskan sebagai hasil perkalian antara jumlah unit yang terjual dengan harga perunit.

Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan laba dengan cara memilij kombinasi input pada fungsi produksi yang ditetapkan sehingga mampu mencapai output yang efektif dan efisien. Pendapatan atau laba adalah uang atau gaji yang diperoleh seseorang sebagai balas jasa sesuai dengan apa yang dilakukan dimana bagi perusahaan tujuannya adalah memperoleh pendapatan guna mencari laba (profit).

Secara teoritis, laba adalah kompensasi atas resiko yang ditanggung oleh perusahaan.

Makin besar resiko, laba yang diperoleh harus semakin besar. Laba atas keuntungan adalah nilai penerimaan total perusahaan dikurangi biaya total yang dikeluarkan

(7)

perusahaan. Laba dikonotasikan dengan selisih antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC), maka:

ℼ = TR – TC (Putra, 2012)

Pendapatan UMKM dalam penelitian ini adalah adalah selisih antara penerimaan (TR) dan total biaya (TC), jadi Pd = TR-TC. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya variabel (Variabel Cost). Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (total cost) adalah jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost), maka TC = FC + VC (Sujarno 2008:24).

Perusahaan akan memperoleh laba kalau nilai TR > TC. Laba maksimum tercapai apabila nilai ℼ mencapai maksimum (Putra, 2012). Salah satu pendekatan penghitungan laba maksimum adalah dengan menggunakan pendekatan totalitas (totalitas approach). Pendekatan ini membandingkan antara pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Pendapatan total adalah sama dengan jumlah output yang terjual (Q) dikalikan harga per unit. Jika harga jual per unit output adalah P, maka TR = P x Q (Putra, 2012). Jenis-jenis pendapatan menurut cara memperolehnya:

a. Pendapatan kotor adalah pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi pengeluaran dan biaya lain.

b. Pendapatan bersih adalah pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi pengeluaran dan biaya lain (Rahdarja, 2008:267).

(8)

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikemukakan jika pendapatan merupakan hasil dari seluruh penjualan barang atau jasa suatu komoditi.

Pendapatan juga bisa dartikan sebagai penghasilan yang timbul dari aktivitas suatu usaha.

2. Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah di Indonesia

Pelaku UMKM di Indonesia memiliki peran yang strategis dalam menggerakan roda perekonomian Negara Indonesia. Menurut Jalil dan Hamzah (2020) yang dimaksud dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pendapat lain dikemukakan oleh Sofyan &

Arief (2017) bahwa UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) penyebutkan definisi UMKM adalah sebagai berikut:

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

(9)

atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Berdasarkan UU No 20 tahun 2008 di atas jelas menunjukan perbedaan yang cukup besar baik dari segi aset ataupun omzet antara usaha mikro dengan kecil dan usaha kecil dengan menengah. Namun yang jelas secara keseluruhan UMKM berperan dalam pembangunan perekonomian nasional, hal ini sesuai juga dengan UU No 20 Tahun 2008 Bab II pasal yang berbunyi: “usaha mikro kecil dan menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.”

Kriteria Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar 199 yang

(10)

memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak la ngsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Melihat peran UMKM yang cukup besar dalam menciptakan lapangan kerja, keberadannya dapat membantu Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga serta meningkatkan pendapatan nasional.

Sektor UMKM memerlukan dukungan dari berbagai pihak mengenai bagaimana membangun strategi pemasaran yang efektif, efisien dan menjangkau konsumen secara global. Baik dukungan berupa akses media pemasaran, penguasaan teknologi media pemasaran, maupun dukungan dalam menggunakan transaksi yang

(11)

aman menggunakan media pemasaran online. Selama ini, pelaku UMKM masih memanfaatkan strategi pemasaran dengan informasi peluang dari mulut ke mulut.

Strategi ini masih kurang efektif, dikarenakan pasar telah mengalami perubahan dan persaingan juga semakin ketat. Masing-masing pelaku usaha berlomba-lomba untuk menawarkan produknya dengan segala keunggulan yang dimiliki. Untuk dapat mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

3. Pemasaran Online

a. Definisi Pemasaran Online

Pemasaran melalui online merupakan suatu fenomena bisnis baru.

Pada saat ini dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang makin canggih maka pemilihan penggunaan pemasaran melalui media sosial menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan para pelaku usaha dalam upayanya untuk memasarkan produknya. American Marketing Association (AMA) mendefnisikan digital marketing sebagai aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi oleh teknologi digital dalam menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan nilai-nilai kepada konsumen dan pihak yang berke- pentingan lainnya (Kannan & Hongshuang, 2016).

Pemasaran online atau lebih dikenal dengan sebutan Online Shopping merupakan pelaksanaan perniagaan berupa transaksi penjualan, pembelian, pemesanan, pembayaran, maupun promosi suatu produk barang dan/atau jasa dilakukan dengan memanfaatkan komputer dan sarana komunikasi elektronik digital atau telekomunikasi data. Selain itu, bentuk perniagaan ini juga dapat dilakukan secara global, yaitu dengan menggunakan jaringan internet.

(12)

Pemasaran online atau digital marketing diartikan sebagai penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran serta upaya pengembangan atau penyesuaian konsep pemasaran itu sendiri, dapat berkomunikasi dalam cakupan global, dan mengubah cara perusahaan melakukan bisnis dengan pelanggan (Ali, 2013). Pemasaran online atau disebut dengan digital marketing dapat didefinisikan sebagai kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web (Sanjaya & Tarigan, 2009).

Pemasaran online merupakan kegiatan pemasaran yang menggunakan penerapan teknologi secara digital. Salah satu bentuk marketing digital dengan menggunakan media elektronik atau internet adalah internet marketing (e-marketing). E-Marketing merupakan suatu proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik, khususnya internet.

Peran strategi digital marketing dapat menjadi hal yang penting dalam mengikuti perkembangan teknologi digital dan mengembangkan rencana untuk menarik konsumen dan mengarahkannya pada perpaduan antara komunikasi elektornik dan komunikasi tradisional (Chaffey, Chadwick, Mayer, & Johnston, 2009). Menurut Chaffey, Chadwick, Mayer, & Johnston (2009) retensi tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan pengetahuan tentang konsumen seperti profil, perilaku, nilai, dan tingkat loyalitas, kemudian menyatukan komunikasi yang ditargetkan dan pelayanan online sesuai kebutuhan masing-masing individu. Pemasaran online adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog, website, e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial (Sanjaya

(13)

& Tarigan, 2009). Hadirnya digital marketing disebabkan oleh majunya perkembangan teknologi dengan Web 2.0 yang dibarengi dengan mobile technology, setiap orang yang memiliki jaringan internet, dapat mendapatkan informasi akurat hanya dalam genggaman. Menjadikan perusahaannya

‘mudah’ dijangkau oleh pelanggan dengan hadir di media-media dengan akses langsung ke pelanggan merupakan inti dari digital marketing. Inilah sesungguhnya pendekatan horizontal. Ketika pemasar dan pelanggan berada di garis yang sama, keduanya dapat saling menjangkau, kepuasan pelanggan akan pelayanan dapat terpenuhi, karena customer memang harus dilayani secara horizontal (Kartajaya, 2009).

b. Manfaat Pemasaran Online

Kemajuan teknoligi membuat setiap pelaku usaha harus dapat mengikuti perkembangannya agar dapat memanfaatkan guna mencapai tujuan dan keuntungan bagi perusahaan. Pemasaran online merupakan salah satu aktivitas pemasaran yang muncul dengan adanya perkembangan teknologi. Sulaksono dan Zakaria (2020) menyebutkan pemanfaatan digital marketing memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1) Target bisa diatur sesuai demografi, domisili, gaya hidup dan bahkan kebiasaan

2) Hasil cepat terlihat sehingga pemasar dapat melakukan tindakan koreksi atau perubahan apabila dirasa ada yang tidak sesuai

3) Biaya jauh lebih murah daripada pemasaran konvensional 4) Jangkauan lebih luas karena tidak terbatas geografis 5) Dapat diakses kapanpun tidak terbatas waktu

(14)

6) Hasil dapat diukur misalnya jumlah pengunjung, situs, jumlah konsumen yang melakukan pembelian online

7) Kampanye bisa dipersonalisasi

8) Bisa melakukan engagement atau meraih konsumen karena komunikasi terjadi secara langsung dan dua arah sehingga pelaku usaha membina relasi dan menumbuhkan keoercayaan konsumen.

Manfaat dari pemasaran online terutama bagi pelaku UMKM menurut Winarti (2020) adalah sebagai berikut:

1) Jangkauan koneksi ke seluruh dunia dimana tidak ada cara yang lebih mudah untuk bisnis dan menemukan seseorang selain menggunakan sosial media. Facebook, Twitter, Instagram dan masih banyak jenis sosial media lainnya yang memungkinkan seluruh orang di dunia dapat berinteraksi satu sama lain. Hal ini pun kemudian memiliki banyak efek dan manfaat yang beragam khususnya bagi pelaku UMKM.

2) Mempertemukan orang dengan ketertarikan yang sama, ketika memilih untuk berpartisipasi dalam sebuah komunitas di jejaring social dapat memilih mana komunitas yang sesuai dan inginkan. - Berbagi Informasi Secara Real-Time, banyak sosial media yang dilengkapi dengan fitur untuk melakukan chat sehingga antara anda dan orang lain bisa berkomunikasi dan bertukar informasi secara real-time. Mungkin ini merupakan fungsi awal sosial media pertama kali diciptakan, untuk berkomunikasi dan dapat membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produk. Banyak pihak yang diuntungkan dengan fitur ini seperti pelaku UMKM.

(15)

3) Dapat menjangkau target pasar, media akan sangat membantu untuk mencapai jutaan orang kapan pun pelaku UMKM memasarkan. Dengan sosial media memungkinkan untuk menyebarkan konten produk atau jasa ke para target UMKM. Setiap platform sosial media menawarkan berbagai tools atau fitur yang memungkinkan bagi sebuah bisnis untuk menyampaikan konten tertentu pada target mereka.

4) Peningkatan sirkulasi informasi, tidak diragukan lagi, sosial media telah merevolusi kecepatan sirkulasi informasi atau berita. Banyak pelaku bisnis yang bergantung pada sosial media untuk mengumpulkan dan membagikan informasi.

Secara lebih ringkas Febriyantoro dan Arisandi (2018) mengemukakan bahwa pemanfaatan digital marketing memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1) Target bisa diatur sesuai demografi, domisili, gaya hidup dan bahkan kebiasaan

2) Hasil cepat terlihat sehingga pemasar dapat melakukan tindakan koreksi atau perubahan apabila dirasa ada yang tidak sesuai

3) Biaya jauh lebih murah daripada pemasaran konvensional 4) Jangkauan lebih laus karena tidak terbatas geografis 5) Dapat diakses kapanpun tidak terbatas waktu

6) Hasil dapat diukur, misalnya jumlah pengunjung situs, jumlah konsumen yang melakukan pembelian online

7) Kampanye bisa dipersonalisasi

8) Bisa melakukan engagement atau meraih konsumen karena komunikasi

(16)

terjadi secara langsung dan dua rah sehingga pelaku usaha membina relasi dan menumbuhkan kepercayaan konsumen.

Banyaknya manfaat pemasaran online dengan menggunakan media sosial ini diharapkan dapat mendorong UMKM untuk terus memanfaatkan aktivitas pemasaran secara online dengan menggunakan media sosial.

Terutama dalam rangka pengembangan produk dan memperluas komunikasi dengan konsumen sehingga mencapai pangsa pasar yang lebih luas.

c. Macam-macam Media Pemasaran Online

Terdapat banyak macam media yang dapat digunakan dalam melakukan pemasaran secara online yaitu melalui media sosial. Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran Sosial media merupakan salah satu media yang mempermudah komunikasi interaktif antara pengusaha dengan siapapun, termasuk konsumen, dan berbagai pihak yang berkepentingan, kapanpun dan berada dimanapun. Sosial media sangat membantu sebagai penghubung informasi dan komunikasi dari produsen ke konsumen di manapun mereka berada dan berapapun jaraknya (Purwidiantoro dkk, 2016).

Pemasaran media sosial atau sering disebut social media marketing adalah bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran, pengakuan, ingat dan tindakan untuk merek, bisnis, produk, orang, atau badan lain dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari Web Sosial, seperti sebagai berbagai blogging, mikrobloging, jejaring sosial, bookmark sosial, dan konten (Setiawati dkk, 2017). Dengan adanya media sosial akan memberi kesempatan bagi para pelau usaha untuk

(17)

memasarkan produknya. Sulaksono dan Zakaria (2020) membagi media sosial ke dalam dua kelompok sesuai dengan sifat dasar koneksi dan interaksi:

1) Profile-based, yaitu media sosial berdasarkan profil yang fokus kepada anggota individu. Media sosial kelompok ini mendorong koneksi yang terjadi karena individu tertarik kepada pengguna media sosial tersebut (misalnya Facebook, Twitter, WhatsApp).

2) Content-based, yaitu media sosial yang fokus kepada konten, diskusi, dan komentar terhadap konten yang ditampilkan. Tujuan utamaya adalah menghubungkan individu dengan suatu konten yang disediakan oleh profil tertentu karena individu tersebut menyukainya (misalnya Youtube, Instagram, Pinterest).

Penggunaan media dapat dilihat dari jenis media, frekuensi penggunaan, maupun durasi (Ardianto et al., 2010). Penggunaan jenis media meliputi media audio, audio visual, media cetak, dan media lainnya.

Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data tentang berapa kali sehari seseorang menggunakan media dalam satu hari, satu minggu atau satu bulan.

Sementara untuk durasi penggunaan media dapat dilihat dari berapa lama seseorang mengikuti suatu program, berapa lama seorang bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari), atau berapa lama (menit) waktu yang dihabiskan seseorang untuk membaca dan bergabung dalam sebuah media (Ayuni dkk, 2019).

Berkaitan dengan penggunaan media sosial oleh pelaku UMKM guna melaksanakan aktivitas pemasaran online maka hasil penelitian Purwidiantoro dkk (2016) menyebutkan jika sebagian besar UKM

(18)

memanfaatkan berbagai jenis media sosial untuk memasarkan dan mengiklankan produk barang dagang dan jasa perusahaan. Hampir seluruh UKM menggunakan media sosial Facebook, twitter dan instagram untuk menampilkan profil perusahaan dan galeri produk perusahaan. Sebagian besar perusahaan menggunakan BBM, WhatsApp, dan e-mail untuk media informasi/komunikasi perusahaan dan pemasaran produk dari perusaahan..

Disamping itu, sebagian UKM juga menggunakan media Blog, Line, Path dan Youtube untuk menampilkan profil perusahaan dan sebagai media informasi perusahaan.

4. Pengaruh Pemasaran melalui Platform Media Online Berbasis Aplikasi terhadap Pendapatan

Perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat berbagai kegiatan usaha memanfaatkan perkembangan ini dalam menjalankan usahanya. Pemasaran online menjadi salah satu media pemasaran yang saat ini banyak diminati baik oleh para pelaku usaha dan masyarakat dalam mendukung kegiatan yang dilakukan.

Teknologi digital digunakan sebagai sarana untuk memasarkan dan menjual produk. Menurut Saifuddin (2020) pemasaran online adalah sebuah penggunaan teknologi elektronik terutama dalam bentuk teknologi informasi untuk melakukan segala proses bisnis termasuk didalamnya kegiatan jual beli produk, jasa dan informasi, meningkatkan permintaan, melayani pelanggan dengan sentuhan digital.

Pemasaran online (digital marketing) membantu sebuah perusahaan dalam mempromosikan dan memasarkan produk maupun jasa yang mereka punya. Digital marketing juga dapat membuat atau membuka pasar-pasar baru yang sebelumnya tertutup karena adanya keterbatasan waktu, cara komunikasi maupun jarak

(19)

(Hendrawan, dkk, 2019). Dengan adanya pemasaran secara online akan memperluas wilayah pemasaran para pelaku usaha sehingga alan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Hal ini seperti yang dikemukakan Anugrah (2020) bahwa dengan menggunakan media sosial, para pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualan mereka. Selain memperoleh keuntungan yang lebih, mereka juga dapat lebih intens untuk melakukan komunikasi dengan para pelanggan. Sehingga, dengan kritik dan saran yang disampaikan para pelanggan, pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnis yang mereka jalankan. Komunikasi ini penting karena selain mendapatkan saran dan masukan dari pelanggan, perusahaan juga dapat mengetahui keinginan dari para pelanggan hingga perkembangan dari para kompetitornya.

C. Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2014:60) kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

(20)

Sumber : Data Diolah 2021 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Studi Empiris 1. Fitra (2020) dengan

judul “Pengaruh Digital Marketing terhadap Pendapatan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Empiris pada UMKM Kecamatan Enggal Kota Bandar

Lampung 2019)”

Studi Teoritis 1. Ayuni Dkk

(2019) 2. Kusuma

Dkk (2019(

3. Herlinawati dan

Arumanix (2017) 4. Sulaksono

dan Zakaria (2020) 5. Ana Dkk

(2021) 6. Fitra

(2020)

Permasalahan

Tujuan

Metode Penelitian

Uji paired sample t test

Hasil

(21)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian analisis. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:63) bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan dari UMKM di Kota Palu sebelum dan sesudah menggunakan platform media online dalam menjalankan kegiatan pemasarannya.”

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2013 tersebut terdiri dari: 1) Ringkasan Eksekutif Hasil Pemeriksa atas LKPP Tahun 2013; 2) LHP atas LKPP

atau perlakuan yang dilakukan untuk seorang atau masyarakat juga dipaparkan sebagai penatalaksanaan. Intervensi yang dilakukan yaitu memberikan terapi seduhan air

Ketua Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU Medan beserta staf, atas kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama Saya bertugas di Departemen tersebut..

Di dalam suatu penelitian yang diimplementasikan ke dalam suatu kode program dengan menggunakan aplikasi yang terdapat di dalam sistem komputer, berikut ini merupakan

Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 732/KPT/I/2018 tentang Izin Penyatuan dan Perubahan Bentuk Beberapa Perguruan Tinggi

Kondisi ini telah diantisipasi oleh Toyota. Mesin Innova dilengkapi dengan “knock sensor”. bila mesin mengalami detonasi atau “mbrebet”, menembak

Beban kerja perawat memiliki dampak yang luas sehingga harus menjadi perhatian bagi institusi pelayanan kesehatan terlebih bagi profesi perawat, seperti penelitian (Carayon dan

Peningkatan kemampuan membaca permulaan ini terlihat dari anak sudah mampu mampu mengurutkan huruf abjad, mampu menyebutkan lambang atau simbol huruf vokal, mampu menyebutkan