Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 8857
Pengembangan Aplikasi Web Otomatisasi Survei Kondisi Jalan Menggunakan Sensor Ponsel Pintar (Studi Kasus PT. Hirfi Studio)
Yoga Saputra Hariyanto Kusumo1, Achmad Arwan2, Nurudin Santoso3
1,2,3Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected],3[email protected]
Abstrak
Jalan merupakan infrastruktur yang memiliki peran penting untuk menunjang transportasi darat serta mendukung pemerataan pembangunan di suatu daerah, oleh karena itu kondisi jalan harus selalu dalam keadaan baik. Dalam melakukan pemantauan, diperlukan survei untuk mengetahui kelayakan kondisi jalan. Salah satu metode survei yang digunakan adalah International Roughness Index (IRI). PT. Hirfi studio merupakan perusahaan konsultan teknik di kota Malang yang menyediakan jasa survei infrastruktur transportasi. PT. Hirfi Studio melakukan survei menggunakan metode pengamatan visual secara langsung kemudian dicatat secara manual pada formulir survei untuk selanjutnya diolah dan dikonversikan menjadi skala IRI. Alat utama yang digunakan dalam melakukan survei adalah GPS, kamera, dan lembar kerja. Kelemahan dalam proses tersebut adalah data hasil survei berbentuk kertas rentan hilang dan rusak, serta proses pengolahan data mulai dari digitalisasi data hingga pembuatan peta memerlukan waktu yang panjang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan aplikasi web otomatisasi survei kondisi jalan menggunakan sensor ponsel pintar untuk membantu dalam pelaksanaan survei. Pengembangan sistem dilakukan menggunakan model software development life cycle (SDLC) waterfall dengan pendekatan berorientasi objek. Implementasi aplikasi menerapkan pola model-view- controller (MVC) pada framework Codeigniter menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, CSS, dan Javascript serta menggunakan database management system (DBMS) MySQL. Pada tahap pengujian didapatkan nilai pengujian unit sebesar 100% dari 12 kasus uji, pengujian validasi 100% dari 46 kasus uji, dan pengujian compatibility menunjukkan bahwa aplikasi dapat berjalan pada seluruh web browser desktop maupun ponsel pintar.
Kata kunci: survei kondisi jalan, IRI, sensor ponsel pintar, GPS, accelerometer, leaflet, geojson Abstract
Roads are infrastructure that have an important role to support land transportation and support equitable development in an area., therefore road conditions must always be in good condition. In conducting monitoring, a survey is needed to determine the feasibility of road conditions. One survey method used is the International Roughness Index (IRI). PT. Hirfi Studio is a technical consultant company in Malang that provides transportation infrastructure survey services. PT. Hirfi Studio conducts surveys using direct visual observation method and then recorded manually on a survey form to be processed and converted into an IRI scale. The main tool used in conducting surveys are GPS, cameras and worksheets. The weakness of that processes are survey data in the paper form vulnerable to loss and damage, and processing data from the digitization of data to making maps takes a long time.
Therefore, it is necessary to develop an automation survey on road condition using smart phone sensors to assist in conducting surveys. System development is done using software development life cycle (SDLC) waterfall model with object-oriented approach. The implementation of the application applies the model-view-controller (MVC) pattern in Codeigniter framework using HTML, PHP, CSS and Javascript programming language and uses database management system (DBMS) MySQL. In the testing phase, the unit testing value is 100% from 12 test cases, 100% validation of 46 test cases, and compatibility testing shows that the application can run on all desktop and smartphone web browsers.
Keywords: road condition survey, IRI, smart phone sensors, GPS, accelerometer, leaflet, geojson
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1. PENDAHULUAN
Jalan merupakan salah satu bentuk infrastruktur prasarana yang memiliki peran penting untuk menunjang transportasi darat serta mendukung pemerataan pembangunan di suatu daerah. Seiring meningkatnya moda transportasi darat dari segi kuantitas maupun teknologi yang digunakan, maka kondisi jalan juga harus selalu dalam keadaan baik agar dapat menunjang teknologi transportasi tersebut. Dalam memantau kondisi jalan maka diperlukan sebuah survei untuk mengetahui apakah kondisi jalan yang ada masih layak atau perlu adanya perbaikan. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2017:45) menyatakan bahwa kondisi permukaan jalan nasional pada tahun 2017 dengan kondisi baik adalah 55.65%, sedang 33.53%, rusak ringan 6.25% dan rusak berat 4.37%. Pada tahun 2016 terdapat 69% jalan provinsi, 56.93% jalan kabupaten dan 78% jalan kota dinyatakan
“mantap” dan selebihnya dinyatakan “tidak mantap” (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017:50-53). Kondisi “jalan mantap” yang dimaksud adalah kondisi stabil dan selalu dapat diandalkan untuk dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun, sedangkan kondisi “jalan tidak mantap” yang dimaksud adalah kondisi tidak stabil dan tidak dapat diandalkan untuk dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun (Dirjen Bina Marga, 1990).
Survei secara berkala sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi terkini sebuah jalan untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam perencanaan pemeliharaan maupun perbaikan pada jalan tersebut.
Terdapat beberapa metode dalam melakukan penilaian kondisi jalan, salah satu diantaranya adalah menggunakan metode International Roughness Index (Tingkat kerataan jalan, IRI). IRI merupakan salah satu faktor/fungsi pelayanan (functional performance) dari suatu perkerasan jalan yang sangat berpengaruh pada kenyamanan pengemudi (riding quality) (Suwardo dan Sugiharto, 2004). Selain metode IRI terdapat juga metode RCI dimana penilaian kondisi jalan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara visual. Pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 13/ PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan metode RCI
digunakan dalam menentukan kondisi jalan serta pemeliharaan apa yang diperlukan untuk jalan dengan nilai RCI tertentu.
PT. Hirfi studio merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang konsultan teknik di kota Malang. Salah satu layanan jasa yang ditawarkan oleh PT. Hirfi Studio adalah survei infrastruktur transportasi.
Dalam melakukan survei kondisi jalan PT. Hirfi Studio menggunakan metode RCI (pengamatan secara visual) yang selanjutnya data tersebut dikonversikan menjadi skala IRI. Kegiatan survei kondisi jalan PT. Hirfi Studio dilakukan dengan melakukan survei pengamatan secara langsung dan dicatat secara manual pada formulir survei berbentuk kertas serta alat-alat utama lain yaitu GPS dan kamera. Terdapat beberapa kelemahan dalam metode survei yang saat ini dilakukan diantaranya data hasil survei berbentuk kertas rentan hilang dan rusak dan proses pengolahan data yang panjang mulai dari input ke dalam data digital hingga pembuatan peta.
Dari uraian tersebut maka penulis memiliki alternatif dengan melakukan pengembangan Aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan Menggunakan Sensor Ponsel Pintar agar dapat membantu dalam melaksanakan survei kondisi jalan.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1. Software Development Life Cycle Model Waterfall
Rekayasa perangkat lunak merupakan sebuah disiplin ilmu mengintegrasikan proses, metode, tools dalam pengembangan perangkat lunak (Pressman,2010). Model waterfall merupakan salah satu model SDLC yang secara luas digunakan. Model ini memberikan penekanan pada proses perancangan awal untuk memastikan tidak ada kecacatan desain perancangan sebelum melakukan pengembangan sistem (Sommerville, 2011).
Pada gambar 1 menunjukkan diagram waterfall yang terdiri dari fase pendefinisian kebutuhan, desain sistem dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian unit, pengujian sistem dan integrasi, serta operasi dan perawatan.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Gambar 1. SDLC model waterfall
2.2. Internasional Roughness Indeks (IRI) IRI merupakan sebuah properti dari suatu profil jalan yang mempengaruhi kenyamanan saat berkendara. Nilai masukan dari IRI adalah sebuah urutan nilai elevasi pada sebuah sampel profil jalan dimana nilai elevasi didapatkan dari tempat yang berbeda pada profil yang sama (Sayers, 1995).
Menurut Zang, et al. (2018) perhitungan IRI dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh perpindahan vertikal pada setiap sampel dan membagi dengan total jarak perjalanan seperti yang ditunjukkan pada persamaan (1) dimana 𝑖 adalah titik sampel 𝑛 adalah total sampel, ℎ adalah perpindahan vertikal dan 𝑠 adalah total jarak perjalanan.
𝐼𝑅𝐼 =∑ |ℎ𝑖−ℎ𝑖−1|
𝑛𝑖=2
𝑠 (1)
2.3. Sensor
Sensor merupakan bagian dari suatu ponsel pintar yang berfungsi sebagai indra untuk mengetahui kondisi lingkungan yang mempengaruhinya. Pada penelitian ini sensor yang digunakan adalah GPS (global positioning system) dan accelerometer.
GPS merupakan sensor lokasi yang dapat meunjukkan lokasi perangkat secara akurat di setiap lokasi di bumi. U.S. Department of Defence (USDOD) pertama kali meluncurkan satelit di navigasi orbit untuk keperluan militer, hingga pada tahun 1980 dapat digunakan untuk keperluan sipil (Garmin, 2018).
Accelerometer merupakan alat yang digunakan mengukur percepatan, getaran, dan percepatan akibat gravitasi. Prinsip dari accelerometer adalah dengan menggunakan gaya inersia. Pengukuran akselerasi dapat diibaratkan dengan sebuah kubus yang didalamnya terdapat sebuah bola. Bola tersebut melayang karena tidak ada gaya yang mempengaruhi. Akan tetapi jika kubus digeser
ke kanan, maka bola tersebut menghantam sisi dalam kubus sebelah kiri kemudian diukur akselerasi yang dihasilkan (Liu,2013).
3. METODOLOGI
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengambilan Kesimpulan Pengujian
Studi Literatur
Perancangan Sistem
Implementasi
Selesai Analisis Kebutuhan
Gambar 2. Diagram alir metodologi
Pada bagian ini dijelaskan langkah-langkah dalam pengembangan aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan PT. Hirfi Studio. Tahapan yang ada digunakan yaitu identifikasi masalah, studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, pengujian dan pengambilan kesimpulan. Metodologi yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2.
3.1. Identifikasi Masalah
Tahap identifikasi masalah adalah tahap dilakukannya penggalian masalah dengan melihat fakta sehingga membentuk suatu latar belakang penelitian ini dilaksanakan.
3.2. Studi Literatur
Setelah melakukan identifikasi masalah maka dilanjutkan dengan mempelajari literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat guna mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah terebut.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
3.3. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan mencari seluruh kebutuhan sistem untuk yang sesuai dengan prosedur survei kondisi jalan pada PT. Hirfi Studio. Dalam analisis kebutuhan yang pertama dilakukan adalah melakukan elisitasi dengan teknik wawancara serta mempelajari dokumen pendukung. Selanjutnya adalah mengidentifikasi seluruh aktor dan membuat daftar kebutuhan untuk mengakomodir seluruh proses survei kondisi jalan.
3.4. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan proses melakukan pemodelan perangkat lunak yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan yang telah dianalisis. Perancangan aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan menghasilkan perancangan sequence diagram, class diagram, database, komponen dan antarmuka.
3.5. Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap penerapan dari hasil perancangan ke dalam kode program. Aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan diimplementasikan pada kerangka kerja Codeigniter dengan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS serta Javascript. Pola perancangan yang digunakan pada pengembangan aplikasi ini adalah dengan pola model-view-controller.
3.6. Pengujian
Tahap pengujian adalah tahap untuk menguji aplikasi yang dibangun telah sesuai dengan perancangan dan kebutuhan serta menguji kebenaran algoritme yang digunakan.
Pengujian yang digunakan terhadap aplikasi yang dikembangkan adalah pengujian unit, pengujian validasi, dan pengujian kompatibilitas.
3.7. Pengambilan Kesimpulan
Setelah melaksanakan seluruh tahapan mulai dari identifikasi masalah hingga pengujian maka dilakukan pengambilan kesimpulan serta pemberian saran. Kesimpulan didapatkan dari hasil tahap analisis kebutuhan hingga tahap pengujian. Saran didapatkan dari kesimpulan dengan tujuan untuk perbaikan apabila terjadi kesalahan serta untuk penyempurnaan
pengembangan selanjutnya yang disertai dengan pertimbangan.
4. REKAYASA KEBUTUHAN 4.1. Elisitasi Kebutuhan
Tahap elisitasi dilakukan penggalian kebutuhan untuk mengetahui domain sistem dan fungsi apa saja yang harus disediakan oleh aplikasi yang dikembangkan. Proses elisitasi kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada direktur dan pegawai PT.
Hirfi Studio tentang proses survei dari awal hingga menghasilkan data serta mempelajari dokumen pendukung berupa formulir survei, data hasil survei dan data hasil pengolahan.
4.2. Identifikasi Aktor
Pada tahap ini diperoleh aktor-aktor yang berperan dalam melakukan survei kondisi jalan sesuai dengan tabel 1.
Tabel 1. Identifikasi aktor
Aktor Deskripsi
Guest Guest adalah aktor yang belum melakukan proses login pada sistem. Guest dapat melakukan login pada sistem.
Admin Admin adalah aktor yang bertugas memonitor seluruh sistem. Admin dapat melakukan logout, mengakses seluruh data, menambah, mengubah, mengelola seluruh akun yang ada dalam sistem.
Project manager
Project manager merupakan aktor yang bertugas mengelola seluruh administrasi dalam sebuah proyek survei kondisi jalan.
Project manager dapat membuat sebuah proyek baru, melihat data survei, mengubah sebuah proyek, menghapus data proyek serta menugaskan orang sebagai Engineer, Surveyor, Operator, dan Drafter dalam sebuah proyek survei.
Engineer Engineer merupakan aktor yang bertugas mempersiapkan data sebelum melakukan survei. Dalam sistem engineer dapat melakukan membuat survei baru dan mengunggah file *.geojson.
Surveyor Surveyor merupakan orang yang melakukan survei kondisi jalan. Surveyor dapat melakukan melakukan survei.
Operator Operator merupakan orang yang melakukan pengolahan data hasil survei kedalam excel Drafter Drafter merupakan orang yang melakukan
pengolahan data peta.
Kebutuhan fungsional pada aplikasi yang dikembangkan sejumlah 23 beberapa diantaranya dapat dilihat pada tabel 2. Selain
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
kebutuhan fungsional terdapat satu kebutuhan non fungsional pada aspek kompatibilitas yaitu aplikasi dapat berjalan pada web browser desktop maupun ponsel pintar.
Tabel 2. Daftar kebutuhan fungsional Kode Nama Fungsi Deskripsi dan Spesifikasi SKJ-03 Tambah
Proyek
Sistem menyediakan fungsi untuk menambahkan proyek survei oleh project manager.
SKJ-09 Tambah Ruas Sistem menyediakan fungsi bagi engineer untuk menambahkan rencana ruas jalan yang akan disurvei.
SKJ-11 Tambah SDM Sistem menyediakan fungsi bagi admin untuk menambahkan SDM
SKJ-14 Mulai Survei Ruas Jalan
Sistem menyediakan fungsi untuk memulai survei kondisi dari sebuah ruas jalan.
SKJ-19 Rekam Jalur Sistem menyediakan fungsi bagi surveyor untuk merekam koordinat jalur survei serta nilai sensor accelerometer dari perangkat survei.
SKJ-20 Tandai selesai Sistem menyediakan fungsi bagi surveyor untuk menandai sebuah ruas jalan telah selesai disurvei.
SKJ-21 Unduh Data Survei Ruas Jalan
Sistem menyediakan fungsi untuk mengunduh data hasil survei.
SKJ-22 Unduh Jalur Ruas Jalan
Sistem menyediakan fungsi untuk mengunduh file jalur hasil.
Gambar 3. Use Case Diagram
5. PERANCANGAN 5.1. Perancangan Sistem
Tahap selanjutnya setelah rekayasa kebutuhan dilakukan perancangan sistem dengan membuat pemodelan sequence diagram dan class diagram. Pemodelan ini bertujuan untuk mempermudah dalam membaca rancangan sistem yang akan diimplementasikan.
Pemodelan sequence diagram bertujuan untuk mengetahui perilaku suatu objek terhadap objek lain pada saat melakukan operasi.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Gambar 4. Sequence diagram unggah jalur
Class diagram bertujuan untuk mengetahui objek-objek yang terdapat pada sistem serta
mengetahui relasi antar objek tersebut. Pada gambar 4 merupakan sequence diagram dari proses pengunggahan jalur Gambar 5 merupakan relasi antar kelas model dan controller pada aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan.
5.2. Perancangan Database
Dalam pengembangan aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan, dibuat suatu database dengan beberapa tabel diantaranya user, tim, proyek, survei, ruas_jalan, dan segmen. Relasi setiap tabel dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 5. Class Diagram
User
Ruas Jalan Proyek
Segmen n
1
1 Mengerjakan
Mensurvei
Memiliki
Memiliki n
n
n n
n ID_user nam a
username
password
role
nam a_proye k id_proyek
lokasi custommer keterangan
role
id_ruas
nomor_ruas nam a_ruas panjang
track_ruas
id
trackfile tanggal_mulai tanggal_selesai
id km_awal
koordinat_awal panjang
iri_segmen rci_segmen kerusakan_dominan
Persen_kerusakan keterangan
Gambar 6. Entity-relationship diagram database
5.3. Perancangan Komponen
Pada perancangan komponen dibuat algoritme dan rancangan antarmuka dengan
aktor. Tampilan antarmuka dibuat sesuai dengan kebutuhan dan fungsi-fungsi untuk masing-
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
masing aktor. Gambar 7 merupakan rancangan antarmuka halaman peta survei.
Gambar 7. Rancangan antarmuka peta survei
6. IMPLEMENTASI
Pada tahap ini, seluruh perancangan diterapkan dan menghasilkan sebuah aplikasi yang siap untuk diuji. Implementasi kode program dibuat dalam bahasa pemrograman PHP pada framework Codeigniter, Implementasi database dilakukan pada DBMS MySQL, sedangkan antarmuka dibuat menggunakan HTML, CSS, dan javascript pada template Bootstrap. Pada gambar 8 dapat dilihat hasil implementasi database sedangkan gambar 9 merupakan hasil implementasi antarmuka pada halaman detail proyek untuk aktor project manager.
7. PENGUJIAN 7.1. Pengujian Unit
Pada pengujian unit terdapat tiga method yang diuji yaitu record, update_foto, dan upload_file.
Proses pengujian unit adalah dengan menghitung jalur independen untuk digunakan sebagai jumlah kasus uji pada setiap fungsi. Tabel 3 merupakan algoritme dari method update_foto yang selanjutnya dibuat flow graph (gambar 10) untuk menghitung kompleksitasnya dan membuat jalur independen. Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian unit dari method update_foto. Dari ketiga method tersebut
dilakukan pengujian dan secara keseluruhan menghasilkan 100% valid sesuai dengan ekspektasi.
Gambar 8. Implementasi Database
Gambar 9. Implementasi Antarmuka peta survei
Tabel 3. Algoritme update_foto
Algoritme No
Operasi Begin
Variabel dirpath = lokasi direktori aplikasi . '/data/ruas_jalan/'
Variabel namaFile = 'dokumentasi' . id_ruas . '_' nama .
surveyor . '.json'
Variabel filepath = dirpath . namaFile Variabel textjson =
'{"type":"Feature","geometry"
:{"type":"Point" ,"coordinates":[' .koordinat.
']},
"properties":{ "Nama_Foto":"' . nama_foto . '", "Image":"' . lokasi direktori foto . '"}}'
writeJSON(filepath, textjson) _FILES['userfile']['name'] = nama_foto
1
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya config['upload_path']=direktori aplikasi.
'/data/dokumentasi/' config['allowed_types'] = '*'
if (tidak berhasil mengunggah ('userfile')) then 2
pesan error 3
else 4
pesan koordinat.','.direktori utama ('data/dokumentasi/') . nama_foto
5 endif
end
6
1
4
5 2
3
Gambar 10. Flow graph method update_foto
Hasil penghitungan cyclomatic complexity adalah sebagai berikut:
𝑉(𝑔) = 𝐸 − 𝑁 + 2 𝑉(𝑔) = 5 − 5 + 2 𝑉(𝑔) = 2
Jalur independen yang diperoleh : 1. 1-2-3-5
2. 1-2-4-5
Tabel 4. Hasil pengujian unit method update_foto Test Case Expected
Result
Actual Result Status Mengunggah
file dengan format selain jpg
Sistem tidak menyimpan data dokumentasi dan menampilkan pesan kesalahan format foto tidak
diperbolehkan
Sistem tidak menyimpan data dokumentasi dan menampilkan pesan kesalahan format foto tidak diperbolehkan
Valid
Mengunggah file dengan format jpg
Sistem menyimpan data dokumentasi dan menampilkan marker pada lokasi foto
Sistem menyimpan data dokumentasi dan menampilkan marker pada lokasi foto
Valid
7.2. Pengujian Validasi
Pada pengujian validasi dilakukan terhadap semua fungsi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian validasi terhadap method unggah_jalur. Dari seluruh spesifikasi
kebutuhan yang telah ditentukan menghasilkan 100% valid sesuai dengan ekspektasi.
Tabel 5. Hasil pengujian validasi method unggah_jalur
Test case Input Expected Resul
t Aktor memilih
file berekstensi geojson, dan menekan tombol simpan
File jalur = Sakri.geojso n
Sistem menyimpan file jalur
Valid
Aktor memilih file dengan ekstensi selain geojson.
File jalur = test.txt
Sistem menampilka n pesan kesalahan
“Pilih file dengan ekstensi geojson”
Valid
7.3. Pengujian Kompatibilitas
Pengujian kompatibilitas (compatibility testing) dilakukan dengan bantuan aplikasi SortSite (gambar 11). Hasil pengujian menunjukkan bahwa Aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik pada seluruh browser desktop yang banyak dipakai serta seluruh browser ponsel pintar dengan sistem operasi Android, IOS, dan Windows.
Gambar 11. Hasil pengujian kompatibilitas menggunakan SortSite
8. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. KESIMPULAN
Perancangan aplikasi Survei Kondisi Jalan terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap analisis kebutuhan yang menghasilkan 7 aktor, 23 kebutuhan fungsional, 1 kebutuhan non fungsional, use case diagram dan 20 use case scenario. Tahap perancangan yang meliputi
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
perancangan sistem menghasilkan 4 kelas controller, 4 kelas model, 7 tabel database, algoritme, dan 3 rancangan antarmuka.
Aplikasi Survei Kondisi Jalan diimplementasikan pada platform web dengan pola perancangan MVC menggunakan framework Codeigniter, tamplate Bootstrap bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS dan Javascript serta MySQL sebagai database management system. Aplikasi survei kondisi jalan juga menggunakan sensor GPS dan Accelerometer.
Pengujian aplikasi terdiri dari tiga pengujian yaitu pengujian unit yang merupakan bentuk pengujian white box menunjukkan hasil yang valid terhadap 3 algoritme dengan 12 kasus uji. Pengujian validasi yang merupakan bentuk pengujian black box menunjukkan hasil yang valid dari 46 kasus uji berdasarkan scenario yang ditetapkan. Pengujian compatibility menggunakan aplikasi SortSite mengunjukkan bahwa aplikasi Survei Kondisi Jalan dapat dijalankan dengan baik pada beberapa browser yang diujikan yaitu Internet Explorer, Microsoft Edge, Mozilla Firefox, Safari, Opera, Chrome, IOS dan Android.
8.2. SARAN
Menambahkan fitur untuk melakukan survei secara offline dengan menyimpan data survei pada perangkat survei untuk nantinya dapat diunggah dan diolah oleh pada sistem. Hal ini didasarkan pada kemungkinan survei jalan dilakukan pada area yang tidak terjangkau sinyal internet.
9. DAFTAR PUSTAKA
Garmin, 2018. About GPS. [online] Tersedia di:
<https://www8.garmin.com/aboutGPS>
[Diakses 30 Agustus 2018]
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017. Buku Informasi Statistik 2017. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
LIU, M., 2013. A Study of Mobile Sensing Using Smartphones. International Journal of Distributed Sensor Network, [e-journal] 2013. Tersedia melalui: Sage Journals
<http://journals.sagepub.com/doi/10.11 5 5/2013/272916> [diakses 30 Agustus 2018]
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 13/
PRT/M/2011 Tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum PRESSMAN, R. S., 2010. Software Engineering: A Practitioner’s Approach.
New York McGraw-hill.
SAYERS, M. W., 1995. On the Calculation of International Roughness Index From Longitudinal Road Profile.
Transportation Research Record, [ejournal] 1995. Tersedia melalui:
<http://onlinepubs.trb.org/Onlinepubs/t r r/1995/1501/1501-001.pdf> [Diakses 30 Agustus 2018]
SOMMERVILLE, I., 2011. Software engineering 9th edition. Boston:
Addison-Wesley.
SUWARDO & SUGIHARTO, 2004. Tingkat kerataan jalan berdasarkan alat rolling straight edge untuk mengestimasi kondisi pelayanan jalan (PSI dan RCI).
Dalam: Simposium VII FSTPT.
Universitas Katolik Parahyangan, 11 September 2004.
ZANG, K., et al. 2018 Assessing and Mapping of Road Surface Roughness based on GPS and Accelerometer Sensors on BicycleMounted Smartphones. Sensors, [ejournal] 18. Tersedia melalui:
<https://www.mdpi.com/14248220/18/
3/914> [Diakses 31 September 2018]