• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Taman Wisata Alam Gunung Pancar mempunyai luas 447,50 hektar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Taman Wisata Alam Gunung Pancar mempunyai luas 447,50 hektar."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis

Taman Wisata Alam Gunung Pancar mempunyai luas 447,50 hektar.

Secara administrasi pemerintahan, taman wisata alam ini terletak di wilayah Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Secara astronomis berada pada koordinat 106o 52’ – 106o 54’ BT dan 06o 34’ – 06o 39’

LS. Batas Administratif Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Leuwigoong dan Desa Karang Tengah; sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Cimandala dan Desa Karang Tengah; sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Cibingbin dan Desa Bojong Koneng; dan sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Karang Tengah dan Desa Karang Tengah.

Ketinggian Taman Wisata Alam Gunung Pancar berkisar antara 300-800 meter di atas permukaan laut. Keadaan topografinya terdiri dari lapangan landai sampai bergelombang dengan kemiringan sekitar 15-80%. Bagian tertinggi yaitu pada puncak Gunung Pancar dengan ketinggian mencapai 800 meter di atas permukaan laut. Adapun curah hujan di daerah ini berkisar 3.000-4.500 mm per tahun dengan jumlah hari hujan per tahun berkisar antara 150-250 hari. Suhu udara rata-rata 24oC pada malam hari dan 33oC pada siang hari dengan kelembaban udara rata-rata 58-82%.

Cara untuk mencapai Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat di tempuh melalui dua jalur, yaitu:

1. Lewat Pintu Tol Sentul menuju Desa Babakan Madang dan Desa Karang Tengah dengan kondisi jalan beraspal yang cukup baik sejauh 13 km dengan waktu tempuh 20 menit.

(2)

 

2. Melalui kota Bogor dengan melewati daerah Bogor Baru terus menuju Desa Karang Tengah sejauh 25 km dengan waktu tempuh 1 jam.

Berbagai sarana dan prasarana yang disediakan di Taman Wisata Alam Gunung Pancar antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kantor pusat informasi dan pelayanan.

2. Fasilitas outbound: flyingfox, two-lines bridge, elvis walk, dan cargo net.

3. Sarana olahraga: arena air shootgun, arena panahan, arena berkuda, hiking tracking, dan mountbike/downhill tracking.

4. Bumi perkemahan atau camping ground yang merupakan rerumputan asri dengan dikelilingi pohon pinus dengan kapasitas 500 orang.

5. Aula atau hall semi terbuka dengan lantai kayu yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan atau ruang kelas bagi pengunjung yang ingin belajar sambil ditemani suara kicau burung.

6. Pemandian air panas yang bebas belerang dengan suhu 60oC.

7. Shelter yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai sambil menikmati pemandangan alam.

8. Fasilitas lainnya yaitu berupa mushola dan MCK (toilet).

Taman Wisata Alam Gunung Pancar adalah salah satu tempat wisata di Kabupaten Bogor yang menyajikan suasana pegunungan yang cukup kental dengan hamparan hutan pinus yang cukup luas. Taman Wisata Alam Gunung Pancar juga merupakan kawasan wisata alternatif di Kabupaten Bogor selain Puncak. Suasana nyaman dan hawa sejuk pada Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat dijadikan sebagai sarana berekreasi sekaligus relaksasi bagi wisatawan yang datang berkunjung. Taman Wisata Alam Gunung Pancar, tidak

(3)

 

hanya menawarkan pemandangan indah saja, tetapi juga sarana olahraga bagi pengunjung yang ingin berolahraga atau menyalurkan hobinya dan pemandian air panas bagi pengunjung yang ingin berobat atau menjalankan terapi. Hal inilah yang menjadikan Taman Wisata Alam Gunung Pancar cukup banyak diminati oleh wisatawan.  

5.2 Sejarah Status Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar

Gunung Pancar merupakan bagian kelompok Hutan Gunung Hambalang seluas 6.695,32 hektar yang berfungsi sebagai hutan produksi. Seiring waktu, kawasan ini berubah fungsi menjadi taman wisata alam dan disahkan oleh Menteri Pertanian tanggal 23 Maret 1976 dan pengelolaannya diserahkan kepada Perhutani.

Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagai salah satu kawasan pelestarian alam ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 156/Kpts-II/1988 tanggal 21 Maret 1988 seluas 447,5 hektar. Taman Wisata Alam Gunung Pancar selain mempunyai fungsi sebagai sarana pendidikan dan penelitian dapat juga dikembangkan sebagai sarana rekreasi, khususnya rekreasi di alam terbuka.

Guna mengoptimalkan fungsi Taman Wisata Alam Gunung Pancar, maka berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan Nomor 54/Kpts-II/1993 tanggal 8 Februari 1993 pengusahaan kawasan tersebut dipercayakan kepada PT Wana Wisata Indah (WWI). PT Wana Wisata Indah memiliki hak Pengusahaan Pariwisata Alam di areal kawasan seluas 447,5 hektar.

Sebelum dikembangkan menjadi kawasan taman wisata alam, kawasan ini sudah dikenal dengan pemandian air panasnya. Pemandian air panas ini dikelola oleh masyarakat. Pemandian air panas ini sudah ada sejak tahun 1950, lalu pada

(4)

 

tahun 1983 masyarakat membuat kolam pemandian dan tahun 1990 dibukalah pemandian air panas tersebut untuk umum. Pada tahun tersebut harga tiket yang diberlakukan sebesar Rp 3.000,00/orang. Berlakunya harga tiket sebesar Rp 3.000,00/orang terjadi sampai tahun 1993.

Sejak berkembangnya pemandian air panas di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar, menyebabkan banyaknya wisatawan yang berminat untuk

mengunjungi kawasan ini sehingga pada tahun 1994-1997 harga tiket menjadi Rp 8.000,00/orang. Setelah itu pada tahun 1998-sekarang terjadi kenaikan harga

tiket yaitu sebesar Rp 10.000,00/orang. Pemandian air panas ini terus dikembangkan dan sekarang telah didirikan pemandian air panas yang lebih eksklusif dengan fasilitas yang lebih modern. Harga tiket Pemandian air panas eksklusif ini sebesar Rp 100.000,00/orang.

Berkembangnya pemandian air panas ini juga menyebabkan berkembangnya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Saat ini obyek wisata yang berkembang di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar tidak hanya pemandian air panas saja tetapi obyek wisata alam lain yang telah dikembangkan PT Wana Wisata Indah (WWI) selaku pengusaha pemanfaatan potensi hutan alam di Gunung Pancar di tahun 2006. Berbagai sarana dan prasarana mulai dikembangkan di tahun 2006 guna mengoptimalkan fungsi taman wisata alam ini.

Pada tahun 2006 dibangun gerbang masuk kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Selanjutnya pada tahun 2008 dibuka objek wisata alam camping ground, flying fox, highrope dan lain sebagainya. Pada tahun 2009 dibangun 7 shelter (tempat peristirahatan) dan 6 buah lampu penerangan. Sarana dan

(5)

 

prasarana tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan serta mendukung kegiatan wisata dikawasan ini.

5.3 Potensi Kawasan

Taman Wisata Alam Gunung Pancar mempunyai berbagai macam potensi, diantaranya adalah potensi flora dan fauna, hidrologi, geofisik dan obyek daya tarik wisata alam. Berikut penjelasan mengenai potensi yang terdapat di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar.

5.3.1 Flora

Tipe vegetasi hutan di Taman Wisata Alam Gunung Pancar terdiri dari hutan alam pegunungan, hutan tanaman, dan semak belukar. Tipe vegetasi hutan alam terletak di lereng sampai puncak Gunung Pancar yaitu sekitar 15 hektar dengan jenis tumbuhan meliputi Rasamala (Altingia exelsa), Huru (Quercus sp.), Beringin (Ficus benyamina), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanopsisargentea), Jamuju (Podocaspus imbricatus), Rotan (Calamus sp.) dan beberapa jenis liana. Selain itu terdapat tumbuhan epiphyt yang menempel pada pohon besar seperti Anggrek, Paku Sarang Burung (Asplenium nidus), dan Paku Tanduk Rusa (Platicerium coronarium).

Tipe vegetasi hutan tanaman menempati sebagian besar kawasan ini yaitu sekitar 160 hektar dengan jenis tanaman meliputi Pinus (Pinus merkusii), Sengon (Albizia falcatria), Kayu Afrika (Maesopsis emanii) dan Meranti (Shorea sp.) yang ditanam pada tahun 1982-1983. Sedangkan jenis tanaman lainnya adalah tanaman budi daya masyarakat seperti singkong, pisang, dan tanaman pertanian lainnya. Tumbuhan semak belukar terdiri dari jenis Kirinyuh (Chromalalna odorata), Harendong, Jarong, Saliara, Lantana (Lantana camara), dan Alang- alang (Imperata cylindricaI).

(6)

 

5.3.2 Fauna

Fauna yang terdapat di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar antara lain adalah : Owa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis cornata), Kera (Macaca fascicularis), Jelaran (Ratufabicolor), Kulibang (Pycnonotus aurigaster), Babi Hutan (Sus scrofa), Kadal (Mabuaya multifasciata), Ular Hijau (Dryophis prasinus), dan jenis-jenis burung seperti Jalak (Stunopastor jalla), Elang (Haliasturindus), Kutilang (Pygnonotus aurigaster), Ayam Hutan Merah (Galus bankiva), Jalak (Sturnus melanopterus), Srigunting (Dicrurus paradiseus), dan Enggang (Buceros sp).

5.3.3 Hidrologi

Sumber air sungai-sungai yang ada di daerah ini berasal dari mata air di Taman Wisata Alam Gunung Pancar dan Pegunungan Hambalang. Sungai-sungai yang mengalir disekitar kawasan adalah Sungai Citeureup, Sungai Cibingin, dan Sungai Ciherang yang merupakan sungai dengan debit terbesar, yang mengalir ke arah utara dan bermuara di Laut Jawa. Di samping itu, terdapat sumber air panas dengan suhu yang bisa mencapai 70oC yang berasal dari proses geothermal di Gunung Pancar. Sumber air tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan wisata dan pengobatan.

5.3.4 Geofisik

Bahan induk pembentuk tanah di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar merupakan tuf volkan intermedier yang berasal dari aliran lava gunung tua.

Jenis tanah yang mendominasi kawasan ini adalah Latosol coklat dengan solum dalam (>100 cm). Struktur tanah remah sampai gumpal remah dengan tekstur halus, permeabilitas dan drainase sedang sampai cepat. Kepadatan berkisar antara

(7)

 

1,00 –1,39/cc dengan porositas antara 50 – 60%. Kesuburan tanah rendah sampai sedang dengan pH tanah masam.

5.3.5 Obyek Wisata

Taman Wisata Alam Gunung Pancar memiliki keanekaragaman flora dan fauna serta pemandangan alam yang indah dengan udara yang sejuk. Di samping itu, di dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar terdapat sumber air panas alami yang dikembangkan untuk keperluan wisata. Sumber air panas di kawasan ini tidak berbau belerang sehingga sangat aman bagi pengunjung yang ingin melakukan relaksasi dalam waktu yang lama. Selain pemandian air panas, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas outbound seperti camping dan aktivitas olahraga lainnya seperti memanah, menembak, berkuda, dan bersepeda.

Khusus untuk olahraga sepeda gunung (downhill), di kawasan ini sudah disediakan track khusus yang cukup menantang bagi mereka yang menyukai olahraga ini.

 

   

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh yang positif bagi Pekon Kuala Stabas ini diantaranya sejak adanya destinasi wisata di Pekon ini membuat nama Kampung yang berada di Tengah- tengah

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang dengan penuh kesabaran telah.. memberikan ilmu yang berguna dan bermanfaat bagi penulis serta

Halaman home mahasiswa adalah halaman yang menampilkan halaman home, profil fakultas, struktur organisasi, visi dan misi, logout, mahasiswa bisa melakukan entry

Hasil uji statistik memperoleh nilai P untuk uji t sebesar 0.000 (P<0.01) maka tolak H0, dengan demikian hasil uji sangat nyata pada tingkat kepercayaan 99%. Hal ini

Efektifitas dalam kaitannya dengan proses manajemen risiko perbankan dalam mengendalikan risiko kredit, adalah upaya yang dilakukan telah memanfaatkan

Dalam penelitian ini peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu pada modal kerja dan perilaku kewirausahaan. Bagaimana gambaran modal kerja, perilaku

Banten West Java Tourism Development Corporation sebagai badan usaha pengusul dan telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39

yang telah diteliti yaitu: hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengajar di kelas terhadap Metode Sosiodrama pada