• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Perancangan. mendapat awalan pe- dan akhiran an. Perancangan dapat diartikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Perancangan. mendapat awalan pe- dan akhiran an. Perancangan dapat diartikan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Perancangan

1. Pengertian Perancangan

Perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian mendapat awalan pe- dan akhiran –an. Perancangan dapat diartikan merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia)

2. Proses Perancangan

Proses perancangan menurut Kotler dan Andreasen antara lain :

a. Menentukan obyektif, misi dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang memerlukan peran pemasaran strategis.

b. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditunjukan oleh pemasaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.

c. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisi lingkungan eksternal.

d. Menentukan misi, obyektif dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode perencanaan yang akan datang.

e. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang spesifik.

(2)

f. Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perludalam fungsi pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipatikan.

g. Menetapkan rincian dan taktik untuk melaksanakan strategi pokok dalam masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan dan tugas tanggung jawab tertentu.

h. Menentapkan patokan untuk mengukur hasi sementara dan hasi akhir program.

i. Melaksanakan program yang telah direncanakan

j. Mengatur kinerja dan strategi pokok, rincian taktis, atau keduanya bila diperlukan.

B. Tinjauan Kampanye

1. Pengertian Kampanye

Kampanye merupakan tindakan serentak untuk melawan atau mengadakan aksi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di dalam kamus Istilah Periklanan Indonesia kata kampanye berarti rencana kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran yang berkesinambungan dan dilaksanakan berdasarkan suatu jadwal peran satu atau berbagai media (Nuradi:1996:28).

Secara umum, istilah kampanye yang dikenal sejak tahun 1940-an memiliki pengertian generally examply persuassion in action (menampilkan kegiatan yang bertitik tolak membujuk).

Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, menyimpulkan bahwa kampanye terdiri dari :

(3)

a. Aktifitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu.

b. Terdapat berbagai kegiatan untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipasi

c. Ingin menciptakan efek atau dampak tertentu seperti yang direncanakan.

d. Dilaksanakan dengan tema dan narasumber yang jelas.

e. Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak.

2. Jenis Kampanye

Menurut Charles U. Larson (dalam bukunya : Persuation, Reseption and Responbility. 1992, California : Wardsworth Publishing Co) yang

dikutip oleh Rosady Ruslan, membagi jenis-jenis kampanye yaitu sebagai berikut :

a. Product-oriented campaigns

Kampanye yang berorientasi pada produk, umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk membangun citra positif terhadap produk barang yang diperkenalkan ke publiknya.

b. Candidate-oriented campaigns

Kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik.

(4)

c. Ideologically or cause oriented campaigns

Jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi sosial. Atau Social Change Campaigns (Kotler), yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah- masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.

Perancangan kampanye “Sepeda Sekolah” bagi Pelajar SMP di Kota Solo melalui desain Komunikasi Visual yang akan dilakukan ini termasuk dalam jenis kampanye ketiga yaitu Ideologically or cause oriented campaigns karena kampanye yang dilakukan bersifat sosial untuk masyarakat.

3. Proses Kampanye

Proses pembuatan dan pelaksanaan kampanye tidak berbeda dengan memasarkan iklan biasa. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kampanye adalah sebagai berikut :

a. Identifikasi masalah serta pemilihan kelompok sasaran.

b. Kelompok ini dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan sosiologis yang melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya, serta simbol-simbol yang dekat dengannya.

c. Menentukan tujuan khusus kampanye tentang apa yang diharapkan dicapai dalam kampanye tersebut. Tujuan menyangkut penambahan jumlah yang dilayani klien sampai mengalami peningkatan kesadaran masyarakat terhadap adanya organisasi atau program-program khususnya.

d. Menentukan tema kampanye. Tema kampanye adalah topik pokok yang ingin dituju oleh kampanye. Suatu tema kampanye harus berpusat pada

(5)

topik atau dimensi program yang sangat penting bagi target audien.

Penelitian pasar sering digunakan untuk mengidentifikasi topik atau dimensi ini.

e. Menentukan anggaran kampanye yang diperlukan untuk suatu kampanye selama satu periode tertentu.

f. Perencanaan media yang meliputi tiga hal:

1) Identifikasi media yang ada dan tersedia.

2) Memilih media yang cocok dan dapat digunakan.

3) Menetukan waktu dan frekuensi penyiaran.

g. Menciptakan pesan-pesan kampanye. Komponen-komponen kampanye yang meliputi headline, sub headline, body copy, art work, dan tanda atau logo yang secara bersama-sama menarik dan memelihara perhatian sasaran.

h. Menilai keberhasilan kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi.

Evaluasi dilakukan sebelum, selama, dan sesudah kampanye dilakukan.

(Rhenald Kasali,1992;206)

4. Komunikasi Persuasif dalam Kampanye

Menurut Michael Pfau dan Roxanne Parrot “Campaign are incherently persuasive communication activities” yang artinya dengan demikian aktivitas

kampanye tersebut selalu melekat dengan kegiatan komunikasi persuasif (Rosady Ruslan, 2005:26). Lebih lanjut Rosady Ruslan memberikan kesimpulan dari pengertian kampanye melalui komunikasi persuasif “Bahwa tindakan persuasif yang pada prinsipnya dalam proses komunikasi adalah

(6)

kepercayaan dan perilaku masyarakat secara sukarela sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh komunikatornya” (Rosady Ruslan,2005:27).

Dampak komunikasi yang dihasilkan dari proses kampanye adalah sebagai berikut:

a. Dampak kognitif : komunikan atau sasaran kampanye jadi bertambah pengetahuannya sehingga pola pikirnya berubah ke arah yang positif.

b. Dampak Afektif : Komunikan tidak hanya bertambah pengetahuannya tetapi juga bergerak hatinya untuk tumbuh perasaan tertentu untuk bereaksi secara positif untuk menanggapi pesan komunikasi yang telah disampaikan

c. Dampak Behavioral : Setelah komunikan bergerak hatinya, komunikan mau melakukan suatu tindakan, perilaku, kegiatan sebagai tanggapan dari proses komunikasi yang dilakukan dalam kampanye.

C. Tinjauan Sepeda

1. Pengertian Sepeda

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya.

Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai

(7)

velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.

Sepeda sangat populer di Eropa dan Amerika Serikat pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20. Popularitas mereka menurun dengan munculnya mobil dan sepeda motor, sehingga produsen sepeda memilih untuk berkonsentrasi pada produksi sepeda untuk anak-anak. Pada akhir abad ke-20, sepeda mengalami kebangkitan yang kuat di Amerika Serikat. Kebangakitan ini antara lain disebabkan oleh, krisis energi tahun 1970-an, semakin populernya sepeda gunung sejak 1980-an, kepentingan umum dalam latihan aerobik dan kebugaran, pertumbuhan tur sepeda dan acara penggalangan dana, dan keberhasilan pengendara sepeda balap Amerika dalam kompetisi balap internasional.

2. Jenis-jenis Sepeda

Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya berdasarkan fungsi dan ukurannya. Pengelompokan sepeda siantaranya adalah:

a. Sepeda gunung, digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27 km/jam.

b. Sepeda jalan raya, digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27 km/jam

c. Sepeda BMX, BMX merupakan kependekan dari Bicycle Moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi

(8)

d. Sepeda kota (citybike), adalah sepeda yang biasa dipakai di perkotaan dengan kondisi jalan yang baik. Sepeda jenis sangat menekankan aspek funsional. Biasanya memiliki sebuah boncengan dan keranjang.

e. Sepeda mini, termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga

f. Sepeda angkut atau sepeda yang berdesain klasik (tua), termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos dan sepeda ontel yang memiliki besi kuat dan diameter roda yang besar mampu untuk keperluan berboncengan dan membawa barang.

g. Sepeda lipat, merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah

h. Sepeda Balap, sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan digunakan untuk balapan.

3. Fungsi Sepeda a. Transportasi

Sepeda menjadi alat transportasi utama pada abad 18, seiring perkembangan teknologi kini sepeda hanya digunakan sebagai alat transportasi sekunder.

b. Olahraga dan perlombaan (balap sepeda)

Selain digunakan sebagai alat transportasi sepeda juga digunakan untuk kegiatan rekreasi atau olahraga. Banyak penggemar bersepeda yang melakukan kegiatan tersebut di berbagai macam medan dengan tujuan untuk berolahraga.

(9)

Olahraga bersepeda profesional dinamakan balap sepeda. Balap sepeda merupakan kompetisi yang masuk dalam salah satu cabang olahraga dalam olimpiade. Salah satu perlombaan balap sepeda yang terkenal di dunia adalah Tour de France.

c. Atraksi

Sepeda yang sering digunakan untuk atraksi antara lain: sepeda roda satu dan BMX. Sepeda roda satu biasanya digunakan untuk sirkus atau pertunjukan lainnya. Sedangkan sepeda BMX sering digunakan untuk free style yang biasa ditemui di tempat-tempat umum seperti di jalan atau di taman.

4. Manfaat Beraktivitas dengan Sepeda a. Manfaat bagi kesehatan

Bersepeda merupakan salah satu jenis olahraga yang menarik dan dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang status usia dan jenis kelamin. Beberapa penelitian bahkan telah menunjukkan sejumlah keuntungan dari aktivitas sederhana ini sebagai alat untuk mempromosikan kesehatan secara keseluruhan. Seperti dikutip dalam health.kompas.com sepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan,

antara lain:

1) Bersepeda baik untuk jantung: Olahraga bersepeda erat hubungannya dengan peningkatan kebugaran kardiovaskular atau kesehatan pembuluh darah dan jantung, serta penurunan risiko penyakit jantung koroner.

(10)

2) Bersepeda baik untuk otot-otot: Mengendarai sepeda sangat baik untuk mengencangkan dan membangun otot terutama di bagian bawah tubuh seperti betis, paha, dan bagian belakang.

3) Menjaga ukuran pinggang tetap ideal: Anda dapat membakar banyak kalori saat bersepeda, terutama ketika harus menggowes lebih cepat daripada biasanya. Bersepeda tidak hanya efektif dalam membantu Anda menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan metabolisme tubuh.

4) Perpanjang umur: Bersepeda adalah cara yang terbaik untuk meningkatkan umur Anda. Sejumlah riset menunjukkan bahwa melakukan aktivitas bersepeda secara rutin telah dikaitkan dengan penambahan usia, bahkan ketika harus disesuaikan dengan risiko cedera saat mengendarai sepeda.

5) Bersepeda baik untuk koordinasi: Aktif menggerakan kedua kaki untuk mengayuh, sementara kedua tangan mengendalikan kemudi merupakan praktik yang baik untuk melatih keterampilan koordinasi tubuh Anda.

6) Baik untuk kesehatan mental: Bersepeda telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental.

7) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Bersepeda dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sekaligus menjadi alat proteksi terhadap jenis penyakit kanker tertentu.

(11)

b. Manfaat bagi lingkungan

1) Tidak memerlukan lahan parkir yang luas.

2) Tidak mencemari lingkungan.

3) Dapat dipakai oleh semua usia.

4) Hemat energi

5) Memberikan kesempatan berinteraksi yang lebih leluasa, baik dengan sesama pemakai jalan, maupun dengan warga masyarakat di sekitarnya.

D. Tinjauan Pelajar SMP

1. Tinjauan Pelajar SMP

Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar atau sederajat. Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini pernah disebut Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). SMP diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah pertama negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara

(12)

struktural, sekolah menengah pertama negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.

Pelajar SMP umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.Murid kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (atau sederajat).

2. Karakteristik Anak Usia SMP

Pelajar SMP yang memiliki kisaran usia antara 12 hingga 15 tahun, yang sedang dalam pertumbuhan masa remaja. Menurut Monks dkk (2004) usia remaja yaitu antara umur 12 – 21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, 18-21 tahun termasuk masa remaja akhir. Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Masa remaja ini sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa.Menurut Anna Freud (dalam Yusuf. S, 2004) masa remaja juga dikenal dengan masa strom and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Pada masa ini remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan dan sebagai akibatnya akan muncul kekecewaan dan penderitaan, meningkatnya

(13)

konflik dan pertentangan, impian dan khayalan, pacaran dan percintaan, keterasinagan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan (Gunarsa, 1986).

Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/jati diri. Individu ingin mendapat pengakuan tentang apa yang dapat ia hasilkan bagi orang lain.

Apabila individu berhasil dalam masa ini maka akan diperoleh suatu kondisi yang disebut identity reputation (memperoleh identitas). Apabila mengalami kegagalan, akan mengalami identity diffusion (kekaburan identitas). Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak- anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, anak remaja usia SMP dan SMA memiliki karakteristik atau ciri tersendiri, antara lain:

a. Pertumbuhan fisik

Pada masa remaja, pertumbuhan fisik mengalami perubahan lebih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan masa dewasa. Pada fase ini remaja memerlukan asupan gizi yang lebih, agar pertumbuhan bisa berjalan secara optimal. Perkembangan fisik remaja jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan, serta otot-otot tubuh berkembang pesat.

b. Perkembangan seksual

Terdapat perbedaan tanda-tanda dalam perkembangan seksual pada remaja. Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya alat reproduksi spermanya mulai berproduksi, ia mengalami

(14)

Sedangkan pada anak perempuan, bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena ia sudah mendapatkan menstruasi yang pertama.

Terdapat ciri lain pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada laki- laki pada lehernya menonjol buah jakun yang bisa membuat nada suaranya pecah; didaerah wajah, ketiak, dan di sekitar kemaluannya mulai tumbuh bulu-bulu atau rambut; kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-porinya meluas. Pada anak perempuan, diwajahnya mulai tumbuh jerawat. Selain tanda-tanda itu terjadi penimbunan lemak yang membuat buah dadanya mulai tumbuah, pinggul membesar dan suara menjadi lebih merdu. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja.

c. Cara berfikir kausalitas

Hal ini menyangkut tentang hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya sebagai anak kecil. Mereka tidak akan terima jika dilarang melakukan sesuatu oleh orang yang lebih tua tanpa diberikan penjelasan yang logis. Misalnya, remaja makan didepan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata “pantang”.

Sebagai remaja mereka akan menanyakan mengapa hal itu tidak boleh dilakukan dan jika orang tua tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan maka dia akan tetap melakukannya. Apabila guru/pendidik dan orang tua tidak memahami cara berfikir remaja, akibatnya akan menimbulkan kenakalan remaja berupa perkelahian antar pelajar.

(15)

d. Emosi yang meluap-meluap

Emosi pada remaja masih labil, karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Mereka belum bisa mengontrol emosi dengan baik.

Dalam satu waktu mereka akan kelihatan sangat senang sekali tetapi mereka tiba-tiba langsung bisa menjadi sedih atau marah. Contohnya pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang tersinggung perasaannya. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis. Saat melakukan sesuatu mereka hanya menuruti ego dalam diri tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.

e. Perkembangan Sosial

Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku.

Salah satu pola hubungan sosial remaja diwujudkan dengan membentuk satu kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik pada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomorduakan, sedangkan kelompoknya dinomorsatukan. Contohnya, apabila seorang remaja dihadapkan pada suatu pilihan untuk mengikuti acara keluarga dan berkumpul dengan teman-teman, maka dia akan lebih memilih untuk pergi dengan teman-teman.

Pola hubungan sosial remaja lain adalah dimulainya rasa tertarik pada lawan jenisnya dan mulai mengenal istilah pacaran. Jika dalam hal

(16)

masalah sehingga remaja cenderung akan bersikap tertutup pada orang tua mereka. Anak perempuan secara biologis dan karakter lebih cepat matang daripada anak laki-laki.

f. Perkembangan Moral

Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya kenyataan lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya.

Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak.

Kemampuan berpikir dalam dimensi moral (moral reasoning) pada remaja berkembang karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan

(17)

dan ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan kenyataan yang ada di sekitarnya. Mereka lalu merasa perlu mempertanyakan dan merekonstruksi pola pikir dengan “kenyataan”

yang baru. Perubahan inilah yang seringkali mendasari sikap

"pemberontakan" remaja terhadap peraturan atau otoritas yang selama ini diterima bulat-bulat. Misalnya, jika sejak kecil pada seorang anak diterapkan sebuah nilai moral yang mengatakan bahwa korupsi itu tidak baik. Pada masa remaja ia akan mempertanyakan mengapa dunia sekelilingnya membiarkan korupsi itu tumbuh subur bahkan sangat mungkin korupsi itu dinilai baik dalam suatu kondisi tertentu. Hal ini tentu saja akan menimbulkan konflik nilai bagi sang remaja. Konflik nilai dalam diri remaja ini lambat laun akan menjadi sebuah masalah besar, jika remaja tidak menemukan jalan keluarnya. Kemungkinan remaja untuk tidak lagi mempercayai nilai-nilai yang ditanamkan oleh orangtua atau pendidik sejak masa kanak-kanak akan sangat besar jika orangtua atau pendidik tidak mampu memberikan penjelasan yang logis, apalagi jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung penerapan nilai-nilai tersebut.

Peranan orangtua atau pendidik amatlah besar dalam memberikan alternatif jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya. Orangtua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh dan memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu memberikan

(18)

tambah bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban di luar lingkaran orangtua dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika

“lingkungan baru” memberi jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang diberikan oleh orangtua. Konflik dengan orangtua mungkin akan mulai menajam.

g. Perkembangan Kepribadian

Secara umum penampilan sering diindentikkan dengan manifestasi dari kepribadian seseorang, namun sebenarnya tidak. Karena apa yang tampil tidak selalu mengambarkan pribadi yang sebenarnya (bukan aku yang sebenarnya). Dalam hal ini amatlah penting bagi remaja untuk tidak menilai seseorang berdasarkan penampilan semata, sehingga orang yang memiliki penampilan tidak menarik cenderung dikucilkan. Disinilah pentingnya orangtua memberikan penanaman nilai-nilai yang menghargai harkat dan martabat orang lain tanpa mendasarkan pada hal- hal fisik seperti materi atau penampilan.

E. Tinjauan Desain Komunikasi Visual

1. Desain

Desain secara mendasar adalah usaha sadar manusia menampilkan penataan secara bermakna. Arti menurut kamus Indonesia-Inggris kata design berarti potongan, model, pola, mode, tujuan dan rencana (John M Echols,1975;177). Sedangkan design dalam kamus Webster berarti gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, proyek, hasil yang

(19)

tepat, produksi, memuat, mencipta, menyiapkan, menyusun, meningkatkan, pikiran, maksud, dan kejelasan.

Design atau desain, rancangan merupakan elemen visual yang

dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan pengiklanan dan pengemasan. Pengertian lainnya desain merupakan usaha deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur- unsurnya yang membentuk wajah suatu benda (Kamus Istilah Periklanan Indonesia,1996:52).

Dalam perkembangannya desain mengalami perubahan definisi dan pengertiannya. Hal ini dikarenakan pola pikir, filsafat yang terus berkembang di dalam masyarakat. Diawali dengan pemikiran sistematis dengan landasan pemikiran ilmiah (sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan), lalu diwujudkan dengan gambar, dibuat modelnya kemudian dievaluasi, setelah dipandang baik baru diproduksi. Dunia desain terus mengalami perkembangan seperti arsitektur, teknik mesin, infrastruktur, dan seni rupa. Dalam kesenirupaan bidang desain terbagi lagi menjadi desain interior, desain grafis, desain tekstil dan desain produk.

2. Komunikasi a. Pengertian

Perkataan komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, yang menurut Kamus Latin-Indonesia karya Drs. K. Prent C.M., DRs.J.Adisubrata, dan W.J.S.Poerwadarminta, berarti pemberitahuan.

Perkataan communicatio tersebut bersumber pada kata communis yang

(20)

atau sama makna. Suatu pemberitahuan akan membuat seorang menjadi tahu jika terdapat kesamaan arti antara dia dengan orang yang memberitahu.

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan disini adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Pikiran dan perasaan sebagai isi pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan, selalu menyatu secara terpadu.

Dalam komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antar kedua belah pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain. Menurut Carl Hovlan yang dikutip oleh Onong Uchjana, bahwa ilmu komunikasi adalah “Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas, asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”. (Effendy, 2004:10)

b. Unsur-unsur komunikasi

Komunikasi adalah proses sosial dimana masing-masing individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Berikut merupakan unsur-unsur komunikasi:

(21)

1) Sumber / pengirim adalah orang atau kelompok orang yang memiliki pemikiran ide untuk disampaikan kepada orang atau sekelompok orang yang lain.

2) Penerjemah (encoding) adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran kedalam bentuk-bentuk simbolis.

3) Pesan merupakan suatu ekspresi dari simbol dari pemikiran pengirim.

4) Saluran (message channel) merupakan suatu saluran yang dilalui pesan dari pihak pengirim untuk disampaikan pada pihak penerima.

5) Penerima adalah orang atau sekelompok orang yang menerima pesan dari pengirim pesan.

6) Intepretasi merupakan aktifitas penerima pesan dalam mengartikan pesan dari pengirim, sehingga kadang satu penerima mengartikan maksud dari suatu pesan berbeda dari yang lain.

7) Gangguan adalah gangguan atau distorsi.

8) Umpan balik memungkinkan sumber untuk menentukan apakah pesan sampai ke target secara akurat atau tidak.

c. Jenis-jenis komunikasi

Komunikasi juga mencakup komunikasi tatap muka maupun menggunakan media, sehingga komunikasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan indra/bagian tubuh untuk menyampaikan dan menerima informasi. Berikut ini beberapa jenis komunikasi (Adi Kusrianto,2007:23) :

(22)

1) Komunikasi verbal mempergunakan pengucapan atau suara seta telinga sebagai sensasi dengar.

2) Komunikasi non verbal yang merujuk pada tulisan merupakan komunikasi yang disampaikan secara visual melalui tulisan.

3) Komunikasi perilaku atau kebiasaan oleh seseorang merupakan sebuah informasi yang penting mengenai keadaan seseorang.

4) Komunikasi menggunakan teknologi merupakan komunikasi yang terus berkembang telah membantu dalam berkomunikasi jarak jauh.

5) Komunikasi visual, merupakan komunikasi yang menggunakan bahasa visual dan mata sebagai alat penglihatan.

3. Visual

a. Pengertian

Visual merupakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan dengan kata lain segala sesuatu yang tampak, dapat disaksikan, dan direspon oleh indera penglihatan.

b. Unsur Visual

Adapun beberapa unsur yang dapat membantu mewujudkan suatu tampilan visual (Adi Kusrianto, 2007: 31):

1) Titik, adalah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, cenderung ditampilkan dalam variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu.

2) Garis, dianggap unsur yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna.

(23)

3) Bidang, memiliki dimensi panjang dan lebar yang bisa dihasilkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu dan dengan mempertemukan potongan goresan satu garis atau lebih.

4) Ruang, bisa dihasilkan karena adanya bidang dengan pembagian antar objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih berpengaruh pada perwujudan tiga dimensi, sehingga ruang dibagi menjadi ruang nyata dan semu.

5) Warna, sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaanya ditentukan jenis pigmen dimana kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya.

6) Tekstur, adalah nilai raba dari sebuah permukaan. Secara fisik dibagi menjadi tekstur kasar dan halus dengan kesan pantul mengkilat dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya digolongkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.

4. Desain Komunikasi Visual a. Pengertian

Menurut definisinya, desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan serta gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, komposisi warna serta layout, sehingga gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. (Sumbo Tinarbuko, 2008: 26).

(24)

Konsep adalah label atau penamaan yang dapat membantu seseorang membuat arti informasi dalam pengertian yang lebih luas serta memungkinkan dilakukan penyederhanaan atas fakta-fakta sehingga proses berfikir dan pemecahan masalah lebih mudah.

b. Elemen Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual memiliki elemen-elemen penting yang harus terpenuhi, antara lain:

1) Tata Letak Perwajahan (Layout)

Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296)

“Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.

(25)

2) Tipografi

Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan: “Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”

Wirya (1999:32) mengatakan bahwa beberapat tipe huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa yang lain.

3) Ilustrasi

Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada teks.

Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:

“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi,

(26)

yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.”

a) Simbolisme b) Warna c) animasi

c. Fungsi Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual memiliki berbagai fungsi, yang pada intinya mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memahami sesuatu. Sedikitnya terdapat 4 (empat) fungsi dasar dari desain komunikasi visual, yaitu sebagai sarana identifikasi dan instruksi, presentasi dan promosi, serta sarana hiburan dan rekreasi. Berikut ini merupakan penjelasan dari keempat fungsi tersebut :

1) Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Identifikasi

Fungsi desain komunikasi visual sebagai sarana identifikasi adalah mendeskripsikan identitas secara visual. Seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu bila mengetahui identitasnya.

Demikian pula dengan sebuah produk/jas, jika mempunyai identitas dan dapat mencerminkan kualitasnya maka produk/jasa tersebut akan mudah untuk dikenali. Contoh aplikasi desain komunikasi visual sebagi sarana identifikasi adalah logo dan brandname. Dalam sebuah corporate identity, logo sangat penting dalam menentukan capaian yang didapat oleh sebuah perusahaan.

(27)

2) Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Informasi dan Instruksi Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain. Sehingga dapat memberikan informasi kepada audience.

Contoh aplikasi penggunaannya seperti peta, diagram, simbol dan penunjuk arah (sign system). Simbol-simbol yang kita jumpai sehari- hari seperti rambu lalu lintas, simbol toilet, telepon umum dan lain- lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan.

3) Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Presentasi dan Promosi Fungsi desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian dan membuat pesan tersebut dapat diingat. Contoh aplikasinya adalah poster dan banner.

4) Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Hiburan dan Rekreasi Sebagai sarana hiburan dan rekreasi, desain komunikasi visual berfungsi untuk memberikan kesenangan dan hiburan bagi pemirsanya, baik dari segi visualnya ataupun pada unsur yang terkandung di dalamnya. Contoh aplikasinya adalah pada media- media audio visual seperti video musik, televisi dan game komputer.

Dari fungsi-fungsi inilah seorang desainer komunikasi visual dituntut untuk menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi orang lain (masyarakat) karena memang produk yang dihasilkan oleh seorang

(28)

desainer komunikasi visual diperuntukkan untuk umum bukan untuk kepentingan (dinikmati) secara pribadi.

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses commissioning dilakukan berbagai tahapan proses hingga biodiesel plant tersebut dapat menghasilkan Biodiesel kualitas standar yang ditetapkan sebagai bahan bakar

Metode pengerjaan dalam membangun aplikasi simulasi penilaian akreditasi sekolah dasar (standar 1) adalah menggunakan metode model waterfall. Dalam metode model waterfall

Bentuk dari kelenjar parotis bervariasi, tetapi yang paling sering terdapat adalah bentuk triangular dengan apeks menghadap inferior (Carlson dan Ord, 2008). Duktus

Penelitian tentang reduplikasi tidak hanya ditemukan dalam dialek bahasa daeah tetapi melalui sebuah artikel dapat juga ditemukan proses reduplikasi seperti pada

A Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab dan disampaikan secara mutawatir mendapat pahala jika membacanya.. B Kalam Allah SWT yang

Dua dari lima genotip tersebut, BTM 2064 dan BTM 867, memiliki karakter jumlah cabang produktif, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman,

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengenalan akan peran penting manajemen strategik dalam manajemen perusahaan dan keterlibatannya untuk menghadapi

Contohnya adalah pengiriman semen Tiga Roda dari pabrik di Jawa Barat ke distributor di Jawa Tengah lalu ke distributor Yogyakarta kemudian ke toko-toko bangunan lalu dikirim