13
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI LUMUTAN 1 KECAMATAN BOTOLINGGO KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN AJARAN 2015/2016
Nordiana Kholidha1 , Syarif Ibnu Rusydi 2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
Jl. PB Sudirman No. 7 Situbondo E-mail: [email protected]
Abstract: This research aims to determine the relationship between reading skills and student’s Indonesian learning outcomes first semester of fifth grade of SD Negeri Lumutan 1 Botolinggo Bondowoso District at academic year 2015/2016. This research is a quantitative non-experimental research with correlation techniques.
Hypothesis testing is done by using statistical calculations parametric Spearman Rank correlation techniques. The data correlation coefficient calculation using computer assistance with the program SPSS 17,0 for Windows and the result of correlation coefficient sig. (2-tailed) amount 0,803. This suggests that the presence of a very strong relationship between reading skills and Indonesian learning outcomes of students. After correlation test performed, followed by t-test to test the significance of the relationship. Based on the calculation of the t-test is obtained t count equal to 6,27. For the 5% error level two tail test and dk = n-2 = 22, the obtained t table of 2,074. Provided that if t count > t table then H0 is rejected and Ha accepted. So it can be concluded that the coefficient of correlation between student’s reading skills and Indonesian learning outcomes at 0,803 is significant. Based on testing the hypothesis can be stated that there is a significant relationship between reading skills and student’s Indonesian learning outcomes first semester of fifth grade of SD Negeri Lumutan 1 Botolinggo Bondowoso District of academic year 2015/2016.
Keywords: Indonesian Learning Outcomes, Reading Skills
1 Alumni Mahasiswa S1 PGSD FKIP Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
2 Dosen S1 PGSD FKIP Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
14 PENDAHULUAN
Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, pembelajaran bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting karena pada hakikatnya bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dapat berfungsi sebagai bahasa pengantar antara guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pada hakikatnya belajar apa pun modal utamanya yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan baca-tulis (dua aspek keterampilan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia). Kemampuan dan keterampilan baca-tulis, khususnya keterampilan membaca, harus segera dikuasai oleh para siswa di SD karena kemampuan dan keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD (Solchan, 2008:3.29).
Berbagai permasalahan umum yang biasa terjadi di sekolah adalah siswa kurang memahami soal- soal ujian bahasa Indonesia yang difokuskan dalam bentuk teks bacaan, tentu hal ini membutuhkan keterampilan membaca untuk
menjawab soal dengan tepat. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional kelas VI SD, berdasarkan hal tersebut seharusnya siswa sudah memiliki keterampilan membaca yang baik di kelas tinggi agar bisa memahami soal-soal berbentuk teks bacaan saat mengerjakan ujian bahasa Indonesia, karena tujuan pengajaran membaca di kelas tinggi lebih ditekankan pada membaca pemahaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Solchan, dkk.(2008:8.8) yang menyatakan bahwa tujuan membaca di kelas rendah bersifat mekanis atau disebut Membaca Permulaan, sedangkan tujuan membaca di kelas tinggi merupakan kelanjutan dari membaca di kelas rendah yang biasanya disebut Membaca Lanjut yang penekanannya pada pemahaman.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian di kelas tinggi tepatnya di kelas V SD Negeri Lumutan 1 yang terletak di Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso, dan peneliti menduga ada hubungan antara keterampilan membaca yang dimiliki siswa terhadap hasil belajar yaitu
15 semakin baik keterampilan membaca yang dimiliki siswa maka hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia juga akan baik. Untuk itu peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul
“Hubungan keterampilan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SD Negeri Lumutan 1 Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2015/2016”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif non eksperimen dengan teknik korelasional. Penelitian korelasional menurut (Arifin, 2011:48) bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien (r) antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berkorelasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Lumutan 1, Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa.Seperti yang dikutip dalam skripsi Agustina (2014:34) yang
berjudul Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 69 Kota Bengkulu, “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Akan tetapi, jika jumlah subjeknya besar maka dapat diambil 10%-15% atau 20%- 25% (Arikunto, 2010 : 134)”. Untuk itu sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 siswa yang diambil dari keseluruhan anggota populasi.
Instrumen menurut Suharsimi Arikunto (dalam Trianto, 2010:263) merupakan alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan metode pengumpul data. Dengan demikian, terdapat kaitan antara metode dan instrumen pengumpul data.
Pemilihan satu jenis metode pengumpul data kadang-kadang dapat memerlukan lebih dari satu jenis instrumen.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes untuk mengumpulkan data keterampilan membaca pemahaman. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis dengan soal-soal berbentuk pilihan ganda yang didasarkan pada Taksonomi Barret.
16 Terdapat beberapa tingkatan membaca pemahaman yang dikemukakan oleh Barret yang dikenal dengan sebutan Taksonomi Barret (dalam Hafni, 1981 : 33-37) seperti yang dikutip dalam Thama (2014:15-18). Tingkatan membaca pemahaman tersebut diantaranya sebagai berikut: 1) Pemahaman Harfiah, 2) Mereorganisasi, 3) Pemahaman inferensial, 4) Evaluasi, 5) Apresiasi. Namun dalam penelitian ini dipilih tiga tingkatan yang dijadikan acuan tes untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD, yaitu:
1. Tes Pemahaman Harfiah, terdiri dari mengingat kembali yaitu mengingat kembali detail-detail serentetan fakta atau kejadian yang diceritakan dalam bacaan dan mengingat kembali hubungan sebab- akibat.
2. Tes Pemahaman Reorganisasi, yaitu mengikhtisarkan suatu bacaan.
3. Tes pemahaman Inferensial, terdiri dari menyimpulkan pikiran utama dan menarik kesimpulan watak.
Metode pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, dalam Trianto, 2010:262).
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dokumentasi.
Dokumentasi berupa tes dan data nilai hasil Ulangan Harian bahasa Indonesia. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diambil dari data nilai Ulangan Harian siswa kelas V semester I tahun ajaran 2015/2016. Sedangkan dokumentasi berupa tes diperoleh dari hasil tes keterampilan membaca siswa yang difokuskan pada membaca pemahaman, karena sesuai dengan kemampuan membaca lanjutan yang seharusnya sudah dimiliki siswa di kelas tinggi. Teknik tes dalam penelitian ini termasuk jenis tes objektif yang dilakukan siswa dengan mengerjakan soal tes berbentuk pilihan ganda.Tes tersebut berisi wacana untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman siswa.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji korelasi. Menurut Prasetyo (2007:36), “uji normalitas diperlukan
17 untuk menentukan jenis statistik yang digunakan. Apabila data yang dianalisa berbentuk sebaran normal, maka peneliti menggunakan teknik statistik parametrik. Apabila data yang dianalisis tidak merupakan sebaran normal, maka peneliti harus menggunakan statistik non parametrik”. Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis, dan jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif.
Hipotesis asosiatif yaitu hipotesis yang diajukan sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang hubungan antar dua variabel atau lebih (Trianto, 2010:311). Hipotesis assosiatif diuji dengan teknik korelasi (Sugiyono, 2014:182).
Menurut Sugiyono (2014:182) menggunakan teknik korelasi tergantung jenis data yang dikorelasikan serta jumlah variabel yang akan dikorelasikan.
Apabila data yang kita hadapi mempunyai skala ordinal, maka korelasi product moment tidak dapat digunakan. Untuk itu telah ditemukan suatu rumus sederhana tetapi akurat yaitu Spearman
Correlation. Rumus korelasi Spearman:
rs(rho) = 1 – 6 ΣD2n(𝑛2− 1) 6 keterangan:
D = selisih antara variabel X dan variabel Y
6 = angka konstan N = jumlah responden (Irianto, 2004:144)
Setelah melakukan uji korelasi Spearman, untuk menguji signifikansi hubungan maka dilanjutkan dengan uji-t. Menurut pendapat Irianto (2004:146) sebenarnya untuk pengujian signifikansi korelasi telah disusun suatu tabel baik untuk Pearson maupun Spearman korelasi, sehingga tidak terlalu repot menghitung nilai t atau z kemudian membandingkannya dengan nilai di tabel t atau z. Tetapi, untuk memantapkan dalam pengujian hipotesis, kadang-kadang perlu langkah pengujian konvensional.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2015 – 22 Agustus 2015.Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Lumutan 1 yang berjumlah 24 orang. Untuk
18 mendapatkan data tentang keterampilan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa, peneliti menggunakan metode dokumentasi dengan mengumpulkan data berupa tes keterampilan membaca pemahaman dan mengumpulkan data berupa hasil Ulangan Harian bahasa Indonesia.
Setelah mendapatkan data hasil penelitian, selanjutnya peneliti menganalisis data untuk menguji hipotesis apakah H0 ditolak dan Ha diterima atau sebaliknya H0 diterima dan Ha ditolak, maka dilakukan teknik korelasi Spearman Rank untuk menguji hipotesis apakah terdapat hubungan antara dua variabel yang diuji. Sebelum melakukan uji korelasi, peneliti melakukan uji normalitas untuk mengetahui jenis statistik yang akan digunakan.
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Lilliefors Variable
Lhitung Ltabel Keterangan Keterampil
an Membaca
0,321 0,190
Tidak Berdistribusi Normal Hasil
Belajar Bahasa Indonesia
0,176 0,190 Normal
Berdasarkaan uji normalitas Lilliefors yang dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 17,0 for
windows, maka data yang diperoleh tersebut termasuk statistik nonparametris, karena data yang dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Menurut Sugiyono (2014:
150), statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal.
Hal ini sesuai dengan data yang akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu berbentuk ordinal.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi Spearman Rank, caranya dengan mengkorelasikan hasil data keterampilan membaca dan data hasil belajar bahasa Indonesia. Pertama, membuat ranking pada masing-masing data tersebut dengan bantuan aplikasi SPSS 17,0 for windows yaitu ranking untuk keterampilan membaca siswa yang diperoleh dari skor total hasil tes membaca pemahaman dan ranking hasil belajar bahasa Indonesia yang diperoleh dari jumlah nilai Ulangan (tulis, lisan, dan praktik) pada Ulangan Harian semester I. Maka diperoleh data
19 untuk ranking masing-masing variable.
Setelah itu, semua data kedua variabel tersebut dikorelasikan dengan rumus Spearman Rank.
Perhitungan koefisien korelasi data tersebut menggunakan bantuan komputer dengan program aplikasi SPSS 17,0 for windows dan diperoleh koefisien korelasi sig. (2-tailed) sebesar 0,803.
Berdasarkan tabel pedoman diketahui bahwa koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,803 yaitu termasuk ke dalam kategori sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara keterampilan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa.
Kemudian setelah diperoleh koefisien korelasi tersebut maka dilanjutkan dengan menghitung nilai t untuk menguji signifikansi hubungan. Berdasarkan perhitungan uji-t tersebut diperoleh t hitung >t tabel, t hitung = 6,27>t tabel = 2,074 dan dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara keterampilan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa sebesar 0,803 adalah signifikan.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SD Negeri Lumutan 1 Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2015/2016.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SD Negeri Lumutan 1 Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2015/2016.
Hal ini dapat dibuktikan dari pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka diperoleh hasil koefisien korelasi Spearman sebesar 0,803 yaitu termasuk ke dalam kategori sangat kuat. Kemudian dari hasil koefisien korelasi tersebut dilanjutkan dengan uji-t untuk korelasi Spearman maka diperoleh hasil t hitung = 6,27 >t tabel = 2,074 dan hal tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara keterampilan membaca siswa dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa
20 sebesar 0,803 adalah signifikan, karena t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ha.
Dari hasil pengujian hipotesis tersebut juga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat keterampilan membaca siswa maka hasil belajar bahasa Indonesia siswa juga semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 0,803 dan menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara keterampilan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa.
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan kepada: 1) Guru kelas V SD Negeri Lumutan 1, untuk bisa meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa yang masih rendah dan mengembangkan keterampilan membaca pemahaman yang telah dimiliki siswa. 2) Siswa, untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dengan sering membaca buku dan teliti dalam membaca sehingga benar-benar memahami maksud dan isi bacaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
T.W, Solchan, dkk. 2008.
Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Trianto.2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Agustina, Refni. 2014. Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 69
Kota Bengkulu.
(http://repository.unib.ac.id/8962/
1/I%2CII%2CIII%2CI-14-ref- FK.pdf. Diakses tanggal 3 Juli 2015)
Prasetyo, Priska Anggra. 2007.
Hubungan Keterampilan Musik dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa SD.
(http://lib.unnes.ac.id/6160/1/345 8X.pdf. Diakses tanggal 3 Juli 2015)
Thama, Andri Dwi. 2014.
Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kerkap Berdasarkan Taksonomi Barret Tahun Ajaran 2013/2014.
(http//repository.unib.ac.id.
Diakses tanggal 28 Juni 2015)