• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENDIDIKAN PRANATAL MENURUT JOHN W SANTROCK DALAM BUKU CHILD DEVELOPMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PENDIDIKAN PRANATAL MENURUT JOHN W SANTROCK DALAM BUKU CHILD DEVELOPMENT"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENDIDIKAN PRANATAL MENURUT JOHN W SANTROCK DALAM BUKU CHILD DEVELOPMENT

A. Biografi John W Santrock

John W Santrock meraih gelar sarjana (B.A.-Psychology) dan magister (M.S.-Psychology) dari University of Miami dan menerima gelar Doktoral (Ph.D.- Developmental Psychology/perkembangan psikologi) dari University of Minnesota pada tahun 1973. Ia mengajar di Universitas Charleston dan Universitas Georgia sebelum bergabung dengan program Psikologi dan Perkembangan Manusia di Universitas Texas, Dallas pada tahun 1976 (di mana dia menjadi kepala program psikologi selama tiga tahun), di mana ia saat ini mengajarkan kursus tentang topik yang sama, dan membantu menciptakan kursus sukses, mengajar sejumlah mata kuliah mahasiswa tingkat akhir dan menerima Effective Teaching Award dari universitas tersebut pada tahun 2006.

Penghargaan dan prestasi

− 2006 Effective Teaching Award, University of Texas at Dallas

− 2004 American Journal of Nursing Book of the Year Award in Consumer Health (di bidang Kesehatan Konsumen) (Authoritative Guicle to ll//ezmil Heéllfll Resources)

− 2004 Wadsworth Award for the Most Outstanding Revision ofa Text (Revisi Teks Paling Terunggul): Santrock, J.W. & Halonen, J.S. (2004).

(2)

Your Guide to College Success (Panduan Anda untuk Sukses Perguruan Tinggi )

− 2002 McGraw-Hill Award (Co-Winner), most outstanding new derivative book in the Social Sciences and Humanities, 2002 (Topical Life-Span Development)

− 2001 McGraw-Hill Award, most outstanding new book in the Social Sciences and Humanities, 2001 (Ecluecmoizal Psyc/iologr)

− 1997 Templeton Foundation, Award for Outstanding Contribution to the Study of Psychology and Religion (Penghargaan untuk Kontribusi Posisi untuk Studi Psikologi dan Agama).

− 1981 - 1984 National lnstitute of Mental Health Grant

− 1970 - 1973 National lnstitute of Health Fellowship

− 1967 - 1970 National Teaching Fellowship

− 1961 - 1963 J, Williams White Scholarship

− 1961 National Merit Finalist

John W Santrock diakui sebagai penulis terkemuka di bidang perkembangan anak, remaja, dan pengembangan masa hidup. John merupakan anggota dewan editorial dua jurnal penelitian terkemuka Child Development dan Developmental Psychology (Perkembangan Anak dan Psikologi Perkembangan) dari tahun 1979-1994. Penelitiannya berfokus pada proses keluarga dan perkembangan sosioemosional anak-anak. Dia melakukan studi penelitian besar pertama mengenai perbandingan anak-anak pada hak asuh ibu dan ayah, yang kemudian digunakan secara berlanjut pada

(3)

kesaksian para ahli untuk mempromosikan fleksibilitas dan pertimbangan alternatif dalam perselisihan hak asuh anak. Sebuah hibah penelitian dari NIMH (National Institute of Mental Health). mendukung penelitian ini.

Posisi Editorial

− Penulis resensi buku, SRCD (Society for Research in Child Development), 1998-99.

− Anggota, Dewan Editorial, Developmental Psychology (Perkembangan Psikologi), 1986-1994.

− Anggota, Dewan Editorial, Child Development (Perkembangan Anak), 1980-1985.

− konsultan Penulis resensi buku, Develop mental Psychology (Perkembangan Psikologi Mental). JPSP, Journal of Educational Psychology (Jurnal Psikologi Pendidikan), Developmental Review, Motivation and Emotion, Sex Roles (peran seks), Journal of Socia1 Issues, NIMH, NSF.

− Special Review Committee, NIMH, "Effects of Divorce on Children"

(Pengaruh Perceraian terhadap Anak-Anak), Washington, D.C., March, 1980.

− Anggota, Tim kunjungan Situs, NIMH, 1980 - U. ofTexas, U. ofTexas at Arlington, U. of Kentucky, Mental Research Institute, Palo Alto, California.

− Outside Reviewer and Examiner, Pli.D. Dissertation. U. of Calgary, 1983.

(4)

Sejak datang ke UT-Dallas, John W Santrock telah menulis lebih dari 100 buku teks di berbagai bidang psikologi dan sudah 35 edisi internasional teks John Santrock telah diterbitkan, termasuk edisi bahasa Indonesia.

Diantara judul buku-buku istimewa terbitan McGraw-Hill New York USA yang beliau tulis saat ini adalah:

− Topical Life-Span Development Edisi ke 4 tahun 2009

− Adolescence Edisi ke 16 tahun 2016

− Psychology Essentials Edisi ke 3 tahun 2009

− Children Edisi ke 10 tahun 2009

− Essentials of Life-Span Development. tahun 2009

− Psychology Edisi ke 8 tahun 2009

− Educational Psychology Edisi ke 6 tahun 2017

− Your Guide to College Success Edisi ke 5 tahun 2008

− Human Adjustment tahun 2008

− Life-Span Development Edisi ke 15 tahun 2015

− Child Development Edisi ke 11 tahun 2008

− A Topical Approach to Life-Span Development with Powerweb

− Psychology Brief

− Psychology, the Science of Mind and Behavior

− Student Study Guide

− Student Study Guide to Accompany Child Development

− Study Guide for Use with Human Adjustment

− Study Guide to Accompany Life-Span Development

(5)

− The Educational Psychology Guide to Preparing for Praxis II Principles of Learning and Teaching Exam for Use with Educational Psychology, Second Edition, Classroom Update

− The Notes

− Topical Approach to Lifespan Development

− Your Guide to College Success

− Your Guide to College Success Strategies for Achieving Your Goals Psikologi Pendidikan diberi penghargaan sebagai gelar baru yang paling menonjol dalam humaniora dan ilmu sosial oleh McGraw-Hill untuk tahun 2001 dan Pengembangan Top-Life-Top adalah pemenang penghargaan McGraw-Hill untuk buku derivatif baru yang paling menonjol di tahun 2002.

A Buku Santrock 1994, The Authoritative Guide to Self-Help Books, dan sebuah buku 2003 (The Authoritative Guide to Mental Health Resources) secara luas diakui sebagai kontribusi inovatif di bidang psikologi klinis dan konseling.104

Selama bertahun-tahun, selain sebagai peneliti dan penulis buku, John terlibat dalam permainan tenis sebagai pemain, mengajar secara profesional, dan melatih pemain tenis profesionl. Ia sudah menikah selama lebih dari empat puluh tahun dengan istrinya, Mary Jo yang merupakan seorang Realtor. Ia memiliki dua orang putri – Tracy yang juga seorang Realtor dan Jennifer yang merupakan seorang seorang spesialis tenaga penjual medis di Medtronic. Ia memiliki seorang cucu perempuan, Jordan, umur 18 tahun, dan

104 John Santrock - UT Dallas Profiles, diakses tanggal 20 Januari 2017 dari https://profiles.utdallas.edu/john.santrock

(6)

dua cucu laki-laki, Alex, umur 5 tahun, dan Luke, umur 3 tahun. Tracy baru- baru ini menyelesaikan New York Marathon dan Jennifer pernah berada dalam 100 petenis peringkat teratas Women’s Proffesional Tennis Tour.

Dalam dekade terakhir, John juga menghabiskan waktu melukis seni ekspresionis.105

B. Pemikiran John W Santrock Tentang Pendidikan Pranatal 1. Konsep Pendidikan Pranatal

Perkembangan anak telah menjadi bidang yang sangat besar dan kompleks, serta tidak satu orang pun yang dapat mengimbangi semua muatan yang berubah dengan cepat dalam banyak area perkembangan anak. Anak-anak mendapatkan tempat istimewa pada masyarakat karena mereka menentukan generasi mendatang.

Menurut John W Santrock Orang tua harus serius dalam mengasuh anak-anaknya, sebab mereka adalah masa depan masyarakat :

You might be a parent someday or might already be one. You should take seriously the importance of rearing your children, because they are the future of our society. Good parenting takes considerable time. If you plan to become a parent, commit yourself day after day, week after week, month after month, and year after year to providing your children with a warm, supportive, safe, and stimulating environment that will make them feel secure and allow them to reach their full potential as human beings. 106

Mungkin anda akan menjadi orang tua atau bahkan sudah menjadi orang tua. Anda harus serius dalam mengasuh anak-anaknya, sebab

105 John W. Santrock, Child Development: an Introduction, (New York: Mc Graw-Hill Companies, 2011), hlm. iv

106 Ibid, hlm.10

(7)

mereka adalah masa depan masyarakat. Pengasuhan orang tua yang baik memakan banyak waktu. Sebagai orang tua setiap saat harus siap membuat komitmen untuk menciptakan lingkungan yang hangat, mendukung, aman, serta merangsang bagi anak agar merasa aman dan memungkilnkan mereka meraih potensi mereka sebagai manusia seutuhnya.

Santrock dalam hal ini menegaskan bahwa orang tua harus serius dalam mengasuh anak-anaknya, sebab mereka adalah masa depan masyarakat (You should take seriously the importance of rearing your children, because they are the future of our society). Oleh karena itu siap untuk membuat komitmen untuk menciptakan lingkungan yang hangat, mendukung, aman, serta merangsang bagi anak agar merasa aman dan memungkilnkan mereka meraih potensi mereka sebagai manusia seutuhnya (commit yourself day after day, week after week, month after month, and year after year to providing your children with a warm, supportive, safe, and stimulating environment that will make them feel secure and allow them to reach their full potential as human beings).

Lebih lanjut Santrock mengingatkan kepada orang tua harus mampu memahami sifat-sifat perkembangan anak :

Understanding the nature of children’s development can help you become a better parent. Many parents learn parenting practices from their parents. Unfortunately, when parenting practices and child-care strategies are passed from one generation to the next, both desirable and undesirable ones are usually perpetuated. Can help you become more knowledgeable about children’s development and sort through the practices in your own upbringing to identify which ones

(8)

you should continue with your own children and which ones you should abandon. 107

Sebagai orang tua harus mampu memahami sifat-sifat perkembangan anak sehingga membantu menjadi orang tua yang lebih baik. Kebanyakan orang tua mempelajari cara menjadi orang tua dari orang tua mereka. Jika cara-cara menjadi orang tua dan cara-cara pengasuhan anak diteruskan dari generasi ke generasi, maka biasanya semua faktor, baik yang diinginkan maupun tidak akan terus bertahan.

Oleh karena itu, sebetulnya orang tua lebih tahu mengenai perkembangan anak serta dapat memilih cara-cara pengasuhan, apakah masih dapat diteruskan atau seharusnya tidak.

Inilah manfaat yang sangat besar jika seluruh orang tua mampu memahami sifat-sifat perkembangan anak, yaitu menjadi orang tua yang lebih baik (become a better parent).

Menurut Jhon W. Santrock berkenaan dengan pranatal, beliau mengungkapkan:

The prenatal period is the time from conception to birth, roughly a nine-month period. During this amazing time, a single cell grows into an organism, complete with a brain and behavioral capabilities. 108

Perkembangan masa pranatal (pra kelahiran) dimulai pada masa pembuahan hingga kelahiran, sekitar sembilan bulan. Selama fase ini, sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme, lengkap dengan sebuah otak dan kemampuan berprilaku. Pada masa prenatal tentunya janin

107 Ibid, hlm.10

108 Ibid, hlm.16

(9)

dalam kandungan calon ibu mengalami pertumbuhan, baik mulai dari proses pembuahannya sampai pada kelahiran.

Peneitian ilmiah telah menunjukkan, bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada fase ini. Sebagai contoh, calon ibu yang pada masa kehamilannya sering mengkonsumsi makanan yang beresiko terhadap janinnya seperti merokok, minum alkohol, dan mengkonsumsi obat-obatan yang berlebihan sering mengalami gangguan pada janin yang dikandungnya. Ganggauan pada janin dalam hal ini bisa mengalami cacat secara fisik maupun psikis. Dan sebaliknya, jika calon ibu menghindari prilaku negatif diatas, seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berprilaku positif selama mengandung maka, perkembangan dan pertumbuhan janin akan lebih optimal dan tentunya bias lebih sehat.

Dari pendapat Jhon W. Santrock di atas ternyata walaupun perkembangan manusia pada fase prenatal ini cukup singkat, yaitu kira- kira 9 bulan, namun fase ini merupakan fase terpenting dari beberapa fase perkembangan manusia lainnya. Orang tua harus dapat memahami perkembangan sang janin karena akan berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan janin setelahnya karena pada hakekatnya menurut Santrock janin dalam tubuh ibu sudah tumbuh menjadi organisme, lengkap dengan sebuah otak dan kemampuan berprilaku (complete with a brain and behavioral capabilities). Oleh karena itu, sebagai orang tua harus mampu mempelajari dan memahami apa yang harus dilakukan oleh

(10)

mereka terhadap sang janin yaitu dengan memberikan pendidikan pranatal.

Berkaitan dengan konsep pendidikan pranatal yang diutarakan oleh Jhon W. Santrock bisa dilihat dari keharusan beliau agar orang tua harus mempelajari cara menjadi orang tua dari orang tua mereka, karena cara- cara menjadi orangtua dan cara-cara pendidikan anak senantiasa diteruskan dari generasi ke generasi, oleh karena itu pendidikan harus dimulai sejak usia pranatal, semua foktor yang ada dalam pendidikan pranatal harus ada dari sisi kesehatan sang ibu, faktor makanan, lingkungan dan yang lainnya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Pranatal

Secara umum John W. Santrock menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendidikan pranatal diantaranya

a. Faktor Genetis

Gen adalah sebuah kekuatan alamiah, yang dengan perantaraannya terjadi perpindahan sifat dari orang tua kepada keturunan, baik itu adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki orang tua (individu) tersebut, ataupun yang biasa dimiliki berbagai individu dari spesies tersebut. Dengan kalimat lain, perpindahan sebagian besar ciri-ciri jasmaniah dan ruhaniah, dan sekumpulan kondisi moral dan perilaku ayah, ibu, dean sanak keluarga kepada keturunan berikutnya. Inilah yang menyebabkan timbulnya kemiripan antara seorang anak denga ayah, ibu, atau sanak kerabatnya. Gen mencakup

(11)

seluruh faktor yang ada pada saat pembuahan ovum, sehingga janin akan terpengaruh kuat oleh faktor-faktor tersebut.109

Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa sifat-sifat warisan berpindah melalui perantaraan kromoson dan terbagi secara khusus dalam sel-sel keturunan. Mereka meletakkan gen-gen ini dalam sejenis alat khusus dan menentukan pusat-pusat gen tersebut sehubungan dengan kromoson seraya menjelaskan aspek- aspeknya.110 Mereka memperoleh hasil bahwa jumlah gen yang ada pada diri manusia mendekati 30000 gen, dan gen inilah yang merupakan faktor pemindah cirri-ciri khusus dari satu generasi ke generasi lainnya.

Pewarisan sifat merupakan salah satu aspek yang penting pada organisme hidup untuk melestarikan hidupnya. Pada organisme yang berkembang biak secara seksual, individu baru yang dihasilkan (keturunan) tidak identik dengan ayah atau ibu, meskipun menunjukkan beberapa sifat yang mirip atau sama. Apa yang menjadi dasar dari kesamaan dan perbedaan sifa-sifat atau variasi dalam organisme hidup dapat kita mengerti apabila kita memahami sifat fisik dan kimiawi dari informasi genetika yang terkandung dalam setiap sel.111

109Muhammad Baqir Hujjati, Mendidik Anak Sejak Kandungan, terj. MJ. Bafaqih, (Jakarta : Cahaya, 2008), hlm. 93-94

110 Muhammad Taqi Falsafi, Al-Thifl Baina al-Wirȃsah wa al Tarbiyah (Anak Antara Kek uatan Gen dan Pendidik an), terj. Najib Husain al Idris, (Bogor : Cahaya, 2002), hlm. 59

111 Habibah, Biologi Umum, (Semarang : FMIPA, Unnes Semarang, 2004) Hlm. 137

(12)

Sifat-sifat yang berpotensi untuk berpindah dari ayah ke anak sangat banyak. Misalnya, kegilaan, kedunguan, warna kulit, warna mata, bentuk wajah dan hidung, warna rambut dan ciri-ciri lainnya.

Ilmu pengetahuan modern belum berhasil membatasi secara pasti jumlah sifat-sifat yang dapat diwariskan. Sedangkan penyakit- penyakit tertentu, seperti kangker atau kelumpuhan dan sejenisnya berpindah dari orang tua ke anak-anaknya hanya sekedar potensi saja.

Adakalanya kondisi pertumbuhan (sang anak) dapat memperlambat munculnya penyakit-penyakit tersebut, atau bahkan mempercepat perwujudannya.112

Gen sebagai substansi hereditas, mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu.

b) Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya.

c) Sebagai zarrah tersendiri dalam kromosom. Zarrah adalah zat terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. 113

Pengaruh gen berlangsung melalui perpindahan sebagian gen kedua orang tua kepada anak mereka. Biasanya janin menerima pengaruh gen dari kedua orang tuanya. Seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, janin itu sendiri tercipta dari dua sel; sel jantan (sperma) dan sel betina (ovum). Pada setiap sel terdapat

112 Muhammad Taqi Falsafi, Op. Cit., hlm. 71-72

113 Ibid, hlm.73

(13)

beberapa benang halus yang disebut dengan kromosom. Kromosom menurut para pakar biologi merupakan benda yang amat kecil dan bentuknya semacam tongkat; ada yang pendek, ada yang panjang, dan ada pula yang bengkok.

Kromosom manusia dibedakan atas autosom dan kromosom kelamin. Kromosom tersebut terletak pada inti sel. Inti sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom, yang terdiri atas 46 autosom dan 2 kromosom seks. Pada wanita, kromosom seks berupa 2 buah kromosom X, sedangkan pria mengandung kromosom X dan Y.114

Berbagai kromososm ini terdiri dari berbagai gen yang merupakan faktor utama pengaruh genetis. Gen ayah dan ibu terjadi setelah sperma berhasil membuahi ovum. sementara ayah dan ibu masing-masing memiliki pengaruh genetis yang mereka peroleh dari keturunannya (nenek moyangnya).

Baqir Hujjati mengutip perkataan Bentley Glass dalam bukunya “Berbagai Gen dan Manusia”, bahwa sel telur yang terbentuk dari gabungan antara sel pria dan wanita terdiri atas 300 trilyun bahan campuran. Dan yang menyebabkan kemiripan anak dengan kedua orang tuanya adalah adanya campuran dan komposisi yang tidak terbatas itu. 115

114John Gibson, Modern Physiology and Anatomy far Nurses (Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat). terj. Bertha sugiarto, (Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002), hlm. 349

115Muhammad Baqir Hujjati, Op.Cit., hlm. 97

(14)

Kemudian hasil penelitian ilmuwan membuktikan bahwa jumlah gen yang ada pada diri manusia mendekati 30000 gen. dan gen inilah yang merupakan factor pemindah cirri-ciri khusus dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Para ahli perkembangan mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetik.

Karakteristik tersebut akan nampak pada sifat-sifat fisik seperti warna kulit, mata, wajah, postur badan. Dan nampak pada sifat psikis seperti inteligensi, temperamen, kepribadian normal maupun kepribadian yang abnormal. Mekanisme penurunan sifat-sifat kepribadian terjadi melalui unsur alel yang bekerja pada masa fertilisasi.

Aspek-aspek yang diturunkan oleh unsur genetik antara lain:

1) Sifat-sifat Fisik

Sifat-sifat fisik yang dapat diturunkan secara genetik misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun anak kembar. Pada anak kembar monozygotic, dapat diketahui adanya sifat-sifat fisik yang sama persis antara individu satu dengan yang lainnya.

Bila orang tua memiliki jenis penyakit tertentu (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru) kemungkinan besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang jenis penyakit yang sama.

(15)

Santrock pun mengungkapkan bahwa sejumlah prinsip- prinsip genetik telah ditemukan, diantaranya gen dominan-resesif, gen yang dihubungkan dengan jenis kelamin, imprinting genetik, dan karekteristik yang ditetapkan secara poligen.

Dominant-Recessive Genes Principle In some cases, one gene of a pair always exerts its effects; it is dominant, overriding the potential infl uence of the other gene, called the recessive gene. This is the dominant-recessive genes principle. A recessive gene exerts its infl uence only if the two genes of a pair are both recessive. If you inherit a recessive gene for a trait from each of your parents, you will show the trait. If you inherit a recessive gene from only one parent, you may never know you carry the gene. Brown hair, farsightedness, and dimples rule over blond hair, nearsightedness, and freckles in the world of dominant-recessive genes. 116

Prinsip dari Gen Dominan-Resesif, dalam beberapa kasus, satu gen dari satu pasangan selalu menggunakan pengaruhnya;

itulah yang disebut dominan, sedangkan yang mengesampingkan pengaruh potensial dari gen lain yang disebut gen resesif. Inilah prinsip gen dominan-resesif. Gen resesif menggunakan pengaruhnya hanya jika kedua gen dalam satu pasang ternyata resesif. jika Anda mewarisi sebuah gen resesif untuk satu sifat dari masing-masing orangtua Anda, maka Anda akan menunjukkan sifat tersebut. Jika Anda mewarisi sebuah gen resesif hanya dari satu orangtua, maka Anda mungkin tidak akan pernah tahu Anda membawa gen tersebut. Rambut coklat, rabun

116 John W Santrock, Op.Cit., hlm. 58

(16)

jauh, dan lesung pipi mengesampingkan rambut pirang, rabun dekat, dan bintik-bintik dalam dunia gen dominan-resesif.117 2) Kepribadian

Setiap orang memiliki kepribadian yang unik, khas dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak seorang pun dapat memiliki karakteristik yang sama persis walaupun mereka merupakan anak kembar. Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektif yang mempengaruhi pola perilaku individu dalam rangka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Selain dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkunganya, kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik yang dibawa sejak lahir. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik kepribadian yang normal atau abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua orang tuanya.118

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor genetis sangat berpengaruh terhadap pendidikan prenatal, sebab anak yang dilahirkan dari gen yang bagus maka hasilnya kebanyakan juga bagus, begitu juga sebaliknya. Pengaruh gen ini meliputi:

fisik, psikis, dan kepribadian. Aspek kepribadian sangat dinamis

117 John W Santrock, Op.Cit., hlm. 85

118 Agoes Dariyo, Psik ologi Perk embangan Anak Usia Tiga Tahun Pertama . (Bandung : PT.

Refika Aditama, 2007), hlm. 93-95

(17)

dan mencakup aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif. Semua aspek itu bisa ditumbuh kembangkan dengan pendidikan.

3) Inteligensi

Orang yang pertama kali mengadakan kajian dan penelitian terhdap kecerdasan anak dan kedua orang tuanya, serta perpindahan sifat-sifat dan karakteristik melalui proses keturunan adalah Francis Galton. Setelah mengadakan penelitian, ia berhasil menarik kesimpulan bahwa sifat dan potensi khusus yang ada di antara anggota keluarga dan sanak kerabat disebabkan oleh faktor keturunan.119

Kecerdasan yang dimiliki oleh orang tua akan dapat menurun pada anak-anak yang dilahirkannya. Walaupun anak- anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain, namun sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun sehingga dapat diketahui berapa tingkat kecerdasan anaknya.

Pandangan ini sebenarnya dipengaruhi oleh pemikiran filusuf naturalis dari Perancis, Rousseau yang mengatakan bahwa anak yang cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas.

ayah dan ibu memiliki peran dalam memberikan pengaruh secara genetik kepada anak. Atau dengan kata lain, anak akan mewarisi karakteristik ayah dan ibunya. Inilah yang menyebabkan

119Hujjati, Op.Cit, hlm. 111

(18)

timbulnya kemiripan antara seorang anak dengan ayah, ibu, atau sanak kerabatnya. Gen mencakup seluruh faktor yang ada pada saat pembuahan ovum, sehingga janin akan terpengaruh kuat oleh faktor-faktor tersebut.

Menurut Santrock bahwa bukan hanya lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan seseorang akan tetapi faktor warisan biologis (gen) pun berperan sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan seseorang termasuk di dalamnya adalah janin.120

b. Faktor Makanan

Kesehatan manusia tergantung pada makanan yang sehat dan sempurna. Makanan harus mencakup semua bahan-bahan yang dibutuhkan tubuh manusia. Supaya tubuhnya kuat dan sehat, seseorang harus memanfaatkan nikmat Allah dengan baik dan menjaga keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan yang dimasak, daging halal, makanan yang mengandung gula, buah- buahan dan sayur-sayuran.121

Selama kehamilan, seorang ibu harus memenuhi kebutuhan makanan gizi lengkap dan seimbang serta vitamin (multivitamin).

Makanan tersebut sangat diperlukan sebagai antioksida yang melindungi tubuh dari radikal-radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromoson atau jaringan sel bayi, atau berfungsi untuk

120 John W Santrock, Op.Cit., hlm. 24

121Muhammad Taqi Falsafi, Op.Cit., hlm. 229.

(19)

pertumbuhan tulang-tulang dan daging bayi serta pertumbuhan organ jasmaniyah lainnya.122

Pengaturan pola makanan bagi orang hamil harus lebih dijaga, sebab makanan yang dikonsumsi olehnya sekaligus akan dikonsumsi oleh bayi dalam kandungannya. Dalam pandangan Islam disamping makanan yang bergizi dan bervitamin, juga harus melihat halal dan tidaknya makanan itu menurut hukum agama karena hal ini akan mempengaruhi hatinya.

Santrock mengungkapkan bahwa

Psychoactive drugs are drugs that act on the nervous system to alter states of consciousness, modify perceptions, and change moods. Examples include caffeine, alcohol, and nicotine, as well as illicit drugs such as cocaine, methamphetamine, marijuana, and heroin.

People often consume caffeine by drinking coffee, tea, or colas, or by eating chocolate. A recent study revealed that pregnant women who consumed 200 or more milligrams of caffeine a day had an increased risk of miscarriage.

Taking into account such results, the Food and Drug Administration recommends that pregnant women either not consume caffeine or consume it only sparingly.

Penelitian ilmiah telah menunjukkan, bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada fase ini. sebagai contoh, calon ibu yang pada masa kehamilannya sering mengkonsumsi makanan yang beresiko terhadap janinnya seperti merokok, minum alkohol, dan mengkonsumsi obat-obatan yang berlebihan atau obat terlarang seperti kokain, metamfetamin, ganja, dan heroin, makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti

122Mansur, Op.Cit., hlm. 29

(20)

minuman kopi, teh, cola, atau coklat maka akan mengalami gangguan pada janin yang menyebabkan kematian.123

Gangguan pada janin dalam hal ini bisa mengalami cacat secara fisik maupun psikis, gangguan ketika persalinan, bahkan berisiko kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya. Dan sebaliknya jika calon ibu menghindari perilaku negative di atas, seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berperilaku positif selama mengandung, maka perkembangan dan pertumbuhan janin akan lebih optimal dan tentunya bisa lebih sehat.

Menurut Santrock pemenuhan gizi pada ibu hamil sangat baik untuk kesehatan janin, dia berkata:

A developing embryo or fetus depends completely on its mother for nutrition, which comes from the mother’s blood.

The nutritional status of the embryo or fetus is determined by the mother’s total caloric intake and by her intake of proteins, vitamins, and minerals. Children born to malnourished mothers are more likely than other children to be malformed. 124

Embrio atau janin yang sedang berkembang bergantung sepenuhnya pada induknya untuk nutrisi, yang berasal dari darah ibu.

Status gizi embrio atau janin ditentukan oleh asupan total kalori ibu dan oleh asupan protein, vitamin, dan mineral. Anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan gizi lebih mungkin cenderung mengalami kecacatan dibandingkan dari orang tua yang medapatkan asupan gizi yang baik.

123 John W. Santrock, op. cit., hlm. 84-86

124 Ibid, hlm. 87

(21)

Janin yang sedang berkembang sangat bergantung pada ibunya untuk gizi, yang berasal dari darah ibu. Status gizi tidak ditentukan oleh jenis makanan tertentu, yang terpenting diantaranya adalah jumlah total kalori dan tingkat protein, vitamin, dan mineral yang sesuai. Gizi ibu bahkan mempengaruhi kemampuannya untuk bereproduksi. Dalam keadaan kekuarangan gizi yang ekstrim, perempuan berhenti haid, dengan demikian menghambat pembuahan, dan anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.

c. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang bisa mempengaruhi terhadap kehamilan meliputi lingkungan dalam arti yang sempit yaitu faktor-faktor fisiologis dan psikis dari wanita yang hamil itu sendiri, suami, keluarga, rumah tangga, dan lingkungan sekitarnya, sedangkan lingkungan yang lebih luas mencakup pengaruh-pengaruh adat- istiadat, tradisi dan kebudayaan.125

Penelitian membuktikan bahwa hubungan yang terjalin baik antara ayah dan ibu sangat berkaitan dengan kemampuan bayi.

Pendidik yang paling utama adalah ayah dan ibu terutama dalam kegiatan pendidikan pranatal. Maka perlu adanya kerjasama yang seimbang antara ayah dan ibu, selain itu peran keluarga sangat

125 Kartini Kartono, Psikologi Wanita Jilid II, (Bandung: Alumni, 1986), hlm. 110-111.

(22)

penting pula seperti yang disampaikan oleh Rene Van de Carr dan March Lehrer126 yaitu:

Melibatkan seluruh kelurga dalam stimulasi membuahkan hasil positif. Pertama terciptanya kebersamaan dan kesan bahwa semua anggota yang terkecil sekalipun dari keluarga dapat membantu pendidikan sang bayi. Kedua, melaksanakan latihan-latihan ini dengan membuat anggota keluarga menjadi guru yang lebih baik, lebih penting bagi latihan-latihan ini membuat setiap anggota keluarga mempunyai ikatan dengan sang bayi.

Penelitian ilmiah, menunjukkan bahwa faktor eksternal atau lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan prakelahiran dan proses kelahiran. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini disebut dengan teratogen. Teratogen adalah segala virus, obat-obatan, zat kimia, radiasi atau agen lingkungan lain yang dapat membahayakan perkembangan embrio atau fetus hingga menyebabkan kerusakan fisik, pertumbuhan yang parah, kebutaan, kerusakan otak dan bahkan kematian.127

Menurut Santrock bahwa keadaan ibu akan mempengaruhi keadaan sang janin yang ada di dalam kandungannya. Beliau mengatakan:

Emotional States and Stress When a pregnant woman experiences intense fears, anxieties, and other emotions or

126, F.Rene van de Carr. & Lehrer, M., Op. Cit., hlm. 50

127Aliah B. Purwakania Hasan, Psik ologi Perk embangan Islami, Menyingk ap Rentang Kehidupan Manusia dari Prak elahiran hingga Pasca Kematian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 91.

(23)

negative mood states, physiological changes occur that may affect her fetus. A mother’s stress may also infl uence the fetus indirectly by increasing the likelihood that the mother will engage in unhealthy behaviors, such as taking drugs and engaging in poor prenatal care.

High maternal anxiety and stress during pregnancy can have long-term consequences for the offspring. A recent research review indicated that pregnant women with high levels of stress are at increased risk for having a child with emotional or cognitive problems, attention defi cit hyperactivity disorder (ADHD), and language delay.

Might maternal depression also have an adverse effect on prenatal development and birth? A recent study revealed maternal depression was linked to preterm birth and slower prenatal growth rates. In this study, mothers who were depressed had elevated cortisol levels, which likely contributed to the negative outcomes for the fetus and newborn. . 128

Keadaan emosional dan stres ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan yang intens, kegelisahan, dan emosi lainnya atau keadaan mood negatif, terjadi perubahan fisiologis dapat mempengaruhi janinnya. Stres ibu juga dapat memengaruhi janin secara tidak langsung dengan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan terlibat dalam perilaku tidak sehat, seperti mengonsumsi obat- obatan dan terlibat dalam perawatan prenatal yang buruk.

Kecemasan dan stres ibu yang tinggi selama kehamilan dapat memiliki konsekuensi jangka panjang untuk anak-anaknya. Kajian penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita hamil dengan tingkat stres yang tinggi memiliki risiko tinggi untuk memiliki anak dengan emosional atau masalah kognitif, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) dan keterlambatan dalam bahasa.

128 Jhon W. Santrcok, op. cit., hlm. Hlm. 88-89

(24)

Mungkin depresi ibu juga memiliki efek buruk pada perkembangan pranatal dan kelahiran? Sebuah penelitian baru mengungkapkan depresi ibu terkait dengan kelahiran prematur dan tingkat pertumbuhan pranatal yang lebih lambat. Dalam penelitian ini, para ibu yang depresi mengalami peningkatan kadar kortisol, yang kemungkinan berkontribusi pada hasil negatif untuk janin dan bayi baru lahir.

Bukan hanya dari ibu, Santrock juga mengungkapkan bahwa ayah juga mempunyai peran yang penting terhadap kesehatan seorang janin yang ada dikandungan seorang ibu. Dia mengungkapkan:

Paternal Factors So far, can infl uence prenatal development and the development of the child. Men’s exposure to lead, radiation, certain pesticides, and petrochemicals may cause abnormalities in sperm that lead to miscarriage or diseases, such as childhood cancer. The father’s smoking during the mother’s pregnancy also can cause problems for the offspring. In one study, heavy paternal smoking was associated with the risk of early pregnancy loss. This negative outcome may be related to secondhand smoke.

Faktor Ayah Sejauh ini, dapat memengaruhi perkembangan pranatal dan perkembangan anak. Pemajanan pria terhadap timbale, radiasi, pestisida tertentu, dan petrokimia dapat menyebabkan kelainan pada sperma yang menyebabkan keguguran atau penyakit, seperti kanker anak-anak. Sang ayah merokok selama kehamilan ibu juga dapat menyebabkan masalah bagi keturunannya. Dalam satu penelitian, merokok paternal berat dikaitkan dengan risiko kehilangan

(25)

kehamilan dini. Hasil negatif ini mungkin terkait dengan perokok pasif.129

Santrock juga mengungkapkan bahwa lingkungan yang tercemar polusi dan limbah beracun juga merupakan sumber bahaya kepada anak-anak yang berada dalam kandungan ibunya. Diantara jenis polusi yang membahayakan adalah karbon monoksida, merkuri, dan timah, serta pupuk dan pestisida tertentu.130

Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa lingkungan sangat mempengaruhi kehamilan. Karena lingkungan yang merupakan interaksi ibu hamil dengan faktor luar akan mempengaruhi psikisnya sehingga pengaruh itu akan berdampak pada sikapnya. Sedangkan semua sikap dan perasaan ibu hamil, sangat mempengaruhi pada janin yang dikandungnya.

d. Faktor Kesehatan Ibu

Diantara bentuk cara menjaga kesehatan seorang ibu untuk kesehatan sang janin adalah sebagai berikut:

1) Olahraga ringan

Secara umum perempuan yang terbiasa berolahraga tidak harus menghentikan olahraganya selama kehamilan. Namun, kehamilan bukan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas olahraga berat.131

129 Ibid, hlm. 89

130 Ibid, hlm. 86

131 Ibid, hlm. 124

(26)

Untuk meningkatkan kebugaran fisik di masyarakat kita, perempuan lebih banyak berolahraga dengan joging secara rutin sebagai bagian dari program kebugaran fisik sebelum hamil. Ada beberapa. pertimbangan untuk meneruskan joging selama masa awal kehamilan, namun pada masa kehamilan lanjut, ada beberapa perhatian terhadap pengaruh joging terhadap pengerasan payudara dan perut. Ketika kehamilan berlanjut, olahraga low-impact, seperti jalan, berenang, aerobika air, dan bersepeda lebih aman dan sama menyehatkan, serta lebih nyaman karena tidak ada goncangm seperti berlari.

Olahraga selama masa kehamilan membantu untuk mencegah sembelit. menjaga kondisi tubuh, dan dihubungkan dengan kondisi mental yang positif. Namun, penting diingat untuk tidak berolahraga secara berlebihan. Perempuan hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program latihan apapun.

Latihan tingkat sedang; tiga sampai empat kali seminggu berhubungan dengan kenaikan berat yang sehat pada janin dan berat lahir yang normal, sementara risiko berat lahir rendah meningkat pada perempuan hamil yang berolahraga berat hampir setiap hari serta yang berolahraga dua kali seminggu atau kurang.

Menurut santrock bahwa dengan berolahraga sedang bisa membantu resiko kelahiran prematur:

(27)

women who engaged in light leisure time physical activity had a 24 percent reduced likelihood of preterm delivery, and those who participated in moderate to heavy leisure time physical activity had a 66 percent reduced risk of preterm delivery. 132

Dalam salah satu penelitian, perempuan yang terlibat dalam aktivitas fisik di waktu senggang mengurangi risiko sebesar 24 persen untuk melahirkan prematur dan yang berpartisipasi dalam aktivitas fisik sedang sampai berat mengurangi risiko kelahiran prematur sebesar 66 persen.

Olahraga selama kehamilan sama pentingnya pada masa kehamilan, baik sebelum maupun setelah kehamilan. Panduan olahraga berikut dianjurkan bagi ibu hamil.

Beberapa perubahan pada tubuh wanita selama kehamilan membutuhkan adaptasi dalam olahraga. Sendi dan ligamen menjadi lebih leluasa selama kehamilan. Menghindari sentakan, melenting, atau gerakan high-impact yang dapat mengurangi risiko melukai sendi dan ligamen. Selama kehamilan, wanita membawa beban tambahan, dan pusat gravitasi wanita hamil bergeser, menempatkan tekanan pada sendi dan otot, terutama di panggul dan punggung bawah. Dengan demikian, menjaga keseimbangan saat olahraga selama kehamilan terkadang sulit dan membutuhkan perhatian. Berat tambahan yang dibawa

132 Ibid, hlm. 96

(28)

wanita hamil membuat tubuh bekerja lebih keras, sehingga penting untuk tidak berolahraga terlalu keras.

Konsultasi dengan dokter; Sebelum memulai program olahraga, wanita hamil harus berbicara dengan dokter mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki kondisi obstetri atau medis yang mungkin membatasi kegiatan mereka. Wanita dengan kondisi berikut akan dinasihati oleh dokter untuk tidak berolahraga selama kehamilan: faktor risiko persalinan prematur, perdarahan vagina, dan ketuban pecah dini.

Memilih olahraga yang aman. Kebanyakan jenis olahraga aman dilakukan selama masa kehamilan, tetapi .beberapa jenis olahraga mengharuskan posisi dan gerakan yang mungkin tidak nyaman, melelahkan, atau berbahaya. Misalnya, setelah trimester pertama kehamilan, wanita tidak boleh melakukan olahraga yang memaksa mereka berbaring rata di punggung mereka. Beberapa olahraga aman selama kehamilan, bahkan untuk pemula.

Berjalan adalah olahraga yang baik bagi siapa pun, berenang sangat baik karena banyak otot yang bekerja, bersepeda memberikan olahraga aerobika yang baik (karena keseimbangan dipengaruhi oleh kehamilan, sepeda stasioner dianjurkan pada kehamilan lanjut); olahraga aerobika efektif dalam menjaga jantung paru-paru untuk tetap kuat, serta olahraga kekuatan dapat memperkuat otot-otot dan membantu untuk mencegah beberapa

(29)

penyakit umum dan nyeri selama kehamilan. Wanita yang borolahraga menggunakan raket atau pelari sebelum hamil harus berbicara dengan dokter mereka tcntang peringatan tertentu jika ingin melanjutkan kegiatan tersebut selama kahumilan. Kegiatan- kegiatan berikut harus dihindari selama kehamilan: sky, ohhraga kontak (contact sport). dan menyelam.

Menyusun rutinitas; Olahraga paling praktis dilakukan selama 24 minggu pertama kehamilan: selama tiga bulan terakhir kehamilan banyak olahraga yang mudah untuk dilakukan pada awal kehamilan sekarang sering sulit dilakukan. Penting untuk memulai setiap sesi dengan 5-10 menit pemanasan dan akhiri setip sesi dengan 5-10 menit untuk pendinginan. Selama pemanasan dan pendinginan. peregangan harus dilakukan.

Wanita hamil tidak boleh berolahraga sampai kelelahan. Selama olahraga tersebut dilakukan, jika wanita hamil mengalami salah satu dari hal-hal berikut, maka mereka harus berhenti berolahraga dan segera mcnghubungi dokternya: pendarahan vagina, pening atau merasa lemas, napas yang semakin pendek, sakit dada, sakit kepala, lemah otot, bengkak, kontraksi rahim, gerakan janin yang menurun, atau keluarnya cairan dari vagina.

2) Perawatan Pranatal

Meskipun perawatan Pranatal sangat bervariasi, perawatan ini biasanya melibatkan jadwal kunjungan untuk perawatan

(30)

medis yang biasanya mencakup pemeriksaan kondisi yang dapat ditangani dan penyakit yang dapat diobati yang dapat memengaruhi bayi atau ibu. Selain perawatan medis, program kehamilan sering kali berupa layanan pendidikan, sosial, dan nutrisi yang komprehensif.

The mortality rate of infants born to adolescent mothers is double that of infants born to mothers in their twenties. Adequate prenatal care decreases the probability that a child born to an adolescent girl will have physical problems. However, among women in all age groups adolescents are the least likely to obtain prenatal assistance from clinics and health services. 133

Tingkat kematian bayi yang lahir dari ibu remaja adalah dua kali lipat dari bayi yang lahir dari ibu di usia dua puluhan.

Perawatan prenatal yang memadai mengurangi kemungkinan bahwa seorang anak yang lahir dari seorang gadis remaja akan mengalami masalah fisik. Namun, di antara wanita di semua kelompok usia remaja adalah yang paling mungkin untuk mendapatkan bantuan pralahir dari klinik dan layanan kesehatan.

Prenatal care is also very important for women in poverty because it links them with other social services.

The sessions emphasize empowering women to play an active role in experiencing a positive pregnancy.

Prenatal care made more prenatal visits, had higher breast feeding rates, and were more satisfi ed with their prenatal care than women in individual care.134

133 Ibid hlm. 88

134 Ibid hlm. 89

(31)

Perawatan pranatal juga sangat penting bagi wanita dalam kemiskinan karena menghubungkan mereka dengan layanan sosial lainnya. Sesi ini menekankan pada pemberdayaan wanita untuk memainkan peran aktif dalam mengalami kehamilan positif. Perawatan sebelum melahirkan membuat lebih banyak kunjungan pranatal, memiliki tingkat menyusui yang lebih tinggi, dan lebih puas dengan perawatan prenatal mereka daripada wanita dalam perawatan perorangan.

The Nurse Family Partnership involves home visits by trained nurses beginning in the second or third trimester of prenatal development. The home visits focus on the mother’s health, access to health care, parenting, and improvement of the mother’s life by providing guidance in education, work, and relationships.

Research revealed that the Nurse Family Partnership has numerous positive outcomes including fewer pregnancies, better work circumstances, and stability in relationship partners for the mother, and improved academic success and social development for the child.

In another home visitation program, high-risk pregnant women and adolescents, many living in poverty conditions, were provided with biweekly home visitation services that encouraged healthy prenatal behavior, social support, and links to medical and other community services. 135

Kemitraan Keluarga Perawat melibatkan kunjungan ke rumah oleh perawat terlatih yang dimulai pada trimester kedua atau ketiga dari perkembangan prenatal. Kunjungan rumah berfokus pada kesehatan ibu, akses ke perawatan kesehatan, pengasuhan, dan peningkatan kehidupan ibu dengan memberikan

135 Ibid hlm. 89

(32)

bimbingan dalam pendidikan, pekerjaan, dan hubungan.

Penelitian mengungkapkan bahwa Kemitraan Keluarga Perawat memiliki banyak hasil positif termasuk kehamilan yang lebih sedikit, keadaan kerja yang lebih baik, dan stabilitas dalam pasangan hubungan untuk ibu, dan peningkatan keberhasilan akademis dan perkembangan sosial bagi anak. Dalam program kunjungan rumah yang lain, wanita hamil dan remaja yang berisiko tinggi, banyak yang hidup dalam kondisi kemiskinan, diberikan layanan kunjungan rumah dua mingguan yang mendorong perilaku pranatal yang sehat, dukungan sosial, dan hubungan dengan layanan medis dan masyarakat lainnya.

Compared with a control group of pregnant women and adolescents who did not receive the home visits, the home visitation group gave birth to fewer low birth weight infants. 136

Menurut Santrock, dibandingkan dengan kelompok kontrol dari wanita hamil dan remaja yang tidak menerima kunjungan rumah, kelompok kunjungan rumah melahirkan lebih sedikit bayi berat lahir rendah.

Pendidikan yang diberikan dalam perawatan kehamilan bervariasi selama kehamilan. Mereka yang berada di tahap awal kehamilan dan pasangan yang mengantisipasi kehamilan dapat berpartisipasi dalam kelas-kelas prenatal awal. Selain memberikan informasi tentang bahaya terhadap janin, kelas-kelas

136 Ibid hlm. 89

(33)

awal kehamilan sering kali membahas perkembangan embrio dan janin; seksualitas selama kehamilan; pilihan tentang kontrol kelahiran dan penyedia perawatan, nutrisi, istirahat, dan olahraga;

ketidaknyamanan umum kehamilan dan ukuran kelegaan;

perubahan psikologis pada wanita hamil dan pasangannya; serta faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko persalinan prematur dan kemungkinan gejala persalinan prematur. Kelas awal juga mencakup informasi tentang kelebihan dan kekurangan ASI dan menyusui melalui botol (lima puluh sampai delapan puluh persen wanita hamil memutuskan bagaimana mereka akan memberi makan bayi mereka sebelum bulan keenam kehamilan).

Selama semester kedua atau ketiga kehamilan, kelas pranatal berfokus pada persiapan kelahiran, perawatan bayi dan menyusui, pilihan-pilihan kelahiran, serta perawatan pasca melahirkan.

Informasi tentang kehamilan, persalinan, melahirkan dan perawatan bayi baru lahir secara khusus dapat sangat berharga bagi ibu yang baru melahirkan untuk pertama kalinya. Perawatan pranatal juga sangat penting bagi wanita yang kekurangan karena kegiatan tersebut mengubungkan mereka dengan pelayanan sosial lainnya. Peraawatan pranatal berlanjut setelah proses kelahiran karena wanita yang menjalani jenis perawatan lebih mungkin untuk mendapatkan layanan pencegahan untuk bayi mereka.

(34)

In both developed and developing countries, adolescents who give birth when their bodies have not fully matured are at risk for having low birth weight babies. In the United States, the increase in the number of low birth weight infants has been attributed to drug use, poor nutrition, multiple births, reproductive technologies, and improved technology and prenatal care that result in more high-risk babies surviving. 137

Di negara-negara maju dan berkembang, remaja yang melahirkan ketika tubuh mereka belum sepenuhnya matang beresiko memiliki bayi berat lahir rendah. Di Amerika Serikat, peningkatan jumlah bayi berat lahir rendah telah dikaitkan dengan penggunaan narkoba, gizi buruk, kelahiran kembar, teknologi reproduksi, dan peningkatan teknologi dan perawatan pranatal yang menghasilkan lebih banyak bayi berisiko tinggi yang bertahan hidup.

Perawatan pranatal dapat dilakukan oleh seorang ibu, yaitu dengan mengetahui informasi sebanyak mungkin terkait pengetahuan hal-hal yang membahayakan pada masa prakelahiran, kunjungan medis. Pada perawatan medis ini mencangkup pelayanan pendidikan, sosial, dan gizi yang menyeluruh.

Penelitian menunjukkan perbedaan pengalaman ibu yang telah menjalani perawatan pranatal dan mereka yang tidak mendukung pentingnya perawatan pranatal. Sebuah studi menemukan bahwa wanita di Amerika Serikat yang tidak

137 Ibid hlm. 97

(35)

menjalani perawatan pranatal jauh lebih mungkin dibandingkan rekan-rekan mereka yang menerima perawatan pranatal untuk memiliki berat lahir yang rendah. meningkamya kcmatian. dan berbagai masalah fisik lainnya. Dalam penelitian lainnya, berat badan lahir yang rendah dan persalinan prematur umum dialami ibu di Amerika Serikat yang tidak menerima perawatan prenatal dan kurangnya perawatan prenatal meningkatkan risiko kelahiran prematur hampir tiga kali lipat pada, baik wanita kulit putih keturunan Latin maupun wanita Afro-Amerika.138

3) Asupan makanan yang dihindari

Sebagaimana olahraga dan perawatan pranatal sangat baik dalam menjaga kesehatan ibu dan janin, makanan yang dikonsumsi ibu hamil juga akan memberi pengaruh pada perkembangan fisik janin dalam kandungan, maka kesehatan juga merupakan salah satu faktor terpenting yng mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Kesehatan sangat dibutuhkan ibu janin sebagai kekuatan atau energi untuk menembus selaput rahim untuk dilahirkan.

Kondisi kesehatatan ibu hamil akan berpengaruh pada asupan makanannya. Ibu hamil yang sedang sakit biasanya nafsu makannya akan menurun. Dalam keadaan sakit ibu hamil perlu mendapat tambahan makanan agar kebutuhan gizinya tetap

138 Ibid

(36)

terpenuhi. Sebab, kesehatan janin tergantung pada makanan yang sehat dan sempurna.

Kesehatan dan makanan yang bergizi sangat diperlukan ibu hamil bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan supaya janin dapat dilahirkan dalam keadaan sehat dan selamat. Oleh karen itu, asupan makanan yang dimakan maupun yang diminum harus benar-benar baik dalam pandangan agama maupun bergizi dan sehat menurut kesehatan.

Ada beberapa jenis asupan makanan atau prilaku yang perlu dihindari oleh ibu hamil sehingga janin yang ada di dalam kandungan ibu tetap sehat dan tidak mengalami kecacatan.

Asupan makanan atau prilaku yang berpotensi menyebabkan cacat lahir atau yang disebut teratogen.

Berkenaan dengan teratogen Santrock mengungkapkan:

The fi eld of study that investigates the causes of birth defects is called teratology. Some exposures to teratogens do not cause physical birth defects but can alter the developing brain and infl uence cognitive and behavioral functioning, in which case the fi eld of study is called behavioral teratology.139

Bidang studi yang menyelidiki penyebab cacat lahir disebut teratologi. Beberapa eksposur teratogen tidak menyebabkan cacat lahir fisik tetapi dapat mengubah mengembangkan otak dan memengaruhi fungsi kognitif dan perilaku, dalam hal ini bidang studi disebut teratologi perilaku.

139 Ibid, hlm.83

(37)

Diantara prilaku yang perlu dihindari yang akan menyebabkan cacat (teratologen) pada janin adalah:

a. Konsumsi Obat

Obat resep dan yang tidak beresep, bagaimanapun, mungkin memiliki efek pada embrio atau janin yang wanita tidak pernah bayangkan. Obat resep yang dapat berfungsi sebagai teratogen termasuk antibiotik, seperti streptomisin dan tetrasiklin; beberapa antidepresan; hormon tertentu, seperti progestin dan estrogen sintetis; dan Accutane (yang sering diresepkan untuk jerawat).140

Prescription drugs that can be harmful include antibiotics, some antidepressants, certain hormones, and Accutane. Nonprescription drugs that can be harmful include diet pills and aspirin.

Legal psychoactive drugs that are potentially harmful to prenatal development include caffeine, alcohol, and nicotine. 141

Obat resep yang dapat berbahaya termasuk antibiotik, beberapa antidepresan, hormon tertentu, dan Accutane (yang sering diresepkan untuk jerawat).. Obat nonresep yang dapat berbahaya termasuk pil diet dan aspirin. Obat psikoaktif legal yang berpotensi membahayakan perkembangan pranatal termasuk kafein, alkohol, dan nikotin.

140 Ibid, hlm.84

141 Ibid, hlm.103

(38)

Baru-baru ini Penelitian mengungkapkan bahwa keturunan ibu hamil yang menebus resep untuk lebih dari satu jenis SSRI (inhibitor reuptake serotonin selektif) di awal kehamilan memiliki peningkatan risiko cacat jantung.

Di dalam efek negatif pada fungsi jantung anak meningkat ketika ibu mereka mengambil dua SSRI di awal kehamilan - sertraline dan citalopram. Namun, baru-baru ini tinjauan penelitian oleh American Psychiatric Association dan American College Obstetricians dan Gynecologists menunjukkan bahwa meskipun beberapa studi telah menemukan hasil negatif untuk penggunaan antidepresan selama kehamilan, kegagalan untuk mengontrol berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil kelahiran, seperti penyakit ibu atau bermasalah perilaku kesehatan, membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan tentang hubungan antara penggunaan antidepresan pranatal dan hasil kelahiran. 142

Obat nonresep yang dapat berbahaya termasuk pil diet dan dosis tinggi aspirin. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa dosis rendah aspirin tidak

142 Ibid, hlm.84

(39)

membahayakan janin tetapi dosis tinggi dapat berkontribusi pada ibu dan perdarahan janin.

Obat psikoaktif adalah obat yang bekerja pada sistem saraf untuk mengubah keadaan kesadaran, mengubah persepsi, dan mengubah suasana hati.

b. Kafein

Santrock mengungkapkan:

People often consume caffeine by drinking coffee, tea, or colas, or by eating chocolate. A recent study revealed that pregnant women who consumed 200 or more milligrams of caffeine a day had an increased risk of miscarriage. Taking into account such results, the Food and Drug Administration recommends that pregnant women either not consume caffeine or consume it only sparingly.143

Orang sering mengkonsumsi kafein dengan minum kopi, teh, atau cola, atau dengan makan coklat. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa wanita hamil yang mengonsumsi 200 atau lebih miligram kafein sehari memiliki peningkatan risiko keguguran. Dengan mempertimbangkan hasil seperti itu, Badan Penggunaan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) merekomendasikan bahwa wanita hamil tidak boleh mengkonsumsi kafein walau hanya sedikit.

c. Alkohol

Berkenaan dengan penggunaan alkohol oleh ibu hamil , Santrock mengungkapkan:

143 Ibid, hlm.84

(40)

Heavy drinking by pregnant women can be devastating to offspring. Fetal alcohol spectrum disorders (FASD) are a cluster of abnormalities and problems that appear in the offspring of mothers who drink alcohol heavily during pregnancy. The abnormalities include facial deformities and defective limbs, face, and heart. Most children with FASD have learning problems and many are below average in intelligence, while some are mentally retarded. Recent studies revealed that children and adults with FASD have impaired memory development. Another recent study found that children with FASD have impaired math ability linked to multiple regions of the brain. The U.S. Surgeon General recommends that no alcohol be consumed during pregnancy.

And research suggests that it may not be wise to consume alcohol at the time of conception. One study revealed that alcohol intake by both men and women during the weeks of conception increased the risk of early pregnancy loss144

Peminum berat oleh ibu hamil dapat menghancurkan keturunan. Gangguan spektrum alkohol janin (FASD) adalah sekelompok kelainan dan masalah yang muncul pada keturunan ibu yang minum alkohol selama kehamilan.

Kelainan termasuk cacat wajah dan anggota badan yang cacat, wajah, dan jantung. Sebagian besar anak-anak dengan FASD memiliki masalah belajar dan banyak yang di bawah rata-rata dalam kecerdasan, sementara beberapa di antaranya mengalami keterbelakangan mental. Studi terbaru menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa dengan FASD mengalami gangguan perkembangan memori. Studi lain baru-baru ini menemukan bahwa anak-anak dengan

144 Ibid, hlm.84-85

(41)

FASD mengalami gangguan kemampuan matematika terkait dengan beberapa wilayah otak.

Dirjen Bedah AS merekomendasikan bahwa tidak ada alkohol yang dikonsumsi selama kehamilan. Dan penelitian menunjukkan itu mungkin tidak bijaksana untuk mengkonsumsi alkohol pada saat pembuahan. Satu penelitian terungkap bahwa asupan alkohol baik oleh pria maupun wanita selama minggu-minggu pembuahan meningkat risiko kehilangan kehamilan dini.

d. Merokok

Berkenaan dengan merokok oleh ibu hamil , Santrock mengungkapkan:

Smoking by pregnant women can also adversely influence prenatal development, birth, and postnatal development. Preterm births and low birth weights, fetal and neonatal deaths, respiratory problems, sudden infant death syndrome (SIDS, also known as crib death), and cardiovascular problems are all more common among the offspring of mothers who smoked during pregnancy. Maternal smoking during pregnancy also has been identifi ed as a risk factor for the development of attention defi cit hyperactivity disorder in offspring. A recent research review also indicated that environmental tobacco smoke was linked to increased risk of low birth weight in offspring.145

Merokok oleh wanita hamil juga dapat berpengaruh buruk perkembangan pranatal, kelahiran, dan perkembangan setelah kelahiran. Kelahiran prematur dan berat lahir rendah,

145 Ibid, hlm.85

(42)

kematian janin dan neonatal, masalah pernapasan, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS, juga dikenal sebagai boks bayi kematian), dan masalah kardiovaskular semua lebih umum di antara keturunan ibu yang merokok selama kehamilan. Merokok ibu selama kehamilan juga telah diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk pengembangan gangguan perhatian hyperactivity defi di keturunan. Ulasan penelitian terbaru juga mengindikasikan bahwa asap tembakau lingkungan terkait dengan peningkatan risiko berat lahir rendah pada keturunan.

e. Ganja dan Obat yang mengandung Methamphetamin Santrock mengungkapkan bahwa:

Methamphetamine, like cocaine, is a stimulant, speeding up an individual’s nervous system.

Babies born to mothers who use methamphetamine, or “meth,” during pregnancy are at risk for a number of problems, including higherrates of infant mortality, low birth weight, and developmental and behavioral problems. A recent study also found memory defi cits in children whose mothers used methamphetamine during pregnancy

Metamfetamin, seperti kokain, adalah stimulan, mempercepat sistem saraf individu. Bayi yang lahir dari ibu yang menggunakan methamphetamine, atau "meth," selama kehamilan beresiko untuk sejumlah masalah, termasuk lebih tinggi.

(43)

tingkat kematian bayi, berat lahir rendah, dan masalah perkembangan dan perilaku. Sebuah penelitian baru-baru ini juga menemukan definisi memori pada anak-anak yang ibunya menggunakan metamfetamin selama kehamilan

Begitu pula zat methamphetamin (yang juga terkandung dalam narkotika jenis sabu dan juga terkandung dalam obat- obatan resep dokter), zat yang menyebabkan penggunanya merasa tenang dan bertenaga itu, ternyata berisiko untuk beberapa masalah, termasuk yang lebih tinggi adalah kematian bayi, berat lahir rendah, dan masalah perkembangan dan prilaku.146

Hasil penelitian yang juga diungkapkan oleh Santrock bahwa penggunaan ganja oleh ibu hamil menyebabkan kecerdasan anak lebih rendah.. beliau mengatakan:

An increasing number of studies fi nd that marijuana use by pregnant women also has negative outcomes for offspring.

For example, a recent study found that prenatal marijuana exposure was related to lower intelligence in children 147

Semakin banyak studi menemukan bahwa penggunaan marijuana oleh wanita hamil juga memiliki hasil negatif untuk keturunan. Sebagai contoh, sebuah penelitian baru menemukan bahwa paparan mariyuana pranatal terkait dengan kecerdasan yang lebih rendah pada anak-anak

146 Ibid, hlm.85

147 Ibid, hlm. 103

(44)

Menurut Santrock selain faktor diatas ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bahaya pada usia pranatal, yaitu:

Incompatibility of the mother’s and the father’s blood types can also be harmful to the fetus. Environmental hazards include radiation, environmental pollutants, and toxic wastes.

Syphilis, rubella (German measles), genital herpes, and AIDS are infectious diseases that can harm the fetus. Other parental factors include maternal diet and nutrition, age, emotional states and stress, and paternal factors. A developing fetus depends entirely on its mother for nutrition. Maternal age can negatively affect the offspring’s development if the mother is an adolescent or over 35. High stress in the mother is linked with less than optimal prenatal and birth outcomes. Paternal factors that can adversely affect prenatal development include exposure to lead, radiation, certain pesticides, and petrochemicals. 148

Ketidakcocokan tipe darah ibu dan ayah juga bisa berbahaya bagi janin. Bahaya lingkungan termasuk radiasi, pencemar lingkungan, dan limbah beracun. Sifilis, rubella (campak Jerman), herpes genital, dan AIDS adalah penyakit menular yang dapat membahayakan janin. Faktor orang tua lainnya termasuk diet ibu dan gizi, usia, keadaan emosi dan stres, dan faktor ayah. Janin yang sedang berkembang bergantung sepenuhnya pada induknya untuk nutrisi.

Usia ibu dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak jika ibunya adalah seorang remaja atau lebih dari 35. Stres yang tinggi pada ibu terkait dengan hasil kehamilan dan kelahiran yang kurang optimal. Faktor ayah

148 Ibid, hlm. 86

Referensi

Dokumen terkait

Namun pada kenyataannya penggunaan Ruko di Pancoran Glodok sebagai hunian mulai mengalami degradasi sejak Kerusuhan Mei , ada banyak pemilik Ruko yang memilih untuk membeli Rumah

Dalam tahap ini, kami melakukan estimasi terhadap biaya konstruksi dan penentuan metode konstruksi yang diperlukan untuk pembangunan gedung terminal berdasarkan gambar desain

Epistasis dominan-resesif terjadi apabila gen dominan pada satu lokus dan gen resesif pada lokus lain mempengaruhi penampakan fenotipe yang sama. Epistasis gen duplikat dengan

3) Alat Tenun Mesin.. Lipa’ So’bi’ merupakan salah satu karya hasil tenunan tangan- tangan terampil perempuan- perempuan di Bira, yang merupakan aset budaya Nusantara yang

bahwa memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengarl, Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang

Sigit Hendrawan, Valentino Adi Nugroho, 2015, Prarancangan Pabrik Fenol Dengan Dekomposisi Kumena Hidroperiksida Kapasitas 50.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia,

Isikan data-data berikut: (1) Nama/ Judul Kegiatan, misalnya nama kegiatan seperti program kegiatan fasilitasi lembaga atau pemerintah; (2) Tahun, yaitu tahun

Sedangkan dari hasil survey dan wawancara pun tertulis bahwa 80% lansia atau sebanyak 40 orang lansia mengaku membutuhkan sebuah Pusat Lansia atau Senior