BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian
4.1.1 Film Tanah Surga Katanya
Gambar 4.1 Film Tanah Surga Katanya
Film yang berjudul “Tanah Surga Katanya” merupakan film yang diedarkan di Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2012. Alur utama dari cerita di film ini adalah kisah sebuah keluarga sederhana yang mendiami suatu desa kecil di pelosok Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Film ini menggambarkan subjek dari perasaan nasionalisme seseorang yang hidup di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang banyak dengan keterbatasan antara Indonesia dan Malaysia, dan seseorang yang banyak dengan keterbatasan tersebut tetap memutuskan untuk tinggal di Negara Indonesia, meskipun pada saat itu Indonesia sangat diabaikan dalam bidang pembangunan dan ekonomi. Cerita dimulai dengan kakek Hasyim, mantan sukarelawan perseteruan Indonesia-Malaysia, pada tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tersayangnya meninggal, ia memilih untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak tunggalnya yang juga seorang pria lajang, Haris, dan dua anak Haris yang bernama
Salman dan Salina. Hidup di jalur perbatasan Indonesia-Malaysia membuat keprihatinan tersendiri, karena masih terbebani oleh keterbelakangan pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Masyarakat di perbatasan harus berjuang setengah mati untuk bertahan di kehidupan mereka, termasuk keluarga kakek Hasyim, namun kesetiaan dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara membuat kakek Hasyim tetap tinggal dan bertahan di Negara tercintanya Indonesia.
Haris anak dari kakek Hasyim, memutuskan untuk tinggal di Malaysia karena menurutnya, Malaysia jauh lebih yakin dengan masa depannya. Ia pun berencana mengajak seluruh keluarganya untuk pindah ke Malaysia, termasuk ayahnya. Astuti, seorang guru sekolah dasar yang berasal dari kota dan ditugaskan untuk mengajar di daerah tersebut. Ia mengajarkan pendidikan di sekolah yang hampir roboh karena sudah setahun tidak digunakan. Tidak lama setelah itu Dr.
Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah tersebut karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina bergembira karena kedatangan guru Astuti dan Dr. Anwar, di mana masyarakat di daerah tersebut mengenal sebagai dokter intel. Baru diketahui bahwa Hasyim sedang mengalami penyakit yang membahayakan hidupnya dan Dr. Anwar berharap agar kakek Hasyim dibawa ke pengobatan yang lebih tepat. Salman bekerja keras mendapatkan upah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada perjalanannya yang diperkirakan berjumlah 400 ringgit uang tunai yang dibutuhkan. Suatu hari ketika Salina dan ayahnya (Haris) berada di Malaysia, penyakit yang diderita kakek Hasyim kambuh. Salman pun bingung dan memanggil Dr. Anwar. Salman dan Dr.
Anwar segera membawa kakek Hasyim ke rumah sakit. Ketika dalam perjalanan bensin yang ada pada deasel perahu yang ditumpanginya habis. Ketika di pertengahan jalan tersebutlah, kakek Hasyim menghembuskan nafas terakhirnya.
4.1.2 Tim Produksi Film Tanah Surga Katanya
Director : Herwin Novianto
Producer : Bustal Nawawi
Executive Producer : Deddy Mizwar, Gatot Brajamastuti
Line Producer : Erwin Fatullah
Screenwriter : Danial Rifki
Cast : Fuad Idris sebagai kakek Hasyim
Osa Aji Santosa sebagai Salman
Tissa Biani Azzahra sebagai Salina
Ence Bagus sebagai Haris
Astri Nurdin sebagai Astuti
Ringgo Agus Rahman sebagai
Anwar
Norman Akyuwen sebagai Gani
Original Music : Thoersi Argeswara
Editor : Endah Prabowo
Art Director : Ezra Prabowo
Distributor : Citra Sinema
Sound Designer : Adtyawan Susanto
Director of photoghraphy : Anggi Frisca
Release date : 15 Agustus 2012
Duration : 90 Menit (1 Jam 30 Menit)
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia, Melayu Sambas
Penghargaan :
➢ Film Terbaik FFI 2012
➢ Sutradara Terbaik FFI 2012
➢ Penulis Cerita Asli Terbaik FFI 2012
➢ Pengarah Artistik Terbaik FFI 2012
➢ Pengarah Artistik Musik FFI 2012
➢ Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2012
4.1.3 Karakteristik Tokoh
a. Kakek Hasyim (Fuad Idris)
Gambar 4.2 Karakteristik tokoh kakek Hasyim
Mantan Pejuang Operasi Dwikora yang mengabaikan ajakan anaknya untuk pindah ke Malaysia. Dia bersikeras untuk tetap berada di tanah Indonesia, terlepas dari umpan apa yang diberikan kepadanya.
b. Salman (Osa Aji Santosa)
Gambar 4.3 Karakteristik tokoh Salman
Anak yang tegar, kuat, dan perseptif. Salman adalah cucu laki-laki dari kakek Hasyim, dia sangat senang dengan cerita kakek Hasyim ketika dia dulu berperang. Salman memiliki Jiwa Nasionalisme yang sangat tinggi dan terus bergelora. Dia bahkan menolak pergi dengan ayahnya untuk tinggal di Malaysia, dan lebih suka tinggal bersama kakeknya di Indonesia. Salman memiliki pandangan bahwa Indonesia adalah negeri surga yang memiliki banyak kekayaan alam yang seharusnya bisa dikembangkan setiap rakyatnya.
c. Tissa Biani Azzahra (Salina)
Gambar 4.4 Karakteristik tokoh Salina
Salina adalah cucu perempuan dari kakek Hasyim, Salina adalah satu- satunya siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaannya rumahnya dengan benar, yaitu menggambar bendera negara Indonesia. Ia mengaku paham bendera Indonesia karena sering mendengarkan cerita kakeknya. Adik Salman tersebut suka bermain gelembung, biasanya Salina bermain balon gelembung dengan kakanya di kebun.
Salina terpaksa harus berpisah dengan Salman dan kakeknya Hasyim, karena harus mengikuti ayahnya untuk tinggal dan menetap di Malaysia.
d. Ence Bagus (Haris)
Gambar 4.5 Karakteristik tokoh Haris
Anak dari Kakek Hasyim memutuskan tinggal, menetap dan berkewarganegaraan Malaysia. Ia merasa rutinitas sehari-hari di Malaysia lebih sejahtera daripada tinggal di Indonesia dan berencana membawa ayah dan kedua
anaknya untuk tinggal di Malaysia, namun ayah dan anaknya laki-lakinya (Salman) menolak ajakannya untuk pindah ke negara Malaysia meski di janjikan banyak hal.
a. Astri Nurdin (Astuti)
Gambar 4.6 Karakteristik tokoh bu Astuti
Astuti merupakan tenaga pengajar satu-satunya yang ada di wilayah tersebut. Bu Astuti adalah seorang pengajar yang secara tidak sengaja memutuskan untuk mengajar di mana Salman tinggal, bisa dibilang kebetulan, untuk ditunjukkan kepada Salman dan teman-temannya di kelas lima Sekolah Dasar. Bu Astuti selalu menunjukkan dan mengajarkan jiwa Nasionalisme kepada siswa-siswinya dengan tujuan agar mereka mengingat bangsa dan negara Indonesia. Karena murid-murid di wilayah tersebut sudah mulai melupakan symbol-simbol negara Indonesia, misalnya tidak mengerti seperti apa bentuk bendera Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia dan lain-lain.
f. Ringgo Agus Rahman (Dokter Anwar)
Gambar 4.7 Karakteristik tokoh dokter Anwar
Seorang dokter muda dari kota Bandung yang mencoba untuk mengabdi untuk masyarakat di perbatasan karena minimnya kesempatan untuk menjadi dokter di kota. Dokter Anwar datang ke Kalimantan untuk menggantikan seorang dokter lama yang telah meninggal. Dokter Anwar disebut sebagai dokter intel karena
kesalahpahaman seorang anak, yaitu teman Salman. Dokter Anwar pindah ke Kalimantan karena sudah banyak saingan dokter di Bandung. Dalam satu adegan, Dokter Anwar menggantikan Ibu Astuti sebagai pengajar di sekolah yang terdapat di daerah tersebut untuk satu hari. Dokter Anwar sangat terkejut mendengar lagu nasional yang dinyanyikan oleh para siswa, karena siswa menyanyikan lagu kolam susu ciptaan Koes Plus bukan lagu wajib Indonesia.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian tentang nilai karakter cinta tanah air dalam film “Tanah Surga Katanya” melalui analisis isi, dengan memperlihatkan adegan-adegan atau scene yang terdapat pada film yang ditujukan publik atau penonton yang sudah terdapat pada scene dalam film “Tanah Surga Katanya” yaitu diantaranya sebagai berikut:
4.2.1 Wujud nilai karakter cinta tanah air dalam film “Tanah Surga Katanya” untuk anak Sekolah Dasar.
Nilai-nilai karakter cinta tanah air adalah nilai karakter yang mencerminkan bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara dengan segala hal yang terkait, misalnya mencintai budaya lokal, pakaian adat, lagu nasional, lagu daerah, barang- barang buatan lokal dan lain lainnya. Adapun hasil penelitian yang peneliti lakukan adalah tentang wujud nilai karakter cinta tanah air dalam film “Tanah Surga Katanya”. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data melalui tingkah laku, interaksi dan dialog tokoh dari penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa setiap tokoh dalam film “Tanah Surga Katanya” memiliki nilai karakter cinta tanah air yang dapat diteladani oleh setiap peserta didik dan kemudian bisa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Berikut merupakan scene-scene yang penulis anggap merepresentasikan nilai karakter cinta tanah air.
4.2.1.1 Membela tanah air
Diskripsi nilai karakter cinta tanah air untuk indicator membela tanah air pada film “Tanah Surga Katanya” diperlihatkan dalam adegan atau scene sebagai berikut:
a) Kakek Hasyim semangat menceritakan perjuangan Ketika menjadi pahlawan ketika melawan Malaysia.
Gambar 4.8 Kakek Hasyim bercerita kepada Salman Sumber : Film Tanah Surga Katanya (00:02:48-00:03:41) Kutipan dialog kakek Hasyim dan Salman
Kakek Hasyim : “Ketika kakek berada di perbatasan, tiba-tiba dari sana muncullah pasukan Gurkha yang datang dari inggris membela Malaysia. Ahh, kakek dan sukarelawan menyelinaplah pula, susup sasap sembunyi-sembunyi. Para sukarelawan bertempur di perbatasan (dengan nada bernyanyi).
Tar…tar…tar…tar…tar…tar…tar…tar…tar…tar. Pasukan Gurkha tu lari tunggang langgang lintang pukang balik kampung”.
Salman : “Oh…pasukan Gurkha itu orang Inggris ke, mukanya seram- seram ya kek?”.
Kakek Hasyim : “Pasukan Gurkha tu orang India, yang mukanya tu hitam dan kumisnya tebal”.
Pada scene ini memperlihatkan kakek Hasyim yang sedang menceritakan tentang perjuangan di masa lalunya kepada Salman ketika ia berjuang di perbatasan melawan Malaysia. Kakek Hasyim menceritakannya penuh dengan semangat lebih- lebih ketika menceritakan tentang kekalahan pasukan Gurkha. Salman dengan antusiasnya mendengarkan cerita sang kakek dan selalu bertanya jika rasa ingin tahu nya muncul.
Secara tidak langsung kakek Hasyim menanamkan jiwa nasionalisme kepada Salman melalui cerita perjuangannya dulu ketika melawan penjajah.
Menanamkan jiwa nasionalisme membela tanah air yang dilakukan kakek Hasyim yaitu menceritakan kisah perjuangannya ketika dulu melawan penjajah pada masa Operasi Dwikora. Sebagai seseorang yang pernah berjuang dalam membela tanah air, tentu saja nilai karakter cinta tanah air yang dimiliki kakek Hasyim sangatlah tinggi. Dapat dilihat ketika kakek Hasyim menceritakan perjuangannya tersebut kepada Salman ia sangat bersemangat. Semangat yang ditunjukkan kakek Hasyim merupakan bangga karena telah ikut serta sebagai salah satu pembela tanah air dalam sejarah Indonesia. Maka dari itu, ia pun ingin menyalurkan semangat nasionalisme yang ia punya kepada Salman, cucunya.
4.2.1.2 Peduli terhadap nama baik bangsa dan negara
Diskripsi nilai karakter cinta tanah air untuk indicator peduli terhadap nama baik bangsa dan negara pada film “Tanah Surga Katanya” diperlihatkan dalam adegan-adegan atau scene sebagai berikut:
a) Kemarahan kakek Hasyim kepada Haris pada saat Haris berencana membawa keluarganya pindah ke Malaysia dan dengan raut muka yang marah kakek Hasyim menolak ajakan Haris.
Gambar 4.9 Haris mengajak keluarganya untuk pindah ke Malaysia Sumber : Film Tanah Surga Katanya (00:09:57 - 00:10:52) Kutipan dialog Haris mengajak keluarganya pindah ke Malaysia
Haris : “Yah, sebentar, Yah! Ada yang nak aku bicarakan.
Alhamdulillah, Yah, berdagang di Malaysia itu sangat menguntungkan. Baru ja setahun saya tinggal di sana, saya
dah punya kedai. Nah sekarang ni, saya bermaksud untuk mengajak Ayah dan anak-anak pindah ke sana”.
Kakek Hasyim : “Mengapa tak sekalian kau pindahkan kuburan emakmu dan kuburan bini kau itu ke Malaysia?” (Dengan nada ketus).
Haris : “Bukan begitu maksud saya, Yah”.
Kakek Hasyim : “Eh, Ris. Sejak tahun ’65, aku sudah berperang melawan Malaysia. Sekarang kau suruh aku nak pindah ke sana?
Tidak”.
Haris : “Sekarang ini bukan lagi tahun ’65, Yah. Semua orang bebas berdagang di mana ja”.
Kakek Hasyim : “Kalau bolehlah semua orang berdagang di mana saja, kenapa harus berdagang ke Malaysia?” (Hasyim tiba-tiba memegangi dadanya yang mendadak terasa nyeri).
Pada scene tersebut menjelaskan mengenai penolakan kakek Hasyim untuk ikut bersama Haris pindah ke Malaysia. Adegan tersebut berlatar di rumah kediaman kakek Hasyim yang sederhana. Scene ini menampilkan kakek Hasyim dan Haris yang tengah berbincang-bincang. Haris yang baru tiba dari Malaysia pun berencana mengajak ayahnya serta kedua anaknya untuk pindah ke Malaysia.
Namun, kakek Hasyim menolak ajakan untuk pindah. Ekspresi penolakan kakek Hasyim terlihat sangat kontras dengan ekspresi Haris yang terlihat santai.
Penolakan kakek Hasyim mengenai ajakan Haris yang akan pindah ke Malaysia adalah wujud kecintaan kakek Hasyim terhadap tanah airnya. Ia sangat peduli terhadap nama baik bangsa dan negara. Menurut kakek Hasyim memperjuangkan Indonesia adalah kewajiban. Perbuatan kakek Hasyim tersebut menunjukkan bahwa ia mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Sikap kakek Hasyim mencerminkan seorang pahlawan sejati Indonesia. Ia peduli terhadap nama baik bangsa dan negaranya.
b) Keterkejutan Salman ketika melihat pedagang Malaysia menggunakan bendera Indonesia (kain Merah Putih) sebagai alas atau pembungkus dagangannya.
Gambar 4.10 Salman melihat simbol negara Indonesia dibuat alas dagang Sumber : Film Tanah Surga Katanya (00:31:54 - 00:32:28)
Kutipan dialog antara Salman dengan pedagang Malaysia Salman : “Pak”.
Pedagang : “Apa?”
Salman : “Pak, itu Merah Putih!”
Pedagang : “Kutahu ini warnanya merah, ini warna putih. Yang ini kuning, ini hijau, ini warna cokelat”.
Salman : “Merah Putih itu bendera Indonesia, Pak”.
Pedagang : “Inikan kain pembungkus dagangan aku” (nada suara meninggi).
Salman : “Ini bendera pusaka!”
Pedagang : “Ini mandau pusaka kakek aku. Pergi kau!”
Pada adegan tersebut menampilkan bahwa Salman menunjukkan rasa keberatannya terhadap seorang pria pedagang yang menjadikan bendera Indonesia (kain Merah Putih) sebagai alas atau pembungkus dagangannya. Hal tersebut memiliki arti bahwa Salman peduli terhadap identitas negaranya, yaitu bendera Merah Putih. Meskipun di desa tempat ia tinggal, mereka tidak pernah lagi mengibarkan bendera Merah Putih sejak Operasi Dwikora.
Keterkejutan Salman ketika melihat bendera Merah Putih yang digunakan sebagai alas atau pembungkus dagangan oleh pria Malaysia dapat menunjukkan bahwa Salman tidak ingin nama baik bangsa dan negaranya dihina karena hal tersebut. Ia ingin sekali mengganti bendera Merah Putih tersebut dengan kain yang lain, tetapi ia tidak mempunyai uang untuk membeli kainnya. Salman sangat
bekerja keras dan semangat dalam mencari uang agar ia bisa mengganti bendera Merah Putih tersebut dengan kain yang ia beli.
4.2.1.3 Bangga menjadi bangsa Indonesia
Diskripsi nilai karakter cinta tanah air untuk indicator bangga menjadi bangsa indonesia pada film “Tanah Surga Katanya” diperlihatkan dalam adegan- adegan atau scene sebagai berikut:
a) Kakek Hasyim menyimpan lambang negara Indonesia yaitu Burung Garuda yang dipasang di dalam rumah sederhananya.
Gambar 4.11 Kakek Hasyim menyimpan lambang negara Indonesia Sumber : Film Tanah Surga Katanya (00:03:02 - 00:04:42)
Pada adegan ini memperlihatkan ketika kakek Hasyim menceritakan perjuangannya melawan penjajah kepada Salman, dan ditiang rumahnya terdapat lambang burung garuda. Sikap kakek Hasyim menunjukkan bahwa ia menghargai dan secara tidak langsung ia sangat bangga bisa menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Ia masih menyimpan lambang negara Indonesia yaitu burung garuda dan dipasang di dalam rumahnya. Perilaku tersebut termasuk nilai karakter cinta tanah air yang terdapat pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
b) Salina yang senang ketika mengerjakan PR dengan benar yaitu menggambar simbol negara Indonesia (bendera Merah Putih).
Gambar 4.12 Salina menunjukkan gambar bendera Indonesia Sumber : Film Tanah Surga Katanya (00:07:40 – 00:07:55)
Kutipan dialog Bu Astuti
Bu Astuti : “Coba keluarkan PR-nya. Tunjukkan pada ibu gambar bendera Indonesia. Sang Saka Merah Putih!”
Siswa kelas 3 : “Ini bu” (sambil menunjukkan gambarnya masing-masing).
Bu Astuti : “Ya, semua benar. Merah Putihnya semua benar. Tapi yang paling benar punya Salina ya. Merah di atas dan putihnya di bawah”.
Pada adegan tersebut memperlihatkan bahwa Salina merasa senang dan bangga ketika PR yang dikerjakannya di klaim benar oleh bu Astuti yaitu menggambar tentang simbol negara Indonesia atau bendera Indonesia yaitu bendera Merah Putih. Salina tahu dan paham simbol negara Malaysia dari kakeknya yang selalu menceritakannya tentang perjuangannya ketika masih perang dulu. Ia suka sekali ketika kakeknya menceritakan tentang negara Indonesia. Sikap Salina menunjukkan bahwa ia bangga menjadi bagian bangsa Indonesia. Sebab ia paham dan tahu bagaimana gambar dan letak warna yang sesuai pada bendera Indonesia (Merah Putih).
c) Kesediaan bu Astuti mengajarkan kepada murid-murid kelas 3 dan kelas 4 lagu kebangsaan.
Gambar 4.13 Bu Astuti mengajarkan lagu kebangsaan Indonesia Sumber : Film Tanah Surga Katanya (00:59:09 - 00:59:37) Kutipan dialog bu Astuti dan murid-murid kelas 3 dan kelas 4
Bu Astuti : “Hari ini kita akan belajar menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kelas 3 dan 4 wajib belajar lagu ini ya! Kalian semua harus hafal! Sekarang kalian catat lagu ini di buku kalian ya. Kalian juga (sambil menunjuk siswa kelas 3)”.
Scene tersebut menampilkan bu Astuti sedang mengajarkan lagu kebangsaan Indonesia kepada siswa kelas 3 dan kelas 4. Sebelumnya mereka pernah disuruh dokter Anwar menyanyikan lagu Indonesia Raya tetapi mereka malah menyanyikan lagu Kolam Susu dari Koes Plus. Setelah kurang lebih dua bulan mengajar, akhirnya bu Astuti mengajarkan lagu Indonesia Raya kepada siswa di desa tersebut. Sebelumnya bu Astuti menyuruh mereka untuk mencatatnya di buku tulis mereka masing-masing. Setelah itu bu Astuti mengajarkan lagu kepada mereka.
Sikap yang ditunjukkan bu Astuti merupakan sikap yang mampu membangkitkan nilai karakter cinta tanah air. Bu Astuti bangga bisa mengajarkan lagu kebangsaan yaitu lagu “Indonesia Raya” kepada murid di desa tersebut. Bu Astuti memiliki tujuan agar murid di desa tersebut merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia dan nantinya karakter cinta tanah air yang dimilikinya semakin meningkat.
d) Kakek Hasyim yang masih menyimpan bendera Merah Putih dengan baik dan disimpan disebuah kotak kayu yang diberlakukan seperti barang berharga.
Gambar 4.14 Kakek Hasyim masih menyimpan bendera Merah Putih Sumber : Film Tanah Surga Katanya (01:00:57- 01:01:23) Kutipan dialog kakek Hasyim dan bu Astuti
Kakek Hasyim : “Sejak Operasi Dwikora, bendera ini tak pernah lagi dikibarkan.
Nenek Salman yang menjahitnya” (Sambil membuka bendera Merah Putih).
Pada scene ini memperlihatkan bahwa karena rasa bangganya dan kecintaannya menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Kakek Hasyim masih menyimpan bendera Merah Putih yang dijahit oleh istrinya sendiri (nenek Salman)
dirumahnya. Bendera tersebut tidak pernah lagi dikibarkan di desa tersebut sejak Operasi Dwikora, karena keterbatasannya fasilitas yang ada. Terlihat pada adegan tersebut hanya kakek Hasyim lah yang mempunyai bendera Merah Putih. Sikap yang ditunjukkan kakek Hasyim merupakan jiwa nasionalisme yang tinggi. Masih menyimpan dengan baik bendera Merah Putih dan hanya sat-satunya orang yang punya bendera Indonesia. Ia bangga karena sudah menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
e) Menyambut kunjungan pejabat dengan melakukan upacara yang dilakukan oleh bu Astuti dan semua murid di sekolah desa tersebut.
Gambar 4.15 Scene Upacara Bendera
Sumber : Film Tanah Surga Katanya (01:02:22- 01:03:00)
Pada scene ini memperlihatkan bahwa betapa bangganya warga di desa tersebut ketika bendera Merah Putih dikibarkan. Sebagai penyambutan pejabat pemerintah daerah yang diperankan oleh Deddy Mizwar bu Astuti dan dokter Anwar mempersiapkan segala persembahan yang akan ditampilkan, mulai dari lagu Indonesia Raya, tarian khas daerah, dan juga puisi yang dibacakan Salman. Makna nilai karakter cinta tanah air pada adegan ini termasuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
f) Menarikan tarian adat Kalimantan Barat dan permainan musik Sampek tradisional untuk menyambut pejabat.
Gambar 4.16 Menarikan tarian dan memainkan alat musik sampek khas Kalimantan
Sumber : Film Tanah Surga Katanya (01:03:10 – 01:04:04)
Pada scene di atas memperlihatkan murid-murid menarikan tarian adat Kalimantan Barat yang diiringi permainan alat musik tradisional Kalimantan yaitu Sampek sebagai penyambutan pejabat pemerintah daerah. Murid-murid merasa bangga menarikan tarian adat Kalimantan Barat walaupun terkendala oleh properti yang tersedia, seperti contohnya tidak mengenakan kostum tari. Hal tersebut dapat menanamkan nilai karakter cinta tanah air bagi warga di desa tersebut.
Keterbatasannya fasilitas dan properti yang ada di desa tersebut tidak mampu melunturkan rasa bangga menjadi bangsa Indonesia.
g) Rasa senang dan bahagia Salman ketika mendapatkan bendera Merah Putih dari pedagang Malaysia.
Gambar 4.17 Salman membawa Bendera Merah Putih dengan bangga Sumber : Film Tanah Surga Katanya (01:12:08 – 01:14:17)
Pada scene ini memperlihatkan rasa bangga dan senangnya Salman ketika dapat menukarkan kain yang dibelinya dengan bendera Merah Putih yang pada
awal adegan digunakan sebagai alas atau pembungkus dagangan seorang pria Malaysia. Rasa bangga menjadi bangsa Indonesia sangat terlihat ketika ia berlari dengan meneriakkan “Hidup Indonesia, hidup Merah Putih, hiduplah Indonesia”
dengan lantangnya ia berteriak dan berlari pulang menuju rumahnya.
Sikap yang ditunjukkan Salman merupakan sikap bangga terhadap bangsa Indonesia, sebab ia mampu membawa pulang bendera Indonesia yang pada awal adegan digunakan sebagai alas atau pembungkus dagangan pria Malaysia. Ia bangga karena simbol penting bangsa Indonesia tidak lagi dilecehkan. Bendera merah putih merupakan simbol harga diri bangsa Indonesia. Jadi, bagi Salman ia harus melindungi simbol bangsa Indonesia dari orang-orang yang memiliki potensi menjelekkan bangsa Indonesia.
h) Pesan kakek Hasyim kepada Salman sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Gambar 4.18 Kakek Hasyim berpesan kepada Salman Sumber : Film Tanah Surga Katanya (01:23:10 – 01:23:50) Kutipan dialog kakek Hasyim dan Salman
Kakek Hasyim : “Salman Indonesia tanah surga, apapun yang terjadi pada dirimu jangan sampai kehilangan cintamu pada negeri ini.
Genggam erat-erat cita-citamu. Katakana kepada dunia dengan bangga Kami Bangsa Indonesia!”.
Pada scene ini memperlihatkan ketika kakek Hasyim sedang dibawa ke tempat berobat dan dipertengahan jalan kakek Hasyim memberikan pesan kepada Salman tentang apapun yang terjadi pada Salman, tetaplah mencintai negeri sendiri.
Adegan tersebut diselingi dengan Haris yang sedang menonton pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Malaysia. Ketika Malaysia mencetak gol, Haris dengan
bangganya ikut berteriak. Setalah berpesan hal tersebut kepada Salman, kakek Hasyim menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanan menuju tempat berobat (rumah sakit). Dapat dilihat bahwa rasa bangganya kakek Hasyim menjadi bangsa Indonesia ketika ia akan menghembuskan nafas terakhirpun ia masih memegang teguh mencintai Indonesia dan memberi pesan kepada Salman agar tetap mencintai Indonesia walaupun dalam keadaan apapun.
4.2.1.4 Mau hidup dimanapun di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Diskripsi nilai karakter cinta tanah air untuk indicator membela tanah air pada film “Tanah Surga Katanya” diperlihatkan dalam adegan atau scene sebagai berikut:
a) Kakek Hasyim menolak ajakan Haris pindah ke Malaysia
Gambar 4.19 Perselisihan antara Haris dan Kakek Hasyim Sumber : Film Tanah Surga Katanya (00:11:58 - 00:12:29) Kutipan dialog antara Haris dan Kakek Hasyim
Haris : “Malaysia itu negeri yang makmur, Yah”.
Kakek Hasyim : “Negeri kita lebih makmur, Haris”.
Haris : “Jakarta yang makmur, bukan di sini. Kita ini di pelosok Kalimantan, siapa yang peduli?”
Kakek Hasyim : “Haris, mengatur negeri ini tidaklah mudah, tidak semudah membalik telapak tangan, tahu kau? (Nada suara meninggi)”.
Haris : “Tapi apa yang Ayah harapkan dari pemerintah? Mereka tidak pernah memberikan apa-apa untuk Ayah yang pernah berjuang di perbatasan”.
Kakek Hasyim : “Aku mengabdi bukan untuk pemerintah, tapi untuk negeri ini, bangsaku sendiri (nada bicara meninggi)”.
Scene tersebut menunjukkan adegan kakek Haris dan Hasyim yang membandingkan kemakmuran di antara Malaysia dan Indonesia. Haris memiliki pandangan yang menyedihkan tentang nasib ayahnya, yang merupakan seorang pejuang sebelumnya namun tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah.
Inilah alasan Haris mengajak keluarganya untuk pindah ke Malaysia dengan keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada menetap di pelosok Kalimantan yang tidak mendapat perhatian sama sekali. Namun, kakek Hasyim tetap tidak mau untuk pergi ke Malaysia meskipun kenyataan bahwa kehidupan di sana lebih baik daripada kehidupan di kota mereka yang sangat terbatas.
Makna dari adegan tersebut memiliki arti tentang pengabdian terhadap negara tanpa mengharap imbalan. Walaupun banyak hal yang menjajikan di negara tetangga, kakek Hasyim tidak goyah akan kecintaanya terhadap Indonesia. Kakek Hasyim memilih bertahan di Indonesia daripada harus pindah ke Malaysia yang dulunya adalah musuh kakek Hasyim dalam masa perjuangan dulu. Sikap kakek Hasyim menunjukkan nilai nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator mau hidup dimanapun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.2.2 Penerapan Nilai Karakter Cinta Tanah Air dalam Film Tanah Surga Katanya Sebagai Pendidikan Anak Sekolah Dasar
Pendidikan karakter cinta tanah air sudah seharusnya diterapkan sejak usia dini sebagai cara untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme peserta didik.
Nasionalisme adalah luapan perasaan cinta dan bangga terhadap bangsa dan negaranya. Bangsa yang besar dibangun dari jiwa nasionalisme yang ditanamkan pada diri bangsanya. Oleh sebab itu, jiwa nasionalisme merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap bangsa di tiap negaranya.
Generasi muda saat ini merupakan warisan penting bagi setiap negaranya karena generasi mudalah yang nantinya akan menjadi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Dengan begitu, generasi muda sekarang harus dibekali jiwa nasionalisme yang kuat. Generasi muda sekarang memerlukan adanya penerapan
karakter cinta tanah air. Penerapan karakter cinta tanah air perlu ditekankan dilingkungan Sekolah Dasar untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme yang ada pada diri peserta didik, karena seiring perkembangan zaman jiwa nasionalisme yang terdapat pada peserta didik mulai pudar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, bahwa dari dalam film
“Tanah Surga Katanya” terdapat nilai karakter cinta tanah air yang dapat diterapkan pada peserta didik. Penerapan nilai karakter cinta tanah air dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang diantaranya yaitu:
a. Mengingatkan
Salah satu cara agar menumbuhkan dan menerapkan karakter cinta tanah air yaitu dengan mengingatkan, yang mana sebagai pendidik tidak henti-hentinya mengingatkan kepada peserta didik betapa pentingnya nilai karakter cinta tanah air yang dimiliki. Penerapan nilai karakter cinta tanah air dengan metode mengingatkan yaitu dengan cara menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang ada di sekolah. Seperti halnya:
1) mengingatkan peserta didik untuk selalu menghargai perbedaan agama, suku, budaya atau yang lainnya. Dengan harapan agar peserta didik nantinya bisa menjalankan apa yang sudah diajarkan oleh pendidik, sehingga tidak muncul rasa rasisme.
2) Mengingatkan jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan nasional, dengan cara menyelipkan cerita-cerita perjuangan para pahlawan pada saat pembelajaran dan dikaitkan dengan materi yang sesuai dengan nilai karakter cinta tanah air.
3) Mengajarkan peserta didik untuk menjaga dan merawat lingkungan yang ada disekitarnya, dengan membiasakan menjaga dan merawat lingkungan disekitarnya maka membuat peserta didik akan tumbuh jiwa nasionalisme karakter cinta tanah air kepada lingkungan sekitarnya yang mana hal tersebut akan memudahkan pendidik untuk menerapkan dan membentuk nilai karakter cinta tanah air.
4) Membiasakan peserta didik mengamalkan butir-butir isi dari Pancasila. Karena dengan mengamalkan butir-butir Pancasila sama halnya dengan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya.
5) Menceritakan sejarah kemerdekaan negara Indonesia, sejarah terbentuknya negara Indonesia, maupun sejarah lahirnya Pancasila.
6) Melakukan kegiatan-kegiatan yang menggambarkan bagaimana perjuangan para pahlawan ketika pada masa penjajahan dan peperangan merebut kemerdekaan.
7) Memberikan tontonan kepada peserta didik film yang bernafaskan nasionalisme seperti contohnya film “Tanah Surga Katanya” dan masih banyak lagi.
b. Memberikan contoh
Selain dengan cara mengingatkan, pendidik juga dapat menerapkan nilai karakter cinta tanah air melalui metode memberi contoh. Setiap perbuatan maupun perilaku yang dilakukan pendidik akan selalu ditirukan oleh peserta didik, karena peserta didik menganggap pendidik adalah teladan yang baik bagi mereka. Dalam kehidupan sehari-harinya pendidik selalu memberikan contoh untuk peserta didik mengenai bagaimana nilai karakter cinta tanah air yang dapat dilakukan di lingkungan sekitarnya. Seperti halnya sebagai berikut:
1) Memberikan contoh berperilaku disiplin dan menghayati terhadap perjuangan bangsa pada saat pelaksaan upacara bendera. Ketika pelaksanaan upacara bendera pengajar bisa memberikan contoh bagaimana cara bersikap dalam mengikuti upacara bendera.
Kemudian bagaimana menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” serta melafalkan Pancasila dengan baik dan benar.
2) Memberikan contoh cara menghargai bangsa dan negara Indonesia.
Peserta didik dapat diberikan contoh nyata bagaimana cara menghargai bangsa, seperti halnya menghargai siapapun pemimpin yang menjabat, menghargai seluruh kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa, dan lain sebagainya. Bisa juga melalui lingkungan
sekitarnya. Salah satu contohnya yaitu menghargai bangsa dilingkungan keluarga dengan menempelkan gambar pahlawan nasional di rumahnya atau menceritakan sejarah bangsa kepada peserta didik agar peserta didik semakin mencintai tanah air mereka.
3) Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” maupun lagu nasional lainnya sebelum memulai pembelajaran.
4) Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar atau bisa juga menggunakan Bahasa daerah saat berbicara.
c. Memberi motivasi
Pendidik tidak henti-hentinya memberikan dorongan atau motivasi kepada peserta didik yang berkaitan dengan jiwa nasionalisme nilai karakter cinta tanah air, dengan harapan agar nilai karakter cinta tanah air peserta didik semakin melekat pada diri mereka. Pendidik berharap karakter cinta tanah air pada peserta didik tidak pernah luntur dan akan bertambah di setiap harinya. Pendidik tidak akan berhenti memberikan motivasi-motivasi kepada peserta didik agar selalu mencintai tanah air dimana tempat dia tinggsal dan mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Sungguh tidak bisa dipungkiri semangat pendidik dimanapun keberadaannya, ia selalu menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didiknya, karena pendidik adalah figure yang sangat dihormati oleh pesera didiknya. Apa yang dilakukan pendidik juga pasti akan ditirukan dan apa yang diperintahkan akan segera dilaksanakan oleh peserta didiknya.
Pendidik juga memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkarya dalam mengekspresikan rasa kecintaannya terhadap tanah air. Peserta didik selalu menegaskan kepada peserta didik untuk selalu menghormati dan memiliki rasa toleransi kepada sesama teman maupun sesama orang lain agar persatuan Indonesia tetap terjaga. Semangat pendidik untuk tetap meningkatkan jiwa nasionalisme atau rasa cinta
terhadap tanah air akan menjadi semangat tersendiri bagi para peserta didik untuk semakin mencintai tanah air mereka.
Setelah dilakukan penerapan nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik, dapat dilihat bahwa nilai karakter cinta tanah air yang ada pada diri mereka semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan peserta didik yang semakin harinya memberi kemajuan seperti halnya menjaga dan merawat lingkungan yang ada disekitarnya tanpa perlu diingatkan kembali oleh pendidik.
Peserta didik juga sadar dan paham bahwa menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya adalah bentuk kewajiban semua warga di sekolah sama halnya menjaga dan merawat tanah air yang dimana semua itu harus dilakukan oleh warga masyarakat yang tinggal di dalamnya. Selain itu, peserta didik juga sudah paham bagaimana cara menghindar dari perbuatan yang merugikan dirinya sendiri, orang lain dan juga negaranya, memperhatikan kepentingan sesama, bangsa dan negara dan juga rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada penelitian berupa scene yang terdapat pada film “Tanah Surga Katanya”, dengan mencari data mengenai nilai karakter cinta tanah air dan penerapan nilai karakter cinta tanah air melalui film “Tanah Surga Katanya, maka diambil kesimpulan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1) Wujud nilai karakter cinta tanah air yang terdapat pada film “Tanah Surga Katanya” adalah:
a. Membela tanah air
b. Peduli terhadap nama bangsa dan negara c. Bangga menjadi bangsa Indonesia
d. Mau hidup dimanapun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2) Penerapan nilai karakter cinta tanah air dalam film “Tanah Surga Katanya”
sebagai pendidikan anak Sekolah Dasar adalah dengan menerapkan beberapa metode yaitu:
a. Mengingatkan, yaitu dengan cara menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang ada di sekolah.
b. Memberikan contoh, dengan memberikan contoh melalui perbuatan atau perilaku nilai karakter cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.
c. Memberi motivasi, dengan memberi motivasi rasa cinta tanah air yang ada didiri peserta didik akan menjadi meningkat dan akan semakin mencintai tanah airnya sendiri.
5.2 Saran
Dalam penelitian, peneliti berharap penelitian yang dilakukan akan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, lembaga pendidikan serta berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah disajikan dalam penelitian ini, terdapat saran yang akan peneliti ajukan. Beberapa saran yang akan peneliti ajukan adalah sebagai berikut:
1) Bagi Guru
Diharapkan banyak memberikan contoh wujud dan penerapan nilai karakter cinta tanah air, agar peserta didik semakin mencintai tanah air dan budaya bangsa Indonesia.
2) Bagi Orang Tua
Diharapkan lebih memperhatikan peserta didik dalam memberikan tontonan. Orang tua perlu mendampingi putra-putrinya serta membimbing mana saja film yang patut ditonton dan mana yang tidak patut dipertontonkan. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa film merupakan tayangan yang mudah mempengaruhi karakter peserta didik.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan tambahan referensi mengenai nilai karakter cinta tanah air, yang mungkin juga akan ditampilkan pada film-film lainnya.
4) Bagi Peserta Didik
Diharapkan semakin meningkatnya nilai karakter cinta tanah air pada diri peserta didik.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Jadwal Kegiatan Bulan
Mart22 Aprl22 Mei22 Juni22 Juli22 Agst22 Sept22
Persiapan 1. Pengajuan judul
penelitian 2. Observasi
3. Penyusunan proposal penelitian
4. Penyusunan instrument penelitian
5. Seminar proposal 6. Mengurus perizinan
Pelaksanaan Penelitian 1. Observasi,
Dokumentasi, Analisis Isi
Laporan Penelitian 1. Penyusunan laporan 2. Penyusunan hasil
penelitian 3. Siding skripsi
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Peneliti
Lampiran 2. Tokoh Dalam Film “Tanah Surga Katanya”
No. Nama Profil
1. Fuad Idris
Berperan sebagai Hasyim (Kakek Salman, Ayah dari Haris)
2. Osa Aji Santoso
Berperan sebagai Salman (Anak laki-laki dari Haris, Putra Hasyim)
3. Tissa Biani Azzahra
Berperan sebagai Salina (Adik Salman, Puteri Haris)
4. Ence Bagus
Berperan sebagai Haris (Ayah dari Salman)
5. Astri Nurdin
Berperan sebagai Astuti (Guru didaerah tersebut) 6. Ringgo Agus
Rahman
Berperan sebagai Dr. Anwar (Doktor yang baru saja di tugaskan di desa tersebut)
7. Norman Akyuwen
Berperan sebagai Gani (Kepala Dusun) Tabel 3. Tokoh Dalam Film
Lampiran 3. Kisi-Kisi Lembar Observasi
Lokasi Observasi : Desa Wonorejo Rt. 04 Rw. 01, Kec. Jepara Kab. Jepara Hari/Tanggal : Rabu, 10 Agustus 2022
Variabel Indikator Keterangan
Nasionalisme Peduli terhadap nama baik bangsa dan negara
a. Saling menghormati
dan tidak
menjelekkan satu sama lain.
b. Mencintai dan memakai produk dalam negeri.
c. Selalu berperilaku adil kepada seluruh orang untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Merasa bangga sebagai orang bertanah air Indonesia
a. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
b. Mencintai.
kebudayaan Indonesia.
Membela tanah air Membantu mewujudkan
ketertiban dan
ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.
Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Observasi
Lampiran 3. Lembar Observasi
Lokasi Observasi : Desa Wonorejo Rt. 04 Rw. 01, Kec. Jepara Kab. Jepara Hari/Tanggal : Rabu, 10 Agustus 2022
No. Aspek yang Diamati Terlihat
Keterangan Ya Tidak
1. Menonton film “Tanah Surga Katanya”
✓ Peneliti menonton film
“Tanah Surga Katanya”.
2. Mengamati, mendengarkan setiap perbuatan dan perkataan dalam setiap adegan.
✓ Peneliti mengamati, mendengarkan setiap perbuatan dan perkataan yang terdapat pada setiap adegan.
3. Menentukan unsur naratif yang terdapat dalam film.
✓ Peneliti menentukan dan memahami unsur naratif yang terdapat pada film dan mengaitkan dengan indikator cinta tanah air sehingga dapat melihat wujud nilai karakter cinta tanah air yang ada di film tersebut.
4. Observasi aktivitas peserta didik.
✓ Setelah melihat
tayangan film, peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas belajar peserta didik dan juga bagaimana cara guru menerapkan nilai
karakter cinta tanah air yang terdapat pada film.
5. Merangkum hasil dari pengamatan yang telah dilakukan.
✓ Peneliti merangkum hasil observasi dan analisis isi yang sudah peneliti dapatkan.
6. Mengklasifikasi hasil rangkuman dengan menggunakan teori-teori yang telah diidentifikasi.
✓ Peneliti memilah hasil rangkuman dengan menggunakan teori- teori yang lebih akurat dan terpercaya.
Tabel 4. Lembar Observasi
Jepara, 10 Agustus 2022 Peneliti
Rosfida Ariana Widyaningrum NIM. 201833072
Lampiran 4. Kartu Data
ANALISIS NILAI NASIONALISME No. Data: 01
Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan tentang kakek Hasyim yang sedang bercerita kepada cucunya yaitu Salman. Kakek Hasyim yang latar belakangnya dulu adalah pejuang Operasi Dwikora menceritakan pengalaman-pengalamannya ketika berperang melawan Malaysia.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa kakek Hasyim sedang menanamkan jiwa nasionalisme nilai karakter cinta tanah air yang masuk pada indikator membela tanah air.
No. Data: 02 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika Haris mengajak kakek Hasyim dan keluarganya untuk pindah ke Malaysia tetapi Kakek Hasyim menolaknya karena menurutnya walaupun Indonesia tidak makmur dan sejahtera seperti negara Malaysia tetapi Indonesia memiliki banyak kekayaan yang beragam.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa kakek Hasyim sangat peduli dan menjaga nama baik negara. Ia menolak ajakan anaknya untuk berpindah kewarganegaraan Malaysia walaupun dijanjikan banyak hal.
No. Data: 03 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika Salman pergi ke pasar dan menemukan bendera Merah Putih digunakan sebagai alas atau pembungkus dagangan oleh pria pedagang Malaysia.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa Salam terkejud ketika bendera negaranya dijadikan alas atau pembungkus dagangan. Sifat salman menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator peduli dan menjaga nama baik negara.
No. Data: 04 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan kakek Hasyim yang masih menyimpan lambang negara Indonesia yaitu Burung Garuda yang terletak pada tiang rumahnya.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa kakek Hasyim bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Ia masih menyimpan lambang negara Indonesia. Dapat dilihat bahwa kakek Hasyim menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 05 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan Salina yang merasa senang ketika PR- nya benar. PR yang dibuat yaitu menggambar simbol negara Indonesia bendera Merah Putih. Dari banyaknya murid yang ada di kelasnya hanya Salina yang benar menggambar bendera Merah Putih.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa Salina sangat senang dan bangga ketika menggambar bendera Merah Putih dengan benar. Sikap Salina menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 06 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika bu Astuti menuliskan dan mengajarkan lagu Indonesia Raya. Selama hampir 2 bulan berada di desa tersebut, bu Astuti belum pernah mengajarkan lagu Indonesia Raya. Bu Astuti mengajarkan lagu “Indonesia Raya” karena murid-murid di desa tersebut pernah diminta untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya tetapi mereka tidak bisa menyanyikannya, malah mereka menyanyikan lagu “Kolam Susu” ciptaan Koes Plus.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa bu Astuti sangat antusias ketika mengajarkan lagu “Indonesia Raya” kepada murid di desa tersebut. Sikap bu Astuti menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 07 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika bu Astuti mencari bendera Merah Putih tetapi tidak ada yang memikinya kecuali kakek Hasyim. Kakek Hasyim menyimpan bendera Merah Putih yang dijahit oleh istrinya. Ia berkata bahwa bendera Merah Putih tidak pernah dikibarkan Kembali di desa tersebut setelah Operasi Dwikora, dikarenakan tidak ada tiang bendera di desa mereka.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa kakek Hasyim sangat bangga ketika memperlihatkan bendera Merah Putih yang ia simpan dirumahnya. Sikap kakek Hasyim menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 08 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika semua warga di desa tersebut melakukan upacara bendera guna menyambut pejabat daerah. Warga sangat senang dan antusias ketika murid-murid mengibarkan bendera Merah Putih yang diiringi lagu “Indonesia Raya”. Dengan bantuan alat seadanya mereka mengibarkan bendera Indonesia.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa warga desa tersebut sangat bangga dan senang ketika bendera merah putih dikibarkan, karena sebelumnya tidak pernah bisa mengibarkan bendera Merah Putih. Sikap warga menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 09 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika murid-murid menarikan tarian khas Kalimantan Barat yang diiringi dengan permainan alat musik tradisional Kalimantan yaitu Sampek.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa walaupun properti yang digunakan sangat terbatas, mereka tetap menarikan tarian tersebut dengan bangga dan sebaik mungkin. Sikap tersebut menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 010 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika Salman dengan bangganya membawa bendera Merah Putih yang baru saja ia tukarkan ke pedagang Malaysia dengan kain yang ia beli.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa rasa bangga Salman ketika bisa menukarkan bendera Merah Putih dengan kain yang ia beli kepada pedagang Malaysia yang sebelumnya menjadikan bendera Merah Putih sebagai alas atau pembungkus dagangannya. Sikap Salman menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 011 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika sebelum kakek Hasyim menghembuskan nafas terakhirnya, ia memberikan pesan kepada Salman
“Apapun yang terjadi, jangan sampai hilang rasa cintamu kepada negeri ini (Indonesia)”.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat jiwa nasionalisme cinta tanah air kakek Hasyim tidak luntur sedikitpun sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Jiwa nasionalisme cinta tanah air kakek Hasyim tersebut masuk pada indikator bangga menjadi bangsa Indonesia.
No. Data: 12 Adegan/Scene:
Analisis: Pada adegan ini memperlihatkan ketika kakek Hasyim yang menghindar dari Haris yang mengajak pindah ke Malaysia, tetapi kakek Hasyim menunjukkan betapa Makmur dan kayanya negeri Indonesia ini.
Simpulan: Dari adegan tersebut dapat dilihat bahwa kakek Hasyim sangatlah cinta dengan Indonesia. Sikap kakek Hasyim menunjukkan jiwa nasionalisme cinta tanah air yang masuk pada indikator mau hidup dimanapun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tabel 5. Kartu Data