• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) 1"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

, I

l I . I

D E P ART E ~I E N P E K E R J A A N U ~1 U ~I f

DIREKTORAT JEN DERALPENGAIRAN

PRO\'EK L'<'DUK PENGE..\mA.'IGA.'f Wll.AYAH St:'NGAI WAY SEPUTill S£l<A..'\1l't1r'G PROYEK PE..'\Gt~mA.'IGA.'f DA.'i KONS£RVASI Sl"MB£R A.IR WAY SEPUTIH SEKA..'\lPL'":'iG Jl Gatot Subroto No. S7 TDp. (0721) 481936 BANDAR LAMPU:'iC • 35211

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

1

1 I I .I'

PEMBANGUNAN BENDUNG KARET WAY PEDADA

DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Tahun Anggaran 1996/1997

PT. BUDHI CAKRA KONSULTAN

KANTOR PUS AT : n. Yupiter No. 15 (E.II/98) Margahayu Raya

Tilp. (022) 762350 Fa'<. (022) 762038 · 435183, Bandung -40286

PER W AK.ILA1'l' : JI. Ors. Warsito No. 66 Tilp. (0721) 483~70 - 484905

Fax. (0721) 483870, Bandar Lampung-3521 l 1 l1 ·

. .

t

(2)

[ ]

DEPARTElVIEN PEK ERJAAN f ~lRISlP

D IRE KT 0 RAT JEN DER ALP E

1'

cf1 f R AN

PROYEK INDUK PENGEJ\IBA."!'.IGAN WU.AYAH SUNGAI WAY SEPu - UKAMPUNG PROYEK PENGEJ\IBANGAN DAN KONSERV ASI SUMBER AIR WAY SEPUTIH - SEKAMPUNG JL Gatot Subroto No. 57 TDp. (0721) 481936 BANDAR LAMPUNG- 35211

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

PEMBANGUNAN BENDUNG KARET WAY PEDADA

DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Tahun Anggaran 1996/1997

PT. BUDHI CAKRA KONSULTAN

KANTOR PUSAT: JI. YupiterNo. 15 (E.11/98) Margahayu Raya

Tilp. (022) 762350 Fa.'<. (022) 762038 -435183, Bandung -40286

PERW AKILAN : JI. Drs. Warsito No. 66 Tilp. (0721) 483870 -484905 Fax. (0721) 483870, Bandar Larnpung - 35211

I

(3)

/

,...,.

..

_

-._... -

- -~-: - -

- -

•~-;:_- - - ~o

-=-- - - - .

----

'

..

,

...

AMDAL

(4)

KATA PENGANTAR

Dokumcn Rcncana Pcngclolaan Lingkungan (RKL) ini mcrupakan rckomcndasi dari hasil Sludi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dari kcgialan Pcmbangunan Dcndung Karct Way Pcdada di Kccamalan Mcnggala, Kabupalcn Lampung Utara Propinsi Lampung, lcrhadap dampalc 11cgal1j1 penling yang dipcrkirakan akan timbul akibat a<lanya kcgialan proyck Lcrscbul yang pcrlu dikclola dcngan baik agar pcmbangunan yang dilaksanakan tcrscbut tidak mcngganggu clan mcrnsak lingkungan.

Dokumcn RKL ini tcrkail dcngan dokumcn lU)L yang dibuat lcrpisah, dan mcrupakan b:igian clari. dokumcn Analisis I\ifcngcnai Dampak Lingkungan (AtvIDAL) kcgiatan Pcmbangunan Bcnclung Karel Way Pcdada.

Kcpatla scmua pihak yang tclah lurut mcmbanlu pcnyclcsaian dokumcn 1ru kami mcngucapkan banyak tcrima kasih.

Pcmimpin Proyck Pcngcmbangan dan Konsc1vasi Sumbcr Air

Scputih - Sckampung

L

(5)

DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR DAFTAR ISi

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I

1.1.

1.2.

1.3.

BAB II 2.1.

2.2.

2.3.

2.4.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tujuan Kegunaan RKL

Rona Lingkungan Yang Perlu diperhatikan RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Jenis Dampak Penting Yang Dikelola

Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra-konstruksi Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Konstruksi DAFTAR PUSTAKA

LAMP IRAN

II

I - 1 I - 1 I - 2 I-3 II - 1 II - 1 II - 2 II -4 II - 8

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks Identifikasi Dampak L - 2 Tabel 2. Matriks Identifikasi dan Prakiraan Dampak L - 3 Tabel 3. Kriteria Kepentingan Dampak L - 4 Tabel 4. Tabel Rencana Pengelolaan Lingkungan L - 5

DAFTAR GAMBAR

1. Peta Lokasi Proyek (Gb. 1) 2. Peta Batas Wilayah Studi (Gb.2)

3. Peta Lokasi Pengelolaan Lingkungan (Gb. 3)

l1I

I - la L- 1 L-6

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Masalah kebutuhan akan air bersih bagi warga transmigran didaerah dataran Rawa Pitu (Pidada - Tulang Bawang) yang telah bermukim sebanyak 41.000 KK merupakan masalah utama kehidupan manusia. Interusi air laut yang telah masuk jauh kedaratan mengakibatkan sulitnya mendapatkan air bersih dari air tanah, terutama pada musim kemarau. Wabah penyakit diare dan muntaber sering melanda daerah sekitar rawa Way Pedada, yang meliputi Rawa Jitu (Mesuji - Tulang Bawang), Rawa Pitu (Pidada - Tulang Bawang) maupun daerah rawa pantai yang dimanfaatkan untuk budidaya tambak udang yang dikelola PT. Dipasena dan PT. Bratasena.

Untuk mengatasi masalah kebutuhan air bersih ini, Direktorat Jenderal Pengairan melalui Proyek Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Way Seputih Sekampung bermaksud akan membangun suatu konstruksi bendung karet di Way Pedada yang dapat menampung air way Pedada sebanyak ± 82,45 juta m3 untuk dapat dimanfaatkan masyarakat setempat khususnya pada musim kemarau untuk keperluan air baku air minum, rumah tangga dan industri kecil disekitamya, disamping untuk air irigasi seluas 12.270 ha.

Mengingat bahwa pembangunan konstruksi bendung karet ini akan merubah bentang alam yang cukup luas, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, rencana kegiatan pembangunan bendung karet Way Pedada ini perlu dilengkapi dengan studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) ini merupakan rekomendasi dari studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) tentang Rencana Pengelolaan dampak penting yang timbul akibat pembangunan bendung karet Way Pedada, sedangkan bagaimana Rencana Pemantauannya dituangkan dalam Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL ), merupkan satu kesatuan dengan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang tidak dapat dipisahkan.

RKL Pembangunan Bendung Kan:t Way Pcdada I -

(8)

1.2. TUJUAN KEGUNAAN RKL

1.2.1. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Pembangunan Bendung Karet Way Pedada, antara laian:

a. Merumuskan langkah-langkah pencegahan, pengendalian dann penanggulangan dampak penting negatip akibat pelaksanaan pekerjaan dan pengoperasian bendung karet Way Pedada.

b. Merumuskan pola penanganan untuk meningkatkan manfaat dari pembangunan bendung karet Way Pedada.

I

c. Memberi petunjuk kepada instansi yang terkait tentang lingkup tugas, tanggung jawab dan pembiayaan pengelolaan lingkungan sehubungan dengan pelaksanaan pengoperasian bendung karet Way Pedada tersebut.

1.2.2. Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Rencana Penngelolaan Lingkungan merupakan arahan pelaksanaan pengelolaan lingkungan bagi pemrakarsa dan pihak lain yang terkait dengan kegiatan pembangunan .bendung karet Way Pedada beserta bangunan pelengkapnya pada setiap tahapan pelaksanaan, yaitu tahap pra-konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Dengan demikian dampak negatip yang diperkirakan timbul dapat ditekan seminim mungkin dan memanfaatkan dampak positip seoptimal mungkin.

Bagi dinas/instansi terkait sehubungan dengan pembangunan bendung karet Way Pedada foi, maka Rencana Pengelolaan Lingkungan ini berguna sebagi bahan perimbangan untuk mengambil keputusan dan sebagai bahan telaah serta dasar pemantauan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas lingkkungan. Berkaitan dengan program pembangunan daerah, maka Rencana Pengelolaan Lingkungan dapat membantu pemerintah daerah setempat dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.

RKL Pembangurum Bendung Karet Way Pedada I - 2

(9)

1.3. RONA LINGKUNGAN YANG PERLU DIPERHATIKAN 1.3.1. Rona Lingkungan Yang sensitip

Berdasarkan hasil dari studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), terdapat beberapa kondisi rona lingkungan yang sensitip terhadap perubahan lingkungan akibat adanya kegiatan proyek.

a. Komponen Geofisik-kimia

Komponen Geofisik-kimia yang sensitif adalah : (i). Kondisi geo/ogi yang lemah ( daya dukung tanah yang rendah) pada rencana pondasi bendung maupun tanggul banjir yang dapat mengakibatkan penurunan (settlement) dari bangunan (rawan penurunan). (ii). Rendahnya kua/itas air (sifat fisik dan kimia air) Way Pedada, dimana pH air waduk berkisar antara 5,56 - 5,70 cukup rendah sehingga tidak produktip untuk berkembang-biaknya ikan dan beberapa unsur logam masih cukup tinggi diatas baku mutu lingkungan bagi peruntukan air baku air minum (Gol.B) maupun bagi peruntukan air pertanian/irigasi (Gol. D), sesuai PP.

No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air. Unsur Kimia yang masih cukup tinggi konsentrasinya adalah tembaga (Cu), Cadmium (Cd) dan timbal/timah hitam (Pb), sehingga pada proses pengolahan air baku perlu mendapatkan perhatian khusus. (iii). Rawan kerusakan pada tebing kiri /bantaran kiri sungai bagian hilir, sehingga perlu dikonservasi dengan tanaman pelindung (hutan reparian) sebagai buffer zone.

b. Komponen Biologi

Komponen biologi yang sensitif adalah flora aquatiklgulma air (jenis bakung) yang cukup banyak pada perairan sekitar pertemuan Way Bujuk dan Way Pedada. Dikhawatirkan apabila luas permukaan air bertambah, pembiakan gulma air ini akan bertambah cepat yang dapat mengakibatkan menurunnya fungsi waduk serta dapat mengganggu laliu lintas air bagi masyarakat setempat.

c. Komponen Sosial

Komponen sosial ekonomi khususnya yang tergolong sensitif adalah : (i). Kecocokan lahan (land suitability) untuk pertanian pada lokasi baru untuk pemindahan penduduk yang terkena genangan, yang akan dapat mengurangi akses masyarakat petani terhadap sumber daya tanah dan pendapatan masyarakat petani. (ii). Rawannya epidemik (penyakit

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada I- 3

(10)

menular) terutama terhadap diare dan muntaber pada musim kemarau, sehingga pembuatan sistem sanitasi yang memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat serta penyediaan air minum yang higienis bagi tenaga kerja selama pelaksanaan proyek perlu mendapatkan perhatian khusus.

1.3.2. Lokasi Rencana Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan dilaksanakan pada lokasi yang terkena dampak kegiatan pada tapak proyek, meliputi :

a. Geofisik-kimia

Sesuai dengan rona lingkungan yang sensitip untuk komponen Geofisik- kimia, maka lokasi pengelolaan lingkungan yang harus dilaksanakan adalah:

(i). pada /okasi rencana pondasi bendung karet dan rencana pondasi tanggul banjir, untuk sub-komponen fisiografi khususnya pada aspek geologi dengan syaran agar kedalaman rencana pondasi tiang pancang bendung agar ditinjau kembali hingga mencapai lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya serta kedap air~ Demikian pula untuk rencana pondasi tanggul banjir sepanjang ± 2 km. Hal ini merupakan masa/ah engineering yang perlu ditangani secara hati-hati, khususnya dalam menginterpretasi basil penyelidikan geoteknik pada kedua lokasi

terse but. ·

(ii). pada air waduk Way Pedada yang akan dimanfaatkan nantinya untuk air baku air minum, air irigasi serta budidaya perikanan darat, untuk kualitas air waduk (fisik dan kimia air) dimana pH air masih cukup rendah untuk produktifitas ikan dan kandungan logam (Pb, Cd dan Cu) yang masih cukup tinggi diatas baku mutu yang diizinkan untuk air GolB.

(iii). pada lokasi bantaran kiri sungai dihilir rencana bendung, untuk proteksi tebing dan desa sekitamya terhadap banjir dengan konservasi lahan.

b. Biologi

Pengelolaan lingkungan terhadap kemungkinan berkembang biaknya gulma air (bakung) pada waduk Way Pedada dapat dilaksanakan khusus pada /okasi pertemuan antara Way Bujuk dengan Way Pedada serta permukaan waduk Way Pedada secara keseluruhan.

RKL PembangWIAn Bendung Karet Way Pedada I - 4

(11)

c. Sosial

Pengelolaan lingkungan terhadap komponen sosial ini meliputi antara lain:

(i). pada lokasi sekitar rencana per/uasan areal irigasi di Rawa Pitu

4.000 ha) serta pemindahan penduduk 128 KK pada rencana daerah genangan waduk yang meliputi 14 desa (perlu koordinasi dengan Dinas Transmigrasi Propinsi Lampung).

(ii). pada lokasi base camp disekitar kegiatan bendung karet maupun pada lokasi rencana tanggu/ banjir, untuk komponen kesehatan masyarakat dengan memfasilitasi dengan sistem sanitasi yang baik (MCK) maupun penyediaan air minum untuk para pekerja selama pelaksanaan, untuk menghindari timbulnya wabah penyakit diare maupun muntaber khususnya pada musim kemarau.

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada I - 5

(12)

BAB II

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

2.1. JENIS DAMPAK PENTING YANG DIKELOLA

Sesuai dengan arahan penanganan dampak penting yang diuraikan dalam laporan Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan Bendung Karet Way Pedada, maka jenis dampak penting yang timbul dan perlu dikelola pada masing-masing tahapan pelaksanaan adalah sebagai berikut :

2.1.1. Tabap Pra-konstruksi

Dampak penting yang timbul pada tahap ini yang disebabkan oleh kegiatan pemindahan penduduk, adalah :

Keresahan dan kekhawatiran sosial masyarakat terhadap lokasi pemukiman baru yang kemungkinan kondisi lahannya lebih jelek dari kondisi lahan semula, yang dapat berpengaruh terhadap penurunan pendapatan I sosial ekonomi masyarakat ( dampak proyek terhadap lingkungan ).

2.1.2. Tabap KonstrukSi

Dampak penting yang kemungkinana timbul pada tahap ini adalah : a. Terganggunya kesehatan masyarakat akibat terjangkitnya wabah penyakit menular, diare dan muntaber apabila sistem sanitasi (MCK) maupun penyediaan air bersih air minum bagi para pekerja yang relatip cukup banyak pada lokasi kegiatan bendung maupun lokasi kegiatan tanggul banjir sangat berdekatan, kurang diperhatikan khususnya pada musim kemarau ( dampak proyek terhadap lingkungan).

b. Rawan penurunan bangunan (settlement) pada tanah lembek baik pada rencana pondasi bendung karet maupun pada rencana tanggul banjir sepanjang ± 2 km (dampak lingkungan terhadap proyek).

c. Menurunnya kualitas air waduk akibat proses pembusukan sisa tanaman ( dekomposisi) pada daerah genangan setelah dilakukan pengisian waduk, mengingat bahwa air waduk direncanakan

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II-

(13)

untuk kebutuhan air baku air minum dan air irigasi masyarakat setempat (dampak proyek terhadap lingkungan).

2.1.3. Tahap Pasca Konstruksi

Dampak penting yang kemungkinan timbul pada tahap ini adalah:

a. Berkurangnya tarri.pungan air waduk dan terganggunya lalu lintas air akibat berkembangnya gulma air Uenis bakung) pada waduk Way Pedada (dampak proyek terhadap lingkungan).

b. Gagal/kurang berhasilnya budidaya perikanan pada waduk Way Pedada akibat rendahnya pH air waduk ( dampak lingkungan terhadap proyek).

c. Perlunya biaya tambah dalam proses pengolahan air baku baik untuk air minum maupun untui air irigasi akibat masih tingginya kandungan logam berat (Pb, Cd, Cu) maupun sianida (Sn) pada Way Pedada{dampak lingkungan terhadap proyek).

d. Perlunya perlindungan bantaran kiri dihilir bendung (konservasi lahan) akibat banjir yang dapat merusak bantaran kiri sungai dihilir bendung dan desa sekitamya (dampak proyek terhadap lingkungan).

2.2. PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAHAP PRA-KONSTRUKSI

Keresahan dan kekhawatiran sosial masyarakat akibat penurunan/

perubahan/ hilangnya pendapatan pada lokasi pemukiman baru (pemindahan penduduk).

a. Sumber Dampak

Kegiatan yang menjadi sumber dampak keresahan dan kekhawatiran masyarakat adalah kegiatan pemindahan penduduk 128 KK yang terdiri dari 699 jiwa yang berasal dari 14 desa yang terkena genangan waduk WayPedada.

b. Tolok Ukur Dampak

- Intensitas dan frekwensi keluhan/keresahan masyarakat yang terkena pemindahan

- Persepsi negatip · berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas atau tidak

RKL Pembangunan BendWlg Karet Way Pedada II- 2

(14)

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

- Mengendalikan situasi agar masyarakat mendapat gambaran yang jelas dan benar mengenai tujuan dan manfaat proyek bendung karet Way Pedada ini

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

- Secara intensif melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan memberikan informasi yang jelas tentang batas-batas proyek dan daerah yang terkena proyek dan daerah yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

• Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan pada 14 desa, yaitu Bogatama, Tri Rejo Mulyo, Sidoharjo, Sidomulyo, Ringin Sari, Suka Makmur, Mulyo Aji, Aji Jaya KNPI, Kecubung Raya, Kecubung Mulyo, Trwira Eka Jaya, Trans Batu (SP-5) dan Pasar Batang (sesuai hasil pengukuran daerah genangan oleh PT.Aztindo Rekaperdana-

1996)

• Periode Pengelolaan dilaksanakan pada saat survey daerah genangan, inventarisasi (ricikan) lahan dan penduduk yang terkena proyek hingga pelaksanaan ganti rugi serta pemindahan penduduk.

f. Institusi Pengelola

• Pelaksana

Instansi pelaksana pemindahan penduduk, antara laian : - Pemrakarsa

- Panitia Pembebasan Tanah (Panitia 9)

- Dinas Transmigrasi dan Peranbah Hutan Propinsi Lampung - Badan Pertanahan Nasional Propinsi Lampung

• Pengawas

- Bagian Lingkungan Hidup Dati II Lampung Utara - Dit. Serse Polres Lampung Utara

- Dinas Transmigtasi dan Perambah Hutan Dati II Lampung Utara - Badan Pertanahan Nasional Dati Il Lampung Utara

• Penerima Laporan

- Biro Lingkungan Hidup (BLH) Dati I Propinsi Lampung - Ditjen. Pengairan

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II- 3

(15)

g. Pembiayaan.

Sesuai dengan PP. No. 51 tahun 1993 (pasal 29), bahwa biaya pengelolaan lingkungan (biaya RKL) menjadi tanggung jawab Pemrakarsa kegiatan, yang dalam hal ini meliputi antara lain : biaya yang diperlukan untuk melakukan penyuluhan dan memberikan informasi kepada masyarakat, mengadakann koordinasi dengan Dinas Transmigrasi Propinsi Lampung dalam mencari altematip lokasi pemukiman baru yang lebih baik kondisinya bagi 128 KK transmigran yang akan dipindahkan dari daerah genangan, serta biaya untuk memperlancar proses pelaksanaan ganti rugi bagi masyarakat yang terkena proyek.

2.3. PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAHAP KONSTRUKSI

(i). Terganggunya kesehatan masyarakat terutama disekitar kegiatan bendung maupun tanggul banjir akibat kurang diperhatikannya sistem sanitasi (MCK) maupun penyediaan air bersih untuk air minum para pekerja, terutama pada musim kemarau dapat mengakibatkan berjangkitnya penyakit menular, seperti diare/disentri, muntaber dsb.

a. Sumber Dapipak

Sumber dampak akibat terganggunya kesehatan masyarakat dengan berjangkitnya penyakit menular (diare/disentri dan muntaber) adalah akibat kurang terpenuhinya fasilitas sanitasi yang baik pada pembangunan base camp, terutama base camp penampungan para pekerja lapangan yang cukup banyak terkonsentrir pada suatu lokasi yaitu pada site bendung dan tanggul banjir.

b. Tolok Ukur Dampak

Banyaknya tenaga kerja dan masyarakat setempat yang menderita /tertular penyakit diare/disentri atau muntaber.

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Tujuan pengelolaan lingkungan disini adalah dalam rangka upaya preventip menulamya wabah penyakit menular baik bagi tenaga kerja proyek maupun bagi masyarakat disekitar proyek.

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II- 4

(16)

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya pengelolaannya adalah dengan mengontrol kelancaran sistem sanitasi (MCK) agar dapat berfungsi dengan baik seperti WC tertampung dan tertutup dengan baik. air pembuangan dari mandi dan cuci dapat terbuang dengan lancar pada tempatnya serta tersedianya air minum yang cukup higienis bagi pekerja.

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

Lokasi · pengelolaannya adalah pada lokasi base camp untuk kegiatan bendung dan base camp kegiatan tanggul banjir.

f Institusi Pengelola

Instituisi pengelola untuk pembuatan base camp ini adalah kontraktor yang bersangkutan dengan pengawas adalah pengawas lapangan dari proyek.

g. Pembiayaan

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka biaya RKL dan RPL tetap menjadi tanggung jawab Pemrakarsa.

(ii). Untuk kegiatan pondasi (rawan penurunan bangunan pada pondasi tanah lembek, terutama terhadap rencana pondasi bendung maupun tanggul banjir perlu mendapat perhatian khusus mengingat apabila terjadi penurunan bangunan yang tidak merata, akan sulit untuk memperbaikinya dan akan mengakibatkan pengeluaran biaya extra yang cukup besar (terutama untuk pondasi bendung).

a. Swnber Dampak

Sumber dampak dari penurunan bangunan adalah kurang kuatnya daya dukung tanah untuk menahan beban bangunan diatasnya ( masih kurang dalamnya tiang pancang pondasi bendung hingga mencapai lapisan tanah keras dan terlalu tipisnya lapisan pendukung beban tanggul banjir (perlu dibantu dengan geotextile/vertical drains).

b. Tolok Ukur Dampak

Daya dukung tanah (bearing capacity) yang harus kuat menagan bebab bangunan.

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II - 5

(17)

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Tujuan pengelolaan lingkungan adalah dalam rangka menghindari/

mengurangi efek dari penurunan bangunan agar tidak mengurangi fungsi dari bangunan itu sendiri.

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya pengelolaannya adalah meneliti kembali hasil penyelidikan geoteknik tanah pondasi bendung maupun tanggul banjir, bila perlu dengan soil treatment khusus (aspek engineering).

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

Lokasi pengelolaannya adalah pada site bendung dan tanggul banjir untuk pondasi bendung dan tanggul banjir, dan review design harus dilaksanakan segera sebelum kegiatan fisik (konstruksi) dimulai.

f Institusi Pengelola

Institusi pengelola adalah pemrakarsa, yang dalam hal ini adalah Proyek Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Way Sekampung - Way Seputih.

g. Pembiayaan

Biaya pengelolaan masih tetap menjadi tanggung jawab pemrakarsa.

(iii). Menurunnya kualitas air waduk akibat proses pembusukan sisa tanaman dan hewan (proses dekomposisi) akibat pengisian waduk.

a. Sumber Dampak

Sumber dampak menurunnya kualitas air waduk adalah masih adanya sisa tanaman yang tergenang akibat pengisian waduk, sehingga akibat proses pembusukan (proses dekomposisi) dapat menghasilkan gas amonia (bau).

b. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dari menurunnya kualitas air akibat proses pembusukan sisa tanaman dan hewan didaerah genangan adalah masih tersisanya tanaman didaerah rencana genangan.

RKL Pembangunan Bendq Karel Way Pedada II- 6

(18)

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Tujuan pengelolaan adalah agar air waduk yang nantinya akan dimanfaatkan untuk air baku air minum dapat memenuhi persyaratan yang berlaku.

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pembersihan tanaman yang akan terkena genangan waduk (land clearing), terutama daerah hutan reparian dihulu bendung yang akan genangan nantinya

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

Lokasi pengelolaan adalah didaerah genangan waduk, terutama hutan reparian dikiri-kanan sungai dihulu rencana bendung karet Way Pedada.

Land clearing harus dilakukan sebelum waduk diisi.

f Institusi Pengelolaan

Institusi pelaksana untuk kegiatan land clearing didaerah rencana genangan, antara lain :

- Pemrakarsa

- Dinas Kehutanan PropinsiLampung Pengawas:

- Dinas Kuhutanan Dati II Lampung Utara

- Bagian Lingkungan Hidup Dati II Lampung Utara g. Pembiayaan

Biaya pengelolaan tetap menjadi tanggungjawab pemrakarsa.

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II- 7

(19)

2.4. PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAHAP PASCA KONSTRUKSI (i). Berkurangnya tampungan iar waduk dan terganggunya lalu lintas air akibat berkembangnya gulma air (bakung) pada Waduk Pedada.

a. Sumber Dampak

Sumber Dampak berkurangnya tampungan air dan terganggunya lalu lintas air di waduk adalah adanya gulma air ( bakung) yang mulai menggangu lalu lintas ait disekitar pertemuan Way Bujuk dan Way Pedada, dan apabila luas permukaan waduk bertambah dengan adanya bendung dikhawatirkan gulma air ini akan berkembang dan kemungkinan saja dapat meluas hingga ke lokasi bendung.

b. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak berkurangnya tampungan air waduk daan gangguan lalu lintas air adalah luas areal waduk yang ditutupi oleh gulma.

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Tujuan pengelolaan lingkungan disini adalah agar air waduk Way Pedada dapat dim~nfaatkan seoptimal mungkin serta memperlancar lalu lintas air bagi kebutuhan masyarakat disekitar waduk.

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan adalah dengan membersihkan/

mengurangi gulma tersebut dari permukaan waduk (jangan dibiarkan terlalu banyak gulma tersebut berkembang di waduk).

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

Lokasi pengelolaan adalah diwaduk terutama disekitar pertemuan Way Bujuk dan Way Pedada. Pembersihan gulma dapat dilakukan secara periodik, minimal sekali dalam setahun.

f Institusi Pengelola

Institusi pelaksana untuk kegiatan pembersihan waduk ini adalah Pemrakarsa dan atau PDAM, tergantung instansi mana yang menangani 0

& P waduk nantinya setelah proyek selesai (selama masa transisi 0 & P) masih menjadi tanggungjawab pemrakarsa.

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II- 8

(20)

g. Pembiayaan

Biaya pengelolaan tetap menjadi tanggung jawab pemrakarsa selama masa transisi 0 & P sebelum diserahkan (handing over) ke Dinas Pengairan Dati I Lampung atau PDAM Dati II Lampung Utara.

(ii). Kurang berhasilnya I tidak produktifnya bududaya perikanan pada waduk Way Pedada ( Dampak Lingkungan Terhadap Proyek ).

a. Sumber Dampak

Sumber dampak tidak produktipnya budidaya perikanan pada waduk Way Pedada adalah rendahnya pH air waduk ( dampak lingkungan terhadap proyek) yang berkisar antara 5,5 hingga 7,2 dimana pH ideal untuk produktip ikan adalah berkisar antara 6,5 hingga 8,5.

b. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak nilai pH air waduk Way Pedada c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Tujuan pengelolaan lingkungan adalah agar_ air waduk Way Pedada disamping untuk kebufuhan air baku air minum, dapat dimanfaatkan juga untuk bududaya perikanan sehingga disamping dapat menambah pendapatan masyarakat dengan upaya mina juga dapat meningkatkan gizi masyarakat setempat (protein hewani dari ikan).

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya yang harus dilakukan untuk menaikkan pH air adalah dengan cara mengelontor lapisan air bagian bawah ( dengan mengempeskan bendung karet) dan menggantikannya dengan yang baru (mengembungkan bendung karet) secara periodik tidak saja pada saat banjir bila memungkinkan.

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

Lokasi pengelolaan adalah pada lokasi bendung karet Way Pedada dan pengelolaan harus dilaksanakan secara periodik (6 bulan sekali) bila memungkinkan (apabila masih cukup inflow).

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II- 9

(21)

f. Institusi Pengelola

Institusi pengelola adalah Pemrakarsa, atau instansi yang enangani 0 & P bendung setelah proyek selesai (Dinas Pengairan Dati I atau PDAM).

g. Pembiayaan

Biaya pengelolaan tetap menjadi tanggung jawab pemrakarsa, sesuai PP.

No. 51tahun1993.

(iii). Masih tingginya kandungan logam pada waduk Way Pedada untuk air baku air minum dan air irigasi ( Dampak Lingkungan Terhadap Proyek ).

a. Sumber Dampak

Sumber dampak adalah tingginya kadar logam (Pb, Cd, Cu ) dan Sn dalam larutan air Way Pedada.

b. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah konsentrasi logam Pb, Cd dan Cu serta Sn terlarut dalam air.

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Menurunkan konsentrasi kadar logam dan Sn tersebut diatas agar memenuhi persyaratan Baku Mutu Air Gol. B, C dan D

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya pengelolaan lingkungan untuk menurunkan konsentrasi logam terlaut tersebut diatas adalah dengan cara menggunakan sistem pengendapan (zig-zag) pada proses pengolahan air baku (PDAM) hingga memenuhi persyaratan yang berlaku.

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

Lokasi pengelolaan adalah pada instalasi pengolahan air baku (PDAM).

f. Institusi Pengelola

Institusi Pengelola adalah PDAM

RKL Pembangunan Bendung Karel Way Pedada II- 10

(22)

g. Pembiayaan

Pembiayaan untuk proses kualitas air untuk air baku air minum tentunya menjadi tanggungjawab PDAM.

(iv). Perlindungan bantaran kiri dihilir bendung terhadap banjir.

a. Sumber Dampak

Sumber dampak kerusakan bantaran dikiri sungai bagian hilir bendung adalah akibat penempatan lokasi bendung karet sebagai pelimpasan air berada dibantaran kiri sungai.

b. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah luasnya kerusakan bentaran kiri sungai akibat banjir.

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Adapun tujuan pengelolaan lingkungan adalah untuk melindungi tebing dan bantaran sungai dari kerusakan akibat banjir.

d. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya pengelolaannya adalah dengan melakukan konservasi hutan disepanjang tepi sungai dihilir bendung ± 1 km selebar 200 hingga 300 m (proteksi tebing dan bantaran sungai).

e. Lokasi dan Periode Pengelolaan

Lokasi pengelolaan adalah disepanjang bantaran kiri sunga1 dihilir bendung sepanjang ± 1 km.

f. Institusi Pengelola

Institusi pengelola adalah Pemrakarsa dan atau Dinas Kehutanan Dati I Propinsi Lampung

g. Pembiayaan

Biaya pengelolaan lingkungan menjadi tangguung jawab pemrakarsa dan atau Dinas Kehutanan Dati I Propinsi Lampung.

RKL Pembangunan Bendung Karet Way Pedada II - 11

(23)

DAFT AR PUST AKA

1. Southern Sumatra Water Resources Development Project

Tulang Bawang Irrigation Feasibility Studies, Binnie & Partners - 1994 2. Tulang Bawang Water Resources Devt., AWB - 1990

3. Survey, lnvestigasi dan Desain Pembuatan Bendung Karet di DAS Sekampung dan Tulang Bawang, PT. NADECO DUTA- 1995/1996

4. Buku Saku Propinsi Lampung, 1995/1996 5. Lampung Dalam Angka, 199411995

6. Kecamatan Menggala Dalam Angka, 1994

7. Desa Bogatama - Kecamatan Menggala, Kabupaten Lampung Utara Bahan-bahan Expose Terpad~ Bendung Karet Way Pedada, PKSA-1995 8. - Peta Liputan Laban Menggala 1 : 250.000, Bakosurtanal

- Land Systems and Land Suitability 1 : 250.000, Bakosurtanal - Present Land Use and Forest Status 1 : 250.000, Bakosurtanal - Sumatera Administration Map! : 2.500.000, Bakosurtanal

9. Laporan Akhir Pekerjaan Pemetaan dan Sosial Ekonomi Way Pedada, Propinsi Lampung - PT. Aztindo Rekaperdana, 1996.

(24)

LAMPIRAN

(25)

Propinsi Sumatera

\

'.

v." ...

- ..

.

.. ..

,,.

UC. l'V\.au , . . . . Uttl

Kabupaten Lampung Selatan

)

)

,.I

{

\

KAB.

·,. · ....

-~

--J · .

-:' 1.

•IC. lll'UTIH MAT..LA4tllll

Batas Administrasi

. . . · 1 Batas Propinsi

•-+--+ -• 1 Batas Kabupaten - - - - Batas Kecamatan Kecamatan di Kabupeten Lampung Utara '

. •re. l&OfUUlll . I. •IC Atv"' IMAT0 I. Wtc. UUJM tnAT&lll.

•.·aac:•.V.. r•ut

'· ••c. • ...,.. .

I. WIC. 1••J1T 7. iclC. IUA6Af"

I ICI~. H\..&Uu

. ll(C. . . . '*"'.

90.

··c.· ""''' .,.",.. ..

n. • "· •&tVt

@•IC. •000..._4 '

_GP ere. 1111v..1 ~"""""°

. .. CIC. l'A•UAA uru

·acc. IWH• .1a·a

..._•IC. ~Al llUT.ue_. : .11. etc. IUfillOu" v· ""'

.• ._ CIC. T4H""""'O l.IA . . ' _·.._ HC.. T\A,41111) ... ft"°'"

'ao. ICIC. Tut.MIO .,, ... ..._ "°"' :.

.•

.

-~ Batas Proyek . · ~ Batas Adrninistrasi

~. Batas Ekologi

, y.//~:J. Batas Sosial

.;:::~ Batas Lmgkup Wilayah Sb~di

. "

· .. ··

... :

-

Laut Jawa

Skala I. 2:-.0.ooq

... .

,,. . 2'0••

·=

,..:··.

Legenda

.---

.o

-

. ... ..

.. - - - -~'A..u.c;_ . . . ""'".~'~---1·~·iu,,,O~.

..:~;--~·•1v(~'

' I.'

@

. 0 .

o,

.,.

Kota

·i Kabupaten

. , Kecamatan

i Desa

·,. ..

DEJ'.un:Ntll _,.__....,. ,txDIA.Uf UNUM -.a-...-•011n1u.

...

,,""" ··~ ..

Peta Batas Wilayah Studi

A MD AL Bendung Kare'-{

WayPedada

.._ -

.Gb.2.

(26)

label 1.: Matriks ldentifikasl Dampak

Pembangunan Bendung Karet Way Pedada

Komponen Kegialan Komponen

No. Lingkungen

A. GEO-FISIK-KIMIA

•. F"iaiogrwli

• Struktur Geologi

• Topografi

• Tetagune Lllhlln b. Hidrologl

• A1iran Permukaml

• Kualilaa Ait

• KUlf1titu Ait c. KUllitM Ucl8re

B. BIOLOGI a. T.-..trilll: ·Flora

·Fauna b. Aqu.tik : • Flora

• FllUNI

c. SOSEKBUD

e. Soelel Ekonomi

• Perwepei Mayerekllt

• Keraehen MayerMcal

• K.empetan Kerje & Berusaha

• Petldllpatai Mayereket b. Soliel Budllya

• Adel l8tilldet c. KeMlmen Mayereklil

• Tingkat Keeehldan Mayereket

• Tingkat Peleyenen Keeehldan

• Prewlenal din Acidenei

d. l<eMl.c.n ~

• SenitMI - Vektcr Penyekit

D. SARANA&PRASARANAUMUM B.~ne

b. Serene Umum c. Eatetika Lingkungen CATAJAN;

PRA-KONSTRUKSI : 1. Suivey, llMltlligaai Lapangan 2. Pem'*--'1 Lehan 3. Pemindehen Pemduduk

Pnt- Konatrukai

Kon alrulcai

Persiap en Pel!kunaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

x x x x

x x

x x x x x x

x x x x

x x

x x x x x x

x x x x x

x

x x

x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x

x x x x x

x x

x

x

PERSIAPAN kONSTRUKSI PELAKS. KONSTRUKSI 4. Pembuetan Base Camp 7. Pengangkutan Material 5. Mobihai Perelatlln 8. Pembersihan Lap. (Stripping) 6. Mobihaal Tenaga Kerja 9. Pondasi (Tlang Penceng)

10. Penwungan inatelai Belg.Karat 11. Pembuatan T enggul Banjir 12. Pengelihan Sungel

13. Pengelolean Querry/Borrow Area 14. Pembuaten Intake Air Baku 15.PembuetenJeringanlrigesi 16. Pengisian Weduk

Pll9Cll Konstruksi

15 16 17 18 19 20

x x

x x

x x x x

x x x x x x x

x x x

x x

x x x

-

x x x x x

x x x x x

x x x

x x x

x

x x

x x

x

PASCA KONSTRUKSI 17. 0 & P Bendung 18. Budideya Perikanan 19. 0 & P Saluran Air Baku KEGIATAN LAIN 20. Tranemigrasi

21. Tembak Udang Dipasena Kegiatan

Lain

21 22

x x x

x x x x

x x x x x

22. Perkebunan Ketapa Sawitlsingkong 23. Pebnlt Tepioka

Jml.

Darnpek

23 24

5 3 8

9

x 7 3 2

9 2 3 5

1 2

x 19

x 20 4

3 1 1

2 2

5 5 4 125

L-2

(27)

Tabel 2 : Matriks ldentifikasi dan Prakiraan Dampak Pembangunan Bendung Kam Way Pedada

~

Pia- K o n a l r u k a l Paa Kegietan Jml.

Konmuk81 Konstruksl Lain O.mpel

,._.pen 1'91em,_,

No.

1 2 3 4 5 8 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 17 18 19 20 21 22 23 24

A. GE<>FISIK·KIMIA

•. Flllogml

- Slrulclur Geologl

• •

x x x 5

-Topogrwt x x x 3

• TlllaguN Lati.n x x x x x x x x 8

b. Hldnllogl

- Ahn P9mlukun x x x x x x

x x 9

·KIMlbaNr

x

x x

• •

7

·K--..Nr x x x 3

c.KUlllllaUdllrm x x 2

B. BIOLOGI

•· T....,:-Fkn b. Aqtietlk : --F•u1111 Flcn x x x x x x x x x

·•

x x x 9 2 3

• FMINI x x x x 5

c. SOSEKBUD

•· Soei.I Ekonoml

- P-.pel Muym•bt x 1

- K...i.n Masywabt x x 2

- ~" Kerjm & lleruMhl x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 19

- PendllpMan ~ x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 20

b. Som! Budllyil

-Amt~ x x

c.K...i.t.n~

x x 4

• TlnglCllt KMehNn Mnyaniklll x x x 3

• Tlngklll ~ K...i..t.n x 1

• ~ dlln Acldenal x 1

d.~Ungku"ll"n

·SMl!al x

2

• Vektor PenyUil x x 2

D. SARANA & PRASARANA UMUM

•."'-rmllll x x x x x 5

b.S.-Umum x x x x x 5

c. E....UC. Llngku"ll"n x x x x 4

125

PRA-KONSTRUKSI : PERSIAPAN kONSTRUKSI PELAKS. KONSTRUKSI PASCA KONSTRUKSI

1. Surwy, lnwtllgul Lapengan 4. Perntx.t.n Bue C.mp 7. Penci-ngkubin MlllerW 17. 0 & P Bendung 2. PembemMn l.ati.n 5. Mobll!Mal ,._Ian 8. PemberslMll Lap. (Stripping) 18. Budimy. Pena1111n 3. Pemlndlllwn Pemduduk 8. MoblliMal T81111gj1 Ketjll 9. Pondal (Tieng Pmnc.ng) 19. O & P S.lurmn Afr S.ku

10. ~ lnstalal Bdg.Kmrel KEOIATAN LAIN 11. Pembullllln T•nggul S.njlr 20. Trmnamlgr.sl

12. Pengalihlln Sunglll 21 T embmk Udllng Dipesene 13 ... CMny/Borrow,.,.. 22. Pe<kebu1111n K•pe Sawil/elngkong 14. Pembullllln Int.Ice NI S.ku 23. Pmbrl1t T aplok.a

15. Pembuldan Jartng11n lrtgal 18. Pengl8l8n Waduk

L-3

(28)

l

I

~

t"""

I

~

No.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tabel . 3. : Kriteria Kepentingan Dampak

Komponen Nilai = 1 Nilai = 2

Dampak Penting Kriteria Penting

(Kep. Bapedal no. 056 thn.1994) Ti d a k Penting

.

P1

Jumlah Manusia Yang Terkena P = - - < 10 % 10%-20%

Dampak ( P) P2

P1 = Jml. penduduk yang terkena dampak P2 = Jml. penduduk yang tidak

terkena dampak

Luas wilayah persebaran A1

dampak A - - - 50% 50-100%

A2

A 1 = Luas persebaran dampak A2 = Luas areal proyek

T1 Pra-konstruksi

Lamanya dampak berlangsung T = - - Pra-konstruksi dan sebagian

T2 Konstruksi

T1 = Lamanya dampak T2 = Lamanya reneana kegiatan

' 11

lntensitas Dampak I = - - • Sangat ringan • Ringan

12 • lidak berpe- • Kurang ber-

11 = lntensltas dampak ngaruh pengaruh

12 = Batas dampak lingkungan

N1

Banyaknya komponen lingkungan N = - - N= 20 % 20 %<N< 50 %

yang terkena dampak N2 A= 1 A= 2

N1 = Banyaknya komponen lingk. ' T=2 T=2 yang terkena dampak

N2 = Banyaknya komponen dampak penting

K1

Sifat kumulatip dampak K = - - K1 K2

K2 A=1 A=2

K1 = Kumulatip dampak dapat T=1 T=2

dinetralisir

K2 = Kumulatip dampak tidak dapat dinetralisir

Berbalik atau tidak berbaliknya Berbalik dan tidak berbaliknya Berbalik lidak berbalik

dampak dampak 1=1 I= 2

Nilai = 3

I

Nilai =4 Nlai = 5

Penting

21 - 30 % 31 - 50 % > 50 %

> 100 % » 100 % »> 100 %

<Kee. >Kee. > Kab.

Menggala Menggala Lamput

Pra-konstruksi Pra-konstruksi, Pra-konstruksi, dan Konstruksi dan Konstruksi dan Konstruksi sebagian Pasea Konstruksi

Pasea K9nstruksi

• Sedang • Berat • Sangat berat

• Cukup ber- • Berpengaruh • Sangat ber-

pengaruh pengaruh

50 %<N< 70 % 70 %<N< 100 % N > 100 %

A=3 A=4 A=5

T=3 T=4 T=5

k2 K2 K2

A=3 A=4 A=5

T=3 T=4 T "' 5

lidak berbalik lidak berbalik lidak berbalik

I= 3 1=4 I= 5

(29)

Tabet 4 : Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan

Institusi Pengelolaan Lingkungan

l

No. Jenis Dampak Penting Sumber Dampak Penting Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lokasi Dan Pcriode

Lingkungan Lingkungan Pengelolaan Lingungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

--~ · -

A. T AHAP PRA-KONSTRUKSI

"

I. Keresahan dan kekhawatiran masya- Pemindahan Penduduk Mengendalikan situasi agar Membcrikan penyuluhan pd. - Lokasi di 14 dcsa yang ter- - Pemrakarsa - BUI Dati II - BLH Dati I rakat tcrhadap penurunan pendapatan 128 KK masyarakat mendapat gam- masyarakat dengan melibat kena genangan waduk - Panitia 9 Lam put. Prop. Lampung pada lokasi pemukiman baru. baran yangjelas mengenai kan tokok masyarakat - Pcriode pengelolaan dilaksa- - Dinas T &PPH - Ditserse Polres - Kanwil PU

tujuan dan manfaat proyek nakan mulai survai dacrah Prop. Lampung Lam put. Prop. Lampung.

genangan, rincikan lahan dan - BPN Propinsi - Dinas T & PPH penduduk yang terkena Lampung. - BPN Dati ll

proyek hingga pelaksanaan Lam put.

ganti rugi dan pemindahan penduduk.

B. T AHAP KONSTRUKSI

2. Terganggunya kcsehatan masyarakat Kurang terpenuhinya sistem Mencegah timbulnya wabah Memfasilitasi base camp dgn. -Lokasi pengelolaan pada base - Pemrakarsa - Pemrakarsa - Kanwil PU dan pekerja akibat kurang diperhati- sanitasi dan penyediaan air penyakit n;enular, terutama sistem sanitasi yang baik dan camp pekerjaan bcndung Prop. Lampung kannya sistem sanitasi (MCK) dan baku pada base camp. diare, discntri dan muntaber menyediakan air bcrsih yang dan tanggul banjir. - BLH Dati I

penyediaan air bersih pada base camp baik terhadap pekerja maupun higienis bagi para pekerja. Prop. Lampung

masyarakat setempat.

3. Rawan penurunan bangunan bendung Kurang kuatnya daya Menghndari/mengurangi efck Meneliti kembali hasil penyel. - Lokasi : pada site bendung - Pemrakarsa - Pemrakarsa

---

dan tanggul banjir (pondasi pada tanah dukung tanah pada pondasi dari penurunan bangunan geoteknik tanah pondasi dan tanggul banjir

llembek). bendung dan tanggul banjir agar tidak mcngakibatkan bendung dan tanggul banjir - Pcriode : review design harus berkurangnya fungsi dari ba- (masukan terhadap desain) dilaksanakan segera sebelum

ngunan itu sendiri. kegiatan fisik dimulai.

4. Menurunnya kualitas air akibat proses Masih adanya sisa tanaman Agar kualitas air waduk dapat Melakukan pembersihan pada - Lokasi : pada daerah rencana - Pemralarsa - Dinas Kehuta- - Kanwil PU dckomposisi sisa tanaman didacrah didaerah rencana genangan memenuhi persyaratan teknis dacrah yang akan tergenang genangan waduk, terutama - Dinas Kehuta- nan Dati I Prop. Lampung rencana genangan. setelah pengisian waduk yang berlaku. dari sisa tanaman pada daerah hutan reparian nan Olli II Prop. Lampung - BUI Dati I

(land clearing) yang akan tergenang. Lamp~ng Utara Prop. Lampung

C. PASCA KONSTRUKSI

5. Bcrkurangnya tampungan air waduk Berkembangnya populasi -Air waduk dapat dimabfaat Membersihkan /mengurangi Lokasi : permukaan waduk se- - Pemrakarsa --- - Kanwil PU

dan terganggunya lalu lintas air gulma air (bakung) di waduk kan seoptimal mungkin gulma dari permukaan waduk cara keseluruhan dan sccara (sebelum proyek Prop. Lampung

Way Pedada.

-

Memperlancar lalu lintas air khusus didacrah pcrtcmuan diserahkan) - BLH Dati I

bagi kebutuhan rnasyarakat antara Way Bujuk dan Way - PDAM Prop. Lampung

Pedada. (setelah proyek

Periode : secara periodik diserahkan)

' ( I x seiahun )

6. Kurang produktifnya budidaya Masih rendahnya pH air Agar waduk Way Pedada Menaikkan pH air dengan Lokasi : pada waduk I bendung Pemrakarsa, atau Dinas Perikanan - Kanwil PU perikana1;1 pada waduk Way Pedada waduk Way Pedada dapat memberikan nilai tam- cara menguras/membuang way pedada. pengelola waduk . Dati II Lampung Prop. Lampung

bah bagi pendapatan masya- lapisan air bagian bawah Periode : secara periodik ( I x 6 Utara. - BLH Dati I

rakat setempat bulan) bila masih cukup inflow Prop. Lampung

(pada waktu banjir akan terku- ras secara otomatis).

7. Masih tingginya kandungan logam Konsentrasi Pb, Cd, Cu dan Agar air waduk dapat meme- Menurunkan konsentrasi Lokasi : pada instalasi pengola- PDAMJ Pengelola - Dinas Keseha- - Kanwil PU terlarut pada Way Pedada, untuk air Sn. nuhi persyaratan baku mutu logam berat secara pengenda- han air baku (PDAM) tan Dati II Prop. Lampung baku air minim d~n air irigasi. peruntukan air Got. B, C , D. pan, sehingga konsentrasi unsur Periode : setiap saat dalam pro- - BLH Dati I

unsur yang berada diatas am- ses pengolahan air baku Prop. lampung

bang batas baku mutu lingk.

yang dipersyaratkan dapat di hilangi/dikurangi; atau

Menanam tanaman air yang di Lokais : pada waduk, sebelum PDAM/Pengelola Intern Pengelola letakkan dirakit-rakit (agar per masuk ke· instalasi pengolahan

tumbuhan dapat dikontrol) yang air baku.

dapat menyerap logam berat (contoh: eceng gondok)

8. Kerusakan tebing dan bantaran kiri di Penernpatan lokasi bendung Melindungi tebing, bantaran Melakukan konservasi lahan Lokasi : sepanjang kiri sungai - Pemrakarsa Dinas Kehutanan - Kanwil PU hilir bendung pada bantaran kiri sungai kiri dan desa disekitamya sepanjang tepi sungai dihilir dihilir bendung Dati II Lamput. Prop. Lampung

bendung + 1 km dengan lebar Periode : setelah proyek ber- - BLH Dali I

200- 300 m. operas1. Prop. Lampung

L-5

(30)

DAERAH GENANGAN

UP LANO.

...

,.. a....:..;it. ..

.

-

Pl?E ·lJH

Legends :

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

( Lihat Matriks Reocana Peogelolaan Lingkungan ) (1).

(2).

(3). (4).

(5).

(6).

(7).

(8).

14 Desa yang terkena Genangan waduk Lokai rencana base camp pelaksanaan bendung dan tanggul banjir

Lokasi bendung dan tanggul banjir (Rawan penurunan bangunan) Lokasi rencana waduk Way Pedada

Lokasi pennukaan waduk secara keseluruhan, dan pada pertemuan Way Bujuk dan Way Pedada Lokasi waduk Way Pedada

Lokasi waduk Way Pedada

Lokasi sebelak kiri sodetan sungai dihilir bendung

Batas µopinsi

Sumsel don Lamp.mg

u

~

PETA LOK\SI l'ENGELOLAAN . . LTNJ!-..'UNGAN

-- t--->---+---~

....

L-6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang asma dengan tingkat kontrol asma pada penderita asma umur lebih dari atau sama dengan

Hasil pengujian aktivitas antijamur pada ekstrak etanol daun kesum setelah diinkubasi selama 7 hari pada suhu 37oC adalah kontrol positif, konsentrasi 80% dan konsentrasi

sawit yang belum menghasilkan menunjukkan bahwa pada aplikasi kompos Tankos takaran 6 t/ha memberikan hasil jagung pipilan kering paling tinggi yaitu sebesar 6,78

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERSPEKTIF LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa.. Efek

Penyandang cacat (Disabilitas) adalah setiap orang yang mempunyai.. kelainan fisik yang merupakan rintangan dan hambatan baginya

(2015) mengungkapkan bahwa sesuai dengan tujuan, prinsip, dan kualitas supervisi akademik kepala sekolah yang antara lain bertujuan memberikan bantuan pada guru untuk

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika tidak menggunakan teori passive time reversal mirror maka hasil komunikasi akustik bawah air akan mengalami

Dalam rangka menunjang Kerjasama Ekonomi Sub-Regional ASEAN, dipandang perlu untuk menyempurnakan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1996 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan