• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 82 TAHUN 2020

TENTANG

ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA

DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang: a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021, telah ditetapkan pagu Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Nasional;

b. bahwa berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan tanggal 8 Oktober 2020 Nomor S-394/PK/2020 tentang Penyampaian Status Daerah Penghasil dan Data Dasar Perhitungan Alokasi DBH CHT serta Permintaan Peraturan Gubernur terkait Alokasi DBH CHT Tahun Anggaran 2021, perhitungan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau kepada provinsi dan kabupaten/kota Tahun Anggaran 2021 ditetapkan dalam peraturan gubernur;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Kepada Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun Anggaran 2021;

Mengingat: . . .

(2)

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Negara Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lemba ran Negara Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4755);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Otonomi Khusus;

7. Peraturan . . .

(3)

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.07/2020 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2021.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Provinsi adalah Provinsi Jawa Timur.

2. Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang selanjutnya disingkat DBHCHT adalah dana bagi hasil cukai hasil tembakau kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota.

3. Kabupaten/Kota adalah kabupaten/kota di Provinsi.

4. Kabupaten/Kota Penghasil adalah kabupaten/kota penghasil cukai dan/atau penghasil tembakau di Provinsi.

BAB II

PEMBAGIAN DBHCHT

Pasal 2

Penerimaan negara dari cukai hasil tembakau yang dibuat di Indonesia sebesar 2% (dua persen) dibagihasilkan kepada provinsi penghasil cukai dan tembakau di seluruh Indonesia.

Pasal 3

(1) Provinsi memperoleh alokasi DBHCHT dari penerimaan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sebesar Rp1.937.895.941.000,00 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh tujuh miliar delapan ratus sembilan puluh lima juta sembilan ratus empat puluh satu ribu rupiah).

(2) Alokasi . . .

(4)

(2) Alokasi DBHCHT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021.

Pasal 4

(1) Alokasi DBHCT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dibagikan kepada Kabupaten/Kota Penghasil yang besarannya ditentukan berdasarkan 4 (empat) indikator yaitu:

a. realisasi penerimaan cukai hasil tembakau Tahun Anggaran 2019 sebesar 45% (empat puluh lima persen);

b. rata-rata produksi tembakau selama 3 (tiga) tahun terakhir (2017, 2018, dan 2019) sebesar 40% (empat puluh persen);

c. realisasi penggunaan DBHCHT Tahun Anggaran 2019 sesuai karakteristik daerah dengan bobot sebesar 10% (sepuluh persen); dan

d. realisasi penggunaan untuk mendukung program prioritas bidang kesehatan dengan bobot sebesar 5% (lima persen).

(2) Khusus untuk realisasi penerimaan cukai hasil tembakau Kabupaten Kediri dan Kota Kediri dilakukan penguraian setoran cukai berdasarkan perhitungan secara rasional dengan mempertimbangkan bahwa PT Gudang Garam, Tbk merupakan pabrik yang lokasi dan tenaga kerjanya terintegrasi.

Pasal 5

(1) Terhadap alokasi DBHCHT bagian masing-masing Kabupaten/Kota penghasil berdasarkan penghitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), dilakukan pembagian dengan komposisi sebagai berikut:

a. 30% (tiga puluh persen) untuk Provinsi;

b. 40% (empat puluh persen) untuk Kabupaten/Kota Penghasil; dan

c. 30% . . .

(5)

c. 30% (tiga puluh persen) untuk kabupaten/kota lainnya baik Kabupaten/Kota penghasil maupun Kabupaten/Kota bukan penghasil.

(2) Dalam rangka memberikan rasa keadilan, alokasi DBHCHT sebesar 30% (tiga puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dibagikan secara merata kepada 37 Kabupaten/Kota lainnya selain kepada Kabupaten/Kota pemilik alokasi.

(3) Kabupaten/Kota Penghasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. Kabupaten Banyuwangi;

b. Kabupaten Blitar;

c. Kabupaten Bojonegoro;

d. Kabupaten Bondowoso;

e. Kabupaten Gresik;

f. Kabupaten Jember;

g. Kabupaten Jombang;

h. Kabupaten Kediri;

i. Kabupaten Lamongan;

j. Kabupaten Lumajang;

k. Kabupaten Madiun;

l. Kabupaten Magetan;

m. Kabupaten Malang;

n. Kabupaten Mojokerto;

o. Kabupaten Nganjuk;

p. Kabupaten Ngawi;

q. Kabupaten Pacitan;

r. Kabupaten Pamekasan;

s. Kabupaten Pasuruan;

t. Kabupaten Ponorogo;

u. Kabupaten Probolinggo;

v. Kabupaten Sampang;

w. Kabupaten Sidoarjo;

x. Kabupaten Situbondo;

y. Kabupaten Sumenep;

z. Kabupaten Trenggalek;

aa. Kabupaten Tuban;

bb. Kabupaten Tulungagung;

cc. Kota . . .

(6)

cc. Kota Batu;

dd. Kota Blitar;

ee. Kota Kediri;

ff. Kota Madiun;

gg. Kota Malang;

hh. Kota Mojokerto;

ii. Kota Pasuruan;

jj. Kota Probolinggo; dan kk. Kota Surabaya.

(4) Kabupaten/Kota bukan penghasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah Kabupaten Bangkalan.

Pasal 6

Rincian besaran alokasi pembagian DBHCHT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 7

(1) Penerimaan dari alokasi pembagian DBHCHT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 merupakan pendapatan daerah untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota dan dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 masing-masing.

(2) Penyaluran DBHCHT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari rekening kas umum negara ke rekening kas umum daerah Provinsi dan rekening kas umum daerah Kabupaten/Kota oleh Menteri Keuangan.

Pasal 8

Dalam rangka optimalisasi penggunaan DBHCHT, Provinsi dan Kabupaten/Kota harus menggunakan sisa DBHCHT yang telah ditransfer ke kas umum daerah Provinsi dan kas umum daerah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan kegiatan DBHCHT di awal tahun anggaran sebelum penyaluran triwulan I oleh Menteri Keuangan.

BAB III . . .

(7)

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya

pada tanggal 18 Desember 2020

GUBERNUR JAWA TIMUR,

ttd

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Diundangkan di Surabaya

pada tanggal 21 Desember 2020

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR,

ttd

Dr. Ir. HERU TJAHJONO

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2020 NOMOR 82 SERI E.

(8)

NOMOR 82 TAHUN 2020

TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2021

RINCIAN BESARAN

NO KABUPATEN/KOTA ALOKASI DBHCHT TAHUN 2021

1 2 3

1 PROVINSI JAWA TIMUR Rp 581.368.785.000,00

2 KAB. BANGKALAN Rp 15.712.670.000,00

3 KAB. BANYUWANGI Rp 19.990.341.000,00

4 KAB. BLITAR Rp 20.847.459.000,00

5 KAB. BOJONEGORO Rp 50.099.001.000,00

6 KAB. BONDOWOSO Rp 41.402.082.000,00

7 KAB. GRESIK Rp 19.134.727.000,00

8 KAB. JEMBER Rp 62.283.147.000,00

9 KAB. JOMBANG Rp 37.401.427.000,00

10 KAB. KEDIRI Rp 41.302.094.000,00

11 KAB. LAMONGAN Rp 42.277.745.000,00

12 KAB. LUMAJANG Rp 23.532.561.000,00

13 KAB. MADIUN Rp 20.939.247.000,00

14 KAB. MAGETAN Rp 19.242.254.000,00

15 KAB. MALANG Rp 80.025.348.000,00

16 KAB. MOJOKERTO Rp 20.844.885.000,00

17 KAB. NGANJUK Rp 22.411.508.000,00

18 KAB. NGAWI Rp 24.593.613.000,00

19 KAB. PACITAN Rp 19.818.093.000,00

20 KAB. PAMEKASAN Rp 64.549.639.000,00

21 KAB. PASURUAN Rp 200.445.362.000,00

22 KAB. PONOROGO Rp 22.128.278.000,00

23 KAB. PROBOLINGGO Rp 57.873.101.000,00

24 KAB. SAMPANG Rp 26.968.543.000,00

25 KAB. SIDOARJO Rp 18.922.476.000,00

26 KAB. SITUBONDO Rp 38.328.898.000,00

27 KAB. SUMENEP Rp 40.995.966.000,00

28 KAB. TRENGGALEK Rp 19.141.183.000,00

29 KAB. TUBAN Rp 25.210.724.000,00

30 KAB. TULUNGAGUNG Rp 25.088.337.000,00

31 KOTA BATU Rp 18.922.459.000,00

32 KOTA BLITAR Rp 19.170.797.000,00

33 KOTA KEDIRI Rp 66.109.242.000,00

34 KOTA MADIUN Rp 18.922.855.000,00

35 KOTA MALANG Rp 30.367.991.000,00

36 KOTA MOJOKERTO Rp 20.102.211.000,00

37 KOTA PASURUAN Rp 17.858.948.000,00

38 KOTA PROBOLINGGO Rp 18.921.930.000,00

39 KOTA . . .

(9)

GUBERNUR JAWA TIMUR,

ttd

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

1 2 3

39 KOTA SURABAYA Rp 24.640.014.000,00

JUMLAH Rp 1.937.895.941.000,00

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan peraturan Gubernur tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nusa

Sehubungan dengan data di atas didapatkan bahwa pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi : alasan klien yang menyebabkan terjadi keluhan/gangguan dalam

d.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Tahun

Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah: (1) Menetapkan kebijakan dan strategi pemanfaatan energi baru dan terbarukan; (2) Menyusun peraturan tentang penggunaan

Data diperoleh dari Dokumen Rumah Zakat Indonesia Cabang Surabaya, oleh ibu Mumun (Bidang Sosial Ekonomi) pada tanggal 1 Juni 2013.. 87 Data diperoleh dari Dokumen Rumah Zakat

Berdasarkan harapan akan hadirnya sebuah lembaga pendidikan yang dapat mewujudkan keinginan masyarakat tersebut, maka Universitas Andalas melalui Keputusan

Efektivitas program kegiatan pelatihan kewiraushaan bagi penyandang disabilitas sebuah program pemerintah yang di lakukan oleh Dinas Sosial Kota Samarinda dengan cara