• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PLN (PERSERO)UPJ RUNGKUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PLN (PERSERO)UPJ RUNGKUT."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh : Lely Yunita Lailatur r okmah

0813010068/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWATIMUR

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per sayar atan dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi

Pr ogr am Studi Akuntansi

Diajukan Oleh : Lely Yunita Lailatur r okmah

0813010068/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWATIMUR

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan Rasulnya Nabi Muhammad SAW, Karen dengan rahmat dan hidayah nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PLN (PERSERO) UPJ RUNGKUT “. Penyusunan skipsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Keberhasilan menyelesaikan penelitian ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM. Selaku dekan fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu DR. Sri Trisnaningsih SE, Msi. Selaku ketua Program Studi Akuntansi fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(4)

5. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Ayahanda dan Ibunda Kakak dan adek saya, tiada kata terucap, selain terimakasih sebanyak-banyaknya karena beliaulah yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan semangat baik materiil maupun spiritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Sahabat-sahabat kuliah saya : wury, diar, leanda, citra1,2, widha, Icang, Indra,dandy,Yudo. Kalian adalah kemasan terindah yang saya punya selama kuliah ini, terimakasi atas doa,dukungan dan semangat yang selalu kalian beri semenjak awal kuliah sampai kelancaran skripsi ini.

8. Dan berbagai Pihak yang turut membantu demi terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan pihak lain .

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi almamater.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surabaya, 15 Mei 2012

(5)
(6)

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2.Rumusan Masalah... 7

1.3.Tujuan Penelitian ... 7

1.4.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL ... 8

2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Landasan Teori... 12

2.2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 12

2.2.1.1. Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 13

2.2.1.2. Jenis Sistem Informasi Akuntansi ... 13

2.2.1.3. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.2.1.4. Penggunaan komputer dalam Sistem Informasi Akuntansi ... 18

2.2.1.5. Pemakaian Sistem Informasi Akuntansi... 19

2.2.1.6. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi... 22

2.2.2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 23

(7)

2.2.3.3. Dukungan Manajemen Puncak... 28

2.2.3.4. Faktor Keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai . 30 2.2.4. Pengaruh Partisipasi pemakai dalam Pengembangan sistem informasi terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 34

2.2.5. Pengaruh Kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi Akuntansi... 36

2.2.6. Pengaruh Dukungan manajemen Puncak terhadap kinerja sistem Informasi Akuntansi ... 38

2.2.7. Pengaruh Faktor keberadaan program pelatihan dan pendidikan Pemakai terhadap kinerja sistem informasi Akuntansi ... 41

2.3. Kerangka Pikir ... 46

2.4. Hipotesis ... 47

BAB III. METODELOGI PENELITIAN ... 48

3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ... 48

3.1.1. Definisi Operasional ... 50

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 52

(8)

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.3.1. Jenis Data ... 53

3.3.2. Sumber Data ... 54

3.3.3. Pengumpulan Data ... 54

3.4. Teknik Analisis Uji Hipotesis... 55

3.4.1. Uji Validitas ... 56

3.4.2. Uji Reabilitas ... 57

3.4.3. Uji Normalitas ... 57

3.4.4. Uji Asumsi Klasik ... 57

3.4.4.1. Autokorelasi ... 58

3.4.4.2. Multikorelasi ... 59

3.4.4.3. Heteroskedasititas ... 60

3.4.5. Uji Analisis Data ... 60

3.4.6. Uji Hipotesis ... 61

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 64

(9)

4.1.3. Struktur Organisasi ………. 70

4.2. Deskripsi Jawaban Responden ……… 72

4.2.1. Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ..……... 72

4.2.2. Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai (X1) ………. 74

4.2.3. Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal (X2)……….. 75

4.2.4. Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X3)………. 76

4.2.5. Deskripsi Variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4). 77

4.3. Uji Kualitas Data ………. 78

4.3.1 Uji Validitas ……….. 78

4.3.1.1. Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y). 78

4.3.1.2. Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X1)………. 79

4.3.1.3. Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal (X2) …… 80

4.3.1.4. Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen puncak (X3) ….. 81

4.3.1.5. Uji Validitas Variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

(X4)……….. 81

4.3.2. Uji Reabilitas ………. 82

(10)

4.4.3. Persamaan Regresi Linear Berganda ……….. 85

4.4.4. Koefisien Determinasi (R2) ……… 86

4.4.5. Uji F ……… 88

4.4.6. Uji t ( Hipotesis) ………. 88

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 90

4.5.1. Implikasi ………. 95

4.5.2. Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Sekarang ………. 95

4.5.3. Perbedaan Keterbatasan Penelitian ………. 96

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………... 98

5.1. Kesimpulan ………. 98

5.2. Saran ……… 98

DAFTAR PUSTAKA ……… 100

(11)

Akuntansi (Kepuasan Pemakai) ………... 71

Tabel 4.2. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja Sistem Infornasi Akuntansi (Pemakaian Sistem Informasi) ……… 72

Tabel 4.3. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja Sistem Infornasi Akuntansi (Kualitas Sistem) ……… … 73

Tabel 4.4. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Partisipasi Pemakai…….. 74

Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Kemampuan Teknik Personal ……… 75

Tabel 4.6. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Dukungan Manajemen Puncak ………. 76

Tabel 4.7. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Program Pelatihan dan Pendikan Pemakai ………. 78

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 78

Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai... 79

Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal ... 79

Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak ... 80

Tabel 4.12. Hasil Uji Validitas Variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai ... 81

Tabel 4.13. Hasil Uji Reliabilitas ... 82

Tabel 4.14. Hasil Uji Normalitas ... 82

Tabel 4.15. Hasil Nilai VIF ………..………. 83

Tabel 4.16. Hasil Korelasi Rank Spearman ... 84

(12)

Tabel 4.21. Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian

Terdahulu ………. 95

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Pengolaan Data Dengan Manual ……….. 18

Gambar 2. Siklus Pengolaan Data Dengan Komputer ………... 19

(13)
(14)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PLN (PERSERO) UPJ RUNGKUT

OLEH

LELY YUNITA LAILATURROKMAH

ABSTRAK

Perubahan dan perkembangan yang cepat dewasa ini dapat mempengaruhi system informasi, hal itu tampak pada kebutuhan dan persepsi manajerial lingkungan usaha dan teknologi informasi yang lebih relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT PLN (Persero) UPJ Rungkut mengalami permasalahan yaitu pada kepuasan karyawan terhadap sistem yang telah dipakai yaitu Microsoft Acces dan excel disebabkan kurangnya dukungan dari manajemen puncak begitu juga dengan pemakaian sistem yang minim karena kurangnya perhatian dari manajemen puncak untuk mengadakan pelatihan, sehingga kualitas output sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji adanya partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA, Kemampuan Teknis Personal Sistem Informasi Akutansi, Dukungan Manajemen Puncak, Faktor Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PLN (Persero) UPJ Rungkut.

Variabel yang digunakan dalam sistem penelitian ini adalah Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi, Dukungan Manajemen Puncak sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada, assistant manajer, supervisor, karyawan pada bagian keuangan, pemasaran, niaga dan teknologi informasi PT PLN (Persero) UPJ Rungkut sebagai pemakai sistem informasi dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel dukungan manajemen puncak dan program pelatihan dan pendidikan yang secara parsial berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel partisipasi pemakai dan kemampuan teknik personal secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

Kata kunci :

(15)

LAMPIRAN 4 : INPUT REGRESI

Y X1 X2 X3 X4 RES_1

1 6.06 6.00 4.50 4.60 6.25 -.10284

2 5.06 6.00 5.50 5.50 4.00 -.00491

3 5.69 5.80 6.50 6.25 6.25 .35330

4 5.56 6.00 5.50 6.00 5.50 .40357

5 6.25 4.00 4.25 5.50 6.00 .43444

6 5.13 4.00 6.75 6.50 6.00 -.29624

7 6.13 4.20 4.75 5.75 6.00 .45717

8 6.25 5.00 6.00 5.50 6.00 .41953

9 5.38 3.00 4.75 5.25 4.00 -.25948

10 6.56 5.20 5.50 6.25 6.00 1.29607

11 4.75 4.20 4.00 6.75 5.75 -.13359

12 4.88 5.00 5.75 5.50 5.00 -.64935

13 4.81 4.80 4.75 5.50 7.00 -1.20148

14 5.63 6.00 6.00 4.00 5.25 -.79633

15 5.56 3.20 6.50 6.00 6.25 -.36232

16 5.38 5.40 5.25 6.25 5.00 .44986

17 5.63 3.80 5.75 5.75 6.00 -.21001

18 3.13 6.40 5.00 7.00 6.25 -1.47297

19 6.75 5.20 5.00 5.25 5.75 .96197

20 5.50 5.20 4.50 5.75 5.50 .15378

21 6.88 6.00 6.75 4.75 7.00 .37784

22 6.81 4.60 4.50 4.50 6.75 .21629

23 6.81 4.20 4.75 4.00 6.50 -.12756

24 6.00 5.00 5.50 5.00 6.25 -.17044

25 6.06 6.00 4.50 4.75 6.25 -.00625

26 5.06 6.00 5.50 5.50 4.00 -.00491

27 5.69 5.80 6.50 6.25 7.00 .14656

28 5.56 6.00 5.50 6.00 7.00 -.00991

29 6.25 4.00 4.25 5.50 7.00 .15879

(16)

2 5 5 4 5 4 5 5 6 6 6 6 4 5 5 5 5 81 5.06 5 6 7 6 6 30 6.00

3 6 5 5 5 6 5 6 7 7 6 5 6 5 5 6 6 91 5.69 7 5 6 6 5 29 5.80

4 6 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 6 89 5.56 6 7 6 5 6 30 6.00

5 6 6 6 6 5 6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 7 100 6.25 4 4 4 4 4 20 4.00

6 6 6 4 5 5 5 6 6 4 5 5 4 4 5 6 6 82 5.13 4 4 4 4 4 20 4.00

7 6 6 7 5 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6 98 6.13 5 4 4 4 4 21 4.20

8 5 6 7 5 6 7 7 6 7 6 7 6 7 5 6 7 100 6.25 5 5 5 5 5 25 5.00

9 6 6 5 6 6 5 6 5 5 5 5 5 6 5 5 5 86 5.38 5 2 2 2 4 15 3.00

10 7 7 7 7 6 6 7 6 7 7 6 6 6 7 7 6 105 6.56 6 6 7 2 5 26 5.20

11 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 76 4.75 4 4 4 5 4 21 4.20

12 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 78 4.88 5 6 4 4 6 25 5.00

13 5 5 4 5 4 4 5 6 6 4 4 5 5 5 5 5 77 4.81 5 6 4 4 5 24 4.80

14 6 5 6 6 5 6 6 5 6 5 6 5 5 6 6 6 90 5.63 6 6 6 6 6 30 6.00

15 5 5 6 5 6 5 5 6 6 5 6 5 6 6 6 6 89 5.56 3 3 3 3 4 16 3.20

16 5 5 5 6 5 6 5 5 6 5 6 5 5 6 5 6 86 5.38 5 5 6 5 6 27 5.40

17 6 5 6 6 5 6 6 5 6 5 6 5 5 6 6 6 90 5.63 4 3 5 3 4 19 3.80

18 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 3.13 6 6 7 7 6 32 6.40

19 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 108 6.75 5 5 6 5 5 26 5.20

20 6 6 6 5 6 6 5 5 5 5 6 6 6 5 5 5 88 5.50 5 5 6 5 5 26 5.20

21 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 110 6.88 6 6 6 6 6 30 6.00

22 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 109 6.81 4 4 5 5 5 23 4.60

23 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 109 6.81 5 4 4 4 4 21 4.20

24 6 6 6 6 6 7 6 6 5 7 6 6 6 6 5 6 96 6.00 5 5 5 5 5 25 5.00

25 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 97 6.06 6 6 6 6 6 30 6.00

26 5 5 4 5 4 5 5 6 6 6 6 4 5 5 5 5 81 5.06 5 6 7 6 6 30 6.00

27 6 5 5 5 6 5 6 7 7 6 5 6 5 5 6 6 91 5.69 7 5 6 6 5 29 5.80

28 6 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 6 89 5.56 6 7 6 5 6 30 6.00

29 6 6 6 6 5 6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 7 100 6.25 4 4 4 4 4 20 4.00

30 6 6 4 5 5 5 6 6 4 5 5 4 4 5 6 6 82 5.13 4 4 4 4 4 20 4.00

(17)
(18)

2 6 4 6 6 22 5.50 5 6 6 5 6 22 5.50 4 4 4 4 16 4.00

3 6 7 6 7 26 6.50 5 7 7 6 5 25 6.25 6 6 7 6 25 6.25

4 5 5 6 6 22 5.50 6 6 6 6 6 24 6.00 6 6 5 5 22 5.50

5 4 4 4 5 17 4.25 5 6 6 5 6 22 5.50 6 6 6 6 24 6.00

6 6 7 7 7 27 6.75 7 7 6 6 6 26 6.50 6 6 6 6 24 6.00

7 4 4 5 6 19 4.75 6 5 6 6 6 23 5.75 6 7 5 6 24 6.00

8 7 5 6 6 24 6.00 5 6 5 6 5 22 5.50 6 6 6 6 24 6.00

9 5 4 4 6 19 4.75 6 6 5 4 4 21 5.25 4 4 4 4 16 4.00

10 5 5 6 6 22 5.50 7 6 6 6 6 25 6.25 6 6 6 6 24 6.00

11 3 4 3 6 16 4.00 6 7 7 7 6 27 6.75 5 6 7 5 23 5.75

12 5 6 5 7 23 5.75 6 5 6 5 5 22 5.50 5 5 5 5 20 5.00

13 4 4 5 6 19 4.75 5 6 5 6 5 22 5.50 7 7 7 7 28 7.00

14 5 6 6 7 24 6.00 4 4 4 4 4 16 4.00 5 5 6 5 21 5.25

15 7 6 7 6 26 6.50 6 6 6 6 6 24 6.00 6 6 6 7 25 6.25

16 4 6 5 6 21 5.25 7 7 5 6 7 25 6.25 5 5 5 5 20 5.00

17 6 5 6 6 23 5.75 5 6 7 5 6 23 5.75 6 6 6 6 24 6.00

18 5 5 5 5 20 5.00 7 7 7 7 7 28 7.00 7 6 6 6 25 6.25

19 3 5 6 6 20 5.00 6 5 5 5 4 21 5.25 6 6 5 6 23 5.75

20 4 5 4 5 18 4.50 6 6 6 5 7 23 5.75 5 5 6 6 22 5.50

21 6 7 7 7 27 6.75 5 5 5 4 4 19 4.75 7 7 7 7 28 7.00

22 4 5 5 4 18 4.50 4 5 5 4 4 18 4.50 6 7 7 7 27 6.75

23 4 5 5 5 19 4.75 5 5 3 3 3 16 4.00 6 7 6 7 26 6.50

24 5 5 6 6 22 5.50 5 5 5 5 6 20 5.00 7 6 6 6 25 6.25

25 4 4 5 5 18 4.50 5 5 5 4 4 19 4.75 6 6 6 7 25 6.25

26 6 4 6 6 22 5.50 5 6 6 5 6 22 5.50 4 4 4 4 16 4.00

27 6 7 6 7 26 6.50 5 7 7 6 5 25 6.25 7 7 7 7 28 7.00

28 5 5 6 6 22 5.50 6 6 6 6 6 24 6.00 7 7 7 7 28 7.00

29 4 4 4 5 17 4.25 5 6 6 5 6 22 5.50 7 7 7 7 28 7.00

30 6 7 7 7 27 6.75 7 7 6 6 6 26 6.50 5 5 5 5 20 5.00

(19)

1 6.06 6.00 4.50 4.60 6.25 -0.10284

2 5.06 6.00 5.50 5.50 4.00 -0.00491

3 5.69 5.80 6.50 6.25 6.25 0.3533

4 5.56 6.00 5.50 6.00 5.50 0.40357

5 6.25 4.00 4.25 5.50 6.00 0.43444

6 5.13 4.00 6.75 6.50 6.00 -0.29624

7 6.13 4.20 4.75 5.75 6.00 0.45717

8 6.25 5.00 6.00 5.50 6.00 0.41953

9 5.38 3.00 4.75 5.25 4.00 -0.25948

10 6.56 5.20 5.50 6.25 6.00 1.29607

11 4.75 4.20 4.00 6.75 5.75 -0.13359

12 4.88 5.00 5.75 5.50 5.00 -0.64935

13 4.81 4.80 4.75 5.50 7.00 -1.20148

14 5.63 6.00 6.00 4.00 5.25 -0.79633

15 5.56 3.20 6.50 6.00 6.25 -0.36232

16 5.38 5.40 5.25 6.25 5.00 0.44986

17 5.63 3.80 5.75 5.75 6.00 -0.21001

18 3.13 6.40 5.00 7.00 6.25 -1.47297

19 6.75 5.20 5.00 5.25 5.75 0.96197

20 5.50 5.20 4.50 5.75 5.50 0.15378

21 6.88 6.00 6.75 4.75 7.00 0.37784

22 6.81 4.60 4.50 4.50 6.75 0.21629

23 6.81 4.20 4.75 4.00 6.50 -0.12756

24 6.00 5.00 5.50 5.00 6.25 -0.17044

25 6.06 6.00 4.50 4.75 6.25 -0.00625

26 5.06 6.00 5.50 5.50 4.00 -0.00491

27 5.69 5.80 6.50 6.25 7.00 0.14656

28 5.56 6.00 5.50 6.00 7.00 -0.00991

29 6.25 4.00 4.25 5.50 7.00 0.15879

30 5.13 4.00 6.75 6.50 5.00 -0.02058

KETERANGAN :

Y Kinerja SIA

X1 Part isipasi Pem akai

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masa lah

Di era globalisasi seperti pada saat ini , persaingan, perubahan dan perkembangan yang cepat dewasa ini dapat mempengaruhi sistem informasi. Sistem informasi tidak akan pernah berkembang dengan sendirinya, tetapi perlu didukung oleh banyak faktor yang mampu menjadikan efektifitas sistem akan tercapai. Lingkungan disekitar perusahaan semakin kompleks dan bergejolak akibat, kemajuan dibidang komunikasi, transportasi dan teknologi. Persaingan pun menjadi semakin global dan tidak mengenal batas dengan itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu merangkap, mencipta dan memanipulasi informasi internal dan eksternal secara efektif dan efisien seperti yang telah dikemukakan oleh Sunarti dan Nur Indiantoro (1998:193)

(21)

kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai.

Pada kebutuhan dan persepsi manajerial, lingkungan usaha dan teknologi informasi yang lebih relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan. Di beberapa perusahaan, manajemen keuangan merasakan bahwa informasi keuangan yang disediakan oleh sistem informasi perusahaan tidak lagi memadai untuk memenuhi semua kebutuhan perusahaan, hal ini membuktikan bahwa informasi merupakan hal yang pokok dalam suatu perusahaan sehingga dapat diibaratkan sebagai nafas kehidupan perusahaan. Suatu perusahaan tidak memiliki atau mendapatkan informasi akan segera mati atau berakhir. Bagian terpenting dari seluruh infomasi yang dibutuhkan manajemen khususnya manajemen perusahaan, adalah informasi akuntansi.

(22)

dapat diandalkan diperlukan suatu sistem yang mengatur dan mengelola data akuntansi serta menghasilkan informasi akuntansi yang disebut sistem informasi akuntansi.

Keseluruhan proses dalam sistem informasi akuntansi dilakukan secara manual berdasarkan teknik data buku tunggal atau berpasangan, namun akhir-akhir ini dengan kemajuan teknologi yaitu dengan ditemukannya sistem komputerisasi, pemrosesan data dilakukan dengan mudah dan dengan hasil yang lebih akurat serta dalam waktu yang relatif singkat.

Kesuksesan pengembangan sistem informasi yang sangat tegantung pada kesesuaian harapan antara sistem analis, pemakai (user), sponsor dan costumer. Pengembangan sistem informasi

(23)

Sebagai akibat dari perubahan lingkungan ekstern organisasi perusahaan, sistem informasi baru yang diperlukan harus mampu menangkap permintaan-permintaan informasi baru yang diperlukan oleh manajemen dan kriteria-kriteria tertentu yaitu: dapat dipercaya (relieble), akurat (accuracy) dan tepat waktu (timely), oleh karena itu,

apabila terdapat adanya keusangan dari sistem informasi (khususnya informasi akuntansi), maka harus segera diadakan modifikasi dan pengembangan sistem informasi secara umum dicapai melalui beberapa tahap dimulai dengan perencanaan sistem, perancangan sistem dan diakhiri dengan pengoprasian sistem (Wilkinson, 1993: 14-15)

Tahap perencanaan dan perancangan sistem informasi seharusnya lebih mempertimbangkan faktor perilaku manusia, karena sistem informasi tidak mungkin berjalan tanpa adanya manusia dan seandainya dalam tahap tersebut yang diperhatikan adalah peran teknologinya saja, maka akan muncul permasalahan baru dari faktor manusia tersebut seperti timbulnya ketidakpuasan dalam pekerjaan, yang tentu saja akan sangat merugikan organisasi tersebut (Reynaldi 2006:3)

(24)

dan lebih fleksibel, karena secangih apapun sistem yang dibuat, namun seandainya dalam perencanaan sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi hambatan-hambatan yang disebabkan adanya ketidak sesuaian antara teknologi yang digunakan pemakainya, untuk itu dalam perancangan sistem, sebaiknya pemakai dapat terlibat aktif, demikian juga sampai pada proses pengujianya.

Manajer puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi perusahaan yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan, dalam suatu perusahaan besar para manajer puncak memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan ini akan berpengaruh pada kepuasan pemakai, hal ini merupakan hal yang menarik untuk diteliti, menurut Chandarin dan Indriartoro (1997), Setianingsih dan Indiantoro (1998), Restuningdiah dan Indriantoro (2000) partisipasi pemakai dalam pengembangan informasi yang dapat memberikan efektifitas dari sistem informasi itu sendiri yag tercermin melalui kepuasan pemakai dan kualitas jasa informasi, oleh karena itu partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akan meningkatkan dengan adanya dukungan manajemen puncak

(25)

disebabkan kurangnya dukungan dari manajemen puncak begitu juga dengan pemakaian sistem yang minim karena kurangnya perhatian dari manajemen puncak untuk mengadakan pelatihan, jadi sistem yang sudah ada cenderung tidak difungsikan dengan baik dan karyawan lebih memilih bekerja secara manual dalam menginput data sehingga kualitas output sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji adanya partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA, Kemampuan Teknis Personal Sistem Informasi Akutansi, Dukungan Manajemen Puncak, Faktor Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di PT. PLN (Persero) UPJ Rungkut

Uraian di atas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, kualitas sistem berpengaruh terhadap kenerja sistem informasi akuntansi

(26)

1.2. Per umusan Masalah

Apakah partisispasi pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak, pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pasa PT. PLN (Persero) UPJ Rungkut.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris adanya partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal , dukungan manajemen puncak, pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi di PT. PLN (Persero) UPJ Rungkut

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat antara lain :

1. Bagi Peneliti

(27)

2. Bagi Praktisi

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengguna yaitu, manajemen daat memaksimalkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi dalam menghasilkan kualitas informasi untuk mentukan kebijakan atau langkah yang harus diambil dan ditetapkan oleh perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan riset untuk mengembangkan penelitian selanjutnya bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian terhadap tema ini

4. Bagi Pihak Lain

(28)

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

2.1. Penelitian Ter dahulu

Bagian ini berisikan beberapa temuan yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Penelitian tentang masalah sistem informasi akuntansi telah dilakukan oleh :

1. Elfr eda Aplonia Lau (2004) Judul :

“ Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating” Rumusan masalah :

1. Apakah ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi?

2. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi?

Hasil penelitian :

1. Partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan dalam proses pengembangan sistem informasi.

(29)

memoderasi, partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi.

2. Astr i Indyanti (2009)

Judul :

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wangta Agung Surabaya”.

Rumusan Masalah :

Apakah partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?

Hasil Penelitian :

Hipotesis Pertama : kinerja sistem informasi akuntansi memiliki hubungan positif signifikan dengan partisipasi pemakai dalam proses pengembangan sistem.

Hipotesis kedua : kinerja sistem informasi akuntansi memiliki hubungan positif signifikan dengan dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan operasional sistem informasi

(30)

3. Dian Dwi Susanti (2007) Judul :

“Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. SIANTAR TOP, Tbk Waru- Sidoarjo”.

Rumusan Masalah :

1. Apakah terdapat pengaruh positif Dukungan Manajemen puncak, Partisipasi Pemakai, dan kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SIANTAR TOP, Tbk Waru-Sidoarjo?

2. Manakah diantara variabel tersebut yang mempunyai pegaruh yang paling dominan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SIANTAR TOP, Tbk Waru-Sidoarjo

Hasil Penelitian :

1. Variabel partisipasi pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan kemampuan Teknik Personal memberikan pengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

(31)

Tabel 2.1. Persamaan dan perbedaan Penelitian terdahulu.

No. Nama Judul Variabel

1 Elfreda Aplonia

Lau (2004)

“ Pengaruh Partisipasi

Pemakai terhadap

Kepuasan Pemakai dalam

Pengembangan Sistem

Informasi dengan Lima

Variabel Moderating”

X1:Dukungan Manajemen Puncak

X2:Komunitas Pemakai pengembang

X3:Kompleksitas Tugas

X4:Kompleksitas sistem

2 Dian Dwi

Susanti (2007)

“Faktor- faktor yang

mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi

Pada PT. SIATAR TOP,

Tbk Waru- Sidoarjo”.

X1:Dukungan Manajemen Puncak

X2: Partisipasi Pemakai

X3:Kemampuan Teknik Personal

3 Astri Indriyanti

(2009)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja

sistem informasi akuntansi

pada PT. Wangta Agung

Surabaya

X1: Partisipasi Pemakai

X2:Dukungan Manajemen Puncak

X3:Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

4 Lely Yunita

Lailaturrokhmah

(2012)

“Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi pada PT.

PLN (Persero) UPJ

Rungkut.”

X1: Partisipasi pemakai

X2: kemampuan teknik personal

X3:Dukungan manajemen puncak

X4: Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

(32)

2.2 Landasan Teor i

2.2.1. Penger tian Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)

Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi akuntansi untuk mempertahankan kemampuan berkompetensi. Produktifitas sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik . menurut Moscove yang dikutip oleh Baridwan (1994 : 3) sistem informasi akuntansi (SIA) adalah organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkonsumsikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak diluar perusahaan (kantor pajak, investor, dan kreditor) dan pihak intern (manajemen).

Menurut Chusing (1986 : 17 ) SIA didefinisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab menyediakan informasi pengolaan data informasi. Menurut Bodnar dan Hopwood (2000: 1), SIA adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.

(33)

Wilkinson (2000: 7) merupakan sistem informasi formal yang mengumpulkan, memproses dan menyimpan data, serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan.

2.2.1.1. Peranan Sistem Infor masi Ak untansi (SIA)

Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks. Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas-aktivitas, diantaranya adalah golongan masyarakat yang langsung tertarik, antara lain adalah para pelanggan, leveransir (supplier), pegawai. Pemberi kredit atau pinjaman,

pemegang saham dan berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut. Akan sangat berguna apabila SIA ditinjau pada sudut pandang pada pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkanya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Hal tersebut dikemukakan oleh Chusing (1986: 5) tentang peranan SIA dalam suatu organisasi atau perusahaan.

2.2.1.2. J enis Sistem Infor masi Akuntansi

(34)

kepada pemakai. Sistem informasi berbasis komputer merupakan kelompok keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000: 4) terdapat beberapa sistem informasi akuntansi berbasis komputer, yaitu :

1. Pengolahan Data Elektronik (Electronic Data Processing) (EDP) adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data dan transaksi-transaksi dalam suatu organisasi EDP adalah aplikasi akuntansi paling besar dalam setiap organisasi.

2. SIM (Management Information System) menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM menyediakan berbagai informasi diluar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi, misalnya :

a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar persediaan dan informasi biaya.

(35)

c. Sistem informasi SDM adalah SIM yang menyediakan informasi yang digunakan oleh fungsi SDM (kepegawaian). Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, Misal ikhtisar pajak,upah, gaji dan informasi manfaat.

d. Sistem informasi keuangan SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi organisasi. Contohnya adalah ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran.

3. Sistem pendukung Keputusan – Decission Support System (DSS) dalam sistem pendukung keputusan, data di proses kedalam format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir DSS menyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus serta benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.

(36)

membantu pemakai dalam pengambilan keputusan, sementara ES membuat keputusan sendiri.

5. Sistem Informasi Eksekutif – Executive Information System (EIS). Di buat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen tingkat puncak. Banyak informasi yang dipergunakan oleh manajemen puncak datang dari sumber di luar sistem informasi organisasi, tetapi sebagian informasi harus diproses melalui sistem informasi yang telah di proses oleh sistem informasi organisasi. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih informasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.

6. Sistem informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah SIA lebih di luar itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem.

2.2.1.3. Pengembangan Sistem Infor masi Akuntansi

(37)

Menurut Wilkinson (1993: 14) terdapat beberapa tahap siklus pengembangan sistem informasi akuntansi antara lain :

1. Perencanaan sistem, meletakkan landas bangun untuk sistem informasi yang baru atau direvisi. Dalam tahap ini disiapkan rencana sistem induk serta usulan atau proposal proyek sistem untuk menjalankan rencana tersebut.

2. Analisis sistem, mensurvei dan menganalisis sistem informasi yang sedang dipakai untuk menentukan jenis informasi yang dibutuhkan pemakai dari sistem yang baru dan persyaratan teknik untuk sistem tersebut.

3. Pengkajian dan pemilihan sistem, mencakup analisis manfaat biaya yang terinci untuk rancangan sistem yang dipilih. Juga akan dievaluasi usulan dari pabrik pembuat alat pemroses agar bisa memilih peralatan yang paling sesuai.

4. Implementasi sistem, terdiri dari langkah-langkah seperti perlengkapan rincian untuk rancangan yang baru, pengangkatan dan pelatihan (training) karyawan baru, penginstalasian dan penyajian peralatan baru serta penerapan awal dari sistem baru itu.

(38)

2.2.1.4 Penggunaan komputer Dalam Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)

Informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi di dalam suatu sistem, untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual, mesin mekanisme atau dengan bantuan komputer.

Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi prosedur dan cara pengelolaan datanya menjadi berbeda dibanding dengan sistem manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan rumit serta memerlukan pengetahuan khusus tentang komputer.

Gambar 1 : Siklus Pengolaan Data Dengan Manual

Sumber : Baridwan, Zaki, 1995, Bunga Rampai SIA, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, Hal 128

Bukti Transaksi

Jurnal Buku

Besar

Laporan Keuangan

Buku Pembantu

(39)

Gambar 2 : Siklus Pengolaan Data Dengan Komputer

Sumber : Baridwan, Zaki, 1995, Bunga Rampai SIA, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, Hal 128

2.2.1.5. Pemakai Sistem Infor masi Ak untansi

Informasi keuangan digunakan baik oleh para manajer, maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi keuangan untuk pihak luar (eksternal) disajikan dalam laporan keuangan pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditor, badan penerimaan dan masyarakat umum. Pihak-pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Informasi tersebut jarang dibuat khusus untuk pemakaian tertentu. Informasi yang disajikan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan prinsip akuntansi yang lazim. Prinsip akuntansi tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan , laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu

Bukti Transaksi

Jurnal

Buku Besar

File Transaksi

Laporan keuangan dan laporan lain

(40)

gambaran menyeluruh mengenai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi.

Menurut Simamora (2000: 6-9) pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi terdiri atas berbagai kalangan pada umumnya, para pemakai laporan keuangan dapat dibagi kedalam dua golongan antara lain, para pemakai internal dan para pemakai eksternal.

a. Pemakai Internal

Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnin. Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan kolektif manakala dibutuhkan.

b. Pemakai Eksternal

1. Pemilik perusahaan, para pemilik (owner) telah menanamkan dana mereka yang berharga kedalam sebuah organisasi bisnis. Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang keinginan pendapatan di masa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas, sehingga mereka dapat mengetahui perkembangan usahanya dengan menggunakan sistem informasi.

(41)

karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun dan keselamatan kerja.

3. Investor, investor dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha, untuk memutuskan apakah membantu pemodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal biasanya mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diperoleh dari investasi yang mereka tanamkan.

4. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang atau jasa serta sumber daya keuangan bagi perusahaan, baik berupa kucuran kredit usaha maupun pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu an terjadwal.

5. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam upanyanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan sosial dan statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.

(42)

untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka memerlukan sistem informasi akuntansi dalam penyususnan anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, dll. 7. Masyarakat, masyarakat umum seringkali bergantung pada

informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masyarakat memakai informasi finansial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat.

2.2.1.6 Tujuan Sistem Infor masi Akuntansi

Menurut Wilkinson (2000: 8) sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan meliputi :

1. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian

2. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan 3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan

(stewardship)

(43)

2.2.2 Kiner ja Sistem Infor masi Akuntansi

Khalil (1997) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiarto (2001) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA. Penelitian ini mengacu pada penelitian Choe (1996) dan Soegiarto (2001) dalam Tjhai Fung Jen (2002)

Penelitian ini mengukur kinerja SIA dari dua pendekatan yaitu kepuasan pemakai SIA dan pemakaian SIA itu sendiri oleh para karyawan pada Departemen Akuntansi, Keuangan dan Perpajakan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan mereka untuk mengolah data-data keuangan menjadi informasi Akuntansi.

1. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Conrath dan Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukurdari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan McLean (1992) seperti yang di kutip Soegiarto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.

(44)

(1984) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen. Sedangkan penelitian yang dilakukan Jahangir et al (2000) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan personelnya berdasarkan sasaran, standar dari kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi,2001: 353)

(45)

2.2.3. Faktor -faktor Yang Mempengar uhi Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)

2.2.3.1. Par tisipasi Pemaka i

Partisipasi pemakai menurut Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakaian dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA.

Definisi partisipasi menurut Nitisemito (1982: 262) adalah salah satu cara untuk memotivasi yang mempunyai ciri khas yang lain. Hal ini disebabkan peningkatan partisipasi lebih ditekankan pada segi psikologis dari pada segi materi, dimana dengan melibatkan seseorang di dalamnya, maka orang tersebut akan merasa ikut bertanggungjawab. Pendapat yang lain, menurut Davis (1990: 178) menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada tujuan kelompok dan berbagai tanggungjawab pencapaian tujuan tersebut.

Menurut Davis (1990: 178) ada tiga aspek yang sangat penting dalam partisipasi kerja, antara lain :

1. Keterlibatan emosi dan mental pegawai

(46)

3. Penerimaan tanggungjawab, partisipasi kerja pegawai dan mampu menerima tanggungjawab dalam kegiatan kelompok.

Pemakai adalah mereka yag terlibat secara langsung dalam penggunaan informasi. Tidak jarang pemakai secara teknis lebih tahu mengenai kode yang diperlukan dalam menyediakan informasi. Pemakai dapat memberikan masukan yang berguna mengenai apa saja yang harus direncanakan oleh sistem analisis. Oleh karena itu, banyak pihak berpendapat bahwa partisipasi dalam pengembangan sistem informasi akan dapat memberikan dampak positif terhadap organisasi dan memberikan keuntungan ekonomis (Ginzbery,1981 dikutip Setianingsih 1998-29).

Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi ( Barki dan Hartwick dalam Restuningdiah dan Indirantoro, 2000: 121-122).

Partisipasi digunakan untuk menunjukkan campur tangan personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi.

(47)

organisasi, hal ini dapat terjadi karena pemakai terlibat langsung dalam penggunaan sistem informasi, pada kenyataannya seringkali pemakai lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi.

2.2.3.2. Kemampuan teknik per sonal

Pendekatan pengalaman (experiental theory) terhadap perubahan prilaku didasari pada orang yang lebih percaya akan pengalaman mereka sendiri dari pada pengalaman orang lain (Pace dan Faules, 1998: 438). Menurut pandangan ini, orang merubah perilaku mereka dengan menguji kepercayaan mereka berdasarkan reaksi mereka terhadap situasi dimana mereka merasakan dorongan emosi yang penting. Dengan menggambarkan apa yang terjadi pada mereka, individu mengembangkan penjelasan personal atas reaksi mereka dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berprilaku alternatif dalam situasi yang lain.

(48)

Menurut Robbins (1996: 83), kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan tindakan-tindakan dalam melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan. Dengan kemampuan yang dimiliki, karyawan diharapkan akan mendukung kegiatan-kegiatan badan usaha sehingga akan terasa wajar apabila diberikan harapan agar tujuan karyawan dalam bekerja dapat tercapai.

Rata-rata level pendidikan dan pengalaman anggota kelompok sistem digunakan sebagai pengukur kemampuan personal sistem informasi (Ives dkk Soegiarto,2001: 19)

Berdasarkan pendapat Soegiarto (2001) bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kemampuan teknik personal sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

Asumsi diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi adalah kesanggupan individu atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi.

2.2.3.3. Dukungan Manajemen Puncak

(49)

perusahaan yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup dalam kesuksesan perusahaan.

Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak menurut peneliti adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada di puncak perusahaan dan yang bertanggungjawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.

Menurut pendapat (Setianingsih dan Indiantoro 1998: 199) dukungan manajemen puncak adalah partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif atara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoprasian SIA dengan kinerja SIA.

(50)

Partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak sehingga dengan adanya partisipasi pemakai ini, kepuasan pengembangan sistem yang dikembangkan akan lebih besar.

2.2.3.4. Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi apabila pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan.

Meskipun para pemakai baru telah menjalani operasi yang komprehensif, mereka jarang melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan, mereka harus dilatih dan dikembangkan dalam bidang dan tugas-tugas tertentu, begitu pula para pemakai lama yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan atau untuk mempelajari ketrampilan-ketrampilan baru yang akan meningkatkan prestasi kerja mereka.

(51)

Di samping pengeluaran untuk pelatihan organisasi harus membayar adanya pemborosan, absensi, pekerjaan yang buruk, keluhan yang berkepanjangan dan perputaran tenaga kerja. Bagaimanapun juga, orang seharusnya tidak berhenti belajar setelah menamatkan pendidikan formal, karena belajar adalah proses seumur hidup (life long process), oleh karena itu program pelatihan karyawan harus bersifat kontinyu dan dinamis.

Sebagai proses latihan, departemen personalia dan para manajer harus meilai kebutuhan, tujuan-tujuan atau sasaran program, isi dan prinsip-prinsip belajar. Uraian langkah-langkah yang seharusnya diikuti sebelum kegiatan dimulai. Seperti yang ditujukan pada orang yang bertanggunjawab atas program pelatihan harus mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan karyawan dan organisasi agar dapat menentukan sasaran yang ingin dicapai, setelah sasaran-sasaran ditetapkan, isi dan prinsip-prinsip diperhatihatikan, meskipun proses belajar ditangani oleh para instruktur dalam departemen personalia atau para penyedia lini pertama, langkah-langkah pendahuluan ini harus dilakukan untuk mengembangkan suatu program yang efektif.

(52)

penerapan segera daripada pengetahuan dan keahlian. Jadi lebih bersifat praktis.”

Pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian seseorang agar lebih mampu melaksanakan tugas-tugas baru atau untuk mengembangkan pelaksanaan tugas-tugas yang telah ada.

(53)

kaitannya dengan penggantian karyawan yang tidak hadir atau keluar, karena pelatihan juga dapat memotivasi karyawan untuk memberikan jasanya kepada organisasi atau perusahaan dalam waktu yang lebih lama (loyalitas). Para karyawan akan berkembang lebih cepat dan lebih baik serta bekerja lebih efisien, apabila mereka sebelum memulai bekerja telah menerima pelatihan lebih dahulu di bawah pengawasan seorang instruktur/trainer yang ahli. Trainer yang ahli tidak harus dari karyawan senior yang berpengalaman, karena karyawan senior dan mungkin sangat berprestasi bagi perusahaan belum tentu dapat mengajarkan kepada karyawan lain dan kebanyakan karyawan senior yang telah ahli bertendensi hanya mampu menerapkan keahliannya bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, sebaiknya dalam pemilihan trainer dipilih dari orang-orang yang mampu menjadi seorang trainer atau pengajar dan bukan sekedar orang yang ahli dibidangnya.

Para karyawan harus dididik secara sistematis, jika perusahaan ingin agar mereka dapat melaksanakan pekerjaanya dengan baik. Tidak menjadi soal betapa telitinya mereka diseleksi dan betapa banyak bakat yang mereka miliki terhadap kerjanya latihan secara sistematis adalah perlu jika mereka ingin untuk mencapai cara dalam melaksanakan pekerjaannya.

(54)

mengikuti pelatihan meninggalkan perusahaan untuk pindah kerja di perusahaan lain menunjukkan tidak terdapatnya stabilisasi kerja atau dikatakan cara pelatihan ang digunakan tidak efektif (reduction of labour trunover) tetapi pada kenyataanya semakin baik program pelatihan yang dipakai perusahaan, semakin tinggi tingkat labour trunover.

2.2.4. Pengar uh Par tisipasi Pemakai Terhadap Sistem Infor masi Ak untansi

Partisipasi pemakai digunakan untuk menunjukkan kegiatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai dengan tahap implementasi sistem informasi. Oleh karena itu, banyak pihak berpendapat bahwa, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi akan memberikan dampak secara positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (dikutip Restuningdiah (1998: 87)

Teori pendukung partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi adalah teori Y oleh MC Gregor (1967) asumsi teori Y secara ringkas sebagai berikut:

(55)

mungkin itu karena cara melakukan pekerjaan tersebut dalam organisasi.

2. Kebanyakan orang merasa bahwa pengendalian diri sendiri amat diperlukan supaya pekerjaan dilakukan dengan baik.

3. Kebanyakan orang dimotivasi terutama oleh keinginan mereka untuk diterima lingkungan, mendapat pengakuan, dan merasa berprestasi, seperti juga untuk kebutuhan mereka akan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan rasa aman.

4. Kebanyakan orang ingin menerima dan bahkan menginginkan sesuatu tanggungjawab bila mereka memperoleh bimbingan, pengelolaan dan kepemimpinan yang tepat.

5. Kebanyakan orang mempunyai untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dalam organisasi.

Berdasarkan teori diatas, bila dihubungkan dengan partisipasi pemakaian sistem informasi akuntansi dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk dari peran peserta karyawan dalam partisipasi pemakai mendorong orang-orang untuk menerima tanggungjawab dan mampu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Dimana tujuan organisasi tersebut adalah untuk menciptakan kepuasan pemakai sistem informasi.

(56)

positif tetapi tidak signifikan atara variabel partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai SIA. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelunya yang dilakukan oleh Choe (1996) dengan melakukan dan menemukan adanya hubungan yang positif antara variabel partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi.

2.2.5 Pengar uh Kemampuan Teknis Per sonal Ter hadap Sistem Infor masi Akuntansi

Menurut Robbin (1996: 86) “Ability is an Individualis Capacity to perform The Various Task In a Job” yang diartikan bahwa kemampuan mencitakan kapasitas seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dalam pekerjaan dengan kemampuan yang ada, kegiatan karyawan tidak akan menyimpang jauh dari kegiatan badan usaha sehingga dapat memberikan kepuasan. Teori pendukung dari kemampuan teknik personal yaitu (Pace dan Faules,200: 434)

(57)

1. Mereka orang yang bekerja bila menghadapi tantangan yang modern jika pekerjaan yang sangat mudah, mereka hanya memperoleh sedikit kepuasan yang terlalu sulit mereka cenderung bimbang

2. Mereka senang memperoleh umpa balik yang kongkret mengenai apakah mereka telah berhasil atau tidak, jika mereka tidak dapat mengatakan bahwa mereka cenderung tidak menyaingi tugas tersebut

3. Mereka lebih menyukai bertanggungjawab secara personal atas tugas yang mereka kerjakan, jika mereka ingin bekerja pada suatu komite atau mengambil suatu kesempatan yang besar, mereka merasa bahwa mereka tidak dihargai, mereka lebih menyukai melakukan hal tersebut karena akan merasa puas akan hasil kerjanya.

4. Mereka kurang istirahat: cenderung dan banyak bepergian ketika sesuatu menjadi rutin, kemungkinan berhasil meningkat dan mereka yakin bahwa mereka dapat melakukan hal tersebut mereka mulai mencari kemungkinan yang lebih menantang tugas mereka, meningkatkan sesuatu yang lama dan menentukan sesuatu yang baru

(58)

dengan baik, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang menghabiskan waktu berfikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energi dan hasrat, ingin sukses serta akan meraih tujuan yang besar.

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah kepuasan yang rendah akan mengakibatkan kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi akuntansi yang rendah, namun kurangnya sumber daya atau rendahnya kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan terhadap pemakaian sistem informasi, kemampuan adalah merupakan keahlian yang tidak terpisah dalam melakukan suatu pekerjaan.

2.2.6. Pengar uh Dukungan Manajemen Puncak Ter hadap Sistem Infor masi Akuntansi

(59)

mendukung hubungan dukungan manajemen puncak dengan kinerja sistem informasi akuntansi:

a. Teori kelompok ( Group Theory) Filley house dan kerr (1976) Yaitu teori yang beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan pengikut-pengikutnya (Umran Nimran,1997: 69)

b. Teori Jalan Kecil-Tujuan (Path-Goal Theory)

Dalam pengembangannya yang modern, Martin Evans dan Robert House terpisah telah menulis karangan dalam subyek yang sama. Secara pokok, teori pathgoal berusaha untuk menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan pekerjaan bawahan.

Adapun teori path-goal versi House, memasukkan empat tipe atau gaya utama kepemimpinan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan direktif. Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis dari Lippitt dan White. Bawahan tahu kenyataannya apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan.

(60)

mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap para bawahannya.

3. Kepemimpinan partisipatif. Gaya kepemimpinan ini, pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran-saran dari para bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih tetap berada padanya.

4. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi. Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahannya untuk berprestasi. Demikian pula pemimpin memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan dalam pencapaian tujuan yang baik.

Menurut teori Path-Goal ini, macam-macam gaya kepemimpinan tersebut dapat terjadi dan dipergunakan senyatanya oleh pemimpin yang sama dalam situasi yang berbeda.

(61)

Dukungan manajemen puncak diantaranya dalam langkah penyediaan sumber daya dan pemberian motivasi, dengan dukungan tersebut, para pekerja (pemakai) akan merasa yakin bahwa sistem informasi yang dikembangkan akan terus bisa berjalan dengan lancar sehingga para pemakai akan merasa puas dengan bekerja didalam lingkungan sistem tersebut.

Hubungan ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan manajemen puncak yang semakin tinggi dalam proses untuk pengembangan sistem informasi dan operasinya, kepuasan pemakai dalam menggunakan sistem yang ada, semakin tinggi juga. Hasil penemuan ini juga dapat membuktikan penemuan dari penelitian Setianingsih dan Indirantoro (1998) yang menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan pemakai.

Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto (2001), menemukan hubungan, yang positif atas dukungan manajemen puncak dan kinerja SIA, tetapi tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan.

2.2.7. Pengar uh Pelatihan Dan Pendidikan Ter hadap Sistem Infor masi Ak untansi

(62)

latihan adalah untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.

Pendidikan adalah sesuatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penugasan teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan. ( Heidjachman dan Husan,1990: 47)

M. Manulang (1990: 47) lebih lanjut memberikan batasan tentang manfaat nyata dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan dan pendidikan ynag dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan terhadap karyawan, yaitu sebagai berikut: meningkatkan rasa puas karyawan, pengurangan pemborosan, ketidakhadiran dan turnover karyawan, memperbaiki metode dan sistem kerja, menaikkan tingkat penghasilan, mengurangi biaya-biaya lembur, mengurangi biaya pemeliharaan mesin-mesian, mengurangi keluhan-keluhan karyawan, mengurangi kecelakaan kerja, memperbaiki komuikasi, meningkatkan pengetahuan karyawan, memperbaiki moral karyawan,menimbulkan kerjasama yang baik.

Teori pendukung dari program pelatihan dan pendidikan pemakai yaitu : (Pace dan Faules,2004,417-442)

(63)

Teori rasional dinyatakan bahwa perubahan seseorang dipermudah dengan penyajian masalah-masalah dimana persepsi, kepercayaan makna personal seseorang atas realitas diuji ketepatannya dengan membandingkannya dengan menerapkan cara-cara khusus dalam membicarakan persoalan tersebut.

Pelatihan rasional-emotif disebut sebagai salah satu bentuk terapi 2. Teori Rasional dinyatakan oleh Ellis dap Herper (1975)

Teori perilaku (behavior Theory) memiliki asumsi dasar bahwa perubahan dalam cara orang berprilaku akan dihasilkan lebih efisien dengan menitikberatkan yang dapat di observasi daripada menitikberatkan keprcayaandan cara berfikir seperti yang disarankan teori nasional. Pada kenyataannya, sikap dan pikiran internal dapat dipahami dengan mengobservasi dan mengukur perilaku nyata. Hal tersebut tidak berarti perilaku tersebut tidak dipergunakan oleh proses internal berfikir, hal ini sekedar berarti bahwa perilaku yang dapat observasi adalah fokus perhatian. Filosofi perilaku mengasumsi hubungan perubahan perilaku secara khusus menghasilkan hubungan dengan perubahan dalam berfikir atau bersikap.

(64)

pengelolaan diri menyarankan bahwa “efektivitas pengelolaan diri pada dasarnya meliputi penataan kembali konsekuensi perilaku, sehingga perilaku yang diinginkan dapat diperteguh dengan segera”.

3. Teori pengalaman Ileh Spinger (1981)

Pendekatan pengalaman (experiental theory) terhadap perubahan perilaku mendasari atas premis bahwa orang lebih percaya akan pengalaman mereka sendiri daripada pengalaman orang lain. Menurut pandangan ini, orang mengubah perilaku mereka, dengan menguji kepercayaan mereka berdasarkan reaksi mereka terhadap situasi mereka dimana mereka merasa dorongan emosi yang penting. Dengan menggambarkan apa yang terjadi pada mereka, dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berprilaku alternatif dalam situasi yang lain.

Empat jenis aktivitas yang termasuk urutan pelatihan pengalaman yaitu:

(65)

b. Informasi penjelasan yang merupakan penyajian teori yang menerangkan apa yng terjadi pada peserta atau mengapa latihan tersebut dapat membangkitkan respons.

c. Analisis meliputi bantuan terhadap peserta untuk pengalaman dengan menggunakan teori tersebut yang menerangkan apa yang terjadi, untuk merumuskan prisip-prinsip bagi penggunaan selanjutnya, dan mengidentifikasi serta ketrampilan-ketrampilan spesifikasi yang berbeda dalam realitas.

d. Sesi praktik, terdiri dari penyiapan dan pembimbingan peserta pelatihan melalui pengenalan dan latihan ketrampilan yang disiapkan untuk mengalihkan keahlian itu ke tempat mereka

(66)

2.3. Ker angka Pikir

Penelitian sekarang meneliti tentang kinerja sistem informasi akuntansi tersebut oleh faktor-faktor yang meliputi partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi, kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi akuntansi. Dukungan manajemen puncak serta faktor keberadaan proram pelatihan dan pendidikan pemakai.

Berdasarkan uraian diatas, kerangka pikir dirumuskan sebagai berikut:

Uji Statistik Regrensi Berganda Gambar 3 : Bagan kerangka pikir

Partisipasi Pemakai (X1)

Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

(X4)

Kemampuan Teknik Personal

(X2)

Dukungan Manajemen Puncak

(X3)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

(67)

2.4. Hipotesis

(68)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Dan pengukuran Var iabel

3.1.1. Definisi oper a sional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi sebagai variabel (Y) sedangkan variabel bebasnya adalah partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi (X1), kemampuan teknis personal pemakai sistem

informasi akuntansi (X2), dukungan manajemen puncak (X3), dan

faktor keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai (X4).

Definisi operasional menurut Nazir (1999: 152) adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan ataupun memberikan suatu pernyataan operasional.

(69)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) yaitu. Penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi dan personelnya berdasarkan sasaran, standar dari kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Variabel bebas (X) adalah terdiri dari 4 variabel antara lain: 1. Par tisipasi pemakai (X1)

Partisipasi pemakai yaitu, perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pemakai selama proses pengembangan sistem informasi.

2. Kemampuan Teknik Per sonal (X2)

Kemampuan teknik dari personal sistem yaitu kemampuan yang dimiliki oleh pemakai sistem informasi dalam menggunakan sistem berdasarkan pengalaman dalam melakukan pekerjaannya.

3. Dukungan Manajemen Puncak (X3)

Dukungan manajemen puncak yaitu partisipasi atau suatu dorongan yang dilakukan oleh sekelompok kecil eksekutif yang terlibat dalam kegiatan perncanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia

(stuffing), pengarahan (directing) dan pengawasan

(70)

perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

4. Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4)

Merupakan cara perusahaan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian seseorang agar lebih mampu melaksanakan tugas-tugas baru atau untuk mengembangkan pelaksanaan tugas-tugas yang telah ada.

3.1.2. Pengukuran Var iabel

Skala pengukuran untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dengan menggunakan teknik semantik differential yaitu skala yang tersusun dan satu garis kontiniura dengan jawaban yang sangat positif terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatif terdapat sistem informasi sebelah kiri atau sebaliknya.

Beberapa indikator yang digunakan adalah: a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

(71)

b. Partisispasi Pemakai

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh Soegiarto (2002). Dua pertanyaan yang digunakan adalah untuk mengukur keterlibatan pemakai selama proses pengembanagan sistem, mulai tahap perencanaan sampai dengan tahap implementasi.

c. Dukungan Manajemen Puncak

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh Setianingsih dan Indriantoro (1998), Soegiarto (2001). Lima pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang positif antara kepuasan pemakai dan dukungan manajemen puncak.

d. Kemampuan Teknik dan Personal

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh Lee dan Kim (1995) serta Soegiarto (2001) tiga pertanyaan yang digunakan adalah untuk mengetahui seberapa jauh informasi yang diterima oleh perusahaan itu dapat bermanfaat bagi para pemakai.

(72)

berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan pola sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju sangat setuju

3.2 Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi menurut Sumarsono (2002: 44) merupakan kelompok subjek atau objek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subjek atau objek yang lain, sedangkan populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah manajer dan karyawan PT. PLN (Persero) UPJ Rungkut dengan jumlah karyawan sebagai populasi sebanyak 91 responden.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut (Sumarsono,2002: 44). Teknik penentuan sampel yang digunakan metode purposive sampling yaitu suatu teknik yang menyeleksi responden-responden

(73)

Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada: assistant manajer, supervisor, karyawan pada bagian keuangan, pemasaran, niaga dan teknologi informasi sebagai pemakai sistem informasi dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden dengan kriteria sebagai berikut:

1. Karyawan PT PLN (Persero) UPJ Rungkut dengan pendidikan minimal SLTA.

2. Berpengalaman minimal 2 tahun.

3. Merupakan karyawan asli PT PLN (Persero) UPJ Rungkut. 4. Karyawan yang berkaitan langsung dengan pengoprasian

SIA.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Menurut penjelasan tentang data dikumpulkan sebe

Gambar

Tabel 2.1. Persamaan dan perbedaan Penelitian terdahulu.
Gambar 1 : Siklus Pengolaan Data Dengan Manual
Gambar 2 : Siklus Pengolaan Data Dengan Komputer
Gambar 3 : Bagan kerangka pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan Kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,

Setelah mempelajarai modul ini, peserta diklat diharapkan mampu menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan

Dari keterangan perbedaan antara tabungan dan investasi pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa investasi khususnya dalam bentuk logam mulia emas lebih

Rancang Bangun Alat Simulator Alarm, Power Window, dan Power Mirror Pada Mobil.. ( 2015 : 14 + 118 Halaman + Daftar Gambar + Daftar Tabel

Hasil penelitian yang dilakukan pada 84 responden didapatkan hasil yang memiliki kategori tinggi dalam melakukan penyalahgunaan minuman keras yaitu 42 orang (50%) data

[r]

[r]

Menurut Hutabarat (dalam Irawan, 2007) bahwa flukuasi harga yang tinggi tidak menguntungkan bagi pengembangan agribisnis hortikultura karena memiliki pengaruh negatif